DISUSUN OLEH :
ANNISA ALFAIZAL
2213453049
UNIVERSITAS ABDURRAB
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas kehidupan,
sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “ Konsep Hak Asasi
Manusia dalam UUD 1945 “.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Sebagai manusia biasa, kami terbuka dari saran dan kritikan teman-teman maupun
dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna di masa mendatang.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, dan khususnya para penerus-penerus bangsa.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami.
tuPenyusun
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................. 4
D. Manfaat ................................................................................................................................ 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. Pengertian HAM .................................................................................................................. 5
B. HAM dalam Undang – Undang Dasar 1945 ........................................................................ 8
BAB III ......................................................................................................................................... 11
PENUTUP..................................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak dasar yang dimiliki setiap orang. Jaminan
kebebasan HAM telah diatur melalui beberapa pasal dalam UUD 1945. Menurut UU Nomor 39
Tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. HAM juga merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
HAM bersifat universal. Artinya, dimiliki oleh setiap orang tanpa memandang suku,
agama, ras, atau golongan. Sebagai bagian dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, maka
penegakan HAM sangat tergantung dari konsistensi lembaga negara.
Sejumlah negara maju mencanangkan HAM sebagai bagian dari program nasionalnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menjadikan HAM sebagai salah satu agenda yang perlu
ditangani secara serius. Penghormatan terhadap HAM telah menjadi ukuran bagi diakuinya suatu
pemerintahan. Pemerintah suatu negara yang tidak menghargai HAM mendapat kecaman bahkan
bisa dikucilkan dari pergaulan internasional. Untuk mengetahui konsep dan kemajuan HAM
dalam konteks demokrasi di Indonesia, penulis menyusun makalah yang berjudul “ Konsep
HAM dalam UUD 1945, Konsep dan Praktik Demokrasi serta Pendidikan Demokrasi ”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari HAM?
2. Bagaimana perwujudan HAM dalam UUD 1945?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian HAM.
2. Untuk mengetahui perwujudan HAM dalam UUD 1945.
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini ialah dapat memberikan informasi kepada pembaca
tentang konsep HAM dan demokrasi. Selain itu agar nantinya mampu dijadikan refleksi terhadap
praktik penghormatan HAM di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HAM
Deklarasi Universal HAM (universal Declaration of Human Right) yang dicetuskan pada
tanggal 10 Desember 1948 telah merumuskan pengertian HAM, yaitu pengakuan akan martabat
dan harkat manusia yang menyatu dalam diri setiap manusia yang meliputi kebebasan, keadilan,
dan perdamaian dunia.
Undang – undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, khususnya dalam Pasal 1 ayat
1 menyatakan HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan dan
perlindungan harkat dan martabat manusia.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hak asasi adalah hak dasar yang dimiliki
oleh setiap manusia yang telah diperoleh dan dibawa bersamaan dengan kelahirannya di
masyarakat. Adapun hak dasar yang bersifat universal adalah hak hidup, hak merdeka, dan hak
umtuk mendapatkan kebahagiaan.
Kharakteristik dan nilai – nilai dasar HAM meliputi Kodrat, Hakiki, Universal, Tidak
dapat dicabut, dan tidak dapat dibagi. Nilai utama yang terkandung dalam HAM :
Berdasarkan Deklarasi Universal HAM yang diterima dan diumumkan oleh Majelis Umum
PBB pada 10 Desember 1948, hak yang dilindungi dalam deklarasi mencakup hal-hal berikut ini:
- Hak hidup
- Bebas dari perbudakan
- Bebas dari penyiksaan dan kekejaman
- Persamaan dan bantuan hukum
- Pengadilan yang adil
- Perlindungan urusan pribadi dan keluarga
- Memasuki dan meninggalkan suatu negara
- Mendapatkan suaka
- Hak kewarganegaraan
- Membentuk keluarga
- Memiliki harta benda
- Kebebasan beragama
- berpendapat, berserikat, dan berkumpul
- Turut serta dalam pemerintahan
- Jaminan sosial, pekerjaan, upah layak, dan kesejahteraan
- Memperoleh pendidikan dan kehidupan kebudayaan
Jaminan kebebasan HAM diatur dalam konstitusi. Hak asasi manusia dalam UUD 1945
diatur dalam Pasal 28A-J. Selain itu, HAM turut diatur dalam pasal 27 hingga pasal 34. Berikut
10 pasal yang mengatur tentang HAM:
1. Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.**)
2. Pasal 28B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.** )
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.** )
3. Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.** )
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.**)
4. Pasal 28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.**)
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja.**)
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.**)
Dalam UUD 1945, awalnya hanya Berisi 6 pasal yang mengatur hak asasi manusia,
Kemudian mengalami perubahan sangat penting dan kemudian dimasukkan dalam Perubahan
Kedua UUD 1945 Agustus 2000. Faktanya, Sebelum pelaksanaan Amandemen Kedua, sudah
ada beberapa peraturan perundang-undangan Ini bisa dikatakan sebagai awal dari perubahan.
Peraturan tersebut antara lain: Ketetapan MPR XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia,
Ketetapan MPR No IV/MPR/1999 tentang GBHN dan UU No. 39 Tahun 1999 tentang Tentang
Hak Asasi Manusia.
PENUTUP
HAM merupakan pengakuan akan martabat dan harkat manusia yang menyatu dalam diri
setiap manusia yang meliputi kebebasan, keadilan, dan perdamaian dunia. Perwujudan HAM
dalam UUD 1945 yaitu pada bab XA dengan judul HAM yang terdiri atas 10 pasal (diberi label
Pasal 28A s.d 28J) dan 24 ayat. Rumusan lainnya terdapat dalam Pasal 27 (3 ayat), kemudian
Bab XI Pasal 29 (2 ayat), Bab XII Pasal 30, Bab XIII Pasal 31, pasal 32, Bab XIV Pasal 33 dan
Pasal 34.
Demokrasi berasal dari sebuah kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa
Inggris “democracy” yang diserap dari dua kata bahasa Yunani “demos dan kratos”. Demos
berarti rakyat. Jadi demokrasi berarti berarti rakyat berkuasa atau “goverment or rule by the
pople” (Budiardjo, 1992:50). Menurut Gandal dan Finn (1992) mengatakan pendidikan bukan
hanya sekadar memberikan pengetahuan dan praktik demokrasi tetapi juga menghasilkan warga
negara yang teguh, mandiri, memiliki sikap selalu ingin tahu dan berpandangan jauh ke depan.
Sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat perlu di kembangkan sebagai pusat
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat, yang mampu memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran demokratis.