Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN PKN SD

“Konsep Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan PKN SD

Dosen Pengampu : Tidi Maharani, M. Pd

DISUSUN OLEH:

(KELOMPOK 5)

MIRZA HANANIA HENANTA (204230211)

PUSPITA HANDAYANI (204230203)

KATARINA DEA JESSIKA (204230210)

ERIKA PRATIWI (204230219)

ANISA MAZIZA (204230200)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI

TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah yang
berjudul "Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan Makalah ini. Berkat
bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan walaupun
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sepantasnya kami mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Dea Widaswari, M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengelolaan Kelas.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik


dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam Makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki Makalah ini. Kami berharap semoga Makalah yang kami
susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Lubuklinggau, 25 Februari 2024

Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara yang menghargai dan menghonnati


adanya Hak Asasi Manusia (HAM). Bahkan sejumlah negara maju juga telah
meneanangkan HAM sebagai bagian dari program nasionalnya. perserikan
Bangsa-Bangsa (PBB) juga menjadikan HAM sebagai salab satu agenda yang
perlu ditangani secara serius. penghormatan terhadap HAM telah menjadi
ukuran bagi diakuinya suatu pemerintahan. Perneintahan suatu negara yang
tidak menghargai HAM mendapat kecaman bahkan bisa dikucilkan dari
pergaulan internasional.
Indonesia adalah negara hukum, bahkan jaminan pelaksanaan HAM
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tercantum secara jelas dalam
Konstitusi Negara, yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dan setelah
dilakukannya amandeman yang ke empat. Semua ketentuan
perundangundangan tersebut dibentuk untuk memberikan jaminan dalam
upaya penegakan HAM di Indonesia dapat berjalan secara efisien dan efektif
makan diperlukan adanya semangat dari para penyelenggara negara, para
pemimpian pemerintahan dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-
sama, dan saling bahu membahu dalam penegakkan HAM di Indonesia.
Meskipun di Indonesia telah ada jaminan secara konstitusional dan telah
dibcntuknya lembaga untuk penegakkannya, tetapi belum menjamin bahwa
HAM dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari atau dalam pelaksanaan
pembangunan. Maka dari itu. perlu adanya dukungan dari segala pihak agar
tercapainya penegakkan HAM di Indonesia, mulai dari masyarkat sampai para
penumpm negara.
B. Rumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
penulis mengambil perumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana dcngan pengertian HAM?
2. Bagaimana HAM dalam UUD 1945?
3. Bagaimana dengan kasus-kasus yang berkaitan dengan HAM?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui dan memahami pengertian HAM
2. Mengatahui dan memahami HAM dalam UUD 1945.
3. Mengatahui dan memahami kasus-kasus yang berkaitan dengan HAM.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)

Deklarasi Universal HAM (Universal Declaration ofHuman Right) yang


dieetuskan pada tanggal 10 Desember 1948 telah merumuskan pengertian
HAM, yaitu merupakan pengakuan akan martabat dan harkat manusia yang
menyatu dalam diri setiap manusia yang meliputi kebebasan, keadilan dan
perdamaian dunia.
UU No.39 Tahun 1999, khusunya dalam pasal I ayat (l) menyatakan
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu adalah kasih karunia-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi Olch negara. hukum.
pemerintah. dan setiap orang demi kehonnatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
Pengertian yang Iain tentang HAM adalah hak yang melekat pada
martabat manusia sebagai makhluk eiptaan Tuhan dan hak tersebut dibawah
sejak Iahir ke permukaan bumi sehingga hak tersebut bersifat fitri (kodrati),
bukan merupakan pemberian manusia atau negara. HAM harus diakui dan
dihonnati Oleh semua manusia, karena merupakan pemberian Tuhan Yang
Maha Esa sejak Iahir dan semua manusia telah dibekali HAM Oleh Tuhan
Yang Maha Esa.
HAM bersifat universal meliputi hak hidup, memperoleh kemerdekaan
dan untuk mendapat kebahagiaan. Bersifat universal berarti berlaku dibelahan
bumi mana pun tanpa melihat ras, suku. agama, warna kulit ataupun
perbedaan-perbedaan Iainnya. Nilai utama yang terkandung dalam HAM
adalah kebcbesan/kemerdekaan, kemanusian/perdamaian dan
keadilan/kesederajatan/persamaan. Ciri khas dari HAM adalah sebagai berikut
:
a. Kodrat, artinya HAM itu adalah permbcrian Tuhan keapada semua
manusia agar hidupnya tetap tcrhormat.
b. Hakiki, artinya HAM itu melekat pada diri setiap manusia, tanpa
membedakan latar belakang kehidupan dan status sosialnya.
c. Universal, artinya HAM berlaku umum, tidak mebeda-bedakan manusia
Yang Satu dengan Yang Iainnya.
d. Tidak dapat dieabut, artinya dalanl keadaan bagaimanapun, hak tersebut
tetap milik setiap orang.
e. Tidak dapat dibagi, artinya HAM itu tidak dapat diwakili atau dialihkan
kepada orang Iain.

B. HAM dalam Undang-Undang Dasar 1945


Jaminan pelaksanaan HAM dalam negara kesatuan Republik Indonesia
telah tercantum SCCara jelas dalam konstitusi negara, yaitu Undang-Undang
Dasar 1945 dan setelah dilakukan amndemen. Perlindungan HAM
mendapatkan perhatian Yang angat besar dari para pengambil keputusan di
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Hal ini terbukti dari
dieantumkannya secara eksplisit masalah HAM, yaitu pada bab XA dengan
judul HAM Yang terdiri atas 10 Pasal (Pasal 28A s.d 28J) dan 24 ayat. Diluar
Yang berjudul tersendiri dalam bab XA, rumusan Iainnya terdapat dalam pasal
27 (3 ayat), bab XI Pasal 29 (2 ayat), bab XII Pasal 30, bab XIII Pasal 3 dan
32, bab XIV pasal 33 dan 34.
BAB XA

HAK ASASI MANUSIA

Pasal 28A

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.•• )
Pasal 28 B

(I) Setiap orang berhak membcntuk keluarga dan melanjutkan keturunan


melalui perkawinan Yang sah.•• )
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan )
Pasai 28C
( l) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pcmenuhan kebutuhan
dasamya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.•• )
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan
negaranya_• pasal 28D
(l ) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja.••)
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.••)
(I) Setiap orang berhak atas Status )
Pasai 28E

(l) Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak )
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan
pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.••)
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat.••)
Pasal 28F

Setiap orang berhak untuk berkomunikasi danmemperoleh informasi untuk


mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari,memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.•• )
pasal 28G

(l) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya. Serta berhak atas
rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.••)
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik
dari negara Iain. ) pasa' 28H
(l) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan. O)
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guma meneapai persamaan
dan keadilan.•• )
Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.••) (4)
Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hakmilik tersebut tidak
boleh diambil alih secara Sewenang•wenang Oleh ) pasal 281
(l) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran
dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untukdiakui
sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun.•• )
(2) Setiap orang bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar
apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu.••)
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
(4) perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.•• )
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan
prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia
dijamin, diatur, dan dituangkan daladang-undangan.•e) pasal 28.'

(l) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa. dan bernegara.•• )
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang•undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum
dalam Suatu masyarakat )
BAB XI

AGA M A pasal 29
(l) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing•masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
BAB XII

PERTAHANAN NEGARA DAN KEAMANAN NEGARA")

Pasai 30

(l) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara." )
(2) Usaba pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat,
sebagai kekuatan pendukung. )
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan laut dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi,
dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara." )
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara Yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan
(5) Susunan dan kcdudukan Tcntara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia, hubungan dan kewenangan Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya,
syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan
keamanan diatur dengan )
BAB XIII

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Pasal 31

(l) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan••••)


(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya.
(3) pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional. Yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, Yang diatur dengan

(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang•kurangnya dua


puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional.
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menunjang tinggi nilai-nilai agama dan pcrsatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban sena kesejahteraan umat
Pasal 32
(l) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai•nilai budayanya.•••• )
(2) Negara menghonnati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan
budaya nasional. )
BAB .xr,"
PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESF-IAHTERAAN

SOSIAI.••••)
33

(l) perekonomian disusun sebagai usaba bersama berdasar atas asas


kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai Oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. (4)
perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
benvawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.••••)
Pasai 34

(I) Fakir miskin dan anak•anak terlantar dipelihara Oleh negara. ) (2) Negara
mengembangkan sistem jaminan sosial bagiseluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.
2.3 Kasus-kasus yang Berkaitan dengan HAM
Lukman Soetrisno (Paul S.Baut, 1989:227) mengajukan ciri-ciri bahwa
suatu pembangunan telah melaksanakan HAM apabila telah menunjukkan
adanya ciri-ciri sebagai berikut :
l . Dalam bidang politik bcrupa kemauan pcmerintah dan masyarakat untuk
mengakui pluralisme pendapat dan kepentingan dalam masyarakat.
2. Dalam bidadng sosial, ditandai dengan adanya perlakuan yang sama oleh
hukum antar orang kecil dan priyayi dengan adanya rasa toleransi dalam
masyarakat terhadap perbedaan atau latar belakang agama dan ras.
3. Dalam bidang ekonomi, ditandai dengan tidak adanya monopoli dalam
sistem ekonomi yang berlaku.
Lembaga HAM bentukan masyarakat terutama dalam bentuk LSM
(Lembaga Swadaya Masyarakat) atau NGO (Non Goveľnmental
Organization) Yang programnya berfokus pada demokratisasi dan
pengembangan HAM. Yang termasuk LSM ini antara lain, YLBHI
(Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia), Kontras (Komisi untuk
orang hilang dan korban tindk kekerasan) dan Elsam (Lembaga Studi dan
Advokasi Masyarakat).
Upaya untuk menegakan HAM telah dibuktikan dalam wujud
diadakannya pcradilan adhcw• bagi para pelanggar HAM, baik dalom
kalangan militer atau sipil.
pengadilan HAM sebagai realisasi perintah UU No.39 tahun 1999
tentang HAM dan UU RI No.26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
Secara Institusional, pengadilan mulai aktif beroperasi sekitar akhir 2001.
Pengadilan HAM dirancang sebagai institusi pertanggungiawaban secara
hukum bagi para pelaku pelnggaran HAM.
Disamping pengadilan HAM, saat ini dikenal Pula adanya pengadilan

HAM Ad Hoc. Menurut pasal 43 ayat 1 UU No. 26 tahun 2000, Pengadilan


HAM Ad Hoc adalah pengadilan Yang memriksa, mengadili dan
memutuskan pelanggaran HAM yang berat yang terjadi sebelum
berlakunya UU No.26 tahun 2000. Dengan demikian, undang•undang
pengadilan HAM berlaku surut atau retroaktif. pelanggaran HAM yang
berat mempunyai sifat khusus dan digolongkan sebagai kejahatan yang luar
biasa (exs,'ra ordinary crime). Oleh karena itu, pasal 28 ayat 2 UUD 1945
dan hukum internasional menetukan bahwa asas retroaktif bcrlaku dalam
menyelesaikan kasus•kasus pelanggaran yang berat. ASas retroaktif
merupakan dasar yang membolehkan suatu peraturan perundang-undangan
dapat berlaku surut ke belakang. Hal ini berbeda dengan kejahatan biasa
(ordinary crime) yang perbuatannya baru dapat dihukum setelah ada
hukumnya/undang-undangnya terlebih dahulu. Asas yang berlaku dalam
kejahatan biasa adalah asas legalitas (Luhut M.P. Pangaribuan, S.H.,LL.M.
dan Waskito Adiribowo, S.H.).
BAB
PENUTUP

3.I Kesimpulan
Universal ( Universal Declaration Of Right) yang dicetuskan pada
tanggal 10 Desember 1948 telah merumuskan pengertian HAM, yaitu
merupakan pengakuan akan martabat dan harkat manusia yang menyatu
dalum diri setiap manusia yang meliputi kebcbasan, keadilan dan
perdamaian dunia. Sedangkan di Indonesia telah dibentuk UU yang
mendukung perlindungan HAM bagi seluruh warga negara Indonesia yaitu
UU NO.39 tahun 1999 tentang HAM.
2. HAM juga sudah diatur dalam LJUD 1945 pada bab XA dengan judul
HAM yang terdiri atas 10 pasa' (pasal 28A s.d 28J) dan 24 ayat. Diluar yang
berjudul tersendiri dalam bab XA, rumusan Iainnya terdapat dalam pasal 27
(3 ayat), bab XI pasal 29 (2 ayat), bab XII pasal 30, bab XIII pasal 31 dan
32, bab xrv' pasal 33 dan
3. Semua ketentuan perundang-undangan yang berkaitan dengan HAM
dibentuk untuk memberikan jaminan dalam upaya penegakan HAM di
Indonesia, agar upaya penegakan HAM di Indonesia dapat berjalan secara
etisien dan efektif, karena setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan
martabat manusia yang sama dan sederajat.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam penyusunan makalah ini membutuhkan referensi buku
dan sumbcr yang sangat mendukung, agar tercapai makalah yang sesuai
keinginan.
DAFTAR PUSTAKA

Winataputra, Udin S. 2008. pe•nbelajaran PKN di SD. Jakarta : Universitas


Terbuka.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Anda mungkin juga menyukai