membuahkannya sebagai kultur murni dalam suatu medium. Proses pemindahan mikroba dari
medium lama ke medium baru harus dilaksanakan secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan
agar semua alat-alat yang berhubungan dengan medium dan pekerjaan inokulasi (penanaman) itu
benar-benar steril, hal ini untuk menghindari kontaminasi dengan mikroorganisme yang tidak
diinginkan (Dwidjoseputro. 2005). Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta :
Djambatan
Mikroorganisme dalam alam hampir selalu dalam keadaan tercampur. Campuran ini
dapat sangat kompleks artinya banyak jenisnya atau walaupun jenisnya sedikit sifatnya
berbeda. Mungkin pula terdapat perbedaan sifat khusus yang agak jauh walaupun dari
sifat umumnya sama Waluyo, L . 2007 . Mikrobiologi Umum .Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang Press).
Teknik isolasi mikroba adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba diluar dari
lingkungan alamiahnya. Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah,
udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganismenya
dapat berupa bakteri, khamir, jamur, kapang dll.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain
yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan membentuk koloni sel yang
tetap pada tempatnya (Asnani dkk, 2007).
Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara lain digunakan
dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri kultural morfologi, fisiologi
dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu spesies (Dwidjoseputro, 2005).
Ada beberapa metode untuk memperoleh biakan murni dari isolat campuran. Dua di antaranya
yang sering digunakan adalah teknik cawan gores dan teknik cawan tuang. Prinsip dari kedua
teknik tersebut sama, yaitu mengencerkan biakan campuran hingga setiap individu spesies dapat
dipisahkan, sehingga setiap koloni yang terbentuk merupakan hasil dari pembelahan satu sel
(Hadiotomo, Ratna Siri.1999.Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek.Jakarta : Gramedia.).
Faktor yang dapat mempengaruhi isolasi mikroba untuk dapat tumbuh antara lain adalah:
1. Suhu
Suatu mikroorganisme tidak akan mampu bertahan pada suhu yang tinggi, karena pada suhu
yang terlalu tinggi protein dalam selnya akan mudah untuk terdenaturasi.
2. Kelembapan relatif
Dalam suatu kondisi lembap, terdapat mikroorganisme yang akan mudah hidup. Akan tetapi,
kelembapan harus disesuaikan dengan karakteristik mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.
3. Cahaya
Dalam suatu intensitas cahaya tertentu mikroorganisme tidak dapat tumbuh karena, Pada
intensitas cahaya yang lebih tinggi, mikroorganisme tidak akan mampu mempertahankan diri
dari sinar ultra violet
4. Radiasi
Seperti yang kita ketahui, jika makhluk hidup terkena radiasi, maka radiasi tersebut akan
berdampak pada struktur sel suatu makhluk hidup sehingga akan mengalami kelainan. Hal
tersebut juga berdampak pada bakteri atau mikroorganisme lainnya.
5. pH
Setiap mikroorganisme mempunyai pH yang spesifik, sehingga dalam pertumbuhannya harus
disesuaikan dengan pH yang dibutuhkannya.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain
yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat, karena dalam media padat sel-sel mikroba akan
membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. Jika sel-sel tersebut tertangkap
oleh media padat pada beberapa tempat yang terpisah, maka setiap sel atau kumpulan sel
yang hidup akan berkembang menjadi suatu koloni yang terpisah, sehingga memudahkan
pemisahan selanjutnya (Setyati dan Subagiyo, 2012). Setyati, W. A. Dan Subagiyo. 2012.
Isolasi dan Seleksi Bakteri Penghasil Enzim Ekstraseluler yang Berasal dari Sedimen
Kawasan Manggrove. Ilmu Kelautan Vol. 17 No. 3.
Faktor faktor yang mempengaruhi isolasi mikroorganisme adalah aerosol pada alat
centrifuse, substrat, suhu, variasi tanah, lingkungan utama. Hal ini sesuai dengan Nur,
dkk, (2008) yang menyatakan bahwa lingkungan utama dan aerosol mempengaruhi
populasi mikroorganisme selulotik. Nur, H. S., A. Meryandini, dan Hamim. 2008.
Pemanfaatan Bakteri Selulotilik dan Xilalotilik yang Polinase untuk Dekomposisi Jerami
Padi. J. Tanah Tropis Vol. 14 No. 1
Isolasi suatu mikrobia ialah memisahkan mikrobia tersebut dari lingkungannya di alam dan
menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan. Isolasi harus diketahui cara-cara
menanam dan menumbuhkan mikrobia pada medium biakan serta syarat-syarat lain untuk
pertumbuhannya. Memindahkan bakteri dari medium lama kedalam medium yang baru
diperlukan ketelitian dan pengsterilan alat-alat yang digunakan, supaya dapat dihindari terjadinya
kontaminasi. Pada pemindahan bakteri dicawan petri setelah agar baru, maka cawan petri
tersebut harus dibalik, hal ini berfungsi untuk menghindari adanya tetesan air yang mungkin
melekat pada dinding tutup cawan petri (Alam dkk. 2013)
Bakteri mudah ditemukan di air, udara dan tanah. Mereka hidup dalam suatu koloni, baik
bersimbiose, bebas ataupun parasit pada makhluk hidup. Jumlah bakteri di alam sangat
melimpah dengan keragaman yang sangat tinggi. Untuk mempelajari kehidupan dan keragaman
bakteri, diperlukan suatu usaha untuk mengembakbiakkan mereka dalam skala laboratorium.
Pengembangbiakan ini dilakukan dengan menumbuhkan bakteri dari sumber isolat, seperti tanah,
udara, sisa makanan, dan lain-lain, dalam media yang mengandung nutrisi. Media pertumbuhan
bakteri sangat beragam, mulai dari media selektif, media penyubur, media diferensial, dll.
Masing-masing media memiliki fungsi berbeda dan digunakan tergantung tujuan dari praktikan.
Dalam mempelajari sifat pertumbuhan dari masing-masing jenis mikroorganisme, maka
mikroorganisme tersebut harus dipisahkan satu dengan yang lainnya, sehingga didapatkan kultur
murni yang disebut isolat. Kultur murni merupakan suatu biakan yang terdiri dari sel-sel dari
satu species atau satu galur mikroorganisme. Kultur murni diperoleh dengan cara isolasi
menggunakan metode tuang maupun gores (Elfita, 2010).
Dalam kegiatan mikrobiologi pembuatan isolasi dilakukan dengan cara mengambil sampel
mikroba dari lingkungan yang ingin diteliti. Dari sampel tersebut kemudian dikultur/dibiakan
dengan menggunakan media universal atau media selektif, tergantung tujuan yang ingin dicapai.
Untuk mendapatkan atau menumbuhkan jenis mikroorganisme tertentu, maka dilakukan isolasi.
Dengan isolasi inilah dapat diidentifikasi jenis bakteri tertentu baik dari kelimpahan maupun
morfologinya. Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan
mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur
murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Kultur
murni atau biakan murni sangat berguna didalam mikrobiologi, yaitu untuk menelaah dan
mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri cultural, morfologis, fisiologis,
maupun serologis, memerlukan suatu popolasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme
saja. Sebelum mengisolasi, harus diketahui mikroba apa yang akan diisolasi dan habitatnya
menentukan sampel dan media apa yang akan digunakan. Pemilihan mikroba sebagai sumber
enzim mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan yang diisolasi dari tanaman ataupun
hewan. Antara lain adalah sel mikroba relatif lebih mudah ditumbuhkan, kecepatan pertumbuhan
relatif lebih cepat, skala produksi sel lebih mudah ditingkatkan bila dikehendaki produksi yang
lebih besar, biaya produksinya relatif rendah, kondisi selama produksi tidak tergantung oleh
adanya pergantian musim dan waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi lebih pendek
(Torben,2007)