Anda di halaman 1dari 11

HUKUM HAK ASASI MANUSIA

“PENGERTIAN HAM DAN PENGANTURANNYA DALAM UUD


NRI 1945”

OLEH :
Anak Agung Istri Anom Sinta Wedaswara
NIM. 1804551142

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
I. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA DAN PENGATURANNYA DALAM UUD NRI
1945

Dimensi kehidupan yang mencuat dewasa ini, terutama bagi kehidupan bangsa-bangsa di dunia
(termasuk Indonesia), salah satunya adalah berkaitan dengan isu HAM. Sejatinya setiap negara
melindungi Hak Asasi para warga negara dalam bentuk aturan Hukum, karena sifatnya yang
mendasar dan melekat pada setiap diri manusia dan berkaitan langsung dengan eksistensi martabat
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Untuk lebih jelasnya hak asasi manusia
berkembang atas dua pengertian dasar yaitu hak asasi adalah hak alamiah manusia yang dimiliki
sejak manusia lahir dan merupakan hak -hak yang bersumber dari moral manusia dan yang kedua
dalah hak-hak manusia menurut dan bersumber pada aturan hukum. Sebagai berikut

A. Pengertian Hal Asasi Manusia


1. Pengertian Hak-Hak Asasi Manusia sebagai Hak-Hak Alamiah
a. Marjono Reksodiputro
“Hak asasi manusia adalah sebagai hak-hak yang sedemikian rnelekat pada sifat
manusia, sehingga tanpa hak-hak itu kita tidak mempunyai martabat sebagai
manusia (inheirent dighnity). Oleh karena itu pula hak-hak tersebut tidak boleh
dilanggar atau dicabut.”
b. Ramdlon Naning:
“Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada martabat manusia yang melekat
padanya sebagai insan ciptaan Allah Yang Maha Kuasa. Hak-hak asasi manusia
merupakan hak-hak yang dimiliki manusia menurut kofratnya , yang tidak dapat
dipisahkan dari hakekatnya.”
c. Miriam Budiardjo:
“Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia yang diperoleh dan
dibawanya bersamaan dengan kelahirannya atau kehadirannya di dalam kehidupan
masyarakat.Dianggap bahwa beberapa hak itu dimiiikinya tanpa perbedaan atas
dasar bangsa, ras, agama atau kelamin, da karena itu bersifat universal. Dasar dari
semua hak asasi ialah bahwa manusia memperoleh kesempatan berkembang sesuai
dengan bakat dan cita-citanya.”3
d. Menurut UU No. 39 Tahun 1999
”bahwa hak asasi manusia merupakan hak-hak dasar yang secara kodrati melekat
pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi,
dihormati, dipertahankan dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh
siapapun”.
Dari pengertian yang dianut oleh undang-undang maupun para sarjana di atas hak
asasi mannusia adalah hak-hak alamiah/natural rights, yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun atau bersitat mutlak/ absolute. Pengertian ini lebih menekankan
bahwa sumber dari hak asasi manusia adalah Tuhan atau alam/ bukan hadiah dari
manusia atau raja/ penguasa.
2. Konsep dasar pengertian HAM yang kedua hak asasi manusia adalah hak-hak menurut
hukum, yang dibuat melalui proses pembentukan hukum dari masyarakat itu sendiri,
bailk secara nasional maupun internasional (Positive Rights).
Dasar dari hak-hak ini adalah persetujuan dari yang diperintah, yaitu para warga
Negara, yang tunduk kepada hak-hak itu dan tidak hanya tata tertib alamiah yang
merupakan dasar dari arti yang pertama.Pengertian ini lebih luas daripengertian yang
pertama. Dari konsep yang kedua ini nampak hubungan yang sangat erat antara hukum
dan HAM. Pasal 28 J UUD 1945, menentukan kewajiban dasar dari manusia:
1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud sematamata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.(Pasal 28 J ayat
2 UUD NRI 1945. Menentukan pembatasan hak asasi manusia dilakukan berdasarkan
undang-undang. semata mata untuk: ……..”
B. Penganturan HAM dalam UUD NRI 1945

Pasal 28

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang undang.

Pasal 28A

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.

Pasal 28B

(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.

(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28C

(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.

(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.

Pasal 28D

(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.

(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja.

(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

Pasal 28E

(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

(2) Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya.

(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat.

Pasal 28F

Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk


mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia

Pasal 28G

(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi.

(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

Pasal 28H

(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.

(2) Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.

(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.

Pasal 28I

(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.

(2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa
pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif
itu.

(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.

(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab negara, terutama pemerintah.

(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak assi manusia sesuai dengan prinsip negara
hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan
dituangkan dalam peraturan perundangan-undangan.

Pasal 28J

(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undangundang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
Pasal 29

(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya


masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Pasal 34

(1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

II. PEMBAHASAN

Secara ilmiah, konsep hak asasi manusia harus ditangkap dan dimaknai sebagai sebuah potensi
yang dimiliki oleh manusia secara kodrati yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, sebagai hak
dasar, pokok dan asasi yang melekat bersamaan dengan kelahiran manusia di dunia.

Martabat manusia, sebagai substansi sentral hak-hak asasi manusia di dalamnya mengandung
aspek bahwa manusia memiliki hubungan secara eksistensial dengan Tuhannya, dan karena itu
pada dasarnya setiap manusia memiliki martabat yang sama. Dalam kaitan ini, martabat manusia
itu bukanlah pemberian dari manusia lain berdasarkan kebaikan hati, bukan pemberian penguasa
(di dalam negara) karena belas kasihannya kepada rakyat, melainkan milik asasi manusia, sesuatu
yang dimiliki manusia karena dia adalah manusia. Sebagai milik manusia, martabat eksistensial
itu merupakan sumber pokok dari hak-hak asasi manusia. Manusia di tempatkan pada keluhuran
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan kesadaran untuk
mengemban kodratnya sebagai makhluk pribai sekaligus makhluk sosial. Karena itu, sebagai milik
asasi manusia, martabat tidak dapat ditiadakan dengan cara apapun. Hal ini berarti, tidak
seorangpun manusia dapat merubah eksistensial seseorang, sehingga ia bermartabat lebih rendah
atau lebih tinggi ketimbang manusia lain.

Berbeda halnya dengan Konsep dasar pengertian HAM yang kedua hak asasi manusia adalah
hak-hak menurut hukum, yang dibuat melalui proses pembentukan hukum dari masyarakat itu
sendiri, bailk sjcara nasipnal maupun internasional (Positive Rights). Menurut konsep ini, HAM
adalah hak-hak yang dimiliki oleh manusia menurut aturan hukum positif yang dibuat dari proses
pembentukan hukum oleh masyarakat itu sendiri baik secara nasional maupun internasional. Jadi
tidak semua hak-hak dalam hak asasi manusia bersifat absolut. Pengertian “Hak” dalam hak asasi
manusia adalah: “suatu lingkungan keadaan atau daerah kebebasan bertindak di mana pemerintah
tidak mengadakan pembatasannya, sehingga membiarkan individu atau perseorangan untuk
memilih sendiri menggunakannya atau tidak”.Oleh karena itu hak mengandung arti membatasi
kekuasaan berdaulat dari pemerintah.4 Hak bukanlah kebebasan absolut ada pembatasannya, yakni
undang-undang. Sehingga pada saat akan menggunakan hak-hak, maka pada saat yang sama harus
juga diperhatikan apa kewajiban yang ditetapkan oleh undang-undang. Di sini fungsi hukum
(undang-undang) adalah di satu sisi melindungi hak asasi manusia dan di sisi lain membatasi hak
asasi manusia.

Dari dua konsep dasar hak asasi manusia dapat dilihat bahwa konsep hak asasi manusia
sebagai hak alamiah/natural rights dipengaruhi oleh ajaran Hukum Alam yang Rasional, sementara
konsep positive rights dipengaruhi oleh pemikiran aliran hukum positive.

Adapun yang termasuk ke dalam hak asasi manusia menurut john locke yakni meliputi hak
hidup, hak milik, dan hak merdeka. Dari hak-hak asasi ini kemudian berkembang menjadi hak-
hak lain seperti hak berbicara, hak beragama, hak berusaha, hak berbudaya, hak politik, hak sama
dalam hukum dan sebagainya.

Dalam UUD NRI 1945, hak-hak tersebut di jabarkan dalam pasal-pasalnya yang dirumuskan
sebagai berikut : Pasal 28 A mengatur Hak untuk hidup dan mempertahankan hidupnya, Pasal 28
B ayat 1 mengatur Hak untuk berkeluarga, ayat 2 mengatur Hak untuk kelangsungan
hidup,tumbuh,dan berkembang, Pasal 28 C ayat 1 mengatur Hak mengembangkan diri, ayat 2
mengatur Hak untuk memajukan diri Pasal 28 D ayat 1 mengatur Hak atas
pengakuan,jaminan,perlindungan hukum, ayat 2 mengatur Hak untuk bekerja dan mendapat upah,
ayat 3 mengatur Hak untuk memperoleh kesempatan yang dlam pemerintahan, ayat 4 mengatur
Hak atas status kewarganegaraan, Pasal 28 E ayat 1 mengatur Hak untuk memeluk agama dan
beribadah, ayat 2 mengatur Hak untuk kebebasan meyakini kepercayaan,meyatakan pikiran, ayat
3 mengatur Hak untuk bebas berserikat,berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, Pasal 28 F
mengatur Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi, Pasal 28 G ayat 1 mengatur Hak
untuk perlindung diri pribadi,keluarga, ayat 2 mengatur Hak untuk bebas dari penyiksaan, Pasal
28 H ayat 1 mengatur Hak untuk hidup sejahtera lahir & batin, ayat 2 mengatur Hak untuk
mendapat kemudahan dalam keadilan, ayat 3 mengatur Hak atas jaminan sosial, ayat 4 mengatur
Hak untuk memiliki hak milik pribadi, Pasal 28 I ayat 1 mengatur hak untuk hidup dan tidak
disiksa, ayat 2 mengatur hak untk bebas dari pelakuan diskriminatif, ayat 3 mengatur hak untuk
masyarakat menghormati identitas budaya, ayat 4 mengatur hak untuk mendpat
perlindungan,pemajuan dari pmerintah, Pasal 28 J ayat 1 mengatur Hak untuk menghormati HAM
orang lain, ayat 2 mengatur Hak untuk tunduk terhadap pembatasan.

III. KESIMPULAN

Pengertian HAM dibagi menjadi 2 yaitu: Pengertian HAM sebagai suatu Natural Rights dan
Positif Rights. Sebagai suatu Natural Rights, HAM merupakan suatu hak yang dimiliki oleh
manusia secara kodrat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang tidak bisa dikurangi
kpanpun dan oleh siapapun. Sedangkan HAM sebagai suatu Positif Rights, merupakan hak-hak
yang dimiliki secara kodrat oleh Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang lahir dari
proses pembentukan hukum yang sudah ada batasan-batasan dalam pelaksanaannya.

Setiap negara berhak dan wajib melindungi HAM tiap-tiap warga negaranya, termasuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia, negara hukum yang menjunjung tinggi HAM. Tertuang dalam UUD
NRI 1945 tentang Hak Asasi Manusia yang mana HAM yakni meliputi Hak untuk hidup, hak
untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apa pun.

IV. PERTANYAAN
1. Apakah
DAFTAR PUSTAKA

Al Hakim, Suparlan, 2016, Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Konteks Indonesia, Madani,


Malang.

Yusa, I Gede, dkk, 2016, Hukum Tata Negara Pasca Perubahan UUD NRI 1945, Setara Press,
Malang.

Anda mungkin juga menyukai