Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR
“Teknik Biakan Murni”

Nama : Hayastika
Stambuk : D1C1 13 058
Kelas : Teknologi Pangan A

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2014
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita, ada beberapa

diantaranya bermanfaat dan ada pula yang merugikan. Mikroorganisme terdapat

dimana-mana didalam lingkungan kita, mereka ada pada tubuh kita, di dalam

tubuh kita dan di sekeliling kita, contohnya pada air. Populasi mikroorganisme

yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar dan cukup kompleks. Beratus

spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita. Mereka terdapat dalam

jumlah yang cukup besar. Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat menebarkan

beribu-ribu mikroorganisme. Alam di sekitar kita, baik itu tanah, air, maupun

udara juga dihuni oleh kumpulan mikroorganisme.

Di alam, populasi mikroba merupakan populasi campuran dari berbagai

mikroorganisme atau disebut juga biakan campuran. Teknik biakan murni

digunakan untuk memisahkan berbagai macam bakteri tersebut. Untuk dapat

memperoleh biakan murni digunakan beberapa teknik biakan yaitu metode agar

tuang, metode sebar dan metode goresan. Dalam keadaan sebenarnya (di alam

bebas) boleh dikatakan tidak ada bakteri yang hidup tersendiri dan terlepas dari

spesies lainnya. Kerap kali bakteri patogen kedapatan bersama-sama bakteri yang

ada. Oleh karena itu percobaan pembuatan biakan murni dilakukan guna

menambah keterampilan dan pengetahuan mengenai cara pembuatan biakan

murni. Untuk memudahkan pemeriksaan perlulah diadakan pemiaraan, sehingga

sewaktu diperlukan bakteri selalu tersedia.


B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum tentang teknik biakan murni yaitu untuk melatih

praktikan cara membuat biakan murni dengan metode pengenceran.

Kegunaan yang diperoleh dari praktikum ini yaitu dapat melatih praktikan

cara membuat biakan murni dengan metode pengenceran.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada medium yang terdiri dari

bahan nutrien. Biasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung kepada

banyak faktor seperti apa jenis mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.

Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus

mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh organisme tersebut. Faktor

lain seperti pH, suhu, dan pendinginan harus dikendalikan dengan baik. Selain

untuk tujuan diatas medium juga memiliki fungsi lain, seperti tempat untuk

mengisolasi, seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan yang didapatkan. Agar tiap-

tiap medium memilki karakteristik yang sesuai dengan tujuan sehingga seringkali

digunakan beberapa jenis zat tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap

pertumbuhan dan perkembang biakan mikroba (Dwidjoseputro, 2005).

Persyaratan utama bagi isolasi dan kultuvasi fage adalah harus adanya kondisi

optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofag yang

paling baik dan paling utama adalah habitat inangnya. Sebagai contoh fage coli

yang dijumpai di dalam pencernaan dapat diisolosi dari limbah atu pupuk

kandang. Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi bahan sumbrnya dan

penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel bajterinya (Adams, 2007).

Teknik biakan murni, populasi mikroba dialam sekitar kita beratus-ratus

spesies berbagai mikroba besar menghuni macam-macam tubuh kita. mereka

terdapat dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Dalam teknik biakan murni tidak

saja diperlukan bagaimana memperoleh satu biakan murni tapi juga bagaimana
memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Medium untuk membiakan

mikroba haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran (kontaminasi) dari luar

terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme (Admin,

2008).

Mikroorganisme dibiakan di laboratorium yang terdiri dari bahan nutrient.

Biasanya pemilihan medium yang dipakai bargantung pada banyak faktor seperti

apa jenis mikroorganisme yang akan ditumbuhkan. Perbenihan untuk

pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus mengandung sema zat

makanan yang diperlukan oleh mikroorganisme tersebut. Faktor lain seperti pH,

suhu, dan pendimginan harus dikendalikan dengan baik (Buckle, 2007).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu

Praktikum teknik biakan murni ini dilaksanakan di Laboratorium

Agroteknologi Unit Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo,

Kendari pada hari Senin tanggal 20 Oktober 2014 pukul 10.00 WITA.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu lampu Bunsen, lup

inokulasi/jarum ose, dan penyebar/glass rod.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu cawan petri berisi Nutrient

Agar (NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA) steril, kue lapis bagus dan basi, 10

ml air steril dalam tabung reaksi, dan cawan petri steril.

C. Prosedur Praktikum

Prosedur kerja pada praktikum Teknik Biakan Murni yaitu sebagai berikut:

1. Menyiapkan suspensi bakteri dari praktikum sebelumnya (tabung 1).


2. Menyiapkan 8 buah mikrotube berisi 0,9 ml air steril.
3. Memipet 0,1 ml suspensi dari tabung 1 dan mencampurkan ke dalam tabung
air (tabung 2).
4. Menggoyang dan memutar tabung sehingga tercampur dengan baik dan
melakukan pengenceran berseri hingga tabung 8.
5. Mencelupkan penyebar (glass rod) ke dalam alcohol, lalu memanaskan
penyebar hingga alcohol terbakar habis.
6. Mendinginkan penyebar sebelum digunakan.
7. Memipet 0,1 ml cairan suspensi bakteri dari mikrotube 7 dan 8 dengan
mikropipet secara terpisah.
8. Menuang suspensi bakteri dari masing-masing mikrotube dalam agar
lempengan dan menyebar dengan menggunakan batang penyebar hingga rata
dan kering.
9. Menyimpan biakan ke dalam incubator.
10. Mengamati perkembangan koloni yang terbentuk dan mengitung jumlah
koloni.
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan dari praktikum tentang persiapan media sterilisasi dapat

dilihat dibawah ini.

. Tabung Pengamatan . Jumlah Koloni Tumbuh . Populasi bakteri


A 10-7 20 1010

A 10-8 73 3,65x1011

B 10-7 11 5,5x109

B 10-8 45 2,25x1011

B. Pembahasan

Biakan murni adalah biakan yang hanya terdiri dari satu jenis mikroba yang

semuanya berasal dari satu sel induk. Prinsip biakan murni ialah memisahkan

satu jenis (spesies) mikroba (bakteri dan jamur) dengan mikroba lain yang berasal

dari campuran bermacam-macam mikroba. Pertumbuhan biakan murni adalah

memisahkan satu jenis spesies dengan spesies lainnya, hanya mengambil satu

spesies saja. Teknik biakan murni ini biasanya dengan media buatan, dengan

membuat suatu media agar yang diberi nutrisi dan protein sebagai makanan

mikroba agar mikroba yang ditumbuhkan tetap hidup.

Percobaan kali ini metode yang digunakan dalam pembuatan biakan murni,

yaitu metode pengenceran dan metode sebar. Media yang digunakan yaitu media

Nutrient Agar (NA) yang telah dibuat pada praktikum sebelumnya. Bahan
makanan yang digunakan adalah kue lapis yang masih bagus dan kue lapis yang

sudah basi. Kedua bahan ini dipakai untuk mengetahui pada bahan makanan yang

mana yang paling banyak ditumbuhi oleh mikroorganisme. Sebelum dilakukan

teknik sebar terlebih dahulu semua bahan dan alat yang digunakan termasuk

tangan disterilkan agar tidaka ada mikroorganisme luar yang mengkontaminasi

bahan.

Jumlah koloni yang diperoleh setelah disimpan selama 2 hari yaitu beragam.

Jumlah koloni yang ada pada pengamatan A 10-7 yaitu sebanyak 20. Jumlah

koloni yang ada pada pengamatan A 10-8 yaitu sebanyak 73. Jumlah koloni yang

ada pada pengamatan B 10-7 yaitu sebanyak 11. Dan jumlah koloni yang ada pada

pengamatan B 10-8yaitu sebanyak 45. Sehingga dari data tersebut dapat

ditentukan jumlah populasi bakterinya. Pada pengamatan A 10-7 diperoleh jumlah

populasi bakteri 1010. Pada pengamatan A 10-8 diperoleh jumlah populasi bakteri

1011. Pada pengamatan B 10-7 diperoleh jumlah populasi bakteri 109. Dan pada

pengamatan B 10-8 diperoleh jumlah populasi bakteri 1011.

Pada metode ini membuktikan bahwa pada makanan basi lebih banyak

terdapat mikroorganisme dari pada makanan yang masih bagus.


V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode-metode yang biasa digunakan dalam pembuatan biakan murni pada

cawan petri yaitu, metode pengenceran dan metode agar sebar. Prinsip dari biakan

murni ialah memisahkan satu jenis (spesies) mikroba (bakteri dan jamur) dengan

mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Manfaat

biakan murni, yaitu untuk mendapatkan koloni yang satu jenis, dan dapat

digunakan untuk mempelajari morfologi, fisiologi, biokimia, genetika, atau

kegiatan apapun dari mikroba hanya dapat dilakukan apabila kita telah

mempunyai isolat murni.

B. Saran

Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum teknik biakan murni, yaitu

sebaiknya alat yang akan digunakan di perbanyak agar praktikan dapat

melakukan praktikum dengan lebih efektif.


DAFTAR PUSTAKA

Adams,M. 2007. Mikro Biologi Dasar. Jakarta : Erlangga


Admin.2008 Mik. Sejarah Perkembangan robiologi.
Hhtp.//www.ubb.ac.td/menulengkap. php. Sejarah perkembangan
mikrobiologi (Diakses pada tanggal 22 Oktober 2014)
Buckle.2007 Mikrobiologi Terapan. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta
Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan; Jakarta

Anda mungkin juga menyukai