Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR

( UNIT III ISOLASI MIKROBA )

Nama : WULANDARI

NIM : 1814040018

Kelas : PEND. BIOLOGI C

Kelompok : 3 ( TIGA )

Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
Universitas Negeri Makassar
Tahun 2020
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi Dasar dengan judul “Isolasi


Mikroba” disusun oleh:
nama : Wulandari
NIM : 1814040018
kelas : Pendidikan Biologi C
kelompok : III (Tiga)
telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten dan koordinator asisten, maka laporan
ini dinyatakan diterima.

Makassar, 03 Oktober 2020


Koordinator Asisten . Asisten

Djumarirmanto., S.Pd  Almi Abdila


NIM: 1614141009

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Prof. Dr. Ir. Hj. Yusminah Hala, Ms


NIP : 1961 1212 198601 2 002
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbagai aktivitas yg dilakukan di laboratorium yakni kita dapat dari
mengamati pertumbuhan dan perkembangan dari mikroba yang bisa diisolasi
sebagai suatu kultur murni yang ada didalamnya berdasarkan satu jenis yang
bisa dipelajari melalui sifat, kemampuan dan morfologi berdasarkan
biokimianya.
Dalam menyelidiki mikroba atau mikroorganisme itu sendiri tidak bisa
dilakukan secara kasat mata atau hanya mengandalkan mata saja. Sedangkan
pada suatu lokasi yang berdasarkan pandangan insan telah relatif kecil,
namun sebenarnnya masih masih ada banyak sekali macam bakteri pada
jumlah besar dan juga jenisnya bermacam-macam. Selain itu, pada alam
mikroba ini biasanya dia tidak hidup sendiri-sendiri menjadi individu tunggal
dan terlepas berdasarkan spesies yang lain, namun mikroba ini lebih sering
kita temukan pada bentuk berkoloni atau berkelompok dan tak jarang
bersama-sama menggunakan mikroba yg lainnya.
Mikroorganisme ini dapat ditemukan dimana-mana saja. Didalam
lingkungan kita sendiri bahkan mereka ada pada tubuh kita, didalam tubuh
kita, dan berada disekeliling kita. Mereka merupakan komponen yang cukup
penting dalam suatu ekosistem. Di habitat alamiahnya, biasanya mikroba ini
hidup dalam suatu komunitas yang terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme
tentunya termasuk bakteri dan virus, bersama hidup dengan spesies-spesies
biologi lainnya.
Prisnip dari isolasi mikroba ini yaitu memisahkan satu jenis mikroba
dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam
mikroba. Untuk lebih mengetahui lebih jelas mengenai isolasi mikroba, maka
dilakukan praktikum dengan menggunakan medium Nutrien Agar (NA).
Medium ini berfungsi sebagai 2 tempat tumbuhnya suatu mikroba. Medium
ini terbuat atas bahan nutrient yang dibutuhkan sang mikroba untuk
pertumbuhan dan makananya yang optimal. Pembuatan dan pemilihan
medium bergantung pada jenis mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk memisahkan jenis mikrobia
tertentu dari kumpulan mikrobia lainnya, serta untuk memperoleh biakan
yang benar-benar murni mikroba
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi ialah suatu sebutan luas yang berarti riset mengenai


organisme hidup yang sangat kecil untuk bisa dicermati menggunakan mata
telanjang. Mikrobiologi meliputi riset mengenai kuman( bakteriologi), virus
(virologi), khamir dan jamur( mikologi), protozoa( protozoologi), sebagian
ganggang, dan sebagian wujud kehidupan yang tidak cocok untuk dimasukkan
kedalam kelompok diatas. Wujud kehidupan yg kecil semacam itu dianggap
mikroorganisme. Makhluk hayati yang kecil tersebut diucap juga menggunakan
mikroorganisme, mikrobia, jasad renik ataupun protista. Mikroorganisme tadi
tidak sanggup dicermati menggunakan mata telanjang kecuali menggunakan
dorongan mikroskop ( Volk, 1993).
Mikroorganisme atau mikroba dalam suatu lingkungan yang alami adalah
populasi campuran berdasarkan banyak sekali jenis, baik mikroorganisme dalam
tanah, air, udara, makanan, dan yang masih ada dalam tubuh fauna juga
tumbuhan. Pemisahan bakteri diharapkan buat mengetahui jenis, mengusut
kultural, morfologi, fisiologi, anatomi dan karakteristiknya masing masing.
Teknik pemisahan tadi disebut isolasi mikroba yang disertai dengan menggunakan
pemurnian atau sterilisasi. Pengertian isolasi bakteri yaitu suatu proses mengambil
bakteri dari medium atau berdasarkan lingkungan asalnya kemudian
menumbuhkannya pada medium buatan sehingga bisa diperoleh biakan yang
murni atau baik (Christy dkk., 2017).
Isolasi  mikrobia dalam hal ini bakteri merupakan pengambilan bakteri
berdasarkan (media) asalnya  dilakukan dengan proses penumbuhan atau biakan
dalam medium buatan dan menghasilkan biakan murni. Bakteri yang diisolasi
dilakukan sesuai menggunakan mekanisme yang aseptik (bebas berdasarkan
sepsis) yang adalah kondisi atau keadaan dimana terjadinya kontaminasi sang
mikroba-mikroba lainnya. Adapun kurva pertumbuhan menaruh penerangan
terkait siklus hidup bakteri yang mencakup fase adaptasi (Lag Fase), Fase
eksponensial (Log Fase), Fase stasioner (Stationer fase) dan Fase kematian (Death
Fase). Kurva pertumbuhan berfungsi untuk mengamati pertumbuhan sel dan
lingkungan yang dapat memengaruhi kecepatan pertumbuhan sel (Eka dkk.,
2019).
Isolasi mikroba juga diartikan sebagai aktivitas atau percobaan pemisahan
kultur berdasarkan biakan campuran pada alam menjadi sel-sel yang seragam
sesudah ditumbuhkan pada medium atau biakan buatan. Sebelum melakukan
isolasi  kita wajib harus bisa memperkirakan mikroorganisme apa yang akan
disolasi dan tempat asli apa yang menentukan dan sampel apa yang akan diambil
berdasarkan alam berikut medium apa yang akan dipakai. Isolat atau bahan yang
digunakan haruslah memiliki sifat-sifat yang benar -benar diinginkan khususnya
pada hal ini buat produksi pada industry yang sinkron menggunakan kebutuhan
mikroba. Isolat yg dipakai pada bioindustri bisa berdasarkan hasil juga
berdasarkan penyedian kultur. Adapun macam-macam cara melakukan isolasi
meliputi : Isolasi cara goresan (streak-plate) dan sebaran (spread-plate), tuangan
(pour-plate), pengenceran berseri (serial-dilution), isolasi sel tunggal (Wignyanto
dan Hidayat, 2017).
Adapun beberapa teknik telah dikembangkan untuk mengisolasi
mikroorganisme atau mikroba, terutama bakteri, dari spesimen atau dari kultur
sampel. Metode lempeng sebar merupakan suatu teknik lempengan sampel cairan
yang mengandung bakteri agar bakteri mudahkan untuk dihitung dan diisolasi.
Piring olesan atau cawan yang berhasil akan memiliki jumlah koloni bakteri
terisolasi yang dapat dihitung secara merata di piring atau cawan. Teknik kultur
piring tersebar adalah salah satu teknik kultur yang paling banyak digunakan
untuk mengisolasi bakteri. alam teknik ini, spesimen yang diencerkan secara serial
yang mengandung 2 atau lebih bakteri atau mikroba (Kultur campuran)
(Aritonang dkk., 2017).
Untuk mengisolasasi mikroorganisme, hal yang tidak kalah pentingnya
untuk diperhatikan juga adalah teknik pengambilan sampel. Mikroorganisme
terdapat  dalam lingkungan kita lantaran terdapat dalam tubuh kita, dan
disekeliling kita. Mereka merupakan komponen penting dalam ekosistem. Di
tempat asli alamihnya ialah mereka hidup dalam suatu komunikasi yang terdiri
dari banyak sekali jenis mikroorganisme, beserta spesies-spesies hidup lainnya.
Didalam komunikasi ini, satu spesies mikroba dapat mempengaruhi sepsis lain
menggunakan berbagai cara-cara beberapa bersifat menguntungkan beberapa
merugikan ( Putri, 2017).
Prinsip berdasarkan isolasi mikroba merupakan memisahkan satu jenis
mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam
mikroba. Hal ini dapat dilakukan menggunakan menumbuhkannya pada media
padat, sel-sel mikroba akan membangun koloni sel yg permanen dalam
tempatnya. Beberapa cara atau metode buat memperoleh biakan murni
berdasarkan suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang paling sering
digunakan adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang. Yang didasarkan
pada prinsip pengenceran menggunakan maksud untuk memperoleh spesies
individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah berdasarkan satu
jenis sel yang dapat diamati ( Sabbathin, 2017).
Pertumbuhan bakteri yang telah diencerkan pada media Nutrient Broth
ditandai dengan adanya kekeruhan dalam media. Bakteri yang tumbuh kemudian
di tumbuhkan kembali pada media nutrient agar dengan menggunakan metode
goresan sinambung. Setelah itu dilakukan isolasi bakteri dengan cara
menumbuhkan bakteri pada media Nutrient Agar dengan metode goresan kuadran.
Isolasi bakteri dilakukan berkali-kali hingga mendapatkan isolat tunggal dari
bakteri. Isolat bakteri tunggal dipisahkan berdasarkan karakteristik morfologinya
mulai dari ukuran, bentuk, warna, dan elevasi. Isolat bakteri yang telah dipisahkan
kemudian ditumbuhkan pada media nutrient agar miring untuk dijadikan stok.
Semua proses penelitian dilakukan secara aseptik dengan menggunakan api
bunsen dan dilakukan dalam bilik laminar untuk mencegah kontaminasi dari
mikroorganisme lain (Wantania dkk., 2016).
Lain halnya pada koloni lain, dimana koloni tersebut umumnya menyebar
dan berukuran besar sehingga lebih sulit untuk diamati secara makroskopik
menyatakan bahwa laju pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh faktor nutrisi,
suhu, tekanan osmotik, dan juga respon adaptasi. Bakteri yang berpindahmukim
dari udara ke medium memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan
lingkungannya, ada bakteri yang lambat dan ada pula yang cepat. Hal inilah yang
menyebabkan adanya variasi ukuran pada suatu bakteri (Juariah, 2018).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari / Tanggal : Jumat, 25 September 2020
Waktu : Pukul 13.00 s/d 16.30 WITA
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Lantai 2 FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Pengenceran
a) Alat
1) Botol UC (3 buah)
2) Spot 1 ml (5 buah)
3) Bunsen (1 buah)
4) Enkas (1 buah)
b) Bahan
a. Aquades (27 ml)
b. Sampel air kolam (1 ml)
c. Karet gelang (Secukupnya)
d. Plastik gula (Secukupnya)
2. Metode Tuang (Pour Plate)
a) Alat
1) Cawan petri (3 buah)
2) Bunsen (1 buah)
3) Enkas (1 buah)
4) Inkubator (1 buah)
b) Bahan
1) Pengenceran sampel air kolam 10-2 (1 ml)
2) Pengenceran sampel air kolam 10-3 (1 ml)
3) Pengenceran sampel air kolam 10-4 (1 ml)
4) Medium TEA (Tauge Ekstrak Agar) (Secukupnya)
5) Plastik wrap (Secukupnya)
3. Metode Sebar (Surface)
a) Alat
1) Cawan petri (1 buah)
2) Bunsen (1 buah)
3) Batang penyebar (1 buah)
4) Enkas (1 buah)
5) Inkubator (1 buah)
b) Bahan
1) Pengenceran sampel air kolam 10-4 (0,1 ml)
2) Medium TEA (Tauge Ekstrak Agar) (Secukupnya)
3) Plastik wrap (Secukupnya)
4. Metode Goresan Langsung (Flora Normal pada area pusar)
a) Alat
1) Cawan petri (1 buah)
2) Swab (1 buah)
3) Bunsen (1 buah)
4) Enkas (1 buah)
5) Inkubator (1 buah)
b) Bahan
1. Medium TEA (Tauge Ekstrak Agar) (Secukupnya)
2. Plastik wrap (Secukupnya)
3. Flora pada area pusar
5. Flora Normal pada Udara
a) Alat
1) Cawan petri (1 buah)
2) Inkubator (1 buah)
b) Bahan
1) Medium TEA (Tauge Ekstrak Agar) (Secukupnya)
2) Plastik wrap (Secukupnya)
C. Prosedur Kerja
1. Pengenceran
a) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Menyiapkan 3 botol UC yang masing – masing botol diberi tanda
c) Memasukkan aquades ke masing – masing botol UC sebanyak 9
ml.
d) Memasukkan sampel air kolam sebanyak 1 ml kedalam botol UC
yang diberi label 10-2. Kemudian homogenkan, lalu tutup dengan
menggunakan plastik gula dan karet gelang.
e) Lalu memasukkan hasil pengenceran dari 10-2 sebanyak 1 ml
kedalam botol UC yang diberi label 10-3. Homogenkan, kemudian
tutup dengan menggunakan plastik gula dan karet gelang.
f) Kemudian memasukkan hasil pengenceran dari botol UC 10-3
sebanyak 1 ml kedalam botol UC 10-4. Homogenkan, lalu tutup
dengan plastik gula dan karet gelang.
2. Metode Tuang (Pour Plate)
a) Pengenceran Sampel Air Kolam 10-2
a) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b) Mengambil hasil pengenceran sampel air kolam 10-2
sebanyak 1 ml dengan menggunakan spoit, lalu tuang pada
cawan petri.
c) Kemudian, menuangkan Medium TEA (Tauge Ekstrak Agar)
secukupnya ke cawan petri yang berisikan pengenceran 10-2.
d) Lalu homogenkan cawan petri dengan menggoyangkannya
kekiri dan kekanan masing – masing sebanyak 10 kali.
e) Menunggu hingga medium pada cawan petri memadat,
kemudian bungkus dengan menggunakan plastik wrap.
f) 6). Memasukkan cawan petri ke dalam inkubator untuk
diinkubasi.
b) Pengenceran Sampel Air kolam 10-3
a) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b) Mengambil hasil pengenceran sampel air kolam 10-3 sebanyak 1
ml dengan menggunakan spoit, lalu tuang pada cawan petri.
c) Kemudian, menuangkan medium TEA (Tauge Ekstrak Agar)
secukupnya pada cawan petri yang berisikan pengenceran 10-3.
d) Lalu homogenkan cawan petri dengan menggoyangkannya
kekiri dan kekanan masing – masing sebanyak 10 kali.
e) Menunggu hingga medium pada cawan petri memadat,
kemudian bungkus dengan menggunakan plastik wrap.
f) Memasukkan cawan petri ke dalam inkubator untuk diinkubasi.
c) Pengenceran Sampel Air kolam 10-4
a) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b) Mengambil hasil pengenceran sampel air kolam 10-4 sebanyak 1
ml dengan menggunakan spoit, lalu tuang pada cawan petri.
c) Kemudian, menuangkan medium TEA (Tauge Ekstrak Agar)
secukupnya ke cawan petri yang telah berisikan pengenceran 10-
4
.
d) Lalu homogenkan cawan petri dengan menggoyangkannya
kekiri dan kekanan masing – masing sebanyak 10 kali.
e) Menunggu hingga medium pada cawan petri memadat,
kemudian bungkus dengan menggunakan plastik wrap.
f) Memasukkan cawan petri ke dalam inkubator untuk diinkubasi.
3. Metode Sebar (Surface)
a) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Menuangkan medium TEA (Tauge Ekstrak Agar) secukupnya pada
cawan petri kemudian tunggulah hingga memadat.
c) Setelah memadat, kemudian tuang dengan menggunakan spoit
sampel pengenceran air kolam 10-4 pada medium cawan petri.
d) Kemudian, dengan menggunakan batang penyebar. Sampel
pengenceran air kolam 10-4 disebar dengan cara memutar batang
penyebar secara perlahan.
e) Membungkus cawan petri dengan menggunakan plastik wrap,
kemudian diinkubasi dengan menggunakan inkubator.
f) Mengamati pertumbuhan mikroba.
4. Metode Goresan Langsung (Flora Normal pada area pusar)
a) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Menuangkan medium TEA (Tauge Ekstrak Agar) secukupnya
kedalam cawan petri, biarkan hingga memadat.
c) Mengambil flora area pusar dari salah satu anggota kelompok
dengan menggunakan swab yang telah disterilkan sebelumnya.
d) Kemudian swab yang telah disentuhkan pada flora area pusar
digoreskan pada medium cawan petri yang telah padat, penggoresan
yang digunakan ialah goresan langsung.
e) Membungkus cawan petri dengan menggunakan plastik wrap,
kemudian inkubasi dengan menggunakan inkubator.
5. Metode Flora Normal pada Udara
a) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
b) Menuangkan medium TEA (Tauge Ekstrak Agar) secukupnya
kedalam cawan petri lalu tunggu hingga memadat.
c) Menempatkan cawan petri yang terbuka diarea laboratorium
mikrobiologi selama 15 menit.
d) Kemudian, membungkus cawan petri dengan menggunakan plastik
wrap, lalu diinkubasi dengan menggunakan inkubator.
e) Mengamati pertumbuhan mikroba.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Sampel/Met
No Medium Bentuk Warna Elevansi Tepi Tekstur
ode
Pengenceran Round Kuning Low Smooth Tidak
TEA
air kolam 10-3 agak counvex berlendir
(Tauge
1 / Metode Coklat
Ekstrak
tuang (Pour
Agar)
plate)
Pengenceran - - - - -
TEA
air kolam 10-
(Tauge
2 4 / Metode
Ekstrak
sebar
Agar)
(Surface)
TEA Flora Normal
(Tauge Area pusar /
3 Round Kuning Effuse Smooth berlendir
Ekstrak goresan
Agar) langsung
TEA
Putih
(Tauge Sampel Low Tidak
4 Wrinkled agak Smooth
Ekstrak Udara counvex berlendir
kuning
Agar)

B. Pembahasan
Praktikum kali ini mengenai isolasi bakteri, dimana bakteri memerlukan
kondisi lingkungan dan media tumbuh yang sesuai dengan mikroorganisme untuk
keperluan pertumbuhan sel, sintesis sel, pergerakan, dan lain sebagainya. Pujiati
(2015) menyatakan bahwasanya medium atau biakan merupakan bahan yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme diatas atau dibawahnya.
Berdasarkan bentuk atau konsistensi medium, medium dibedakan menjadi 3
macam yaitu medium padat, semi padat, dan cair dan bahanyapun ada yang
sintetik dan juga nonsintetik . Kali ini kami menggunakan medium padat yang
mengandung 15% agar dan karena kandungannya medium tidak dapat diuraikan
oleh mikroba. Medium yang digunakan dalam isolasi bakteri ini yaitu medium
PDA atau potato dextrose agar , dimana medium ini baik digunakan untuk
mempelajari koloni mikroorganisme.
Seperti pada tabel diatas dilihat bahwa hanya satu medium yang ditumbuhi
bakteri dan khamir hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan dalanm pembuatan
medium serta suhu pada saat inkubasi yang kurang cocok, hal ini juga bisa
disebakan oleh factor kesalahan dalam memperlakukan mikroba dalam medium
tersebut oleh karena itu berikut saya paparkan bebrapa metode yang di guanakan
dalam membuat medium untuk menmukan koloni mikrobia. Adapun lima
langkah-langkah/metode dalam melakukan isolasi mikroba yaitu: pengenceran,
metode tuang, metode sebar,metode udara dan metode flora normal.
Langkah pertama yang di lakukan pengenceran yaitu menyiapkan enkas,
sterilkan dengan menggunakan alkohol dan diamkan bersama api bunsen selama
15 menit. Kemudian masukkan kedalam enkas alat yang digunakan dalam
pengenceran seperti medium PDA, 5 spoit, 4 botol you C yang berisi aquades 1
ml, dan sampel air sumur. Terlebih dahulu semprot dengan alkohol. Di dalam
enkas, ambil 1 ml air sungai Jenne Berang dengan menggunakan spoit dan
masukkan kedalam botol you C 1, kemudian homogenkan (sebagai pengenceran 1
atau 10-1). Ambil 1 ml sampel dalam botol 1 tadi dengan menggunakan spoit dan
masukkan kedalam botol you C 2, kemudian homogenkan (sebagai pengenceran 2
atau 10-2). Ambil 1 ml sampel dari botol 2 dengan menggunakan spoit dan
masukkan kedalam botol you C 3, kemudian homogenkan (sebagai pengenceran 3
atau 10-3). Ambil 1 ml sampel dari botol 3 dengan menggunakan spoit dan
masukkan kedalam botol you C 4, kemudian homogenkan (sebagai pengenceran 4
atau 10-4). Pengenceran hanya kita lakukan sebanyak 4 kali.
Adapun langkah kerja metode tuang yaitu menyiapkan dan menfiksasi cawan
petri di atas bunsen. Ambil 0,1 ml sampel pengenceran 4 pada botol ke 4 tadi dan
kemudian masukkan kedalam cawan petri. Fiksasi mulut erlenmeyer dan tuangkan
medium PDA komposisi 1 cair dari erlenmeyer kedalam cawan petri secara
merata. Putar-putar cawan petri di atas api bunsen agar sampel merata. Tutup
cawan petri dan tutupi pinggiran cawan petri dengan plastic wrap. Kemudian yang
terakhir diamkan selama 15 menit.
Untuk langka kerja metode sebar yaitu tuangkan media PDA komposisi 1
yang sudah cair kedalam cawan petri, tunggu hingga memadat. Ambil 0,1 ml
sampel air pada botol pengenceran ke 4, masukkan ke dalam cawan petri tadi.
Masukkan batang penyebar kedalam botol selai yang berisi alkohol. Setelah itu
fiksasi di atas api bunsen. Dengan menggunakan batang penyebar tersebut,
sebarkan sampel air dengan memutar secara perlahan. Tutup cawan petri dan
tutupi pinggiran cawan petri dengan plastic wrap.
Adapun langka kerja metode udara yaitu tuangkan media PDA komposisi 1
yang sudah cair kedalam cawan petri, tunggu hingga memadat. Tempatkan cawan
petri pada ruangan laboratorium mikrobiologi dengan tutup cawan dibuka selama
15 menit. Setelah itu tutup kembali cawan dan tutupi piggirnya dengan plastic
wrap. Inkubasi selama 24 jam pada suhu 30-37 derajat celcius Amati
pertumbuhan koloni bakteri yang tumbuh pada permukaan media.
Adapun metode flora normal yang terakhir di mana metode kerjanya yaitu
tuangkan media PDA komposisi 1 yang sudah dicairkan kedalam cawan petri,
tunggu hingga memadat. Minta kesediaan salah seorang teman anda sebagai
sumber specimen Ambil swab lalu goreskan pada sela jari kaki, usahakan
swabnya jngan sampai rusak dan jangan terlalu di tekan ketika mengambil
sampel. Inokulasikan spesimen tersebut dengan cara menyentuhkan swab pada
media dengan goresan zig-zag. Kemudian inkubasi dan amati pertumbuhan koloni
bakteri yang muncul.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa, isolasi mikroba adalah suatu metode pembiakan mikroorganisme
dengan menggunakan media universal atau selektif yang dilakukan dengan
proses pembuatan isolat tunggal dari isolate campuran dengan metode cawan
gores dan metode cawan tuang dengan mengencerkan biakan campuran
hingga setiap individu dapat dipisahkan sehingga setiap koloni yang terbentuk
merupakan hasil dari pembelahan satu sel. Pada praktikum kali ini di lakukan
lima jenis kegiatan dalam mengisolasi mikroba yaitu Pengenceran, Metode
tuang, Metode sebar, Metode udara, Metode flora normal.
B. Saran
Adapun saran dari praktikum pembuatan medium yaitu :
1. Untuk praktikan, Diharapkan agar praktikan lebih memahami setiap
prosedur-prosedur kerja yang telah ada dan yang akan dilakukan.
2. Untuk asisten, Diharapkan untuk praktikum selanjutnya agar asisten tetap
tersenyum dan lebih sabar lagi dalam menghadapi praktikan.
3. Untuk laboran, Diharapkan praktikum selanjutnya alat-alat yang
digunakan dalam praktikum kiranya dapat dilengkapi agar praktikum
berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Adryan Adiz Ed-har, Widyastuti Rahayu, dan Djajakirana Gunawan, 2017.


Isoalsi dan identifikasi mikrobah tanah pendegradasi selulosa dan pectin
dari rhizosfer Aquilaria malaccensi. Buletin Tanah dan Lahan, 1 (1)
Januari 2017: 58-64.

Aritonang Salam N,Roza Elly, Rossi Evi, Purwati Endang and Husmaini, 2017.
Research Article Isolation and Identification of Lactic Acid Bacteria from
Okara and Evaluation of Their Potential as Candidate Probiotics. Pakistan
Journal of Nutrition 16 (8): 618-628 ISSN 1680-5194 DOI:
10.3923/pjn.2017.618.628.

Cristy Gabriela Sabbathini, Pujiyanto Sri, Wijanarka dan Lisdiyanti Puspita,


2017. Isolasi dan identifikasi bakteri genus Sphingomonas dari daun padi
(Oryza sativa) di areah persawahan cibinong. Jurnal Biologi, (Volume 6)
No 1, Hal : 59-64.

Eka Lilik Radiati, Dewi Ria Andriani, Winirsya Mulia Apriliyani, dan Puspitawati
Premy Rahayu, 2019. Mikrobiologi daar hasil ternak. UB Press : Malang.

Juariah, Siti., dan Wulan Puspa Sari. 2018. Pemanfaatan Limbah Cair Industri
Tahu Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Bacillus sp. Jurnal Analis
Kesehatan Klinikal Sains. Vol. 6(1).

Putri, Meganada H., Sukini, dan Yodong. 2017. Bahan Ajar Keperawatan Gigi:
Mikrobiologi. Jakarta : Penerbit Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Sabbathini, C, G., Sri Pujianto, Wijanarka, dan Puspita Lisdiyanti. 2017. Isolasi
dan Identifikasi Bakteri Genus sphingomones dari Daun Padi ( Oryza
sativa) Di Area Persawahan Cibinong. Jurnal Biologi. Vol 6 (1).

Volk, Wesley. 1993. Mikrobiologi Dasar. Erlangga:Jakarta: 1993.


Wantania, Letha L., Elvy L. Ginting, dan Stenly Wullur. 2016. Isolasi Bakteri
Simbion Dengan Spons Dari Perairan Tongkeina, Sulawesi Utara. Jurnal
LPPM Bidang Sains dan Teknologi. Vol. 3(1). (15208-30517)

Wignyanto dan Hidayat Nur, 2017. Bioindustri. UB Press : Malang.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai