Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BIOKIMIA

BIOSINTESIS TRIASILGLISEROL

Disusun oleh :
Kelompok IIA

Afdila Rosalinnisa 23020217120004


Andhika Arya 23020217140017
Bimo Kusumahasto 23020217130048
Febrianti 23020217120001
Istiyana 23030114130051
Oktavia Ayu Setyawati 23020217120009
Rulia Ervina D. 23020217140026
Shelly Rosalina N. 23020217140021
Sidik Sunaryo 23020217120021
Silviana Nurul Maziyah 23020217120016

PROGRAM STUDI S-1 AGROEKOTEKNOLOGI


DEPARTEMEN PERTANIAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan rahmat-Nya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah biokimia ini.
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang Biosintesis
Triasilgliserol kepada pembaca.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami menyusun dan menyelesaikan makalah ini khususnya
kepada dosen Biokimia yang bersedia membimbing dan mengarahkan penulis dalam
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruksif sangat diharapkan oleh penulis.
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih atas perhatian dan koreksi dari
berbagai pihak.

Semarang, April 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

Triasilgliserol atau trigliserida merupakan lipida cadangan yang dapat disintesis


secara aktif dalam jaringan sel hewan dan tumbuhan terutama dalam bentuk sel lemak
dan sel hati hewan mamalia. Triasilgliserol adalah ester trihidrat alkohol gliserol dan
asam lemak. Mono dan diasigliserol, tempat satu atau dua asam lemak teresterifikasi
dengan gliserol, juga ditemukan di jaringan. Senyawa-senyawa ini penting dalam
sintesis dan hidrolisis triasigliserol (Murray, 2012). Triasilgliserol merupakan lipid
paling sederhana dan banyak mengandung asam lemak sebagai unit penyusunnya.
Senyawa ini merupakan triester dari gliserol dan asam-asam karboksilat tinggi, yang
disebut asam lemak (Goodwin, 1983). Pengelompokannya dibagi menjadi
dua yang didasarkan identitas dan letak ketiga komponen asam lemak penyusunnya.
Senyawa dengan kandungan asam lemak yang sejenis pada ketiga posisi gugus
hidroksilnya disebut trigliserida sederhana. Trigliserida dengan kandungan dua atau
lebih asam lemak yang berbeda dinamakan trigliserida campuran (Nurhasanah, 2003).
Berdasarkan bentuk strukturnya trigliserida dapat dipandang sebagai hasil
kondensasi ester dari satu molekul gliseril dengan tiga molekul asam lemak, sehingga
senyawa ini sering juga disebut sebagai triasilgliserol. Jika ketiga asam lemak
penyusun lemak itu sama maka disebut trigliserida paling sederhana. Tetapi jika ketiga
asam lemak tersebut tidak sama maka disebut dengan trigliserida campuran. Pada
umumnya trigliserida alam mengandung lebih dari satu jenis asam lemak
(Budimarwanti, 2008). Senyawa awal untuk biosintesis trigliserida ini adalah dengan
gliserol 3 fosfat dan senyawa koenzim-A asil asam lemak. Gliserol-3-fosfat pada
umumnya terbentuk dari senyawa-antar proses glikolisis, yaitu dihidroksiaseton fosfat
dengan menggunakan katalis enzim gliserol-3-fosfat dehidrogenase yang dibantu oleh
sistem NAD+ atau NADH sebagai koenzimnya diubah menjadi L-gliserol-3-fosfat.
umus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR'-CH2-COOR", dimana R, R' dan
R" masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak
RCOOH, R'COOH and R"COOH bisa jadi semuanya sama, semuanya berbeda ataupun
hanya dua diantaranya yang sama. Trigliserida ikut berperan dalam menyusun molekul
lipoprotein dan berfungsi sebagai alat transportasi energi dan menyimpan energi.
Trigliserida dapat menghasilkan asam lemak yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi yang dibutuhkan oleh obat-obat tubuh untuk beraktifitas atau sebagai simpanan
energi dalam bentuk lemak atau jaringan adiposa (Poedjiaji, 2006).
BAB II

PEMBAHASAN

A. Struktur Gliserolipid/Triasilgliserida
Triasilgliserol (trigliserida) adalah senyawa lipid yang utama pada deposit lemak
tubuh. Unsur lipid yang ada pada trigliserida dominan terhadap kilomikron dan VLDL.
Triasilgliserol adalah senyawa sederhana yang mengandung tiga kelompok rantai
panjang asam lemak, yang diesterifikasi dengan gliserol. Kelompok alcohol (gliserol)
membentuk hubungan ester dengan asam lemak, senyawa yang dihasilkan adalah
sebuah triasilgliserol. Ester merupakan bagian polar dari molekul sedangkan ekornya
yakni asam lemak merupakan nonpolar. Tiga asam lemak yang berbeda membentuk
esterifikasi menjadi gugus molekul gliserol yang sama.
Triasilgliserol dapat berbentuk jenuh ataupun tidak jenuh tergantung ada tidaknya
ikatan rangkap pada asam lemak penyusunnya. Triasilgliserol yang terdiri dari asam
lemak yang sama disebut triasilgliserol sederhana, sedangkan yang terdiri dari asam
lemak yang berbeda disebut triasilgliserol campuran. Terdapat dua macam
triasilgliserol yaitu triasilgliserol homogen (kilomikron) yang diperoleh dari makanan
dan triasilgliserol exogen (pre-β-lipoproteins) yang dibentuk dalam organ hati.
B. Fungsi Gliserolipid/Triasilgliserida
Triasilebagai cadangan makan yang sebagian besar terdapat di jaringan hewan.
Triasilgliserol juga berperan dalam pengangkutan serta penyimpanan lipid dan pada
berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, serta hiperlipidemia.

C. Biosintesis Triasilgliserida
Sintesis triasilgliserol terjadi pada dua jalur utama yaitu jalur sn-glycerol-3-phosphate
yang sebagian besar terjadi pada organ hati dan di jaringan adiposa, dan jalur
monoasilgliserol yang terjadi pada usus. Triasilgliserol merupakan ester dari gliserol
dan asam lemak.

Gliserol 3 fosfat dapat diperoleh dari fosforilasi gliserol dan dari glikolisis.
Gliserol yang ada di hati difosforilasi oleh enzim gliserol kinase. Namun, jaringan
adiposa tidak memiliki enzim gliserol kinase ini sehingga pasokan gliserol 3 fosfat di
jaringan adiposa hanya diperoleh dari jalur glikolisis.
Jalur glikolisis dimulai dari bahan glukosa hingga menjadi bentuk DHAP (Dalam
gambar tersebut jalur glikolisis hanya ditampilkan secara singkat, tidak dipaparkan
secara jelas). Dihidroksiaseton fosfat (DHAP) selanjutnya direduksi oleh gliserol 3
fosfat dehidrogenase menjadi gliserol 3 fosfat.
Proses selanjutnya dapat diterangkan dengan tahap-tahap berikut:
1. Gliserol 3-fosfat yang sudah tersedia (baik dari fosforilasi gliserol maupun dari jalur
glikolisis) akan ditambahkan dengan grup asil. Proses ini dikatalisis oleh gliserol 3-
fosfat asiltransferase sehingga akan membentuk asam lysofosfat.
2. Grup asil lainnya akan ditambahkan pada asam lysofosfat untuk membentuk asam
fosfatidat. Proses ini juga dikatalisis oleh enzim asiltransferase.
3. Asam fosfatidat mengalami defosforilasi dan menghasilkan diasilgliserol.
4. Diasilgliserol bergabung dengan grup asil yang lain yang dikatalisis oleh
asiltransferase hingga membentuk triasilgliserol.
Gambar 1.3. Biosintesis Triasilgliserol tahap 3 dan 4

Sehingga keseluruhan tahap reaksi pada pembentukan triasilgliserida dapat


dituliskan sebagai berikut
Tiga asam lemak yang ditemukan di triasilgliserol bukanlah asam lemak yang
sama. Pada karbon 1 ditemukan asam lemak jenuh (misal asam palmitat) sedangkan
pada karbon 2 dan 3 dapat ditemukan asam lemak tidak jenuh (misal asam oleat).
BAB III

PENUTUP

Triasilgliserol merupakan senyawa lipid paling sederhana dan komponen utama


pada deposit lemak tubuh pada sel hewan maupun tumbuhan yang tersusun oleh
berbagai asam lemak. Triasilglserol berwujud sebagai tetes lemak mikroskopi yang
terdispersi dan teremulsi dari sitosol dengan halus yang hampir mengisi seluruh volume
sel pada hewan dan tumbuhan.

Triasilgliserol berperan sebagai cadangan makan pada jaringan hewan, selain itu
triasilgliserol juga berperan dalam pengangkutan serta penyimpanan lipid. Trigliserida
dapat menghasilkan asam lemak yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yang
dibutuhkan sebagai obat-obat tubuh untuk beraktifitas atau sebagai simpanan energi
dalam bentuk lemak atau jaringan adiposa
DAFTAR PUSTAKA

Dzoyem, J.P., V. Kuete, dan J.N. Eloff. 2014. 23-Biochemical Parameters in


Toxicological Studies in Africa: Significance, Principle of Methods, Data
Interpretation, and Use in Plant Screenings. Toxicological Survey of African
Medicinal Plants : 659 -715.
Goodwin, T.W., dan E.I. Mercen., 1983, Introduction to Plant Biochemistry Edisi. Ke-
2, Pergamon, New York.
Herperian., E. Kuniawaty, dan T. Susantiningsih. 2014. The Effect of Jengkol’s Seed
Ethanol Extract (Pithecellobium lobatum Benth.) to Triglyceride Levels in Male
Sprague Dawley Rats (Rattus norvegicus) Induced by Alloxan. J. Kesehatan, 3
(5) : 85 – 93.
Murray, R.K., 2012, Biokimia Harper, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Nurhasanah., 2003. Hidrolisis dan Rekonstruksi Triglierida, Jurnal Kimia 1(61), 1-4.
Sumbono, A., 2016. Biokimia Pangan Dasar. Deepublish, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai