Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI BAHASA DAN OTOMATA

“Turing Machine”

Disusun Oleh :

AYU KHAERUNNISA

1529042023

PTIK 04

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan hanya kepada Allah yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya, karena izin-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Turing Machine”.

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teori
Bahasa dan Otomata. Dalam menyelesaikan makalah ini, penyusun menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu penyusun harapkan demi
kesempurnaan untuk pembuatan makalah berikutnya.

Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan para


pembaca serta dapat bermanfaat bagi kita semua dalam kehidupan sehari-hari.

Makassar, 16 Mei 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

C. Tujuan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10

Kesimpulan ............................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komputer mengikuti sejumlah prosedur sistematis, atau algoritme, yang
dapat diaplikasikan untuk serangkaian input (string) yang menyatakan integer dan
menghasilkan jawaban setelah sejumlah berhingga langkah.

Teori otomata adalah studi tentang peralatan atau “mesin” komputasi


abstrak, yang dapat didefinisikan secara matematis. Tahun 1930-an Alan Turing
telah mempelajari mesin abstrak yang memiliki kemampuan seperti komputer
sekarang (dalam hal apa yang dihitung). Mesin abstrak merupakan model teoritis
dari perangkat keras atau perangkat lunak yang digunakan dalam teori otomata.

Tipe paling sederhana dari mesin abstrak adalah finite automaton atau finite
state machine. Prinsip yang mendasari mesin ini adalah sistem pada setiap saat
dalam salah satu dari sejumlahstate berhingga dan bergerak diantara state-
state tersebut dalam merespon sinyal input individual.

Bahasa formal dan automata memiliki aturan- aturan (rules) kombinasi dan
pengolahan bahasa formal, dimana diulah tentang DFA (Deterministic Finite
Automata), NFA (Nondeterministic Finite Automata), Pushdown, Contex-Free
Grammars dan Turing Machine. Semuanya merupakan sistem pengolahan atau
aturan dalam menguji string dari suatu bahasa tertentu (Regular language).

Berangkat dari aturan tersebut bahasa formal dan automata lebih kepada
pengujian suatu bahasa (kombinasi string) yang dibuat terhadap mesin (sistem)
dengan transisi-transisi tersebut

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Turing Machine (Mesin Turing) ?
2. Bagaimana notasi dari Mesin Turing ?
3. Apa saja contoh dari Mesin Turing ?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Turing Machine (Mesin Turing)
2. Mengetahui notasi dari Mesin Turing
3. Mengetahui contoh dari Mesin Turing

2
BAB II

PENDAHULUAN

A. Pengertian Mesin Turing


Mesin Turing adalah model yang sangat sederhana dari komputer. Secara esensial,
mesin Turing adalah sebuah finite automaton yang miliki sebuah tape tunggal dengan
panjang tak terhingga yang dapat membaca dan menulis data. Mesin Turing
menggunakan notasi seperti ID-ID pada PDA untuk menyatakan konfigurasi dari
komputasinya. Stack pada PDA memiliki keterbatasan akses. Elemen yang dapat diakses
hanya elemen yang ada pada top stack. Pada Mesin Turing, memori akan berupa suatu
tape yang pada dasarnya merupakan array dari sel-sel penyimpanan.

Visualisasi dari sebuah mesin Turing diberikan oleh gambar berikut:

Mesin terdiri dari sebuah finite control, yang dapat berada dalam sebuah himpunan
berhingga dari state. Terdapat sebuah tape yang dibagi ke dalam kotak-kotak atau sel-sel.
Setiap sel dapat menampung sebuah dari sejumlah berhingga dari simbol. Pada awalnya,
input yang merupakan string dari simbol dengan panjang berhingga dipilih dari input
alphabet, ditempatkan pada tape. Sel-sel tape yang lain, perluasan secara infinite ke kiri
dan ke kanan, pada awalnya menampung simbol khusus yang dinamakan blank. Blank
bukan sebuah input symbol, dan mungkin terdapat simbol tape yang lain disamping input
symbol dan blank. Terdapat sebuah tape head yang selalu ditempatkan pada salah satu
dari sel-sel tape. Mesin turing dikatakan men-scan sel tersebut. Pada awalnya, tape head
berada pada sel paling kiri yang menampung input. Sebuah pergerakan mesin Turing
adalah sebuah fungsi dari state dari finite control dan tape symbol yang di-scan.

Dalam satu pergerakan, mesin Turing akan:

 Merubah state. Next state dapat sama dengan current state.


 Menulis sebuah tape symbol dalam sel yang di-scan. Tape symbol ini
mengganti symbol apapun yang ada dalam sel tersebut. Secara opsional,
simbol yang dituliskan dapat sama dengan simbol yang sekarang ada dalam
tape.

3
 Memindahkan tape head ke kiri atau ke kanan.

B. Notasi formal Mesin Turing


Mesin Turing dijelaskan oleh 7-tuple:
M = (Q, S, G, d, q0, B, F)
Komponen-komponennya adalah:
 Q: Himpunan berhingga dari state dari finite control.
 S: himpunan berhingga dari simbol-simbol input.
 G: Himpunan dari tape symbol. S merupakan subset dari G.
d: Fungsi transisi. Argumen d(q, X) adalah sebuah state q dan sebuah tape
symbol X. Nilai dari d(q, X), jika nilai tersebut didefinisikan, adalah triple (p,
Y, D), dimana:
 p adalah next state dalam Q
 Y adalah simbol, dalam G, ditulis dalam sel yang sedang di-scan,
menggantikan simbol apapun yang ada dalam sel tersebut.
 D adalah arah, berupa L atau R, berturut-turut menyatakan left atau right,
dan menyatakan arah dimana head bergerak.
q0: start state, sebuah anggota dari Q, dimana pada saat awal finite control
ditemukan.
B: simbol blank. Simbol ini ada dalam G tapi tidak dalam S, yaitu B bukan
sebuah simbol input.
F: himpunan dari final state, subset dari Q.
C. Deskripsi Instantaneous (ID) untuk Mesin Turing
ID digunakan untuk mengetahui apa yang mesin Turing kerjakan. ID
direpresentasikan oleh string X1X2X3… Xi-1qXiXi+1 … Xn, dimana:
 q adalah state dari TM
 Tape head men-scan simbol ke-i dari kiri.
 X1X2 …Xn adalah bagian dari tape di antara nonblank pada sel paling kiri
dan paling kanan.
Pergerakan TM M = (Q, S, G, d, q0, B, F) dinyatakan oleh notasi ├ atau ├. ├*M
atau ├* digunakan untuk menunjukkan nol, satu atau lebih pergerakan dari TM.
Anggap d(q, Xi) = (p, Y, L), yaitu pergerakan selanjutnya adalah ke kiri. Maka

4
X1X2… Xi-1qXiXi+1 … Xn
├ X1X2… Xi-2pXi-1 YXi+1 … Xn
Pergerakan ini menyatakan perubahan ke state p. Tape head sekarang
diposisikan di sel i-1.
Jika i = n dan Y = B maka simbol B yang ditulis pada Xn berhubungan dengan
urutan tak hingga dari blank-blank yang mengikuti dan tidak muncul dalam ID
selanjutnya. Dengan demikian
X1X2 …Xn-1 q Xn├ X1X2… Xn-2p Xn-1
Terdapat dua pengecualian:
Jika i=1, maka M bergerak ke blank ke bagian kiri dari X1. Dalam kasus ini,
qX1X2 …Xn├ pBYX2… Xn
Jika i = n dan Y = B maka simbol B yang ditulis pada Xn berhubungan dengan
urutan tak hingga dari blank-blank yang mengikuti dan tidak muncul dalam ID
selanjutnya. Dengan demikian
X1X2 …Xn-1 q Xn├ X1X2… Xn-2p Xn-1
Anggap d(q, Xi) = (p, Y, R), yaitu pergerakan selanjutnya adalah ke kanan.
Maka
X1X2… Xi-1qXiXi+1 … Xn ├ X1X2… Xi-1 YpXi+1 … Xn
Tape head telah bergerak ke sel i+1. Terdapat dua pengecualian:
Jika i = n, maka sel ke-i+1 menampung sebuah blank, dan sel tersebut bukan
bagian dari ID sebelumnya. Dengan demikian
X1X2 … Xn-1 qXn├ X1 X2… Xn-1YpB
Jika i = 1 dan Y = B maka simbol B yang ditulis pada X1 berhubungan dengan
urutan tak hingga dari blank-blank dan tidak muncul dalam ID selanjutnya.
Dengan demikian
qX1X2 …Xn├ pX2… Xn
D. Diagram Transisi untuk Mesin Turing
Diagram transisi terdiri dari sebuah himpunan dari node-node yang
menyatakan state-state dari Mesin Turing .sebuah arc dari state q ke state p diberi
label oleh satu atau lebih item dengan bentuk X/Y D, dimana X dan Y adalah tape
symbol, dan D adalah arah, kiri (L) atau kanan (R). Bahwa bila d(q, X) = (p, Y,
D) diperoleh label X/Y D pada arc dari q ke p. Dalam diagram arah D dinyatakan

5
dengan tanda ¬ untuk “left” dan ® untuk “right”. Start state ditandai dengan kata
“start” dan sebuah panah yang masuk ke dalam state tersebut. Final state ditandai
dengan putaran ganda
Contoh:
Mesin Turing berikut menghitungan fungsi , yang dinamakan monus atau
proper substraction. Fungsi ini didefinisikan oleh m n = max(m – n, 0). Bahwa,
m n = m – n jika m ³ n dan 0 jika m < n. Mesin Turing yang melakukan operasi
ini adalah
M = ({q0, q1, … , q6}, {0, 1}, {0, 1, B}, d, q0, B)
Aturan untuk fungsi transisi d:

Diagram transisi dari mesin Turing M:

E. Contoh-contoh Mesin Turing


 Stack (tumpukan) yang terdapat pada PDA memiliki keterbatasan
kemampuan akses, yaitu hanya mengakses data yang terdapat pada top /
puncak dari stack.
 Untuk melakukan akses pada bagian yang lebih rendah dari puncak stack,
harus memindahkan bagian di atasnya (pop), yang mana akan menyebabkan
bagian tersebut hilang.

6
 Pada mesin Turing, memori berupa suatu pita yang pada dasarnya berupa
array (deretan) sel-sel penyimpanan. Setiap sel mampu menyimpan sebuah
simbol tunggal.
 Pita tersebut tidak mempunyai sel pertama dan sel terakhir. Pita dapat memuat
informasi dalam jumlah tak terbatas, dan dapat diakses bagian manapun dari
pita dengan urutan bagaimanapun.
 Terdapat sebuah head yang menunjukkan posisi yang diakses pada pita. Head
dapat bergerak ke kanan atau ke kiri untuk membaca input dari pita dan
sekaligus juga bisa melakukan penulisan pada pita/mengubah isi pita.
 Mesin Turing bisa dianalogikan seperti komputer sederhana, dengan
sejumlah state sebagai memori, pita sebagai secondary storage, fungsi transisi
sebagai program.
 Sebuah mesin Turing secara formal dinyatakan dalam 7 tupel, yaitu M = (Q,
Σ, Γ, δ, S, F, b) dimana :
Q = himpunan state {A, B, C, HALT}
Σ = himpunan simbol input {0, 1}
Γ = simbol pada pita (meliputi pula blank)
δ = fungsi transisi
S = state awal, S ∈ Q
F = himpunan state akhir, F⊆ Q
b = simbol kosong 0 = "blank" (bukan bagian dari Σ, b ∉Σ)
Bagian dari pita yang belum ditulisi dianggap berisi simbol b (blank)

F. Model Mesin Turing


Banyak mesin yang mungkin dianggap memiliki kemampuan lebih komputasi
dari mesin Turing sederhana universal dapat terbukti memiliki kekuatan lagi
(Hopcroft dan Ullman p. 159, lih Minsky (1967)). Mereka mungkin menghitung
lebih cepat, mungkin, atau menggunakan memori kurang, atau set instruksi
mereka mungkin lebih kecil, tetapi mereka tidak dapat menghitung lebih kuat
(yaitu lebih banyak fungsi matematika). (Ingat bahwa Gereja-Turing
tesis hipotesis ini benar untuk setiap jenis mesin: bahwa apa pun yang dapat
"dihitung" dapat dihitung oleh beberapa mesin Turing.)

7
Sebuah mesin Turing adalah setara dengan otomat pushdown yang telah dibuat
lebih fleksibel dan ringkas dengan relaksasi terakhir-in-first-out persyaratan
stack.
Pada ekstrem yang lain, beberapa model yang sangat sederhana berubah
menjadi Turing-setara , yaitu memiliki kekuatan komputasi yang sama seperti
model mesin Turing.
Model yang sama yang umum adalah multi-pita mesin Turing , multi-track
mesin Turing , mesin dengan input dan output, dan non-deterministik mesin
Turing (NDTM) sebagai lawan dari mesin Turingdeterministik (DTM) untuk
tabel tindakan yang telah di paling satu entri untuk setiap kombinasi simbol dan
negara.
Read-only, kanan bergerak Mesin Turing yang setara dengan itu
NDFA (serta yang DFA dengan konversi menggunakan NDFA untuk DFA
algoritma konversi ).
Untuk tujuan praktis dan didactical setara mesin mendaftar dapat digunakan
sebagai biasa perakitan bahasa pemrograman

G. Keterbatasan Mesin Turing


Keterbatasan Mesin Turing adalah bahwa mereka tidak model kekuatan dari
pengaturan tertentu dengan baik. Misalnya, modern disimpan-program komputer
sebenarnya contoh dari bentuk yang lebih spesifik mesin abstrak yang dikenal
sebagai mesin disimpan mengakses program acak atau model serak mesin.
Seperti mesin Turing Universal serak toko "Program" dalam "memori" eksternal
untuk negara terbatas mesin yang itu "petunjuk". Berbeda dengan Universal
Turing Machine, serak memiliki jumlah tak terbatas dibedakan, namun nomor
terbatas "register"-memori "sel" yang dapat berisi bilangan bulat apapun (lih.
Elgot dan Robinson (1964), Hartmanis (1971), dan di Cook khususnya -Rechow
(1973); referensi di mesin akses acak ). Terbatas-negara mesin parutan adalah
dilengkapi dengan kemampuan untuk mengatasi tidak langsung (misalnya isi dari
satu mendaftar dapat digunakan sebagai alamat untuk menentukan mendaftar
lain), dengan demikian "Program" parau bisa alamat setiap mendaftar di urutan
mendaftar-. Hasil dari perbedaan ini adalah bahwa ada optimasi komputasi yang

8
dapat dilakukan berdasarkan indeks memori, yang tidak mungkin dalam Turing
Machine umum; sehingga ketika turing Mesin digunakan sebagai dasar untuk
melompat-lompat kali berjalan, 'palsu batas bawah 'dapat terbukti pada algoritma
tertentu' kali berjalan (karena asumsi menyederhanakan palsu dari Turing
Machine). Sebuah contoh dari ini adalah pencarian biner , algoritma yang dapat
ditampilkan untuk melakukan lebih cepat ketika menggunakan model serak
perhitungan ketimbang model mesin Turing.

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Mesin turing ditemukan oleh Alan Turing, Mesin Turing adalah model yang
sangat sederhana dari komputer. Secara esensial, mesin Turing adalah sebuah
finite automaton yang miliki sebuah tape tunggal dengan panjang tak terhingga
yang dapat membaca dan menulis data. Mesin Turing menggunakan notasi seperti
ID-ID pada PDA untuk menyatakan konfigurasi dari komputasinya.Mesin terdiri
dari sebuah finite control, yang dapat berada dalam sebuah himpunan berhingga
dari state. Terdapat sebuah tape yang dibagi ke dalam kotak-kotak atau sel-sel.
Setiap sel dapat menampung sebuah dari sejumlah berhingga dari simbol. Pada
awalnya, input yang merupakan string dari simbol dengan panjang berhingga
dipilih dari input alphabet, ditempatkan pada tape. Sel-sel tape yang lain,
perluasan secara infinite ke kiri dan ke kanan, pada awalnya menampung simbol
khusus yang dinamakan blank.
 Blank bukan sebuah input symbol, dan mungkin terdapat simbol tape yang
lain
 disamping input symbol dan blank.
 Terdapat sebuah tape head yang selalu ditempatkan pada salah satu dari sel-
sel tape.
 Mesin turing dikatakan men-scan sel tersebut. Pada awalnya, tape head
berada pada sel paling kiri yang menampung input.
 Sebuah pergerakan mesin Turing adalah sebuah fungsi dari state dari finite
control dan tape symbol yang di-scan. Dalam satu pergerakan, mesin Turing
akan:
Merubah state. Next state dapat sama dengan current state. Menulis sebuah
tape symbol dalam sel yang di-scan. Tape symbol ini mengganti symbol
apapun yang ada dalam sel tersebut. Secara opsional, simbol yang dituliskan
dapat sama dengan simbol yang sekarang ada dalam tape. Memindahkan
tape head ke kiri atau ke kanan.

10
DAFTAR PUSTAKA

John E. Hopcroft, Rajeev Motwani, Jeffrey D. Ullman. 2001. Introduction to


Automata Theory, Languange, and Computation. Edisi ke-2. Addison-
Wesley
Fajar Sidik. Mesin Turing dan Palindrome.2015. Bandung: Teknik Informatika
Institut Teknologi Bandung.

11

Anda mungkin juga menyukai