Gambar 1 : Cawan Petri sebelum diberi Gambar 2 : Cawan Petri sudah diberi
perlakuan
perlakuan
Aspergillus Niger
Microsporum
Gypseum
A. Analisis
Dari
data
yang
diperoleh
pada
percobaan
pembuatan
Kebun
Mikroorganisme ini telah dapat diketahui bahwa di bakteri dan jamur (cendawan)
bisa hidup dimana saja dengan medium apapun yang sesuai dengan kondisi
lingkungannya. Mikroorganisme bersel tunggal (uni selluler) dan beberapa
protista bersel/ tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa
spesies multiselulluler yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Banyak berbagai
macam mikroorganisme dilingkungan cawan yaitu bakteri, jamur, protozoa.
Pertumbuhan mikroorganisme pada cawan petri ini di pengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu waktu generasi, faktor intrinsik, faktor enktrinsik, proses pembuatan
media biakan untuk mikroorganisme. Berikut tabel pengamatan sederhana dari
cawan petri yang telah diberi medium KGA.
Tabel 1. Ciri-ciri Mikroorganisme yang berada di Cawan 1 & 2
No. Ciri-ciri Pertumbuhan
Cawan 1
(Aspergillus
Warna Koloni
Cawan 2
Niger)
Abu-Abu
2
Bentuk koloni
(Aspergillus
Putih kekuningan
Niger)
Smooth
3
Tepi Koloni
NO Ciri-ciri Pertumbuhan
(Aspergillus
: (Microsporum Gypseum) :
: (Microsporum Gypseum):
Round
Niger)
Putih kekuningan
Cawan 1
: (Microsporum Gypseum):
Kekuningan
Cawan 2
Elevasi Koloni
(Aspergillus
Niger)
Timbul
5
Mengkilat / Suram
Cekung
(Aspergillus
Niger)
Suram
6
Kepekatan Koloni
: (Microsporum Gypseum):
: (Microsporum Gypseum):
Mengkilat
(Aspergillus
Niger)
: (Microsporum Gypseum):
Pekat (Rapat)
Pekat (Rapat)
(Microsporum Gypseum):
Jumlah Koloni
(Aspergillus Niger) : 1
Asal
Tempat
4
Pembuangan Tempat
Sampah (FMIPA)
BAB V
Penutup
Pembuangan
Sampah (FMIPA)
A. Diskusi
Berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan pada percobaan membuat
kebun mikroorgansme ini adalah membuat dengan menggunakan media KGA
utuk mengamati pertumbuhan koloni bakteri maupun koloni jamur. Media KGA
berasal dari kaldu kentang,gula,agar yang di campur dengan air, hal ini bertujuan
untuk memenuhi unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
mikroorganisme. Di dalam media untuk pertumbuhan mikroorganisme harus
terdapat sumber nutrien yang digunakan untuk pertumbuhannya. Dalam
praktikum ini sumber penangkapan bakteri adalah di TPA FIMPA kemudian
perlakuaannya kami menyimpannya di kamar kost yang suhunya bekisar antara
350C .Dalam pengamatan praktikum ini mikroba yang tumbuh di dalam media
KGA praktikum ini diduga adalah Aspergillus Niger dan Microsporum gypseum
berdasarkan pengamatan cirinya. Koloni Aspergillus Niger memiliki bulu dasar
berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat
gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat, cenderung memisah
menjadi bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya umur.
Konidiospora memiliki dinding yang halus, hialin tetapi juga berwarna coklat.
Microsporum gypseum. Namun pada praktikum ini didalam media KGA tidak
tumbuh berbagai macam mikroorganisme, hanya terdapat mikroorganisme
terteuntu seperti diatas yang tumbuh, hal ini di karenakan dalm praktikum ini di
cara pembuatan media biakan untuk mikroorganisme membutuhkan kebersihan
yang benar-benar steril serta media pertumbuhan mikroorganisme harus
memenuhi persyaratan untuk tumbuhnya mikroorganisme tersebut. Dalam hal ini
kelembapan merupakan faktor lain yang penting juga dalam proses pertumbuhan
mikroorganisme. Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif (relative
humidity, RH) yang cukup tinggi, kira-kira 85% sedangkan perlakuan media
dalam praktikum ini kami tempatkan di dalam kamar kost yang kelembapannya
cukup rendah dikarenakan cahaya matahari yang cukup banyak dapat masuk
melalui jendela kamar. Selain itu dalam proses penangkapan mikroorganisme
selama 30 menit di TPA FMIPA dimungkinnkan tidak benar-benar steril, yaitu
terkontaminasi dengan faktor lain,seperti ikut masuknya serangga (semut)
kedalam media KGA praktikum ini. Dan cawan petri 1 dan 2 pada praktikum ini
karbohidrat
sebagai
nutrisi
yang
mudah
dicerna
energi
pertumbuhannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Irianto (2000) yang menyatakan
bahwa mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang dengan baik didalam
medium, maka medium harus mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan
oleh mikroorganisme.
Dalam melakukan diagnosa mikrobiologi sterilisasi sangat diutamakan
baik alat maupun medianya. Suatu alat dikatakan steril apabila alat atau bahan
bebas dari mikroba baik bentuk vegetative maupun spora. Untuk itu sebagai
pemula dalam mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik sterilisasi, pembuatan
media serta teknik penanaman.
Media biak mikroorganisme terbagi menjadi 3 macam berdasarkan
komposisi nutrisinya, yaitu media alami, media semi alami (semi sintetik) dan
media sintetik. Pada praktikum ini, membuat suatu media semi alami (semi
sintetik), yaitu media KGA (Kentang Gula Agar). KGA merupakan suatu media
yang dibuat dengan menggunakan bahan alami dan bahan kimia yang
komposisinya dapat diketahui secara pasti. Bahan alami media ini adalah kentang
dan bahan kimianya adalah gula dan agar-agar. Sumber nutrisi untuk menunjang
Jawaban Paertanyaan
1. Apakah kelebihan menggunakan media KGA tersebut ?
Jawab :
Kelebihan
menggunakan
media
KGA
untuk
pertumbuhan
Daftar Pustaka