PENDAHULUAN
Bisa terdapat di dalam air dan tanah, makanan, hewan dan tumbuhan, serta
untuk diketahui dan dipelajari karena memiliki karakteristik dan peran yang
adalah suatu campuran nutrisi untuk menumbuhkan mikrobia yang dibuat dengan
atau menghitung mikroba yang telah dimasukkan pada media, berdasarkan jumlah
koloni. Pewarnaan Gram adalah metode untuk membedakan bakteri menjadi dua
dengan warna basa violet kristal, mordant berupa lugol, kemudian safranin.
1
Tujuan praktikum mikrobiologi adalah untuk mengembangbiakkan bakteri
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sterilisasi
fungi dan bakteri yang menyelimuti yang letaknya baik di permukaan maupun di
dalam sistem pada jaringan eksplan, yang berasal dari lapangan (Admojo, 2016).
Sterilisasi sangat diperlukan untuk menjaga agar alat-alat dan bahan-bahan tetap
steril sebelum digunakan dalam praktikum. Alat-alat dan bahan-bahan yang akan
sterilisasi kering dengan api langsung (pemijaran) dan oven pemanas atau cara
alat atau bahan-bahan praktikum berbahan kaca. Struktur protein dalam keadaan
kering bersifat lebih stabil dan tidak mudah untuk rusak sehingga untuk
mematikan organisme diperlukan suhu panas kering yang cenderung jauh lebih
tinggi dan lebih lama bila dibandingkan dengan suhu pada pemanasan lembab
atau basah (Gunawan, 2008). Sterilisasi dengan panas dibagi menjadi dua, yaitu
sterilisasi panas lembab dan sterilisasi panas kering. Sterilisasi panas lembab
dapat dilakukan dengan penggunaan autoclave yaitu dengan uap bertekanan dan
penggunaan uap langsung yaitu dengan tindalisasi atau sterilisasi fraksi. Sterilisasi
panas kering dapat dilakukan dengan oven (udara panas) dan pembakaran secara
3
langsung (Cahyani, 2009). Untuk menghasilkan tekanan panas yang tinggi pada
untuk yang menggunakan panas yang bertekanan tinggi (Sujoko dkk., 2015).
sterilisasi basah. Cara yang sering digunakan untuk sterilisasi saat ini adalah
sterilisasi basah yang biasanya digunakan untuk produk-produk yang tidak tahan
panas (Desna, 2010). Lama waktu autoclave untuk mencapai suhu sterilisasi
dipengaruhi oleh besarnya volume air. Terlihat bahwa semakin besar volume air
yang digunakan untuk diuapkan, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai suhu sterilisasi yang sama (Sujoko dkk., 2015). Setelah alat-alat
Prinsip kerja dari sterilisasi panas yaitu uap panas pada oven akan membuat
mikroba mati dengan tidak menimbulkan kondensasi pada alat-alat dan bahan-
bahan, sedangkan prinsip kerja pada sterilisasi basah yaitu mikroba akan
mengalami denaturasi dan koagulasi sehingga mikroba tersebut akan mati. Prinsip
kerja sterilisasi dengan uap panas kering (oven) yaitu protein mikroba akan
embun/ kondensasi pada alat yang disterilisasi serta sterilisasi media nutrien agar
menggunakan sterilisasi uap yaitu autoclave, prinsip kerjanya yaitu mikroba akan
4
mengalami denaturasi dan koagulasi yang menyebabkan mikroba tersebut
(autoclave) yang dilakukan pada temperatur 121oC selama 15 menit pada tekanan
Medium biakan adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi yang
digunakan agar dan dicampur dengan beberapa komposisi nutrisi yang dibutuhkan
bukan merupakan bahan makanan untuk mikroba. Medium agar adalah salah satu
medium padat yang telah dipanaskan dan mencair pada suhu 95 oC (Sandra, 2013).
Perlu diketahui bahwa nutrisi dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar
makhluk hidup. Nutrisi dalam medium yang harus dipenuhi meliputi air, karbon,
khusus yaitu Yeast Mannitol Agar. Yeast mannitol agar tersebut mengandung
congo red sebagai reagen pemisah. Yeast extract merupakan media yang
5
tumbuh untuk Rhizobium sp. (Agrawal, 2011). Yeast mannitol agar (YMA) juga
pada proses respirasi. Koloni Rhizobium sp. menunjukkan koloni yang berwarna
putih, transparan, dan tebal. Selain menggunakan Yeast mannitol agar yang
YMA yang mengandung bromin thymol blue. Bromin thymol blue merupakan
Pertumbuhan mikroba dapat dengan mudah diamati dengan cepat pada medium
medium biakan. Perubahan warna pada medium yang mengandung BTB dan
yang selanjutnya terasorbsi ke dalam medium dalam bentuk asam karbonat yang
sebagai penyedia hara bagi tanaman. Bakteri Rhizobium sp. dapat mengikat
tanaman leguminosa dalam bentuk nodul akar atau bintil akar (Hidayat, 2013).
6
Secara makroskopis, bakteri Rhizobium sp. mempunyai koloni berwarna putih
negatif, bersifat motil pada media cair, dan pada umumnya memiliki satu flagella
sp. tidak dapat mengabsorbsi CR selama masa inkubasi tanpa cahaya sehingga
koloni yang terbentuk akan berwarna putih, sedangkan pada media YMA-BTB
yang berwarna biru pada pH 6,8, Rhizobium sp. yang termasuk kelompok
pertumbuhan lambat bereaksi basa pada media dan merubah warna medianya
menjadi biru dan untuk Rhizobium sp. pertumbuhan cepat bereaksi asam dan
merubah media menjadi kuning (Fajrin dkk., 2017). Koloni tumbuh baik pada
medium YMA-CR apabila warna koloni putih dan warna medium tetap merah,
pada medium YMA-BTB koloni tumbuh baik apabila warna medium dari biru
berubah menjadi kekuningan setelah Rhizobium sp. tumbuh, medium koloni yang
dihasilkan berwarna putih dengan ukuran kecil, sedang dan besar (bergerombol)
yang tersebar secara acak (Fushkah dkk., 2007). Koloni Rhizobium sp. saat
diisolasi memiliki ciri-ciri yang jelas. Koloni Rhizobium sp. yang diisolasi
memperlihatkan tipe koloni yang berlendir, dengan warna koloni putih susu,
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan suatu jenis mikroba dengan
7
isolasi mikroba dilakukan agar mikroba yang digunakan tidak tercampur dengan
mikroba lain agar dapat mempelajari sifat biakan, morfologi dan sifat mikroba
lainnya (Puspitasari dkk., 2012). Bintil akar sebelum diisolasi direndam dalam
larutan etanol 95% atau alkohol. Perendaman menggunakan etanol dilakukan agar
bintil akar steril dari mikroba luar yang dapat mengganggu proses inokulasi.
Proses isolasi mikroba dilakukan dengan mencuci bagian permukaan akar yang
akan digunakan dengan alkohol dan aquadest agar steril dari mikroba luar
sehingga mikroba yang tumbuh diharapkan berasal dari dalam jaringan akar
dahulu isolat mikroba yang akan dihitung. Fungsi dari proses pengenceran adalah
Pengenceran harus dilakukan sedemikian rupa agar tidak terjadi kondisi mikroba
masih terlalu banyak dihitung. Kepadatan bakteri akan semakin berkurang dengan
tersebut diambil dan dicampurkan lagi dengan aquadest di dalam tabung reaksi
yang lainnya. Proses ini dilakukan selama berkali-kali hingga kepadatan jumlah
8
Pencawanan mikroba dapat dilakukan dengan metode pour plate. Pour
plate dilakukan dengan cara satu ml sampel dituangkan ke cawan petri lalu
medium agar dituangkan kemudian diinkubasi selama 2 hari dan dihitung jumlah
koloni mikroba (Yunita dkk., 2015). Metode lainnya adalah dengan menggunakan
surface plate. Perbedaan pour plate dan surface plate terletak pada urutan
dengan cara menyebarkan sampel diatas medium agar, dengan menggunakan ose
memberikan hasil yang baik bila digunakan biakan segar yang berumur 24 – 48
jam. Bila biakan tua digunakan, maka banyak sel yang kemungkinan mengalami
violet yang menyebabkan bakteri menjadi jenis Gram negatif. Bakteri Gram
negatif diperoleh warna merah muda yang berarti tidak mempertahankan warna
ungu, yang membuat semua bakteri Gram negatif menjadi berwarna merah atau
merah muda (Karmana, 2008). Ciri-ciri dari bakteri Gram negatif adalah tidak
dapat mempertahankan warna kristal violet setelah dicuci dengan alkohol dan
diberi zat pewarna safranin akan tampak berwarna merah (Widawati, 2015).
9
Struktur pada lapisan dinding bakteri Gram positif terdiri dari peptidoglikan.
Sel bakteri Gram positif mempunyai dinding dengan lapisan peptidoglikan yang
tebal (Sunatmo, 2007). Bakteri Gram negatif terlihat berwarna merah muda.
Bakteri Gram negatif mengandung lemak dalam persentase yang lebih tinggi
bakteri Gram negatif adalah adanya perbedaan komponen penyusun dinding sel
antara bakteri Gram positif dan Gram negatif. Struktur Gram positif juga terdiri
dari sedikit lipid dan asam teikoat. Bakteri Gram negatif memiliki peptidoglikan
yang lebih tipis daripada bakteri Gram positif (Sunatmo, 2007). Keseluruhan
bentuk sel bakteri yang didapatkan dari lima isolat pada penelitian ini adalah
berbentuk bulat (100%). Bentuk sel merupakan cara melihat karakteristik dari
bakteri yaitu berbentuk bulat, batang dan koma (James dkk., 2008). Morfologi sel
yang diamati pada isolat bakteri meliputi pewarnaan Gram, bentuk sel dan
motilitas.
BAB III
10
22 September 2017 tentang Isolasi dan Identifikasi Bakteri, tanggal 25 September
3.1. Sterilisasi
A. Materi
Bahan yang digunakan dalam Praktikum Sterilisasi yaitu alkohol 70%. Alat
alat-alat yang akan disterilkan dengan oven, karet yang digunakan untuk
foil yang digunakan untuk menutup medium dalam tabung reaksi dan Erlenmeyer
sterilisasi basah. Cawan petri, pipet volume, Erlenmeyer, tabung reaksi dan ose
B. Metode
cawan petri dan tabung reaksi sesuai kebutuhan. Membasahi kapas dengan
sepasang cawan petri dengan kertas pembungkus dan ikat dengan karet. Menutup
11
mulut tabung reaksi dengan menggunakan aluminium foil dengan rapat.
Kemudian memasukkan cawan petri dan tabung reaksi kedalam oven pada suhu
170o C selama 2 jam. Setelah selesai, mengeluarkan cawan petri dan tabung reaksi
dari oven, menunggu hingga dingin dalam suhu ruangan sebelum digunakan.
medium dan larutan pengencer kedalam tabung reaksi atau Erlenmeyer, kemudian
sampai berkisar 0,5 atm, kemudian membuka katup pengaman dan mendiamkan
autoclave hingga tak bertekanan (uap air keluar), selanjutnya membuka autoclave
A. Materi
mannitol agar Congo red (YMA-CR) meliputi K2HPO4 0,15 g, MgSO4.7H2O 0,66
g, NaCl 0,03 g, Mannitol 3 g, Ekstrak Khamir 0,3 g, Agar 6 g, Aquadest 300 ml,
dan Congo red 1% 0,75 ml. Sedangkan materi yang digunakan dalam pembuatan
12
medium Yeast mannitol agar Bromin thymol blue (YMA-BTB) meliputi K2HPO4
0,125 g, MgSO4.7H2O 0,05 g, NaCl 0,025 g, Mannitol 2,5 g, Ekstrak Khamir 0,25
g, Agar 5 g, Aquadest 250 ml, dan BTB 1% 0,625 ml. Praktikum Pembuatan
wadah untuk mencampur bahan YMA, cawan petri sebagai wadah medium, ose
sebagai alat untuk isolasi mikroba, autoclave sebagai alat untuk sterilisasi basah
steril. Serta plastic wrap yang digunakan untuk menutup cawan petri agar tetap
steril.
B. Metode
tersebut dan menggunakan stirrer. Tuang medium dalam cawan petri sebanyak 10
ml dan tabung reaksi sebanyak 7 ml. Kemudian tunggu medium hingga memadat
A. Materi
13
etanol 95%, sublimat 0,1%, aquadest, media YMA-CR dan YMA-BTB. Isolasi
dan Identifikasi Bakteri Rhizobium sp. menggunakan alat yaitu silet sebagai alat
untuk memotong akar yang mengandung bintil akar, cawan petri sebagai wadah
media dan bintil akar, plasticwrap untuk menutup rapat cawan petri, pinset untuk
mengambil bintil akar yang direndam di etanol dan aquadest serta untuk
aquadest, ose sebagai alat pengoles cairan bintil akar ke media, inkubator sebagai
tempat penyimpanan cawan petri berisi media, Laminar Airflow sebagai meja
B. Metode
Rhizobium sp. yaitu dengan memotong akar 0,5 cm pada setiap sisi bintil akar
leguminosa, setelah itu merendam bintil akar dalam larutan etanol 95% selama 5–
10 detik, kemudian mencuci sebanyak lima kali dengan air steril (aquadest).
bintil akar pada medium lempeng YMA-CR, lalu menginkubasi selama 3–4 hari
pada suhu kamar 28oC. Mengidentifikasi koloni yang tumbuh terpisah sebagai
A. Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi yang
pencawanan bakteri yang akan dihitung. Pipet volume yang berfungsi untuk
14
memindahkan suspensi bakteri yang diencerkan dari tabung yang satu ke tabung
diatas medium agar. Bunsen yang berfungsi untuk mensterilkan ose. Bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah aquadest steril, isolat Rhizobium sp.,
B. Metode
pengencer yang diberi label dan cawan petri steril. Melarutkan 1 ose koloni
pencawanan dengan metode pour plate dengan cara memasukkan 0,1 ml larutan
diatasnya. Menggoyangkan cawan petri hingga larutan bakteri dan medium agar
bakteri diatasnya. Menginkubasikan cawan petri yang berisi larutan bakteri dan
A. Materi
dan D), biakan bakteri, serta aquadest. Praktikum ini menggunakan alat-alat
15
berupa kaca objek untuk meletakkan bakteri, ose untuk mengambil koloni bakteri
dari medium, bunsen untuk memanaskan kaca objek yang telah diolesi bakteri,
B. Metode
aquadest. Membilas warna Gram B pada bakteri dengan Gram C sampai warna
birunya tidak luntur lagi, setelah itu menetesi dengan Gram D dan tunggu selama
100x.
16
BAB IV
4.1. Sterilisasi
Menurut Gunawan (2008) struktur protein dalam keadaan kering bersifat lebih
stabil dan tidak mudah untuk rusak sehingga untuk mematikan organisme
diperlukan suhu panas kering yang cenderung jauh lebih tinggi dan lebih lama bila
dibandingkan dengan suhu pada pemanasan lembab (basah). Alat yang digunakan
dalam sterilisasi panas kering adalah oven. Oven digunakan untuk sterilisasi udara
panas kering, hal ini sesuai dengan pendapat Cahyani (2009) yang menyatakan
bahwa sterilisasi panas kering dapat dilakukan dengan oven (udara panas) dan
pembakaran langsung.
tahan panas misalnya medium. Hal ini sesuai dengan pendapat Desna (2010) yang
menyatakan bahwa cara yang sering digunakan untuk produk-produk yang tidak
tahan oleh panas adalah sterilisasi basah. Alat yang digunakan pada sterilisasi
basah adalah autoclave. Hal ini sesuai dengan pendapat Cahyani (2009) yang
autoclave yaitu dengan uap bertekanan dan penggunaan uap langsung yaitu
17
Prinsip kerja dari sterilisasi panas yaitu uap panas pada oven akan membuat
mikroba mati dengan tidak menimbulkan kondensasi pada alat-alat dan bahan-
bahan, sedangkan prinsip kerja pada sterilisasi basah yaitu mikroba akan
mengalami denaturasi dan koagulasi sehingga mikroba tersebut akan mati. Hal ini
sesuai dengan pendapat Misna dan Diana (2016) yang menyatakan bahwa prinsip
kerja sterilisasi dengan uap panas kering (oven) yaitu protein mikroba akan
embun atau kondensasi pada alat yang disterilisasi serta sterilisasi media nutrien
agar menggunakan sterilisasi uap yaitu autoclave, prinsip kerjanya yaitu mikroba
mati. Hal ini didukung oleh pendapat Marlina (2008) yang menyatakan bahwa
biakan yaitu medium YMA-CR dan YMA-BTB yang berfungsi sebagai medium
biakan untuk mikroba Rhizobium sp. Medium biakan adalah suatu bahan yang
Selain itu medium juga dapat digunakan untuk isolasi, perbanyakan, pengujian
18
biakan untuk mikroba digunakan agar dan dicampur dengan beberapa komposisi
nutrisi yang dibutuhkan dalam berkembang biaknya mikroba. Disini agar hanya
mikroba. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Sandra (2013) bahwa
medium agar adalah salah satu medium padat yang telah di panaskan dan mencair
pendukung dari sumber nutrisi. Hal ini sesuai dengan pendapat Label (2008) yang
makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh.
khusus yaitu yeast mannitol agar. Yeast mannitol agar mengandung congo red
sebagai reagen pemisah. Hal ini sesuai dengan pendapat Agrawal (2011) bahwa
yeast extract merupakan media yang menyediakan sumber asam amino, vitamin B
komplek, dan pelengkap faktor tumbuh untuk Rhizobium sp. Yeast mannitol agar
hydrogen donor pada proses respirasi. Koloni Rhizobium sp. menunjukkan koloni
yang berwarna putih, transparan, dan tebal. Selain menggunakan yeast mannitol
agar yang mengandung congo red, dalam pembiakan mikroba juga menggunakan
media YMA yang mengandung bromin thymol blue. Bromin thymol blue
pada medium biakan yang mengandung BTB dan sumber karbon termasuk
19
pada medium biakan. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Dhany dkk. (2013) yang
menyatakan bahwa perubahan warna pada medium yang mengandung BTB dan
yang selanjutnya terasorbsi ke dalam medium dalam bentuk asam karbonat yang
menjadi kuning.
sebagai berikut :
warna koloni putih dan warna medium tetap merah, sedangkan pada medium
YMA-BTB warna medium tetap berwarna biru. Koloni yang berwarna putih pada
menunjukkan bahwa bakteri tidak tumbuh dengan baik. Hal tersebut sesuai
dengan pernyataan Fuskhah dkk. (2007) yang menyatakan bahwa koloni tumbuh
baik pada medium YMA-CR apabila warna koloni putih dan warna medium tetap
merah, pada medium YMA-BTB koloni tumbuh baik apabila warna medium dari
20
biru berubah menjadi kekuningan setelah Rhizobium sp. tumbuh, medium koloni
yang dihasilkan berwarna putih dengan ukuran kecil, sedang dan besar
(bergerombol) yang tersebar secara acak. Bakteri yang tumbuh pada medium yang
digunakan adalah bakteri Rhizobium sp. dari tanaman kacang tanah (Arachis
hypogeae L.). Bakteri yang berasal dari bintil akar tanaman kacang tanah
menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk bakteri Rhizobium sp.. Hal ini
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan suatu jenis mikroba dengan
isolasi mikroba dilakukan agar mikroba yang digunakan tidak tercampur dengan
tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Puspitasari dkk. (2012) yang menyatakan
proses isolasi mikroba adalah proses memisahkan suatu mikroba dengan mikroba
lain yang berasal dari campuran berbagai mikroba agar dapat mempelajari sifat
biakan, morfologi dan sifat mikroba lainnya. Bintil akar sebelum diisolasi
etanoldilakukan agar bintil akar steril dari mikroba luar yang dapat mengganggu
proses inokulasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Tirtana dkk. (2013) yang
daun, batang dan akar yang akan digunakan dengan alkohol dan aquadest agar
21
steril dari mikroba luar sehingga mikroba yang tumbuh diharapkan berasal dari
hasil bahwa jumlah mikroba masih terlalu banyak untuk dihitung. Hal ini
Hal ini sesuai dengan pendapat Gama dkk. (2010) yang menyatakan bahwa
bakteri agar mudah dihitung. Pengenceran menghasilkan koloni murni atau koloni
yang berasal dari sel induk dari hasil isolasi bakteri. Hal ini sesuai dengan
Mikroba yang telah diencerkan akan dicawankan dengan dua cara, yaitu
pour plate dan surface plate. Pour plate dilakukan dengan cara menuangkan
sampel terlebih dahulu ke dalam cawan petri baru kemudian medium agar
dituangkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Yunita dkk. (2015) yang menyatakan
bahwa pour plate dilakukan dengan cara satu ml sampel dituangkan ke cawan
petri lalu medium agar dituangkan diatasnya kemudian diinkubasi selama 2 hari
dan dihitung jumlah koloni mikroba. Surface plate dilakukan dengan cara
Rhizobium sp. disebarkan diatas medium agar yang telah memadat. Hal ini sesuai
dengan pendapat Junior dkk. (2013) yang menyatakan bahwa surface plate
22
dilakukan dengan cara menyebarkan sampel diatas medium agar yang telah padat
Bentuk : Oval
Gram : Negatif
Sumber : Data Pimer Praktikum Sumber : www.raw-milk-facts.com
Mikrobiologi, 2017.
merupakan bakteri negatif karena diperoleh warna merah muda yang berarti tidak
mempertahankan warna crystal violet. Bentuk bakteri Rhizobium sp. adalah bulat
memanjang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Karmana (2008) bahwa pada uji
metal ungu atau kristal ungu, yang membuat semua bakteri Gram negatif menjadi
berwarna merah atau merah muda. Ciri-ciri dari bakteri negatif adalah tidak dapat
mempertahankan warna kristal violet setelah dicuci dengan alkohol dan sewaktu
23
diberi zat pewarna air fucsin atau safranin akan tampak berwarna merah muda.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Widawati (2015) bahwa bakteri Gram positif
akan berwarna ungu (kristal violet) dan bakteri Gram negatif akan berwarna
merah (safranin).
untuk menjaga integritas sel serta menentukan bentuknya. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sunatmo (2007) yang menyatakan bahwa sel gram positif mempunyai
dinding dengan lapisan peptidoglikan yang tebal, selain itu bakteri gram negatif
juga emiliki peptidoglikan yang lebih tipis daripada gram positif. Bakteri Gram
positif akan berwarna kristal ungu setelah ditetesi larutan Gram D atau safranin
karena memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal. Hal ini dibuktikan dengan
ungu. Jika berwarna merah muda menunjukan bakteri Gram negatif karena pada
safranin.
24
BAB V
5.1. Simpulan
alat-alat dan medium YMA-CR serta YMA-BTB menjadi steril sehingga bakteri
Rhizobium sp. dapat tumbuh dengan baik. Bakteri Rhizobium sp. merupakan
5.2. Saran
dengan hati-hati agar terhindar dari kontaminasi mikroorganisme lain. Selain itu
25
DAFTAR PUSTAKA
26
Junior, A.D.K., J.I. Pitt, dan L.R. Beuchat, and J.E.L. Corry. 2013. Methods for
The Mycological Examination of Food. Springer Science & Bussiness
Media, Berlin.
Kamana, O. 2008. Biologi. PT Grafindo Media Pratama. Jakarta
Karmana. 2007. Biologi. PT Grafindo Media Pratama Jakarta.
Salosa, Y. Y. 2013. Uji kadar formalin, kadar garam, dan total bakteri ikan asin
tenggiri asal kabupaten sarmi provinsi papua. J. Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir,
dan Perikanan. 2 (1) : 10 – 15.
Sandra, 2013. Mikrobiologi Umum. Erlangga, Jakarta.
Sudarsono, A. 2008. Isolasi dan karakterisasi bakteri pada ikan laut dalam spesies
ikan gindara (Lepidocibium flavobronneum). Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Sujoko, A., M. Lutfi dan D. Purnomo. 2015. Kajian sterilisasi media tumbuh
jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus (L) Fries) menggunakan steamer
baglog. J. Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 3 (3) : 303 – 314.
Sunatmo, T. I. 2007. Eksperimen mikrobiologi dalam laboratorium. Penerbit Ardy
Agency, Bogor.
Tirtana, Z. Y. G., L. Sulistyowati, dan A. Cholil. 2013. Explorasi jamur endofit
pada tanaman kentang (Solanum tuberosum L) serta potensi
antagonnismenya terhadap Phytophthora infestans (Mont.) de barry
penyebab penyakit hawar daun secara in vitro. J. HPT, 1 (3) : 91 – 101.
27
Widyasari, N. M., R. Kawuri, I. K. Muksin. 2013. Pengaruh pH media
pertumbuhan terhadap ketahanan dari Rhizobium sp. pada tanah yang
bersifat asam. J. Biologi, 17 (2) : 56 – 60.
Widawati, S., Sulasih, dan Saefudin. 2015. Isolasi dan uji efektivitas Plant
Growth Promoting Rhizobacteria dilajan marginal pada pertumbuhan
tanaman kedelai (Glycine mas L. Merr) var. Wilis. Pros Sem Nas Masy
Biodiv Indon. 1 (1) : 59 – 65
Yunita, M., Y. Hendrawan, dan R. Yulianingsih. 2015. analisis kuantitatif
mikrobiologi pada makanan penerbangan (Aerofood ACS) garuda indonesia
berdasarkan TPC (Total Plate Count) dengan metode Pour plate. J.
Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 3 (3) : 237 – 248.
28
LAMPIRAN
Silet
Bunsen (Spirtus)
Ose
29
Menimbang bahan-bahan
dengan skala kecil.
Timbangan Analitik
Erlenmeyer
Cawan Petri
30
Alat untuk mengambil bahan medium
yang bersifat cair dengan volume
tertentu.
Pipet Volume
Kertas Pembungkus
Karet
31
Mengambil dan menghancurkan
bintil akar
Pinset
Stirrer
Oven
Alumunium Foil
32
Mengeringkan alkohol, membersihkan
cawan petri, dan menutup rapat medium
Kapas
Autoclave
Kaca Objek
Tabung Reaksi
33
Meja kerja steril untuk melakukan
kegiatan inokulasi
Laminar Airflow
Mengaduk
Batang Pengaduk
Menginkubasikan medium
agar tetap steril
Inkubator
34