Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH HUKUM DAN HAM

Tinjauan Materi Hukum dan HAM

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Safik Faozi M.Hum

Nama:Farriq sufufa al kinzi

NIM:21.02.51.0003

UNIVERSITAS STIKUBANK
FAKULTAS HUKUM

ILMU HUKUM 2023


Kata pengantar

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
disusun sebagai salah satu tugas dalam memenuhi persyaratan akademis pada mata
kuliah Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak yang melekat pada setiap manusia tanpa
kecuali dan harus dihormati serta dilindungi oleh negara dan masyarakat. Hak asasi
manusia meliputi hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang
merupakan hak-hak yang sangat fundamental bagi keberlangsungan hidup dan
kesejahteraan manusia.

Dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang Tinjauan Materi Hukum dan
HAM. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang pentingnya menjaga dan melindungi hak asasi manusia serta
bagaimana negara dan masyarakat dapat memenuhi kewajiban mereka dalam
menjaga dan melindungi hak-hak tersebut.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan untuk perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya.

Semarang, 15 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar .................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 5
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 5
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................. 5
1.3 TUJUAN PENULISAN................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 7
2.1 Apa pengertian HAM dan bagaimana sifat-sifat yang dimiliki HAM? ....................... 7
2.2 Apa saja pandangan-pandangan HAM yang berkembang ...................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak yang melekat pada setiap manusia
tanpa terkecuali dan harus dihormati serta dilindungi oleh negara dan masyarakat.
Pada dasarnya, hak asasi manusia meliputi hak-hak sipil dan politik, hak-hak
ekonomi, sosial, dan budaya, serta hak-hak lingkungan hidup. Hak asasi manusia
sangat penting bagi keberlangsungan hidup dan kesejahteraan manusia.

Namun, kenyataannya di Indonesia maupun di negara-negara lain, masih terdapat


berbagai pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi. Pelanggaran hak asasi
manusia dapat terjadi karena faktor-faktor seperti kurangnya pemahaman dan
kesadaran tentang hak asasi manusia, ketidaktegasan pemerintah dalam
menjalankan kewajiban untuk melindungi hak asasi manusia, dan kurangnya
penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran hak asasi manusia.

Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengetahui hak asasi manusia serta
kewajiban negara dan masyarakat dalam melindungi dan menjaga hak-hak tersebut.
Makalah ini disusun untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
pentingnya hak asasi manusia, perkembangan dan tantangan dalam implementasi
hak asasi manusia, serta upaya yang dapat dilakukan oleh negara dan masyarakat
dalam melindungi hak asasi manusia.

Melalui makalah ini, penulis berharap dapat meningkatkan pemahaman pembaca


tentang pentingnya hak asasi manusia dan menginspirasi masyarakat untuk aktif
dalam melindungi dan menjaga hak-hak tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian HAM dan bagaimana sifat-sifat yang dimiliki HAM?

2. Apa saja pandangan-pandangan HAM yang berkembang ?

3. Apa saja jenis-jenis HAM yang ada di masyarakat ?

4. Bagaimana sejarah dan dinamika HAM di dunia?


1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan pengertian HAM dan sifat-sifat yang dimiliki HAM

2. Menjelaskan berbagai pandangan yang berkembang tentang HAM

3. Menjelaskan jenis-jenis HAM yang ada agar pembaca dapat memahami variasi
hak asasi manusia yang perlu diakui dan dihormati sebagai hak dasar bagi setiap
manusia

4. Menjelaskan sejarah dan dinamika HAM di dunia


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa pengertian HAM dan bagaimana sifat-sifat yang dimiliki HAM?

Hak adalah kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang atas sesuatu (Suria
Kusuma, 1986). Istilah Hak asasi menunjukkan bahwa kekuasaan atau wewenang
yang dimiliki seseorang tersebut bersifat mendasar, pemenuhannya bersifat
imperatif (perintah yang harus dilakukan). Artinya hak-hak itu wajib dipenuhi
karena hak-hak ini menunjukkan nilai subjek hak.

Hak asasi manusia adalah hak dan kebebasan fundamental bagi semua orang, tanpa
memandang kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan atau etnis, ras, agama,
bahasa atau status lainnya.

Hak asasi manusia mencakup hak sipil dan politik, seperti hak untuk hidup,
kebebasan dan kebebasan berekspresi. Selain itu, ada juga hak sosial, budaya dan
ekonomi, termasuk hak untuk berpartisipasi dalam kebudayaan, hak atas pangan,
hak untuk bekerja dan hak atas pendidikan.

Hak asasi manusia dilindungi dan didukung oleh hukum dan perjanjian
internasional dan nasional.

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) adalah dasar dari sistem
internasional untuk perlindungan hak asasi manusia. Deklarasi tersebut diadopsi
oleh Sidang Umum PBB pada 10 Desember 1948, untuk melarang kengerian
Perang Dunia II agar tidak berlanjut. 30 pasal UDHR menetapkan hak sipil, politik,
sosial, ekonomi dan budaya semua orang. Ini adalah visi martabat manusia yang
melampaui batas dan otoritas politik dan membuat pemerintah berkomitmen untuk
menghormati hak-hak dasar setiap orang. UDHR adalah pedoman di seluruh
pekerjaan Amnesty International.

Sebenarnya, tidak ada satu definisi tunggal yang diakui secara universal untuk Hak
Asasi Manusia (HAM). Namun, berikut ini adalah beberapa definisi HAM menurut
berbagai ahli hukum
A.
Menurut Prof. Dr. Soetandyo Wignyosoebroto Dalam pandangan beliau,
HAM merupakan seperangkat hak yang melekat pada setiap manusia, yang
tidak dapat dipisahkan atau dicabut tanpa melanggar martabat kemanusiaan.
Hak-hak ini harus diakui dan dilindungi oleh negara dan pemerintah, serta
dijamin oleh hukum dan peraturan yang berlaku.
B.
Menurut Prof. Dr. Muladi HAM adalah hak yang dimiliki oleh setiap
manusia sejak lahir dan tidak dapat dicabut oleh siapapun atau apapun. Hak-
hak ini bersifat universal, melekat, tidak dapat diganggu gugat, dan harus
diakui dan dilindungi oleh negara dan pemerintah.
C.
Menurut Hendarmin Ranadireksa, HAM adalah hak-hak yang melekat pada
manusia sebagai individu, karena manusia adalah makhluk yang memiliki
martabat yang harus dihormati dan dilindungi oleh negara, masyarakat, dan
lingkungan. HAM menunjukkan bahwa setiap manusia memiliki hak yang
sama tanpa terkecuali, seperti hak atas kebebasan, hak atas pengakuan
sebagai pribadi yang memiliki martabat, hak atas hakim yang adil, hak atas
kesejahteraan, hak atas perlindungan hukum, dan lain sebagainya. Endarmin
Ranadireksa juga menekankan bahwa HAM tidak dapat diabaikan atau
dilanggar oleh siapa pun, termasuk oleh negara, dan harus dijamin oleh
hukum dan lembaga-lembaga yang bertanggung jawab atas perlindungan
HAM.
D. Menurut H.A.R tilaar Hak Asasi Manusia adalah hak yang dimiliki manusia
yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahirannya, atau
kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat
E. Menurut Mustafa Kemal Pasha Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar
yang dibawa manusia sejak lahir yang melekat pada esensinya sebagai
anugerah Allah SWT
F. Menurut Mahfud MD, HAM adalah hak yang melekat pada martabat
manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan. Hak tersebut dibawa oleh manusia
sejak lahir ke muka bumi, sehingga hak tersebut bersifat fitri atau kodrati.
G. Antony Flew, seorang filsuf asal Inggris, memiliki pandangan bahwa HAM
adalah hak yang harus diakui sebagai suatu kebenaran moral yang objektif,
bukan hanya sebagai produk hukum atau kebijakan negara. Ia juga
mengatakan bahwa HAM merupakan hak yang universal, yang berlaku
untuk semua individu tanpa pandang bulu, dan tidak dapat dicabut oleh
kekuasaan apapun, termasuk negara. Flew juga menekankan bahwa HAM
harus dihormati dan dilindungi oleh masyarakat internasional, bukan hanya
oleh negara masing-masing.

Sifat HAM adalah karakteristik yang melekat pada hak asasi manusia dan
memberikan ciri khas pada hak tersebut. Sifat-sifat HAM menunjukkan kualitas
atau kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu hak agar dianggap sebagai hak asasi
manusia. Sifat-sifat HAM ini meliputi universalitas, tidak dapat dicabut, tidak dapat
dikurangi, dan saling berkaitan dan memperkuat. Universalitas artinya hak asasi
manusia berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali, tidak dapat dicabut artinya
hak asasi manusia tidak bisa dicabut oleh pemerintah atau lembaga apapun, tidak
dapat dikurangi artinya hak asasi manusia tidak boleh dirampas sebagian atau
seluruhnya, dan saling berkaitan dan memperkuat artinya setiap hak asasi manusia
memperkuat hak asasi manusia lainnya.

1. Universalitas adalah salah satu sifat dasar yang dimiliki oleh HAM. Sifat
universalitas ini menyatakan bahwa HAM berlaku untuk semua orang,
tanpa terkecuali. Artinya, setiap individu, tanpa pandang bulu apapun
seperti jenis kelamin, agama, suku bangsa, atau status sosial, memiliki hak
yang sama untuk memperoleh perlindungan dan pengakuan atas hak-
haknya.
2. Kedaulatan HAM adalah konsep yang menunjukkan bahwa hak asasi
manusia bersifat fundamental dan independen, dan tidak dapat dicabut atau
dilanggar oleh kekuatan lain, termasuk oleh negara atau pemerintah.
Artinya, setiap individu memiliki hak yang sama untuk mengatur hidupnya
sendiri, tanpa campur tangan atau intervensi dari pihak manapun, termasuk
negara atau pemerintah. Oleh karena itu, kedaulatan HAM berarti bahwa
individu memiliki kendali penuh atas hak-haknya dan dapat
memperjuangkan hak-hak tersebut tanpa takut akan penindasan atau
pembatasan oleh pihak manapun.
3. Keterpaduan atau integralitas adalah salah satu sifat HAM yang
menunjukkan bahwa hak asasi manusia saling terkait dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Artinya, pemenuhan satu hak asasi manusia dapat
mempengaruhi pemenuhan hak-hak asasi manusia lainnya. Misalnya, hak
atas pendidikan yang terpenuhi dapat membantu pemenuhan hak atas
pekerjaan yang layak di masa depan. Keterpaduan ini juga mengharuskan
adanya pengakuan dan perlindungan yang seimbang bagi semua hak asasi
manusia, tanpa adanya diskriminasi atau pengecualian tertentu.
4. "Tidak dapat diganggu gugat" adalah salah satu sifat HAM yang
mengindikasikan bahwa hak asasi manusia tidak dapat diintervensi atau
diganggu gugat oleh pihak manapun, termasuk pemerintah atau kelompok
lainnya. Sifat ini merupakan prinsip dasar yang menjamin kebebasan
individu untuk mempertahankan dan melindungi hak-haknya. Dalam
konteks ini, pemerintah atau kelompok lain tidak dapat melakukan tindakan
yang merampas, membatasi, atau meniadakan hak-hak tersebut tanpa alasan
yang sah atau tanpa melalui prosedur hukum yang jelas dan adil. Oleh
karena itu, sifat "tidak dapat diganggu gugat" menjadi prinsip penting dalam
menjaga kebebasan dan kemerdekaan individu dalam masyarakat yang
demokratis.
5. "Tidak dapat ditukar-tambah" adalah salah satu sifat HAM yang
menyatakan bahwa hak asasi manusia bersifat inheren, artinya tidak dapat
diperdagangkan, dialihkan, atau ditukar dengan hal lain. Dalam hal ini, hak
asasi manusia bersifat tetap dan tidak dapat dikurangi atau ditambah oleh
pihak lain tanpa persetujuan dari pemilik hak tersebut. Sifat ini
mencerminkan bahwa hak asasi manusia adalah hak yang fundamental dan
melekat pada diri manusia sebagai makhluk yang beradab. Oleh karena itu,
tidak ada alasan apapun yang dapat dibenarkan untuk mengurangi atau
menghapus hak asasi manusia yang sudah diberikan kepada seseorang.
6. Fundamental dalam konteks HAM mengacu pada hak-hak yang mendasar,
universal, dan tidak dapat dicabut oleh negara atau pihak lainnya. Hak-hak
fundamental ini dianggap penting karena berkaitan langsung dengan
martabat kemanusiaan dan kebebasan individu.

2.2 Apa saja pandangan-pandangan HAM yang berkembang


Pandangan HAM terbagi menjadi empat Yaitu Universal Absolut, Universal relatif,
Partikuralristik Absolut, dan Partikularistik Universal

1. Universal Absolut
HAM Universal Absolut mempunyai prinsip bahwa hak asasi manusia
adalah universal dan tidak dapat dicabut atau diabaikan dalam keadaan apa
pun. Artinya, HAM adalah prinsip dasar yang berlaku untuk semua orang,
tanpa terkecuali, dan tidak boleh dilanggar oleh siapapun, termasuk oleh
negara atau pemerintah. Prinsip HAM universal absolut ini menjadi dasar
bagi banyak deklarasi hak asasi manusia, perjanjian internasional, dan
hukum nasional yang menjamin perlindungan dan pemenuhan hak asasi
manusia bagi semua orang.
2. Universal relatif
Konsep HAM universal relatif perpandangan bahwa meskipun setiap
individu memiliki hak yang sama dan fundamental, pelaksanaan dan
perlindungan hak tersebut dapat bervariasi di setiap negara atau masyarakat,
tergantung pada faktor-faktor seperti budaya, agama, politik, dan sejarah.
Artinya, pemahaman dan implementasi HAM dapat relatif berbeda-beda di
berbagai negara dan budaya, meskipun hak-hak itu sendiri dianggap
universal dan fundamental. Pandangan ini muncul sebagai kritik terhadap
pandangan universal absolut yang menekankan perlunya standar global
yang sama dalam perlindungan HAM di seluruh dunia.
3. Partikularistik Absolut
Konsep Partikularistik Absolut dalam HAM merujuk pada pandangan
bahwa hak asasi manusia dapat berbeda-beda di setiap negara atau budaya,
tergantung pada kondisi sosial, budaya, dan sejarah masing-masing. Dalam
pandangan ini, hak asasi manusia bukanlah hak yang universal, melainkan
tergantung pada keadaan sosial-budaya suatu masyarakat. Dengan
demikian, hak asasi manusia dalam pandangan Partikularistik Absolut
adalah hak yang bersifat khusus dan terbatas, tidak dapat diterapkan secara
universal. Pandangan ini menjadi kontroversial karena menimbulkan
pertentangan dengan pandangan universal yang meyakini bahwa hak asasi
manusia adalah hak yang berlaku bagi seluruh manusia tanpa pandang bulu.
4. Partikularistik Relatif
Dalam pandangan ini, HAM dilihat disamping sebagai slah universal juga
merupakan masalah nasional masing-masing bangsa. Berlakunya dokumen-
dokumen HAM internasional harus diselaraskan, diserasikan, dan
diseimbangkan, serta memperoleh dukungan budaya bangsa. Pandangan ini
tidak hanya menjadikan kekhususan yang ada pada masing-masing bangsa
sebagai sasaran untuk bersikap defensif, tetapi dilain pihak juga aktif
mencari perumusan dan pembenaran (vindication) terhadap karakteristik
HAM yang dianutnya.

2.3 Apa saja jenis-jenis HAM yang ada di masyarakat ?


HAM memiliki banyak jenis, Jenis-jenis HAM dapat dibedakan berdasarkan
beberapa kriteria seperti sifat-sifatnya, hak-hak yang terkandung dalamnya, dan
perlindungannya.

1. HAM Sipil dan Politik Jenis HAM ini mencakup hak-hak yang berkaitan
dengan kebebasan individu dan partisipasi dalam kehidupan politik. Contoh
hak-hak dalam kategori ini adalah hak atas kebebasan berpendapat,
berkumpul, berserikat, dan berkarya. HAM sipil dan politik menjadi dasar
penting dalam demokrasi karena memastikan partisipasi warga negara
dalam pemerintahan.
2. HAM Ekonomi, Sosial, dan Budaya Jenis HAM ini mencakup hak-hak yang
berkaitan dengan penghidupan layak dan keadilan sosial. Contoh hak-hak
dalam kategori ini adalah hak atas pekerjaan, pendidikan, kesehatan, dan
perumahan. Perlindungan HAM ekonomi, sosial, dan budaya sangat penting
untuk menciptakan kehidupan yang layak bagi semua orang.
3. HAM Kolektif Jenis HAM ini mencakup hak-hak yang dimiliki oleh
kelompok atau masyarakat tertentu. Contoh hak-hak dalam kategori ini
adalah hak-hak etnis, hak-hak perempuan, dan hak-hak anak-anak.
Perlindungan HAM kolektif bertujuan untuk menghormati identitas dan
kebutuhan kelompok-kelompok tertentu.
4. HAM Lingkungan Hidup Jenis HAM ini mencakup hak-hak yang berkaitan
dengan keberlanjutan lingkungan hidup. Contoh hak-hak dalam kategori ini
adalah hak atas akses ke air bersih, udara bersih, dan lingkungan yang sehat.
Perlindungan HAM lingkungan hidup sangat penting untuk memastikan
keberlangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya di planet ini.

Di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,


terdapat 10 (sepuluh) hak dasar. Hak-hak tersebut antara lain hak untuk hidup, hak
berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak
memperoleh keadilan, ha katas kebebasan pribadi, hak atas rasa aman, ha katas
kesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintahan, hak anak dan hak wanita.

1. Hak untuk hidup: Hak untuk hidup adalah hak yang paling mendasar dari
semua hak asasi manusia. Setiap manusia berhak untuk hidup dan tidak
boleh dibunuh oleh siapapun.
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan: Hak untuk berkeluarga dan
melanjutkan keturunan merupakan hak yang diakui dan dijamin oleh
berbagai instrumen internasional tentang hak asasi manusia. Hak ini
mencakup hak untuk menikah dan membentuk keluarga serta hak untuk
memilih jumlah anak yang diinginkan.
3. Hak mengembangkan diri: Hak untuk mengembangkan diri mencakup hak
untuk belajar, mencari pengetahuan, berkarya, dan berpartisipasi dalam
kegiatan sosial budaya yang sesuai dengan minat dan bakat seseorang.
4. Hak memperoleh keadilan: Hak untuk memperoleh keadilan mencakup hak
untuk mendapatkan perlindungan hukum, mendapat akses ke pengadilan,
dan hak atas pemeriksaan dan pengadilan yang adil.
5. Hak atas kebebasan pribadi: Hak atas kebebasan pribadi mencakup hak
untuk tidak ditahan atau ditangkap tanpa alasan yang jelas dan sesuai
dengan hukum, serta hak untuk tidak disiksa atau diperlakukan secara
kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat manusia.
6. Hak atas rasa aman: Hak atas rasa aman mencakup hak untuk hidup dan
beraktivitas tanpa rasa takut akan kekerasan, ancaman, atau gangguan
keamanan.
7. Hak atas kesejahteraan: Hak atas kesejahteraan mencakup hak untuk
memperoleh kebutuhan dasar seperti makanan, sandang, dan papan yang
layak, serta hak atas akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan
yang layak.
8. Hak turut serta dalam pemerintahan: Hak turut serta dalam pemerintahan
mencakup hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan umum, hak untuk
berbicara dan berpendapat, serta hak untuk memperoleh informasi tentang
kebijakan pemerintah.
9. Hak anak: Hak anak mencakup hak untuk mendapatkan perlindungan
khusus dari kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi, serta hak untuk
berkembang dan memperoleh pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
dan bakatnya.
10. Hak wanita: Hak wanita mencakup hak untuk tidak diskriminatif dalam
segala aspek kehidupan, termasuk dalam hak pendidikan, pekerjaan, dan
politik, serta hak untuk terbebas dari kekerasan dan eksploitasi seksual.

2.4 Bagaimana sejarah dan dinamika HAM di dunia?


Sejarah Hak Asasi Manusia (HAM) dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, di
mana beberapa peradaban kuno seperti Mesir, Yunani, dan Romawi telah
mengembangkan konsep hak-hak manusia. Namun, perkembangan konsep HAM
yang lebih modern bermula pada Abad Pencerahan di Eropa pada abad ke-18. Di
sini, para filosof dan pemikir seperti John Locke, Montesquieu, dan Voltaire
mengembangkan pandangan tentang hak-hak individu, kesetaraan, dan kebebasan
dari penindasan.
Magna Charta yang terjadi di Inggris pada tahun 1215 memberikan tonggak penting
pembatasan kekuasaan negara serta menekankan hak atas kepemilikan. Glorious
Revolution yang terjadi di Inggris pada tahun 1668 memunculkan Bill of Rights.
Revolusi ini menandai berakhirnya kekuasaan mutlak raja-raja. Pada Tahun 1679
Habeas Corpus Act memberikan hak untuk tidak ditahan tanpa dasar hukum yang
juga harus diuji di depan pengadilan. Revolusi Amerika menekankan keberadaan
hak-hak yang tidak dapat dicabut dengan mewadahinya dalam Konstitusi Amerika
1789.

Konstitusi Perancis pada tahun 1791 mengatur ranah hak ekonomi, sosial dan
budaya dengan memuat ketentuan tentang penyediaan bantuan bagi masyarakat
miskin dan pendidikan gratis bagi publik. Periode sejak Revolusi Perancis sampai
Perang Dunia II merupakan era yang gelap bagi perkembangan HAM. Sebab utama
menjelmanya kembali gagasan HAM adalah tindakan kejam fasisme NAZI dan
Jepang pada Perang Dunia II.
Pengakuan umum terhadap perlindungan HAM dalam hukum internasional tertulis
bermula sesudah Perang Dunia II. Piagam PBB menjadi dasar HAM yang
mengawali pembentukan instrumen hukum HAM Internasional. Salah satu
dokumen “International Bill of Human Right” adalah Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia (DUHAM). Selain PBB, Komite Palang Merah Internasional juga
mengembangkan hukum humaniter bertujuan untuk memberikan perlindungan
terhadap HAM sewaktu timbul konflik bersenjata internasional dan konflik
bersenjata non-internasional. Langkah PBB berikutnya dalam mengembangkan
instrumen hukum HAM internasional terwujud dengan ditetapkan dua perjanjian
internasional, yaitu Kovenan Hak-Hak Sipil dan Politik dan Kovenan Hak-Hak
Ekonomi, Sosial, dan Budaya.

Sejak itu, gerakan HAM terus berkembang dan mendapat perhatian internasional
yang semakin besar.

Dinamika HAM merujuk pada perubahan dan perkembangan dalam pemahaman,


perlindungan, dan pelaksanaan hak asasi manusia. Dinamika HAM terus berubah
seiring dengan perubahan sosial, politik, dan budaya di masyarakat, serta
perkembangan teknologi dan komunikasi.
Dinamika hak asasi manusia (HAM) terus berubah dan berkembang seiring dengan
perkembangan masyarakat dan perubahan sosial-politik di dunia. Berikut ini
beberapa aspek dinamika HAM yang perlu diperhatikan:
1. Perkembangan HAM di dunia: Sejak deklarasi HAM pertama kali dibuat
pada tahun 1948, perkembangan HAM terus mengalami kemajuan. Kini,
konsep HAM telah menjadi bagian integral dari sistem hukum nasional dan
internasional. Berbagai organisasi internasional seperti PBB, Uni Eropa,
dan ASEAN juga telah membuat peraturan dan regulasi terkait HAM.
2. Pengakuan HAM di berbagai negara: Meskipun HAM diakui secara
internasional, belum semua negara mengakui dan melindungi HAM dalam
sistem hukum nasional mereka. Beberapa negara masih terus melanggar
HAM, seperti pelanggaran hak-hak sipil dan politik, hak-hak ekonomi,
sosial, dan budaya, serta hak-hak lingkungan hidup.
3. Tantangan terhadap HAM: Ada beberapa tantangan terhadap HAM di dunia
saat ini, seperti terorisme, konflik bersenjata, dan krisis kemanusiaan.
Tantangan ini dapat mengancam hak-hak asasi manusia dan memaksa
negara-negara untuk mengambil tindakan yang mungkin bertentangan
dengan HAM.
4. Perkembangan teknologi dan HAM: Perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi telah membawa dampak besar pada perkembangan HAM.
Di satu sisi, teknologi dapat membantu memperkuat dan melindungi HAM,
seperti melalui kampanye online dan platform pengaduan. Di sisi lain,
teknologi juga dapat digunakan untuk melanggar HAM, seperti melalui
pengawasan massal dan pelanggaran privasi online.
5. Keterkaitan antara HAM dan isu global: HAM juga terkait dengan isu-isu
global seperti perdagangan bebas, perubahan iklim, dan globalisasi.
Perkembangan di bidang-bidang ini dapat berdampak pada hak-hak asasi
manusia, baik secara positif maupun negatif.
6. Dalam rangka menjaga dinamika HAM, perlu dilakukan upaya-upaya untuk
memperkuat perlindungan HAM di tingkat nasional dan internasional, serta
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya HAM. Selain itu,
dibutuhkan juga upaya-upaya untuk menyelesaikan tantangan dan isu-isu
terkait HAM yang ada di dunia saat ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada setiap individu sebagai
makhluk sosial yang beradab dan memiliki martabat yang sama. Hak ini diakui oleh
negara dan dijamin dalam hukum nasional dan internasional. HAM meliputi hak-
hak sipil dan politik, hak ekonomi, sosial, dan budaya, serta hak lingkungan hidup.
Pemenuhan HAM penting dilakukan agar setiap individu dapat hidup dengan layak
dan sejahtera, serta negara dapat mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Sejarah HAM dimulai pada masa Yunani Kuno, di mana konsep manusia sebagai
makhluk yang merdeka dan setara muncul. Pada abad ke-17, John Locke
mengemukakan konsep hak asasi manusia dalam bentuk hak atas kebebasan dan
kepemilikan. Kemudian, konsep HAM semakin berkembang di era pencerahan dan
berlanjut hingga saat ini.
Dinamika HAM terus berubah seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan
masyarakat. Perjuangan untuk melindungi HAM terus dilakukan oleh para aktivis
HAM dan organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Di Eropa, dinamika HAM ditandai dengan berbagai peristiwa sejarah, seperti
revolusi industri dan perang dunia. Setelah Perang Dunia II, konsep HAM semakin
ditekankan dan diakui secara internasional. Saat ini, isu HAM masih menjadi
perhatian utama di Eropa dan seluruh dunia, terutama dalam hal pemenuhan HAM
bagi kelompok yang rentan seperti perempuan, anak-anak, dan orang dengan
disabilitas.
Dalam tinjauan tentang jenis-jenis HAM, terdapat hak untuk hidup, hak berkeluarga
dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan,
hak atas kebebasan pribadi, hak atas rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak turut
serta dalam pemerintahan, hak anak, dan hak wanita. Setiap hak ini memiliki
perannya masing-masing dalam menjamin kehidupan yang layak bagi individu.
Dalam menjaga pemenuhan HAM, diperlukan kesadaran dari setiap individu dan
negara dalam menghargai dan melindungi hak asasi manusia. Peningkatan
kesadaran dan pengawasan terhadap pelanggaran HAM harus terus dilakukan oleh
seluruh masyarakat dan pihak berwenang. Hal ini akan membantu menciptakan
masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkelanjutan.

3.2 SARAN
1. Pemerintah harus lebih memperhatikan dan memperjuangkan hak asasi manusia
dalam kebijakan dan tindakan mereka, serta melindungi masyarakat dari tindakan
pelanggaran HAM.
2. Pendidikan tentang HAM harus lebih ditekankan dalam kurikulum pendidikan,
sehingga masyarakat dapat lebih memahami pentingnya hak asasi manusia dan
menjadi agen perubahan untuk melindungi hak-hak tersebut.
3. Masyarakat harus memahami pentingnya hak asasi manusia dan turut serta dalam
melindungi hak-hak tersebut.
4. Pengawasan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia harus ditingkatkan,
baik oleh pemerintah maupun organisasi masyarakat sipil.
5. Perlindungan dan pemajuan hak asasi manusia harus menjadi agenda global dan
seluruh negara di dunia harus turut serta dalam upaya tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Medan Area. (2020). Apa Itu Hak Asasi Manusia?
https://hukum.uma.ac.id/2020/09/17/apa-itu-hak-asasi-manusia/
Prisma, Kementerian Hukum dan HAM. Jenis-jenis HAM.
https://prisma.kemenkumham.go.id/jenis-jenis-
ham#:~:text=Hak%2Dhak%20tersebut%20antara%20lain,hak%20anak%20dan%
20hak%20wanita.
Sudut Hukum. (2017). Dimensi Absolut dan Relatif HAM.
https://suduthukum.com/2017/07/dimensi-absolut-dan-relatif-ham.html
Revi, D. (2017). Hak Asasi Manusia. Universitas Komputer Indonesia.
https://repository.unikom.ac.id/44227/1/HAM.pdf
Ikatan Keluarga Alumni Universitas Negeri Jakarta. Biografi Singkat Pemikiran
Pendidikan Prof. Dr. H.A.R. Tilaar. https://ika.unj.ac.id/biografi-singkat-
pemikiran-pendidikan-prof-dr-h-a-r-tilaar/
Kadir, A. (2016). Hak Asasi Manusia. Universitas Pasundan.
http://repository.unpas.ac.id/45262/1/HAM.pdf
Prisma, Kementerian Hukum dan HAM. . Sejarah HAM Internasional.
https://prisma.kemenkumham.go.id/sejarah-ham-internasional
Hukum Online. (2018). Sifat Hak Asasi Manusia.
https://www.hukumonline.com/klinik/a/sifat-hak-asasi-manusia-lt62ff47f03be06/
Hukum Online. (2018). Pengertian HAM Menurut Para Ahli Hukum Nasional dan
Internasional. https://www.hukumonline.com/klinik/a/pengertian-ham-menurut-
para-ahli-hukum-nasional-dan-internasional-lt6331716e60d8d/
Kompas.com. (2022). Pengertian HAM Menurut Ahli.
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/10/00000071/pengertian-ham-
menurut-
ahli#:~:text=Soetandyo%20Wignjosoebroto,manusia%20sebagai%20makhluk%2
0ciptaan%20Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai