Anda di halaman 1dari 6

Perbedaan antara hak dan kewajiban antara lain, Hak adalah segala

sesuatu yang semestinya kita peroleh dari orang lain, sedangkan


kewajiban adalah segala sesuatu yang semestinya kita berikan kepada
orang lain guna menghormati hak orang lain.
Contoh – contoh hak antara lain seperti :
a. Hak untuk Hidup
b. Hak untuk mendapat pekerjaan.
c. Hak merasa aman.
d. Hak mendapat pendidikan
e. Hak dalam membela negara, dsb
Sedangkan contoh – contoh kewajiban antara lain seperti :
a. Kewajiban untuk menghormati, menjaga, serta menjamin nyawa
orang lain
b. Kewajiban untuk memberikan lowongan pekerjaan kepada orang lain.
c. Kewajiban untuk ikut serta kegiatan Pos Kamling guna menjamin rasa
aman orang lain.
d. Kewajiban untuk memberikan pendidikan kepada anaknya baik
secara formal maupun non formal.
e. Kewajiban untuk memberikan lowongan sebagai abdi negara tanpa
terkecuali kepada masyarakat, dsb
Dalam pelaksanaanya, Hak dan Kewajiban harus dijalankan
dengan seimbang, hal ini bertujuan agar terjadi ikatan kesinambungan
antar individu yang satu dengan individu yang lain, sehingga akan
terciptanya hubungan timbal balik yang positif dan terwujudnya
keselarasan yang harmonis antar umat manusia, disisi yang lain hal ini
juga dapat memicu terciptanya persatuan dan kesatuan ditengah – tengah
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Warga negara ialah sekelompok orang yang berdasarkan hukun merupakan anggota
atau penduduk sebuah negara. Dan ada pula yang disebut dengan bukan warga
negara, yakni dimana ada orang asing yang tinggal di negara orang lain.

ASAS KEWARGANEGARAAN
a. Asas Ius Soli dan Asas Ius Sanguinis
Ius soli ialah penentu status kewarganegaraan seseorang berdasar pada tempat
dimana mereka dilahirkan. Sedangkan, Ius sanguinis ialah status kewarganegaraan
yang di dasarkan pada negara mana ia berasal.

b. Bipatride dan Apatride


Bipatride ialah sesorang yang memiliki dua kewarganegaraan yang timbul karena
adanya peraturan dari 2 negara yang berkaitan sehingga membuat satu orang
mempunyai 2 kewarganegaraan. Sedangkan apartride ialah seseorang yang tidak
mempunyai kewarganegaraan, dimana hal itu akibat dari terdapatnya peraturan
bahwa seseorang itu tidak diakui menjadi warga negara manapun.
Bunyi Pasal 27 Sampai 34 Beserta Ayatnya

Bab X
Warga Negara

Pasal 27
Mengatur tentang Kedudukan warga negara dimata hukum, Penghidupan
warga negara dan pembelaan terhadap negara.
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Pasal 28
Mengatur tentang kebebasan berserikat, berkumpul, dan berpendapat.
”Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”

Pasal 28 A
(1) Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Pasal 28 B
(1) Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah.
(2) Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta hak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28 C
(1) Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar nya, Hak untuk
mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni, dan budaya
(2) Hak untuk mengajukan diri dalam memperjuangkan haknya secara kolektif.

Pasal 28 D
(1) Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil dan
perlakuan yang sama di depan hukum.
(2) Hak utnuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja
(3) Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
(4) Hak atas status kewarganegaraan.

Pasal 28 E
(1) Hak kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih
pekerjaannya, kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak untuk kembali.
(2) Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai
hati nuraninya.
(3) Hak kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.

Pasal 28 F
(1) Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi.
Pasal 28 G
(1) Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda,
Hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi manusia.
(2) Hak untuk bebeas dari penyiksaan (torture) dan perlakuan yang merendahkan derajat
martabat manusia.

Pasal 28 H
(1) Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat, Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan .
(2) Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus guna mencapai persamaan
dan keadilan
(3) Hak atas jaminan sosial
(4) Hak atas milik pribadi yang tidak boleh diambil alih sewenang-wenang oleh siapapun.

Pasal 28 I
(1) Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (retroaktif)
(2) Hak untuk bebas dari perlakuan diskriminasi atas dasar apapun dan berhak
mendapat perlindungan dari perlakuan diskriminatif tersebut
(3) Hak atas identitas budaya dan hak masyarakat tradisional.

Pasal 28 J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan dan melindungi hak asasi dan kebebasannya, setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan
orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketetiban umum.

BAB XI
AGAMA
Mengatur tentang dasar negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan YME
dan kebebasan atau hak untuk memeluk agama (kepercayaan )
Pasal 29
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu.

Pasal 30
Mengatur tentang Kewajiban membela negara, Usaha pertahanan dan
keamanan rakyat, Keanggotaan TNI dan Tugasnya , Kepolisian Indonesia
dan tugasnya , Susunan dan kedudukan TNI & kepolisian Indonesia.
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait
dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.

BABXIII
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Pasal 31
Mengatur tentang Hak untuk mendapat pendidikan yang layak , kewajiban
belajar ,Sistem pendidikan Nasional ,dan Peran pemerintah dalam bidang
Pendidikan dan kebudayaan
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan
umat manusia.

Pasal 32
(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-
nilai budayanya.
(2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional.

BAB XIV
PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Pasal 33
Mengatur tentang pengertian perekonomian,Pemanfaatan SDA , dan
Prinsip Perekonomian Nasional.
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
(5) Ketentuan lebih lanjut tentang pelaksanaan Pasal ini diatur dalam undang-undang.

Pasal 34
Mengatur tentang Perlindungan terhadap fakir miskin dan anak terlantar
sebagai tanggung jawab negara
(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak.
(4) Ketentuan lebih lanjut tentang pelaksanaan Pasal ini diatur dalam undang-undang.

A. Pengertian Hak dan Kewajiban Bela Negara

Seseorang memperoleh hak setelah melaksanakan kewajiban. Pembelaan negara atau


bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh,
terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran
hidup berbangsa dan bernegara. Bagi warganegara Indonesia, usaha pembelaaan
negara dilandasi oleh kecintaan pada tanah air (wilayah Nusantara) dan kesadaran
berbangsa dan bernegara Indonesia dan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar
negara serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara.

Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warganegara untuk
berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara, persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah Nusantara dan yuridiksi nasional, serta
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

B. Asas Demokrasi dalam Pembelaan Negara

Berdasarkan pasal 27 ayat (3) dalam Perubahan Kedua UUD 1945, bahwa usaha bela
negara merupakan hak dan kewajiban setiap warganegara. Hal ini menunjukkan adanya
asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti, yaitu:

1. Bahwa setiap wargannegara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang


pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Bahwa setiap warganegara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara,
sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
C. Motivasi dalam Pembelaan Negara

Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warganegara akan hak dan
kewajibannya. Kesadarannya demikian perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk
mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Proses motivasi untuk
membela negara dan bangsa akan berhasil jika setiap warga memahami keunggulan dan
kelebihan negara dan bangsanya. Di samping itu setiap warga negara hendaknya juga
memahami kemungkinan segala macam ancaman terhhadap eksistensi bangsa dan
negara Indonesia. Dalam hal ini ada beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan
sebagai bahan motivasi setiap warga negara untuk ikut serta membelanegara Indonesia.

(1) Pengalaman sejarah perjuuangan RI

(2) Kedua wilayah geografis Nusantara yang strategis

(3) Keadaan penduduk (demografis) yang besar


(4) Kekayaan sumber daya alam

(5) Perkembangan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan

(6) Kemungkinan timbulnya bencana perang

Anda mungkin juga menyukai