Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP HAK ASASI MANUSIA DALAM UUD 1945

DISUSUN OLEH :

ANNISA ALFAIZAL

2213453049

PROGRAM STUDI Dlll ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU KESEHATAN

MATA KULIAH PANCASILA

UNIVERSITAS ABDURRAB

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas kehidupan,
sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “ Konsep Hak Asasi
Manusia dalam UUD 1945 “.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Sebagai manusia biasa, kami terbuka dari saran dan kritikan teman-teman maupun
dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna di masa mendatang.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, dan khususnya para penerus-penerus bangsa.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami.

Pekanbaru, 29 April 2023

tuPenyusun
DAFTAR ISI

BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................. 4
D. Manfaat ................................................................................................................................ 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. Pengertian HAM .................................................................................................................. 5
B. HAM dalam Undang – Undang Dasar 1945 ........................................................................ 8
BAB III ......................................................................................................................................... 11
PENUTUP..................................................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak dasar yang dimiliki setiap orang. Jaminan
kebebasan HAM telah diatur melalui beberapa pasal dalam UUD 1945. Menurut UU Nomor 39
Tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. HAM juga merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

HAM bersifat universal. Artinya, dimiliki oleh setiap orang tanpa memandang suku,
agama, ras, atau golongan. Sebagai bagian dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, maka
penegakan HAM sangat tergantung dari konsistensi lembaga negara.

Sejumlah negara maju mencanangkan HAM sebagai bagian dari program nasionalnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menjadikan HAM sebagai salah satu agenda yang perlu
ditangani secara serius. Penghormatan terhadap HAM telah menjadi ukuran bagi diakuinya suatu
pemerintahan. Pemerintah suatu negara yang tidak menghargai HAM mendapat kecaman bahkan
bisa dikucilkan dari pergaulan internasional. Untuk mengetahui konsep dan kemajuan HAM
dalam konteks demokrasi di Indonesia, penulis menyusun makalah yang berjudul “ Konsep
HAM dalam UUD 1945, Konsep dan Praktik Demokrasi serta Pendidikan Demokrasi ”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari HAM?
2. Bagaimana perwujudan HAM dalam UUD 1945?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian HAM.
2. Untuk mengetahui perwujudan HAM dalam UUD 1945.

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini ialah dapat memberikan informasi kepada pembaca
tentang konsep HAM dan demokrasi. Selain itu agar nantinya mampu dijadikan refleksi terhadap
praktik penghormatan HAM di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian HAM
Deklarasi Universal HAM (universal Declaration of Human Right) yang dicetuskan pada
tanggal 10 Desember 1948 telah merumuskan pengertian HAM, yaitu pengakuan akan martabat
dan harkat manusia yang menyatu dalam diri setiap manusia yang meliputi kebebasan, keadilan,
dan perdamaian dunia.

Undang – undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, khususnya dalam Pasal 1 ayat
1 menyatakan HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan dan
perlindungan harkat dan martabat manusia.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hak asasi adalah hak dasar yang dimiliki
oleh setiap manusia yang telah diperoleh dan dibawa bersamaan dengan kelahirannya di
masyarakat. Adapun hak dasar yang bersifat universal adalah hak hidup, hak merdeka, dan hak
umtuk mendapatkan kebahagiaan.

Kharakteristik dan nilai – nilai dasar HAM meliputi Kodrat, Hakiki, Universal, Tidak
dapat dicabut, dan tidak dapat dibagi. Nilai utama yang terkandung dalam HAM :

1. Kebebasan atau Kemerdekaan


Manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka. Oleh karena itu, menjadi harapan setiap
manusia dalam menjalani hidupnya dalam keadaan merdeka atau bebas.
2. Kemanusiaan/ Perdamaian
Manusia dalam menjalani kehidupannya sangat mendambakan ketentraman, bebas dari
rasa takut, terjamin keamanannya dan senantiasa dalam suasana yang damai.
3. Keadilan/Kesederajatan/Persamaan
Manusia dalam hidupnya menginginkan diperlakukan secara wajar dan adil, mendapatkan
kesempatan yang sama dalm memperoleh hak. Tidak dibeda – bedakan antara manusia
yang satu dengan yang lainnya dengan alasan apa pun.

Berdasarkan Deklarasi Universal HAM yang diterima dan diumumkan oleh Majelis Umum
PBB pada 10 Desember 1948, hak yang dilindungi dalam deklarasi mencakup hal-hal berikut ini:

- Hak hidup
- Bebas dari perbudakan
- Bebas dari penyiksaan dan kekejaman
- Persamaan dan bantuan hukum
- Pengadilan yang adil
- Perlindungan urusan pribadi dan keluarga
- Memasuki dan meninggalkan suatu negara
- Mendapatkan suaka
- Hak kewarganegaraan
- Membentuk keluarga
- Memiliki harta benda
- Kebebasan beragama
- berpendapat, berserikat, dan berkumpul
- Turut serta dalam pemerintahan
- Jaminan sosial, pekerjaan, upah layak, dan kesejahteraan
- Memperoleh pendidikan dan kehidupan kebudayaan

 Pasal Tentang HAM

Jaminan kebebasan HAM diatur dalam konstitusi. Hak asasi manusia dalam UUD 1945
diatur dalam Pasal 28A-J. Selain itu, HAM turut diatur dalam pasal 27 hingga pasal 34. Berikut
10 pasal yang mengatur tentang HAM:

1. Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.**)
2. Pasal 28B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.** )
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.** )
3. Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.** )
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.**)
4. Pasal 28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.**)
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja.**)
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.**)

(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.** )


5. Pasal 28E
(1) Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.** )
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya.**)
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pendapat.**)
6. Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.** )
7. Pasal 28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi.**)
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.** )
8. Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.**)
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.** )
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.**)
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.** )
9. Pasal 28I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi
dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.** )
(2) Setiap orang bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif
itu.**)
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.**)
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab negara, terutama pemerintah.** )
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara
hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.**)
10. Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.** )
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.** )

**) amandemen kedua

B. HAM dalam Undang – Undang Dasar 1945


Jaminan HAM, khususnya di Indonesia berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen IV,
mendapat perhatian yang sangat besar dari para pengambil keputusan di Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR). Hal ini terbukti dicantumkannya secara eksplisit masalah
HAM, yaitu pada bab XA dengan judul HAM yang terdiri atas 10 pasal (diberi label Pasal 28A
s.d 28J) dan 24 ayat. Rumusan lainnya terdapat dalam Pasal 27 (3 ayat), kemudian Bab XI Pasal
29 (2 ayat), Bab XII Pasal 30, Bab XIII Pasal 31, pasal 32, Bab XIV Pasal 33 dan Pasal 34.
HAM yang dijamin dalam UUD 1945 tidak hanya terbatas pada apa yang terdapat pada
pasal-pasalnya, akan tetapi juga terdapat dalam Pembukaan dan penjelasannya. Alinea pertama
secara jelas menyatakan, bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan alinea keempat
tentang rumusan dasar negara Pancasila. Dalam UU No. 39 Tahun 1999 tampak jaminan HAM
lebih terperinci lagi. Hal itu terlihat dari jumlah bab dan pasal-pasal yang dikandungnya relatif
banyak, yaitu terdiri atas XI bab dan 106 pasal. Apabila dicermati jaminan HAM dalam UUD
1945 dan penjabarannya dalam UU No.39 Tahun 1999, secara garis besar meliputi: hak untuk
hidup, hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh
keadilan, hak atas kebebasan pribadi, hak atas rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak turut serta
dalam pemerintahan, hak wanita, dan hak anak.
Beberapa aturan lain yang membahas HAM yaitu UU RI No. 7 Tahun 1984 tentang
ratifikasi Konvensi PBB tentang Penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan.
Keputusan Presiden No. 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Konvensi tentang Hak-hak Anak
(Convention on the Rights of the Child). Majelis Umum PBB dalam sidang ke-44 berhasil
menyepakati Resolusi MU PBB No. 44/25 pada tanggal 5 Desember 1989 tentang Convention
on the Rights of the Child. PBB secara khusus memiliki organisasi berkenaan dengan anak-anak
yaitu UNICEF. UU RI No. 8 Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi Menentang Penyiksaan
dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan
Martabat Manusia. UU RI No. 20 Tahun 1999 tentang ratifikasi Konvensi ILO 138 tentang
Batasan Usia Kerja. UU RI No. 1 Tahun 2000 tentang ratifikasi Konvensi ILO 182 mengenai
Pelarangan dan Tindakan Segera untuk Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk
Anak. Selain itu, Indonesia juga telah mempunyai instrumen formal yang bertugas mengayomi
dan melindungi serta menegakkan HAM yang terbentuk pada tanggal 7 Juni 1993 melalui
Keputusan Presiden, yaitu Komisi Nasional HAM.

Dalam UUD 1945, awalnya hanya Berisi 6 pasal yang mengatur hak asasi manusia,
Kemudian mengalami perubahan sangat penting dan kemudian dimasukkan dalam Perubahan
Kedua UUD 1945 Agustus 2000. Faktanya, Sebelum pelaksanaan Amandemen Kedua, sudah
ada beberapa peraturan perundang-undangan Ini bisa dikatakan sebagai awal dari perubahan.
Peraturan tersebut antara lain: Ketetapan MPR XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia,
Ketetapan MPR No IV/MPR/1999 tentang GBHN dan UU No. 39 Tahun 1999 tentang Tentang
Hak Asasi Manusia.

1. Hak dalam mempertahankan hidup serta kehidupannya.


2. Hak dalam membentuk keluarga serta melanjutkan keturunan lewat perkawinan sah.
3. Hak meneruskan kelangsungan hidup, tumbuh, hingga berkembang, juga berhak atas
perlindungan dari diskriminasi dan kekerasan.
4. Hak mengembangkan diri lewat pemenuhn kebutuhan dasar. Berhak mendapat
pendidikan, seni, budaya, untuk meningatkan kualitas hidup serta kesejakteraan
manusia.
5. Hak memajukan diri dalam haknya secara kolektif serta membangun masyarakat,
bangsa, dan nagara.
6. Hak pengakuan, perlindungan, jaminan, maupun kepastian hukum secara adil.
7. Hak bekerja dan memperoleh imbalan yang adil dan layak.
8. Hak mendapatkan kesempatan sama dalam lingkup pemerintahan.
9. Hak status kewarganegaraan.
10. Hak memeluk agama, beribadah, hingga memilih tetap dalam lingkup warga negara
atau keluar.
11. Hak bebas menyakini kepercayaan.
12. Hak kebebasan menjalankan serikat, mengeluarkan pendapat.
13. Hak berkomunikasi serta mendapat informasi.
14. Hak mendapatkan perlindungan diri, keluarga, harta, hingga kekuasaan.
15. Hak bebas dari penyiksaan juga perlakukan yang merendahkan martabat.
16. Hak pemenuhan hidup sejahtera lahir dan batin.
17. Hak memperoleh kemudahan juga pelakukan khusus untuk mendapatkan kesempatan.
18. Hak jaminan sosial.
19. Hak dalam hak milik pribadi atau hak milik tidak bisa diambil paksa.
20. Hak dalam hidup dan tidak disiksa.
21. Hak bebas dari perlakukan yang diskriminatif.
22. Hak berbudaya yang dijadikan identitas masyarakat tradisional.
BAB III

PENUTUP
HAM merupakan pengakuan akan martabat dan harkat manusia yang menyatu dalam diri
setiap manusia yang meliputi kebebasan, keadilan, dan perdamaian dunia. Perwujudan HAM
dalam UUD 1945 yaitu pada bab XA dengan judul HAM yang terdiri atas 10 pasal (diberi label
Pasal 28A s.d 28J) dan 24 ayat. Rumusan lainnya terdapat dalam Pasal 27 (3 ayat), kemudian
Bab XI Pasal 29 (2 ayat), Bab XII Pasal 30, Bab XIII Pasal 31, pasal 32, Bab XIV Pasal 33 dan
Pasal 34.
Demokrasi berasal dari sebuah kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa
Inggris “democracy” yang diserap dari dua kata bahasa Yunani “demos dan kratos”. Demos
berarti rakyat. Jadi demokrasi berarti berarti rakyat berkuasa atau “goverment or rule by the
pople” (Budiardjo, 1992:50). Menurut Gandal dan Finn (1992) mengatakan pendidikan bukan
hanya sekadar memberikan pengetahuan dan praktik demokrasi tetapi juga menghasilkan warga
negara yang teguh, mandiri, memiliki sikap selalu ingin tahu dan berpandangan jauh ke depan.
Sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat perlu di kembangkan sebagai pusat
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat, yang mampu memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran demokratis.

Anda mungkin juga menyukai