Ditulis oleh:
NAMA : RIZKY RESMAYADI
NIM : 161031026
JURUSAN : TEKNIK MESIN/S-1
Alhamdulillahi Robbil ‘Alami, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta
Alam. Atas segala karunia nikmat-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “HAM Internasional” disusun
dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan yang
diampu oleh bapak Drs.Untung Joko Basuki, M.Pd.I
Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Besar harapan saya makalah ini dapat menjadi sarana membantu masyarakat
untuk mengetahui hak asasi manusia yang mana pada saat ini lagi banyak masalah
yang berkaitan dengan HAM.
Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil
manfaat dari karya ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
B. Pengertian Internasional
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak asasi manusia (HAM) diartikan sebagai hak yang melekat pada martabat
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan hak tersebut di bawah manusia sejak
lahir ke muka bumi sehingga hak tersebut bersifat fitri (kodrati), bukan merupakan
pemberian manusia atau Negara. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui hak asasi
dimiliki manusia secara kodrati yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa sebagi hak
dasar, pokok dan asasi yang melekat bersamaan dengan kelahiran manusia di dunia.
Hak asasi manusia merupakan sesuatu yang sampai sekarang masih menjadi
sebuah persoalan di dunia internasional. Bagaimana tidak ? banyak manusia yang
melanggar hak-hak asasi dan masih banyak persoalan-persoalan yang masih
berhubungan dengan HAM yang terjadi di berbagai negara didunia. Dari hal
tersebut dapat dikatakan hak asasi manusia masih di perjuangkan di era ini.
Sebenarnya sudah ada lembaga yang mengatur tentang HAM secara internasional
namun, dalam penerapannya belum berjalan dengan baik.
Secara internasional Hak Asasi Manusis (HAM), termasuk kedalam sistem
hukum internasional (dibentuk oleh masyarakat internasional yang terdiri dari
Negara-negara). Negara mempunyai peran penting dalam membentuk sistem
hukum tersebut melalui kebiasaan, perjanjian internasional atau bentuk lainnya
seperti deklarasi. Kemudian Negara menyatakan pertujuannya dan terikat pada
hukum internasional tersebut. Dalam HAM, yang dilindungi dapat berupa indvidu,
kelompok atau harta benda. Negara atau pejabat negara sebagai bagian dari Negara
mempunyai kewajiban dalam lingkup internasional untuk melindungi warga negara
berserta harta bendanya. Namun pada kenyataannya masih banyak terjadi
penyelewengan terhadap HAM. Untuk itu melalui makalah ini penulis akan
membahas lebih terperinci tentang Hak Asasi Manusia Internasional.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
dirumuskan sebagai berikut :
1. Mengapa dan kapan terbentuknya HAM internasional ?
2. Apa saja jenis dan macam Hak Asasi Manusia dunia ?
3. Apa saja yang termaksud dalam instrument hukum HAM internasional?
C. Tujuan
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, makalah ini bertujuan untuk
menginformasikan atau menjelaskan kepada pembaca, yakni :
1. Terbentuknya HAM internasional .
2. Jenis dan macam Hak Asasi Manusia dunia.
3. Instrument hukum HAM internasional .
BAB II
KAJIAN TEORI
“Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
2. Menurut Wikipedia
Hak asasi manusia adalah prinsip-prinsip moral atau norma-norma yang
menggambarkan standar tertentu dari perilaku manusia dan dilindungi secara
teratur sebagai hak-hak hukum dalam hukum kota dan internasional.
3. Menurut Leah Kevin
Konsepsi tentang hak-hak asasi manusia mempunyai dua makna dasar. Yang
pertama adalah bahwa hak-hak hakiki dan tak terpisahkan menjadi hak
seseorang hanya karena ia merupakan manusia. Hak-hak itu merupakan hak-
hak moral yang berasal dari keberadaannya sebagai manusia dari setiap umat
manusia. Makna kedua dari hak-hak asasi manusia ialah hak-hak hukum, baik
secara internasional atau nasional.
4. Menurut C. de Rover
HAM adalah hak hukum yang sama kepada setiap manusia baik kaya atau
miskin, laki-laki maupun wanita. Walaupun hak-hak yang telah mereka langgar
akan tetapi ham mereka tetap tidak dapat dihilangkan. Hak asasi adalah hukum,
yang mesti terlindungi dari aturan nasional agar semuanya terpenuhi sehingga
ham dapat ditegakkan, dijunjung tinggi serta dilindungi.
5. Menurut Miriam Budiarjo
HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang yang dibawa sejak lahir ke dunia,
hak itu sifatnya universal sebab dipunyai tanpa adanya perbedaan kelamin, ras,
budaya, suku, agama maupun sebagainya.
6. Menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto
HAM adalah suatu hak yang sifatnya asasi atau mendasar. Hak-hak yang
dimiliki setiap manusia berdasarkan kodratnya yang pada dasarnya tidak akan
bisa dipisahkan sehingga bersifat suci.
B. Pengertian Internasional
1. Menurut KBBI
Internasional artinya menyangkut bangsa atau negeri seluruh dunia
2. Menurut Wikipedia
Internasional atau mancanegara adalah sinonim dengan istilah "luar negeri".
Jadi sesuatu yang "berasal" atau "terjadi" di luar wilayah daerah kekuasaan
atau daerah administrasi Indonesia.
BAB III
PEMBAHASAN
Jenis-jenis dan macam-macam hak asasi manusia di atas yang menjadi alasan
HAM menjadi bagian intergral dari kajian dalam disiplin ilmu hukum internasional.
Peran komunitas internasional sangat penting dalam perlindungan HAM, karena
sifat HAM itu sendiri merupakan mekanisme pertahanan dan perlindungan
individu terhadap kekuasaan Negara yang sangat rentan untuk disalahgunakan,
sebagaimana telah dibuktikan sejarah umat manusia sendiri. Oleh karena itu, HAM
wajib dihormati, dihargai oleh semua pihak, baik itu negara, setiap individu dan
pemerintah wajib melindungi hak-hak tersebut.
D. Instrumen Hukum Hak Asasi Manusia Internasional
Instrumen Hukum HAM Internasional merupakan ketentuan atau peraturan
yang dipakai oleh negara-negara di dunia sebagai alat untuk menegakkan hak asasi
manusia. Berikut ini beberapa instrumen hukum HAM Internasional, yaitu sebagai
berikut:
1. Hukum Kebiasaan
Hukum kebiasaan adalah praktik umum yang diterima sebagai hukum. Hukum
kebiasaan ini menjadi salah satu sumber hukum yang digunakan oleh Mahkamah
Internasional dalam menyelesaikan berbagai sengketa internasional. Hukum
kebiasaan internasional mengenai HAM meliputi antara lain, larangan pembantaian
massal, larangan perbudakan dan perdagangan manusia, larangan penyiksaan,
larangan diskriminasi dan larangan terhadap berbagai tindakan pembunuhan
dengan sewenang-wenang.
2. Piagam PBB
Ketentuan mengenai HAM dalam piagam PBB, misalnya terdapat dalam ketentuan-
ketentuan berikut :
a. Pasal 1, yang menyatakan : “Tujuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah
untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional dan menggalakkan
serta meningkatkan penghormatan bagi hak asasi manusia dan kebebasan
fundamental bagi semua orang tanpa pembedaan ras, jenis kelamin, bahasa
maupun agama”.
b. Pasal 55, yang menyatakan :”Perserikatan Bangsa-Bangsa akan menggalakkan”
1) Standar hidup yang lebih tinggi, perkerjaan penuh, kemajuan ekonomi dan
kemajuan serta perkembangan sosial.
2) Pemecahan masalah-masalah ekonomi, sosial dan kesehatan internasional
dan masalah-masalah terkait lainnya, budaya internasional dan kerja sama
pendidikan.
3) Penghormatan universal dan pematuhan hak-hak asasi dan kebebasan dasar
manusia bagi semua tanpa pembedaan ras, jenis kelamin, bahasa dan agama.
c. Pasal 56 yang menyatakan :”Semua anggota berjanji kepada diri mereka sendiri
untuk melakukan tindakan secara bersamaan atau sendiri-sendiri dalam berkerja
sama dengan organisasi untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam pasal
55”.
3. The Internasional Bill Of Human Rights
The Internasional Bill Of Human Rights adalah istilah yang digunakan untuk
menunjuk tiga instrumen utama HAM beserta dengan protokol opsinya. Ketiga
intrumen utama yang dimaksud tersebut meliputi :
a. Pernyataan Sedunia mengenai Hak Asasi Manusia (The Universal Declaration
of Human Rights/UDHR)
Terbentuknya Pernyataan Sedunia tentang Hak-hak Asasi Manusia (universal
Declaration of Human Right) pada tanggal 10 Desember 1948 oleh negara-negara
yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Paris. The Universal
Declaration of Human Rights/UDHR merupakan kerangka tujuan HAM yang
dirancang dalam bentuk umum dan merupakan sumber utama pembentukan dua
instrumen HAM, yaitu: Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik serta
Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
Dalam Pernyataan Sedunia tentang Hak-hak Asasi Manusia (universal
Declaration of Human Right), dirancangkan empat tonggak utama sebagai berikut:
1) Hak-hak pribadi.
2) Hak-hak individu atau pribadi dalam hubungannya dengan kelompok sosial
dimana ia ikut serta.
3) Kebebasan sipil dan hak politik.
4) Hak-hak berkenaan dengan hak-hak ekonomi politik.
A. Kesimpulan
Berdasarkan bab pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Hak asasi manusia diperjuangkan ketika kezaliman atau kekejaman para raja dan
penguasah, mendorong orang-orang yang mencintai kebebasan untuk memikirkan,
memproklamasikan dan membela hak-hak yang mereka miliki, maka mulailah
kebangkitan perjuangan terhadap hak-hak asasi manusia. Selain hal tersebut ada
salah satu alasan yang mendorong masyarakat dunia untuk memperjuangkan hak
asasi manusia yakni, perang dunia ke-II yang menimbulkan kesengsaraan
masyarakat dunia sekaligus ketakutan dan rasa tidak aman dikalangan umat
manusia. Sehingga menimbulkan keinginan untuk merumuskan hak-hak asasi
manusia dalam suatu naskah internasional. Dan usaha tersebut mendapatkan hasil
yakni, pada tanggal 10 Desember 1948 berhasil diterimanya universal Declaration
of Human Right (Pernyataan Sedunia tentang Hak-hak Asasi Manusia) oleh
Negara-nagara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Paris.
2. Jenis dan macam-macam hak asasi manusia dibagi dalam beberapa bidang yakni:
Hak asasi pribadi (personal right), Hak asasi politik (political right), Hak asasi
hukum (legal quality right), Hak asasi ekonomi (property rights), Hak asasi
peradilan (procedural rights) dan Hak asasi sosial budaya (social culture right).
3. Instrument hukum HAM internasional yaitu, Hukum Kebiasaan, Piagam PBB, The
Internasional Bill Of Human Rights (yaitu The Universal Declaration of Human
Rights/UDHR, Kovenan Internasional mengenai Hak-hak Sipil dan Politik dan
Kovenan Internasional mengenai Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya) dan
Traktat-Traktat pada bidang khusus HAM, yaitu sebagai berikut:
a. Konvensi tentang pencegahan dan penghukuman kejahatan Genosida
b. Konvensi tentang status pengungsi
c. Protokol mengenai status pengungsi
d. Konvensi Internasional mengenai penghapusan segala bentuk diskriminasi Ras
e. Konvensi mengenai penghapusan segala bentuk dikriminasi terhadap
perempuan
f. Konvensi mengenai penyiksaan dan kekejaman lainnya
g. Konvensi mengenai perlakuan dan penghukuman tak manusiawi atau yang
merendahkan martabat
h. Konvensi mengenai hak-hak anak
i. Protokol opsi pada ICCPR yang bertujuan penghapusan hukuman mati
B. Saran
Setiap individu harus mengetahui dan sadar akan hak-hak yang dimiliki serta
memahami, menghargai dan menghormati hak-hak tersebut sehingga tidak terjadi
pelanggaran HAM.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan Kunto Yuliqrso dan Nunung prajarto Hak Asasi Manusia (HAM) di
Indonesia:Menuju Democratic Goaernances.Dalam Jurnal Jurnal Ilmu
Sosial dan Ilmu politik ISSN 1410-4946 Vol 8, Nomor 3, Maret 2005
(291, _ 30g).
Tim ICCE UIN Jakarta . Op., cit., hal. 201. 6Ibid. Hal. 201. 7Robert Audi dalam
Majda El-Muhtaj, 2005, Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi-
konstitusi Indonesia, Kencana: Jakarta, hal. 50.