Anda di halaman 1dari 28

ISOLASI DAN INOKULASI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di alam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari

campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diisolasi

menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat dan

kemampuan biokimiawinya. Di dalam bidang ilmu mikrobiologi, untuk dapat menelah

bakteri khususnya dalam skala laboratorium, maka terlebih dahulu kita harus dapat

menumbuhkan mereka dalam suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat bakteri

yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain. Biakan yang

semacam ini biasanya dikenal dengan istilah kultur murni. Untuk melakukan hal ini,

haruslah di mengerti jenis-jenis nutrien yang disyaratkan bakteri dan juga macam ligkungan

fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan bakteri tersebut.

Sebagaimana kita ketahui, percobaan penanaman mikroba dilakukan untuk

memindahkan mikroba ke habitat yang lebih cocok Oleh karena itu, untuk pembiakan

digunakan medium tertentu yang cocok pula. Percobaan ini dilakukan untuk dapat

memberikan pengetahuan yang mendalam mengenai isolasi dan inokulasi mikroorganisme

dengan metode tertentu. Selain itu, dalam percobaan ini dilakukan pula untuk dapat

membedakan metode sebar dan metode tuang yang dimungkinkan selalu digunakan dalam

penelitian-penelitian.

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada percobaan ini yaitu:

1. Bagaimana cara mengisolasi suatu mikroorganisme ?

2. Bagaimana cara menginokulasi suatu mikroorganisme ?

C. Maksud Praktikum

Untuk menumbuhkan mikroba dalam suatu medium dengan metode isolasi dan

inokulasi mikrooganisme.

D. Tujuan Parktikum

Tujuan praktikum ini adalah dapat mengetahui bagaimana cara mengisolasi suatu

mikroorganisme, dan dapat mengetahui bagaimana cara menginokulasi suatu

mikroorganisme.

E. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui cara mengisolasi

dan menginokulasi suatu mikroorganisme.

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Mikroorganisme mempelajari tentang makhluk hidup yang kecil yaitu semua

makhluk yang tidak dapat dilihat langsung dengan kasat mata. Makhluk hidup yang kecil

tersebut dapat berupa hewan atau tumbuhan. karena didalam alam sesuai dengan konsep

biologi pada awalnya hanya dikenal dua kelompok besar makhluk hidup yaitu golongan

tumbuh-tumbuhan dan golongan hewan dan dikenal bidang botani yang mempelajari

tentang tumbuh-tumbuhan (Plantae) dan zoologi yang mempelajari tentang hewan

(Animalia). Perbedaan dari kedua golongan tersebut dapat dilihat dengan jelas terutama

pada hewan tingkat tinggi, tetapi untuk makhluk yang kecil seperti mikroorganisme

perbedaan tersebut sangat sulit. Hal tersebut disebabkan karena adanya beberapa sifat

dari mikroorganisme yng sama atau berbeda sama sekali dengn sifat tumbuhan dan hewan

tersebut diatas tadi (Bibiana, 2002).

Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu

biakan murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar.

Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran dari luar

terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme (Pleczar, 2007).

Beberapa mikroorganisme merupakan mikroorganisme yang dapat tumbuh

dimana-mana sehingga secara umum dapat dibagi menjadi beberapa spesies. Dalam

proses pemisahan harus dilakukan dengan tepat dan penuh ketelitian. Setelah suatu

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
medium telah berisi mikroba maka kegiatan identifikasi telah boleh dilakukan (Waluyo,

2008).

Beberapa prosedur dan tipe-tipe peralatan digunakan dalam laboratorium untuk

melakukan proses isolasi, penanaman dan perkembang biakan pada mikroorganisme,

mengingat bahwa kultur murni mikroba memerlukan kemampuan khusus secara biologis

dan pengamatan pada aktivitas kimia mikroba maka prosedur-prosedur yang telah ada

dirancang untuk menghasilkan biakan murni dan bukannya biakan yang telah terpapar oleh

kontaminasi mikroba lain (Waluyo, 2008).

Bila bakteri diinokulasi ke dalam suatu medium yang sesuai dan pada keadaan yang

optimum bagi pertumbuhannya, maka terjadi kenaikan jumlah yang amat tinggi dalam

waktu yang relatif pendek. Pada beberapa spesies, populasi (panen sel terbanyak yang

diperoleh) tercapai dalam waktu 24 jam, populasinya dapat mencapai 10 sampai 15 miliar

sel bakteri per mililiter. Perbanyakan seperti ini disebabkan oleh pembelahan sel yang

terjadi secara aseksual (Pleczar, 2007).

Identifikasi mikroorganisme adalah salah satu tugas yang lazim dilakukan

laboratorium mikroorganisme. Di loboratorium diagnostik penyakit, Isolasi dan perincian

mikroba yang berasal dari penderita penyakit harus dilaksanakan dilaksanakan dengan

cepat dan tepat sehingga pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Perincian

mikroorganisme yag di isolasi dari makanan atau makanan yang terlibat dalam pencemaran

makanan harus dilakukan secepat mungkin agar wadah keracunan akibat makanan atau

minuman yang tercemar dapat dihentikan (Bibiana, 2002).

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
Pertumbuhan pada bekteri didefenisikan sebagai pertumbuhan berat sel. Karena

berat sel relatif sama pada setiap siklus sel, maka pertumbuhan dapat didefenisikan

sebagai pertambahan jumlah sel. Terdapat berbagai metode dalam mengukur

pertumbuhan sel bakteri. Pertumbuhan sel bakteri terdiri atas 2 cara, yaitu pertumbuhan

langsung dan tidak langsung (Purwoko, 2007).

Kebutuhan bakteri pada umumnya adalah sebagai berikut (Irianto, 2006) :

1. Sumber energi yang diperlukan untuk reaksi-reaksi sintesis yng membutuhkan

energi dalam pertumbuhan an restorasi, pemeliharaan keseimbangan cairan, gerak,

dan sebagainya.

2. Sumber korban

3. Sumber nitrogen, sebagian besar untuk sintesis protein dan asam-asam nukleat.

4. Sumber gamar-garam anorganik, khususnya fosfat dan sulfat sebagai anion, dan

patosium magnesium, kalsium, besi, mangan sebagai kaion.

5. Bakteri-bakteri tertentu membutuhkan faktor-faktor tumbuh tambahan, disebut juga

vitamin bakteri, dalam jumlah sedikit untuk sintesis metabolik esensial.

Mikroorganisme yang akan diisolasi dapat berupa biakan murni atau populasi

campuran. Bila biakan yang akan didefenesikan ini tercemar, perlu dilakukan pemurnian

terlebih dahulu. Lazimnya, pemurnian dilakukan dengan cara menggores suspensi mikroba

yang akan diisolasi pada agar lempengan. setelah diperoleh koloni terpisah, dibuat

pewarnaan garam dari beberapa koloni untuk melihat kemurnia biakan (Bibiana, 2002).

Setelah diperoleh biakan murni dapat dilakukan serangkaian uji untuk

memperoleh ciri morfologi dan biokimiadari isolasi. Setelah uji dilakukan harus

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
munggunakan kontrol untuk mengetahui apakah media serta reagens yang digunakan

memenuhi persyaratan. Selain itu kontrol digunakan untuk melihat bahwa tehnik yang

digunakan benardan tepat. Untuk melihat bahwa media yang digunakan bekerja dengan

baik dapat digunakan biakan mikroba yang memberikan hasil positif dan negatif (Bibiana,

2002).

Medium pembiakan dasar adalah medium pembiakan sederhan yang

mengandung zat-zat yang umum diperlikan oleh sebagian besar mikroorganisme yang

dipakai juga sebagai komponen dasar untuk membuat medium pembiakan lain. Medium ini

dibuat dari 3 g ekstrak dagimg, 5 g pepton dan 1000 mL air, dinamakan juga bulyon nutrisi.

Dengan penambahan 15 g agar-agar diperoleh apa yang dinamakan agar natrium atau

bulyon agar (Irianto, 2006).

Untuk menegakkan diognosis bakteriologi sebaiknya bakteri berada dalam

keadaan murni atau tidak tercampur dengan bakteri-bakteri lain. Biakan murni diperlukan

untuk mempelajari ciri-ciri koloni, sifat-sifat biokimia,morfologi, reaksi pengecatan, reaksi

imunologi dan kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri.

Pada umumya biakan murni dapat diperoleh dengan cara-cara berikut (Irianto,

2006) :

1. Cara penggarisan

Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng.

Bila dilakukan denga baik cara ini adalah yang paling praktis. Setiap laboratorium

memiliki cara atau metode penyariun yang berbeda-beda, tapi tujuannya adalah

sama, yaitu untuk membuat garis sebanyak mungkin pada mermukaan lempeng

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
medium pmbiakan dengan ose atau jarum bahan pemeriksaan yang terlepas pada

garis-garis tersebut semakin lama semakin sedikit, sehingga pada garis-garis

terakhir koloni-koloni bakteri yang terbentuk akan terpisah agak jauh. Sebelum

dilakukan penanaman harus diperhatikan agar permukaan lempeng medium

pembiakan itu kering, bila masih dapat tetes embun perlu dikeringkan dahulu dengan

cara menyandarkan pinggang petri terbalik pada tepi tutupnya.

2. Cara tuang

Isolasi bakteri dengan cara tuang ini umumnya dilakukan untuk menentukan

perkiran jumlah bakteri hidup dalam suatu cairan, misalnya air, susu, kemih atu

biakan bulyon. Hasilnya dinyatakan dalam jumlah koloni, yang berarti jumlah bakteri

hidup dalam jumlah bakteri hidup dalam tiap mililiter cairan yang diperiksa.

Bila telah diperoleh koloni-koloni yang terpisah dapat dibuat biakan murni

dengan cara memindahkan koloni itu kedalam medium pembiakan miring (slant)

untuk diperbanyak atau disimpan untuk keperluan lain.

3. Cara menanam dalam medium pembiakan miring

Dalam hal medium pembiakan miring digunakan untuk mempelajari salah satu

sifat pertumbuhan, maka penanaman tidak digariskan bolak balik, tetapi penanaman

dilakukan dengan menarik garis dari tabung lurus ke atas.

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
4. Cara pemeriksaan pertumbuhan bakteri

Cara pemeriksaan tumbuhan bakteri dalam medium pembiakan adalah sebagai

berikut :

a. Medium pembiakan cair

b. Medium pembiakan padat

Pada semua medium pembiakan padat umumnya baik yang berbentuk

lempeng maupun miring perlu diperhatikan.

a. Bentuk koloni

b. Ukuran Koloni

c. Rupa koloni

d. Permukan Koloni

e. Tepi Koloni

f. struktur bagian tengah

g. Warna Koloni (Kromogenesis)

h. Bau Koloni

i. Kepadatan koloni

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
B. Uraian Bahan

1. Agar (Dirjen POM Edisi III 1979, hal. 74)

Nama resmi : AGAR

Nama lain : Agar–agar

Pemerian : Berkas potongan memanjang, tipis seperti selaput dan perlekatan,

atau bentuk keeping, serpihan atau butiran; jingga lemah

kekuningan, abu–abu kekuningan sampai kuning pucat atau tidak

berwarna; tidak berbau lemah; rasa lender jika lembab liat; jika

kering rapuh.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam air mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai bahan pemadat medium.

2. Dextrosa (Dirjen POM Edisi IV, hal. 300)

Nama resmi : Dextrosum / Glucosum

Sinonim : Glukosa

RM / BM : C6H12O6.H2O / 198,17 gr/mol

Rumus struktur :

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran putih; tidak

berbau; rasa manis.

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air mendidih;

agak sukar larut dalam etanol (95 %) P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai sumber nutrien mikroba.

3. Beef Extract (Dirjen POM Edisi IV 1995, hal. 1152).

Nama resmi : BEEF EXTRACT

Nama lain : Kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak daging.

Pemerian : Berbau dan berasa pada lidah. Kaldu daging sapi

konsentrat diperoleh dengan mengekstraksi daging sapi

segar tanpa lemak, dengn cara merebus dalam air dan

menguapkan kaldu pada suhu rendah dalam hampa

udara sampai terbentuk residu kental berbentuk pasta.

Massa berbentuk pasta, berwarna coklat kekuningan

sampai coklat tua, bau dan rasa seperti daging, sedikit

asam.

Kelarutan : Larut dalam air dingin.

Kegunaan : Sumber protein mikroorganisme.

Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.

4. Pepton (Dirjen POM Edisi III 1979, hal. 721)

Nama resmi : PEPTON

Nama lain : Kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak daging

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
Pemerian : Berbau dan berasa pada lidah. Kaldu daging sapi konsentrat

diperoleh dengan mengekstraksi daging sapi segar tanpa lemak,

dengn cara merebus dalam air dan menguapkan kaldu pada suhu

rendah dalam hampa udara sampai terbentuk residu kental

berbentuk pasta. Massa berbentuk pasta, berwarna coklat

kekuningan.

C. Uraian Sampel / Bakteri

a. Uraian Bakteri

Klasifikasi Escherichia coli (Itis.gov)

Kingdom : Bacteria

Subkingdom : Negibacteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Gammaproteobacteria

Order : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Species : Escherichia coli

b. Uraian Sampel

a. Kotoran ayam potong pasar daya

Tempat pengambilan : Pasar daya

Kegunaan : Sampel metode gores

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
b. Minuman kemasan

Nama produk : Mountea

Komposisi : Air, Gula, Ekstrak teh hijau, Pengatur keasaman, Natrium

bikarbonat, Antioksidan, Natrium askorbat, Perisa melati dan

Madu.

Keguanaan : Sampel metode sebar

c. Tanah toddopuli

Tempat pengambilan : Toddopuli

Kegunaan : Sampel metode tabur

d. Air sumur batua

Tempat pengambilan : JL. Batua raya

Kegunaan : Metode tuang

D. Prosuder Kerja

A. Memisahkan (Inokulasi) Biakan

1. Disiapakan medium Nutrien Agar/Potato Dekstrosa Agar tegak, NA/PDA miring dan

medium NB atau PDB.

2. Dipanaskan ose bulat dan ose lurus di atas api sampai berpijar/membara.

Dinginkan dalam alcohol 70% dan dipanaskan kembali sebentar di atas nyala api.

Untuk medium NA tegak diinokulasikan bakteri uji menggunakan ose lurus secara

tegak lurus. Untuk medium NA miring diinokulasi dengan cara digores secara zig-

zag di atas permukaan medium mulai dari ujung bagian bawah sampai ke bagian

atas. Untuk medium NB di inokulasikan langsung pada medium cair.

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
3. Dilakukan cara nomor 2 untuk memindahkan jamur dengan menggunakan medium

PDA tegak, PDA miring dan PDB.

4. Diinkubasikan semua tabung biakan selama 1X24 jam pada suhu 37 oC untuk bakteri

dan 3X24 jam pada suhu 27oC (suhu kamar) dan diamati pertumbuhan yang terjadi.

B. Isolasi Mikroorganisme dari Udara

1. Disiapkan cawan petri steril, kemudian dimasukkan secara aseptis medium Tauge

Ekstrak Agar (TEA) dibiarkan memadat. Pada ruangan yang akan di uji dibuka 1/3

tutup cawan petri yang berisi medium TEA ini selama 15-30 menit.

2. Diinkubasikan secara terbalik cawan petri tersebut selama 1X24 jam pada suhu

37oC diamati pertumbuhan yang terjadi, kemudian dilanjutkan diinkubasi 3X24 jam

pada suhu kamar diamati pertumbuhan yang terjadi.

3. Dipindahkan koloni-koloni yang tumbuh kedalam tabung yang berisi medium yang

sesuai.

C. Isolasi Mikroorganisme dari Substrat Cair

1. Cara Sebar(Spread Method)

a. Diteteskan beberapa tetes cairan yang akan diperiksa di atas permukaan

medium TEA dalam cawan petri. Jika cairan terlalu pekat, encerkan terlebih

dahulu dengan air suling.

b. Dengan menggunakan spatel drygalski atau jarum inokulasi yang dibengkokkan,

tetesan tersebut disebar seluas mungkin di atas permukaan medium.

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
c. Diinkubasikan secara terbalik cawan petri tersebut selama 1X24 jam pada suhu

37 oC diamati pertumbuhan yang terjadi, kemudian dilanjutkan diinkubasi 3X24

jam pada suhu kamar diamati pertumbuhan yang terjadi.

d. Dipindahkan koloni-koloni yang tumbuh kedalam tabung yang berisi medium

yang sesuai.

2. Cara Tuang (Pour Plate Method)

a. Dicairkan medium TEA dalam penangas air, diangkat dan diturunkan suhunya

sampai mencapai 38o – 40 oC.

b. Dipipet 1 mL bahan cair uji yang akan diperiksa ke dalam cawan petri steril.

c. Dituang medium TEA kedalam cawan petri yang sudah di inokulasikan bahan cair

uji secara aseptik. Dihomogenkan permukaan agar dalam cawan petri dengan

menggoyang-goyangkan secara perlahan-lahan dengan membentuk angka

delapan dan biarkan medium mengeras.

e. Diinkubasikan secara terbalik cawan petri tersebut selama 1X24 jam pada suhu

37 oC diamati pertumbuhan yang terjadi, kemudian dilanjutkan diinkubasi 3X24

jam pada suhu kamar diamati pertumbuhan yang terjadi.

f. Dipindahkan koloni-koloni yang tumbuh kedalam tabung yang berisi medium

yang sesuai.

D. Isolasi Mikroorganisme dari Substrat Padat

Cara Tabur(Spread Method)

1. Dicairkan medium dalam penangas air, dinginkan dan dituangkan secara aseptis

kedalam cawan petri steril, biarkan mengeras.

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
2. Digerus bahan yang akan diperiksa dalam mortar yang sebelumnya sudah

disterilkan dengan mencuci sedikit dengan alcohol 70%.

3. Dibersihkan spatel, disterilkan dengan alcohol 70% dan dilewatkan pada nyala

api.

4. Diambil sedikit bahan padat yang telah digerus dan ditaburkan secara merata di

atas permukaan medium dalam cawan petri. Ditunggu selama 10 menit.

5. Diinkubasikan selama 24-72 jam dalam posisi normal.

6. Dipindahkan koloni-koloni yang tumbuh ke dalam tabung yang berisi medium

yang sesuai.

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
BAB III

METODE KERJA

A. Alat Yang Digunakan

Alat-alat yang diguanakan dalam percobaan ini yaitu autoklaf, cawan petri, erlenmeyer,

inkubator, lampu spiritus, ose bulat, ose lurus, oven, rak tabung, spoit 1 dan 10 mL, dan

tabung reaksi.

B. Bahan Yang Digunakan

Adapun bahan yang digunakan yaitu air sumur batua, kotoran tai ayam potong pasar

daya, mountea, nutrient agar, suspensi E.coli, tanah toddopuli.

C. Cara Kerja

 Isolasi (Nutrient Agar)

a. Metode Tabur

Pertama-tama siapkan alat dan bahan kemudian masukkan 10 mL NA

(Nutrient Agar) ke dalam cawan petri biarkan hingga memadat lalu taburkan dengan

1 gr tanah, diinkubasi (Bakteri: 37 oC 1x24 jam).

b. Metode Sebar

Pertama-tama siapkan alat dan bahan, kemudian masukkan 9 mL Nutrient

Agar (NA) yang sudah dicairkan ke dalam cawan petri lalu biarkan hingga memadat,

kemudian sebarkan dengan merata 1 mL mountea kemudian Inkubasi (Bakteri: 37

oC 1 x 24 jam).

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
c. Metode Gores

Pertama-tama siapkan alat dan bahan, kemudian masukkan 10 mL medium

Nutrient Agar (NA) kedalam cawan petri lalu biarkan memadat, setelah itu ambil

kotoran ayam potong pasar daya dengan menggunakan ose bulat kemudian

digoreskan dalam medium setelah itu diinkubasi (Bakteri: 37 oC 1 x 24 jam).

d. Metode Tuang

Pertama-tama siapkan alat dan bahan, kemudian ambil 1 mL air sumur

batua dan medium NA 9 mL. Masukkan dalam cawan petri, biarkan memadat.

Inkubasi selama (1 x 24 jam untuk bakteri)

 Inokulasi (Nutrient Agar)

a. Medium Cair

Pertama-tama siapkan alat dan bahan kemudian masukkan medium

Nutrient Broth (NB) kedalam tabung reaksi sebanyak 10 mL setelah itu masukkan

suspensi bakteri (E. coli) 20 μL atau 1 ose lalu dibungkus dan inkubasi dalam

inkubator (Bakteri : 37 oC 1 x 24 jam).

b. Medium miring

Pertama-tama siapkan alat dan bahan kemudian masukkan medium

Nutrient Agar (NA) yang dicairkan sebanyak 5-7 mL kedalam tabung reaksi

kemudian dinginkan hingga memadat setelah itu gores dengan suspensi bakteri

(E. coli) 20 μL atau 1 ose kemudian dibungkus dan inkubasi (Bakteri: 37 oC 1 x 24

jam).

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
c. Medium tegak

Pertama-tama disiapkan alat dan bahan, masukkan 10 mL medium

Nutrient Agar (NA) yang telah dicairkan kedalam tabung reaksi lalu dinginkan

hingga memadat kemudian ditusuk lurus dengan 1 ose atau 20 μL suspensi

bakteri (E. coli) lalu dibungkus dan inkubasi (Bakteri : 37 oC 1 x 24 jam).

 Isolasi (PDA)

a. Metode Tabur

Pertama-tama siapkan alat dan bahan kemudian masukkan 10 mL PDA

(Potato Dextrose Agar) ke dalam cawan petri biarkan hingga memadat lalu

taburkan dengan 1 gr tanah, diinkubasi (Bakteri: 37 oC 1x24 jam).

b. Metode Sebar

Pertama-tama siapkan alat dan bahan, kemudian masukkan 9 mL medium

PDA (Potato Dextrose Agar) yang sudah dicairkan ke dalam cawan petri lalu

biarkan hingga memadat, kemudian sebarkan dengan merata 1 mL mountea

kemudian inkubasi (Bakteri: 37 oC 1 x 24 jam).

c. Metode Gores

Pertama-tama siapkan alat dan bahan, kemudian masukkan 10 mL medium

PDA (Potato Dextrose Agar) kedalam cawan petri lalu biarkan memadat, setelah

itu ambil kotoran ayam potong pasar daya dengan menggunakan ose bulat

kemudian digoreskan dalam medium setelah itu diinkubasi (Bakteri: 37 oC 1 x 24

jam).

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
d. Metode Tuang

Pertama-tama siapkan alat dan bahan, kemudian ambil 1 mL air sumur batua

dan 9 mL medium PDA (Potato Dextrose Agar). Masukkan dalam cawan petri,

biarkan memadat. Inkubasi selama (1 x 24 jam untuk bakteri).

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

a. Isolasi (NA)

Bentuk Bantuk Bentuk


Klp Sampel Metode
Koloni Elevasi Tepi

Tanah toddopuli Tabur Irregular Convex Lobate

Sebar Spindle Convex Entire


Mountea

Tuang Circular Flat Entire


2 Air sumur batua

Kotoran ayam
Gores Circular Convex Entire
pasar daya

b. Inokulasi (NA)

Medium Sampel Bentuk Koloni

Tegak Bakteri (E.coli) Bedded

Cair Bakteri (E.coli) Mikroaerofiuk

Miring Bakteri (E.coli) Spreading

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
a. Isolasi (PDA)

Bentuk Bantuk Bentuk


Klp Sampel Metode
Koloni Elevasi Tepi

Tanah toddopuli Tabur Irregular Flat Lobate

Sebar Irregular Umbonate Undulate


Mountea

Tuang Circular Convex Entire


2 Air sumur batua

Kotoran ayam
Gores Irregular Raised Lobate
pasar daya

B. Pembahasan

Isolasi adalah proses pengambilan atau pemisahan senyawa bahan alam dengan

menggunakan pelarut yang sesuai. Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu dapat

mengetahui bagaimana cara mengisolasi suatu mikroorganisme, dan dapat mengetahui

bagaimana cara menginokulasi suatu mikroorganisme. Pada percobaan kali ini

menggunakan empat metode yaitu metode tabur, metode sebar, metode tuang, metode

gores. Medium yang digunakan ada dua macam yaitu medium NA dan medium PDA.

Adapun cara kerja untuk isolasi menggunakan medium NA yaitu untuk metode tabur

pertama-tama siapkan alat dan bahan kemudian masukkan 10 mL NA (Nutrient Agar) ke

dalam cawan petri biarkan hingga memadat lalu taburkan dengan 1 gr tanah, diinkubasi

(Bakteri: 37 oC 1x24 jam). Cara kerja untuk isolasi menggunakan medium NA yaitu untuk

metode sebar pertama-tama siapkan alat dan bahan, kemudian masukkan 9 mL medium

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
PDA (Potato Dextrose Agar) yang sudah dicairkan ke dalam cawan petri lalu biarkan hingga

memadat, kemudian sebarkan dengan merata 1 mL mountea kemudian inkubasi (Bakteri:

37 oC 1 x 24 jam). Cara kerja untuk isolasi menggunakan medium NA yaitu untuk metode

tuang pertama-tama siapkan alat dan bahan, kemudian ambil 1 mL air sumur batua dan

medium NA 9 mL. Masukkan dalam cawan petri, biarkan memadat. Inkubasi selama (1 x

24 jam untuk bakteri). Cara kerja untuk isolasi menggunakan medium Na yaitu untuk

metode gores Pertama-tama siapkan alat dan bahan, kemudian masukkan 10 mL medium

Nutrient Agar (NA) kedalam cawan petri lalu biarkan memadat, setelah itu ambil kotoran

ayam potong pasar daya dengan menggunakan ose bulat kemudian digoreskan dalam

medium setelah itu diinkubasi (Bakteri: 37 oC 1 x 24 jam).

Adapun inokulasi menggunakan tiga jenis medium yaitu medium tegak, medium

miring, medium cair. Adapun hasil yang didapatkan dari praktikum pada percobaan isolasi

menggunakan medium NA dengan sampel tanah toddopuli metode tabur didapatkan

bentuk koloni irregular, bentuk elevasi convex, bentuk tepi lobate. Pada percobaan

menggunakan sampel mountea dengan metode sebar didapatkan bentuk koloni spindle,

bentuk elevasi convex, bentuk tepi entire. Pada percobaan menggunakan sampel air sumur

batua dengan metode tuang didapatkan bentuk koloni circular, bentuk elevasi flat, bentuk

tepi entire. Pada percobaan menggunakan sampel kotoran ayam pasar daya dengan

metode gores didapatkan bentuk koloni circular, bentuk elevasi convex, bentuk tepi entire.

Adapun hasil percobaan inokulasi menggunakan medium NA antara lain medium

tegak, medium cair, medium miring yang masing-masing menggunakan suspensi bakteri

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
E.coli. Medium tegak didapatkan koloni bedded, medium cair didapatkan mikroaeroofiuk,

medium miring didapatkan spreading.

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Pada percobaan isolasi bakteri:

a. Pada metode tabur (tanah toddopuli) didapatkan bentuk koloni irregular, bentuk

elevasi convex, bentuk tepi lobate.

b. Pada percobaan metode sebar (mountea) didapatkan bentuk koloni spindle, bentuk

elevasi convex, bentuk tepi entire.

c. Pada metode tuang (air sumur batua) didapatkan bentuk koloni circular, bentuk

elevasi flat, bentuk tepi entire.

d. Pada metode gores (kotoran ayam potong pasar daya) didapatkan bentuk koloni

circular, bentuk elevasi convex, bentuk tepi entire.

2. Pada percobaan inokulasi bakteri:

a. Medium tegak didapatkan koloni bedded

b. Medium cair didapatkan mikroaeroofiuk

c. Medium miring didapatkan spreading.

SARAN
Sebaiknya para asisten selalu mendampingi praktikan pada saat melakukan

percobaan, sehingga praktikan lebih paham dan dapat mengurangi factor kesalahan yang

sering terjadi.

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
DAFTAR PUSTAKA

Bibiana. 2002. Analisis Mikroba. Laboratorium mikrobiologi Jurusan farmasi. Makassar.

Dirjen POM Edisi III, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Repoblik

Indonesia, Jakarta.

Dirjen POM Eidisi IV, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan Repoblik

Indonesia, Jakarta.

Irianto Koes. 2006. Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid II. PT. Yrama Widya Bandung.

Pleczar. 2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press

Purwoko. 2007. Fisiologi Mikroba. Solo: Bumi Aksara.

Waluyo. 2008. Kimia Analisis SMF. Depkes RI. Jakarta.

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
LAMPIRAN

A. SAMPEL

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
B. HASIL

SEBELUM

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217
ISOLASI DAN INOKULASI
SESUDAH

Elivilia Oktaviana Bonita S. Asri Mawwaddah


15020180217

Anda mungkin juga menyukai