DISUSUN OLEH
FANNISA (2214401015)
IRWANTI (2214401050)
MIRANDA (2214401005)
UNIVERSITAS ABDURRAB
KATA PENGANTR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah- Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Hak asasi manusia “. Makalah disusun guna memenuhi
tugas dari dosen pengampuh KENEPRI, S.IP, M. Si mata kuliah Kewarganegaraan.
Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang “Hak asasi manusia`” Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
selaku KENEPRI, S.IP, M. Si Dosen pengasuh mata kuliah. Semoga Tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
3.1.Kesimpulan....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Hak asasi manusia (HAM) merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan
umat manusia. Setiap manusia yang lahir sudah melekat hak asasinya. Orang lain tidak dapat
menggangu hak asasi masing-masing individu. Oleh karena itu, hak asasi harus dipahami oleh
setiap orang. Karena begitu pentingnya, hak asasi manusia (HAM) dijadikan sebagai salah satu
materi dalam perkuliahan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Itu sebabnya untuk
menjadi warga negara yang baik harus memahami dan menyadari mengenai hak asasi manusia.
1
1.3. TUJUAN PENULISAN
2
BAB II
PEMBASAHAN
Berikut ini dipaparkan berbagai pendapat tentang HAM. Dari beberapa pendapat ini
walaupun ada perbedaan namun pada dasarnya mempunyai prinsip-prinsip yang sama.
1. Mariam Budiardjo HAM adalah hak-hak yang dimiliki oleh manusia yang telah
diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran dan kehadirannya dalam hidup
masyarakat. Hak ini ada pada manusia tanpa membedakan bangsa, ras, agama, golongan,
jenis kelamin, karena itu bersifat asasi dan universal. Dasar dari semua hak asasi adalah
bahwa semua orang harus memperoleh kesempatan berkembang sesuai dengan bakat dan
cita-citanya. (Mariam Budiardjo, 1982, 120)
2. Thomas Jefferson HAM pada dasarnya adalah kebebasan manusia yang tidak
diberikan oleh Negara. Kebebasan ini berasal dari Tuhan yang melekat pada eksistensi
manusia individu. Pemerintah diciptakan untuk melindungi pelaksanaaan hak asasi manusia.
(Majalah What is Democracy, 8)
3. Universal Declaration of Human Right Dalam pembukuan dari deklarasi ini dinyatakan
bahwa hak asasi manusia adalah hak kodrati yang diperoleh oleh setiap manusia berkat
pemberian Tuhan Seru Sekalian Alam, sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dari hakekat
manusia. Oleh karena itu setiap manusia berhak memperoleh kehidupan yang layak,
kebebasan, keselamatan dan kebahagiaan pribadi. (Majalah What is Democracy, 20)
4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 tahun 1999 Hak asasi manusia adalah
separangkat hak dasar yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,
dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
3
1. Hak Asasi Sipil (Civil Rights) Hak-hak pribadi yang dimiliki setiap orang seperti hak untuk
hidup, memeluk agama, kebebasan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
o Pasal 28 A : Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak memertahankan hidup dan
kehidupannya.
o Pasal 28 B : (1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah (2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
o Pasal 28 D : (1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian yang adil serta pengakuan yang sama di hadapan hukum (3) Setiap orang
berhak atas status kewarganegaraannya.
o Pasal 28 E : (1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan. Memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali (2)
Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
o Pasal 28 G : (3) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dan ancaman ketakutan untuk beruat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi.
o Pasal 28 I : Hak untuk hidup, hak untuk tidak dipaksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah
hak asasi manusia dalam keadaan apapun.
2. Hak Asasi Politik (Political Rights) 3 Hak-hak yang dimiliki setiap orang di bidang politik,
seperti hak memilih dan dipilih dalam Pemilihan Umum, hak mendirikan partai politik,
memasuki organisasi sosial politik, serta hak mengajukan petisi dan kritik atau saran.
4
o Pasal 28 G : (2) Setiap orang berhak untuk memperoleh suaka politik dari negara lain.
3. Hak Asasi Ekonomi (Economy Rights) Hak-hak ekonomi yang dimiliki oleh setiap orang,
seperti hak untuk memiliki sesuatu barang (rumah, tanah, perlengkapan rumah tangga, dan lain-
lain), hak membeli dan menjual, hak memanfaatkan barang milik pribadi, hak mengadakan suatu
perjanjian atau kontrak, hak berusaha memperoleh penghidupan yang layak, dan sebagainya.
o Pasal 28 D : (2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
o Pasal 28 H : (1) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.
4. Hak Asasi Sosial-Budaya (Social and Cultural Rights) Hak-hak yang dimiliki setiap orang di
bidang kehidupan sosial budaya, seperti hak memperoleh pendidikan, hak memperoleh
pelayanan sosial, hak memperoleh pelayanan kesehatan, kebebasan bergaul dalam masyarakat,
kebebasan berhasil karya, dan hak mengembangkan kebudayaan yang disukai.
1. Pasal 28 C :
5
Kewajiban berasal dari kata wajib. Menurut Prof. Dr. Notonegoro (Filsafat Dan Idiologi,
1975) wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan
melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban pada intinya adalah sesuatu yang
harus dilakukan. Disini kewajiban berarti suatu keharusan maka apapun itu jika merupakan
kewajiban kita harus melaksaakannya tanpa ada alasan apapun itu. Wujud hubungan antara
warga negara dengan negara adalah pada umumnya adalah berupa peranan (role). Peranan pada
dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuai dengan status yang dimiliki, dalam hal ini
sebagai warga Negara.
1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain dalam tata tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (Pasal 28J ayat 1 UUD
1945)
2. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh Undang-Undang dengan
maksud semata-semata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas
hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yanga adil sesuai
dengan pertibangan moral, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis. (Pasal 28J ayat 2 UUD 1945)
3. Setiap orang wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 68 UU No.39/1999)
4. Setiap warga Negara berkewajiban ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan. (Pasal 30 UUD 1945) 5. Setiap warga Negara wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Pasal 27
UUD 1945) 6. Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya. (Pasal 31 ayat 2 UUD 1945).
6
Pengadilan HAM diatur dalam Undang-Undang nomor 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan Hak Asasi Manusia. Sesuai dengan ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Pengadilan
HAM, maka Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan
Peradilan Umum, dalam Pengadilan HAM ada hakim ad hoc yang diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden selaku Kepala Negara atas usul Ketua Mahkamah Agung untuk masa jabatan lima
tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan. (Pasal 28 UU No. 26/2000).
Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran
hak asasi manusia yang berat yang dilakukan baik di negara Indonesia maupun di luar batas
teritorial wilayah negara Republik Indonesia oleh warga negara Indonesia (Pasal 4 dan 5 UU.
No. 26/2000).
Pengadilan HAM tidak berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak
asasi manusia yang berat yang dilakukan oleh seseorang yang berumur di bawah 18 tahun pada
saat kejahatan dilakukan (Pasal 6 UU. No. 26/2000).
7
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
HAM adalah hal yang sudah melekat pada diri manusia sejak dilahirkan, karenanya
sebagai manusia yang sama – sama memiliki HAM, kita harus saling menghormati antara
manusia satu dan manusia lainnya. HAM sendiri tidak langsung diakui oleh semua orang,
nyatanya banyak sekali pelanggaran – pelanggaran HAM yang pernah terjadi di masa lalu
bahkan hingga sekarang. Untuk dapat menegakkan HAM diperlukan kesadaran dari masing –
masing diri manusia. Oleh karena itu, sekarang ini banyak sekali lembaga yang dibentuk untuk
melindungi HAM sebagai upaya penegakkan HAM yang sampai saat ini belum seutuhnya
sempurna.
8
DAFTAR PUSTAKA
Muchsin. 2004. Kekuasaan Kehakiman Yang Merdeka & Kebijakan Asasi. Depok: STIH
“IBLAM”.