MIKROBIOLOGI PERTANIAN
“Keanekaragaman Mikroorganisme (Bakteri)”
OLEH:
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2017
I. PENDAHULUAN
Secara umum diketahui bahwa mikroba yang hidup di alam terdapat dalam
bentuk populasi campuran. Jarang sekali kita temukan mikroba di alam yang
hidup hanya satu spesies atau spesies tunggal. Dengan demikian, agar mikroba
harus dilakukan yaitu spesies tersebut dipisahkan dari organisme lain yang umum
terdapat ditanah, air maupun udara. Maka dari itu harus dilakukan isolasi maupun
keadaan murni. Populasi yang besar dan kompleks dengan berbagai mikroba
dan kulit. Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobianya berasal dari pembelahan dari
satu sel tunggal. Kultur murni atau biakan murni diperlukan karena semua metode
akan tumbuh dan berkembang biak serta mengadakan kolonisasi pada permukaan
tubuh seperti kulit, kuku, serta permukaan bagian dalam tubuh. Mikroorganisme
keanekaragaman mikroorganisme.
1.2. Tujuan
pangan ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain. Proses yang
dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Pada masa mendatang
mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup
atau total massa sel yang melebihi inokulum asalnya. Telah dijelaskan pada
pembelahan biner melintang, satu sel membelah diri menjadi 2 sel anakan yang
identik dan terpisah. Selang waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri
menjadi dua kali lipat disebut sebagai waktu generasi. Waktu generasi pada setiap
bakteri tidak sama, ada yang hanya memerlukan 20 menit bahkan ada yang
Bakteri yang tidak punya akar harus berada pada permukaan larutan makanan
yang cair. Pertumbuhan bakteri berarti meningkatnya jumlah sel yang konstituen
(yang menyusun). Apabila disusun 10 bakteri dalam 1 ml medium yang cocok dan
disebut dengan pembelahan biner, dimana setiap bakteri membentuk dinding sel
untuk menghindari kontaminasi pada media. Nutrien agar adalah medium umum
untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas
Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan
agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur
bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa
stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi
organisme dalam kultur murni dengan cara disterilisasi dengan autoklaf pada
massa sel yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahan yang diinokulasikan
(nutrien agar) dengan metode agar tuang atau media agar sebar, sel-sel
individu memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam waktu 18 sampai 24 jam
terbentuklah massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni dapat
terlihat oleh mata telanjang. Setiap koloni merupakan biakan murni satu macam
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu lampu bunsen, pingset,
batang perata, cawan petri, tabung reaksi/microtube, gabus, pipet mikro beserta
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu media biakan nurtrient
agar (NA), potato dextrose agar (PDA), ethanol 70%, daun tanaman dan tanah
b). Menimbang sampel tanah dan sampel daun masing-masing satu gram
c). Memasukan samel tanah dan daun tersebut kedalam 9 mL air steril dalam
e). Masing-masih pada pengenceran 10-6, 10-7 dan 10-8 dari sampe tanah di
f). Maing-masig pada pengenceran 10-3 sampai 10-5 6dari sampel daun di
dalam media
4. Memilih 3 koloni yang terisolasi dari pertumbuhan mikroba lainnya dan catat
karakter morfologinya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1 Pembahasan
karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus
sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih
sampel jus tomat yang telah didiamkan selama beberapa hari pada suhu ruang.
koloni mikroba pada media biakan murni. Pada praktikum ini biakan murni yang
menggunakan jus tomat dan Nutrinet Agar (NA) sebagai pelapisnya. Untuk dapat
mengamati morfologi dari suatu mikroba dapat dilihat dari ciri-cirinya yaitu dari
ukurannya, mikroba dapat memiliki ukuran pinpoint layaknya seperti titik, ada
yang berukuran small, berukutan moderate yaitu berukuran sedang, dan berukuran
memperoduksi pigmen ekstraseluler yang dapat terlarut dalam media. Dari aspek
karakteristik optik dapat diamati cahaya yang melewati koloni. Opaque tidak
dapat ditembus cahaya, translucent adalah mikroba yang dapat ditembus cahaya
sebagian, dan transparant (bening). Dari aspek ini yang diamati adalah warnanya.
Dari aspek bentuknya, mikroba dapat memiliki bentuk circular yaitu bentuk bulat
secara utuh, dapat berbentuk irregular yaitu memiliki bentuk yang pinggirannya
agak bergerigi, dapat berbentuk spindle yaitu berbentuk garis, dapat berbentuk
filamentous dan dapat pula berbentuk rhizoid seperti serabut. Dari aspek elevasi
dapat berbentuk flat yaitu hanya garis datar, raised berbentuk seperti gundukan
yang pada bagian atasnya seperti datar, convex berbentuk seperti gundukan
berkerut, kering seperti kering seperti bubuk. Dari aspek margin, dapat memiliki
margin entire yaitu memiliki lengkungan pinggiran yang lingkarannya halus, ada
yang memiliki margin lobate yaitu agak bergerigi, undulate seperti tangga, serrate
yaitu yang bergerigi kecil-kecil, dan ada pula yang berbentuk felamentous.
Pada praktikum ini hasil pengamatan menunjukan bahwa dari sampel jus
tomat pada cawan petri yang berisikan media Nutrient Agar (NA) telah ditumbuhi
oleh mikroba. Pada isolat pertama yaitu 10-7, mikroba memiliki ukuran moderate,
memiliki pigmentasi putih susu, memiliki karakter optik opaque dimana mikroba
tidak dapat ditembus oleh cahaya, memiliki bentuk bulat, memiliki elevansi
convex, memiliki permukaan yang halus mengkilap, dan memiliki margin yang
entire, sedangkan pada isolat kedua yaitu 10-8, mikroba memiliki ukuran large,
memiliki pigmentasi putih susu, memiliki karakter optik opaque dimana mikroba
tidak dapat ditembus oleh cahaya, memiliki bentuk circular, memiliki elevansi
convex, memiliki permukaan yang halus mengkilap, dan memiliki margin yang
entire.
Adapun hasil yang dapat kita lihat dari proses inkubasi selama 2 hari
mikroorganisme. Hal ini kami amati berdasarkan berbagai jenis koloni yang
memiliki warna-warna yang bervariasi. Dari sini dapat kita ketahui bahwa di
yang hidup dan berkembang biak dari waktu ke waktu. Tentunya mikroorganisme
protozoa, virus, dan lain-lain. Dari dua sampel tersebut maka dapat diketahui
bahwa yang membedakan hanyalah pada ukuran koloninya yaitu pada kode isolat
10-7 memiliki ukuran koloni moderate sedangkan pada kode isolate 10-8 memiliki
ukuran koloni large. Keduanya memiliki pigmentasi putih, karakter optik opaque,
bentuk circular, elevasi convex, permukaan halus mengkilap dan margin entire.
V.PENUTUP
5.1.Kesimpulan
5.2.Saran
Pelczar dan Chan. 2007. Analisis Mikroba pada Inokulasi. Edisi Kelima.
Erlangga: Jakarta Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar. Makassar.