Anda di halaman 1dari 41

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

FAKULTAS HUKUM

DOSEN : HAJA AMELIA ARIF SH.MH.

NAMA :

STB :

KELAS :A7

LATIHAN SOAL :

1. Berikan penjelasan mengenai awal peristilahan dari hukum adat !


Jawab : istilah “hukum adat” adalah terjemahan dari istilah dalam bahasa belanda
‘adatrecht’. Orang pertama yang menggunakan istilah ‘adatrecht’ adalah snouck
hurgronje, beliau seorang ahli sastra ketimuran berkebangsaan belanda. Istilah tersebut,
yang kemudian dikutip dan dipakai selanjutnya oleh van vollenhoven sebagai istilah
teknis – yuridis (bushar muhammad, asas-asas hukum adat, 1991, hal.9). Istilah adatrecht,
selanjutnya dalam berbagai literatur pada saat itu, digunakan yang diartikan sebagai
hukum adat. Kata istilah “adat” itu sendiri berasal dari pengertian bahasa arab yang
berarti “kebiasaan”.
2. Sebutkan berbagai peristilahan tentang hukum adat sebelum diperkenalkannya istilah
“adat recht” ?
Jawab : istilah “adat” pada dasarnya sudah dikenal lama di kalangan masyarakat dengan
penyebutan yang berbeda-beda di masing-masing daerah di indonesia, misalnya istilah di
wilayah sulawesi tengah disebut “hadat”, di gayo disebut “odot”, di jawa disebut
“ngadat”, dan lain-lain.
3. Sejak kapan istilah “adat recht “ ini dipergunakan dalam undang-undang pemerintahan
belanda ?
Jawab : istilah “adat-recht” sebagaimana dimaksudkan diatas baru dipergunakan secara
resmi dalam undang-undang pemerintah belanda pada tahun 1920, yaitu untuk pertama
kali digunakan dalam undang-undang
4. Sebelum di pergunakan dalam peraturan perundang-undangan pemerintahan belanda atau
peraturan perundang-undangan pemerintahan hindia-belanda, apakah istilah “adat
recht”ini telah sering dipergunakan dalam literatur asing ?
Jawab : ya, istilah ini kemudian menjadi terkenal sejak digunakan oleh cornelis van
vollenhoven dalam tiga jilid bukunya yang berjudul het adat-recht van nederlandsch
indie (hukum adat hindia belanda).
5. Berikan pengertian tentang hukum adat ?
Jawab : hukum adat adalah sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan
sosial di indonesia dan negara-negara lainnya seperti jepang, india, dan tiongkok. Hukum
adat adalah hukum asli bangsa indonesia. Sumbernya adalah peraturan-peraturan hukum
tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran hukum
masyarakatnya. Karena peraturan-peraturan ini tidak tertulis dan tumbuh kembang, maka
hukum adat memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan elastis. Selain itu dikenal pula
masyarakat hukum adat yaitu sekelompok orang yang terikat oleh tatanan hukum adatnya
sebagai warga bersama suatu persekutuan hukum karena kesamaan tempat tinggal
ataupun atas dasar keturunan.
6. Apakah terdapat perbedaan antara hukum adat dengan adat ?
Jawab : perbedaan hukum adat dengan adat terletak pada sumber dan bentuknya .hukum
adat bersumber dari alat-alat perlengkapan masyarakat dan tidak tertulis dan da nada juga
yang tertulis .sedangkan adat bersumber dari masyarakat sendiri dan tidak tertulis.
7. Demikian pula dengan istilah hukum adat dan hukum kebiasaan ,apakah kedua istilah ini
memiliki perbedaan ?coba sebutkan !
Jawab : ya, kalau kebiasaan adalah sebuah kegiatan yang dapat dilakukan orang tetapi
hanya orang itu saja dan bisa jadi berbeda beda dengan apa yg dilakukan orang lain dan
tidak ditetapkan seperti hukum adat.kalau hukum adat adalah sebuah kegiatan yang sudah
ditetapkan dan dari dulu yang dilakukan secara turun temurun yang berkembang di
tengah tengah masyarakat dan sudah sering dilakukan oleh banyak orang di tempat itu.
8. Sebutkan unsur hukum adat yang kiranya dapat menimbulkan kewajiban hukum bagi
masyarakat adat ?
Jawab : unsur kenyataan, bahwa adat itu dalam keadaan yang sama selalu di indahkan
oleh rakyat.dan unsur psikologi, bahwa terdapat keyakinan pada rakyat, bahwa adat
dimaksud memiliki kekuatan hukum.
9. Bagaimana sebenarnya wujud hukum adat itu dapat diketahui ?
Jawab : wujud hukum adat; ada 3 bentuk hukum adat dalam masyarakat yaitu
a. Hukum adat yang tidak tertulis; merupakan bagian yang terbesar.
B. Hukum adat yang tertulis; hanya sebagian kecil saja.
C. Uraian-uraian hukum adat yang tertulis; merupakan hasil penelitian.
10. Berilah uraian yang dapat menggambarkan bahwa hukum adat sebagai aspek kebudayaan
indonesia ?
Jawab : hukum adat itu senantiasa tumbuh dari suatu kebutuhan hidup yang
keseluruhannya merupakan kebudayaan masyarakat tempat hukum adat itu berlaku.
Tidak mungkin suatu hukum yang asing bagi masyarakat itu dipaksakan atau dibuat,
apabila hukum yang asing itu bertentangan dengan kemauan orang terbanyak dalam
masyarakat yang bersangkutan, dalam arti bertentangan dengan kebudayaan rakyat yang
bersangkutan.

11. Sebutkan beberapa corak yg melekat dalam hukum adat yg dapat dijadikan sebagai
sumber pengenal hukum adat
Jawab: corak hukum adat ada 8 yaitu tradisional, keagamaan, kebersamaan, konkrit dan
visual, terbuka dan sederhana, dapat berubah dan menyesuaikan, tidak dikodifikasi,
musyawarah dan mufakat
12. Berilah kejelasan mengenai corak corak tersebut

Jawab:

1. Tradisional.
Pada umumnya hukum adat bercorak tradisiona, artinya bersifat turun temurun,
dari zaman nenek moyang hingga ke anak cucu sekarang ini yang keadaannya masih
tetap berlaku dan dipertahankan oleh masyarakat adat yang bersangkutan.

2. Keagamaan.
Hukum adat itu pada umumnya bersifat keagamaan ( magis-relegius ) artinya
perilaku hukum atau kaedah-kaedah hukum berkaitan dengan kepercayaan terhadap
yang gaib dan berdasarkan pada ajaran ketuhanan yang maha esa. Menurut
kepercayaan bangsa indonesia bahwa di alam semesta ini benda-benda itu berjiwa (
animisme ), benda-benda itu bergerak ( dinamisme ). Disekitar kehidupan manusia itu
ada roh-roh halus yang mengawasi kehidupan manusia ( jin, malaikat, iblis dan lain
sebagainya ) dan alam sejagat ini ada karena ada yang mengadakan yaitu yang maha
menciptaan.

3. Kebersamaan ( bercorak komunal ).


Corak kebersamaan dalam hukum adat dimaksudkan bahwa didalam hukum adat
lebih diutamakan kepentingan bersama. Dimana kepentingan pribadi diliputi
kepentingan bersama. Satu untuk semua dan semua untuk satu, hubungan hukum
antara anggota masyarakat adat didasarkan oleh rasa kebersamaan, kekeluargaan,
tolong-menolong dan gotong-royong.

4. Konkrit dan visual.


Corak hukum adat konkrit, artinya hukum adat itu jelas, nyata dan berwujud.
Sedangkan bercorak visual dimaksudkan hukum adat itu dapat dilihat, terbuka dan
tidak terselubung.

5. Terbuka dan sederhana


corak hukum adat itu terbuka artinya hukum adat itu dapat menerima unsur-unsur
yang datangnya dari luar asal tidak bertentangan dengan jiwa hukum adat itu sendiri.
Sedangkan corak hukum adat itu sederhana artinya hukum adat itu bersahaja, tidak
rumit dan tidak abanyak administrasinya, mudah dimengerti, dilaksanakan
berdasarkan saling mempercayai bahkan kebanyakan tidak tertulis, kecuali yang telah
dilegislasi oleh undang-undang.

6. Dapat berubah dan menyesuaikan.


Kalau ditilik dari batasan hukum adat, maka dapatlah dimengerti bahwa hukum adat
itu merupakan hukum yang hidup dan berlaku dimasyarakat indonesia sejak dulu
hingga sekarang yang dalam pertumbuhannya atau perkembangannya secara terus
menerus mengalami proses perubahan. Oleh karena itu dalam perkembangannya
terdapat isi atau materi yang tidak berlaku lagi.

7. Tidak dikodifikasi
kebanyakan hukum adat bercorak tidak di kodifikasi atau tidak tertulis. Oleh karena
itu hukum adat mudah berubah dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan
masyarakat seperti yang di uraikan di atas.

8. Musyawarah dan mufakat.


Hukum adat pada hakikatnya mengutamakan adanya musyawarah dan mufakat, baik
di dalam keluarga, kekerabatan dan ketetanggaan dalam memulai suatu pekerjaan
sampai dalam mengakhirinya, apalagi yang bersifat peradilan dalam menyelesaikan
perselisihan antara yang satu dengan yang lainnya, diutamakan jalan penyelesaiannya
ecara rukun dan damai dengan musyawarah dan mufakat, dengan saling memaafkan
tidak begitu saja terburu buru pertikaian itu langsung di bawa ke meja hijau.

13. Apakah yg dimaksud dengan sistem hukum adat dan apa perbedannya dengan sistem hukum
barat.

Jawab: -sistem hukum adat adalah hukum yang Berlaku pada masyarakat atau bangsa
Tertentu dapat dipastikan merupakan suatu Sistem. Hal ini dikarenakan Peraturan-peraturan
yang berlaku pada suatu Masyarakat umumnya merupakan kebetulan Tekad berdasarkan
atas kesatuan alam Pikiran masyarakat yang bersangkutan.

14.Apakah yg menjadi dasar pembentuk masyarakat hukum adat ?


Jawab: mengenai masyarakat hukum adat, secara teoritis pembentukannya disebabkan
karena adanya faktor ikatan yang mengikat masing-masing anggota masyarakat hukum adat
tersebut.faktor ikatan yang membentuk masyarakat hukum adat secara teoritis
adalah:1. Faktor genealogis (keturunan)

2. Faktor teritorial (wilayah)

15.Sebutkanlah faktor-faktor ikatan yang mengikat masing-masing anggota masyarakat adat,


yang kemudian membentuk masyarakat hukum adat

Jawab:bentuk masyarakat hukum adat Berdasarkan kedua faktor ikatan di atas, kemudian
terbentuklah masyarakat hukum adat, yang dalam studi hukum adat disebut tiga tipe utama
pesekutuan hukum adat yang dalam studi hukum adat disebut tiga tipe utama persekutuan
hukum adat yang dalam studi hukum adat disebut:
1. Persekutuan hukum genealogis
2. Persekutuan hukum teritorial
3.persekutuan hukum genealogis-teritorial, yang merupakan penggabungan dua persekutuan
hukum.
16. Sebutkan bentuk-bentuk masyarakat hukum adat !

jawab: a) masyarakat hukum teritorial

b) masyarakat hukum genealogis

c) masyarakat teritorial-genealogis

17. Berilah penjelasan dari masing-masing bentuk masyarakat hukum adat!

jawab: a) masyarakat hukum teritorial adalah masyarakat yang anggotanya terikat pada

pada hukum suatu wilayah atau hukum daerah tempat tinggal yang sama atau

kediaman tertentu. Pertalian ikatan di antara anggotanya karena dilahirkan,

tumbuh dan berkembang hingga dewasa di tempat yang sama .

b) masyarakat hukum genealogis adalah bentuk kelompok masyarakat yang para


anggotanya terikat oleh garis keturunan yang sama dari satu leluhur baik secara

langsung karena hubungan darah atau pertalian perkawinan.

c) masyarakat teritorial-genealogis adalah kesatuan masyarakat yang tetap dan

teratur dimana para anggotanya bukan saja terikat pada tempat kediaman

pada suatu daerah tertentu, tetapi juga terikat pada hubungan keturunan

dalam ikatan pertalian darah

18. Sebutkan kesembilan belas lingkaran wilayah hukum adat menurut cornelis van

vollenhoven dalam buku adatrecht yang ditulis olehnya ?

jawab: 1. Aceh (aceh besar, pantai barat, singkel, semeuleu)

2. Tanah gayo, alas dan batak.

3. Tanah minangkabau (padang, agam, tanah datar, limapuluh kota, tanah kampar,
kerinci)

4. Mentawai (orang pagai)

5. Sumatera selatan
6. Tanah melayu (lingga-riau, indragiri, sumatera timur, orang banjar)

7. Bangka dan belitung

8. Kalimantan (dayak kalimantan barat, kapuas, hulu, pasir, dayak, kenya, dayak
klemanten, dayak landak, dayak tayan, dayak lawangan, lepo alim, lepo timei, long
glatt, dayat maanyan, dayak maanyan siung, dayak ngaju, dayak ot danum, dayak
penyambung punan)

9. Gorontalo (bolaang mongondow, boalemo)


10. Tanah toraja (sulawesi tengah, toraja, toraja baree, toraja barat, sigi, kaili, tawali,
toraja sadan, to mori, to lainang, kep. Banggai)

11. Sulawesi selatan (orang bugis, bone, goa, laikang, ponre, mandar, makasar,
selayar, muna)

12. Kepulauan ternate (ternate, tidore, halmahera, tobelo, kep. Sula)

13. Maluku ambon (ambon, hitu, banda, kep. Uliasar, saparua, buru, seram, kep. Kei,
kep. Aru, kisar)

14. Irian (papua)

15. Kep. Timor (kepulauan timor, timor, timor tengah, mollo, sumba, sumba tengah,
sumba timur, kodi, flores, ngada, roti, sayu bima

16. Bali dan lombok (bali tanganan-pagrisingan, kastala, karrang asem, buleleng,
jembrana, lombok, sumbawa)

17. Jawa pusat, jawa timur serta madura (jawa pusat, kedu, purworejo, tulungagung,
jawa timur, surabaya, madura)

18. Daerah kerajaan (surakarta, yogyakarta)

19. Jawa barat (priangan, sunda, jakarta, banten)

19. Sebutkanlah suku bangsa indonesia yang membentuk hukum adat dan wilayah hukum adat ?

jawab : a.suku kajang

b. Suku dayak

c. Suku toraja

20. Jelaskan mengenai lingkup bahasan tentang asas-asas pokok hukum adat indonesia!

jawab: A.Asas Religio Magis (Magisch-Religieus)


Asas religio magis (magisch-religieus) adalah pembulatan atau perpaduan kata yang
mengandung unsur beberapa sifat atau cara berpikir seperti prelogika, animisme,
pantangan, ilmu gaib dan lain-lain.

B. Asas komun (commun)

Asas komun berarti mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan diri


sendiri. Asas korum merupakan segi atau corak yang khas dari suatu masyarakat
yang masih hidup sangat terpencil atau dalam hidupnya sehari-hari masih sangat
tergantung kepada tanah atau alam pada umumnya. Dalam masyarakat semacam itu
selalu terdapat sifat yang lebih mementingkan keseluruhan; lebih diutamakan
kepentingan umum daripada kepentingan individual. Dalam masyarakat semacam itu
individualitas terdesak ke belakang. Masyarakat, desa, dusun yang senantiasa
memegang peranan yang menentukan, yang pertimbangan dan putusannya tidak
boleh dan tidak dapat disia-siakan. Keputusan desa adalah berat, berlaku terus dan
dalam keadaan apapun juga harus dipatuhi dengan hormat, dengan khidmat.

C. Asas contant (tunai)

Asas contant atau tunai mengandung pengertian bahwa dengan suatu perbuatan
nyata, suatu perbuatan simbolis atau suatu pengucapan, tindakan hukum yang
dimaksud telah selesai seketika itu juga, dengan serentak bersamaan waktunya
tatkala berbuat atau mengucapkan yang diharuskan oleh adat. Dengan demikian
dalam hukum adat segala sesuatu yang terjadi sebelum dan sesudah timbang terima
secara contan itu adalah di luar akibat-akibat hukum dan memang tidak tersangkut
patu atau tidak bersebab akibat menurut hukum. Perbuatan hukum yang dimaksud
yang telah selesai seketika itu juga adalah suatu perbuatan hukum yang dalam arti
yuridis berdiri sendiri. Dalam arti urutan kenyataan-kenyataan, tindakan-tindakan
sebelum dan sesudah perbuatan yang bersifat contan itu mempunyai arti logis satu
sama lain. Contoh yang tepat dalam hukum adat tentang suatu perbuatan yang
contant adalah: jual-beli lepas, perkawinan jujur, melepaskan hak atas tanah, adopsi
dan lain-lain.

D. Asas konkrit (visual)


Pada umumnya dalam masyarakat indonesia kalau melakukan perbuatan hukum itu
selalu konkrit (nyata); misalnya dalam perjanjian jual-beli, si pembeli menyerahkan
uang/uang panjer.

Di dalam alam berpikir yang tertentu senantiasa dicoba dan diusahakan supaya hal-
hal yang dimaksudkan, diinginkan, dikehendaki atau akan dikerjakan
ditransformasikan atau diberi ujud suatu benda, diberi tanda yang kelihatan, baik
langsung maupun hanya menyerupai obyek yang dikehendaki (simbol, benda yang
magis).

21. Sebutkan apa yang menjadi pokok pembahasan hukum dalam perorangan!

jawab:a). Subjek hukum perorangan

Subjek hukum adalah setiap pendukung hak dan kewajiban yaitu : manusia
(natuurlijk persoon) dan badan huum(rechts persoon)

B).badan hukum (recht person).

Badan hukum adalah subjek hukum yang bukan manuia yang mempunyai wewenang
dan cakap bertindak dalam hukum melalui wakil-wakil atau pengurusnya. Sebagai
subjek hukum yang bukan manusia tentu badan hukum mempunyai perbedaaan
dengan subjek hukum manusia terutama dalam lapangan hukum kekeluargaan seperti
kawin,beranak,mempunyai kekuasaan sebagai suami atau orangtua dan sebagainya.

22. Beri penjelasan bahwa manusia merupakan subjek hukum perorangan dalam hukum adat!

jawab: manusia pribadi dilahirkan ke muka bumi mempunyai hak-hak yang sama. Tetapi
kehidupan masyarakat, adat budaya serta pengaruh agama menyebabkan penilaian
terhadap manusia menjadi tidak sama.

Contoh dalam agama hindu dibedakan antara golongan brahmana (pendeta),


ksatria(bangsawan), weisha (pengusaha) dan sudra (rakyat jelata)

Dengan adanya perbedaan pribadi maka berbeda pula hak dan kewajibannya.
23. Beri penjelasan mengenai “meskipun manusia itu adalah sebagai subjek hukum dalam
hukum perorangan, tetapi tidaklah setiap manusia dapat melakukan perbuatan hukum yang
sah”!

jawab: manusia sebagai subjek hukum dalam hukum perorangan, tidak semuanya dapat
melakukan perbuatan hukum yang sah, artinya tidak setiap manusia mampu
melakukan perbuatan hukum. Yang dianggap telah mampu melakukan perbuatan
hukum dalam hukum adat adalah setiap org yang sdh dewasa termasuk seorang
wanita yang ada dalam ikatan perkawinan dengan seorang pria.

24. Apakah hukum adat memiliki satu kriteria tertentu untuk menentukan seseorang dapat
disebut telah dewasa ?

jawab: mengenai kriteria dewasa r. Soepomo menegaskan bahwa dalam hukum adat
kriterianya adalah bukan umur, tetapi kenyataan2 tertentu yang antara lain adalah:

-kuwat gawe (dapat atau mampu bekerja sendiri), artinya cakap untuk
melakukansegala pergaulan dalam kehidupan kemasyarakatan serta mampu
mempertanggungjawabkan sendiri segala-galanya.

- cakap mengurus harta bendanya serta lain keperluannya sendiri

25. Meskipun pada prinsipnya semua orang dalam hukum adat diakui memiliki wewenang
hukum yang sama, tetapi dalam kenyataan dibeberapa daerah memiliki pengecualian, coba
sebutkan !

jawab: pada prinsipnya semua orang dalam hukum adat diakui mempunyai wewenang
hukum yang sama, yang oleh djojodigoeno memakai istilah“kecakapan berhak”
tetapi dalam kenyataannya di beberapa daerah terdapat pengecualian- pengecualian
seperti :

- di minangkabau orang perempuan tidah berhak menjadi penghulu andiko atau


mamak kepala waris.
- di daerah-daerah jawa tengah yang berhak menjadi kepala desa anak-anak laki-laki.

26. Mengenai hal keturunan dikenal pula apa yang disebut unilateral dan bilateral,oleh karena
itu coba jelas kan hal ini !
Jawab : sistem kekerabatan unilateral merupakan sistem kekerabatan yang angota-
anggotanya menarik garis keturunan hanya dari satu pihak saja yakni pihak ayah (δ) atau
ibu (o). Sistem kekerabatan bilateral/ parental merupakan sistem kekerabatan yang
angota-anggotanya menarik garis keturunan baik melalui garis ayah (δ) maupun ibu (o).

27 Apakah ada di indonesia suatu suku bangsa yang hanya mengakui keturunan dari pihak
ibu saja atau sebaliknya dari bapak saja. Jealaskan !
Jawab : sistem kekerabatan matrilineal merupakan sistem kekerabatan yang anggota-
anggotanya menarik garis keturunan hanya dari pihak ibu saja terus menerus ke atas
karena ada kepercayaan bahwa mereka semua berasal dari seorang ibu (o) asal.
27. Jelaskan mengapa terjadi perbedaan antara anutan hubungan keturunan patrilineal dengan
keturunan matrilineal !
Jawab : karena system kekerabatan yang dianut akan mempengaruhi banyak hal salah
satunya pola menetap sebuah keluarga baru.bagi masyarakat yang menganut system
kekerabatan patrilineal,pasangan yang baru menikah akan tinggal bersama atau di sekitar
kediaman pihak keluarga laki laki,hal ini disebut juga patrilocal.sementara bagi
masyarakat matrilineal,pasangan yang baru menikah akan tinggal bersama atau di sekitar
kediaman pihak keluarga perempuan atau yang disebut juga dengan matrilocal
28. Berilah penjelasan tentang hubungan anak dengan orang tuanya dalam hukum
kekeluargaan ini !
Jawab : anak kandung memiliki kedudukan yang penting dalam keluarga yaitu: sebagai
penerus generasi, sebagai pusat harapan orang tuanya dikemudian hari, sebagai pelindung
orang tua kemudian haris apabila orang tuanya sudah tidak mampu baik secara fisik
ataupun orang tuanya tidak mampu bekerja lagi.
29. Berilah penjelasan bagaimana pula hubungan antara si anak dengan kedua orang tuanya
yang lahir di luar perkawinan,anak yang lahir karena zinah dan anak yang lahir setelah
perceraian kedua orangtuanya !
Jawab : hubungan anak dengan orang tua hasil dari luar nikah yaitu ada kemungkinan
terjadinya seorang isteri yang sudah kawin sah dengan suaminya kemudian melakukan
hubungan gelap dengan laki-laki lain. Apabila dari hubungan ini lahir seorang anak,
maka menurut hukum adat anak yang lahir itu adalah anak dari suaminya. Kecuali
apabila sang suami itu berdasarkan alasan-alasan yang dapat diterima, dapat menolak
menjadi bapak anak yang dilahirkan oleh isterinya karena adanya hubungan zina itu.
Menurut hukum adat rupanya tidak relevan, anak itu bertahan berapa lama sesudah
berlangsungnya pernikahan. Dan hubungan anak dengan orangtua setelah bercerai yaitu
anak yang dilahirkan setelah perkawinan putus, maka menurut hukum adat anak tersebut
adalah masih anak bapaknya apabila kelahiran anak itu masih dalam batas-batas
mengandung. Anak yang lahir dari selir ini mempunyai kedudukan dan hak yang tidak
sama dengan anak-anak yang lahir dari isteri utama. Biasanya anak dari isteri utama
mempunyai hak yang lebih banyak terutama terhadap harta warisan ayah dan hak atas
martabat ayahnya.
30. Bagaimana pula hubungan yang terjadi antara anak dari selir dengan bapaknya !

Jawab : a. Ibu tiri adalah ibu yang sah (mahram) bagi anak dari suami

b. Ibu tiri yang memiliki anak, adalah anak pula bagi suaminya.

31. Bagaimana akibat hukum yang timbul dari hubungan kedua orangtua anak dengan
anaknya sendiri ? Jelaskan !
Jawab : 1. Berdasarkan pasal 43 undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang
perkawinan jo. Putusan mahkamah konstitusi nomor 46/puu-viii/2010 tanggal 17 februari
2012, anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata
dengan ibunya dan keluarga ibunya serta dengan laki-laki sebagai ayahnya yang dapat
dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lain menurut
hukum mempunyai hubungan darah, termasuk hubungan perdata dengan keluarga
ayahnya.
32. Bagaimana pula hubugan anak dengan keluarga ? Jelaskan !
Jawab : dalam meninjau hubungan anak dengan kelompok-kelompok kerabat maka dapat
dibedakan menjadi 4 jenis:
1. Tata kewangsaan parental
Hubungan antara kelompok wangsa ayah dan anak adalah sama dengan hubungan
wangsa ibu dengan anak yang bersangkutan. Ini terdapat di dalam tertib parental.
Larangan dan kecenderungan kawin, hak waris, kewajiban memberi nafkah, semua
hubungan itu berintensitas sama kedua jurusan
2. Tata wangsa unilateral
Di sini dibedakan menjadi 2, yaitu kewangsaan patrilinial dan tata kewangsaan
matrilineal. Disebut kewangsaan patrilineal apabila kerabat itu berasal dari leluhur yang
berasal dari bapak leluhur bersama melalui garis pencar laki-laki. Disebut kewangsaan
matrilineal apabila kerabat itu berasal dari leluhur yang berasal dari ibu leluhur bersama
melalui garis pencar perempuan.
3. Tata kewangsaan unilateral rangkap
Jika kedua prinsip tata kewangsaan khusus itu menyebabkan lahirnya kelompok-
kelompok kewangsaan, yang menampakkan diri sebagai kesatuan-kesatuan sosial.
4. Tata kewangsaan alternerond
Suatu bentuk kewangsaan apabila keturunannya dapat disusur melalui garis laki-laki atau
perempuan, sesuai bentuk perkawinan orang tuanya. Bentuk ini terjadi bila dalam suatu
masyarakat, bentuk perkawinan jujur dan kebiasaan perkawinan ambil anak jumlahnya
sama banyak
33. Berilah penjelasan mengenai hal memelihara anak piatu !
Jawab : di dalam masyarakat yang bertata kewangsaan parental, apabila salah satu orang
tua meninggal dunia maka yang melakukan kekuasaan orang tua ialah orang tua lainnya
yang masih hidup.
Jika anak tersebut menjadi yatim-piatu artinya kedua orang tuanya sudah
meninggal, maka yang melakukan kekuasaan orang tua adalah kerabat terdekat dari salah
satu diantara kedua belah kelompok yang berkemampuan baik. Anak-anak yang sudah
besar menetapkan sendiri pilihannya, apakah memilih kerabat dari ayahnya atau dari
ibunya
34. Beri penjelasan mengenai mengangkat anak (adopsi) !
Jawab : keluarga tanpa anak melakukan adopsi terutama untuk memperoleh anak cucu
yang meneruskan garis keturunannya sendiri, tapi juga untuk memperoleh tenaga kerja di
rumah. Keluarga yang punya anak pun melakukan adopsi juga. Selain harapan untuk
memperoleh anak sendiri kelak, adopsi juga dilakukan karena rasa kasihan kepada
seorang anak yang ditinggal mati oleh orang tuanya.
35. Sebutkan lingkup materi yang dibahas dalam hukum perkawinan !
Jawab : 1.arti dan tujuan perkawinan
2. Syarat sahnya perkawinan
3. Pencatatan perkawinan.
4.asas monogami
5.persetujuan
6.batas umur.
7.larangan perkawinan.
8. Waktu tunggu
9. Tatacara perkawinan
36. Apakah yang dimaksud dengan hukum perkawinan adat ?
Jawab : ikatan hidup bersama antara seorang pria dan wanita, yang bersifat komunal
dengan tujuan mendapatkan generasi penerus agar supaya kehidupan persekutuan atau
clannya tidak punah, yang didahului dengan rangkaian upacara adat.
37. Apakah arti perkawinan dalam hukum perkawinan adat ?
Jawab : van gennep menamakan semua upacara perkawinan sebagai ”rites de passage”
(upacara peralihan) yang melambangkan peralihan status dari masing masing mempelai
yang tadinya hidup sendiri sendiri berpisah setelah melampaui upacar yang disyaratkan
menjadi hidup bersatu sebagai suami istri, merupakan somah sendiri, suatu keluarga baru
yang berdiri serta mereka bina sendiri.
38. Apa yang dimaksud dengan pertunangan dalam hukum adat ? Jelaskan !
Jawab : suatu stadium (keadaan) yang bersifat khusus di indonesia, biasanya mendahului
dilangsungkannya suatu perkawinan, stadium pertunangan timbul setelah adanya
persetujuan antara kedua belah pihak (pihak keluarga bakal suami dan keluarga bakal
isteri) untuk mengadakan perkawinan
39. Sebutkan bentuk – bentuk perkawinan adat dan beri penjelasan !
Jawab : menurut cara terjadinya atau persiapan perkawinan bentuk- bentuk perkawinan
adat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu
 Perkawinan pinang
Yaitu bentuk perkawinan dimana persiapan pelaksanaan perkawinan
dilaksanakan dengan cara meminang atau melamar. Pinangan pada umumnya dari pihak
pria kepada wanita untuk menjalin perkawinan.
 Perkawinan lari bersama
Yaitu perkawinan dimana calon suami dan istri berdasarkan atas persetujuan
kedua belah pihak untuk enghindarkan diri berbagai keharusan sebagai akibat perkawinan
mereka berdua lari kesuatu tempat untuk melangsungkan perkawinan.
 Kawin bawa lari
Yaitu bentuk perkawinan dimana seorang laki- laki melarikan seorang wanita
secara paksa.
40. Jelaskan arti penting mengenal dan mempelajari hukum adat bagi generasi muda di era
globalisasi saat ini?
jawaban :menurut saya mempelajari hukum adat sangat penting karena jika melihat
sejarahnya bangsa indonesia hukum adat lebih dulu ada dari pada hukum nasional.
Hukum adat juga merupakan kebudayaan bangsa. Dengan mengenal dan mempelajari
hukum adat, secara tidak langsung kita juga telah mempelajari kebudayaan bangsa
indonesia. Di era globalisasi sekarang ini banyak kebudayaan yang bergeser dan
masuknya kebudayaan barat yang notabene berbeda dengan kebudayaan asli indonesia.
Dengan mempelajari hukum adat juga dapat mengembalikan dan memupuk kepribadian
bangsa indonesia dan dalam praktek peradilan.
41. Karena karakternya yg komunal, pada umumnya hukum adat tidak tertulis. Apa
kelemahan dan kelebihan “tidak tertulisnya” hukum adat?
jawaban :
Kelebihan : 1) fleksibel, mudah menyesuaikan dengan perkembangan jaman/keadaan. 2)
perubahannya tidak memerlukan tata cara tertentu sehingga tidak memerlukan waktu
yang lama.
Kelemahan : 1) susah dikenali atau diidentifikasi dan oleh karenanya sulit ditemukan
kembali. 2) tidak dapat dikodifikasi dan dikompilasi. 3) susah dibakukan, karena tidak
mempunyai bentuk/format tertentu. 4) kurang memberi jaminan terhadap kepastian
hukum.
42. Dalam perjalanan perkembangan hukum adat dipengaruhi oleh kepercayaan atau agama,
lalu apakah hukum adat itu melebur menjadi hukum agama atau sebaliknya, hukum
agama yang melebur menjadi hukum adat? Atau bahkan keduanya saling bersaing dan
menyingkirkan satu sama lain? Berika analisa anda pada contoh hukum waris menurut
adat dan agama lain?
jawaban :
Hukum adat masing-masing daerah di indonesia berbeda satu sama lain. Ini menunjukkan
kekayaan budaya bangsa dengan segala ke-bhineka-annya. Contohnya saja seperti hukum
waris adat sunda, batak dan padang. Sunda menganut sistem bilateral, batak menganut
sistem patrilinial sedangkan padang menganut sistem matrilinial. Adat masing-masing
daerah itu berbeda ada yang mengikuti garis ibu-bapak, ada yang mengikuti garis bapak
dan ada juga yang mengikuti garis ibu. Sedangkan hukum islam dalam alqur’an surat an-
nisa ayat 12 menerangkan bahwa pewarisan mengikuti garis keturunan bapak. Akan
tetapi dalam adat sunda pengalami pergeseran, walaupun dalam adat sunda menganut
sistem bilateral pada implementasinya saat ini didaerah sunda menganut hukum islam
yaitu mengikuti garis keturunan bapak.
43. Jelaskan teori reception in complex! Bandingkan dengan teori receptienya snouck
hurgronye?
jawaban :teori reception in complex dikemukakan oleh mr. Lodewijk willem christiaan
van den berg :kalau suatu masyarakat itu memeluk agama tertentu maka hukum adat
masyarakat yang bersangkutan adalah hukum agama yang dipeluknya. Kalau ada hal-hal
yang menyimpang dari pada hukum agama yang bersangkutan, maka hal-hal itu dianggap
sebagai pengecualian.
44. Apa perbedaan antara adat, adat istiadat, hukum adat dan hukum kebiasaan. Berikan
contoh aplikasinya
jawaban :
Adat : gagasan kebudayaan.contoh nganteuran di adat sunda, adalah suatu prilaku
masyarakat sunda biasa dilakukan beberapa hari sebelum hari raya idul fitri setiap rumah
bertukar masakan.
Adat istiadat : kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat
kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.
Contoh upacara puput puseur, setelah bayi terlepas dari tali pusatnya, bi
45. Berilah penjelasan tentang bentuk perkawinan jujur beserta variasi bentuk
perkawinannya yang dikenal di lingkungan masyarakat adat yang menggunakannya ?
Jawab : perkawinan jujur atau perkawinan dengan pemberian (pembayaran) uang
(barang) jujur adalah kewajiban adat ketika dilakukan pelamaran yang harus dipenuhi
oleh kerabat pria kepada kerabat wanita untuk dibagikan pada tua-tua kerabat (marga atau
suku) pihak wanita. Perkawinan jujur pada umumnya berlaku di lingkungan masyarakat
hukum adat yang mempertahankan garis keturunan bapak (lelaki), misalnya terjadi di
daerah gayo, batak, nias, lampung, bali, dan maluku. Uang atau barang jujur di masing-
masing daerah disebut dengan nama yang berlainan, misalnya di gayo disebut unjuk, di
batak disebut boli, tuhor, parunjuk, atau pangoli, di nias disebut beuli niha, di lampung
disebut segreh, seroh, atau daw adat, dan di maluku disebut dengan beli atau wilin. Uang
atau barang jujur dilakukan oleh pihak kerabat (marga atau suku) calon suami kepada
pihak kerabat calon isteri sebagai tanda pengganti pelepasan mempelai wanita keluar dari
kewargaan adat persekutuan hukum bapaknya, pindah dan masuk ke dalam persekutuan
hukum suaminya. Setelah perkawinan, maka isteri berada di bawah kekuasaan
kerabat suami, hidup matinya menjadi tanggung jawab kerabat suami, berkedudukan
hukum dan menetap diam di pihak kerabat suami. Pada umumnya dalam bentuk
perkawinan jujur berlaku adat 'pantang cerai', jadi senang atau susah selama hidupnya
isteri di bawah kekuasaan kerabat suami.
46. Bagaimana terjadinya perkawinan ganti suami yang terdapat dalam perkawinan jujur ?
Coba jelaskan !
Jawab : .perkawinan ganti suami, adalah dikarenakan suami wafat maka istri
harus kawin dengan saudara pria dari suami yang telah wafat.
47. Bagaimana pula dengan perkawinan ganti isteri ? Jelaskan ?
Jawab : perkawinan ganti istri, adalah disebabkan istri meninggal dunia maka suami
kawin lagi dengan kakak atau adik wanita dari istri yang telah wafat itu (silih tikar)
48. Beri penjelasan apa yang dimaksud dengan perkawinan mengabdi !
Jawab : perkawinan mengabdi, adalah suatu pembayaran yg ditunda , seiring dengan
pengabdian si suami kepada kerabat isterinya.
49. Beri penjelasan apakah yang dimaksud dengan perkawinan ambil beri !
Jawab : perkawinan tukar-menukar, yaitu perkawinan didalam tata-susunan masyarakat
yg membenarkan hubungan perkawinan timbal-balik sehingga pembyaran jujur yg
terutang secara timbal-balik itu seakan2 dikompensasikan.
50. Berilah penjelasan apakah yang dimaksud dengan perkawinan ambil anak !
Jawab : perkawinan ambil anak, adalah perkawinan yang terjadi dikarenakan hanya
mengambil anak wanita (tunggal), maka anak wanita itu mengambil pria (dari anggota
kerabat) untuk menjadi suaminya dan mengikuti kerabat istri untuk
selama perkawinannya guna menjadi penerus keturunan pihak istri atau wanita.
51. Berilah penjelasan tentang bentuk perkawinan semenda,dan juga bentuk perkawinan
semenda lainnya !
Jawab : kata semanda /se·men·da/ adalah pertalian keluarga karena perkawinan dengan
anggota suatu kaum. Adat semenda, aturan adat bermamak kemenakan menurut garis
ibu. Perkawinan semandapada hukumnya berlaku di lingkungan masyarakat adat
matrilinial, dalam rangka mempertahankan garis keturunan pihak ibu. Perkawinan ini
merupakan kebalikan dari perkawinan jujur. Dalam perkawinan semenda, calon
mempelai pria dan kerabatnya tidak melakukan pemberian uang jujur kepada pihak
wanita, malahan sebagaimana berlaku di minangkabau berlaku adat pelamaran dari pihak
wanita kepada pihak pria.
52. Beri penjelasan tentang perkawinan bebas !
Jawab : bentuk perkawinan bebas atau perkawinan mandiri ini pada umumnya berlaku di
lingkungan masyarakat adat yang bersifat parental, seperti berlaku di kalangan
masyarakat jawa, sunda, aceh, melayu, kalimantan dan sulawesi serta di kalangan
masyarakat indonesia yang modern, dimana kaum keluarga atau kerabat tidak banyak lagi
campur tangan dalam keluarga atau rumah tangga.
53. Berilah penjelasan apakah yang dimaksud dengan perkawinan campuran ?
Jawab : pengertian perkawinan campuran dalam arti hukum adat adalah bentuk
perkawinan yang terjadi antara suami dan istri yang berbeda suku bangsa, adat budaya
dan atau berbeda agama yang dianut. Terjadinya perkawinan campuran pada umumnya
menimbulkan masalah hukum antara tata hukum adat dan atau hukum agama, yaitu
hukum yang mana dan hukum apa yang akan diberlakukan dalam pelaksanaan
perkawinan itu. Pada dasarnya hukum adat atau hukum agama tidak membenarkan
terjadinya perkawinan campuran. Namun dalam perkembangannya, hukum adat ada yang
memberikan jalan keluar untuk mengatasi masalah ini sehingga perkawinan campuran
dapat dilaksanakan.
54. Berilah penjelasan apakah yang dimaksud dengan perkawinan lari !
Jawab : perkawinan lari atau biasa di sebut kawin lari dapat terjadi di suatu lingkungan
masyarakat adat, tetapi paling banyak terjadi adalah di kalangan masyarakt batak,
lampung, bali, bugis, makassar dan maluku. Walaupun kawin lari merupakan
pelanggaran adat, tetapi di daerah-daerah tersebut terdapat tata tertib guna menyelesaikan
masalah ini. Sesungguhnya perkawinan lari bukanlah suatu bentuk perkawinan
sebenarnya, melainkan merupakan suatu sistem pelamaran karena dengan terjadi
perkawinan lari dapat berlaku bentuk perkawinan jujur, semanda atau bebas (mandiri),
tergantung pada keadaan dan perundingan kedua belah pihak.
55. Apa yang dimaksud dengan larangan perkawinan dalam hukum adat ? Coba sebutkan
beberapa hal yang menyebabkan suatu perkawinan dilarang menurut hukum perkawinan
adat !
Jawab : yang dimaksud dengan larangan perkawinan dalam hukum adat adalah segala
sesuatu yang dapat menyebabkan perkawinan itu tidak dapat dilaksanakan karena tidak
memenuhi persyaratan sebagaimana dikehendaki oleh hukum adat atau larangan agama
yang telah masuk menjadi ketentuan hukum adat.
Beberapa larangan dalam hukum perkawinan adat, sebagai berikut :
1. Karena hubungan kekerabatan, larangan perkawinan karena ikatan hubungan
kekerabatan dapat terlihat dalam hukum adat batak yang bersifat asymmetrisch
connubium, dilarang terjadinya perkawinan antara laki-laki dengan perempuan yang
satu marga. Jika di timor disebutkan bahwa dilarang terjadi perkawinan terhadap anak
yang bersaudara dengan ibu. Pada masyarakat adat minangkabau disebut bahwa laki-laki
dan perempuan dilarang kawin apabila mereka satu suku.
2. Karena perbedaan kedudukan, dilarangnya perkawinan karena alasan perbedaan
kedudukan terjadi pada masyarakat yang masih bertradisi feodalisme. Misalnya seorang
laki-laki dilarang melakukan perkawinan dengan perempuan dari golongan rendah atau
sebaliknya. Pada zaman sekarang, sudah banyak terjadi perkawinan antara orang dari
golongan bermartabat rendah dengan mereka yang bermartabat tinggi, atau sebaliknya.
Masalah perkawinan yang timbul dari perbedaan kedudukan ini sering mengakibatkan
adanya ketegangan dalam kekerabatan. Namun jika dititik hukum adat bersifat luwes,
maka tidak tertutup kemungkinan berikutnya bagi penyelesaian masalah perkawinan
tersebut secara adat pula. Dalam hal ini yang sulit adalah penyelesaian masalah
perkawinan yang menyangkut keagamaan atau kepercayaan, seperti aturan dalam agama
hindu.
3. Karena perbedaan agama, perbedaan agama ini dapat terjadi menjadi penghalang
terjadinya suatu perkawinan antara laki-laki dengan perempuan, seperti di daerah
lampung setiap warga adat harus menganut agama islam, bagi mereka yang tidak
beragama islam tidak dapat diterima menjadi anggota warga adat. Oleh karena itu, laki-
laki dan perempuan yang beragama lain yang hendak melangsungkan perkawinannya
harus terlebih dahulu memasuki agama islam. Bagi mereka yang melangsungkan
perkawinan tidak menganut agama islam berarti harus keluar dari pergaulan adat
kekerabatan orang lampung, karena menurut hukum adat lampung, perkawinan yang
tidak dilaksanakan menurut hukum islam adalah tidak sah.
56. Berilah penjelasan tentang adat pelamaran dalam hukum perkawinan adat !
Jawab : yang dimaksud dengan adat pelamaran dalam hukum adat adalah tata cara
melakukan pelamaran sebelum berlangsung acara perkawinan secara hukum adat. Dalam
hukum adat ditentukan bahwa sebelum melangsungkan ikatan perkawinan guna
membentuk suatu keluarga atau rumah tangga bahagia, seorang harus terlebih dahulu
melakukan pelamaran dari pihak yang satu kepada pihak yang lain menurut tata cara adat
masing-masing masyarakat adat.
57. Berilah penjelasan tentang acara dan upacara perkawinan dalam hukum perkawinan !
Jawab : pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau
dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan
ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara
pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku
bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu
kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agamatertentu pula.
58. Pada umumnya acara perkawinan adat telah diresapi hukum perkawinan berdasarkan
ketentuan agama,coba jelaskan !
Jawab : pada umumnya acara dan upacara perkawinan dalam hukum perkawinan adat
telah diresapi hukum perkawinan berdasarkan ketentuan agama; bagi mereka melakukan
“ijab kabul” antara bapak atau wali dari mempelai perempuan dengan mempelai laki-laki
dan perempuan mengucapkan perjanjian perkawinannya di hadapan pendeta atau pastur
yang memberkati mereka di gereja. Mereka yang beragama budha, mempelai laki-laki
atau perempuan mengucapkan perjanjian mereka di wihara di depan altar suci sang
budha (bodesatwa) dan diberkati oleh pendeta yang disebut “khikkuhu” atau “bhikkuni“,
atau “sumanera” atau “sumantri“. Bagi mereka yang melakukan perkawinan menurut
agama hindu kedua mempelai laki-laki dan perempuan melakukan upacara pemberkatan
yang disebut “mejayajaya” oleh brahmana “sulinggih“.
59. Di kalangan masyarakat kebanyakan tidak cukup hanya melakukan perkawinan menurut
ketentuan agama saja,melainkan dilengkapi dengan pelaksanaan upacara-upacara adat
dalam bentuk yang sederhana maupun dalam bentuk besar-besaran,berilah penjelasan
tentang hal ini !
Jawab : dalam pelaksanaan upacara perkawinan baik berdasarkan kitab suci maupun adat
istiadat maka harus diingat bahwa wanita dan pria calon pengantin harus sudah dalam
satu agama hindu dan jika belum sama maka perlu dilaksanakan upacara sudhiwadani.
Selain itu menurut kitab yajur veda ii. 60 dan bhagavad gita xvii. 12-14 sebutkan syarat-
syarat pelaksanaan upacara, sebagai berikut:
1. sapta pada (melangkah tujuh langkah kedepan) simbolis penerimaan kedua
mempelai itu. Upacara ini masih kita jumpai dalam berbagai variasi (estetikanya)
sesuai dengan budaya daerahnya, umpamanya menginjak telur, melandasi tali,
melempar sirih dan lain-lainnya.
2. panigraha yaitu upacara bergandengan tangan adalah simbol mempertemukan kedua
calon mempelai di depan altar yang dibuat untuk tujuan upacara perkawinan. Dalam
budaya jawa dilakukan dengan mengunakan kekapa ( sejenis selendang) dengan cara
ujung kain masing-masing diletakkan pada masing-masing mempelai dengan diiringi
mantra atau stotra.
3. laja homa atau agni homa pemberkahan yaitu pandita menyampaikan puja stuti
untuk kebahagiaan kedua mempelai ( dirjen bimas hindu dan budha, 2001:36).
4. sraddha artinya pelaksanaan samskara hendaknya dilakukan dengan keyakinan
penuh bahwa apa yang telah diajarkan dalam kitab suci mengenai
pelaksanaan yajña harus diyakini kebenarannya. Yajña tidak akan menimbulkan
energi spiritual jika tidak dilatarbelakangi oleh suatu keyakinan yang mantap.
Keyakinan itulah yang menyebabkan semua simbol dalam sesaji menjadi bermakna
dan mempunyai energi rohani. Tanpa adanya keyakinan maka simbol-simbol yang
ada dalam sesaji tersebut tak memiliki arti dan hanya sebagai pajangan biasa.
5. lascarya artinya suatu yajña yang dilakukan dengan penuh keiklasan.
6. sastra artinya suatu yajña harus dilakukan sesuai dengan sastra atau kitab suci.
Hukum yang berlaku dalam pelaksanaan yajña disebut yajña vidhi. Dalam agama
hindu dikenal ada lima hukum yang dapat dijadikan dasar dan pedoman
pelaksanaan yajña.
7. daksina artinya adanya suatu penghormatan dalam bentuk upacara dan harta benda
atau uang yang dihaturkan secara ikhlas kepada pendeta yang memimpin upacara.
8. mantra artinya dalam pelaksanaan upacara yajña harus ada mantra atau nyanyian
pujaan yang dilantunkan.
9. annasewa artinya dalam pelaksanaan upacara yajña hendaknya ada jamuan makan
dan menerima tamu dengan ramah tamah.
10. nasmita artinya suatu upacara yajña hendaknya tidak dilaksanakan dengan tujuan
untuk memamerkan kemewahan.
60. berikan pengertian tentang hukum adat ?
Jawab : hukum adat adalah sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan
sosial di indonesia dan negara-negara lainnya seperti jepang, india, dan tiongkok. Hukum
adat adalah hukum asli bangsa indonesia. Sumbernya adalah peraturan-peraturan hukum
tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran hukum
masyarakatnya. Karena peraturan-peraturan ini tidak tertulis dan tumbuh kembang, maka
hukum adat memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan elastis. Selain itu dikenal pula
masyarakat hukum adat yaitu sekelompok orang yang terikat oleh tatanan hukum adatnya
sebagai warga bersama suatu persekutuan hukum karena kesamaan tempat tinggal
ataupun atas dasar keturunan.
61.Sebutkanlah sifat dari hukum waris adat serta perbedaannya dengan hukum
jawab:
- harta warisan dalam system hukum adat, tidak merupakan kesatuan dapat dinilai
harganya, tetapi merupakan kesatuan yang tidak dapat terbagi atau dapat terbagi tetapi
menurut jenis macamnya dan kepentingan ahli waris.
- dalam hukum waris adat tidak mengenal asas legitieme portie atau bagian mutlak,
sebagaimana diatur dalam hukum waris adat dan hukum waris islam.
- hukum waris adat tidak mengenal adanya hak bagi ahli waris untuk sewaktu-waktu
menuntut agar harta warisan dibagikan.
Sedangkan perbedaan hukum waris adat dengan hukum, yaitu hukum bersifat mengatur
karena hukum memuat berbagai peraturan baik dalam bentuk perintah maupun larangan,
bersifat memaksa karena hukum memiliki kemampuan dan kewenangan memaksa
anggota masyarakat untuk mematuhinya dan bersifat melindungi karena hukum dibentuk
melindungi hak tiap-tiap orang serta menjaga keseimbangan.

62. Waris barat dan hukum waris menurut hukum islam?


Jawab: menurut pandangan hukum islam, waris barat dan hukum waris adalah
suatu hukum yang mengatur peninggalan harta seseorang yang telah meninggal dunia
diberikan kepada yang berhak, seperti keluarga dan masyarakat yang lebih berhak tanpa
adanya kezholiman.

63. Di dalam hukum waris adat disebutkan adanya tiga macam system kewarisan, coba
sebutkan ketiga system ini!
Jawab: system kolektif, system mayorat dan individual.

64. Jelaskan system kewarisan di atas!


Jawab: - apabila para waris mendapat harta peninggalan yang diterima mereka secara
kolektif (bersama) dari pewaris yang tidak terbagi secara perseorangan, maka kewarisan
demikian disebut kewarisan kolektif.
- apabila harta pusaka yang tidak terbagi-bagi dan hanya dikuasai anak tertua, yang berarti
hak pakai, hak mengolah dan memungut hasilnya dikuasai sepenuhnya oleh anak tertua
dengan hak dan kewajiban mengurus dan memelihara adik-adiknya yang pria dan
wanita sampai mereka dapat berdiri sendiri, maka sistem kewarisan tersebut
disebut “kewarisan mayorat”.

- apabila harta warisan dibagi-bagi dan dapat dimiliki secara perorangan dengan “hak
milik”, yang berarti setiap waris berhak memakai, mengolah dan menikmati hasilnya
atau juga mentransaksikannya, terutama setelah pewaris wafat, maka kewarisan
demikian disebut “kewarisan individual”.

65. Apa bentuk harta yang diwariskan menurut hukum waris adat? Coba jelaskan!
Jawab:berwujud dan tidak beruwujud. Berwujud itu seperti tanah dan semacamnya dan
yang tidak berwujud itu bias tahta atau kedudukan.

66. Apakah yang dimaksud dengan pewaris dan waris dalam hukum adat? Beri penjelasan!
Jawab: pewaris adalah orang yang memiliki harta kekayaan yang akan diteruskannya dan
akan dibagi-bagikannya kepada para waris setelah ia wafat. Sedangkan waris adalah
waris adalah orang yang mendapat harta warisan, sedangkan ahli waris adalah orang yang
berhak mendapat harta warisan.

67. Apakah yang dimaksud dengan pewarisan, jelaskan!


Jawab:pewarisan adalah proses penerusan harta peninggalan atau warisan dari pewaris
kepada para warisnya.

68. Bagaimana pula system pembagian pewarisan? Coba jelaskan!


Jawab: system pewarisan dipengaruhi oleh struktur kemasyarakatannya atau kekerabatan
yang terdiri dari sistem patrilinial (sistem kekerabatan yang ditarik menurut garis
bapak), sistem matrilineal yaitu sistem kekerabatan yang ditarik menurut garis ibu,
sistem parental atau bilateral yaitu sistem kekerabatan yang ditarik menurut garis bapak
dan ibu.

69. Sebutkan lingkup materi yang dibahas dalam hukum tanah dan berikan penjelasan
masing-masing!
Jawab: asas accessie atau asas perlekatan. Dalam asas ini, bangunan dan tanaman yang
ada di atas tanah merupakan satukesatuan; bangunan dan tanaman tersebut bagian dari
tanah yang bersangkutan.hak atas tanah dengan sendirinya, karena hukum meliputi juga
pemilikan bangunan dan tanaman yang ada di atas tanah yang dihaki, kecuali kalau adake
sepakatan lain dengan pihak yang membangun atau menanamnya. Perbuatanhukum
mengenai tanah dengan sendirinya karena hukum juga bangunan dantanaman yang ada di
atasnya.

70. Sebutkan dua hal yang menyebabkan tanah memiliki kedudukan yang sangat penting
dalam hukum adat!
Jawab: sistem keturunan, pada ystem ini dibedakan menjadi tiga macam yaitu garis
keturunan bapak, garis keturunan ibu, serta garis keturunan keduanyaSistem individual,
merupakan jenis pembagian warisan berdasarkan bagiannya masing-masing, umumnya
banyak diterapkan pada masyarakat suku jawa.

Sistem kolektif, merupakan system pembagian warisan dimana kepemilikannya


masing-masing ahli waris memiliki hak untuk mendapatkan warisan atau tidak menerima
warisan. Umumnya bentuk warisan yang digunakan dengan jenis ini adalah barang
pusaka pada masyarakat tertentu.

71. Sebutkan hak-hak yang berkenaan dengan tanah?

Jawab ;

A.hak ulayat

B.hak perorangan atas tanah

C.hal-hal yang dapat mempengaruhi atas hukum tanah adat

72. Berilah penjelasan tentang persekutuan atas tanah!

Jawab: cara persekutuan mempertahankan serta memelihara hak ulayat :

a) persekutuan berusaha meletakkan batas-batas di sekeliling wilayah


kekuasaannya.
b) persekutuan menunjuk pejabat-pejabat tertentu yang khusus bertugas mengawasi
wilayah kekuasaan persekutuan yang bersangkutan, pejabat ini disebut “jaring”
(minagkabau), “teterusan” (minahasa), “kepala kewang” (ambon),
“lelipis lembukit”

73. Coba jelaskan masing-masing mengenai jenis hak ulayat, daya berlakunya hak ulayat
, pimpinan ulayat, objek hak ulayat ,batas wilayah ulayat dan perubahan hak ulayat
menjadi hak perseorangan !

Jawab :

Hak Ulayat adalah pengakuan bersama oleh seluruh anggota masyarakat dan
didalamnya juga terkandung hak kepunyaan perorangan yang berarti orang
perorangan boleh mempunyai tanah di lingkungan hak ulayat tersebut.

Hak purba adalah hak yang dipunyai oleh suatu suku (clan/ gens/ stam), sebuah
serikat desa-desa (dorpenbond) atau biasanya oleh sebuah desa saja untuk menguasai
seluruh tanah dan seisinya dalam lingkungan wilayahnya.

Menurut Ter Haar hubungan antara kepentingan perseorangan dan kepentingan


persekutuan adalah timbal balik dan memiliki kekuatan yang sama. Artinya, hak
perseorangan mempertahankan diri terhadap hak persekutuan adalah sama kuatnya
dengan hak persekutuan mempertahankan diri terhadap hak perseorangan. Fakta
tersebut dapat dirumuskan demikian: hak ulayat dan hak perorangan itu bersangkut-
paut dalam hubungan kempis-mengembang, desak-mendesak, batas-membatasi,
mulur-mungkret tiada henti.

74. Berilah penjelesan tentang hak perseorangan tanah !

Jawab : Hak Perorangan Atas Tanah adalah hak penguasaan atas tanah yang
memberikankewenangan yang bersifat umum yaitu kewenangan di bidang perdata
dalam penguasaan dan penggunaan tanah sesuai dengan jenis-jenis hak atas tanah
yang diberikan.

75. Sebutkan beberapa macam bentuk transaksi tanah dan jelaskan !


Jawab : Macam-Macam Transaksi Tanah
1. Transaksi Tanah Sepihak
Adalah suatu perbuatan yang dilakukan untuk menguasai sebidang tanah dan
tanah tersebut tidak dikuasai oleh siapa pun.
2. Transaksi Tanaha Dua Pihak
Adalah transaksi tanaha yang objeknya/tanahnya telah dikuasai oleh hak milik.
Transaksi ini biasa terjadi karena:
1. Jual lepas/jual beli
Yang dimaksud dengan jual lepas adalah suatu transaksi dimana satu pihak
menyerahkan kepemilikannya atas tanah untuk selama-lamanya kepada pihak
lain/pihak ke-2 dan pihak ke-2 tersebut telah membayar harga yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak.
2. Jual gadai
Jual gadai adalah penyerahan tanah oleh penjual kepada pembeli dengan harga
tertentu dan dengan hak menebusnya kembali.
3.Jual tahunan
Terjadi apabila pemilik tanah menyerahkan milik tanahnya kepada orang
orang lain untuk beberapa tahun panen dengan menerima pembayaran terlebih
dahulu dari penggarap(orang lain itu).

76. Dalam transaksi-transaksi yang ada hubunganya dengan tanah, apa yang menjadi
obejek transaksinya? Coba sebutkan!

Jawab: yang menjadi objek dari transaksi tanah pada umumnya adalah adalah
tanah,tetapi ada juga yang dapat dipersamakan dengan dalam hal ini adalah seperti
kolam ikan, rumah beserta perkaranganya, pohon buah-buahan beserta kebunnya.

77. Sebutkanlah dasar perundang-undangan berlakunya hukum adat dan peradilan adat
pada masa pemerintahan kolonial hindia-belanda!

Jawab: dasar perundang-undangan hukum adat

1. Dasar filosofis
2. Dasar sosiologis

3. Dasar yuridis

78. Pada masa hindia belanda ada adatrecht (hukum adat) yang berlaku bagi orang-orang
yang tidak tunduk kepada kuh perdata dan gewoonte recht (hukum kebiasaan) yang
berlaku bagi mereka yang tunduk kepada hukum kuhperdata.78. Sebutkan isi
ketentuan pasal 1 31 ayat (2) sub b dan pasal 1 34 ayat (2) is?

Jawab: dalam pasal 131 ayat 2 sub b. I.s. menyebutkan bahwa bagi golongan hukum
indonesia asli dan timur asing berlaku hukum adat mereka, tetapi bila kepentingan
sosial mereka membutuhkannya, maka pembuat undang-undang dapat menentukan
bagi mereka :

1. Hukum eropa

2. Hukum eropa yang telah diubah

3. Hukum bagi beberapa golongan bersama dan

4. Hukum baru yaitu hukum yang merupakan sintese antara adat dan hukum mereka
yaitu hukum eropa.

Di pasal 134, yang menyebutkan : “dalam hal timbul perkara hukum perdata antara
orang-orang islam, dan hukum adat mereka meminta penyelesaiannya, maka
penyelesaian perkara tersebut diselenggarakan oleh hakim agama, kecuali ordonansi
telah menetapkan lain”.

79.Berilah penjelasan dan ulasan dari pasal 131 ayat (2) sub b is !

Jawab: mengenai pasal 131 ayat 2 sub b is ini, harus dikemukakan dua hal, pertama,
ketentuan tersebut adalah suatu pasal kodifikasi (codificatie-artikel), yaitu ketentuan
tersebut memuat suatu tugas kepada pembuat undang-undang. Tetapi hal kedua,
selama redaksi pasal 131 ayat 2 sub b is ini berlaku redaksi ini berlaku sejak tanggal 1
januari 1920 (antara tanggal 1 januari 1920 dan tanggal 1 januari 1926 redaksi pasal
131 is berlaku sebagai redaksi yang baru dari pasal 75 rr 1854), maka kodifikasi yang
diperintahkan kepada pembuat ordonansi itu belum terjadi.

80.Sebutkan perbedaan penting antara pasal 131 ayat (2) suh b is dengan pasal 75 redaksi
lama ?

Jawab: perbedaan antara pasal 131 is dengan pasal 75 lama rr antara lain: 1. Hukum
adat dirumuskan secara berbeda dalam kedua pasal 75 lama rr dan 131 is (mahadi,
l991:17). Dalam pasal 75 lama hukum adat dirumuskan sebagai uu agama lembaga-
lembaga dan kebia saan-kebiasaan golongan bumi putra. Dalam pasal 131 is, hukum
adat dirumuskan sebagai norma hukum yang erat hubungannya dengan agama dan
kebiasaan-kebiasaan. Rumusan hukum adat menurut pasal 75 lama rr dipengaruhi oleh
pendapat van den berg yang dikenal dengan teori resepsi (_recetio in complexu).

81. Berilah ulasan dan alasan mengenai wewenang hakim ?

Jawab:

a. Pasal 24 a uud 1945 menyatakan bahwa "mahkamah agung memiliki


kewenangan mengadili kasus hukum pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang-undangan di bawah uu terhadap uu, dan mempunyai wewenang lain
yang diberikan oleh uu."
b. Pasal 24c uud 1945, mahkamah konstitusi berwenang mengadili pada tingkat
pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji uu terhadap
uud, memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh undanundang dasar, memutus pembubaran partai politik, dan
memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
c. Pasal 24b uud 1945 menyatakan bahwa komisi yudisial bersifat mandiri dan
berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang
lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluruhan martabat,
serta perilaku hakim.
82. Sebutkan beberapa peraturan perundang-undang republik indonesia yang memuat
hukum adat di dalamnya?

Jawab: peraturan perundang-undangan republik indonesia yang memuat hukum adat


di dalamnya dapat disebutkan yaitu:

a. Uud 1945
b. Konstitusi ris
c. Uud sementara 1950
d. Uu nomor 1 darurat 1951
e. Dekrit presiden tanggal 5 juli 1959 dan kembali berlakunya uud 1945
f. Ketetapan mprs nomor ii/mprs/1960 lampiran a paragraf 402
g. Uu nomor 5 tahun 1960 beserta peraturan pelaksanaannya
h. Uu nomor 2 tahun 1960
i. Uu nomor 19 tahun 1964
j. Uu nomor 5 tahun 1967 beserta peraturan pelaksananannya
k. Uu nomor 14 tahun 1970
l. Uu nomor 1 tahun 1974
m. Uu nomor 11 tahun 1974
n. Uu nomor 5 tahun 1979

83. Berikan penjelasan mengenai peraturan perundang-undang republik indonesia yang


memuat hukum indonesia ?

Jawab:

1. Hukum adat dalam uud 1945

Bilamana kita meneliti uud 1945 ternyata tidak ada satu ketentuan pun yang tegas
menyinggung persoalan hukum adat. Uud 1945 tidak menyebut satu kata pun tentang
hukum adat. Karenanya menurut satjipto raharjo, suatu hal menarik untuk dinikmati
bahwa sekalipun oleh banyak orang menerima hukum adat sebagai salah satu sumber
hukum, namun menurut uud ternyata sama sekali tidak menyebutkannya.

2. Hukum adat dalam konstitusi ris


Dengan diundangkannya konstitusi ris pada tanggal 6 februari 1950 dengan
keputusan presiden ris tanggal 31 januari 1950 nomor 48, lembaran negara tahun
1950 nomor 3, maka kedudukan serta peranan hukum adat dalam perundang-
undangan nasional republik indonesia serikat tidak mengalami perubahan yang
berarti. Sebabnya terdapat pasal 192 ayat (1) yang merupakan ketentuan peralihan
serta menetapkan bahwa ‘’semua peraturan perundang-undangan dan ketentuan-
ketentuan tata usaha yang sudah ada pada saat konstitusi ini berlaku.

3. Hukum adat dalam uuds 1950

Uuds 1950, diundangkan pada tanggal 15 agustus 1950, dengan uu nomor 7 tahun
1950 serta mulai berlaku pada tanggal 17 agustus 1950 tidak membawa perubahan
serta peranan hukum adat di dalam seluruh sistem perundang-undangan yang berlaku
di negara republik indonesia yang berbentuk republik kesatuan kembali.

4. Hukum adat dalam undang-undang nomor 1 darurat tahun 1951

Undang-undang nomor 1 darurat tahun 1951 (lembaran negara 1951 nomor 9) yang
diundangkan pada tanggal 14 januari 1951 adalah uu tentang tentang tindakan-
tindakan untuk menyelenggarakan susunan, kekuasaan dan acara pengadilan sipil.

5. Hukum adat dalam dekrit presiden tanggal 5 juli 1959 dan kembali berlakunya
undang-undang dasar 1945Pada tanggal 5 juli 1959 dengan melalui dekrit, presiden
membubarkan konstituante, mengemukakan berlakunya konstitusi proklamasi
1945.dengan kembalinya undang-undang ini,maka sesungguhnya kembali juga jiwa
kepribadian masyarakat dan bangsa indonesia yaitu pancasila yang melandasi segala
kehidupan serta penghidupan masyarakat negara kesatuan republik indonesia, dan
dengan sendirinya keberadaan hukum adat pun kembali dapat ditemukan.

6. Hukum adat dalam ketetapan mprs nomor ii/mprs/1960, lampiran a paragraf 402

Keberadaan hukum adat dalam ketetapan mprs nomor ii/mprs/1960 lampiran a


paragraph 402 ini dapat dilihat dari garis-garis besar politik dibidang hukum yang
ditetapkannya, yaitu:
A. Asas-asas pembinaan hukum nasional sesuai dengan haluan negara dan
berlandasan dengan hukum adat yang tidak menghambat perkembangan
masyarakat adil dan makmur.

B. Di dalam usaha ke arah homoginitas dalam bidang hukum supaya


diperhatikan kenyataan-kenyataan yang hidup di indonesia.

C. Dalam penyempurnaan undang-undang hukum perkawinan dan waris supaya


diperhatikan adanya faktor-faktor agama, adat dan lain-lainya.

7. Hukum adat dalam undang-undang nomor 5 tahun 1960

Uadang-undang nomor 5 tahun 1960 (lembaran negara 1960 no 108) yang mulai
berlaku pada tanggal 24 september 1960 tentang ketentua pokok agraria yang lebih
terkenal dengan singkatan uupa adalah merupakan contoh sebuah undang-undang
yang paling unik dalam menetapkan hubungan masalah pertanahan dengan hukum
adat.

8. Undang-undang nomor 2 tahun 1960

Undang-undang nomor 2 tahun 1960 tentang pembagian hasil diundangkan pada


tanggal 7 januari 1960. Yang diatur di dalamnya adalah merupakan suatu meteri
hukum yang dikenal dengan hukum adat yang tercakup dalam kelompok apa yang
dinamakan transaksi yang ada hubungan dengan tanah.

Dalam pasal 7 undang dinyatakan bahwa : besarnya bagi hasil tanah yang menjadi
hak npengggarapan dan pemilik untuk setiap daerah swatantra tingkat 2 yang
bersangkutan, dengan memperhatikan jenis tanaman, kaedah tanah, kepadatan
penduduk, zakat yang disisihkan sebelum dibagi faktor-faktor ekomomis serta
ketentua-ketentuan adat setempat.

dalam pasal 8 undang-undang no 2 tahun 1960 ditentukan bahwa dibeberapa


daerah berlaku kebiasaan untuk memperoleh hak akan mengusahakan tanah dengan
perjanjian bagi hasil calon penggarap diharuskan membayar uang atau memberikan
barang sesuatu kepada pemilik.[6]
9. Undang-undang nomor 19 tahun 1964

Undang-undang nomor 19 tahun 1964 diundangkan pada tanggal 31 oktober 1964,


merupakan suatu undang-undang yang menetapkan ketentuan-ketentuan pokok
kekuasaan kehakiman serta bertujuan meletakan dasar-dasar bagi penyelenggara
peradilan. Hal ini ditetapkan dalam pasal 3 yang menyatakan bahwa pengadilan
mengadili menurut hukum sebagai alat revolusi berdasarkan pancasila menuju
masyarakat sosialis indonesia.

10. Undang-undang nomor 5 tahun 1967

Undang-undang no.5 tahun 1967 (ln 1967 nomor 8) tentang ketentuan pokok
kehutanan adalah undang-undang yang mengatur secara lebih khusus salah satu dari
bidang agraria, yaitu hutan.

11. Undang-undang nomor 14 tahun 1970

Undang-undang no 14 tahun 1970 yang dinyatakan masih mengandung kelemahan-


kelemahan yang prinsipil karena tidak merupakan pelaksanaan murni dari pasal 24
uud 1945 , bahkan memeuat ketentuan-ketentuan yang bertentangan dengan uud
1945 , pada hakikatnya menegaskan lagi, bahkan lebih memperkokoh kepentingan
peranan hukum adat dalam pembangunan dan pembinaan hukum nasional kita.

12. Undang-undang nomor 1 tahun 1974

Undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan yang dindangkan pada


tanggal pada tanggal 2 januari 1974 adalah suatu undang-undang nasional yang telah
menciptakan pembaruan hukum dibidang perkawinan.

13. Undang-undang nomor 11 tahun 1974

Dalam undang-undang nomor 11 thun 1974 tentang pengairan hanya ada 1 pasal saja
yang berkenaan dengan hukum adat, yaitu pasal 3 ayat (3) yang menyatakan bahwa
pelaksanaan atas ketentuan ayat (2). Pasal ini tentang hak menguasai negara terhadap
air,tetap menghormati hak yangdimiliki masyarakat adat setempat sepanjang yang
tidak bertentangan dengan kepentingan nasional. Dalam penjelasan pasal tersebut
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan masyarakat adat setempat adalah
masyarakat yang tata kehidupannya berdasarkan atas kebiasaaan dan keagamaan
termasuk juga lembaga-lembaga masyarakat yang bersifat religius.

14. Undang-undang nomor 5 tahun 1979

Undang-undang nomor 5 tahun 1979 adalah undang-undang tentang pemerintah


desa, seharusnya undang-undang ini mempunyai hubungan yang erat dengan hukum
adat, oleh karena itu kebanyakan desa di indonesia adalah merupakan persekutuan
adat atau yang menjadi pelaksana hukum adat. Karena itu antara desa dengan hukum
adat tidak dapat dipisahkan satu sama lain

84. Apa yang dimaksudkan dengan yurisprudensi?

Jawab: yurisprudensi adalah adalah keputusan-keputusan dari hakim terdahulu untuk


menghadapi suatu perkara yang tidak diatur di dalam uu dan dijadikan sebagai
pedoman bagi para hakim yang lain untuk menyelesaian suatu perkara yang sama.

85.Apa gunanya memahami yusrisprudensi ini?

jawab:

 Guna untuk lebih menegakkan kepastian hukum

 Untuk mewujudkan keseragaman pandangan hukum yang sama

 Sebagai landasan hukum

 Untuk menciptakan standar hukum

86. Apa perbedaan yurisprudensi dengan undang-undang?

Jawab: kalo yurisprudensi adalah putusan pengadilan yg brsifat konkret karena


mengikat orang" tertentu saja. Sedangkan undang undang adalah berisi peraturan"
yang abstrak atau umum karena mengikat setiap orang

87. Dapatkah yurisprudnesi ini dijadikan sebagai sumber hukum lain dalm menbantu
pembentukan hukum?
Jawab: dalam sistem peradilan di indonesia sumber hukum yang paling utama adalah
undang-undang. Akan tetapi, sebagaimana disadari oleh pihak yang bergelut di
bidang hukum bahwa undang-undang mempunyai sifat antara lain mudah mengalami
keusangan dan oleh karena itu selalu ketinggalan zaman. Pada saat yang sama
seiiring dengan perkembangan zaman, terdapat persoalan baru muncul yang meliputi
semua aspek kehidupan, seperti di bidang ekonomi dan keluarga. Persoalan baru
yang muncul ini belum ada ketika undang-undang telah dibentuk. Oleh karena itu
solusi dari masalah baru yang muncul itu juga tidak semuanya didapatkan dari
undang-undang.

88. Apakah yurisprudensi yang lahir dari adanya putusan hakim dalam suatu kasus
tertentu dapat dijadikan dasar hukum atau sumsber hukum lain untuk?

Jawab : hakim tidak hanya merdeka secara institusional namun hakim juga merdeka
secara personal, sebagaimana telah diatur di dalam pasal 24 perubahan keempat
undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 (undang-undang dasar
1945) yang menyatakan bahwa kekuasaan kehakiman dijalankan secara merdeka
dalam menyelenggarakan peradilan yang adil. Artinya, hakim bebas dan merdeka
serta tidak dapat dipengaruhi oleh kekuasaan lainnya dalam mengadili suatu perkara,
bahkan termasuk oleh sesama hakim yang tidak memutus perkara tersebut atau
hakim yang pernah menangani kasus serupa terdahulu. Konsep ini lah yang
menjadikan adanya perdebatan dalam kedudukan yurisprudensi, karena yurisprudensi
tetap dianggap sebagai pencederaan terhadap kemerdekaan seorang hakim dari
intervensi hakim lainnya.

89. Menyelesaikan kasus? Serupa dikemudian hari?

Jawab; sistem hukum indonesia selama ini, karena pengaruh sistem hukum belanda,
menganut sistem civil law.sebagaimana telah dijelaskan di muka, bagi negara-negara
penganut civil law yurisprudensi bukanlah hal yang sangat mengikat. Ketika ada
putusan hakim pengadilan sebelumnya yang dipakai untuk memutuskan kasus di
kemudian hari maka hal itu bukanlah karena putusan hakim sebelumnya mempunyai
kekuatan mengikat, melainkan karena hakim yang kemudian menganggap bahwa
putusan sebelumnya itu memang dianggap tepat dan layak untuk diteladani

90. Coba jelaskan apakah yurisprudensi hukum adat dapat dijadikan sebagai sumber
hukum lain untuk menyelsaikan kasus adat tertentu yang serupa dikalangan
masyarakat adat dikemudian ban!

Jawab :hukum adat adalah peraturan hidup berdasar adat istiadat, berkembang sejak
lama, walaupun tidak ditetapkan oleh lembaga yang berwajib tetapi ditaati sebagai
peraturan hidup. Pada umumnya, hukum adat bersifat sakral dan tradisi. Tidak semua
adat menjadi hukum adat. Hukum adat memiliki sanksi berdasar adat. Urisprudensi
adalah keputusan hakim terdahulu yang sering diikuti dan digunakan sebagai dasar
keputusan oleh hakim di kemudian hari untuk masalah yang saran.

91. Jika demikian , apakah yurispudensi ini dapat di jadikan materi penunjang studi
hukum adat, coba jelaskan ?

Jawab : ya,karena yurisprudensi adalah merupakan sumber hukum lain yang dapat
membantu pembentukan hukum. Karena itu, yurisprudensi yang lahir dari adanya
putusan hakim dalam suatu kasus tertentu dapat dijadikan dasar hukum atau sumber
hukum untuk menyelesaikan kasus – kasus yang serupa di kemudian hari

92. Coba sebutkan dan beri penjelasan tentang manfaat yang di peroleh dengan
mempelajari hukum adat ?

Jawab : apabila kita mempelajari hukum adat maka kita akan mudah memahami
hukum indonesia (positif), karena hukum adat dibentuk menurut kebiasaan
masyarakat indonesia yang memiliki sanksi dan diselaraskan dengan hukum
nasional. Hukum di indonesia salah satunya bersumber dari costum, di mana sumber
tersebut mengikuti perkembangan zaman dan harus disesuaikan dengan azas–azas
hukum yang berlaku dan tidak boleh bertentangan dengan ideologi bangsa. Suatu
peraturan yang telah diundangkan harus disepakati dan dipatuhi bersama tanpa
pengecualian. Keragaman budaya harus menyadarkan kita bahwa sangat penting
memahami latar belakang sosial budaya yang berasal dari masyarakat lain.
93. Bagaimana kita mengetahui bahwa hukum adat merupakan bentuk budaya hukum
indonesia ? Coba jelaskan ?

Jawab : apabila kita melakukan studi tentang hukum adat maka kita harus berusaha
memahami cara hidup dan pandangan hidup bangsa indonesia yang merupakan
refleksi dari cara berpikir dan struktur kejiwaan bangsa indonesia. Maka jelas
dikatakan bahwa memang hukum adat adalah sebagai aspek kehidupan dan budaya
bangsa indonesia karena struktur kejiwaan dan cara berpikir bangsa indonesia
tercermin lewat hukum adat itu sendiri.

94. Tunjukkanlah kedudukan dan peranan hukum adat dalam pembangunan hukum
nasional !

Jawab : 1. Hukum adat merupakan salah satu sumber yang penting untuk
memperoleh bahan – bahan bagi pembangunan hukum nasional, yang menuju kepada
unifikasi pembuatan peraturan perundangan dengan tidak mengabaikan
timbul/tumbuhnya dan berkembangnya hukum kebiasaan dan pengadilan dalam
pembinaan hukum.
2. Pengambilan bahan – bahan dari hukum adat dalam penyusunan hukum nasional

3. Di dalam pembinaan hukum harta kekayaan nasional, hukum adat merupakan


salah satu unsur sedangkan di dalam pembinaan hukum kekeluargaan dan hukum
kewarisan nasional merupakan intinya.
4. Dengan terbentuknya hukum nasional yang mengandung unsur – unsur hukum
adat, maka kedudukan dan peranan hukum adat itu telah terserap di dalam hukum
nasional.

95. Coba jelaskan apa yang di maksud dengan pengendalian social ?

Jawab : pengendalian sosial adalah merupakan suatu mekanisme untuk mencegah


penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku
dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan adanya pengendalian
sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang
berperilaku menyimpang/membangkang.
96. Coba jelaskan dimana hukum adat dapat memainkan peranannya sebagai
pengendalian sosial ?

Jawab :

a. Pengendalian lisan (pengendalian sosial persuasif). Pengendalian lisan diberikan


dengan menggunakan bahasa lisan guna mengajak anggota kelompok sosial untuk
mengikuti peraturan yang berlaku.

B. Pengendalian simbolik (pengendalian sosial persuasif). Pengendalian simbolik


merupakan pengendalian yang dilakukan dengan melalui gambar, tulisan, iklan, dan
lain-lain. Contoh : spanduk, poster, rambu lalu lintas.

C. Pengendalian kekerasan (pengendalian koersif). Pengendalian melalui cara cara


kekerasan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membuat si pelanggar jera
dan membuatnya tidak berani melakukan kesalahan yang sama. Contohnya seperti
main hakim sendiri.
97. Siapakah orang yang pertama yang menggunakan istilah “adat recht” ?

Jawab : istilah hukum adat pertama kali diperkenalkan secara ilmiah oleh prof. Dr. C
snouck hurgronje, kemudian pada tahun 1893, prof. Dr. C. Snouck hurgronje dalam
bukunya yang berjudul "de atjehers" menyebutkan istilah hukum adat sebagai "adat
recht" (bahasa belanda) yaitu untuk memberi nama pada satu sistem pengendalian
sosial (social control) yang hidup dalam masyarakat indonesia.

98. Digunakannya istilah “adat recht “ untuk menunjukan ?

Jawab : yaitu untuk memberi nama pada satu sistem pengendalian sosial (social
control) yang hidup dalam masyarakat indonesia.

99. Apakah anouck hurgronje sependapat dengan teori reception in complex dari van den
berg ?

Jawab : teori receptie secara tegas berbeda (bahkan bertentangan) dengan receptio in
complexu yang dikemukakan pendahulunya, van den berg. Teori tersebut
menegaskan bahwa hukum islam akan berlaku secara efektif di kalangan umat islam
jika hukum islam tersebut sejalan dengan hukum adat di indonesia. Dengan
demikian, hukum yang berlaku di indonesia tidak didasarkan pada ajaran agama
(islam) tetapi lebih pada hukum adat setempat.

100. Apaka sebenarnya yang dikemukakan dalam teori reception in complexu ?

Jawab : teori tersebut menegaskan bahwa hukum islam akan berlaku secara efektif di
kalangan umat islam jika hukum islam tersebut sejalan dengan hukum adat di
indonesia. Dengan demikian, hukum yang berlaku di indonesia tidak didasarkan pada
ajaran agama (islam) tetapi lebih pada hukum adat setempat.

101. Apa yang termuat di dalam buku cornelis van vollenhoven yang berjudul adat recht
van nederlands indie ?

Jawab : dalam bukunya “adat recht van nederlands indie “ menggambarkan hukum
adat yang terdiri dari unsur yang tidak tertulis dan yang tertulis.

102. Apa sebabnya cornelis van vollenhoven disebutkan sebagai bapak ilmu hukum adat
indonesia ?

Jawab : van vollenhoven dikatakan sebagai bapak hukum adat karena ia melawan
mengenai penghapusan hukum adat oleh sebagian orang dan juga mempertahankan
hukum adat tersebut selama hidupnya. Ia di angkat sebagai guru besar di universitas
leiden dan ia menjadi peletak dasar ilmu hukum adat dan pelajaran hukum adat.

103. Sebagai murid utama van vellonheven , ter haar telah menunjukkan intensinya
terhadap hukum adat , bagaimana bentuk usulannya dalam hal ini ?

Jawab : ter haar mengungkapkan bahwa hukum adat mencakup seluruh peraturan
yang menjelma di dalam keputusan-keputusan pada penjabat hukum, yang
mempunyai kewibawaan dan pengaruh, serta yang di dalam pelaksanaannya secara
serta merta dan dipatuhi dengan sepenuh hati oleh mereka yang diatur oleh
keputusan tersebut. Keputusan tersebut dapat mengenai suatu persengketaan, akan
tetapi juga dapat diambil berdasarkan kerukunan dan musyawarah
104. Menurut ter haar perbuatan-perbuatan dalam hukum adat itu pada dasarnya
berhubungan dengan religional-magis .apa yang dimaksudkan oleh ter haar ini.
Coba jelaskan !

Jawab : ter haar menguraikan secara sistematis masalah-masalah yang menyangkut


masyarakat hukum adat, tanah, perjanjian, hukum keluarga, hukum perkawinan,
hukum waris, dan lain sebagainya.

Sepanjang dasawarsa 1930-an, sampai pecahnya perang pasifik tahun 1942, ter haar
berhasil mempertahankan hukum adat sebagai hukum yang hidup dan terpakai di
badan-badan pengadilan negara (yang diselenggarakan khusus untuk memeriksa
perkara-perkara orang-orang pribumi ialah landraad). Ter haar berhasil
mengukuhkan hukum adat atas dasar dan/atau atas kekuatan preseden-preseden
yang dikembangkan dalam yurisprudensi landraad.

105.Untuk mengetahui benar atas beberapa hal dalam hukum adat, menurut ter haar
etnologi sangat di perlukan .apakah pengertian ter haar ini besar ?

Jawab : ya,karena mendapatkan pengakuan formil dalam undang-undang, ter haar


telah memperjuangkan pengakuan hak ulayat melalui “volksraad”, komisi agraria
1928, maupun dalam advis komisi tahun 1938

Anda mungkin juga menyukai