oleh
Kelompok 6/Kelas E
Linda Fitriawati 162310101241
Rohibul Fahmi 162310101273
Mellynda Dwi Astutik 162310101275
Haidar Ali 162310101277
Nabillah Linda K. P 162310101280
C. STRUKTUR PROTEIN
Seperti polisakarida, protein merupakan polimer atau
makromolekul. Asam amino merupakan satuan pembentuk protein.
a. Asam amino
Asam amino memiliki 2 gugus fungsional yaitu amino NH 2 dan
gugus asam karboksilat COOH. Protein yang dimakan akan dicerna akan
menjadi asam amino, yang kemudian di absorbsi dan digunakan oleh tubuh
untuk membentuk protein lainnya. Umumnya terdapat 20 asam amino
berbeda pada makanan. Dari asam amino ini, 10 asam amino tidak esensial
karena dapat dibuat oleh tubuh. Sisanya adalah asam amino esensial karena
harus didapatkan dari makanan. Pada anak anak tidak sama seperti orang
dewasa, histidin juga merupakan asam amino esensial karena tidak
disintesias dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Jumlah protein pada makanan bervariasi. Jika makanan
mengandung semua asam amino esensial maka disebut protein komplit.
Didalam protein terdapat beberapa tingkatan struktur primer adalah urutan
asam amino dalam rantai. Struktur sekunder dibentuk oleh ikatan hidrogen
dalam rantai. Jenis struktur sekunder yang paling sering adalah bentuk
heliks, contohnya rambut. Pada rambut, ikatan hidrogen mengikat bagian
bagian yang berbeda pada rantai yang sama sehingga memberikan
fleksibilitas dan elastisitas struktur. Pada struktur yang lebih jarang,
struktur kertas berlipat, ikatan hidrogen mengikat 2 rantai berbeda pada
sisi sisinya sehingga strukturnya fleksibel tetapi tidak elastis, contohnya
sutra. Struktur tersier terjadi dari kelipatan rantai rantai. Hal ini
memberikan bentuk unik protein dan memungkinkannya terjadi secara
spesifik, misalnya enzim. Beberapa protein memiliki struktur kuarterner,
yaitu 2 atau lebih rantai polipertida yang tersusun menjadi protein multi
subunit, misalnya hemoglobin yang memiliki 4 sub unit (2beta dan 2 alfa).
Struktur protein merefleksikan fungsi biologisnya. Protein juga
diklasifikasikan menurut bentuknya, yaitu globular atau fibrosa. Protein
fibrosa mempunyai peran struktural dan terdiri dari rantai panjang asam
amino berpasangan, seperti serat tali, misalnya kolagen atau keratin.
Protein globular memiliki peran fungsional bukan struktural, dan dapat di
bayangkan seperti segulungan tali bebrbentuk bulat, misalnya
hemoglobulin dan enzim.
DAFTAR PUSTAKA
James Joyce ; Colin Baker; Helen Swain. (2006). PRINSIP-
PRINSIP SAINS UNTUK KEPERAWATAN. Jakarta : Erlangga
Marks. B.D ; Marks, Allan. D ; Smith, Collen. (2000) M.
BIOKIMIA KEDOKTERAN DASAR. Jakarta : EGC
Sumardjo, Damim. (2006). PENGANTAR KIMIA. Jakarta : EGC