Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PKN

PELANGGARAN HAM (HAK ASASI MANUSIA)


Dosen : Heru Dian Setiawan, S.T., M.SI.

Kelompok 1:

1. Agung Saputra (227006516002)


2. Arldi Suryo Prayogo (227006516031)
3. Aru Chevy Rasyid (227006516032)
4. Beni Maryana (227006516009)
5. Chandra Hadi Ramadhan (227006516091)
6. Dian Rivanno (227006516029)
7. Salsabil Albi Fahri (227006516004)
8. Tubagus Habibi Dwi Kurniawan (227006516006)
9. Wisnu Hartono (227006516017)

PRODI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS NASIONAL
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah ini adalah “Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia)” Pada
kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
membantu, terutama kepada:

1. Heru Dian Setiawan, S.T., M.SI. selaku dosen pengampu Pemdidikan Kewarganegaraan.

2. Teman-teman seperjuangan keluarga Prodi Sistem Informasi.

Jakarta, 10 Januari 2022

Penyusun
Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................2
BAB II ISI..................................................................................................................................3
2.1 Pengertian HAM..........................................................................................................3
2.2 Manfaat HAM.............................................................................................................3
2.3 Jenis Jenis HAM..........................................................................................................4
2.4 Pengertian Pelanggaran HAM.....................................................................................5
2.5 Jenis-Jenis Pelanggaran HAM.....................................................................................7
2.5 Lembaga Perlindungan HAM di Indonesia.................................................................7
2.5 Contoh Kasus Pelanggaran HAM...............................................................................8
2.8 Hubungan HAM dan PKN..........................................................................................9
2.9 Cara Menangani Pelanggaran HAM dengan PKN....................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................11
1.2 Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hak asasi manusia (HAM) merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan
umat manusia. Setiap manusia yang lahir sudah melekat hak asasinya. Orang lain tidak dapat
menggangu hak asasi masing-masing individu. Oleh karena itu, hak asasi harus dipahami
oleh setiap orang. Karena begitu pentingnya, hak asasi manusia (HAM) dijadikan sebagai
salah satu materi dalam perkuliahan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Itu
sebabnya untuk menjadi warga negara yang baik harus memahami dan menyadari mengenai
hak asasi manusia.

Tertulis dalam UU No. 39 Tahun 1999, hak asasi manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia. HAM meliputi hak asasi pribadi, hak asasi ekonomi, hak asasi politik, hak
asasi sosial dan kebudayaan, hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam
hukum dan pemerintahan, serta hak asasi manusia untuk mendapatkan perlakuan tata cara
peradilan dan perlindungan. Menurut UU No. 39 Tahun 1999, pelanggaran hak asasi manusia
adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik
disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian, membatasi, dan atau mencabut hak asasi
manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang ini, dan tidak
mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan
benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Secara sederhana, HAM adalah sesuatu
yang seharusnya dilindungi, dijaga, dan dijunjung tinggi oleh setiap manusia dengan negara
sebagai penjaminnya. Jika HAM seseorang tidak dijaga, dilindungi, dihormati, bahkan
sampai dicabut atau diabaikan maka artinya sudah terjadi pelanggaran HAM.

Dengan maraknya pelanggaran HAM di Indonesia pemerintah harus senantiasa


menjamin eksistensi hak-hak dasar setiap warga negaranya. Tidak boleh membiarkan begitu
saja dan lepas tanggung jawab terhadap hak asasi tiap warga negaranya. Sebisa mungkin

1
untuk memenuhinya karena sudah tercantum dalam konstitusi. Pembiaran terhadap hak asasi
warga negara dapat dikatakan sebagai pelanggaran HAM.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pelanggaran HAM?
2. Mengapa pelanggaran HAM bisa terjadi?
3. Bagaimana penyelesaian pelanggaran HAM dengan Pendidikan Kewarganegaraan?

1.3 Tujuan
Dibuatnya makalah ini bertujuan untuk memperkenalkan HAM, pelanggaran HAM
dan cara menangani pelanggaran HAM kepada pembaca. Pembaca diharapkan dapat
mengerti serta memahami lebih dalam tentang HAM, Pelanggaran HAM dan cara menangani
pelanggaran HAM sehingga dapat menegakkan hak asasi manusia agar semua orang bersuara
dan berhak mendapatkan martabat dari masyarakat, baik itu pemerintah maupun lingkungan
sekitar.

2
BAB II
ISI

2.1 Pengertian HAM


 Hak asasi manusia (HAM) adalah hak-hak yang melekat pada setiap orang secara
alami, tanpa tergantung pada kewarganegaraan, ras, jenis kelamin, agama, atau latar belakang
sosial. Hak asasi manusia meliputi hak-hak yang diakui secara universal, seperti hak untuk
hidup, hak untuk bebas dari kekerasan atau penyiksaan, hak untuk kebebasan pribadi, hak
untuk mendapat perlakuan yang adil di depan hukum, dan hak untuk mendapat perlakuan
yang sama di depan hukum tanpa diskriminasi apapun.

Hak asasi manusia adalah alat untuk melindungi orang dari kekerasan dan
kesewenang-wenangan. HAM mengembangkan saling menghargai antara
manusia. HAM mendorong tindakan yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab untuk
menjamin bahwa hak-hak orang lain tidak dilanggar.

Hak asasi manusia juga meliputi hak-hak yang bersifat spesifik, seperti hak untuk
memperoleh pendidikan, hak untuk bekerja dan memperoleh gaji yang layak, hak untuk
memperoleh perlindungan terhadap kemiskinan, dan hak untuk memperoleh kesehatan yang
layak.

Pemahaman tentang hak asasi manusia telah berkembang selama bertahun-tahun, dan
telah diakui secara internasional melalui berbagai dokumen hukum seperti "Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia" yang dikeluarkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
pada tahun 1948. Sebagai hak yang melekat pada setiap orang secara alami, hak asasi
manusia harus diakui oleh setiap negara di dunia, dan setiap orang harus memperjuangkan
hak asasi manusia demi keberlangsungan kemanusiaan yang sejahtera.

2.2 Manfaat HAM


Hak asasi manusia (HAM) memiliki banyak manfaat bagi individu, masyarakat, dan
negara. Berikut ini beberapa manfaat yang dapat dicatat:

1. Menjamin kebebasan dan keadilan bagi setiap individu. Hak asasi manusia
memastikan bahwa setiap orang memiliki hak yang sama untuk hidup, kebebasan, dan

3
keadilan, serta hak untuk mendapat perlakuan yang adil di depan hukum tanpa
diskriminasi apapun.
2. Mencegah kekerasan dan penyiksaan. Dengan menghargai hak asasi manusia, maka
tindakan kekerasan atau penyiksaan terhadap seseorang dapat dihindari, sehingga
setiap orang dapat hidup dengan aman dan sejahtera.
3. Menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera. Dengan hak asasi manusia yang
terpenuhi, maka masyarakat dapat tumbuh dan berkembang secara sejahtera, dengan
akses yang sama terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang layak.
4. Meningkatkan martabat manusia. Hak asasi manusia merupakan hak yang melekat
pada setiap orang secara alami, sehingga dengan menghargai

2.3 Jenis Jenis HAM


Hak asasi manusia atau HAM adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak
awal dilahirkan, yang berlaku seumur hidup, dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.
Terdapat bermacam-macam jenis HAM yang perlu diketahui, yaitu:

1. Hak-hak asasi pribadi (Personal rights) adalah jenis HAM yang meliputi kebebasan
menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak, dan
sebagainya.
2. Hak-hak asasi ekonomi (Property rights) adalah jenis HAM untuk memiliki sesuatu,
membeli, dan menjual serta memanfaatkannya. Hak-hak asasi ekonomi ini sebagai
berikut: hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli, hak kebebasan mengadakan
perjanjian kontrak, hak kebebasan memiliki sesuatu dan hak memiliki atau
mendapatkan pekerjaan yang layak.
3. Hak-hak asasi politik (Political rights) adalah jenis HAM untuk ikut serta dalam
pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam suatu pemilihan umum), hak
untuk mendirikan partai politik, hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan, hak
membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik lainnya, hak untuk
membuat dan mengajukan suatu usulan petisi dan sebagainya.
4. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan adalah jenis HAM yang berkaitan dengan kehidupan hukum dan
pemerintahan atau rights of legal equality. Hak-hak asasi hukum sebagai berikut: hak
mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan, hak untuk

4
menjadi pegawai negeri sipil (PNS), dan hak untuk mendapatkan layanan dan
perlindungan hukum.
5. Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan (Social and culture rights) adalah jenis HAM
yang berkaitan dengan hak untuk memilih pendidikan, hak untuk mengembangkan
kebudayaan dan sebagainya. Hak-hak asasi sosial budaya ini sebagai berikut: hak
menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan, hak mendapatkan pengajaran,
dan hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.
6. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan
(Procedural rights) adalah jenis HAM yang berisi peraturan dalam penahanan,
penangkapan, penggeledahan, peradilan dan sebagainya. Hak-hak asasi peradilan ini
sebagai berikut: hak mendapatkan pembelaan hukum di pengadilan. Dan hak
persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan, dan penyelidikan
di muka hukum.

HAM wajib dipenuhi oleh negara di mana individu tersebut berasal, untuk
menciptakan lingkungan masyarakat yang harmonis yang berjalan selaras dan seimbang
antara hak dan kewajiban manusia.

2.4 Pengertian Pelanggaran HAM


Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau sekelompok
orang termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja yang secara hukum
mengurangi, menghalangi atau mencabut HAM seseorang, yang dijamin oleh undang-undang
akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum
yang berlaku.

Beberapa contoh pelanggaran hak asasi manusia yang dapat terjadi adalah:

1. Kekerasan atau penyiksaan terhadap seseorang.


2. Diskriminasi terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, jenis
kelamin, agama, atau latar belakang sosial.
3. Penyiksaan atau penyiksaan terhadap tahanan politik.
4. Penyiksaan atau kekerasan terhadap anak-anak.
5. Penyiksaan atau kekerasan terhadap wanita.
6. Penyiksaan atau kekerasan terhadap orang-orang yang tidak mampu atau orang-orang
yang lemah.

5
7. Penyiksaan atau kekerasan terhadap orang-orang yang berbeda agama atau keyakinan.
8. Pembatasan terhadap kebebasan berekspresi atau kebebasan pers.
9. Penyiksaan atau kekerasan terhadap orang-orang yang berbeda orientasi seksual.
10. Pembatasan terhadap hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab pelanggaran HAM tersebut bisa
terjadi:

1. Faktor internal:
a) Memiliki sikap egois, Egois adalah sikap yang mementingkan diri sendiri dan
dapat merugikan banyak orang. Sikap egois tersebut yang akan mendorong kita
untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran HAM.
b) Tidak memiliki rasa empati/toleran, Tidak memiliki rasa empati dan toleran ini
adalah sifat yang bisa di bilang tidak peduli terhadap orang lain / tidak
menghargai orang lain
c) Rendahnya kesadaran akan HAM, Karena memiliki rasa fanatik di dalam diri
sendiri
2. Faktor eksternal:
a) Penyalahgunaan kekuasaan, Biasanya orang yang menyalahgunakan kekuasaan
atau jabatan ini dilakukan kepada orang yang tidak memiliki jabatan atau yang
memiliki jabatan lebih rendah darinya.
b) Ringannya sanksi dan hukuman kepada pelanggar HAM, Ringannya sanksi bagi
pelanggar HAM ini membuat orang menyepelekan dan semakin berani untuk
melakukan pelanggaran HAM tersebut, yang dimana seharusnya memberikan
efek jera bagi para pelaku.
c) Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi, Kesenjangan sosial dan ekonomi
merupakan salah satu penyebab terjadinya pelanggaran HAM karena dengan
kesenjangan sosial dan ekonomi yang begitu tinggi maka akan menyebabkan
ketidak adilan pada masyarakat

Pelanggaran hak asasi manusia merupakan suatu tindakan yang tidak dapat diterima
dan harus dihindari serta dilakukan tindakan untuk mencegah pelanggaran hak asasi manusia
terjadi.

6
2.5 Jenis-Jenis Pelanggaran HAM
Berdasarkan sifatnya, Pelanggaran HAM dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Pelanggaran HAM biasa, yaitu kasus pelanggaran HAM yang ringan dan tidak sampai
mengancam keselamatan jiwa orang. Namun, ini tetap saja termasuk dalam kategori
berbahaya apabila terjadi dalam jangka waktu yang lama. Beberapa contoh
pelanggaran HAM ringan adalah pencemaran lingkungan secara sengaja, penggunaan
bahan berbahaya pada makanan yang disengaja, dan lain-lain.
2. Pelanggaran HAM berat, yaitu pelanggaran HAM yang mengancam nyawa manusia
seperti pembunuhan, penganiayaan, perampokan, perbudakan, atau penyanderaan.

Menurut UU. RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, pelanggaran HAM
berat dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, atau kelompok agama.
2. Kejahatan kemanusiaan, yaitu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan
yang meluas atau sistematik. Serangan ini juga ditujukan secara langsung terhadap
penduduk sipil. Bentuknya berupa pembunuhan, pemusnahan, perbudakan,
pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan, dan
masih banyak lagi.

2.6 Lembaga Perlindungan HAM di Indonesia


Lembaga perlindungan HAM adalah badan atau organisasi yang dibentuk
oleh pemerintah Indonesia untuk menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan
HAM bagi warga negara Indonesia. Salah satu tujuan dibentuknya lembaga HAM di
Indonesia adalah untuk meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM guna terwujudnya
pribadi manusia Indonesia seutuhnya sehingga mampu berpartisipasi dalam berbagai bidang
kehidupan.

Adapun beberapa lembaga perlindungan HAM, diantaranya:

1. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI

Dalam kementerian hukum dan HAM terdapat Direktorat Jenderal Peraturan


Perlindungan HAM yang mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan
dan standarisasi teknis di bidang perlindungan HAM.

7
2. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

Komnas HAM pada awalnya dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 50


Tahun 1993 untuk melaksanakan fungsi pengkajian dan penelitian, penyuluhan,
pemantauan dan mediasi.

3. Pengadilan Hak Asasi Manusia

Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada dilingkungan


peradilan umum yang menangani kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat.
Pengadilan HAM ini ditetapkan dengan UU nomor 26 tahun 2000.

4. Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan

Komisi ini dibentuik berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181 Tahun 1998
untuk menangani kasus pelanggaran HAM terhadap perempuan.

5. Komisi Nasional Perlindungan Anak

Komisi ini dibentuk pada tanggal 26 Oktober 1998 sebagai organisasi


independen di bidang pemenuhan dan perlindungan hak anak di Indonesia.

6. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi

Komisi ini dibentuk berdasarkan UU Nomor 27 tahun 2004 yang tugasnya


memberikan alternatif penyelesaian pelanggaran HAM berat di luar pengadilan HAM
dan sebagai mediasi antara pelaku dengan korban pelanggaran HAM berat.

2.7 Contoh Kasus Pelanggaran HAM


Ada beberapa contoh kasus pelanggaran HAM yang berat di Indonesia. Diantaranya
adalah:
1. Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini 24 orang
tewas, 36 orang luka berat, dan 19 orang luka ringan. Keputusan majelis hakim
terhadap kasus ini menetapkan seluruh 14 terdakwa dinyatakan bebas.
2. Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998. Dalam kasus
ini, 4 orang mahasiswa tewas. Mahkamah Militer yang menyidangkan kasus ini
memvonis dua terdakwa dengan hukuman hanya 4 bulan penjara, empat terdakwa
divonis 2 - 5 bulan penjara dan sembilan orang terdakwa divonis penjara 3 - 6 tahun.
3. Penculikan aktivis pada 1997/1998. Dalam kasus ini, 23 orang dinyatakan hilang
dengan rincian 9 orang di antaranya telah dibebaskan, dan 13 orang belum ditemukan
sampai saat ini.

8
Adapun kasus pelanggaran HAM yang baru-baru ini terjadi, Contohnya:

1. Peristiwa Kanjuruhan, merupakan pelanggaran HAM yang terjadi di Malang, Jawa


Timur dan menewaskan 135 orang. "Kesimpulannya adalah peristiwa Kanjuruhan
merupakan pelanggaran HAM yang terjadi akibat tata kelola yang diselenggarakan
dengan cara tidak menjalankan, menghormati dan memastikan prinsip dan norma
keselamatan dan keamanan," kata Choirul Anam.

2.8 Hubungan HAM dan PKN


Pendidikan kewarganegaraan atau PKN secara umum merupakan bentuk pendidikan
yang mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban warga negara supaya
mereka menjadi warga negara yang berpikir tajam dalam hidup bermasyarakat dan
bernegara. Tujuan dari mempelajari pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai berikut:

1. Supaya kita mengerti akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Setelah
memahami tentang hak dan kewajiban apa yang didapatkan dan harus di lakukan,
maka sebagai warga negara kita bisa menjalankannya dengan penuh tanggung jawab
sesuai peraturan ataupun menuntut hak – hak yang mungkin belum terpenuhi sebagai
warga negara.
2. Untuk memotivasi kita agar memiliki sifat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi.
Kita diharapkan menjadi warga negara yang cinta pada tanah air dan rela berkorban
demi bangsa dan Negara, artinya kita jadikan pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan sebagai pedoman kita dalam berpikir.
3. Untuk meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya melaksanakan bela negara.
Sikap bela negara ini bisa diwujudkan dengan cara misalnya pendidikan yang salah
satunya adalah pendidkan kewarganegaraan.

HAM adalah hak asasi manusia. hak asasi manusia tersebut dimiliki oleh semua orang
sejak kelahiran. dan hubungannya dengan PKN adalah, kita sebagai warga negara indonesia
harus saling menghormati hak asasi yang dimiliki pula oleh sesama, karena hak asasi manusia
tidak boleh diambil oleh siapapun.

9
2.8 Cara Menangani Pelanggaran HAM
Pendidikan kewarganegaraan juga penting untuk mengantisipasi dan mengatasi
pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia. Dengan pendidikan kewarganegaraan, akan
membantu menumbuhkan dan menanamkan rasa nasionalisme dan nilai-nilai moral bangsa
bagi pelajar sejak dini sehingga mengantisipasi dan mengatasi pelanggaran hak asasi manusia
di Indonesia. Adanya pendidikan kewarganegaraan memang penting untuk menciptakan
masyarakat yang memiliki wawasan kenegaraan. Selain itu, tujuan pendidikan
kewarganegaraan adalah untuk meningkatkan kecerdasan dalam kewarganegaraan secara
intelektual, sosial, dan emosional serta kecerdasan kewargaan secara spiritual.

Adapun solusi menangani pelanggaran hak asasi manusia, sebagai berikut:

1. Mengadakan sosialisasi para guru kepada murid dengan pendidikan kewarganegaraan


tentang pentingnya menegakkan hak asasi manusia.
2. Meningkatkan kerja sama antargolongan atau kelompok.
3. Memberikan jaminan HAM melalui peraturan dan perundang-undangan.
4. Meningkatkan profesionalisme pertahanan negara dan aparat keamanan.
5. Penegakan supremasi hukum yang harus dilakukan dengan melibatkan partisipasi
masyarakat.
6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik sehingga mencegah terjadinya pelanggaran
HAM.
7. Meningkatkan pemahaman mengenai prinsip HAM ke masyarakat.
8. Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga pemerintah, seperti Komnas HAM, KPAI,
Komnas Perempuan, dan KPK.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dengan mencari info dari berbagai sumber, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau sekelompok
orang baik disengaja ataupun tidak disengaja yang mengurangi, menghalangi atau
mencabut HAM seseorang.

2. Pelanggaran hak asasi manusia dapat terjadi akibat beberapa faktor, yaitu faktor
internal dimana seseorang memiliki sikap egois, tidak memiliki rasa toleran,
rendahnya kesadaran akan hak asasi manusia dan faktor eksternal seperti
penyalahgunaan kekuasaan, ringannya sanksi atau hukuman kepada pelanggar HAM,
kesenjangan sosial.

3. Ada banyak cara untuk menyelesaikan atau menegakkan hak asasi manusia salah
satunya dengan pendidikan kewarganegaraan. Dengan pendidikan kewarganegaraan,
akan membantu menumbuhkan dan menanamkan rasa nasionalisme dan nilai-nilai
moral bangsa bagi pelajar sejak dini sehingga mengantisipasi dan mengatasi
pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia.

4.2 Saran
Penulis merasa perlu memberikan saran berdasarkan hasil dari penelitian yang telah
dilakukan. Sebagai berikut:

1. Kita sebagai warga negara Indonesia wajib menegakkan HAM dengan menghilangkan
sifat egois dan memiliki sifat toleransi.
2. Pemerintah hendaknya melakukan evalusi kembali terhadap seluruh Peraturan
Perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan bagi korban pelanggaran
HAM Berat, baik dari segi perlindungan yang akan diberikan maupun tata cara
perlindungan yang diberikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Kompasiana.2022. Maraknya pelanggaran HAM


https://www.kompasiana.com/i61031/634cc30b4addee5ae6745bc2/maraknya-
pelanggaran-ham-yang-ada-di-indonesia (17/10/2022)
2. Wikipedia.2022. Lembaga HAM
https://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_hak_asasi_manusia_nasional_di_Indonesia
(21/12/2022)
3. Detik.2021. Pelanggaran HAM
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5550068/pelanggaran-ham-pengertian-jenis-
dan-contoh-kasusnya (28/04/2021)
4. Brilio.2022. Pelanggaran HAM https://www.brilio.net/wow/pengertian-pelanggaran-
ham-pahami-jenis-jenis-dan-contohnya-220824p/jenis-jenis-pelanggaran-hak-asasi-
manusia.html (25/08/2022)
5. CNN.2022. Tragedi Kanjuruhan
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221102152135-12-868604/kesimpulan-
komnas-ham-tragedi-kanjuruhan-merupakan-pelanggaran-ham (02/11/2022)
6. PPKN.2022. Pengertian PKN komputer ppkn.co.id/pengertian-pkn/ (05/12/2022)
7. UNDANA.2021 Hubungan HAM dan PKN https://elearning.undana.ac.id/
(22/03/2021)

12

Anda mungkin juga menyukai