Disusun oleh :
1. Anesya Fitri
2. Elsa Putri Hardiani
3. Indah Delvia
4. Aufa Mutahira Parta
6. Dinda Azani
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami susun
sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran, waktu maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Pengertian HAM
B. Sejarah Internasional HAM
C. Contoh pelanggaran HAM di Indonesia
D. Contoh pelanggaran HAM di dunia
A. Kesimpulan
B. Saran
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan
instansi.Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh.Masalah HAM adalah
sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi
ini.HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari
pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita
hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai
kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan
atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan.Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat
kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup
sebagai manusia.Hak ini dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia manusia,
bukan karena pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka hak asasi
manusia itu tidak tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau
Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu HAM?
2. Apa Sejarah internasional HAM?
3. Apa saja isu isu pelanggaran HAM di Indonesia ?
4. Apa saja isu isu pelanggaran HAM di dunia ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian HAM
2. Untuk mengetahui pelanggaran pelanggaran HAM yang ada di
Indonesia
PEMBAHASAN
A. Pengertian HAM
Hak asasi manusia adalah hak yang langsung di berikan Tuhan kepada
manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di dunia ini
yang bisa mencabutnya. HAM memiliki sifat yang mendasar dan suci.
2. HAM Menurut Jan Materson
Jan Materson adalah anggota komisi HAM di PBB. Menurutnya HAM adalah
hak-hak yang ada pada setiap manusia yang tanpanya manusia mustahil hidup
sebagai manusia.
3. HAM menurut miriam budiarjo
HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir didunia. Hak itu
sifatnya universal,karna hak dimiliki tanpa adanya perbedaan. Baik itu ras,
jenis kelamin, suku dan agama.
HAM adalah suatu hak yang bersipat mendasar. Hak yang dimiliki manusia
sesuai dengan kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan.
5. HAM menurut undang-undang nomer 39 tahun 1999
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai
ciptaan tuhan yang maha esa. Hak tersebut merupakan anugrah yang wajib
dilindungi dan dihargai oleh setiap manusia.
Penembakan misterius atau sering disingkat Petrus alias operasi clurit adalah
operasi rahasia yang digelar mantan Presiden Soeharto dengan dalih mengatasi
tingkat kejahatan yang begitu tinggi.Operasi ini secara umum meliputi operasi
penangkapan dan pembunuhan terhadap orangorang yang dianggap mengganggu
keamanan dan ketentraman masyarakat, khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah.
Pelakunya tak jelas, tak pernah tertangkap, dan tak pernah di adili.Hasil dari
operasi clurit ini, sebanyak 532 orang tewas pada tahun 1983. Dari jumlah itu, 367
orang antaranya tewas akibat luka tembakan. Kemudian pada tahun 1984, tercatat
107 orang tewas, di an--taranya 15 orang tewas ditembak. Setahun kemudian,
pada 1985, tercatat 74 orang tewas, 28 di an-taranya tewas ditembak. 'Korban
‘Tembakan Misterius’ ini selalu ditemukan dalam kondisi tangan dan lehernya te-
ri-kat. Sebagian besar korban juga dimasukkan ke dalam karung yang ditinggal di
pinggir jalan, di depan rumah, atau dibuang ke sungai, la-ut, hutan, dan kebun.'
3. Tragedi Semanggi dan Kerusuhan Mei 1998
Pada 13-15 Mei 1998, terjadi kerusuhan massif yang terjadi hampir di seluruh
sudut tanah air. Puncaknya di Ibu Kota Jakarta. Kerusuhan ini diawali oleh
kondisi krisis finansial Asia yang makin memburuk. Serta dipicu oleh tewasnya
empat mahasiswa Universitas Trisakti yang tertembak dalam demonstrasi pada 12
Mei 1998.Dalam proses hukumnya, Kejaksaan Agung mengatakan, kasus ini bisa
ditindaklanjuti jika ada rekomendasi dari DPR ke Presiden. Karena belum ada
rekomendasi, maka Kejaksaan Agung mengembalikan berkas penyelidikan ke
Komnas HAM.Namun belakangan, Kejaksaan Agung beralasan kasus ini tidak
dapat ditindaklanjuti karena DPR sudah memutuskan, bahwa tidak ditemukan
pelanggaran HAM berat.Dalih lainnya, Kejaksaan Agung menganggap kasus
penembakan Trisakti sudah diputus oleh Pengadilan Militer pada 1999, sehingga
tidak dapat diadili untuk kedua kalinya.
4. Kasus terbunuhnya aktivis HAM Munir Said Thalib
Tragedi itu terjadi pada 4 April 2003 pukul 01.00 waktu Papua. Sekelompok
massa tak dikenal membobol gudang senjata Markas Kodim 1702/Wamena.
Penyerangan ini menewaskankan dua anggotaKodim, yaitu Lettu TNI AD
Napitupulu dan Prajurit Ruben Kana (penjaga gudang senjata). Kelompok
penyerang diduga membawa lari sejumlah pucuk senjata dan amunisi.Dalam
rangka pengejaran terhadap pelaku, aparat TNI-Polri diduga telah melakukan
penyisiran, penangkapan, penyiksaan, perampasan secara paksa, sehingga
menimbukan korban jiwa dan pengungsian penduduk secara paksa.Pada
pemindahan paksa ini, tercatat 42 orang meninggal dunia karena kelaparan, serta
15 orang jadi korban perampasan. Komnas juga menemukan pemaksaan penanda
tanganan surat pernyataan, serta perusakan fasilitas umum.Proses hukum atas
kasus tersebut hingga saat ini buntu. Terjadi tarik ulur antar Komnas HAM dan
Kejaksaan Agung.Sementara para tersangka terus menikmati hidupnya, mendapat
kehormatan sebagai pahlawan, menerima kenaikan pangkat dan promosi jabatan
tanpa tersentuh hukum.
Rezim otoriter pernah berkuasa di Italia sejak 1924. Aktor utamanya adalah
Benito
Mussolini, pemimpin faham fasisme di Italia. Mussolini memerintah di Italia
dalam periode 1924-1943. Selama 19 tahun dalam masa pemerintahannya, ia
dikenal sebagai seorang pemimpin otoriter dan tidak segan membunuh orang-
orang yang tidak sepaham dengannya. Kekejaman Mussolini ini berlaku kepada
siapa pun tanpa pandang bulu.
2. Rezim Adolf Hitler di Jerman
Adolf Hitler dianggap sebagai salah satu pemimpin terkejam yang pernah ada
di bumi. Hitler yang merupakan pimpinan Nazi di Jerman pada medio 1930-an
terlibat dalam salah satu contoh pelanggaran HAM berat. Ia melakukan banyak
kejahatan kemanusiaan, seperti menangkap tokoh-tokoh politik yang
menentangnya dan melakukan pembasmian pada orangorang Yahudi. Hitler
dikenal sebagai anti-Yahudi.
3. Konflik Israel dan Palestina
Sengketa Israel dan Palestina menjadi salah satu konflik berkepanjangan. Hal
ini bermula ketika Israel memperluas wilayahnya dengan menguasai sebagian
besar wilayah Palestina.
Dengan bantuan Amerika Serikat, Israel beberapa kali melancarkan serangan ke
wilayah
Palestina. Ratusan ribu warga Palestina, termasuk anak-anak, wanita bahkan
relawan dari negara lain menjadi korban akibat konflik ini. Dunia pun mengutuk
tindakan Israel tersebut meski tindakan sewenang-wenang Israel masih berlanjut
hingga saatini.
Perang sipil antara Bosnia dengan Serbia terjadi di periode 1992-1995 setelah
pecahnya negara Yugoslavia. Dalam perang itu, terjadi pembunuhan massal
terhadap sekitar 800 warga muslim Bosnia yang bermukim di Kota Srebenica
yang didominasi warga muslim Bosnia. Hal ini sempat menimbulkan reaksi keras
banyak negara. Kasus ini menjadi salah satu kasus pelanggaran HAM berat.
Bahkan dua orang yang berperan besar di perang ini yakni Slobodan Milosevic,
Radovan Karadzic, dan Ratko Mladic sudah diseret ke pengadilan HAM dunia di
Belanda.
5. Kasus Apartheid di Afrika Selatan
Kasus HAM khusus apartheid (perbedaan ras dan warna kulit) terjadi sekitar
tahun 1960, ketika rezim apartheid yang didominasi orang-orang kulit putih
berhasil menguasai pemerintahan di Afrika Selatan.Mereka kemudian melakukan
kebijakan-kebijakan yang merugikan warga kulit hitam, hingga menimbulkan
banyak korban jiwa.
6. Kekerasan Etnis Rohingya Myanmar
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak asasi manusia adalah komponen yang integral dari kekuatan politik,
ekonomi, dan budaya dalam globalisasi. Perlindungan hak asasi manusia tidak
lagi dipandang sebagai isu nasional, tapi juga lingkup global. Beberapa faktor
yang berkontribusi terhadap ekspansi dan komitmen dalam agenda-agenda global
hak asasi manusia yaitu:
1. Pembentukan institusi global yang peduli terhadap perlindungan hak asasi
manusia
2. Semakin diterimanya hak interdependen dan indivisibility, di mana
pelanggaran hak asasi dalam suatu negara akan berimplikasi terhadap
orang di negara lain
3. Penekanan terhadap penegakan demokrasi yang dianggap penting untuk
mewujudkan perdamaian internasional
4. Pandangan bahwa kepedulian terhadap hak asasi manusia difasilitasi oleh
perkembangan ekonomi yang berbasis pasar
5. Efektivitas aktor nonnegara
https://perpustakaan.komnasperempuan.go.id/web/index.php?p=show_detail&id=
681 https://media.neliti.com/media/publications/57268-ID-none.pdf
https://kanshaforlife.wordpress.com/2012/10/04/isu-isu-global-hak-asasi-manusia/
file:///C:/Users/HP/Downloads/Hak%20Asasi%20Manusia.pdf
https://amp.kompas.com/nasional/read/2021/10/04/15482571/pelanggaran-ham-
berat-masuk-isu-strategis-2020-2024-komnas-ham-karena-tak