Anda di halaman 1dari 8

MODUL 1

Hashing dengan Metode


MD5, SHA1 dan SHA256
Melalui Replit
Freddy Tua Pakpahan (23127001)
Praktikum Blockchain
Program Studi Teknik Elektro
Sekolah Tinggi Teknologi Bina Tunggal

Abstrak
Pada percobaan yang dilakukan, Mahasiswa diminta untuk melakukan fungsi Kriptografi
dengan Metode MD5, SHA-1 dan SHA-256. Mahasiswa diminta melakukan Hashing MD5,
SHA-1 dan SHA-256 dengan teks berupa biodata praktikan yang terdiri dari Nama, NIM,
dan Asal Kota melalui Replit. Setelah dilakukan percobaan berdasarkan pustaka yang
ditinjau, didapatkan nilai, yang merupakan hasil hashing dari text yang diberikan.

Kata Kunci : kripto,fungsi hash, replit, enkripsi

1. PENDAHULUAN agar data atau pesan tetap aman saat


Sehubungan dengan tugas yang dikirimkan, dari pengirim ke
diberikan oleh Dosen Mata Kuliah penerima tanpa mengalami gangguan
Blockchain, untuk melakukan dari pihak ketiga. Menurut Bruce
percobaan fungsi Kriptografi dengan Scheiner dalam bukunya "Applied
Metode MD5, SHA-1 dan SHA-256. Cryptography", kriptografi adalah
Jadi untuk memenuhi tugas yang ilmu pengetahuan dan seni menjaga
diberikan tersebut, maka saya messagemessage agar tetap aman.[1]
melakukan percobaan Hashing MD5,
SHA-1 dan SHA-256 dengan teks 2.2 Replit
berupa biodata praktikan yang terdiri Menurut Iqbal (2023), Replit
dari Nama, NIM, dan Asal Kota adalah sebuah platform pemrograman
melalui “Replit”. Percobaan ini online yang menyediakan lingkungan
dilakukan dengan tujuan agar pengembangan terpadu (Integrated
mahasiswa dapat memahami dasar Development Environment/IDE) yang
Kriptografi, dapat menguasai Bahasa intuitif dan mudah digunakan. Dengan
pemrograman yang digunakan untuk Replit, pengguna dapat membuat,
melakukan praktik kriptografi, juga menguji, dan berbagi kode secara
dapat menguasai Hashing dengan langsung melalui browser web tanpa
metode MD5, SHA-1 dan SHA-256. perlu menginstal perangkat lunak
tambahan. Ini memungkinkan para
2. STUDI PUSTAKA pemula untuk memulai belajar koding
tanpa hambatan teknis yang rumit,
2.1 Kriptografi seperti mengatur konfigurasi dan
Kriptografi adalah suatu ilmu yang mengatasi masalah kompatibilitas.
mempelajari bagaimana cara menjaga Salah satu fitur unggulan Replit
adalah dukungan penuh untuk proses tersebut dapat dilihat pada
berbagai bahasa pemrograman Gambar 2.4.
populer, termasuk Python, JavaScript,
Ruby, C++, dan banyak lagi. Ini
memberikan fleksibilitas kepada
pengguna untuk memilih bahasa yang
paling sesuai dengan kebutuhan
mereka. Selain itu, Replit
menyediakan komunitas yang aktif
dan beragam, di mana pengguna dapat
berbagi proyek, saling memberikan
umpan balik, dan belajar dari orang
lain. Hal ini menciptakan lingkungan
Gambar 2.4 Satu Operasi MD5 [3]
kolaboratif yang memfasilitasi
pertumbuhan dan inovasi.
2.5 Secure Hash Algorithm-1 (SHA-1)
2.3 Fungsi Hash SHA dikembangkan oleh National
Fungsi Hash adalah fungsi Institute of Standards and Technology
matematis yang mengubah nilai input (NIST) dan dipublikasikan sebagai
numerik menjadi nilai numerik yang Federal Information Processing
terkompresi. Maksudnya bertujuan Standards (FIPS 180) pada tahun
mengkompresi nilai numerik yang 1993. Secure Hash Standard (SHS)
diinputkan. Inputan Fungsi Hash menspesifikasikan SHA-1 untuk
mempunyai panjang yang beragam, menghitung nilai hash dari sebuah
namun outputan nilai hash akan selalu pesan atau file. SHA-1 memiliki
mempunyai panjang yang tetap. Nilai panjang pesan maksimal 264 bit dan
yang dikembalikan oleh Fungsi Hash memiliki keluaran sebesar 160 bit
disebut Message Digest atau hanya yang dinamakan message digest atau
nilai Hash. Fungsi Hash berguna hash code. Message digest tersebut
dapat digunakan sebagai masukan
untuk : Menyimpan Password,
untuk Digital Signature Algorithm
Sebagai message integrity, Sebagai
(DSA), yang digunakan untuk
message fingerprint, dll [2]
menghasilkan signature untuk
memverifikasi pesan tersebut. Pada
2.4 Message-Digest algorithm 5 (MD5)
saat ditemukan kelemahan pada
Agoritma MD5 dirancang Ron
algoritma SHA-0, berbagai revisi dan
Rivest dan penggunaanya sangat
perbaikan dilakukan untuk membuat
populer dikalangan komunitas open
suatu algoritma yang lebih baik. Hasil
source sebagai checksum untuk file
dari perbaikan tersebut diterbitkan
yang dapat didownload. Besarnya
pada tahun 1995 dan dijadikan acuan
blok untuk MD5 adalah 512 bit
untuk pembuatan algoritma SHA-1.
sedangkan digest size adalah 128 bit.
Algoritma SHA-1 merupakan revisi
Menurut Sulastri & Putri (2018),
teknis dari algoritma SHA. Algoritma
MD5 mengolah blok 512 bit, dibagi
SHA-1 dapat dikatakan aman karena
ke dalam 16 blok berukuran 32 bit.
proses perhitungannya tidak
Keluaran algoritma diset menjadi 4
memungkinkan untuk menemukan
blok yang masing-masing berukuran
pesan yang sebenarnya dari message
32 bit yang setelah digabungkan akan
digest yang dihasilkan. Setiap
membentuk nilai hash 128 bit. MD5
perubahan yang terjadi pada pesan
terdiri atas 64 operasi, dikelompokan
saat perjalanan akan menghasilkan
dalam empat putaran dari 16 operasi
message digest yang berbeda.
Algoritma SHA-1 berbasis pada 3. HASIL DAN ANALISIS
algoritma MD4 dan rancangannya Pada percobaan ini, Hashing akan
sangatlah mirip terhadap algoritma dilakukan melalui Replit. Dan hasil
tersebut [4]. percobaan akan di catat nilainya dan
dianalisis untuk memahami konsep
2.6 Secure Hash Algorithm-256 (SHA- dasar kriptografi, dan menguasai
256) Hashing dengan metode MD5, SHA-1
Berdasarkan Sulastri & Putri dan SHA-256.
(2018), Fungsi hash SHA-256
merupakan versi SHA dengan ukuran 3.1 Alat dan Bahan
digest 256 pada versi SHA-2. SHA  Laptop
didasarkan pada MD4 yang dibuat  Koneksi Internet
oleh Ronald L, Rivest dari MIT.  Browser
SHA-256 menggunakan enam
logika yang merupakan kombinasi 3.2 Percobaan
dasar seperti AND, OR, XOR,
pergeseran bit kekanan (shift right), 3.2.1 Membuat Akun Replit
dan rotasi bit kekanan (rotate right).  Membuat Akun pada laman
Algoritma ini menggunakan sebuah https://replit.com/signup.
message schedule yang terdiri dari 64 Kemudian memilih “Continue with
elemen 32 bit word, delapan buah Google” lalu melanjutkan dengan
variabel 32 bit, dan variable akun email :
penyimpan nilai hash 8 buah word 32 freddytuap1996@gmail.com.
bit. Hasil akhir dari algoritma ini
adalah sebuah message digest
sepanjang 256 bit.
SHA-256 mengubah pesan
masukan ke dalam message digest
256 bit. Berdasarkan Secure Hash
Signature Standard, pesan masukan
yang penjangnya lebih pendek dari
264 bit, harus dioperasikan oleh 512
Gambar 3.2.1.1 Situs Replit
bit dalam kelompok dan menjadi
 Setelah masuk ke halaman
sebuah message digest 256 bit.
Dashboard , mengklik tombol “+”
Transformasi pembaruan status pada
di ujung kanan atas halaman untuk
SHA-256 dapat dilihat pada Gambar
menambahkan folder Replit.
2.6.

Gambar 3.2.1.2 Halaman Dashboard pada


Gambar 2.6 Satu Langkah Tranformasi Replit
Pembaruan Status SHA-256 [3]
 Menyesuaikan Replit baru
- Template : Phyton print(hashed_text.hexdigest())
- Title : 23127001_Freddy di file project.
Tua Pakpahan_Prak.Blockchain
- Mode : Public
Setelah selesai, mengklik tombol
“+Create Repl”

Gambar 3.2.2.3 Sintaks dengan Algoritma


MD5 Yang Akan Dibuat

Gambar 3.2.1.3 Menu “Create a Repl”


pada Replit Gambar 3.2.2.4 Sintaks dengan Algoritma
MD5 Yang Telah Dibuat
3.2.2 Melakukan Hashing MD5  Membuka kembali File “Main.py”
 Membuat file baru pada Replit dan menuliskan sintaks import
dengan format nama file : nama file project yang telah dibuat
23127001_Freddy Tua dengan fungsi :
Pakpahan_Modul1_MD5.py __import__("23127001_Freddy Tua
Pakpahan_Modul1_MD5")

Gambar 3.2.2.1 Menu “New File” pada


Replit
Gambar 3.2.2.5 File “Main.py”

Gambar 3.2.2.6 Sintaks Yang Dibuat Pada


Gambar 3.2.2.2 Contoh File Yang Telah File “Main.Py”
Dibuat Pada Replit
 Menuliskan sintaks :
3.2.3 Melakukan Hashing SHA-1
import hashlib
 Membuat file baru pada Replit
text = "Nama saya Freddy Tua dengan format nama file :
Pakpahan, NIM saya 23127001 dan 23127001_Freddy Tua
saya berasal dari Kota Bekasi" Pakpahan_Modul1_SHA1.py
encoded_text = text.encode('utf-8')
hashed_text =
hashlib.md5(encoded_text)
__import__("23127001_Freddy Tua
Pakpahan_Modul1_SHA1")

Gambar 3.2.3.1 Menu “New File” pada


Replit

Gambar 3.2.3.5 File “Main.py”

Gambar 3.2.3.2 Contoh File Yang Telah


Dibuat Pada Replit
 Menuliskan sintaks :
Gambar 3.2.3.6 Sintaks Yang Dibuat Pada
import hashlib File “Main.Py”

text = "Nama saya Freddy Tua


Pakpahan, NIM saya 23127001 dan
3.2.4 Melakukan Hashing SHA-256
saya berasal dari Kota Bekasi"  Membuat file baru pada Replit
encoded_text = text.encode('utf-8') dengan format nama file :
hashed_text = 23127001_Freddy Tua
hashlib.sha1(encoded_text) Pakpahan_Modul1_SHA256.py

print(hashed_text.hexdigest())
di file project.

Gambar 3.2.4.1 Menu “New File” pada


Replit

Gambar 3.2.3.3 Sintaks dengan Algoritma


SHA-1 Yang Akan Dibuat

Gambar 3.2.4.2 Contoh File Yang Telah


Dibuat Pada Replit
 Menuliskan sintaks :
Gambar 3.2.3.4 Sintaks dengan Algoritma import hashlib
SHA-1 Yang Telah Dibuat
 Membuka kembali File “Main.py” text = "Nama saya Freddy Tua
dan menuliskan sintaks import Pakpahan, NIM saya 23127001 dan
nama file project yang telah di buat saya berasal dari Kota Bekasi"
encoded_text = text.encode('utf-8')
dengan fungsi :
hashed_text = 3.3 Hasil
hashlib.sha256(encoded_text)
3.3.1 Hasil Hashing MD5
print(hashed_text.hexdigest())  Mengklik tombol “Run” dan
di file project. melihat hasil penjalanan program
pada sisi kanan layar (console).

Gambar 3.2.4.3 Sintaks dengan Algoritma


SHA-256 Yang Akan Dibuat Gambar 3.3.1.1 Tombol “Run”
 Hasil Hashing dengan algoritma
MD5 yang didapatkan adalah
sebagai berikut :
5c1c7a3561d4e538fdcfa618f86ba8e0
Seperti yang di tunjukkan pada
gambar 3.3.1.2.
Gambar 3.2.4.4 Sintaks dengan Algoritma
SHA-256 Yang Telah Dibuat
 Membuka kembali File “Main.py”
dan menuliskan sintaks import
nama file project yang telah di buat
dengan fungsi :
__import__("23127001_Freddy Tua
Pakpahan_Modul1_SHA256") Gambar 3.3.1.2 Hasil Hashing MD5
 Hasil Hashing MD5 yang saya
kerjakan dapat ditinjau pada situs
berikut :
https://replit.com/@freddytuap199
6/23127001Freddy-Tua-Pakpahan-
Prak-
Blockchain#23127001_Freddy%20
Gambar 3.2.4.5 File “Main.py”
Tua%20Pakpahan_Modul1_MD5.p
y

3.3.2 Hasil Hashing SHA-1


 Mengklik tombol “Run” dan
melihat hasil penjalanan program
pada sisi kanan layar (console).

Gambar 3.2.4.6 Sintaks Yang Dibuat Pada


File “Main.Py”

Gambar 3.3.2.1 Tombol “Run”


 Hasil Hashing dengan algoritma
SHA-1 yang didapatkan adalah
sebagai berikut :
0644721340e916296cf9174aff93b5e0
1fe354b7
Seperti yang ditunjukkan pada
gambar 3.3.2.2.

Gambar 3.3.2.2 Hasil Hashing SHA-256


 Hasil Hashing SHA-256 yang saya
kerjakan dapat ditinjau pada situs
berikut :
https://replit.com/@freddytuap199
6/23127001Freddy-Tua-Pakpahan-
Gambar 3.3.2.2 Hasil Hashing SHA-1 Prak-
 Hasil Hashing SHA-1 yang saya Blockchain#23127001_Freddy%20
kerjakan dapat ditinjau pada situs Tua%20Pakpahan_Modul1_SHA2
berikut : 56.py
https://replit.com/@freddytuap199
6/23127001Freddy-Tua-Pakpahan- 3.4 Diagram Percobaan Hashing
Prak-
Blockchain#23127001_Freddy%20
Tua%20Pakpahan_Modul1_SHA1.
py

3.3.3 Hasil Hashing SHA-256


 Mengklik tombol “Run” dan
melihat hasil penjalanan program
pada sisi kanan layar (console).
Gambar 3.4 Diagram Hasil Percobaan
Hashing MD5, SHA-1 dan SHA-256

4. KESIMPULAN
Hasil dari percobaan Hashing
melalui Replit menunjukkan proses
mengonversi data (input) menjadi
nilai yang tetap panjang, yaitu hash
code atau hash value.
 Hasil dari algortima Hash MD5
Gambar 3.3.3.1 Tombol “Run”
mengubah text yang diberikan
 Hasil Hashing dengan algoritma
menjadi rangkaian 32 karakter.
SHA-256 yang didapatkan adalah
 Hasil dari algortima Hash SHA-1
sebagai berikut :
3b9f829eae2a4e0914099acf9354e800 text yang diberikan
df941593a2a12c8263630c449324cca2 direpresentasikan oleh 16 kata 32
Seperti yang ditunjukkan pada bit, dinotasikan sebagai Mi, dengan
gambar 3.3.3.2. 0 ≤ i ≤ 15. Dalam ekspansi pesan,
masukan ini diperluas secara linear
menjadi 80 kata 32 bit Wi.
 Hasil dari algortima Hash SHA-256
menujukkan text yang diberikan
dikonversi menjadi blok 512 bit
kemudian mengubah pesan
masukan kedalam message digest
256 bit.

DAFTAR PUSTAKA
[1] E. I. Ary Hidayatullah, “Pengenalan
Kriptografi dan Pemakaiannya
Sehari-Hari,” Kriptografi, no. May,
pp. 1–10, 2020.
[2] K. Kriptografi, D. A. N. Fungsi, and
K. Pengantar, “Konsep kriptografi
dan fungsi hash,” 2018.
[3] S. Sulastri and R. D. M. Putri,
“Implementasi Enkripsi Data Secure
Hash Algorithm (SHA-256) dan
Message Digest Algorithm (MD5)
pada Proses Pengamanan Kata
Sandi Sistem Penjadwalan
Karyawan,” J. Tek. Elektro, vol. 10,
no. 2, pp. 70–74, 2018, doi:
10.15294/jte.v10i2.18628.
[4] F. Kurniawan, A. Kusyanti, and H.
Nurwarsito, “Analisis dan
Implementasi Algoritma SHA-1 dan
SHA-3 pada Sistem Autentikasi
Garuda Training Cost,” J. Pengemb.
Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol.
1, no. 9, pp. 803–812, 2017,
[Online]. Available: http://j-
ptiik.ub.ac.id/index.php/j-
ptiik/article/view/247
[5] Belajar Koding : Bagaimana Replit
Membantu Mempersingkat Kurva
Pembelajaran dan Menginspirasi -
idmetafora

Anda mungkin juga menyukai