OLEH :
NAMA
NIM
: D1C1 14 155
KELOMPOK
: IV
KELAS
: TPG-A 2014
I. PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Mikroorganisme tersebar luas di dalam lingkungan baik di tanah,
mikroorganisme,
termasuk
penelaahan
ciri-ciri
kultural,
I.2
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk melatih praktikan cara membuat
biakan murni dengan metode pengenceran dan metode gores.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari
campuran berbagai macam sel. Populasi bakteri di laboratorium dapat diisolasi
menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi,
sifat dan kemampuan biokimiawinya. Isolasi merupakan cara untuk memisahkan
atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh
kultur murni atau biakan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel
mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal (Tim Penyusun, 2014).
Pekerjaan memindahkan mikroba dari medium yang lama ke medium
yang baru harus dilakukan secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar
semua alat-alat yang ada sangkut pautnya dengan medium dan pekerjaan inokulasi
itu benar-benar steril. Hal ini untuk menghindari kontaminasi, yaitu masuknya
mikroba yang tidak diinginkan (Tim Penyusun, 2014).
Media
pertumbuhan
(disingkat
medium)
adalah
tempat
untuk
III.
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Tempat dan Waktu
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit Fitopatologi,
Fakultas Pertanian pada hari Selasa, 10 Mei 2016 pukul 13.00-15.00 WITA.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu media NA, aquades,
yoghurt, ikan busuk, makanan jajanan, air mineral isi ulang dan alkohol.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu timbangan analitik, lampu
Bunsen, penyebar/glass rod, cawan petri, mikrotube, mikropipet, laminary air
flow dan Erlenmeyer.
3.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja praktikum ini yaitu sebagai berikut :
Teknik agar sebar
1. Siapkan 8 buah mikrotube berisi 0.9 ml air steril.
2. Pipet 0.1 ml suspensi sampel dari Erlenmeyer dan campurkan kedalam
mikrotube berisi air steril.
3. Goyang dan putar mikrotube sehingga tercampur dengan baik dan
lakukan pengenceran berseri hingga mikrotube ke-8.
4. Celupkan penyebar (glass rod) ke dalam alkohol, lalu panaskan
penyebar hingga alkohol terbakar habis.
5. Dinginkan penyebar sebelum digunakan.
6. Pipet 0.1 ml cairan suspensi bakteri dari mikrotube 7 dan 8 dengan
mikropipet secara terpisah.
7. Tuang suspensi bakteri dari masing-masing mikrotube dalam agar
lempengan dan sebar dengan menggunakan batang penyebar hingga rata
dan kering.
8. Simpan biakkan ke dalam inkubator.
IV.
4.1. Hasil
Gambar koloni bakteri yang tumbuh pada masing-masing sampel.
Populasi bakteri/ml
2.84 1010 CFU/ml
3.48 1011 CFU/ml
1.64 1010 CFU/ml
2.67 1011 CFU/ml
1.426 1011 CFU/ml
7.92 1011 CFU/ml
5.2 1010 CFU/ml
6.4 1011 CFU/ml
4.2. Pembahasan
Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari
satu sel tunggal.
Teknik agar tuang dilakukan pengenceran satu mata lup suspensi bakteri
didalam tiga tabung air steril sehingga akan diperoleh agar lempengan dengan
jumlah bakteri yang optimum untuk isolasi. Teknik ini lebih mudah karena untuk
mendapatkan jumlah koloni yang terpisah tidak diperlukan keterampilan seperti
pada teknik penggoresan.
Isolasi mikrobiota yang dilakukan dalam praktikum ini adalah dengan cara
pengenceran (dilution), yakni teknik pengenceran bertingkat. Tujuan dari
pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang
tersuspensi dalam cairan.
Penentuan
besarnya
atau
banyaknya
tingkat
sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunaka sebagai pemadat, karena sifatnya
yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam
sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef
dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein,
nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk tumbuh dan berkembang. Medium Nutrient Agar (NA) merupakan medium
yang berwarna coklat muda yang memiliki konsistensi yang padat dimana
medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk
menumbuhkan bakteri.
Hasil pengamatan jumlah koloni mikroba dan populasi mikroba diperoleh
dari keseluruhan sampel bahwa jumlah koloni tertinggi terdapat pada sampel kue
pengenceran ke-7 dengan jumlah koloni 713 dengan populasi bakteri sebesar
1.426 1011 CFU/ml. Jumlah kolooni yang rendah terdapat pada sampel air isi
ulang pengenceran ke-7 dengan jumlah koloni 164 dengan populasi bakteri
sebesar 1.64 1010 CFU/ml.
V.
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Praktikum teknik isolasi bakteri dilakukan menggunakan teknik agar sebar
dan diperoleh populsai bakteri yang tumbuh pada sampel yoghurt 10-7 yaitu 2.84
107, sampel yoghurt 10-8 yaitu 3.48 1011, sampel air 10-7 yaitu 1.64 1010, dan
sampel air 10-8 yaitu 2.67 1011.
5.2. Saran
Praktikum ini sangat diperlukan kehati-hatian, terutama dalam melakukan
teknik agar sebar karena jika tidak hati-hati, media yang terdapat dalam cawan
dapat retak sehingga hasilnya tidak maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Dwyana Z,. Nurhaedar. 2011. Mikrobiologi Dasar. Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Lim,D. 2006. Microbiology. McGraw-Hill. New York.
Nurohaianah. 2007. Media . UI Press. Jakarta.
Nur Indriyani, Asnani. 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Akuatik, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Halu Oleo. Kendari.
Tim Penyusun. 2014. Petunjuk Praktikum M.K. Mikrobiologi Pertanian.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
LAMPIRAN
Populasi bakteri = JK F. Pengenceran suspensi pada saat menyebar
Yoghurt (10-7)
JK F. Pengenceran suspensi pada saat menyebar
= 284 107 10
= 2840 107
= 260 107 20
= 5200 107