0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
328 tayangan2 halaman
a) Sistem pemerintahan parlementer sangat bergantung pada kekuasaan legislatif, baik untuk legitimasi maupun kebijakan. Eksekutif dipertanggungjawabkan kepada parlemen.
b) Sistem presidensial memisahkan eksekutif dan legislatif. Presiden dipilih langsung dengan masa jabatan tetap.
c) Sistem semi-presidensial sulit didefinisikan karena mencampur fitur presidensial dan parlementer dengan berbagai variasi.
a) Sistem pemerintahan parlementer sangat bergantung pada kekuasaan legislatif, baik untuk legitimasi maupun kebijakan. Eksekutif dipertanggungjawabkan kepada parlemen.
b) Sistem presidensial memisahkan eksekutif dan legislatif. Presiden dipilih langsung dengan masa jabatan tetap.
c) Sistem semi-presidensial sulit didefinisikan karena mencampur fitur presidensial dan parlementer dengan berbagai variasi.
a) Sistem pemerintahan parlementer sangat bergantung pada kekuasaan legislatif, baik untuk legitimasi maupun kebijakan. Eksekutif dipertanggungjawabkan kepada parlemen.
b) Sistem presidensial memisahkan eksekutif dan legislatif. Presiden dipilih langsung dengan masa jabatan tetap.
c) Sistem semi-presidensial sulit didefinisikan karena mencampur fitur presidensial dan parlementer dengan berbagai variasi.
Pemerintahan dalam sistem parlementer sangat bergantung kepada kekuasaan
legislative, bukan saja legistimasinya bahkan kebijakan public yang diambil juga bergantung pada lembaga legislative. Mandate kekuasaan eksekutif berasal dari parlemen dan secara politik juga dipertanggungjawabkan kepada lembaga tersebut. Oleh karena itu proses berlangsungnya pemerintahan, baik ketika terbentuknya pemerintah, jalannya pemerintahan maupun berakhirnya suatu pemerintahan, parlemen sangat menentukan. Fitur-fitur sistem pemerintahan parlementer pada umumnya untuk tidak mengatakan semuanya, sangat terkait dengan parlemen. Dibagian siklus sistem parlementer suah ditampilkan fitur-fitur sistem pemerintahan parlementer yang memang hampir semuanya terkait dengan parlemen. Dalam perkembangannya fitur-fitur yang terdapat dalam setiap sistem pemerintahan memang semakin beragam modifikasinya. Modifikasi fitur-fitur tersebut dibuat dengan berbagai tujuan namun terdapat bukti kuat bahwa modifikasi fitur-fitur dalam sistem pemerintahan umunya untuk mengatasi instabilitas dalam pemerintahan. b) Fitur Sistem Pemerintahan Presidensial Sistem pemerintahan presidensial dikenal dengan keterpisahan antara lembaga eksekutif dan legislative oleh karena itu dapat dilihat fitur utama sistem ini adalah mendukung prinsip tersebut. Dua fitur yang dianggap selalu ada dalam setiap sistem pemerintahan presidensial adalah pemilihan presiden langsung oleh rakyat dan masa jabatan pemerintahan yang memiliki waktu yang tepat. Pemilihan langsung dalam pembentukan kekuasaan eksekutif menunjukan bahwa kekuasaan eksekutif tidak memiliki sumber legitimasinya di kekuasaan legislative. Sementara fitur pemerintahan yang memiliki masa jabatan yang tetap (fix term government) menunjukkan bahwa sistem ini dirancang pergantiannya hanya terjadi melalui pemilihan umum sebagai tempat mendapatkan legitimasi dari dua kekuasaan (eksekutif dan legislative), tidak ada diantara dua kekuasaan tersebut saling mengganggu legitimasi kekuasaanya satu sama lain. Jika diperhatikan ciri utama sistem parlementer dan sistem presidensial maka perbedaanya terletak pada keterkaitan dan keterpisahan antara lembaga legislative dan lembaga eksekutif. Fitur-fitur lain dari kedua sistem tersebut merupakan turunan dari ciri utama ini. c) Fitur Sistem Pemerintahan Semi Presidensial Sistem semi presidensial relative lebih sulit untuk didefinisikan disbanding sistem parlementer dan sistem presidensial. Kesulitan tersebut juga termasuk memastikan fitur-fitur utama dari sistem ini. Seperti halya sistem presidensial dan parlementer yang juga berbeda di tiap negara, sistem semi presidensil lebih besar spectrum perbedaan yang mungkin timbul karena varian mencampur antara fitur presidensial dan parlementer sangat banyak variasi yang mungkin dilakukan. Salah satu kritik besar yang ditunjukan kepada konsep semi presidensial adalah ketidakjelasan konsep sistem pemerintahan ini dalam melihat kekuasaan presiden. Konsep semi presidensial dianggap kurang menjelaskan karakter kekuatan kekuasaan presiden yang menjadi dasar memasukkan negara ke dalam kategori semi presidensial. Kategori tersebut dapat dilihat bahwa pada kelompok pertama terdapat fitur pertanggungjawaban kabinet kepada presiden dan itu tidak terdapat dalam kelompok yang kedua. Pertanggungjawaban kepada dua lembaga isekaligus (dual responsibility) sehingga cabinet bisa dijatuhkan baik oleh presiden dan parlemen merupakan fitur yang tidak terdapat di sistem pemerintahan manapun. Dapat dikatakan fitur tersebut khas dalam sistem pemerintahan ini. Instabilitas Sistem Pemerintahan: a) Dalam sistem pemerintahan parlementer ukuran stabilitas selain perubahan pemerintahan eksekutif juga dikaitkan dengan mengenai waktu yang dibutuhkan dalam proses pembentukan pemerintahan. Proses pembentukan pemerintahan sering menjadi perhatian serius dalam sistem parlementer karena proses ini sering berlangsung berlarut-larut dan penuh ketidakpastian. Pemeritnahan dalam sistem parlementer, terutama yang dipadukan dengan sistem multipartai, tidak terbentuk sebagai hasil dari pemilihan umum namun terjadi karena proses negoisasi politik setelah berlangsungnya pemilihan umum. Dengan demikian dalam sistem parlementer stabilitas pemerintahan dapat dikatakan diukur dari dua ciri utama yaitu: cepatnya proses pembentukan pemerintahan dan panjangnnya durasi memerintah setiap pemerintahan yang terbentuk. b) Instabilitas Sistem Pemerintahan Presidensial Dalam sistem pemerintahan presidensial, pengukuran tingkat stabilitas pemerintahan dari perubahan pemerintahan eksekutif juga dianggap penting, bahkan dapat dikatakan perubahan pemerintahan eksekutif sebagai resiko terbesar dalam instabilitas c) Instabilitas Sistem Pemerintahan Semi Presidensial Melakukan sintesa antara fitur-fitur yang terdapat dalam sistem parlementer dengan sistem pemerintahan presidensial dengan tujuan menghailkan pemerintahan yang stabil memang menjadi salah satu alas an penting lahirnya atau digunakannya sistem semi presidensial. Namun sintesa ini, dalam beberapa kasus, ternyata juga berakibat terwariskannya potensi instabilitas yang terdapat dari kedua sistem tersebut. Sistem semi presidensial memang dimaksudkan untuk melakukan kompromi antara dua sistem yang terlebih dahulu dominan dalam mengatur hubungan antar kelembagaan negara dan mengatasi instabilitas yang terjadi baik di sistem presidensial meupun parlementer, namun sistem ini ternyata juga menyimpan berbagai kekhawatiran dan tetap memiliki ancaman instabilitasnya sendiri,