Infrastruktur TI
DOSEN PENGAMPU :
Wide Mulyana
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3 :
e) Generasi Selanjutnya
Pada generasi ini diperkenalkan Sistem Operasi yang berada dalam sebuah Sistem
Operasi dan Sistem Operasi bergerak (Mobile) pada perangkat bergerak seperti: PDA,
Poket PC, Laptop, Notebook dan NetBook. Sistem Operasi jaringan virtual juga
berkembang, sehingga dalam satu jaringan hanya diinstal satu buah Sistem Operasi pada
perangkat Server.
Gambaran ilustrasi sejarah perkembangan sistem operasi dapat dilihat pada gambar
berikut.
Sistem Operasi Embedded : Sistem ini langsung ditanam di komputer dan tidak bisa
berdiri sendiri, memiliki fungsi khusus dan spesefikasi khusus. Contoh dari Sistem
Operasi Embedded adalah eCOS, LynxOS, JavaOS dan Embedded Linux.
Sistem Operasi Jaringan : Sistem operasi jenis ini dibuat khusus untuk menangani
keperluan jaringan komputer. Beberapa contoh sistem operasi jaringan adalah Red
Hat, Centos Server, Cloud Linux dan lain sebagainya
Server adalah sebuah sistem komputer yang menjalankan jenis layanan tertentu dalam
sebuah jaringan komputer. Server didukung oleh prosesor yang bersifat scalable atau
dapat terskalakan dan RAM yang besar,dan juga dilengkapi dengan sistem
operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan.
Desktop adalah komputer pribadi yang digunakan seseorang untuk pekerjaan pribadi
atau kantor. Desktop ini dapat berupa unit komputer fisik yang ditempatkan di atas
meja atau dapat juga berupa virtual desktop yang diakses melalui jaringan. Desktop
memberikan akses langsung kepada pengguna untuk menjalankan aplikasi,
mengakses data, dan melaksanakan tugas-tugas sehari-hari.
Perbedaan Sistem Operasi Server vs Desktop
No Server Desktop
1. Memiliki kemampuan untuk Untuk memperbarui perangkat lunak
memperbarui perangkat lunak dan dan perangkat keras harus memulai
perangkat keras tanpa harus memulai ulang agar perubahan diterapkan.
ulang
2. Daya pemrosesan, penyimpanan, dan Daya pemrosesan, penyimpanan, dan
memori sangat tinggi memori sangat tinggi
3. Di server, file yang disimpan sangat File-file tersebut ada di layar desktop
aman individu
4. Server dirancang khusus untuk Di tujukan untuk penggunaan pribadi,
menyediakan layanan kepada banyak baik untuk keperluan umum, seperti
pengguna atau perangkat. pemrosesan kata, penyuntingan video,
permainan, dan lain-lain.
5. Memiliki fokus keamanan yang lebih Memiliki fitur keamanan, tetapi mereka
kuat dan memiliki fitur tambahan cenderung lebih terbuka terhadap risiko
seperti pemantauan, audit, dll. keamanan.
6. Tidak memiliki antarmuka grafis yang Memiliki antarmuka grafis yang
lengkap. Administrasi server sering lengkap dan dirancang untuk pengguna
dilakukan melalui baris perintah atau akhir.
antarmuka web.
Sistem Operasi open source adalah sistem yang bebas digunakan oleh siapa saja
tanpa perlu membayarnya. OS open source ini juga bisa di modifikasi dan digunakan
di perangkat lainnya untuk tujuan komersial, contoh OS open source adalah Linux
dan Android.
Sistem operasi komersial adalah sistem operasi yang dikembangkan oleh perusahaan
teknologi untuk diperjual belikan secara bebas, contoh yang paling gampang adalah
Windows.
Perbedaan Sistem Operasi Open Source vs. Komersial
No Open Source Komersial
1. Open source seperti linux memiliki Komersial seperti Windows semakin baru
performa yang ringan sehingga terasa versinya maka performanya semakin berat.
sangat lancar ketika digunakan
2. Open source dapat mendukung berbagai Komersial sebagian besar berbayar dengan
macam perangkat lunak gratis. penawaran fitur dan keamanan yang lebih
baik.
3. lebih mudah untuk mengidentifikasi bug memiliki basis pengguna yang besar sehingga
dan memperbaikinya. menjadi target bagi pengembang virus atau
malware.
4. Kode sumber sistem operasi open Kode sumber sistem operasi komersial tidak
source terbuka dan dapat diakses oleh tersedia secara bebas.
siapa saja.
3. Mulai Instalasi:
- Masukkan media instalasi ke dalam perangkat.
- Boot perangkat dari media instalasi.
4. Langkah Instalasi:
- Ikuti instruksi yang muncul di layar untuk memulai proses instalasi.
- Pilih opsi bahasa, zona waktu, dan konfigurasi lainnya sesuai kebutuhan Anda.
- Pilih partisi atau drive tempat Anda ingin menginstal sistem operasi.
- Ikuti petunjuk untuk menyelesaikan instalasi.
2. Update Sistem:
- Periksa dan unduh pembaruan sistem terbaru untuk memastikan sistem
memiliki perlindungan keamanan terbaru dan perbaikan bug.
3. Konfigurasi Jaringan:
- Atur koneksi jaringan jika diperlukan, seperti koneksi Wi-Fi atau kabel
Ethernet.
4. Pengaturan Keamanan:
- Aktifkan firewall jika tidak aktif secara default.
- Pasang program antivirus jika diperlukan.
Dalam konteks sistem operasi, skalabilitas dan cloud computing bekerja sama untuk
menyediakan lingkungan komputasi yang dapat diandalkan, aman, dan efisien. Sistem
operasi dalam lingkungan cloud computing harus mampu mengelola beban kerja yang
bervariasi, memastikan alokasi sumber daya yang optimal, dan memberikan tingkat
keandalan yang tinggi kepada pengguna. Skalabilitas dalam sistem operasi adalah salah
satu kunci utama untuk menjaga performa dan responsivitas optimal, terutama dalam
lingkungan yang membutuhkan elastisitas dan penyesuaian sumber daya yang cepat.
7.3 Virtualisasi dan kontainerisasi
Virtualisasi adalah proses membuat versi virtual dari sumber daya fisik, termasuk
perangkat keras, perangkat lunak, penyimpanan, atau jaringan. Dalam konteks sistem
operasi, virtualisasi memungkinkan beberapa sistem operasi atau aplikasi untuk berjalan
secara independen di atas satu perangkat keras fisik. Contoh teknologi virtualisasi
termasuk VirtualBox, VMware, dan KVM (Kernel-based Virtual Machine).
Manfaat Virtualisasi :
- Meningkatkan efisiensi penggunaan perangkat keras dengan menjalankan beberapa
sistem operasi dan aplikasi pada satu server fisik.
- Memudahkan migrasi dan pengelolaan mesin virtual.
- Menawarkan isolasi yang kuat antara mesin virtual untuk keamanan dan keandalan
Kontainerisasi adalah metode virtualisasi di mana aplikasi dan layanan dapat diisolasi dan
dijalankan secara independen di dalam wadah yang berbagi kernel sistem operasi yang
sama. Kontainer memungkinkan pengemasan aplikasi dengan semua dependensi mereka
ke dalam unit terisolasi yang dapat dipindahkan di antara lingkungan komputasi. Contoh
Teknologi kontainerisasi yang populer termasuk Docker, Kubernetes, dan rkt (Rocket).
Manfaat Kontainerisasi :
- Meningkatkan portabilitas aplikasi, sehingga dapat berjalan di berbagai lingkungan
(dev, staging, prod) tanpa modifikasi.
- Memudahkan pengelolaan dan penyebaran aplikasi.
Perbedaan utama antara virtualisasi dan kontainerisasi adalah tingkat isolasi dan
penggunaan sumber daya. Dalam virtualisasi, setiap VM memiliki kernel sistem operasi
yang terpisah dan menggunakan sejumlah sumber daya perangkat keras. Dalam
kontainerisasi, semua kontainer berbagi satu kernel sistem operasi dan memiliki isolasi
yang lebih ringan.