Konsep hak asai manusia memiliki dimensi yang mana dalam penegakan HAM
terdapat 2 (dua) pandangan besar tentang sifat berlakunya HAM di suatu Negara
dimana terdapat suatu Negara menerima HAM sebagai sesuatu yang bersifat
universal dan yang bersifat partikularistis yaitu :
Pandangan universal:
Pandangan partikularistis:
- Dimensi yang pertama yaitu Dimensi Moral dari HAM, artinya bahwa HAM
adalah hak yang tidak dapat di pisahkan dan di cabut (non-derogable rights),
karena hak tersebut merupakan hak asasi manusia karena ia adalah manusia.
- Dimensi yang kedua yaitu Dimensi Hukum, adalah HAM yang dituangkan
dalam berbagai instrumen hukum baik internasional maupun nasional yang
di susun sesuai dengan proses pembentukan hukum baik di level nasional
maupun internasional.
5) Hak atas kebebasan pribadi (misalnya hak : memeluk agama, keyakinan politik,
memilih status kewarganegaraan, berpendapat dan menyebarluaskannya,
mendirikan parpol, LSM dan organisasi lain, bebas bergerak dan bertempat
tinggal);
6) Hak atas rasa aman (misalnya hak : memperoleh suaka politik, perlindungan
terhadap ancaman ketakutan, melakukan hubungan komunikasi, perlindungan
terhadap penyiksaan, penghilangan dengan paksa dan penghilangan nyawa);
7) Hak atas kesejahteraan (misalnya hak : milik pribadi dan kolektif, memperoleh
pekerjaan yang layak, mendirikan serikat kerja, bertempat tinggal yang layak,
kehidupan yang layak, dan jaminan sosial);
8) Hak turut serta dalam pemerintahan (misalnya hak: memilih dan dipilih dalam
pemilu, partisipasi langsung dan tidak langsung, diangkat dalam jabatan
pemerintah, mengajukan usulan kepada pemerintah);
9) Hak wanita (hak yang sama/tidak ada diskriminasi antara wanita dan pria
dalam bidang politik, pekerjaan, status kewarganegaraan, keluarga perkawinan);
10)Hak anak (misalnya hak : perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat
dan negara, beribadah menurut agamanya, berekspresi, perlakuan khusus bagi
anak cacat, perlindungan dari eksploitasi ekonomi, pekerjaan, pelecehan sexual,
perdagangan anak, penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif
lainnya).
Bertitik tolak dari konsepsi perlindungan anak yang utuh, menyeluruh, dan
komprehensif, undang-undang ini meletakkan kewajiban memberikan
perlindungan kepada anak berdasarkan
a. nondiskriminasi;
- Konvensi ini mengatur pelarangan penyiksaan baik fisik maupun mental, dan
perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau
merendahkan martabat manusia yang dilakukan oleh atau atas hasutan dari
atau dengan persetujuan/sepengetahuan pejabat publik dan orang lain yang
bertindak dalam jabatannya.
- 4). Pekerjaan yang sifatnya atau lingkungan tempat pekerjaan itu dilakukan
dapat membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral anak.
- 5) hak atas perlindungan dan bantuan yang seluas mungkin bagi keluarga, ibu,
anak, dan orang muda,
- 7) hak untuk menikmati standar kesehatan fisik dan mental yang tertinggi
yang dapat dicapai,
- Hak-hak sipil :
- 1) hak hidup;
- 2)hak bebas dari siksaan, perlakuan atau penghukuman yang kejam, tidak
manusiawi, atau merendahkan martabat;
- 10) hak untuk mempunyai pendapat tanpa campur tangan pihak lain;
- 13) hak anak atas perlindungan yang dibutuhkan oleh statusnya sebagai anak
dibawah umur, keharusan segera didaftarkannya setiap anak setelah lahir dan
keharusanmempunyai nama, dan hak anak atas kewarganegaraan;
-
-
- MEMBENTUK KELEMBAGAAN HAM DI INDONESIA
- Kelompok rentan adalah orang-orang yang lemah dan rawan terhadap hukum
dan HAM, dengan karakteristik-karakteristik yang mencirikan usia, jenis
kelamin, suku/ ras, kelompok minoritas dan pengungsi (baik pengungsi lintas
batas maupun pengungsi di dalam internal Negara atau Internally Displace
Persons (IDPs). Kelompok ini sering menjadi sasaran kejahatan dan
penyalahgunaan wewenang/ kekuasaan, sasaran pelanggaran HAM, dan tidak
mendapat penghormatan yang layak sebagai manusia, serta tidak mampu
melindungi dirinya secara yang seharusnya. Kelompok ini perlu mendapatkan
perlindungan hukum baik oleh aparat penegak hukum maupun Negara.
Kelompok-kelompok rentan adalah:
- 1. HAM ANAK
- (1) Hak atas kelangsungan hidup, mencakup hak atas tingkat hidup yang layak
dan pelayanan kesehatan.
- (2) Hak untuk berkembang, mencakup hak atas pendidikan, informasi, waktu
luang, ekpresi, berkreasi, keyakinan/ beragama serta hak anak cacat atas
pelayanan, perlakuan dan perlindungan khusus.
- (4) Hak partisipasi, mencakup hak kebebasan berpendapat, berserikat serta hak
untuk ikut dalam pengambilan keputusan yang menyangkut dirinya.
- 2. HAM PEREMPUAN
- IPDS adalah istilah yang diambil dari bahasa inggris untuk menunjuk kepada
pengertian pengungsi di negeri sendiri. Perbedaannya dengan pengungsi
adalah pada situasi faktual lokasi mereka. Pengungsi adalah orang atau
sekelompok orang yang meninggalkan tempat tinggalnya dengan melintasi
batas antar negara, sedangkan IPDs adalah orang atau sekelompok orang yang
meninggalkan tempat tinggalnya dengan tidak meninggalkan negaranya.
- 4. KELOMPOK MINORITAS
- 2. Transimigrasi,
- 4. Identitas tertentu.
- 2. Bersifat relatif
- 3. Keterpaduan
- Adanya keterpaduan antara hak asasi yang satu dengan hak asasi yang
lain. Hak-hak sipil, politik, ekonomi dan hak-hak pembangunan yang
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, baik dalam konsep,
penerapan, pemantauan, maupun dalam penilaian pelaksanaannya.
- 4. Keseimbangan
- Antara hak asasi manusia perorangan atau kolektif serta tanggung jawab
perorangan, masyarakat, dan bangsa diperlukan keseimbangan dan
keselarasan. Hal ini sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhlik
individu dan makhluk sosial. Keseimbangan dan keselarasan antara
kebebasan dan tanggung jawab merupakan faktor penting dalam
perlindungan hak asasi manusia.
- 6. Tata peraturan
- Dalam pelaksanaan hak asasi manusia setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undangn-undang dengan maksud
untuk menjamin hak dan kebebasan orang lain. setiap orang yang ada di
Indonesia wajib patuh kepada perundang-undangan, hukum, hak tertulis
dan hukum internasional mengenai hak asasi manusia.
- Setiap orang diakui sebagai manusia pribadi. Oleh karena itu, ia berhak
memperoleh perlakuan serta perlindungan yang sama sesuai dengan
martabatnya.