DISUSUN OLEH:
Ingka Tisya Garnisa (260110160002)
Wahyu Eka Saputri (260110160006)
Adenita Esa (260110160010)
Nisrina Hasna M (260110160013)
Erlin Elisabeth (260110160016)
Savira Permatasari (260110160022)
Sarah Rahmatia (260110160028)
Maratul Mahdiyyah (260110160034)
Hilallya Maurizka (260110160039)
Idzni Rusydina (260110160040)
KELAS A
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Pelecehan Seksual di Angkutan Umum.Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
serta mewaspadai tentang pelecehan seksual ini. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.2
DAFTAR ISI3
BAB I PENDAHULUAN.4-5
1.1. Latar Belakang..4
1.2. Rumusan Masalah..4-5
1.3. Tujuan...5
1.4. Manfaat.5
BAB II PEMBAHASAN6-17
2.1. Hak Asasi Manusia dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia6-8
2.2. Pelecehan Seksual9-14
2.3. Kasus Pelanggaran HAM di bidang Gender..14-17
BAB III PENUTUP...18
3.1. Kesimpulan.18
3.2. Saran18
DAFTAR PUSTAKA19
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
5. Apa dampak yang ditimbulkan dari pelecehan seksual?
6. Apa yang menjadi dasar hukum perlindungan individu dari pelecehan
seksual?
1.3. Tujuan
1 Mengetahui definisi pelecehan seksual
2 Mengetahui penyebab terjadinya pelecehan seksual
3 Mengetahui cara meminimalisir pelecehan seksual
4 Mengetahui waktu dan tempat yang rawan terjadi pelecehan seksual
5 Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pelecehan seksual
6 Mengetahui dasar hukum perlindungan individu dari pelecehan seksual
1.4. Manfaat
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
pelanggaran - pelanggaran HAM yang terjadi di negeri kita ini baik itu atas nama
negara atau institusi tertentu .Namun apakah disengaja ataupun tidak , negara
(dalam hal ini yaitu Komnas HAM) sepertinya sangat lamban untuk mengungkap
dan mengupas secara detail kasus kasus pelanggaran HAM yang terjadi baik itu
kasus yang disorot media ataupun yang tidak terlalu disorot . Apalago disaat Orde
baru berkuasa , terlalu banyak kasus kasus pelanggaran HAM yang belum bisa
terungkap dan tertutupi awal tebal oleh konspirasi pihak elite kekuasaan pada saat
itu dan diterusakan saat ini . Dimulai sejak Soeharto menjabat sebagai presiden
sampai Soeharto lengser dalam peristiwa Mei 1998 oleh para Mahasiswa banyak
sekali peristiwa peristiwa atau kasus kasus dilakukan pemerintah yang sangat
melanggar HAM, beberapa contoh peristiwa atau kejadian dari pelanggaran HAM
yang dilakukan yaitu pada tahun 1965 dimana Penculikan dan pembunuhan
terhadap tujuh jendral Angkatan Darat dan Penangkapan, penahanan dan
pembantaian massa pendukung dan mereka yang diduga sebagai pendukung
Partai Komunis Indonesia. Lalu dilanjutkan pada tahun 1966, pada tahun ini
terjadi penangkapan dan pembunuhan tanpa pengadilan terhadap anggota
anggota PKI yang masih terus berlagsung .
Hal ini sangat melanggar HAM, namun mengapa pemerintah seperti tidak
tahu - menahu tentang hal tersebut, munkin pada saat itu ada konfrontasi besar
yang ingin dilakukan oleh Soeharto untuk mempertahankan kekuasaannya,
terbukti dengan konfrontasi itu Soeharto dapat memimpin Indonesia selama 36
tahun lamanya, mungkin bila ada pemilihan siapa politikus paling pintar di
Indonesia atau bahkan di Asia, Soeharto lah orangnya, karena dia seolah
memimpin Indonesia tanpa cacat di mata dunia. Benar memang asa hukum
retroaktif tidak dapat diterapkan, namun ini menyangkut kemashlahatan
masyarakat kita sendiri, terlebih untuk keluarga keluarga atau keturunan dari
korban korban dari pelanggaran HAM tersebut agar supaya mereka
mendapatkan haknya yang direnngut pemerintah kembali.
Kembali ke masalah HAM di Indonesia, mengapa pelanggaran HAM di
Indonesia masih saja terjadi dari tahun ke tahun dan juga sampai saat ini masih
sering terjadi pelanggaran HAM itu, apakah pemerintah terlalu tegas menindak
7
oknum atau institusi yang menentang kekuasaannya ataukah memang masyarakat
kita yang terlalu anarkis sehingga pemerintah terpaksa melakukan tindakan
progresif untuk mengendalikannya. Mungkin semua itu dapat kita kendalikan jika
tidak ada tindakan tindakan atau kebijakan kebijakan dari pemerintah yang
memberatkan rakyat, karena biasanya rakyat bertindak dikarenakan hal tersebut.
Tidak akan ada suatu masyarakat menyerang atau menuntut ke pemerintahannya
jika tidak ada hal dasar yang melatarbelakanginya.
Dalam hal ini kasus pelanggran HAM yang akan dibahas berkaitan dengan
kasus pelanggaran HAM ringan yaitu kasus kekerasan gender. Di indonesia
sendiri kakus kekerasan gender dibagi dalam lima kelompok diantaranya
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pencabulan atau pelecehan seksual,
kekerasan dalam pekerjaan, pemerkosaan.
8
2.2. Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual adalah segala tindakan seksual yang tidak diinginkan,
permintaan untuk melakukan perbuatan seksual, tindakan lisan atau fisik atau
isyarat yang bersifat seksual, atau perilaku lain apapun yang bersifat seksual, yang
membuat seseorang merasa tersinggung, dipermalukan dan/atau terintimidasi
dimana reaksi seperti itu adalah masuk akal dalam situasi dan kondisi yang ada,
dan tindakan tersebut mengganggu kerja, dijadikan persyaratan kerja atau
menciptakan lingkungan kerja yang mengintimidasi, bermusuhan atau tidak sopan.
9
Unsur utama dalam pelecehan seksual adalah adanya rasa tidak diinginkan
oleh korban. Selain unsur tidak diinginkan tersebut, masih terdapat tindakan
yang tidak sopan yang mengarah pada pelecehan seksual dan menurut kebiasaan
di tempat kerja merupakan sesuatu yang dapat dikatakan sebagai tindakan
pelecehan seksual.
Sedangkan tindakan atau interaksi yang berlangsung atas dasar suka sama
suka bukan sesuatu yang tidak diinginkan bukan merupakan pelecehan seksual.
Keterangan saksi
10
Keterangan ahli
Surat
Petunjuk
Keterangan terdakwa.
11
Banyak faktor yang membuat angka kejahatan seksual meningkat di Tanah
Air, diantaranya:
2. Minuman keras dan narkoba. Dalam banyak kasus, pelaku kejahatan seksual
berada dalam pengaruh minuman keras dan juga banyak korban yang mengalami
kejahatan seksual juga setelah dicekoki minuman keras atau narkoba. Kasus di
Kediri, Bengkulu, Manado dan Garut adalah contohnya.
3. Bebasnya masyarakat dalam perilaku seksual. Hari ini banyak perempuan tidak
lagi merasa malu mempertontonkan auratnya di tempat-tempat publik. Memang,
ada sebagian kecil orang yang mencoba menyangkal pakaian minim perempuan
memicu pelecehan seksual. Namun, berbagai riset dan fakta menunjukkan bahwa
hal itu memang menjadi pemciu dorongan seksual bagi kaum pria. Memang yang
kemudian disasar menjadi korban bisa siapa saja, termasuk bisa saja perempuan
berkerudung dan berhijab. Namun, awalnya di antaranya dipicu oleh penampilan
kaum Hawa yang mengumbar aurat.
4. Pergaulan bebas antara pria dan wanita. Berita selingkuh dan seks bebas
menjadi menu media sehari-hari. Banyak penginapan/hotel menyediakan jasa
short time untuk kencan pasangan, tak peduli pasangan sah atau tidak.
5. Sanksi hukum yang tumpul dan tidak bisa memberikan efek jera. Dari berbagai
kasus kejahatan dan kekerasan seksual, pelaku sering mendapatkan sanksi yang
jauh dari keadilan. Dalam Pasal 285 KUHP, hukuman bagi pelaku pemerkosaan
paling lama dua belas tahun. Hukuman ini dianggap masih terlalu ringan. Malah
ada pelaku pemerkosaan hanya dihukum 4 tahun. Hukuman itu bisa lebih ringan
12
lagi bila pelakunya masih di bawah umur (di bawah 18 tahun), berstatus pelajar
dan berkelakuan baik selama masa tahanan.
1. Takwa adalah pengendali pribadi yang paling efektif. Islam menanamkan setiap
individu untuk bertakwa kepada Allah SWT, merasa takut dengan azab-Nya yang
sangat pedih. Sehingga ia akan berusaha mengendalikan dirinya agar tidak
melakukan tindak kriminal dan kejahatan seksual. Bahkan ia tidak akan berzina
sekalipun ada pria/wanita yang menawari kesempatan tersebut.
2. Masyarakat akan dikondisikan untuk tidak terbawa dalam arus pergaulan yang
menciptakan rangsangan yang mengarah pada perilaku seks bebas. Seorang
muslimah yang hendak keluar rumah, mereka diwajibkan menutup aurat, tidak
bersolek berlebihan serta tidak bercampur-baur dengan kaum pria seperti keadaan
masyarakat sekarang; bercampur di perkantoran, di pasar, pesta-pesta, tempat
hiburan malam dan pulang larut malam, bahkan hidup serumah meski bukan
pasangan suami-istri.
13
merusak meskipun mendatangkan keuntungan finansial bagi negara ataupun
pengusaha.
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah dan Trisakti menjadi korban pelecehan seks
oleh PNS BPKP DA, ketika korban naik bus TransJakarta darishelter Cempaka
Putih menuju Harmoni. Tersangka pada awalnya mencium tangan korban saat
bus melakukan pengereman mendadak, namun melihat korban tak melawan,
tersangka melanjutkan aksinya lebihjauh hingga meraba payudara. Akibat
merasa dibiarkan, DA pun terus saja menggerayangi kedua mahasiswi tersebut.
14
Contoh kasus ini adalah bentuk kejahatan yang dikategorikan sebagai
kasus kekerasan gender. Kasus ini sering terjadi dikalangan perempuan itu sendiri
menunjukan ketidaksetaraan gender sering terjadi dimasyarakat jadi dilihat dari
prospek teori kasus gender dibagi menjadi dua yaitu Teori Fungsional Struktural
dan teori Konflik. Kasus ini bisa dimasukan kedalam dua teori diatas tetapi lebih
utama dan pas terhadap kasus pelecehan ini adalah Teori Konfik mengapa? Teori
konfik itu membahas tentang gagasan atau nilai nilai selalu dipergunakan dalam
menguasai kedudukan laki laki terhadap perempuan yang mengubah tingkatnya
bisa menilai bahwa laki laki lebih tinggi derajatnya dari perempuan. Berdasarkan
contoh kasus diatas menunjukan sikap para laki laki lebih hebat daripada
perempuan sehingga laki laki berani melakukan hal tersebut. Padahal didalam
teori konflik memang menjelaskan bagaimana kepentingan (interest) dan kekuatan
(power) yang merupakan hal terpenting dari hubungan antara laki laki dan
perempuan. Oleh sebab itu contoh kasus diatas akan menimbulkan konflik yang
berakibat mengubah posisi dan hubungan antara laki laki dan perempuan . Dua
hal besar faktor konflik :
Kepentingan (interest) : Laki laki terhadap nafsu dan syahwat untuk
melecehkan perempuan itu muncul dari perempuannya itu sendiri karena
penampilan atau style nya yang menimbulkan nafsu syahwat laki laki muncul
diantara itu juga faktor atau keadaan didalam angkutan umum yang penuh
sehingga bisa menghidupkan peluang. Disebutkan juga dalam aliran feminis
radikal dalam kelompok teori bahwa penguasaan fisik laki laki terhadap
perempuan yang melecehkan kaum perempuan adalah bentuk penindasan
terhadap perempuan tetapi menurut teori konfik hal ini adalah kepentingan atau
interest laki laki terhadap hasratnya pada perempuan yang belum terpenuhi.
Kekuatan (power) : Laki laki pada dasarnya memiliki kekuatan yang lebih
dibanding perempuan,tetapi setelah ada emansipasi wanita muncul argument
bahwa perempuan dengan laki laki derajatnya sama tetapi pada dasarnya power
yang menentukna derajat seseorang jaman sekarang, selama para laki laki
mengaggap dirinya paling kuat dan tertinggi wanita akan selalu dilecehkan seperi
yang terjadi didalam contoh diatas perempuan atau mahasiswa selalu terkena
15
kasus pelecehan seksual karena laki laki merasa memiliki power yang besar
terhadap perempuan sehingga peristiwa itu dapat terjadi apalagi terjadi di dalam
busway yang sehari hari digunakan warga Jakarta jika pergi ke kampus atau
kantor sisi padat nya menjadi tameng terhadap "power of men" itu sendiri.
Walau di banyak negara hukuman bagi pelanggaran hak-hak perempuan makin
berat, tapi nyaris tidak ada bukti bahwa perilaku pria terhadap perempuan juga
mengalami perubahan, khususnya di negara dimana lelaki dianggap lebih
berkuasa.
Data statistik yang dilansir PBB amat memprihatinkan. Lebih 35 persen
perempuan dilaporkan pernah sekali mengalami aksi kekerasan fisik atau seksual
dalam hidupnya. Bahkan di sejumlah negara, menurut PBB angkanya naik jadi 70
persen.
Kampanye PBB melawan aksi kekerasan terhadap perempuan yang digelar
setiap 25 November ditujukan kepada rakyat biasa dan komunitas lokal bertujuan
meningkatkan kepedulian pada masalah ini. Media juga harus meliput dan
memberitakan sebanyak mungkin kampanye tersebut. Perilaku harus diubah tanpa
reserve.
Perempuan harus mendapat jaminan hak yang setara, peluang yang sama
dengan lelaki dan dilindungi dari aksi kekerasan serta pelecehan. Sebab hal ini
untuk keuntungan semua pihak. Riset membuktikan, warga di negara dimana
perempuan diakui setara dengan lelaki, biasanya lebih makmur dan lebih bahagia.
Kesetaraan gender merupakan salah satu hak asasi kita sebagai manusia.
Hak untuk hidup secara terhormat, bebas dari rasa ketakutan dan bebas
menentukan pilihan hidup tidak hanya diperuntukan bagi para laki-laki,
perempuan pun mempunyai hak yang sama pada hakikatnya. Sayangnya sampai
saat ini, perempuan seringkali dianggap lemah dan hanya menjadi sosok
pelengkap. Terlebih lagi adanya pola berpikir bahwa peran perempuan hanya
sebatas bekerja di dapur, sumur, mengurus keluarga dan anak, sehingga pada
akhirnya hal di luar itu menjadi tidak penting.
Juga harus dicatat, jika aksi kampanye kesetaraan gender semacam itu
didukung oleh pemerintah dan kalangan politik, perilaku masyarakat biasanya
16
berubah menjadi lebih baik dan positif. Juga kampanye butuh dukungan kaum
lelaki. Tidak ada salahnya, jika kaum lelaki juga bangga disebut sebagai feminis
dan juga bertindak selaras.
17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Hak Asasi Manusia atau HAM adalah hak-hak yang sudah dipunyai oleh
seseorang sejak ia masih dalam kandungan. Hak asasi manusia dapat berlaku
secara universal. HAM di Indonesia bersumber dan bermuara pada Pancasila,
yang artinya bahwa HAM adalah menjadi jaminan filsafat yang kuat dari filsafat
bangsa. Walaupun sudah ada hitam di atas putih, masih banyak saja kejadian
pelanggaran HAM di bumi pertiwi. Contohnya kakus kekerasan gender.
Pelecehan seksual adalah segala tindakan seksual yang tidak diinginkan,
permintaan untuk melakukan perbuatan seksual, tindakan lisan atau fisik atau
isyarat yang bersifat seksual, atau perilaku lain apapun yang bersifat seksual, yang
membuat seseorang merasa tersinggung, dipermalukan atau terintimidasi. Jenis
pelecehan seksual antara lain pelecehan fisik, lisan, isyarat, tertulis atau gambar,
dan psikologis.
3.2. Saran
Banyaknya kasus HAM dan pelecehan seksual terjadi bukan berasal dari
instrument hukum yang kurang melainkan tidak adanya rasa takut dan pengaruh
lingkungan yang tidak mengajarkan bahwa tindakan tersebut merugikan diri
sendiri dan orang lain.
18
DAFTAR PUSTAKA
19