Ada sebuah pendapat yang menyatakan bahwa hak asasi manusia itu merupakan hak dasar
manusia yang diperoleh sejak lahir. Menurut persepsi Saudara, tepatkah pendapat tersebut?
Berikan alasan Anda secara komprehensif !
Coba Saudara analisis implikasi dari tercantumnya jaminan hak asasi manusia dalam UUD
NRI 1945 !
Bagaimana mekanisme dalam penegakkan HAM di negara kita tercinta, sehingga semua
warga negara dapat merasakan jaminan atas hak asasinya masing-masing?
Dalam kaitannya penegakkan hak anak di bidang Pendidikan, ternyata berdasarkan laporan
dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) masih terjadi kasus kekerasan terhadap
anak pada tahun 2019. Menurut KPAI kasus pelanggaran hak anak di bidang pendidikan
masih didominasi perundungan (bullying) berupa kekerasan fisik, psikis, dan seksual.
Berkaitan dengan hal tersebut:
Dalam pandangan Anda, apa saja penyebab terjadinya kasus kekerasan terhadap anak?
Sebagai seorang guru sekolah dasar, bagaimana cara yang akan Anda tempuh supaya siswa
Anda tidak menjadi korban ataupun pelaku tindak kekerasan terhadap anak?
Menurut pendapat saya pernyataan bahwa hak asasi manusia merupakan hak dasar manusia
yang di peroleh sejak lahir adalah benar,jika di lihat dari cirinya secara Hakiki. Disini HAM
yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia karena di anggap mutlak, sangat melekat pada
setiap diri manusia tanpa melihat latar belakang kehidupan dan status social.
Analisis Implikasi dari tercantumnya jaminan HAM dalam UUD NRI 1945 :
Jaminan Hak Asasi Manusia dalam UUD NRI 1945 ada pada pasal-pasal berikut ini:
1 .pasal 27 UUD 1945 ( Hak jaminan dalam bidang hokum dan ekonomi )
(1 ) Segala warga Negara bersamaan kedudukannya didalam hokum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hokum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2 ) Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
(3) Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.
2. Pasal 28 UUD 1945 (memberikan jaminan dalam bidang politik berupa hak untuk
mengadakan perserikatan ,berkumpul dan menyatakan pendapat baik lisan maupun
tulisan)
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, memgeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang.
Pasal 28 A UUD 1945 ( memberikan jaminan akan hak hidup dan mempertahankan
kehidupan)
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
(2)Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup ,tumbuh dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 28 C UUD 1945 (memberikan jaminan setiap orang untuk mengembangkan diri,
mendapatkan pendidikan, memperoleh manfaat dari iptek, seni dan budaya, hak kolektif
dalam bermasyarakat)
Pasal 28 D UUD 1945 ( jaminan, perlindungan , perlakuan dan kepastian hokum yang
adil, hak untuk bekerja dan mendapatkan imbalan yang layak, kesempatan dalam
pemerintahan dan ha katas kewarganegaraan).
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,perlindungan dan kepastian hokum
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hokum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja.
(3) Setiap warga Negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah Negara dan meninggalkannya serta berhak
kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran
dan sikap sesuai dengan hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pendapat.
Pasal 28 F UUD 1945
Setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengelola, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM adalah tanggung
jawab negara, terutama pemerintah.
(5) Untuk menegakkan dan melindungi HAM sesuai dengan prinsip negara hukum
yang demokratis maka pelaksanaan HAM dijamin, diatur, dan dituangkan dalam
peraturan perundang-undangan.
Pasal 28 J UUD 1945
(1) Setiap orang wajib menghormati HAM orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-
mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan
orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan
moral, nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara sebagai alat Negara bertugas ,mempertahankan, melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat Negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum.
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat
keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara, serta
hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-
undang.
Pasal 29 UUD 1945
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Pasal 31 UUD 1945
(1) Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan.
(2) Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dalam undang-undang.
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional.
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.
Pasal 33 UUD 1945
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional dilaksanakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan dan pasal ini diatur dalam undang-
undang ini.
Kurangnya pengetahuan tentang kekerasan fisik maupun spikis tidak efektif untuk
memotivasi anak merubah perilaku mereka dalam perbuatan maupun perilaku
menurut kemauan orang tua maupun guru.
Adanya masalah spikologis seseorang yang kurang bisa mengelola emosi sehingga
yang bersangkutan menjadi lebih sensitive dan reaktif.
Adanya tekanan kerja seorang guru dalam memenuhi target kurikulum maupun
target prestasi yang harus dicapai.
Sikap siswa tidak bisa di lepas dari dimensi psikologis dan kepribadian siswa itu
sendiri. Kecenderungan sadomasosochism tanpa di sadari bisa melandasi interaksi
siswa dengan pihak guru,teman atau kakak kelas atau adik kelas. Perasaan bahwa
dirinya lemah, tidak pandai,tidak berguna, tidak berharga tidak di cintai,kurang di
perhatikan, rasa takut diabaikan, bisa saja membuat seorang siswa clinging pada
powerfull.