Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HAK ASASI MANUSIA

Disusun Oleh:

MUHAMMAD ARIS MUNANDAR(2205020048)

DENNY DELHAST (2205020059)

TRIPANI SARTIKA JOYA (2205020057)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah makalah kami tentang “HAK ASASI MANUSIA” dalam Mata Kuliah
KEWARGANEGARAAN.

Dengan tersusunnya makalah ini kami juga mengucapkan banyak terima


kasih kepada Ibuk Fitri Kurnianingsih selaku dosen pengajar Mata Kuliah
Kewarganegaraan yang telah membimbing dan memberikan arahan, dan kepada
teman-teman serta pihak -pihak yang turut mendukung tercapainya makalah ini.

Akhir kata jika ada kekurangan dalam isi makalah ini, kami mohon maaf.
Kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah kedepannya dan kami juga berharap dengan tercapainnya
makalah ini dapat menambah pengetahuan kita di mata kuliah Kewarganegaraan
ini.

Tanjungpinang, 19 Maret 2023

Kelompok III

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................II
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah.......................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia..............................................................3
2.2 Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia.......................................................4
2.3 Landasan Hukum Hak Asasi Manusia..................................................6
2.4 Bentuk Penindasan HAM.......................................................................8
BAB III...................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................11
B. Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hak asasi manusia merupakan hak yang dianugrahkan oleh Tuhan Yang
Maha Esa kepada setiap individu di bumi. Setiap orang wajib menjaga,
melindungi serta menghormati haknya setiap orang.

HAM juga telah diatur dalam undang-undang nomer 39 tahun 1999,


menjelaskan bahwa hak asasi manusia merupakan seperangkat haknya telah
melekat pada setiap individu sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan wajib
dijunjung tinggi, dihormati dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang. Hak-hak tersebut antara lain haknya untuk hidup, keamanan, tidak
diganggu, kebebasan dari perbudakan serta penyiksaan. Jika seseorang atau
sekelompok orang tidak memberikan hak semestinya terhadap seseorang atau
sekelompok orang maka akan diberi hukum pidana penjara sementara atau paling
berat penjara seumur hidup.

Dua nilai kunci menjadi dasar konsep hak asasi manusia. Yang pertama
adalah “martabat manusia” dan yang kedua adalah “persamaan”. Hak asasi
manusia sebenarnya adalah definisi (percobaan) dari standar dasar yang
diperlukan untuk kehidupan yang bermartabat. Universalitas mereka berasal dari
keyakinan bahwa orang harus diperlakukan sama. Kedua nilai kunci ini hampir
tidak kontroversial. Itulah sebabnya hak asasi manusia didukung oleh hampir
semua budaya dan agama di dunia. Orang-orang pada umumnya setuju bahwa
kekuasaan negara atau sekelompok individu tertentu tidak boleh tidak terbatas
atau sewenang-wenang. Tujuannya harus menjadi yurisdiksi yang menjunjung
tinggi martabat kemanusiaan semua individu dalam suatu negara.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya
yaitu antara lain:
1. Apa itu Hak Asasi Manusia?
2. Apa saja Prinsip-Prinsip HAM?
3. Apa saja Landasan HAM?
4. Apa saja bentuk penindasan terhadap HAM?

1.3 Tujuan Masalah


1. Menjelaskan pengertian dari Hak Asasi Manusia
2. Menjelaskan prinsip-prinsip dari HAM
3. Menjelaskan landasan HAM
4. Menjelakan bentuk penindasan terhadap HAM

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia (disingkat HAM, bahasa Inggris: human rights,


bahasa Prancis: droits de l'homme) adalah sebuah konsep hukum dan
normatif yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak yang melekat
pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak asasi manusia berlaku
kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja, sehingga sifatnya
universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut, tidak dapat dibagi-
bagi, saling berhubungan, dan saling bergantung.

Hak asasi manusia biasanya dialamatkan kepada negara, atau


dalam kata lain, negaralah yang mengemban kewajiban untuk
menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia, termasuk
dengan mencegah dan menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan oleh
swasta.

Dalam terminologi modern, hak asasi manusia dapat digolongkan


menjadi hak sipil dan politik yang berkenaan dengan kebebasan sipil
(misalnya hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, dan kebebasan
berpendapat), serta hak ekonomi, sosial, dan budaya yang berkaitan
dengan akses ke barang publik (seperti hak untuk memperoleh pendidikan
yang layak, hak atas kesehatan, atau hak atas perumahan). Hak asasi
manusia adalah hak dan kebebasan fundamental bagi semua orang, tanpa
memandang kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan atau etnis, ras,
agama, bahasa atau status lainnya.

Hak asasi manusia mencakup hak sipil dan politik, seperti hak
untuk hidup, kebebasan dan kebebasan berekspresi. Selain itu, ada juga
hak sosial, budaya dan ekonomi, termasuk hak untuk berpartisipasi dalam

3
kebudayaan, hak atas pangan, hak untuk bekerja dan hak atas pendidikan.
Hak asasi manusia dilindungi dan didukung oleh hukum dan perjanjian
internasional dan nasional. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
(UDHR) adalah dasar dari sistem internasional untuk perlindungan hak
asasi manusia. Deklarasi tersebut diadopsi oleh Sidang Umum PBB pada
10 Desember 1948, untuk melarang kengerian Perang Dunia II agar tidak
berlanjut. 30 pasal UDHR menetapkan hak sipil, politik, sosial, ekonomi
dan budaya semua orang. Ini adalah visi martabat manusia yang
melampaui batas dan otoritas politik dan membuat pemerintah
berkomitmen untuk menghormati hak-hak dasar setiap orang. UDHR
adalah pedoman di seluruh pekerjaan Amnesty International.

2.2 Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia

Adapun penjelasan prinsip-prinsip HAM yakni sebagai berikut :

1. Prinsip Universal (universality)


Prinsip universal adalah bahwa semua orang diseluruh belahan
dunia maupun, tidak peduli apa agamanya, apa warga negaranya, apa
bahasanya, apa etnisnya, tanpa memandang identitas politik dan
antropologisnya, dan terlepas dari status disabilitasnya, memiliki hak yang
sama sebagai manusia. Penegasan akan prinsip ini dilakukan melalui pasal
5 Deklarasi Wina tentang Program Aksi yang berbunyi “Semua Hak
Manusia adalah universal, tak terbagi, saling bergantungan, saling terkait
(all human rights are universal, indivisible, interdependent, and
interrelated). Disini bisa dipastikan bahwa manusia di seluruh dunia
mempunyai hak yang sama sebagai entitas manusia itu sendiri.

2. Prinsip Tak Terbagi (Indivisibility)


Semua prinsip dalam hak asasi manusia sama-sama penting, oleh
karenanya tidak diperbolehkan mengesampingkan salah satu hak tertentu
atau kategorinya dari bagian hak asasi manusia. Setiap orang memiliki

4
seluruh kategori hak asasi manusia yang tidak dapat di bagi-bagi. Sebagai
contoh seseorang berhak untuk memilih, pada saat yang sama, dia berhak
untuk mendapatkan sandang, papan dan pangan. Hak ekonomi, hak sosial,
dan hak politik, kesemuanya harus bisa dipenuhi dan tidak bisa hanya
dipenuhi salah satunya saja. Tidak boleh satu hak diberikan, namun ada hak
lainnya dicabut apalagi dihilangkan.

3. Saling Bergantungan (Interdependent)


Prinsip saling bergantungan berarti bahwa suatu jenis hak tertentu
akan selalu bergantungan degan hak yang lain. Contohnya hak atas
pekerjaan akan bergantung terpenuhinya, hak atas pendidikan. Contoh
lainnya seperti hak untuk memilih dan menjalankan suatu keyakinan akan
bergantung pada hak untuk menyatakan pendapat di muka umum. Para
penganut aliran kepercayaan seperti Sunda Wiwitan, Wetu Telu, Kejawen
dan laiinya akan boleh melakukan peribadatan jika hak untuk menyatakan
pendapatnya di muka umumterpenuhi. Hal ini diperlukan yntuk
menyatakan keyakinan mereka dilakukan di depan umum khususnya di
depan pemerintah seperti saat membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau
administrasi kependudukan lainnya.

4. Saling Terkait (interelated)


Prinsip ini dipahami bahwa satu hak akan selalu terkait dengan hak
yang lain. Seseorang akan dapat memilih calon anggota legislatif dengan
baik, mnakalah hak atas pendidikannya terpenuhi. Dengan terpenuhinya
hak mendapat pendidikan, seseorang mampu membaca surat suara dan visi
misi dari caleg dan partai politik yang menggunsungnya dengan baik. Jika
seseorang dapat dipilih sebagai anggota legislatif dengan syarat
berpendidikan minimal S1, maka penyandang disabilitas juga harus
diberikan kesempatan dan akses luas agar dapat menamatkan pendidikan
S1, agar dapat dipilih sebagai anggota legislatif.

5
2.3 Landasan Hukum Hak Asasi Manusia

1. Pancasila
Mengutip dari jurnal Instrumen Hukum Penegakan Hak
Asasi Manusia di Indonesia (2018) karya Sri Warjiyati, Pancasila
merupakan dasar negara Indonesia yang mengandung makna atau
pemikiran jika setiap manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa
dengan aspek individual dan sosial. Baca juga: Faktor-faktor Internal
Penyebab Pelanggaran HAM Pancasila menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Maka dari itu,
setiap manusia memiliki kewajiban untuk menghormati hak asasi
setiap manusia tanpa terkecuali.

2. UUD 1945
Undang-Undang Dasar 1945 tidak hanya menjadi landasan
konstitusi negara saja. Namun, juga menjadi salah satu landasan
hukum HAM di Indonesia. Dalam Pasal 28 A hingga 28 J UUD
1945, dijelaskan hak asasi manusia setiap warga Indonesia.

Secara garis besar, pasal 28 A hingga 28 J UUD 1945 berisikan hak


tiap warga Indonesia, yaitu:
a. Hak hidup dan mempertahankan kehidupannya
b. Hak membentuk keluarga dan mendapatkan keturunan
melalui perkawinan yang sah.
c. Hak anak untuk tumbuh, berkembang dan mendapat
perlindungan dari kekerasan serta diskriminasi
d. Hak mendapat pendidikan.
e. Hak mendapat perlindungan dan kepastian hukum yang adil.
f. Hak mendapat pekerjaan dan perlakuan yang adil.
g. Hak atas status kewarganegaraan.
h. Hak memeluk agama dan beribadah sesuai keyakinannya.

6
i. Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan dan menyatakan
pikiran serta sikapnya sesuai hati nurani.
j. Hak kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pendapat.
k. Hak berkomunikasi dan memperoleh informasi.
l. Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
harta benda dan mendapat rasa aman.
m. Hak untuk bebas dari penyiksaan atau segala bentuk tindakan
merendahkan derajat manusia.
n. Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin.
o. Hak untuk bebas dari perilaku diskriminatif.

Pada pasal 28 J UUD 1945, dijelaskan jika setiap warga negara juga
memiliki kewajiban untuk menghormati hak asasi manusia orang
lain serta menjalankan hak dan kebebasannya sesuai dengan undang-
undang yang berlaku.

3. UU NO 39 Tentang Hak Asasi Manusia


UU No 39 Tahun 1999 juga menjadi salah satu landasan
hukum HAM di Indonesia. UU ini memuat hak dasar yang
menyangkut kehidupan setiap warga negara. Contohnya Pasal 17
yang membahas tentang hak memperoleh keadilan dalam bidang
hukum. UU ini terdiri atas 106 pasal yang membahas hak asasi setiap
warga negara Indonesia. Selain itu, UU ini juga membahas ketentuan
hukum yang berkaitan dengan adanya pelanggaran HAM,
pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas
HAM, dan lain sebagainya.

4. Tap MPR No.XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia


Ketetapan MPR ini menugaskan lembaga tinggi negara
serta aparatur pemerintah untuk menghormati, menegakkan serta

7
menyebarluaskan pemahaman mengenai Hak Asasi Manusia.
Ketetapan MPR ini juga menjadi salah satu upaya pemerintah pusat
untuk menghadapi masalah pelanggaran HAM di Indonesia.

2.4 Bentuk Penindasan HAM

Di Pelanggaran hak asasi manusia atau HAM adalah setiap


perbuatan seseorang atau sekelompok orang termasuk aparat negara, baik
sengaja maupun kelalaian yang mengurangi hak asasi orang lain.

Menurut pasal 1 angka 6 UU Nomor 39 tahun 1999, pelanggaran


hak asasi manusia adalah adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok
orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau
kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh Undang-undang ini, dan tidak mendapatkan, atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan
benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Pelanggaran HAM di
Indonesia diatur dalam Undang-undang atau UU Nomor 26 Tahun 2000.

Pelanggaran HAM diklasifikasikan menjadi pelanggaran ham berat


dan ringan. Contoh kasus pelanggaran ham ringan adalah kelalaian
puskesmas memberikan vitamin kedaluwarsa kepada ibu hamil di Jakarta
pada 23 Agustus 2021. Sedangkan, salah satu contoh kasus pelanggaran ham
berat adalah kasus bom Bali pada tahun 2002 yang menewaskan ratusan
orang.

A. Pelanggaran HAM ringan


Pelanggaran HAM ringan adalah pelanggaran yang tidak
mengancam nyawa seseorang, tetapi tetap merugikan orang tersebut
Macam-macam bentuk pelanggaran HAM ringan adalah:
 Melakukan penganiayaan.

8
 Melakukan hal yang dapat mencemarkan nama baik
seseorang.
 Menghalangi seseorang untuk menyampaikan aspirasinya
dengan berbagai cara.
 Melakukan aksi kekerasan dengan pemukulan.
 Mengambil barang atau hak milik orang lain.
 Menghalangi seseorang menjalankan ibadah.
 Melakukan pencemaran lingkungan.
 Melakukan perundungan, baik secara langsung maupun
melalui media sosial.
 Tindakan pemaksaan orang tua terhadap anaknya.

B. Pelanggaran HAM berat


Pelanggaran HAM berat pelanggaran yang mengakibatkan timbulnya
perbuatan pidana terhadap raga, jiwa, martabat, peradaban, dan
sumber daya kehidupan manusia. Menurut UU Nomor 26 Tahun
2000, pelanggaran HAM berat terbagi menjadi dua yaitu kejahatan
genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

C. Kejahatan Genosida
Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan
maksud menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompok bangsa, ras, etnis, dan agama.

Yang termasuk dalam tindakan kejahatan genosida adalah:


 Membunuh anggota kelompok.
 Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat
terhadap anggota-anggota kelompok.
 Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang
mengakibatkan kemusnahan secara fisik.

9
 Memaksakan tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di
dalam kelompok.
 Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu
ke kelompok lain.
D. Kejahatan Kelompok lain
Kejahatan kemanusiaan adalah perbuatan yang dilakukan sebagai
bagian dari serangan yang meluas atau sistematik.

Berikut tindakan yang tergolong ke dalam kejahatan kemanusiaan:


 Pembunuhan. Pemusnahan. Perbudakan. Pengusiran atau
pemindahan penduduk secara paksa.
 Perampasan kemerdekaan atau kebebasan fisik lain secara
sewenang-wenang yang melanggar ketentuan pokok hukum
internasional.
 Penyiksaan. Perkosaan, perbudakan seksual, pemaksaan
kehamilan, pemandulan secara paksa, dan bentuk kekerasan
seksual lain.
 Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu yang telah
dilarang secara universal oleh hukum internasional.
 Penghilangan orang secara paksa.
 Kejahatan apartheid.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah kami paparkan, maka dapat kami
simpulkan bahwa Hak asasi manusia merupakan hak yang dianugrahkan oleh
Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap individu di bumi.

Setiap orang wajib menjaga, melindungi serta menghormati haknya setiap


orang. Dua nilai kunci menjadi dasar konsep hak asasi manusia. Yang pertama
adalah “martabat manusia” dan yang kedua adalah “persamaan”. Hak asasi
manusia sebenarnya adalah definisi (percobaan) dari standar dasar yang
diperlukan untuk kehidupan yang bermartabat. Universalitas mereka berasal
dari keyakinan bahwa orang harus diperlakukan sama.

Hak asasi manusia dilindungi dan didukung oleh hukum dan perjanjian
internasional dan nasional. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR)
adalah dasar dari sistem internasional untuk perlindungan hak asasi manusia.
Deklarasi tersebut diadopsi oleh Sidang Umum PBB pada 10 Desember 1948,
untuk melarang kengerian Perang Dunia II agar tidak berlanjut.

B. Saran
Sekian makalah tentang hak asasi manusia yang dapat kami sampaikan.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kami memohon saran dari semua pihak dan pembaca untuk
kesempurnaan makalah yang telah kami susun ini. Semoga makalah yang
kami susun dapat berguna bagi pembaca sekalian.

11
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi


Manusia

Marzuki, Suparman. 2011. Tragedi Politik Hukum HAM. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar

Website – Nasional Kompas (2022), diakses 19 Maret 2023, dari


https://nasional.kompas.com/read/2022/04/08/03000081/jenis
pelanggaran-ham-ringan-dan-berat

Website – hukumonline, (2022), diakses 19 Maret 2023, dari


https://www.hukumonline.com/berita/a/landasan-hukum-hak-asasi-
manusia-lt620f611b0074c

Website – umsu.ac.id (2022), diakses 19 Maret 2023, dari


https://umsu.ac.id/hak-asasi-manusia/

Website – hukum.uma.ac.id (2020), diakses 20 Maret 2023


https://hukum.uma.ac.id/2020/09/17/apa-itu-hak-asasi-manusia/

Website – id.wikipedia.org, diakses 20 Maret 2023, dari


https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia

12

Anda mungkin juga menyukai