PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sama baik itu dari spesies yang berbeda maupun dari jenis makhluk hidup yang
melakukan pemisahan dari makhluk hidup lainnya, yang dikenal dengan istilah
isolasi. Mikroba dapat diisolasi dari berbagai sumber, seperti tanah, air, makanan,
minuman atau sumber lain. Adapun cara yang umum digunakan untuk isolasi
adalah cara suspensi, cara suspensi maksudnya adalah sampel mikroba yang telah
diambil, dibuat suspensi baru kemudian suspensi itu ditumbuhkan pada media
agar tertentu. Cara ini bertujuan agar pertumbuhan mikroba dari sampel pada saat
ditumbuhkan pada media agar, tidak terlalu menumpuk (crowded). Isolasi murni
dapat diperoleh, bila dilakukan isolasi secara bertahap menggunakan media yang
tepat, misal: Nutrient Agar untuk bakteri dan Potato Dextrose Agar untuk
kenampakan berbeda harus ditumbuhkan ulang pada media agar baru dan
terdiri dari campuran berbagai macam sel. Populasi bakteri ini di dalam
laboratorium dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang
bakteri perlu dibiakkan pada medium padat yaitu dengan cara isolasi bakteri.
dengan metode tuang (pour plate), metode goresan (streak plate), metode miring
B. Tujuan
morfologi, fisiologi dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu
Bakteri mudah ditemukan di air, udara dan tanah.Mereka hidup dalam suatu
dilakukan dengan menumbuhkan bakteri dari sumber isolat, seperti tanah, udara,
pertumbuhan bakteri sangat beragam, mulai dari media selektif, media penyubur,
tersebut harus dipisahkan satu dengan yang lainnya, sehingga didapatkan kultur
murni yang disebut isolat. Kultur murni merupakan suatu biakan yang terdiri dari
sel-sel dari satu spesies atau satu galur mikroorganisme. Kultur murni diperoleh
dengan cara isolasi menggunakan metode tuang maupun gores (Elfita, 2010).
mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh organisme tersebut. Faktor
lain seperti PH, suhu, dan pendinginan harus dikendalikan dengan baik (Buckle,
2007).
Klasifikasi dan identifikasi adalah dua hal yang memiliki perbedaan, namun
dan juga teknik observasi, sifat biokimia, fisiologi, genetik dan morfologi yang
luas,dan terdiri dari berbagai kelompok dan jenis, sehingga diperlukan suatu cara
organisme lainnya.Setiap koloni yang terpisah yang tampak pada cawan tersebut
beberapa jenis zat tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan
4. Untuk mendapatkan bahan biakan yang cukup untuk membuat antigen dan
metode hitungan cawan (total plate count), hitungan mikroskopis langsung (direct
count) dan perhitungan coulter. Cara lain perhitungan jumlah sel adalah dengan
berasal dari satu sel tunggal yang dapat hidup. Metode hitungan cawan
menggunakan anggapan bahwa setiap sel akan hidup berkembang menjadi satu
koloni. Jumlah koloni yang muncul menjadi indeks bagi jumlah organisme yang
statistik adalah cawan yang berisi 30-300 koloni. Jumlah organisme yang terdapat
dalam sampel asal dihitung dengan cara mengalikan jumlah koloni yang terbentuk
terlihat bahwa jumlah koloni bakteri pada lapisan paling atas (aerob) lebih banyak
lapisan tanah dari permukaan MSL (Multi Soil Layering), maka kemungkinan
berkontak dengan udara semakin kecil sehingga kondisi lingkungan hidup bakteri
Metode cawan gores memiliki dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan
waktu. Namun untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang
lumayan yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang
sekali dilakukan oleh para mahasiswa yang baru mulai mempelajari mikrobiologi
miring dan pada tusukan gelatin adalah sebagai berikut: (Dwidjoseputro, 2005)
1. Sifat-sifat koloni pada agar-agar lempengan mengenai bentuk, permukaan dan
tepi. Bentuk koloni dilukiskan sebagai titik-titik, bulat berbenang, tak teratur,
serupa akar, serum kumparan. Permukaan koloni dapat data, timbul mendatar,
berkawah. Tepi koloni ada yang utuh, ada yang berombak, ada yang berbelah-
belah, ada yang bergerigi, ada yang berbenang-benang dan ada yang keriting.
2. Sifat-sifat koloni pada agar-agar miring. Sifat ini berkisar pada bentuk dan tepi
koloni dan sifat itu dinyatakan dengan kata-kata seperti: serupa pedang, serupa
duri, serupa tasbih, serupa titik-titik, serupa batang dan serupa akar.
3. Sifat koloni tusukan dalam gelatin. Ada bakteri yang dapat mengencerkan
Lagipula bentuk koloni yang tidak dapat mengencerkan gelatin, bila dilihat
dari samping koloni yang tidak mengencerkan gelatin dapat berupa pedang,
gelatin, maka bentuk koloninya dapat serupa kawah, serupa mangkuk, serta
1. Pensil
2. Kertas
3. Cawan petri
4. Lampu flash hp
5. Koloni bakteri
B. Prosedur Kerja
3. Gambar koloni bakteri yang ada pada cawan petri pada kertas dengan
menggunakan pensil
4. Sorot cawan petri dari bawah dengan menggunakan lampu flash hp agar
A. Hasil
B. Pembahasan
tertentu dari lingkungan, sehingga kultur murni atau biakan murni. Isolasi
murni. Banyak hal-hal penting atau prinsip-prinsip kerja yang benar dapat
mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga kultur murni atau biakan murni dapat
Bumi ini, kemampuannya dalam berkembang biak yang begitu cepat serta
berhasil dalam berkembang biak di muka Bumi. Bakteri sendiri termasuk salah
satu anggota dari kerajaan Monera, yaitu kerajaan yang dihuni oleh makhluk
hidup dengan ciri-ciri bersifat uniseluler, prokariota, cosmopolit dan lainnya. Dan
mempunyai ukuran yang sangat kecil hingga berukuran antara 100 – 750 µm (0,1
– 0,75 mm), sehingga makhluk ini hanya dapat dilihat dengan melalui mikroskop
lingkungan ini bertujuan untuk memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak
bercampur lagi dengan bakteri lainnya dan disebut biakan murni.Prinsip dari
isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya
yang berasal dari camouran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan
koloni sel yang tetap pada tempatnya. Dikenal beberapa caraatau metode untuk
memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang
paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang.
baik yang patogen maupun yang non patogen, sehingga pemisahan dan
memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak bercampur lagi dengan bakteri
lainnya atau yang disebut biakan murni.Di kehidupan normalnya atau di habitat
sulit ditemukan dalam bentuk koloni sendiri.Mikroba ini pasti ditemukan dalam
cawan gores, cawan tuang, pada agar cawan, pada medium cair dan sel tunggal.
Dalam suatu substrat atau media dapat tumbuh dari suatu jenis
Selain itu juga ada beberapa metode dalam mengisolasi mikroba bakteri
paling sering digunakan adalah teknik cawan dan cawan gores. Teknik isolasi
mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba di luar
lingkungan alamiahnya.
dalam media agar dengan cara mencampurkan media agar yang masih cair dengan
stok kultur bakteri. Dimana kelebihan metode ini adalah mikroorganisme yang
tumbuh dapat tersebar merata pada media agar, metode ini cocok untuk isolasi
Metode cawan gores adalah suatu metode yang mempunyai dua keuntungan,
yaitu menghemat bahan dan waktu. Namun untuk memperoleh hasil yang baik
harapan pada ujung goresan, hanya sel-sel bakteri tunggal yang terlepas dari ose
dan menempel ke medium. Sel-sel bakteri tunggal ini akan membentuk koloni
media agar dengan cara menuangkan stok kultur murni atau menghapuskannya di
atas media agar yang telah memadat. Bedanya dengan metode tuang adalah
pencampuran stok kultur bakteri dilakukan setelah media agar memadat, sedankan
metode tuang kultur dicampurkan ketika media masih cair (belum memadat).
Metode agar, teknik ini memerlukan agar yang belum padat untuk dituang
saja melainkan sel terndam agar, sehingga mikroba dapat tumbuh pada permukaan
oksigen (O2) yang kaya akan oksigen dengan baik dan sesuai dengan yang
diharapkan.
morfologi sel, pewarnaan gram, dan uji biokimia. Selain berdasarkan morfolofi,
bakteri juga dibedakan menjadi 3 bentuk meliputi: bentuk bulat (kokus), bentuk
melakukan serangkaian uji morfologi dan biokimia yaitu uji pewarnaan Gram, uji
motilitas, pengamatan bentuk sel, tipe penggandengan sel, sifat aerobik dan
anaerobik, kemampuan tumbuh pada suhu 50C, 200C, dan 300C. Pengamatan
dilakukan juga pada warna koloni, ukuran koloni, bentuk koloni yang dilihat dari
dalam, samping dan atas, kemampuan memproduksi katalase dan oksidase, uji
diinginkan.
mengandung beberapa bahan dengan komposisi yang tidak tetap disebut medium
mengandung ekstrak daging sapi (beef extract) dan pepton, di mana komposisi
dan mensterilkan menggunakan otoklaf pada suhu dan waktu yang ditetapkan,
Medium padat mengandung bahan pemadat seperti agar, gelatin atau silika
gel.Yang paling sering digunakan adalah agar yang merupakan bahan yang
diperoleh dari ganggang laut dan telah diperdagangkan dalam bentuk murni dan
pemanasan, agar akan mencair pada suhu 97 – 100°C, dan setelah sterilisasi dan
kemudian didinginkan kembali agar akan mulai memadat pada suhu kira-kira
42°C.
es, dapat dicairkan kembali dengan cara memanaskan wadah yang berisi medium
di dalam panci yang berisi air mendidih selama beberapa menit, atau
50°C. Jika medium yang diinokulasikan terlalu panas maka sebagian mikroba
Struktur kimia agar terdiri dari galaktan, yaitu polimer dari molekul-molekul
galaktosa yang tidak dapat dipecah oleh kebanyakan bakteri. Konsentrasi yang
digunakan biasanya 1,5% tetapi, jika akan dilakukan goresan pada permukaan
agar dapat digunakan konsentrasi 1,8-2,0% sehingga dapat diperoleh agar yang
lebih keras setelah memadat. Medium setengah padat mengandung agar dalam
jumlah lebih sedikit daripada medium padat, biasanya sekitar 0,5%, dan sering
digunakan untuk uji pergerakan mikroba (motilitas). Di dalam medium agar tidak
digunakan sebagai bahan makanan oleh mikroba, melainkan hanya sebagai bahan
pemadat.
jarang digunakan karena akan mencair pada suhu di atas 25°C, sehingga tidak
dapat diinkubasikan pada suhu tinggi. Selain dari itu, gelatin dapat dihidrolisa
oleh berbagai jenis bakteri.Silika gel adalah suatu bahan pemadat yang digunakan
di dalam medium untuk menumbuhkan mikroba yang bersifat ototrof dengan
Cara yang paling sederhana untuk menyimpan suatu kultur mikroba adalah
dengan menumbuhkannya di dalam suatu medium cair, dengan suhu dan waktu
pembuatan kultur cair dapat digunakan medium cair tertentu yang disebut medium
medium cair dapat terlihat dalam berbagai bentuk misalnya, berikut ini:
atau membran.
tabung dan akan menyebar lagi jika tabung digerakkan atau dikocok. Medium
pada bagian atas tabung mungkin akan tetap bening jika inkubasi dilakukan lebih
lama. Tabung yang berisi kultur cair tidak boleh digerakkan sebelum
pertumbuhan diamati. Sel mikroba yang berukuran relatif besar seperti sel-sel
khamir akan mengendap lebih cepat. Oleh karena itu, jika kultur akan dipindahkan
sehingga sel-sel mikroba berada dalam keadaan dorman, yaitu tidak dapat tumbuh
dan berkembang biak tetapi, tidak mati. Karena banyak sel mikroba yang tidak
tahan terhadap pembekuan atau pengeringan maka cara yang paling baik untuk
menyimpan kultur mikroba dalam jangka waktu lama adalah dengan melakukan
(dry ice) dan alkohol, kemudian dikeringkan secara vakum. Dengan cara ini kultur
(Artama, 2011).
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam praktikum acara kedua ini diharapkan akan lebih baik apabila
praktikan dan asisten praktikum bisa saling menjaga ruangan tidak ramai atau
gaduh sehingga suasana lebih kondusif dan praktikan dapat mendengar suara
Elfita, Muharni, Munawar, Salni, dan Ade Oktasari. 2010. Senyawa Antimalaria
dari Jamur Endofitik Tumbuhan Sambiloto (Andographis paniculata
Nees).Jurnal Natur Indonesia.No.13(2) : 123-129.
Komala, Putri S., Denny, dan Detia. 2012. “Identifikasi Mikroba Anaerob
Dominan pada Pengolahan Limbah Cair Pabrik Karet dengan Sistem Multi
Soil Layering (MSL)”. Jurnal Teknik Lingkungan. 77-82.