Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI PERTANIAN
“Keanekaragaman Mikroorganisme (Bakteri)”

OLEH:

NAMA : PUTU SINTYA PURNAMA DEWI


NIM : D1B1 17 187
KELAS : AGT-1C (SHEET 2)
ASISTEN : UMMU KHAYRAH

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2017
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara umum diketahui bahwa mikroba yang hidup di alam terdapat dalam

bentuk populasi campuran. Jarang sekali kita temukan mikroba di alam yang

hidup hanya satu spesies atau spesies tunggal. Dengan demikian, agar mikroba

tersebut dapat diidentifikasikan, sehingga mudah dipelajari sifat pertumbuhan,

morfologis, dan fisiologis masing-masing mikroba maka langkah yang pertama

harus dilakukan yaitu spesies tersebut dipisahkan dari organisme lain yang umum

dijumpai dalam habitatnya, kemudian ditumbuhkan menjadi biakan murni yaitu

suatu biakan yang terdiri dari sel-sel dari satu spesies.

Mikroorganisme merupakan mahluk hidup yang sangat banyak, baik itu

terdapat ditanah, air maupun udara. Maka dari itu harus dilakukan isolasi maupun

permurnian agar kita bisa mendapatkan mikroorganisme (bakteri) tersebut dalam

keadaan murni. Populasi yang besar dan kompleks dengan berbagai mikroba

terdapat dalam tubuh manusia termasuk dimulut, saluran pencernaan

dan kulit. Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba

tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.

Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobianya berasal dari pembelahan dari

satu sel tunggal. Kultur murni atau biakan murni diperlukan karena semua metode

mikrobiologis yang digunakan untuk menelaah dan mengidentifikasi

mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri kultural, morfologis,

fisiologis,maupun serologis, memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu

macam mikroorganisme saja.


Pengaruh mikroorganisme terhadap kehidupan manusia dimulai sejak bayi

dilahirkan. Setelah bayi lahir, ia akan berhubungan dengan mikroorganisme yang

ada di alam bebas dan orang-orang yang disekitarnya. Mikroorganisme tersebut

akan tumbuh dan berkembang biak serta mengadakan kolonisasi pada permukaan

tubuh seperti kulit, kuku, serta permukaan bagian dalam tubuh. Mikroorganisme

adalah agen penyebab infeksi. Dunia mikroorganisme yang mempengaruhi

kehidupan manusia terdiri atas bakteri, virus, dan jamur.

Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan praktikum tentang

keanekaragaman mikroorganisme.

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman


mikroorganisme di alam.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat

kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme

disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme dapat menjadi bahan

pangan ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain. Proses yang

dibantu oleh mikroorganisme misalnya melalui fermentasi, seperti keju, yoghurt,

dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Pada masa mendatang

diharapkan peranan mikroorganisme dalam penciptaan makanan baru seperti

mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup

mikroorganisme juga akan sangat bermanfaat dalam perbaikan teknologi

pembuatan makanan (Agus, 2011).

Mikroorganisme ditemukan dialam sebagai substrat atau berada diudara

sebagai kontaminan. Pada kondisi dimana kebutuhan makanan dan lingkungan

cocok, mikroorganisme akan berkembang dengan aktif. Ketika faktor makanan

dan kebutuhan terbatas, perkembangan mikroorganisme terhambat dan pada saat

kondisi yang sangat tidak memungkinkan/ekstrim mikroorganisme dapat benar-

benar mati (Fedrian , 2008).

Pertumbuhan pada mikroorganisme diartikan sebagai penambahan jumlah

atau total massa sel yang melebihi inokulum asalnya. Telah dijelaskan pada

bahasan sebelumnya, bahwa sistem reproduksi bakteri adalah dengan cara

pembelahan biner melintang, satu sel membelah diri menjadi 2 sel anakan yang

identik dan terpisah. Selang waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri

menjadi dua kali lipat disebut sebagai waktu generasi. Waktu generasi pada setiap
bakteri tidak sama, ada yang hanya memerlukan 20 menit bahkan ada yang

memerlukan sampai berjam-jam atau berhari-hari (Sumarsih, 2008).

Bakteri dalam medium juga memerlukan makanan untuk pertumbuhannya.

Bakteri yang tidak punya akar harus berada pada permukaan larutan makanan

yang cair. Pertumbuhan bakteri berarti meningkatnya jumlah sel yang konstituen

(yang menyusun). Apabila disusun 10 bakteri dalam 1 ml medium yang cocok dan

24 jam kemudian ditemukan 10 juta bakteri tiap milimeternya, maka terjadilah

pertumbuhan bakteri. Meningkatnya jumlah bakteri terjadi dengan proses yang

disebut dengan pembelahan biner, dimana setiap bakteri membentuk dinding sel

baru (Waluyo, 2007).

Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak

jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana

dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis

untuk menghindari kontaminasi pada media. Nutrien agar adalah medium umum

untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas

dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof.

Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan

agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur

bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa

stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi

organisme dalam kultur murni dengan cara disterilisasi dengan autoklaf pada

121°C selama 15 menit

(Fathir et al., 2009).


Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media

agar memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga

memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni, yaitu sekelompok

massa sel yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahan yang diinokulasikan

pada medium disebut inokulum, dengan menginokulasi medium agar nutrien

(nutrien agar) dengan metode agar tuang atau media agar sebar, sel-sel

mikroorganisme akan terpisah sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel-sel mikroba

individu memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam waktu 18 sampai 24 jam

terbentuklah massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni dapat

terlihat oleh mata telanjang. Setiap koloni merupakan biakan murni satu macam

mikroorganisme (Pelczar dan Chan, 2007).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Unit

Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada hari Rabu, 15

November 2017 Pukul 15.30 WITA sampai selesai.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu lampu bunsen, pingset,

batang perata, cawan petri, tabung reaksi/microtube, gabus, pipet mikro beserta

tipnya dan vortex dan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)

Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu media biakan nurtrient

agar (NA), potato dextrose agar (PDA), ethanol 70%, daun tanaman dan tanah

dari sekitar tanaman jagung (Zea mays).

3.3. Prosedur kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah adalah sebagai berikut :

1. Masing-masing group melakukan:

a). Menyediakan biakan media agar (NA dan PDA)

b). Menimbang sampel tanah dan sampel daun masing-masing satu gram

c). Memasukan samel tanah dan daun tersebut kedalam 9 mL air steril dalam

tabung reaksi secara terpisah lalu vortex selama 5 menit

d). Mengambil masing-masing 1 mL dari kedua tabung tersebut dan masukkan

dalam tabung. Melakukan pengenceran secara berseri hingga pengenceran


10-8 (untuk tanah) dan 105 (untuk daun) pada microtube yang berisi air

steril sebanyak 0,9 mL. Vortek microtube sebelum dilakukan pengambilan

untuk tahap pengenceran selanjutnya

e). Masing-masih pada pengenceran 10-6, 10-7 dan 10-8 dari sampe tanah di

sebar di cawan petri yang berisi media king’s B dan PDA

f). Maing-masig pada pengenceran 10-3 sampai 10-5 6dari sampel daun di

sebar di cawan petri yang berisi media king’s B dan PDA

2. Menginkubasi piringan pada posisi terlungkup, di dalam kantung plastic selama

2-3 hari dengan temperature 37oC.

3. Menggambar (jika perlu ambil fotonya) dan mengamati pengamatan koloni

dalam media

4. Memilih 3 koloni yang terisolasi dari pertumbuhan mikroba lainnya dan catat

karakter morfologinya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil praktikum dapat di lihat di bawah ini:

Kode Ukuran Karakter


No Pigmenta Bentuk Elevansi Permukaa Margin
Isolat Koloni Optik
si n

1 10-7 Moderate Putih Susu Opaque Bulat Convex Halus Entire


mengkilap

2 10-8 Large Putih Susu Opaque Circula Convex Halus Entire


r mengkilap

4.1 Pembahasan

Mikroorganisme di alam sangat beranekaragaman dapat di lihat dari

morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas, bentuk tubuh/morfologi

mikroorganisme dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh

karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus

sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih

besar daripada yang sudah tua. Keanekaragaman mikroorganisme dibutuhkan

pengamatan untuk dapat mengamati morfologi dari mikroorganisme. Berdasarkan

praktikum yang dilakukan di laboratorium pada mikroorganisme yang berasal dari

sampel jus tomat yang telah didiamkan selama beberapa hari pada suhu ruang.

Pengamatan morfologi bakteri dapat diamati dengan cara menumbuhkan

koloni mikroba pada media biakan murni. Pada praktikum ini biakan murni yang

menggunakan jus tomat dan Nutrinet Agar (NA) sebagai pelapisnya. Untuk dapat
mengamati morfologi dari suatu mikroba dapat dilihat dari ciri-cirinya yaitu dari

ukuran, pigmentasi, bentuk, elevansi, permukaan, dan margin.

Mengamati morfologi dari mikroorganisme yang dilihat dari segi

ukurannya, mikroba dapat memiliki ukuran pinpoint layaknya seperti titik, ada

yang berukuran small, berukutan moderate yaitu berukuran sedang, dan berukuran

large yaitu memiliki ukuran besar. Dari aspek pigmentasinya, mikroorganisme

kromogenik sering memperoduksi pigmen intraseluler, beberapa jenis lain

memperoduksi pigmen ekstraseluler yang dapat terlarut dalam media. Dari aspek

karakteristik optik dapat diamati cahaya yang melewati koloni. Opaque tidak

dapat ditembus cahaya, translucent adalah mikroba yang dapat ditembus cahaya

sebagian, dan transparant (bening). Dari aspek ini yang diamati adalah warnanya.

Dari aspek bentuknya, mikroba dapat memiliki bentuk circular yaitu bentuk bulat

secara utuh, dapat berbentuk irregular yaitu memiliki bentuk yang pinggirannya

agak bergerigi, dapat berbentuk spindle yaitu berbentuk garis, dapat berbentuk

filamentous dan dapat pula berbentuk rhizoid seperti serabut. Dari aspek elevasi

dapat berbentuk flat yaitu hanya garis datar, raised berbentuk seperti gundukan

yang pada bagian atasnya seperti datar, convex berbentuk seperti gundukan

sempurna, umbonate memiliki bentuk seperti dua gundukkan. Dari aspek

permukaannya, ada yang memiliki permukaan yang halus mengkilap, kasar,

berkerut, kering seperti kering seperti bubuk. Dari aspek margin, dapat memiliki

margin entire yaitu memiliki lengkungan pinggiran yang lingkarannya halus, ada

yang memiliki margin lobate yaitu agak bergerigi, undulate seperti tangga, serrate

yaitu yang bergerigi kecil-kecil, dan ada pula yang berbentuk felamentous.
Pada praktikum ini hasil pengamatan menunjukan bahwa dari sampel jus

tomat pada cawan petri yang berisikan media Nutrient Agar (NA) telah ditumbuhi

oleh mikroba. Pada isolat pertama yaitu 10-7, mikroba memiliki ukuran moderate,

memiliki pigmentasi putih susu, memiliki karakter optik opaque dimana mikroba

tidak dapat ditembus oleh cahaya, memiliki bentuk bulat, memiliki elevansi

convex, memiliki permukaan yang halus mengkilap, dan memiliki margin yang

entire, sedangkan pada isolat kedua yaitu 10-8, mikroba memiliki ukuran large,

memiliki pigmentasi putih susu, memiliki karakter optik opaque dimana mikroba

tidak dapat ditembus oleh cahaya, memiliki bentuk circular, memiliki elevansi

convex, memiliki permukaan yang halus mengkilap, dan memiliki margin yang

entire.

Adapun hasil yang dapat kita lihat dari proses inkubasi selama 2 hari

adalah adanya pertumbuhan dan penambahan jumlah dan jenis koloni

mikroorganisme. Hal ini kami amati berdasarkan berbagai jenis koloni yang

memiliki warna-warna yang bervariasi. Dari sini dapat kita ketahui bahwa di

dalam tanah di sekitar tanaman tersebut terdapat berbagai macam mikroorganisme

yang hidup dan berkembang biak dari waktu ke waktu. Tentunya mikroorganisme

tersebut beraneka ragam, diantaranya adalah bakteri, mikoriza, jamur, fungi,

protozoa, virus, dan lain-lain. Dari dua sampel tersebut maka dapat diketahui

bahwa yang membedakan hanyalah pada ukuran koloninya yaitu pada kode isolat

10-7 memiliki ukuran koloni moderate sedangkan pada kode isolate 10-8 memiliki

ukuran koloni large. Keduanya memiliki pigmentasi putih, karakter optik opaque,

bentuk circular, elevasi convex, permukaan halus mengkilap dan margin entire.
V.PENUTUP

5.1.Kesimpulan

Dari data pengamatan dan pembahasan bahwa dapat disimpulkan bahwa

setelah melakukan praktikum praktikan dapat melihat secara langsung

keanekaragaman mikroorganisme. Keanekaragaman mikroorganisme dapat

diketahui dengan pengamatan terhadap mikroorganisme berdasarkan karakteristik

morfologi yang dimiliki seperti ukuran koloni, pigmentasi, karaktropik, bentuk,

elevansi, permukaan dan margin.

5.2.Saran

Saran saya semoga praktikan lebih memahami jika asisten menjelaskan.


DAFTAR PUSTAKA

Agus, 2011. Pemanfaatan Mikroorganisme di Bidang Pangan Berbasis


Bioteknologi Konvensional. https://aguskrisnoblog.wordpress.com/
2011/12/26/ pemanfaatan-mikroorganisme-di-bidang-pangan-berbasis-
bioteknologi-konvensional/. Diakses pada tanggal 16 November 2017.

Fathir, 2009. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.

Fedrian, 2008. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia. Jakarta.

Pelczar dan Chan. 2007. Analisis Mikroba pada Inokulasi. Edisi Kelima.
Erlangga: Jakarta Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar. Makassar.

Sumarsih, Sri. 2008. Mikrobiologi Dasar. UPN Veteran. Yokyakarta

Waluyo, L. 2007. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang


Press. Malang.

Anda mungkin juga menyukai