Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERSPEKTIF GLOBAL

“ ISU ISU TENTANG HAM DALAM KONTEKS GLOBAL “

Dosen Pembimbing : Drs. Zuardi, M.Si

Disusun oleh :

1. Anesya Fitri
2. Elsa Putri Hardiani
3. Indah Delvia
4. Aufa Mutahira Parta

5. Fatika Fara Umaira

6. Dinda Azani

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Padang


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami susun
sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran, waktu maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Bukittinggi, 30 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………….

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………

A. Pengertian HAM
B. Sejarah Internasional HAM
C. Contoh pelanggaran HAM di Indonesia
D. Contoh pelanggaran HAM di dunia

BAB III PENUTUP …………………………………………………………

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR RUJUKAN ………………………………………………………


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan
instansi.Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh.Masalah HAM adalah
sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi
ini.HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari
pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita
hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai
kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan
atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan.Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat
kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup
sebagai manusia.Hak ini dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia manusia,
bukan karena pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka hak asasi
manusia itu tidak tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau
Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu HAM?
2. Apa Sejarah internasional HAM?
3. Apa saja isu isu pelanggaran HAM di Indonesia ?
4. Apa saja isu isu pelanggaran HAM di dunia ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian HAM
2. Untuk mengetahui pelanggaran pelanggaran HAM yang ada di
Indonesia

3. Untuk mengetahui pelanggaran pelanggaran HAM yang ada di


dunia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian HAM

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) menurut para ahli


1. HAM menurut Jhon Locke

Hak asasi manusia adalah hak yang langsung di berikan Tuhan kepada
manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di dunia ini
yang bisa mencabutnya. HAM memiliki sifat yang mendasar dan suci.
2. HAM Menurut Jan Materson

Jan Materson adalah anggota komisi HAM di PBB. Menurutnya HAM adalah
hak-hak yang ada pada setiap manusia yang tanpanya manusia mustahil hidup
sebagai manusia.
3. HAM menurut miriam budiarjo

HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir didunia. Hak itu
sifatnya universal,karna hak dimiliki tanpa adanya perbedaan. Baik itu ras,
jenis kelamin, suku dan agama.

4. HAM menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto

HAM adalah suatu hak yang bersipat mendasar. Hak yang dimiliki manusia
sesuai dengan kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan.
5. HAM menurut undang-undang nomer 39 tahun 1999

HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai
ciptaan tuhan yang maha esa. Hak tersebut merupakan anugrah yang wajib
dilindungi dan dihargai oleh setiap manusia.

Hak merupakan unsur normatif yang berfungsi sebagai pedoman perilaku,


melindumgi kebebasan, kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia
dalam menjadi harkat dan martabatnya. Sedangkan asasi berarti yang bersifat
paling mendasar yang dimiliki manusia sebagai fitrah, sehingga tidak satupun
makhluk mengintervensinya apalagi mencabutnya.
Hak asasi manusia adalah komponen yang integral dari kekuatan politik,
ekonomi, dan budaya dalam globalisasi. Perlindungan hak asasi manusia tidak
lagi dipandang sebagai isu nasional, tapi juga lingkup global. Beberapa faktor
yang berkontribusi terhadap ekspansi dan komitmen dalam agenda-agenda global
hak asasi manusia yaitu:
1. Pembentukan institusi global yang peduli terhadap perlindungan hak asasi
manusia
2. Semakin diterimanya hak interdependen dan indivisibility, di mana
pelanggaran hak asasi dalam suatu negara akan berimplikasi terhadap
orang di negara lain
3. Penekanan terhadap penegakan demokrasi yang dianggap penting untuk
mewujudkan perdamaian internasional
4. Pandangan bahwa kepedulian terhadap hak asasi manusia difasilitasi oleh
perkembangan ekonomi yang berbasis pasar
5. Efektivitas aktor nonnegara

Konsep hak asasi manusia secara signifikan semakin dikuatkan dengan


kemunculan NGO multilateral yang peduli terhadap penegakan hak asasi manusia.
Contohnya adalah Amnesty International, Human Rights Watch, dan institusi
internasional yang berbasis pada hak asasi manusia seperti International Criminal
Court dan United States Commission on Human Right.
Peran institusi dan NGO dalam penegakan hak asasi manusia tidak dapat
dipungkiri justru lebih signifikan dibandingkan peran negara, misalnya Human
Rights Watch (HRW). HRW adalah organisasi hak asasi manusia
nonpemerintahan yang nonprofit. HRW memiliki staf sebanyak lebih dari 275 di
seluruh dunia yang mereka sebut sebagai defender yang memiliki keahlian di
bidang masing-masing seperti pengacara, jurnalis, akademisi dari berbagai studi
dan kebangsaan. HRW, yang didirikan pada tahun 1978, terkenal dengan
penemuan fakta yang akurat, laporan yang nonparsial, penggunaan efektif
terhadap media, dan memiliki target advokasi. Setiap tahunnya, HRW
mempublikasikan lebih dari 100 laporan tentang kondisi hak asasi manusia di
berbagai negara. HRW mengadakan pertemuan dengan pemerintah negara yang
bersangkutan, PBB, kelompok regional seperti Uni Afrika atau Uni Eropa,
institusi finansial, dan perusahaan untuk menekan agar terjadi perubahan
kebijakan yang membantu penegakan hak asasi manusia dan keadilan di seluruh
dunia.
B. Sejarah Internasional Hak Asasi Manusia
Sejarah HAM atau Hak Asasi Manusia berawal dari dunia Barat
(Eropa).Serorang Filsuf Inggris pada abad ke 17 ,John Locke,merumuskan adanya
hak alamiah (natural right) yang melekat pada setiap manusia,yaitu hak atas
hidup,hak kebebasan dan hak milik. Pada masa itu,hak masih terbatas pada bidang
sipil (pribadi) dan bidang politik. Sejarah perkembangan HAM ditandai dengan
adanya tiga peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta,Revolusi
Amerika dan Revolusi Prancis.
1. MAGNA CHARTA (1215)
Piagam perjanjian anatara Raja John dari Inggris dengan para bangsawan
disebut Magna Charta. Isinya adalah pemberian jaminan beberapa hak oleh raja
kepada para bangsawan beserta keturunannya,seperti hak untuk tidak dipenjarakan
tanpa adanya pemeriksaan pengadilan. Jaminan itu diberikan sebagai balasan atas
bantuan biaya pemerintahan yang telah diberikan oleh para bangsawan. Sejak saat
itu,jaminan hak tersebut berkembang dan menjadi bagian dari sistem
konstitusional Inggris.
2. Revolusi Amerika (1776)
Revolusi Amerika pada tahun 1776 merupakan peperangan rakyat Amerika
melawan penjajah Inggris. Hasil revolusi ini adalah kemerdekaan Amerika pada
tahun 1776 dari Inggris. Pada tahun yang sama amerika membuat sejarah dengan
menegakan Hak Asasi Manusia, yaitu memasukannya aturan HAM kedalam
perundangan negara. Hak Asasi Manusia di Amerika dalam perkembangannya
lebih komplek dari pada HAM di Inggris. Bahkan HAM terus disuakan sampai
saat ini baik oleh pemerintah maupun rakyat.
3. Revolusi Prancis (1789)
Revolusi Prancis adalah bentuk perlawanan rakyat Prancis kepada rajanya
sendiri (Louis XVI) yang telah bertindak sewenang-wenang dan absolut.
Declaration droits de fhomme et du citoyen (Pernyataan Hak-Hak Manusia dan
Warga Negara) dihasilkan Revolusi Prancis. Pernyataan ini memuat tiga hal: hak
atas kebebasan (liberty), kesamaan (egality), dan persaudaraan
(fraternite). Dalam perkembangannya, pemahaman mengenai HAM makin
luas. Sejak permulaan abad ke-20, konsep hak asasi berkembang menjadi empat
macam kebebasan (The Four Freedom). Konsep ini pertama kali diperkenalkan
oleh Presiden Amerika Serikat, Franklin D. Rooselvelt. Keempat macam
kebebasan itu meliputi :
a. Kebebasan untuk beragama (freedom of religion);
b. Kebebasan untuk berbicara dan berpendapat (freedom of speech).
c. Kebebasan dari kemelaratan (freedom from want);
d. kebebasan dari ketakutan (freedom from fear).

C. Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM di indonesia

1. Kasus tragedi partai komonis indonesia (pki) 1965-1966

Sejumlah jenderal dibunuh dalam peristiwa 30 September 1965. Pemerintahan


orde baru kemudian menuding Partai Komunis Indonesia sebagai biang keroknya.
Lalu pemerintahan saat itu membubarkan organisasi tersebut, dan melakukan
razia terhadap simpatisannya.Razia itu dikenal dengan operasi pembersihan PKI.
Komnas HAM memperkirakan 500.000 hingga 3 juta warga tewas dibunuh saat
itu. Ribuan lainnya diasingkan, dan jutaan orang lainnya harus hidup
dibawahbayang-bayang ‘cap PKI’ selama bertahun-tahun.Dalam peristiwa ini,
Komnas HAM balik menuding Komando Operasi Pemulihan Kemanan dan
semua panglima militer daerah yang menjabat saat itu sebagai pihak yang paling
bertanggung-jawab.Saat ini, kasus ini masih ditangani oleh Kejaksaan Agung.
Namun penanganannya lamban. Tahun 2013 lalu, Kejaksaan mengembalikan
berkas ke Komnas HAM, dengan alasan data kurang lengkap.

2. Kasus penembakan misterius (Petrus) tahun 1982-1985

Penembakan misterius atau sering disingkat Petrus alias operasi clurit adalah
operasi rahasia yang digelar mantan Presiden Soeharto dengan dalih mengatasi
tingkat kejahatan yang begitu tinggi.Operasi ini secara umum meliputi operasi
penangkapan dan pembunuhan terhadap orangorang yang dianggap mengganggu
keamanan dan ketentraman masyarakat, khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah.
Pelakunya tak jelas, tak pernah tertangkap, dan tak pernah di adili.Hasil dari
operasi clurit ini, sebanyak 532 orang tewas pada tahun 1983. Dari jumlah itu, 367
orang antaranya tewas akibat luka tembakan. Kemudian pada tahun 1984, tercatat
107 orang tewas, di an--taranya 15 orang tewas ditembak. Setahun kemudian,
pada 1985, tercatat 74 orang tewas, 28 di an-taranya tewas ditembak. 'Korban
‘Tembakan Misterius’ ini selalu ditemukan dalam kondisi tangan dan lehernya te-
ri-kat. Sebagian besar korban juga dimasukkan ke dalam karung yang ditinggal di
pinggir jalan, di depan rumah, atau dibuang ke sungai, la-ut, hutan, dan kebun.'
3. Tragedi Semanggi dan Kerusuhan Mei 1998

Pada 13-15 Mei 1998, terjadi kerusuhan massif yang terjadi hampir di seluruh
sudut tanah air. Puncaknya di Ibu Kota Jakarta. Kerusuhan ini diawali oleh
kondisi krisis finansial Asia yang makin memburuk. Serta dipicu oleh tewasnya
empat mahasiswa Universitas Trisakti yang tertembak dalam demonstrasi pada 12
Mei 1998.Dalam proses hukumnya, Kejaksaan Agung mengatakan, kasus ini bisa
ditindaklanjuti jika ada rekomendasi dari DPR ke Presiden. Karena belum ada
rekomendasi, maka Kejaksaan Agung mengembalikan berkas penyelidikan ke
Komnas HAM.Namun belakangan, Kejaksaan Agung beralasan kasus ini tidak
dapat ditindaklanjuti karena DPR sudah memutuskan, bahwa tidak ditemukan
pelanggaran HAM berat.Dalih lainnya, Kejaksaan Agung menganggap kasus
penembakan Trisakti sudah diputus oleh Pengadilan Militer pada 1999, sehingga
tidak dapat diadili untuk kedua kalinya.
4. Kasus terbunuhnya aktivis HAM Munir Said Thalib

Munir ditemukan meninggal di dalam pesawat jurusan Jakarta-Amsterdam,


pada 7 September 2004 . Saat itu ia berumur 38 tahun. Munir adalah salah satu
aktivis HAM paling vokal di Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah Direktur
Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial Saat
menjabat Dewan Kontras (Komite Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak
Kekerasan), namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang
hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang
menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Komando Pasukan Khusus Tentara
Nasional Indonesia. Setelah Soeharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan
pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota tim
MawarNamun, hingga hari ini, kasus itu hanya mampu mengadili seorang pilot
maskapai Garuda, Pollycarpus Budihari Priyanto. Polly mendapat vonis hukuman
14 tahun penjara karena terbukti berperan sebagai pelaku yang meracuni Munir
dalam penerbangan menuju Amsterdam. Namun banyak pihak yang meyakini,
Polly bukan otak pembunuhan.Belum juga selesai pengungkapan kasusnya, Polly
malah dibebaskan bersyarat sejak Jumat kemarin (28/11). 'Pada Juli 2004,
Komnas HAM mengeluarkan laporan penyelidikan Projusticia atas dugaan adanya
kejahatan terhadap kemanusiaan di Wamena. Kasus tersebut dilaporkan setelah 9
orang terbunuh.'
5. Tragedi Wamena Berdarah pada 4 April 2003

Tragedi itu terjadi pada 4 April 2003 pukul 01.00 waktu Papua. Sekelompok
massa tak dikenal membobol gudang senjata Markas Kodim 1702/Wamena.
Penyerangan ini menewaskankan dua anggotaKodim, yaitu Lettu TNI AD
Napitupulu dan Prajurit Ruben Kana (penjaga gudang senjata). Kelompok
penyerang diduga membawa lari sejumlah pucuk senjata dan amunisi.Dalam
rangka pengejaran terhadap pelaku, aparat TNI-Polri diduga telah melakukan
penyisiran, penangkapan, penyiksaan, perampasan secara paksa, sehingga
menimbukan korban jiwa dan pengungsian penduduk secara paksa.Pada
pemindahan paksa ini, tercatat 42 orang meninggal dunia karena kelaparan, serta
15 orang jadi korban perampasan. Komnas juga menemukan pemaksaan penanda
tanganan surat pernyataan, serta perusakan fasilitas umum.Proses hukum atas
kasus tersebut hingga saat ini buntu. Terjadi tarik ulur antar Komnas HAM dan
Kejaksaan Agung.Sementara para tersangka terus menikmati hidupnya, mendapat
kehormatan sebagai pahlawan, menerima kenaikan pangkat dan promosi jabatan
tanpa tersentuh hukum.

D. Contoh contoh Pelanggaran ham di dunia


1. Rezim Benito Mussolini di Italia

Rezim otoriter pernah berkuasa di Italia sejak 1924. Aktor utamanya adalah
Benito
Mussolini, pemimpin faham fasisme di Italia. Mussolini memerintah di Italia
dalam periode 1924-1943. Selama 19 tahun dalam masa pemerintahannya, ia
dikenal sebagai seorang pemimpin otoriter dan tidak segan membunuh orang-
orang yang tidak sepaham dengannya. Kekejaman Mussolini ini berlaku kepada
siapa pun tanpa pandang bulu.
2. Rezim Adolf Hitler di Jerman
Adolf Hitler dianggap sebagai salah satu pemimpin terkejam yang pernah ada
di bumi. Hitler yang merupakan pimpinan Nazi di Jerman pada medio 1930-an
terlibat dalam salah satu contoh pelanggaran HAM berat. Ia melakukan banyak
kejahatan kemanusiaan, seperti menangkap tokoh-tokoh politik yang
menentangnya dan melakukan pembasmian pada orangorang Yahudi. Hitler
dikenal sebagai anti-Yahudi.
3. Konflik Israel dan Palestina

Sengketa Israel dan Palestina menjadi salah satu konflik berkepanjangan. Hal
ini bermula ketika Israel memperluas wilayahnya dengan menguasai sebagian
besar wilayah Palestina.
Dengan bantuan Amerika Serikat, Israel beberapa kali melancarkan serangan ke
wilayah
Palestina. Ratusan ribu warga Palestina, termasuk anak-anak, wanita bahkan
relawan dari negara lain menjadi korban akibat konflik ini. Dunia pun mengutuk
tindakan Israel tersebut meski tindakan sewenang-wenang Israel masih berlanjut
hingga saatini.

4. Perang Sipil di Bosnia

Perang sipil antara Bosnia dengan Serbia terjadi di periode 1992-1995 setelah
pecahnya negara Yugoslavia. Dalam perang itu, terjadi pembunuhan massal
terhadap sekitar 800 warga muslim Bosnia yang bermukim di Kota Srebenica
yang didominasi warga muslim Bosnia. Hal ini sempat menimbulkan reaksi keras
banyak negara. Kasus ini menjadi salah satu kasus pelanggaran HAM berat.
Bahkan dua orang yang berperan besar di perang ini yakni Slobodan Milosevic,
Radovan Karadzic, dan Ratko Mladic sudah diseret ke pengadilan HAM dunia di
Belanda.
5. Kasus Apartheid di Afrika Selatan

Kasus HAM khusus apartheid (perbedaan ras dan warna kulit) terjadi sekitar
tahun 1960, ketika rezim apartheid yang didominasi orang-orang kulit putih
berhasil menguasai pemerintahan di Afrika Selatan.Mereka kemudian melakukan
kebijakan-kebijakan yang merugikan warga kulit hitam, hingga menimbulkan
banyak korban jiwa.
6. Kekerasan Etnis Rohingya Myanmar

Situs Myanmar Times pada Maret 2018 mempublikasi pernyataan Dewan


HAM PBB yang menyebut adanya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat
keamanan Myanmar. Tudingan itu berdasarkan bukti temuan sejumlah kuburan
masal pada Februari 2018, tindak perkosaan terhadap perempuan etnis Rohingya,
pembakaran rumah-rumah penduduk dan pencabutan hakhak dasar etnis Rohingya
seperti disaksikan oleh sejumlah Komisi Penasehat pada 2017.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak asasi manusia adalah komponen yang integral dari kekuatan politik,
ekonomi, dan budaya dalam globalisasi. Perlindungan hak asasi manusia tidak
lagi dipandang sebagai isu nasional, tapi juga lingkup global. Beberapa faktor
yang berkontribusi terhadap ekspansi dan komitmen dalam agenda-agenda global
hak asasi manusia yaitu:
1. Pembentukan institusi global yang peduli terhadap perlindungan hak asasi
manusia
2. Semakin diterimanya hak interdependen dan indivisibility, di mana
pelanggaran hak asasi dalam suatu negara akan berimplikasi terhadap
orang di negara lain
3. Penekanan terhadap penegakan demokrasi yang dianggap penting untuk
mewujudkan perdamaian internasional
4. Pandangan bahwa kepedulian terhadap hak asasi manusia difasilitasi oleh
perkembangan ekonomi yang berbasis pasar
5. Efektivitas aktor nonnegara

Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM di indonesia

• Kasus tragedi partai komonis indonesia (pki) 1965-1966


• Kasus penembakan misterius (Petrus) tahun 1982-1985
• Tragedi Semanggi dan Kerusuhan Mei 1998
• Kasus terbunuhnya aktivis HAM Munir Said Thalib
• Tragedi Wamena Berdarah pada 4 April 2003
Contoh contoh Pelanggaran ham di dunia

• Rezim Benito Mussolini di Italia


• Rezim Adolf Hitler di Jerman
• Konflik Israel dan Palestina
• Perang Sipil di Bosnia
• Kasus Apartheid di Afrika Selatan
• Kekerasan Etnis Rohingya Myanmar

Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh


perundangundangan, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang
dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara
akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh
proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat
dalam Undang-Undang pengadilan HAM.
B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekuarangan. Untuk


kedepannya kami akan menjelaskan makalah secara lebih fokus dan detail dengan
sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggung jawabkanuntuk itu kami
membutuhkan Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
DAFTAR RUJUKAN

https://perpustakaan.komnasperempuan.go.id/web/index.php?p=show_detail&id=

681 https://media.neliti.com/media/publications/57268-ID-none.pdf

https://kanshaforlife.wordpress.com/2012/10/04/isu-isu-global-hak-asasi-manusia/

file:///C:/Users/HP/Downloads/Hak%20Asasi%20Manusia.pdf

https://amp.kompas.com/nasional/read/2021/10/04/15482571/pelanggaran-ham-

berat-masuk-isu-strategis-2020-2024-komnas-ham-karena-tak

Anda mungkin juga menyukai