DISUSUN OLEH:
BIGGI DESYA MARSITA (07)
GEO PUTRA MAFTION (12)
IPUNG ABIANSYAH (14)
RICKY KUSUMA BACHTI (22)
1. Mengapa perdagangan manusia di katakan sebagai
pelanggaran HAM?
2. Bagaimana keterkaitannya dengan UUD 1945 terhadap
perdagangan manusia?
Perdagangan manusia (human trafficking) jelas merupakan
salah satu bentuk pelanggaran HAM. Undang-undang No. 26
Tahun 2000 menjelaskan bahwa pelanggaran hak asasi
manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok
orang termasuk aparat Negara baik disengaja ataupun tidak
disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
mengahalngi, membatasi, dan/atau mencabut hak asasi
manausia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh
undang-undang, dan tidak didapatkan hukum yang adil dan
benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Perdagangan manusia ini mencakup perdangan wanita dan
anak, yang mana memang akhir-akhir ini sedang marak
diberitakan baik media nasional maupun internasional. Sisi
global, perdagangan anak merupakan suatu kejahatan
terorganisasi yang melampaui batas-batas negara, sehingga
dikenal sebagai kejahatan transnasional. Indonesia tercatat
dan dinyatakan sebagai salah satu negara sumber dan
transit perdagangan anak internasional, khususnya untuk
tujuan seks komersial dan buruh anak di dunia.
Perdagangan manusia sudah jelas termasuk pelanggaran
HAM karena hak dan kewajibannya diatur, dipaksa,
dirampas, diambil, dan dibatasi. Sedangkan pengertian
HAM adalah hak yang dimiliki manusia dari lagir hingga
mati yang mana itu tidak bisa dicabut, diambil, dirampas,
dll.
Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Perdagangan Orang yang dimana secara jelas
memuat definisi dan pengertian dan terminologi trafiking
terhadap
manusia. Dengan adanya definisi yang jelas dari UUPTPPO
ini maka dapat mengatasi kesulitan dalam mengupayakan
pemberantasan kejahatn keji ini melalui penegakan hukum.
Sebelum lahirnya UUPTPPO, perdagangan orang sebagai
tindak pidana sesungguhnya telah diatur di dalam sistem
hukum positif di Indonesia yang antara lain ialah
pasal 297 KUHP tentang perniagaan perempuan dan
perniagaan anak laki-laki yang belum dewasa, serta pasal
324 KUHP tentang perniagaan budak belian.
Perdagangan terhadap manusia adalah perbuatan yang bertentangan
dengan nilai-nilai luhur Pancasila baik segala falsafah dan pandangan
hidup bangsa Indonesia maupun
sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Ia adalah praktik kejahatan
keji yang merendahkan dan merusak martabat bangsa dan merusak
Dasar Negara Republik
Indonesia, karena bertentangan dengan prinsip-prinsip KeTuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Permusyawaratan yang dilandasi sifat
kebijaksanaan, serta Keadilan Sosial
bagi Bangsa Indonesia, dan merusak nilai-nilai yang terkandung di
dalam sila-sila Pancasila tersebut. Jadi, apapun maksud dan
tujuannya, trafiking terhadap manusia adalah tindakan biadab yang
dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap hak asasi
manusia yang harus dihentikan dan dicegah karena para pelakunya
telah melakukan praktik yang merusak falsafah dan pandangan hidup
Bangsa Indonesia, dasar Negara
Indonesia beserta seluruh nilai luhur yang terkandung didalamnya.
Trafiking terhadap manusia adalah perbuatan jahat yang bertentangan
dengan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
UUD 1945 karena
unsur-unsur perbuatan pidana dalam trafiking terhadap manusia telah
merampas sebagian, bahkan seluruh hak dan kebebasan paling asasi
dari orang-orang yang
diperdagangkan sebagaimana diatur dan dijamin di dalam UUD 1945,
baik pada bagian Pembukaan maupun bagian Batang Tubuh.
a.) Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945 disebutkan
bahwa:
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia
harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.”
pernyataan ini menegaskan bahwa kebebasan adalah hak
seluruh bangsa dan berbanding terbalik dengan
penjajahan.dengan demikian human trafficking terhadap
manusia harus dihapuskan dari Indonesia, karena
merupakan bentuk kejahatan yang telah menjajah dan
merampas kemerdekaan sebagian masyarakat bangsa
Indonesia.
b.) Alinea Keempat Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa:
…., untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia y
ang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksaakan keterti
ban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan
sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan itu,…”
Dengan adanya human traficcking akan dapat menghambat da
n berpotensi menggagalkan seluruh usahabangsa Indonesia un
tuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan bangsa d
an ikut melaksanakan ketertiban dunia, dalam membangun ba
ngsa Indonesia.
c.) Pada pasal 28 dijelaskan Tentang Hak Asasi Man
usia. semua orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya.