Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

HAK ASASI MANUSIA (HAM)

Disusun Oleh:

Harun Arrashid

Neng Yayah Siti Rukayah

DHARMA NEGARA BUSINESS SCHOOL

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini dengan judul “Hak Asasi Manusia”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang Hak Asasi
Manusia. Akhirnya saya smpaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah
ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan
khususnya pembaca pada umumnya.

Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif


sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah
pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Karawang, Desember 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian HAM .............................................................................................. 3
2.2 Sejarah Perkembangan HAM........................................................................... 4
2.3 Pelanggaran dan Pengadilan HAM .................................................................. 5
2.4 Macam-macan Bentuk HAM ............................................................................6
2.5 Peraturan Perundang – Undang Tentang Perlindungan ....................................9
2.6 Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM ..................................9
2.7 Tantangan dan Hambatan Dalam Penegakan HAM .......................................10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 12
3.2 Saran .............................................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk memahami hakikat Hak Asasi Manusia, terlebih dahulu akan dijelaskan
pengertian dasar tentang hak. Secara defenitif “hak” merupakan unsur normatif
yang berfungsi sebagai pedoman berprilaku, melindungi kebebasan, kekebalan
serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan
martabatnya.
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia
sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat
siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak
asasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan
lain sebagainya.

Dalam kaitannya dengan itu, maka HAM yang kita kenal sekarang adalah
sesuatu yang sangat berbeda dengan yang hak-hak yang sebelumnya termuat, misal,
dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika atau Deklarasi Perancis. HAM yang
dirujuk sekarang adalah seperangkat hak yang dikembangkan oleh PBB sejak
berakhirnya perang dunia II yang tidak mengenal berbagai batasan-batasan
kenegaraan. Sebagai konsekuensinya, negara-negara tidak bisa berkelit untuk tidak
melindungi HAM yang bukan warga negaranya. Dengan kata lain, selama
menyangkut persoalan HAM setiap negara, tanpa kecuali, pada tataran tertentu
memiliki tanggung jawab, utamanya terkait pemenuhan HAM pribadi-pribadi yang
ada di dalam jurisdiksinya, termasuk orang asing sekalipun. Oleh karenanya, pada
tataran tertentu, akan menjadi sangat salah untuk mengidentikan atau menyamakan
antara HAM dengan hak-hak yang dimiliki warga negara. HAM dimiliki oleh siapa
saja, sepanjang ia bisa disebut sebagai manusia.

1
2

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan pada uraian pada latar belakang diatas, terdapat beberapa
identifikasi masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud HAM?
2. Bagaimana Sejarah dan Pekerbangan HAM?
3. Apa yang dimaksud pelanggaran dan pengadilan HAM?
4. Apa saja macam-macam dan bentuk HAM?
5. Apa saja peraturan dan undang-undang tentang perlindungan HAM di
Indonesia?
6. Bagaimana upaya untuk menegakan HAM?
7. Apa saja hambatan dalam menegakan HAM?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari HAM.
2. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan HAM.
3. Untuk mengetahui pengertian dari pelanggaran dan pengadilan HAM.
4. Untuk mengetahui macam-macam dan bentuk HAM.
5. Untuk mengetahui peraturan dan undang-undang perlindungan HAM.
6. Untuk mengetahui upaya penegakan HAM.
7. Untuk mengetahui apa saja hambatan dalam menegakan HAM.

1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari HAM.
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari perkembangan HAM.
3. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari pelanggaran dan pengadilan
HAM.
4. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam dan bentuk HAM.
5. Mahasiswa dapat mengetahui peraturan dan undang-undang perlindungan
HAM.
6. Mahasiswa dapat mengetahui upaya penegakan HAM.
7. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja hambatan dalam menegakan HAM.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HAM ( Hak Asasi Manusia )


Hak asasi manusia (HAM) secara tegas di atur dalam Undang Undang No. 39
tahun 1999 pasal 2 tentang asas-asas dasar yang menyatakan “Negara Republik
Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar
manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan dari
manusia, yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan
martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta
keadilan.” Hak asasi manusia dalam pengertian umum adalah hak-hak dasar yang
dimiliki setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir.

Ini berarti bahwa sebagai anugerah dari Tuhan kepada makhluknya, hak asasi
tidak dapat dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu sendiri. Hak asasi tidak
dapat dicabut oleh suatu kekuasaan atau oleh sebab-sebab lainnya, karena jika hal
itu terjadi maka manusia kehilangan martabat yang sebenarnya menjadi inti nilai
kemanusiaan.Hak asasi mencangkup hak hidup,hak kemerdekaan/kebebasan dan
hak memiliki sesuatu. Ditinjau dari berbagai bidang, HAM meliputi :

a. Hak asasi pribadi (Personal Rights)


Contoh : hak kemerdekaan, hak menyatakan pendapat, hak memeluk agama.
b. Hak asasi politik (Political Rights) yaitu hak untuk diakui sebagai warga
Negara.
Misalnya : memilih dan dipilih, hak berserikat dan hak berkumpul.
c. Hak asasi ekonomi (Property Rights)
Misalnya : hak memiliki sesuatu, hak mengarahkan perjanjian, hak bekerja dan
mendapatkan hidup yang layak.
d. Hak asasi sosial dan kebuadayaan (Sosial & Cultural Rights).
Misalnya : mendapatkan pendidikan, hak mendapatkan santunan, hak pensiun,
hak mengembangkan kebudayaan dan hak berkspresi.
e. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
Pemerintah(Rights Of Legal Equality)

3
4

2.2 Sejarah dan Perkembangan HAM


Istilah hak asasi manusia secara monumtal lahir sejak keberhasilan Revolusi
Perancis tahun 1789 dalam Declaration des Droits de L’homme et du
Citoyen artinya hak hak asasi manusia dan warga negar Prancis. Dalam revolusi
tersebut terkenal dengan seboyan liberte, egalite dan fraternite.
Latar belakang sejarah hak asasi manusia pada hakikatnya muncul karena
adanya keinsyafan manusia terhadap harga diri, harkat dan martabat kemanusiaan
sebagai akibat tindakan sewenang-wenang dari penguasa, penjajahan, perbudakan,
ketidakadilan dan kezaliman yang hampir melanda seluruh umat manusia. Sejarah
perkembangan hak asasi manusia sebagai berikut:
1. Tahun 1215 abad 17-19
Gerakan rasionalisme dan humanisme di Eropa bergejolak secara revolusioner
dibidang hukum, hak asasi dan ketatanegaraan ditandai lahirnya Magna Charta
di Inggris yang berisi pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia,
pelopornya John Locke dan Thomas Aquino.
2. Tahun 1679
Lahir piagam ham, yaitu Hobeas corpus Act yang isinya jaminan kebebasan
warga negara dan mencegah penjarahan sewenang-wenang terhadap rakyat.
3. Tahun 1689
Lahir piagam Bill of Rights di Britania Raya, yaitu berisi tetntang
undangundang tentang hak-hak asasi kebebasan warga negara. Adapun
pengaturan HAM yang terdapat dalam piagam tersebut adalah:
• Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen;
• Kebebasan berbicara dan mengeluarkan perndapat;
• Pajak, undang-undang, dan pembentukan tentara tetap harus seizin
parlemen;
• Hak warga negara untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-
masing;
• Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja
5

4. Tahun 1776
Declaration on Independence di Amerika, yaitu deklarsi kemerdekaan yang di
umumkan secara aklamasi oleh 13 Negara bagian lainnya.
Deklarasi ini merupakan piagam hak asasi manusia karena mengandung
pernyataan “Bahwa semua bangsa di ciptakan sama derajat oleh Tuhan Yang
Maha Pencipta”.
5. Tahun 1789
Lahir piagam Declarasi des droid de L’homme et du Citoyem yaitu piagam
pernyataan hak asasi manusia dan warga negara hasil revolusi Prancis di bawah
kepemimpinan Jendral Laffayette dengan semboyan Liberte (kemerdekaan) ,
egalite (Persamaan), Fraternite (persaudaraan).
Diprakarsai oleh JJ. Rousseau, Voltaire. Montesque.
6. Tahun 1941
Atlantik Charter yang lahir pada saat berkobarnya perang dunia II dengan
pelopor FD. Roosevelt, mengusulkan empat kebebasan (The Four Freedoms)
sebagai penyangga hak asasi manusia yang paling pokok dan mendasar yang
isinya :
• Kebebasan untuk berbicara dan mengemukanan pendapat
• Kebebasan untuk beragama
• Kebebasan dari rasa takut
• Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan
7. Tahun 1948
Lahirnya piagam hak asasi manusia sedunia atau Universal Declaration of
Human Right.

2.3 Pelanggaran dan Pengadilan HAM


Berdasarkan Pasal (4) dan (5) UU No. 26 tahun 2000, Pengadilan HAM
bertugas dan berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM
yang berat dan berwenang pula memeriksa dan memutus perkara pelanggaran
HAM berat yang diluar batas teritorial wilayah negara Republik Indonesia oleh
warga negara Indonesia. Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan
seseorang atau kelempok orang termasuk aparat negara baik di sengaja ataupun
6

tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi,


membatasi, dan mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang
dijamin oleh undang-undang, dan tidak didapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan
memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme
hukum yang berlaku.
Pelanggaran HAM dikelomokkan pada dua bentuk, yaitu: (1) pelanggaran
HAM berat; dan (2) pelanggaran HAM ringan. Pelanggaran HAM berat meliputi
kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaan. Sedangkan, bentuk pelanggaran
HAM ringan selain dari kedua bentuk pelanggaran HAM berat tersebut.
Kejahatan genosida adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, dan kelompok agama.
Sedangkan kegiatan kemanusiaan adalah satu perbuatan yang dilakukan
dengan serangan yang meluas dan sistematis.

2.4 Macam Macam Bentuk HAM


1. Menurut rumusan hak asasi manusia menurut piagam hak asasi manusia
sedunia universal deklarasion of human rights yang di tetapkan PBB pada 10
Desember 1948. Hak Asasi Manusia terbagi kedalam beberap jenis, yaitu hak
personal( hak jaminan pribadi), hak legal ( hak jaminan perlindungan hokum), hak
sipil dan politik, hak subtensi(hak jaminan adanya sumber daya untuk menunjang
kehidupan ) serta hak ekonomi, sosial dan budaya.
Hak personal, hak legal, hak sipil, dan politik yang terdapat dalam pasal 3 -21
dalam DUHAM tersebut memuat :
• Hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan pribadi
• Hak bebas dari perbudakan dan penghambaan
• Hak bebas penyiksaan
• Hak untuk memperoleh pengakuan hukum dimana saja secara
pribadi
• Hak untuk pengampunan hokum secara efektif
• Hak bebas dari penangkapan penahanan atau pembuangan yang sewenang-
wenang
7

• Hak untuk peradilan yang indefenden dan tidak memihak


• Hak untuk praduga tak bersalah sampai terbukti bersalah
• Hak bebas dari campur tangan yang sewenang-wenang terhadap
kekuasaan pribadi, keluarga, tempat tinggal, maupun surat-surat
• Hak bebas dari serangan terhadap kehormatan dan nama baik
• Hak atas perlindungan hokum terhadap serangan semacam itu
• Hak bergerak
• Hak memperolah suaka
• Hak atas satu kebangsaan
• Hak untuk menikah dan membentuk keluarga
• Hak untuk mempunyai hak milik
• Hak bebas berfikir, berkesadaran , dan beragama
• Hak bebas berfikir dan menyatakan pendapat
• Hak untuk berhimpun dan berserikat
• Hak untuk mengambil bagian dalam pemerintahan dan hak atas akses yang
sama terhadap pelayanan masyarakat.

2. Secara umum hak-hak asasi manusia dapat dikelompokkan menjadi enam


macam:
a. Hak asasi pribadi (personal rights)
• Hak mengeluarkan pendapat
• Hak menikah
• Hak untuk memeluk agama
• Hak untuk kebebasan untuk bergerak

b. Hak asasi politik


• Hak mendirikan, menjadi anggota dan simpatisan parpol
• Hak ikut pemilu dan kampanye dalam pemilu
• Hak ikut berpartisipasi dalam pembentukan kebijakan umum

c. Hak asasi ekonomi


• Hak mendirikan koperasi
8

• Hak menjual, membeli, dan menyimpan barang


• Hak mendirikan badan usaha swasta
• Hak mengadakan transaksi bisnis
d. Hak mendapatkan persamaan hukum dan pemberitahuan ( rights of
legal aquality )
• Hak untuk menjadi pejabat
• Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum
• Hak perlindungan hukum
e. Hak sosial budaya ( sosial and cultural rights)
• Hak mendapatkan pendidikan
• Hak menikmati hasil kebudayaan
• Hak untuk mengembangkan kebudayaan
• Hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak

f. Hak untuk mendapatkan prosedur hukum yang benar (procedural


rights)
• Hak untuk mendapatkan prosedur hukum yang benar dalam
penahan penangkapan , penggeledahan dan razia
• Hak untuk mendapatkan prosedur yang benar dalam proses
Pengadilan

3. Sementara itu dalam UUD 1945 (amandemen I-IV UUD 1945) memuat
hak asasi manusia yang terdiri dari hak:
• Hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat
• Hak kedudukan yang sama didalam hukum
• Hak kebebasan berkumpul
• Hak kebebasan beragama
• Hak penghidupan yang layak
• Hak kebebasan berserikat
• Hak memperoleh pengajaran atau pendidikan
9

4. Sementara itu secara operasional beberapa bentuk ham yang terdapat dalam
UU No.39 tahun 1999 tentang HAM sebagai berikut:
• Hak untuk hidup.
• Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan.
• Hak mengembangkan diri.
• Hak memperoleh keadilan.
• Hak atas kebebasan pribadi.
• Hak atas rasa aman.
• Hak atas kesejahteraan.

2.5 Peraturan Perundang-Undangan Tentang Perlindungan HAM di


Indonesia
Pemerintah mengambil kebijakan dengan menetapkan peraturan-peraturan
yang bertujuan untuk melindungi HAM di Indonesia yaitu:
1. UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM.
2. UU No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM.
3. Keputusan Presiden No. 50 tahun 1993 tentang Komnas HAM.
4. PP No. 2 tahun 2002 tentang tata cara perlindungan terhadap korban dan saksi
dalam pelanggaran HAM yang berat.
5. PP No. 3 tahun 2002 tentang kompensansi restitusi dan rehabilitasi terhadap
korban perlanggaran HAM yang berat.

2.6 Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM


Berikut beberapa langkah penegakan dan perjuangan HAM bagi
masyarakat, bangsa dan negara indonesia adalah:
1. Sosialisai hak asasi manusia
Adalah memasyarakatkan hak asasi manusia di tengah-tengah masyarakat
dengan tujuan adalah:
• Agar manusia respek terhadap hak asasi manusia dan menjunjung tinggi
ss harkat dan martabat manusia
• Tumbuhnya kesadaran rakyat tentang hak asasi manusia
• Mempercepat proses demokratisasi sehingga dapat mencegah
10

munculnya kekuasaan sewenang-wenang


2. Pendidikan HAM
Dalam rangka internalisasi nilai-nilai hak asasi manusia perlu dikembangkan
dalam kehidupan sehari-hari manusia sejak dini, pada sekolah, kampus, dan
media massa.
3. Advokasi HAM
Adalah dukungan, pembelaan, atau upaya, dan tindakan yang terorganisir
dengan menggunakan peralatan demokrasi untuk menegakkan dan
melaksanakan hukum dan kebijakan yang dapat menciptakan masyarakat yang
adil dan sederajat
4. Kelembagaan
Dalam rangka menegakkan hak asasi manusia, maka pemerintah membentuk
komisi nasional hak asasi manusia (KOMNASHAM). Komisi ini dimaksudkan
untuk membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak
asasi manusia guna mendukung terwujudnya pembangunan nasional.
5. Pelestarian budaya (tradisi lama)
Keberhasilan penguasaan dan pemberdayaan hak asasi manusia suatu bangsa
sangat ditentukan oleh pemantapan budaya hak-hak asasi manusia dan bangsa
tersebut melalui usaha-usaha secara sadar kepada seluruh masyarakat.
6. Pemberdayaan hukum
Untuk menegakkan hak asasi manusia harus ada kesiapan struktural dan kultur
politik yang lebih demokratis.
7. Rekonsiilasi nasional
Cara lain yang di tempuh untuk menegakkan hak asasi manusia adalah
membentuk komisi kebendaharaan dan rekonsiliasi yang di bentuk berdasarkan
undang-undang. Komisi ini berfungsi lembaga ekstra yuridis untuk
menegakkan kebenaran mengungkap penyalahgunaan kekerasan dan
pelanggaran HAM dimasa lampau demi kepentingan bangsa dan negara.

2.7 Tantangan dan Hambatan Dalam Penegakan HAM


Hambatan dan tantangan utama yang sering ditemukan dalam penegakkan
HAM di Indonesia adalah:
11

• Masalah ketertiban dan keamanan sosial


• Rendahnya kesadaran akan hak-hak asasi manusia yang di miliki
orang lain
• Terbatasnya perangkat hukum dan perundang-undangan yang ada
• Adanya dikotomi antara individualisme dan kolektivisme
• Kurang berfungsinya lembaga penegak hukum seperti polisi, jaksa, dan
pengadilan.

1. Dilihat dari aspek-aspek kehidupan :


• Faktor sosial budaya
• Adanya stratifikasi dan status sosial (tingkat pendidikan usia, pekerjaan, dan
sebagainya)
• Masih adanya konfilk horizontal di kalangan masyarakat yang di
sebabkan hal-hal sepele
• Norma adat dan budaya lokal yang kadang bertentangan dengan
HAM
2. Faktor komunikasi dan informal
Letaak geografis Indonesia yang luas, sulitnya komunikasi antar daerah
sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang belum terbangun baik,
sistem informal untuk kepntingan sosialisasi yang terbatas.
3. Faktor kebijakan pemerintah
Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama tentang perlunya
HAM, adakalanya demi kepentingan stabilitas nasional persoalan HAM
diabaikan.
4. Faktor aparat dan penindakannya
Masih ada aparat yang secara pribadi mengabaikan prosedur kerja yang
sesuai dengan HAM tingkat penididkan dan kesejahteraan sering membuka
peluang “jalan pintas” untuk memperkaya diri masih terjadi adanya
penyimpangan (KKN)
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat
kodrati dan fundamental sebagai anugrah dari Tuhan yang harus dihormati, dijaga
dan dilindungi oleh setiap individu.
Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi. Dalam
keidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundangan-undangan RI,
dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang,
kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Neagara akan diadili dalam
pelaksaanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan
melalui hokum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
pengadilan HAM.

3.2 Saran
Dari kesimpulan yang didapat serta hasil makalah, penulis ingin
menyampaikan beberapa saran kepada beberapa pihak terkait dengan Hak Asasi
Manusia, yaitu:
1. Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan
memperjuangkan HAM kita sendiri.
2. Pemerintah khususnya kepolisian harus bias menjadi sarana dalam
mewujudkan kesejahteraan rakyat.
3. Pelanggaran HAM di negara Indonesia seharusnya ditanggapi dengan cepat
dan tanggap oleh pemerintah dan disertai peran serta masyarakat.
4. Dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi
antara HAM kita dengan HAM orang kain.

12
DAFTAR PUSTAKA

Muhamad Erwin. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia (Edisi


Revisi). Refika Aditama. Bandung.

Sutoyo. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Graha Ilmu.


Yogyakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai