Anda di halaman 1dari 6

Rabu 26 Januari 2021

Materi ASJ
KD 3.1
Menerapkan Sistem Operasi Jaringan

A. Sistem Operasi (Operating System)

Sistem operasi merupakan sebuah program yang mengendalikan semua fungsi yang ada pada
komputer. Sistem operasi menjadi basis landasan pengembangan aplikasi untuk user (pengguna).
Secara umum semua sistem operasi memiliki empat fungsi berikut:

1. Pengendalian Perangkat Keras


Akses terhadap berbagai perangkat keras yang terhubung pada komputer disediakan oleh sistem
operasi melalui suatu aplikasi yang dikenal dengan istilah driver. Setiap driver dibuat untuk
mengendalikan satu perangkat keras. Instalasi aplikasi driver ini dilakukan sendiri sistem operasi pada
saat instalasi ataupun waktu perangkat keras dihubungkan ke komputer. Mekanisme instalasi secara
otomatis saat perangkat dihubungkan ini dikenal dengan istilah Plug and Play (PnP).

2. Pengelolaan File dan Folder


Hal ini dimungkinkan oleh sistem operasi karena pada saat instalasi sistem operasi ada proses format
untuk harddisk. Melalui proses tersebut ruang harddisk akan ditata sedemikian rupa sehingga memiliki
blok-blok tertentu untuk menyimpan file. Proses ini mirip seperti penempatan rak-rak pada ruangan
kosong untuk diisi buku-buku nantinya. Sebuah file adalah kumpulan blok yang saling terkait dan
memiliki sebuah nama. Folder merupakan sebuah penampung yang dapat berisi file-file ataupun sub-
folder lainnya. Setiap file-file yang terkait dengan program komputer ditempatkan dalam folder tersendiri
untuk memudahkan pencarian file.

3. Manajemen Interaksi
User dapat menggunakan komputer melalui aplikasi yang ada (terinstall) di komputer. Setiap aplikasi
menyediakan interface untuk menerima interaksi yang mungkin dari user. Terdapat dua jenis interface
yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan user, yakni:
 Command Line Interface (CLI). Interaksi user dengan sistem dilakukan dengan mengetikkan
serangkaian kalimat perintah untuk dikerjakan oleh komputer.
 Graphical User Interface (GUI). Disini interaksi user dilakukan melalui sekumpulan menu dan icon yang
dapat dipilih oleh user untuk memberikan berbagai perintah ke komputer.

4. Manajemen Aplikasi
Setiap aplikasi yang dijalankan oleh sistem operasi dengan mencari lokasi file program tersebut dan
memindahkan isinya ke memori untuk kemudian mengirimkan setiap perintah pada file tersebut untuk
dijalankan oleh komputer. Aplikasi user disini merupakan aplikasi yang digunakan oleh user untuk
menyelesaikan suatu tujuan tertentu. Fungsi manajemen pada aplikasi user ini dapat meliputi:

 Install, proses menempatkan file-file program pada sistem komputer termasuk konfigurasi program
tersebut.
 Uninstall, proses untuk menghapus file-file program beserta konfigurasi dari komputer.
 Update/Upgrade, proses untuk memperbarui file-file dari program yang telah terinstall.
Selain memiliki fungsi-fungi manajemen di atas, sistem operasi modern juga dapat memiliki
kemampuan sebagai berikut:

 Multi user – dua atau lebih user dapat bekerja sama untuk saling berbagi pakai penggunaan aplikasi
dan sumber daya seperti printer pada waktu yang bersamaan.
 Multi tasking – sistem operasi dapat menjalankan lebih dari satu aplikasi user.
 Multi processing – sistem operasi dapat menggunakan lebih dari satu CPU (Central Processing Unit).
 Multi threading – setiap program dapat dipecah ke dalam thread-thread untuk kemudian dapat
dijalankan secara terpisah (pararel) oleh sistem operasi. Kemampuan ini juga termasuk bagian dari
multi tasking pada aplikasi.
Berdasarkan jumlah bit-nya, sistem operasi dibagi menjadi dua macam, sistem operasi 32-bit dan
sistem operasi 64-bit. Terdapat dua perbedaan antara sistem operasi 32-bit dan 64-bit.

 Sistem operasi 32-bit hanya mampu menerima RAM maksimal 3 GB, sedangkan sistem operasi 64-bit
mampu menggunakan lebih dari 128 GB RAM.
 Manajemen memori dari sistem 64-bit juga lebih baik, sehingga mampu menjalankan proses pada
aplikasi lebih cepat.
Dilihat dari penggunaannya sistem operasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yakni:

 Sistem operasi desktop, yang banyak digunakan di kantor-kantor, Small Office/Home Office (SOHO),
dengan jumlah user yang sedikit.
 Sistem operasi jaringan, Network Operating System (NOS), didesain untuk dapat melayani user dalam
jumlah besar untuk berbagai keperluan dan banyak digunakan pada perusahaan berskala besar.
Berdasarkan metode pengembangannya, system operasi dibagi atas dua jenis, yaitu :
 Sistem Operasi Close Source (Proprietari) Sistem operasi proprietari merupakan sistem operasi yang
dikembangkan secara internal oleh seseorang, perkumpulan ataupun perusahaan. Sistem operasi
yang tergolong proprietari ini adalah Windows dan Mac Os.
 Sistem Operasi Open Source (Terbuka) Sistem Operasi Terbuka merupakan sistem operasi yang kode
programnya dibuka untuk umum sehingga dapat dikembangkan oleh yang lainnya. Sistem operasi yang
termasuk terbuka adalah UNIX, Linux dan turunannya. Linux sendiri memiliki banyak varian, seperti
Debian, Slackware, Redhat dan SuSE. Varian ini lebih dikenal dengan nama distro.

B. Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System/Workstation)

Sistem operasi jaringan adalah pengelola seluruh sumber daya yang terdapat pada sistem komputer
dan menyediakan sekumpulan layanan (Web, FTP, DNS, dan lain-lain) untuk memudahkan dan
memberi kenyamanan dalam penggunaan dan pemanfaatan sumber daya sistem komputer.

Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam jaringan
komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone. Bedanya, pada sistem operasi
jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi komputer lainnya.

 Komputer Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam
jaringan.
 Komputer Client (klien) adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang
disediakan oleh server.
Sistem operasi jaringan memiliki karakteristik sebagai berikut:

 Mendukung penggunaan oleh lebih dari satu user.


 Menjalankan aplikasi yang mampu digunakan oleh lebih dari satu user.
 Stabil (robust), dimana kecil kemungkinan untuk terdapat error pada program. Robustness adalah
istilah untuk menunjukkan kemampuan suatu sistem komputer menangani masalah yang terjadi selama
digunakan oleh user.
 Memiliki tingkat keamanan data yang lebih tinggi dari sistem operasi desktop.
Berikut ini adalah beberapa sistem operasi jaringan yang banyak digunakan saat ini:

 UNIX
 Multiuser dan multitasking operating system
 Dibuat di Bell Laboratories awal tahun 1970an
 Tidak user friendly
 Dapat menangani pemrosesan yang besar sekaligus menyediakan layanan internet seperti web
server, FTP server, terminal emulation (telnet), akses database, dan Network File System (NFS)
yang mengijinkan client dengan sistem operasi yang berbeda untuk mengakses file yang disimpan
di komputer yang menggunakan sistem operasi LINUX
 Trademark dari UNIX sekarang dipegang oleh the Open Group.
 Novell Netware
 Dahulu digunakan sebagai LAN-based network operating system
 Dibuat oleh Novell, Inc.
 Banyak digunakan pada awal sampai pertengahan tahun 1990-an
 Konsep: pembagian disk space dan printer
 Pengembangan
6. File sharing: layanan modul file, pencarian lokasi fisik dilakukan di server
7. Caching: meng-caching file yang sedang aktif
8. Netware Core Protocol (NTP) lebih efektif: tidak perlu ada acknewledgement untuk setiap
permintaan atau data yang dikirim
9. Pelayanan selain file dan printer sharing seperti web, email, database, TCP/IP, IPX, dll.
 OS/2
 32-bit operating system yang dibuat IBM dan Microsoft, tetapi sekarang dikelola hanya oleh IBM
 Mirip seperti windows tetapi mempuyai feature yang dimiliki oleh Linux dan Xenix
 Pengguna akan dihentikan diakhir tahun 2006
 IBM menggunakan Linux dan keluarga Windows
 Windows NT
 Dibuat oleh Microsoft sbagai kelanjutan dari OS/2 versi mereka
 Versi dan keluarga Windows NT:
2. Windows NT 3.51
3. Windows 2000 (NT 5.0)
4. Windows 2000 Professional (workstation version)
5. Windows 2000 Server
6. Windows 2000 Advanced Server
7. Windows 2000 Datacenter Server
8. Windows Server 2003
9. Windows XP
KD 3.2 Mengevalluasi Remote Server

Remote Server : Pengertian, Fungsi, Cara Kerja dan Contohnya

Pengertian Remote Server


Apa itu remote server? Remote server merupakan server yang Anda akses yang menjadi bagian dari
proses yang dilakukan client tanpa harus membuka koneksi secara terpisah, langsung, maupun juga
berbeda. SQL server nantinya akan mengatur hubungan atau konektivitas diantara server dengan
menggunakan RPC. Kemudian, SQL server tersebut akan membuat remote server dan kemudian
melakukan pengajuan agar bisa melakukan stored procedure terhadap remote server.
Setiap hasil yang sudah dikirim nantinya akan melewati server lokal dan kemudian akan lanjut melewati
aplikasi client. Sementara itu, remote access merupakan teknologi yang digunakan untuk melakukan
akses terhadap suatu sistem dengan melalui media jaringan. Dengan begitu, pengguna bisa melakukan
pengaturan atau konfigurasi terhadap sistem tersebut dan tidak terbatas oleh tempat dan waktu,
asalkan kita memiliki koneksi internet atau terhubung ke jaringan tersebut.
Berikut ini kami akan menjelaskan tentang langkah-langkah agar Anda bisa membuat sebuah remote
server:

 Pertama, Anda harus menentukan lokal maupun remote server pada kedua server.
 Kemudian Anda harus melakukan konfigurasi agar server tersebut bisa melakukan akses terhadap
remote server.
 Ketiga, di remote server nanti Anda harus melakukan pengaturan agar dapat memetakan user dan
login untuk digunakan sebagai login dan user bagi server.
 Yang terakhir, Anda harus menentukan pemilihan terhadap remote yang digunakan untuk melakukan
pengecekan password.
Fungsi Remote Server

Apakah Anda tahu apa fungsi remote server? Di bawah ini kami akan menjelaskan kepada Anda
tentang apa saja fungsi yang dimiliki oleh remote server.

1. Mengendalikan komputer lain


Fungsi remote server yang pertama adalah digunakan untuk mengendalikan komputer lain
berdasarkan lokasi yang diremote. Misalnya ketika Anda hendak mengakses perangkat lunak atau
software yang terdapat di komputer lain. Jadi, Anda tinggal mengecek atau melihat softaware tersebut
melalui komputer server.
Dengan begini, maka Anda tidak perlu membuang waktu dan tenaga untuk datang ke komputer client
dan melihat softwarenya. Anda sudah mendapatkan akses dari komputer client untuk melihat software
maupun bahkan melihat bagian yang lainnya.

2. Mematikan komputer dari jarak jauh


Fungsi kedua dari adanya remote server adalah untuk mematikan komputer dari jarak jauh.
Sebenarnya untuk fungsi pada poin kedua ini tidak jauh berbeda dari poin pertama. Ketika Anda hendak
mematikan komputer, Anda tidak harus datang ke komputer tujuan untuk mematikannya. Anda bisa
langsung mematikan komputer tersebut melalui komputer server.
Biasanya fungsi ini dipakai di warnet yang mana komputer server bisa langsung mematikan komputer
client ketika sudah tidak digunakan atau ketika warnet sudah tutup. Tentu hal ini sangat bermanfaat
dimana pengguna tidak perlu datang ke komputer client satu per satu dan harus mematikannya karena
hal ini hanya akan membutuhkan waktu yang lama.

3. Menghidupkan komputer
Selain mematikan, ternyata remote server juga bisa digunakan untuk menghidupkan komputer. Jadi,
Anda juga tidak perlu pergi ke setiap komputer ketika hendak menghidupkan komputer. Cukup
menghidupkan melalui komputer server dan Anda juga bisa menentukan kira-kira komputer mana saja
yang ingin Anda hidupkan. Anda juga bisa langsung menghidupkan seluruh komputer sekaligus.

Selain ketiga fungsi di atas, di bawah ini kami juga akan menjelaskan tentang fungsi lain yang dimiliki
oleh remote server, diantaranya:

 Digunakan untuk mengawasi dan mengontrol komputer lain.


 Remote server bisa digunakan untuk melakukan perbaikan atau maintenance dari jarak jauh.
 Digunakan untuk memodifikasi setting registry dari jarak jauh.
Cara Kerja Remote Server

Perlu Anda tahu bahwa remote server merupakan server yang digunakan untuk mengontrol,
mengawasi, dan mengatur perangkat dari jarak jauh. Dengan adanya remote akses, maka pengguna
bisa dengan mudah melakukan dan mendapatkan akses file maupun perangkat lunak meskipun berada
dalam jarak yang jauh. Misalnya, ketika seseorang memanggil jaringan yang berasal dari rumahan
dengan menggunakan modem analog maupun koneksi ISDN, maka akan melakukan dial menuju
server dengan menggunakan remote akses tadi.
Ketika sudah mendapatkn konfirmasi, maka pengguna bisa langsung mengakses terhadap printer
maupun drive padahal sebenarnya ia tidak terkoneksi ke jaringan LAN. Namun seolah-olah perangkat
tersebut terhubung ke jaringan LAN. Contoh lain adalah Anda bisa melakukan login telnet untuk bisa
masuk ke sistem yang lainnya yang ada di jaringan Anda. Sistem tersebut bisa Anda gunakan untuk
jaringan lokal maupun jaringan internet.

Contoh Aplikasi Remote Server


Setelah memahami tentang pengertian, fungsi, dan juga cara kerja dari remote server. Di bawah ini
kami akan menjelaskan kepada Anda tentang beberapa contoh aplikasi yang biasanya digunnakan
sebagai remote server.

 Windows remote dekstop: merupakan sebuah aplikasi remote yang memang sudah disediakan bagi
Anda atau perangkat yang menggunakan sistem operasi Windows.
 Team viewer: untuk aplikasi yang satu ini mungkin sering Anda temukan namun Anda tidak tahu
tentang fungisnya. Team viewer merupakan aplikasi yang juga untuk keperluan remote dekstop atau
remote server yang bisa untuk mengontrol dan mengendalikan komputer dari jarak jauh. Namun diingat
bahwa aplikasi in bukan aplikasi bawaan dari sistem operasi Anda.
 Unfield remote dekstop: software ini bisa dihubungkan melalui smartphone. Jadi, komputer bisa
dikendalikan atau dikntrol melalui perangkat mobile. Perangkat mobile di sini bisa berupa smartphone,
hp, maupun tablet. Namun, untuk bisa menggunakannya maka perangkat lunak ini sudah harus
terpasang di komputer target dan juga perangkat mobile yang digunakan untuk mengendalikannya.
Itulah penjelasan tentang pengertian remote server beserta fungsi, cara kerja dan aplikasi remote
server yang paling direkomendasikan.

Anda mungkin juga menyukai