Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

Data dan Analisis


A. Data
Dari data yang diperoleh saat melakukan percobaan diperolah gambar dari
cawan petri yang

telah diberi perlakuan. Percobaan membuat kebun

mikroorganisme ini diperoleh dengan membutuhkan waktu yang cukup lama.


Mulai dari pendidihan air kentang, tahap sterilisasi, dan tahap pencarian
mikroorganisme. Berikut adalah gambar dari percobaan Kebun Mikroorganisme :

Gambar 1 : Cawan Petri sebelum diberi Gambar 2 : Cawan Petri sudah diberi
perlakuan
perlakuan

Aspergillus Niger

Gambar 3 : Cawan petri sesudah diberi perlakua

Microsporum
Gypseum

Gambar 4 : Cawan petri 2 sesedah diberi perlakuan

A. Analisis
Dari

data

yang

diperoleh

pada

percobaan

pembuatan

Kebun

Mikroorganisme ini telah dapat diketahui bahwa di bakteri dan jamur (cendawan)
bisa hidup dimana saja dengan medium apapun yang sesuai dengan kondisi
lingkungannya. Mikroorganisme bersel tunggal (uni selluler) dan beberapa
protista bersel/ tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa
spesies multiselulluler yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Banyak berbagai
macam mikroorganisme dilingkungan cawan yaitu bakteri, jamur, protozoa.
Pertumbuhan mikroorganisme pada cawan petri ini di pengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu waktu generasi, faktor intrinsik, faktor enktrinsik, proses pembuatan
media biakan untuk mikroorganisme. Berikut tabel pengamatan sederhana dari
cawan petri yang telah diberi medium KGA.
Tabel 1. Ciri-ciri Mikroorganisme yang berada di Cawan 1 & 2
No. Ciri-ciri Pertumbuhan

Cawan 1

(Aspergillus

Warna Koloni

Cawan 2
Niger)

Abu-Abu
2

Bentuk koloni

(Aspergillus

Putih kekuningan
Niger)

Smooth
3

Tepi Koloni

NO Ciri-ciri Pertumbuhan

(Aspergillus

: (Microsporum Gypseum) :

: (Microsporum Gypseum):
Round

Niger)

Putih kekuningan
Cawan 1

: (Microsporum Gypseum):
Kekuningan
Cawan 2

Elevasi Koloni

(Aspergillus

Niger)

Timbul
5

Mengkilat / Suram

Cekung

(Aspergillus

Niger)

Suram
6

Kepekatan Koloni

: (Microsporum Gypseum):

: (Microsporum Gypseum):
Mengkilat

(Aspergillus

Niger)

: (Microsporum Gypseum):

Pekat (Rapat)

Pekat (Rapat)
(Microsporum Gypseum):

Jumlah Koloni

(Aspergillus Niger) : 1

Asal

Tempat

4
Pembuangan Tempat

Sampah (FMIPA)

BAB V

Penutup

Pembuangan

Sampah (FMIPA)

A. Diskusi
Berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan pada percobaan membuat
kebun mikroorgansme ini adalah membuat dengan menggunakan media KGA
utuk mengamati pertumbuhan koloni bakteri maupun koloni jamur. Media KGA
berasal dari kaldu kentang,gula,agar yang di campur dengan air, hal ini bertujuan
untuk memenuhi unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
mikroorganisme. Di dalam media untuk pertumbuhan mikroorganisme harus
terdapat sumber nutrien yang digunakan untuk pertumbuhannya. Dalam
praktikum ini sumber penangkapan bakteri adalah di TPA FIMPA kemudian
perlakuaannya kami menyimpannya di kamar kost yang suhunya bekisar antara
350C .Dalam pengamatan praktikum ini mikroba yang tumbuh di dalam media
KGA praktikum ini diduga adalah Aspergillus Niger dan Microsporum gypseum
berdasarkan pengamatan cirinya. Koloni Aspergillus Niger memiliki bulu dasar
berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat
gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat, cenderung memisah
menjadi bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya umur.
Konidiospora memiliki dinding yang halus, hialin tetapi juga berwarna coklat.
Microsporum gypseum. Namun pada praktikum ini didalam media KGA tidak
tumbuh berbagai macam mikroorganisme, hanya terdapat mikroorganisme
terteuntu seperti diatas yang tumbuh, hal ini di karenakan dalm praktikum ini di
cara pembuatan media biakan untuk mikroorganisme membutuhkan kebersihan
yang benar-benar steril serta media pertumbuhan mikroorganisme harus
memenuhi persyaratan untuk tumbuhnya mikroorganisme tersebut. Dalam hal ini
kelembapan merupakan faktor lain yang penting juga dalam proses pertumbuhan
mikroorganisme. Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif (relative
humidity, RH) yang cukup tinggi, kira-kira 85% sedangkan perlakuan media
dalam praktikum ini kami tempatkan di dalam kamar kost yang kelembapannya
cukup rendah dikarenakan cahaya matahari yang cukup banyak dapat masuk
melalui jendela kamar. Selain itu dalam proses penangkapan mikroorganisme
selama 30 menit di TPA FMIPA dimungkinnkan tidak benar-benar steril, yaitu
terkontaminasi dengan faktor lain,seperti ikut masuknya serangga (semut)
kedalam media KGA praktikum ini. Dan cawan petri 1 dan 2 pada praktikum ini

tidak memperoleh mikroorganisme tumbuh yang sama meskipun perlakuan kedua


cawan sama dikarenakan ketika penangkapan mikroorganisme,udara yang
mengandung mikroorganisme yang menempel di dalam cawan petri tersebut
berbeda.
B. Kesimpulan

KGA yang dihasilkan dalam praktikum Membuat kebun mikroorganisme


ini berbentuk padat sehingga mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang, hal
ini sesuai dengan pendapat Dwidjoseputro (2005) yang menyatakan bahwa
pembuatan medium yang dilakukan oleh manusia dapat berupa medium cair dan
medium padat, dulu orang menggunakan kentang yang dipotong-potong untuk
medium setelah medium itu disterilisasikan kemudian dibiarkan mendingin maka
kita peroleh medium padat yang dapat ditanami mikroorganisme. Penggunaan
dekstrosa pada medium ini karena jamur akan tumbuh pada mdium yang
mengandung

karbohidrat

sebagai

nutrisi

yang

mudah

dicerna

energi

pertumbuhannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Irianto (2000) yang menyatakan
bahwa mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang dengan baik didalam
medium, maka medium harus mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan
oleh mikroorganisme.
Dalam melakukan diagnosa mikrobiologi sterilisasi sangat diutamakan
baik alat maupun medianya. Suatu alat dikatakan steril apabila alat atau bahan
bebas dari mikroba baik bentuk vegetative maupun spora. Untuk itu sebagai
pemula dalam mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik sterilisasi, pembuatan
media serta teknik penanaman.
Media biak mikroorganisme terbagi menjadi 3 macam berdasarkan
komposisi nutrisinya, yaitu media alami, media semi alami (semi sintetik) dan
media sintetik. Pada praktikum ini, membuat suatu media semi alami (semi
sintetik), yaitu media KGA (Kentang Gula Agar). KGA merupakan suatu media
yang dibuat dengan menggunakan bahan alami dan bahan kimia yang
komposisinya dapat diketahui secara pasti. Bahan alami media ini adalah kentang
dan bahan kimianya adalah gula dan agar-agar. Sumber nutrisi untuk menunjang

pertumbuhan cendawan dalam media KGA adalah kentang (ekstrak), agar-agar


dan gula. Media KGA yang dapat digunakan untuk menangkap dan
menumbuhkan cendawan harus memenuhi kebutuhan nutrisi dan kondisi
lingkungan yang dibutuhkan cendawan tersebut. Selain itu, media KGA yang
digunakan tidak boleh terkontaminasi oleh mikroorganisme lainnya seperti
bakteri. Media yang terkontaminasi biasanya disebabkan oleh kesalahan pada saat
pensterilan di dalam autoklaf sehingga terdapat mikroorganisme lain seperti
bakteri dalam media yang dapat mengganggu dan menghambat pertumbuhan
cendawan yang diinginkan. Pembuatan media harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang ada dan teliti agar media tersebut tidak terkontaminasi. Media
(KGA) termasuk media padat, berdasarkan susunan kimianya termasuk sintetik
untuk menumbuhkan jamur. Media KGA yang telah dibuat oleh praktikan cukup
baik dan sedikit terkontaminasi oleh mikroorganisme lain sehingga media tersebut
dapat digunakan untuk menangkap dan menumbuhkan mikroba.
Dari praktikum pada media pertumbuhan mikroba dapat disimpulkan
bahwa media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekulmolekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan
juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.

Jawaban Paertanyaan
1. Apakah kelebihan menggunakan media KGA tersebut ?
Jawab :

Kelebihan

menggunakan

media

KGA

untuk

pertumbuhan

mikroorganisme adalah KGA terbuat dari kentang,gula,agar,dan


aquades.Kentang mengandung karbohidrat sebagai nutrien yang di
perlukan untuk hidup mikroorganisme. Media ini sesuai dengan
persyaratan yaitu memenuhi nutrien untuk mikroorganisme.
2. Jelaskan fase-fase pertumbuhan mikroorganisme dalam praktikum
anda ?
Jawab :
30 menit setelah penangkapan mikroorganisme di TPA belm nampak
jelas. 1 hari kemudian, sudah mulai nampak terdapat mikroorganisme.
Hari ke 2, jumlah mikroorganisme tadi meningkat secara signifikan,
hanya saja ukurannya lebih membesar dan nampak jelas.Semakin
banyak mikrooganisme tersebut semakin besar kuran koloninya.Fase
pertumbuhan mikroorganismr dlm praktikum ini termasuk fase lag
phases.

Daftar Pustaka

Campbell, N.A, 2008, Biologi Edisi Kelima Jilid II , Erlangga, Jakarta.

Fried, George, 2006, Biologi Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta.


Purwoko, T. 2007. Fisiologi Mikroba. Bumi Aksara, Jakarta.
Schlegel, H. G. 2000. Mikrobiologi Umum Edisi keenam. Diterjemahkan oleh
Tedjo Baskoro. Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai