PENDAHULUAN
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini
dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel- sel mikroba
akan membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya. Biakan murni diperlukan
dalam berbagai metode mikrobioligis, antara lain digunakan dalam
mengidentifikasi mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri kultural morfologi, fisiologi,
dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu spesies (Dwidjoseputro
1980).
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa cara atau metode yang dikenal untuk memperoleh biakan murni
dari suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah
metode cawan gores dan metode cawan tuang. Metode tersebut didasarkan pada
prinsip pengenceran dengan maksud untuk memperoleh spesies individu, dengan
anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel yang dapat
diamati (Nursyiwarni dan Kathy, 2007).
Alawiah SD, Ida BGD dan I KS. 2015. Isolasi dan Optimalisasi Pertumbuhan
BakteriI Pelarut Fosfat (BPF) pada Limbah Tahu Cair dengan
Menggunakan Konsentrasi Karbon yang Berbeda. Jurnal Simbiosis.
Volume 3 No(1). ISSN : 2337-7224.
Kusnadi, Diana R dan Diah K. 2005. Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa
Pendidikan Biologi dalam Mengisolasi Plasmid Bakteri. Jurnal
Pengajaran Mipa. Volume 6 No(2). ISSN : 1412-0927.
Nursyirwani dan Kathy CA. 2007. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri
Hidrokarbonoklastik dari Perairan Dumai. Jurnal Ilmu Kelautan. Volume
12 No(1). ISSN : 0853 – 7291.
Putri WDR, Haryadi, Djagal WM dan Muhammad NC. 2012. Isolasi dan
Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Amilolitik. Jurnal Teknologi
Pertanian. Volume 13 No(1).
Riffiani R. 2010. Isolasi Bakteri Pendegradasi Phenanthrene dari Batanta-Salawati
Raja Ampat Papua. Jurnal Biologi Indonesia. Volume 6 No(2). ISSN :
0854-4425.
Sari ML, Abrar A dan Merint. 2013. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam
Laktat pada Usus Ayam Broiler. Jurnal Agripet. Volume 13 No(1).