Anda di halaman 1dari 49

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah azza wa jalla,
atas berkat rahmat dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan penuntun untuk
mata kuliah Praktikum Biologi Sekolah Jurusan Biologi FMIPA UNM. Tak lupa shalawat
serta salam kepada Rasulullah Muhammad SAW karena berkat Beliaulah cahaya
keimanan dan keilmuan dapat sampai ke umatnya hingga hari ini. Penuntun ini
merupakan panduan pada saat sedang melaksanakan praktikum, dengan harapan agar
teori yang mendasari setiap praktikum dimengerti serta mampu melakukan setiap
praktikum dengan benar.
Penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
serta memberikan dukungan, motivasi serta bimbingan baik secara langsung maupun
tidak langsung terkhusus kepada dosen pengampu mata kuliah Praktikum Biologi
Sekolah. Peribahasa mengatakan tak ada gading yang tak retak, demikian juga dalam
penyususnan penuntun ini. Masukan yang membangun sangat diharapkan untuk
perbaikan kedepannya. Semoga dengan hadirnya penuntun ini dapat memberikan
manfaat.

Makassar, 12 Desember 2019

Penulis

1 | Praktikum Biologi Sekolah


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ 1


DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... 2
UNIT 1 DIFUSI & OSMOSIS ................................................................................................................ 3
UNIT 2 PLASMOLISIS & KRENASI .................................................................................................... 7
UNIT 3 UJI GOLONGAN DARAH ...................................................................................................... 12
UNIT 4 UJI ZAT MAKANAN ............................................................................................................... 16
UNIT 5 KERJA ENZIM PTIALIN ....................................................................................................... 19
UNIT 6 RESPIRASI ................................................................................................................................ 23
UNIT 7 UJI URIN .................................................................................................................................... 27
UNIT 8 FOTOSINTESIS ....................................................................................................................... 29
UNIT 9 FAKTOR LUAR TERHADAP PERTUMBUHAN ............................................................ 33
UNIT 10 TAHAP-TAHAP PEMBELAHAN MITOSIS ................................................................... 37
UNIT 11 PRODUK BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL (TAPE) ............................................. 41

2 | Praktikum Biologi Sekolah


3 | Praktikum Biologi Sekolah
UNIT 1

DIFUSI DAN OSMOSIS

A. Tujuan : Membandingkan transpor secara difusi dan osmosis


B. Dasar Teori
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan
terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak
ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada
cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari
cerek yang berdifusi dalam udara.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus
dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan
gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami,
tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian
dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih
encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut
melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang
lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat
koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan
bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. Osmosis adalah suatu topik yang penting
dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat
ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Osmosis merupakan difusi air melintasi
membran semipermeabel dari daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air
yang lebih sedikit. Osmosis sangatditentukan oleh potensial kimia air atau potensial
air, yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi.
Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi
kimia lebih tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia lebih kecil (Ismail, 2006).

C. Alat dan Bahan


Kegiatan I (Difusi)
Alat :
1. Gelas kimia (3 buah)
2. Stopwatch (1 buah)

4 | Praktikum Biologi Sekolah


Bahan :
1. Air dingin (secukupnya)
2. Air panas (secukupnya)
3. Air biasa (secukupnya)
4. Teh celup (3 buah)

Kegiatan II (Osmosis)
Alat :
1. Sedotan/pipet (secukupnya)
2. Lilin (1 buah)
3. Gelas aqua bekas (2 buah)
4. Penggaris (1 buah)

Bahan :
1. Telur ayam (2 buah)
2. Air (secukupnya)

D. Prosedur Kerja
Kegiatan I
1. Siapkan 3 buah gelas beaker (gelas kimia) dan beri tanda gelas I ,II, dan III.
2. Lalu tuangkan air panas pada gelas I, air dingin pada gelas II, dan air biasa pada
gelas III.
3. Celupkan teh celup ke masing-masing gelas yan berisi air panas, air dingin, dan
air biasa (dicelupkan bersamaan).
4. Mengamati perubahan warna yang terjadi.
5. Catat hasil pengamatan.
Kegiatan II
1. Ambil sebutir telur, pukul-pukullah pelan-pelan pada bagian ujung telur yang
tumpul sehingga cangkangnya retak. Jangan sampai selaput di dalamnya pecah.
2. Bersihkan bagian ujung telur yang tumpul dari cangkang yang sudah retak
dengan cara mengambil retakan cangkang dengan hati–hati sehingga
didapatkan ujung telur yang tanpa cangkang kurang lebih 3 cm persegi.
3. Pada ujung telur yang satunya dibuat lubang untuk memasukan sedotan.
4. Masukan sedotan kedalam telur dengan hati–hati. Nyalakan lilin dan arahkan
tetesan lilin ke bagian telur tempat masukkan sedotan sehingga sedotan
telur menjadi rapat (tidak bocor).
5. Isilah gelas aqua bekas dengan air secukupnya.

5 | Praktikum Biologi Sekolah


6. Masukan telur pada gelas aqua yang sudah di isi air dengan pelan–pelan dan
mulailah mencatat waktunya.
7. Amati pergerakan air pada sedotan dengan selang waktu 5 menit kurang lebih
30 menit atau secukupnya hingga anda mendapatkan data yang representative.

Catatan : Praktikum ini dapat dilakukan oleh 5 orang siswa dalam satu kelompok,
(untuk praktikum difusi dilakukan oleh 2 orang dan praktikum osmosis 3
orang), praktikum difusi memerlukan waktu 10 menit, sedangkan
osmosis memerlukan waktu 30 menit. Alokasi waktu untuk menyelesaikan
praktikum ini 2 x 45 menit.
E. Hasil Pengamatan
Kegiatan I (Difusi)
NO Cairan Perubahan warna/menit
1 2 3 4 5
1 Air panas + teh
celup

2 Air dingin + teh


celup

3 Air biasa + teh


celup

PERTANYAAN :
1. Buatlah kesimpulan data berdasarkan hasil percobaan di atas !
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………..

6 | Praktikum Biologi Sekolah


2. Bandingkan perubahan warna yang terjadi pada air panas + teh celup, air dingin
+ teh celup, dan air biasa + teh celup. Jelaskan mengapa demikian!
………………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………….…………………………………………………………
……………………………….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………….…………………………
……………………………………………………………….………………………………………………………
………………………………….……………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………………………………………….
3. Tuliskan macam-macam variabel yang ditemukan pada percobaan di atas !
………………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………….…………………………………………………………
……………………………….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………….…………………………
……………………………………………………………….………………………………………………………
……….……………………………………………………………….………………………………………………

Kegiatan II (Osmosis)
WP menit ke- PU (cm)
10
15
20
25
30
Keterangan :
WP : waktu pengamatan (menit)
PU : pertambahan ukuran akibat tekanan osmosis pada sedotan (cm)

PERTANYAAN :
1. Buatlah kesimpulan data berdasarkan hasil percobaan di atas !
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….…
…………………………………………………………….…………………………………………………………
…….……………………………………………………………….…………………………………………………
…………….……………………………………………………………….…………………………………………

7 | Praktikum Biologi Sekolah


8 | Praktikum Biologi Sekolah
UNIT 2
PLASMOLISIS DAN KRENASI

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses plasmolisis pada umbi wortel.
2. Membandingkan peristiwa krenasi dan plasmolisis pada sel.
B. Dasar Teori
Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis Jika sel tumbuhan
diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan
kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah.
Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak
akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu
titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak
antara dinding sel dan membran. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk
mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan,
tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik.
Plasmolisis adalah proses terlepasnya protoplasma dari dinding sel yang disebabkan
oleh air yang berada dalam vakuola merembes keluar dari sel. Yaitu bila tumbuhan
berada pada lingkungan yang kadar airnya rendah, maka tumbuhan akan sulit
menyerap air. Pada kasus tertentu, air di dalam sel juga akan keluar. Bila terjadi
terus-menerus, maka sel tersebut akan mati dan untuk untuk mengembalikannya
diperlukan proses sebaliknya. Keadaan ini dapat kembali ke keadaan semula apabila
sel tersebut diletakkan di lingkungan dengan kadar air yang lebih tinggi. keadaan
dimana membran dari sitoplasma akan keluar dari dinding sel. Proses plasmolisis
dapat diketahui dengan membran protoplasma dengan sifat permiabelnya. Permiabel
dinding sel terhadap gula diperlihatkan oleh sel-sel yang terplasmolisis.
Krenasi : Secara etimologis krenasi berasal dari bahasa latin crenatus. Krenasi
terjadi pada sel yang berada pada larutan yang hipertonik. Dimana air dalam sel
keluar karna konsentrasi zat di luar sel lebih tinggi dari pada di dalam sel, sehingga
sel hewan mengerut dan menyebabkan terjadinya osmosis (Kimball, 1990).

C. Alat dan Bahan


Kegiatan I (Plasmolisis)
Alat :
1. Mikroskop (1 buah)
2. Kaca objek (1 buah)
3. Kaca penutup (1 buah)
4. Silet/ cuter (1 buah)
9 | Praktikum Biologi Sekolah
5. Gelas beaker 250 ml (1 buah)

Bahan :
1. Umbi wortel (Daucus carota) (1 buah)
2. Aquades (secukupnya)
3. Garam Dapur (secukupnya)

Kegiatan II (Krenasi)
Alat :
1. Sediakan mikroskop (1 Buah)
2. Gelas Beaker 50 ml (1 Buah)
3. Batang Pengaduk (1 Buah)
4. Kaca preparat (1 Buah)
5. Kaca penutup (1 Buah)
6. Pipet Tetes (1 Buah)

Bahan :
1. Blood lanset dan jarum (Secukupnya)
2. Aquadest (10 ml)
3. Garam Dapur (NaCl) (Secukupnya)
4. Alkohol 70 % (Secukupnya)
5. Kapas (Secukupnya)

D. Prosedur Kerja
Kegiatan I (Plasmolisis)
1. Siapkan 1 buah wortel kemudian iris memanjang.
2. Larutkan larutan garam jenuh pada gelas beaker.
3. Lalu memasukkan sebagian potongan wortel kedalam gelas beaker yanng berisi
larutan garam selama 30 menit
4. Amati perubahan yang terjadi pada bagian yang berubah warna.
5. Lihat di bawah mikroskop.
6. Gambarkan hasil pengamatan Anda

Kegiatan II (Krenasi)
1. Melarutkan garam kedalam 10 ml aquadest sampai jenuh didalam gelas beaker.
Aduk dengan batang pengaduk, tambahkan garam sampai larutan menjadi jenuh
(garam tidak mampu larut).

10 | Praktikum Biologi Sekolah


2. Bersihkan ujung jari menggunakan alkohol 70% yang telah diberi pada kapas.
Kemudian ambil satu tetes darah menggunakan blood lanset, tetesi darah pada
kaca preparat. Amati dibawah mikroskop.
3. Bersihkan kembali ujung jari yang lain menggunakan alkohol 70% yang telah
diberi pada kapas. Kemudian ambil darah dengan blood lanset, teteskan darah
pada kaca preparat dan tambahkan satu tetes larutan garam jenuh yang telah
dibuat sebelumnya. Amati dibawah mikroskop.

E. Hasil Pengamatan
1. Kegiatan I (Plasmolisis)
Tabel 1. Plasmolisis Pada Wortel
Objek Direndam dalam Larutan
No. Pengamata Garam Jenuh Tidak Direndam
n
Dinding Sel
Wortel
(Daucus
carota)

Keterangan Keterangan

PERTANYAAN :
1. Buatlah kesimpulan data berdasarkan hasil percobaan di atas !

11 | Praktikum Biologi Sekolah


…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

2. Jelaskan perbedaan bentuk sel wortel pada bagian direndam larutan garam dan
tidak direndam
Jawaban :
………………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………….…………………………………………………………
……………………………….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………….…………………………
……………………………………………………………….………………………………………………………
………………………………….……………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………………….………………………
………………………………………………………………….……………………………………………………
…………………………………….…………………………………………………………………………………
……….………………………………………………………………………………………….……………………
…………………………………………………………………….…………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Catatan : Untuk melakukan praktikum Plasmolisis diperlukan 2-3 orang, lama


waktu yang dibutuhkan sekitar 30 menit.

Kegiatan II (Krenasi)
2.Tabel 2. Krenasi Pada sel darah merah
No Hasil Pengamatan Keterangan
.

12 | Praktikum Biologi Sekolah


No Hasil Pengamatan Keterangan
.
Sebelum ditetesi Larutan Garam Jenuh

1.

Setelah ditetesi Larutan Garam Jenuh

2.

PERTANYAAN :
1. Buatlah kesimpulan data berdasarkan hasil percobaan di atas !
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

13 | Praktikum Biologi Sekolah


2. Jelaskan perbedaan bentuk sel darah merah sebelum dan sesudah ditetesi larutan
garam jenuh!
Jawaban :
………………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………….…………………………………………………………
……………………………….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………….…………………………
……………………………………………………………….………………………………………………………
………………………………….……………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………………….………………………
……………………………………………………………….………………………………………………………
………………………………….……………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………………….………………………
………………………………………………………………….……………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………….

Catatan : Untuk melakukan praktikum Krenasi diperlukan 2-3 orang, lama waktu
yang dibutuhkan sekitar 20-30 menit.

UNIT 3
UJI GOLONGAN DARAH

A. Tujuan : Untuk mengetahui golongan darah probandus

14 | Praktikum Biologi Sekolah


B. Dasar Teori
Darah adalah kendaraan untuk transport masal jarak jauh dalam tubuhuntuk
berbagai bahan antara sel danlingkungan eksternal antara sel-sel itusendiri. Darah
terdiri dari cairan kompleks. Plasma tempat elemen selular diantaranya eritrosit,
leukosit, dan trombosit. Eritrosit (sel darah merah) pada hakikatnya adalah kantung
hemogoblin terbungkus membran plasma yang mengangkut O2 dalam
darah.Leukosit (sel darah putih) satuan pertahanan sistem imun, diangkut dalam
darah tempat cedera atau tempat invasi mikro organisme penyebab penyakit.
Trombosit penting dalam homeostasis, penghentian pendarahan dari pembuluh
yang cedera (Fitryadi dan Sutikno, 2016).
Darah mempunyai fungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh,
mengangkut karbondioksioda dari jaringan tubuh ke paru-paru, mengangkut sari-
sari makanan ke seluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa makanan dari seluruh
jaringan tubuh ke alat-alat ekskresi, mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke
bagian tubuh tertentu, mengangkut air untuk diedarkan ke seluruh tubuh, menjaga
stabilitas suhu tubuh dengan memindahkan panas yang dihasilkan oleh alat-alat
tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak aktif, menjaga tubuh dari infeksi
kuman dengan membentuk antibodi (Winotasara,1993).
Darah pada manusia terdiri dari plasma darah dan bagian sisanya berupa
bagian yang padat, yaitu sel-sel darah atau butir-butir darah.Plasma darah atau
cairan darah merupakan bagian cair dari darah yang merupakan 55 % dari bagian
darah itu sendiri.Plasma darah, terdiri atas air (± 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu
protein darah, sari-sari makanan (glukosa dan asam amino), enzim, antibodi,
hormon, dan zat sisa metabolisme, serta gas-gas (oksigen, karbondioksida, dan
nitrogen). Di dalam plasma darah terdapat pula fibrinogen yang dapat berubah
menjadi benangbenang fibrin, yang berguna untuk menutup luka.Plasma darah yang
telah dipisahkan fibrinogennya dinamakan serum. Cairan darah atau plasma darah
mengangkut sari-sarimakanan dari usus kemudian ke hati, dari hati diedarkan ke
seluruh bagian tubuh.Plasma darah mengangkut sisa metabolisme berupa
karbondioksida (sebagian diangkut oleh darah merah) kembali dari jaringan ke
jantung kemudian ke paru-paru (Chalik, 2016).
Penemuan sistem ABO oleh Landsteiner pada tahun 1901 menandai awal
transfusi darah yang aman. Antigen golongan darah ABO berkontribusi dalam
memberi identitas dan individualitas seseorang. Antigen golongan darah ini ada di
permukaan sel darah merah dan antibodi terjadi secara alami dengan bersirkulasi di
dalam serum (Mishra, 2011). Istilah "golongan darah" mengacu pada sistem
golongan darah keseluruhan yang terdiri dari antigen sel darah merah (RBC) yang
spesifitasnya dikendalikan oleh serangkaian gen yang dapat alelik atau terkait
sangat erat pada kromosom yang sama. "Golongan darah" mengacu pada pola reaksi
15 | Praktikum Biologi Sekolah
spesifik untuk menguji antisera dalam sistem yang diberikan. Selama periode waktu,
pemahaman kita pada kelompok darah telah berkembang untuk mencakup tidak
hanya masalah terkait transfusi tetapi juga hubungan penyakit spesifik dengan
antigen permukaan RBC. Karl Landsteiner telah dikreditkan untuk penemuan sistem
golongan darah ABO pada tahun 1900. Penelitiannya yang ekstensif tentang serologi
berdasarkan penalaran ilmiah yang sederhana namun kuat menyebabkan
identifikasi kelompok-kelompok darah utama seperti tipe O, A, dan B, pengujian
kompatibilitas, dan praktik transfusi selanjutnya.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi
yang terkandung dalam darahnya. Individu dengan golongan darah A memiliki sel
darah merah dengan antigen A dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B (Anti-
B). Maka, golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah A-negatif atau O-negatif.Individu dengan golongan darah B memiliki
antigen B dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A (Anti-A).Maka, orang
dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah golongan darah B-
negatif atau O-negatif. Individu dengan golongan darah AB memiliki antigen A dan B
serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Maka, golongan
darah AB-positif dapat menerima darah ABO apapun dan disebut resipien universal.
Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah
kecuali pada sesama AB-positif (Azhar dkk, 2014).

C. Alat dan Bahan


Alat :
1. Objek Glass (3 buah)

Bahan :
1. Kapas (secukupnya)
2. Blood Lancet (1 buah)
3. Antiserum (serium anti-A anti-B) (secukupnya)
4. Sampel Darah (secukupnya)
5. Alkohol (secukupnya)

D. Prosedur Kerja
1. Tandai dengan spidol atau pensil pada gelas objek daerah A dan B
2. Bersihkan jari probandus yang akan disampel dengan menggunakan kapas yang
telah diberi alkohol
3. Ambil sampel darah menggunakan blood lancet
4. Teteskan satu tetes darah pada 2 objek glass yang telah tersedia
5. Teteskan masing-masing satu tetes a dan b pada daerah yang bertanda A
16 | Praktikum Biologi Sekolah
6. Homogenkan dan amati terbentuknya aglutinasi pada kedua serum tersebut

Catatan : Praktikum dilakukan oleh setiap praktikan yang bertindak sebagai


probandus yang dipandu oleh guru. Waktu yang diperlukan untuk praktikum
berlangsung selama 2x45 menit (probandus bergantian menguji golongan
darahnya).

E. Hasil Pengamatan
No Nama Probandus Golongan Darah

dst

PERTANYAAN :
1. Buatlah kesimpulan data berdasarkan hasil percobaan di atas !
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………….……………………………….……………………………….………………………………….
2. Bagaimana dasar penentuan golongan darah yang anda lakukan?
………………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………….…………………………………………………………
……………………………….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………….…………………………
……………………………………………………………….………………………………………………………
………………………………….……………………………………………………………………………………
…….……………………………….……………………………….……………………………….………………
3. Mengapa terjadi perbedaan darah dari setiap probandus yang ada di kelas anda?
………………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………….…………………………………………………………
……………………………….………………………………………………………………………………………
17 | Praktikum Biologi Sekolah
….………………………………………………………………………………………….…………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….……………………………….……………………………….………………
4. Jelaskan perbedaan antara aglutinin dan aglutinogen!
………………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………….…………………………………………………………
……………………………….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………….…………………………
………………………….……………………………….……………………………….…………………………

18 | Praktikum Biologi Sekolah


UNIT 4
UJI ZAT MAKANAN

A. Tujuan
Untuk menguji kandungan amilum, glukosa, protein, dan lemak dalam suatu bahan
makanan.
B. Dasar Teori
Tubuh memerlukan zat makanan seperti amilum, glukosa, protein, dan lemak
untuk dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Zat makanan tersebut diperoleh dari
makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari
umumnya adalah karbohidrat, protein, lemak, dan gula. Karbohidrat banyak
ditemukan pada bahan pokok makanan seperti nasi, roti, atau singkong. Protein
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu protein nabati dan protein hewani. Bahan
makanan yang sering dikonsumsi lainnya adalah lemak, gula, vitamin, mineral, dan
air.
Untuk mengetahui kandungan zat nutrisi yang terdapat dalam bahan makanan
digunakan indikator uji zat makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen.
Beberapa reagen yang sering digunakan untuk mendeterminasikan kandungan
nutrisi dalam makanan adalah ; lugol untuk menunjukkan kandungan bahan
makanan jenis amilum (tepung), benedict untuk kandungan bahan makanan gula,
biuret untuk menunjukkan bahan makanan protein dan kertas buram/kertas
minyak untuk yang mengandung lemak.

C. Alat dan Bahan


Alat :
1. Tabung reaksi (2 buah)
2. Plat tetes (1 buah)
3. Mortal (1 buah)
4. Pembakar Bunsen (1 buah)
19 | Praktikum Biologi Sekolah
5. Penjepit tabung reaksi (1 buah)
6. Pipet tetes (2 buah)
7. Kertas HVS (1 lembar)
8. Korek api
9. Tissu
Bahan
1. Fehling A (5 tetes)
2. Fehling B (5 tetes)
3. Larutan Biuret (5 tetes)
4. Lugol (5 tetes)
5. Nasi (Secukupnya)
6. Tempe (Secukupnya)
7. Putih telur rebus (Secukupnya)
8. Pisang (Secukupnya)
9. Mentega (Secukupnya)
10. Roti (Secukupnya)

D. Prosedur Kerja
1. Uji Amilum
Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji amilum adalah lugol
a) Ambil 6 buah makanan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu nasi, tempe,
putih telur rebus, pisang, dan mentega.
b) Haluskan bahan makanan yang berbentuk padat seperti nasi, tempe, putih telur
rebus, pisang.
c) Letakkan bahan makanan yang sudah diproses ke plat tetes
d) Beri label untuk masing-masing bahan makanan, ditetesi lugol
e) Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya.
2. Uji Lemak
Alat yang digunakan untuk melakukan uji lemak adalah kertas hvs
a) Persiapkan kertas hvs
b) Oleskan bahan makanan yang dimiliki, yaitu nasi, tempe, putih telur rebus,
pisang dan mentega pada kertas hvs yang telah disediakan
c) Beri nomor tingkatan transparansi kertas hvs, no 1 untuk kertas yang buram
yang paling transparan.
3. Uji glukosa
Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji glukosa adalah fehling A dan
fehling B
a) Siapkan 1 tabung reaksi beserta penjepit tabung reaksi

20 | Praktikum Biologi Sekolah


b) Ambil 6 buah makanan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu nasi, tempe,
putih telur rebus, pisang, dan mentega.
c) Haluskan bahan makanan yang berbentuk padat seperti nasi, tempe, putih telur
rebus, pisang.
d) Masukkan bahan makanan yang sudah dihaluskan pada tabung reaksi
e) Beri label untuk masing-masing bahan makanan.
f) Beri 5 tetes larutan fehling A dan Fehling B pada setiap bahan makanan
g) Panaskan diatas Bunsen dan diamkan sebentar
f) Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya.
4. Uji protein
Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji protein adalah larutan biuret.
a) Siapkan plat tetes
b) Ambil 6 buah makanan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu nasi, tempe,
putih telur rebus, pisang, dan mentega.
c) Haluskan bahan makanan yang berbentuk padat seperti nasi, tempe, putih telur
rebus, pisang.
d) Masukkan bahan makanan yang sudah dihaluskan pada tabung reaksi.
e) Beri label untuk masing-masing bahan makanan
f) Beri 6 tetes larutan biuret pada setiap makanan
g) Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya.

Catatan : Ada 4 kegiatan yang dilakukan dalam praktikum ini masing-masing


kegiatan dapat dilakukan dua orang. Untuk uji lemak dapat dilakukan satu orang.
Waktu yang dibutuhkan masing-masing pengamatan berbeda-beda. Untuk
keseluruhan waktu yang diperlukan adalah sekitar 30 menit.

E. Hasil Pengamatan
Perubahan warna setelah ditetesi
Bahan
No Kertas
Makanan Biuret F. A & B Lugol
hvs
1
2
3
4
5
6

Pertanyaan
1. Bahan apa ajakah yang mengandung amilum dan apa buktinya?
................................................................................................................................................................................
21 | Praktikum Biologi Sekolah
................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
2. Bahan apa sajakah yang mengandung glukosa dan apa buktinya?
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
3. Bahan apa sajakah yang mengandung protein dan apa buktinya?
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
4. Bahan apa sajakah yang mengandung lemak dan apa buktinya?
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................

UNIT 5
KERJA ENZIM PTIALIN

A. Tujuan : Mengetahui kerja enzim ptialin yang terdapat pada saliva.


B. Dasar Teori
Enzim merupakan biokatalisator yang mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut
dengan cara menurunkan energi aktivasi. Enzim merupakan senyawa protein
sehingga sifat protein masih melekat pada enzim, mudah rusak bila dipanaskan
lebih dari 60 C, umumnya enzim bekerja mengkatalis reaksi satu arah, meskipun ada
yang mengkatalis reaksi dua arah, bekerja spesifik karena sisi aktif enzim sesuai
dengan permukaan subtrat tertentu, umumnya enzim tidak dapat bekerja tanpa
adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut kofaktor, bekerja didalam sel
(endoenzim) dan diluar sel (eksoenzim) (Calhoum, 1933). Endoenzim disebut juga
enzim intraseluler yang dihasilkan di dalam sel yaitu pada bagian membran
sitoplasma dan melakukan metabolisme di dalam sel. Eksoenzim (enzim
ekstraseluler) merupakan enzim yang dihasilkan sel kemudian dikeluarkan melalui

22 | Praktikum Biologi Sekolah


dinding sel sehingga terdapat bebas dalam media yang mengelilingi sel dan bereaksi
memecah bahan organik tanpa tergantung pada sel yang melepaskannya (Ross,
1995).
Amilase merupakan enzim yang penting dalam bidang pangan dan
bioteknologi. Enzim α-amilase termasuk dalam jenis enzim hidrolase karena
memerlukan air dalam memecah ikatan spesifik α-1,4-glikosidik. Enzim amilase
dapat memecah ikatan pada amilum hingga terbentuk maltosa. Ada tiga macam
enzim amilase, yaitu α amilase, β amilase dan γ amilase. Saliva (ludah) mengandung
enzim α amilase. Enzim amilase air liur berfungsi untuk memecah ikatan 1-4 yang
terdapat dalam amilum (Poedjiadi, 2009).
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa factor, terutama adalah substrat, suhu,
keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat
keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein yang dapat
mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah, diluar suhu atau
pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau struktur akan
mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama
sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul
yang menurunkan ativasi enzim, sedangkan activator adalah yang meningkatkan
aktifitas enzim. Banya obat dan racun adalah inhibitor enzim (Hafiz Soewoto, 2000).
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Rak tabung reaksi (1 buah)
2. Tabung reaksi (4 buah)
3. Pipet (4 buah)
4. Gelas beaker (1 buah)
5. Penjepit tabung reaksi (1 buah)
Bahan :
1. Lugol (2 tetes)
2. Fehling A dan B (2 tetes)
3. Amilum (5 ml)
4. Sukrosa (5 ml)
5. Saliva (5 ml)
6. Pembakar spirtus (1 buah)
7. Korek api (1 buah)
D. Prosedur Kerja
1. Masukkan amilum ke dalam tabung reaksi, kemudian teteskan lugol. Amati
perubahan warna yang terjadi.
2. Masukkan gula (sukrosa) ke dalam tabung reaksi, kemudian teteskan fehling A
dan B, lalu dipanaskan. Amati perubahan warna yang terjadi.
23 | Praktikum Biologi Sekolah
3. Masukkan amilum ke dalam tabung reaksi, kemudian teteskan fehling A dan B,
dan panaskan. Amati perubahan warna yang terjadi.
4. Masukkan saliva ke dalam tabung reaksi, kemudian masukkan amilum, campur
dan tunggu beberapa saat. Teteskan fehling A dan B, kemudian panaskan. Amati
perubahan warna yang terjadi.

Catatan : Praktikum kerja enzim ptialin efektif jika dilakukan oleh 2-3 responden
karena dibutuhkan saliva yang berbeda. Waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan kegiatan praktikum kerja enzim ptialin ini mencapai 45 menit.

E. Hasil Pengamatan
Kegiatan Enzim Ptialin
No Perlakuan Hasil Pengamatan

1 Amilum + lugol

2 Sukrosa + Fehling A&B

3 Amilum + Fehling A&B

4 Amilum + Saliva + Fehling A&B

PERTANYAAN :
1. Bandingkan perubahan warna yang terjadi pada keempat perlakuan di atas.
Jelaskan mengapa demikian!
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

24 | Praktikum Biologi Sekolah


…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………..

2. Berdasarkan hasil pengamatan, beberapa bahan makanan yang telah ditetesi


dengan reagen uji makanan menunjukkan perubahan warna yang berbeda-beda.
Mengapa itu bisa terjadi?
………………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………….…………………………………………………………
……………………………….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………….…………………………
……………………………………………………………….………………………………………………………
………………………………….……………………………………………………………………………………
3. Mengapa enzim harus bekerja pada suhu yang optimal?
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
................... …………………………………………………………………………………………………………
4. Apakah perbedaan pH saliva berpengaruh terhadap kerja enzim?
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
................... …………………………………………………………………………………………………………

5. Buatlah kesimpulan data berdasarkan hasil percobaan di atas !


………………………………………………………………………………………….……………………………
………………………………………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………………………….…………………………………
……………………………………………………….………………………………………………………………
………………………….……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

25 | Praktikum Biologi Sekolah


UNIT 6
RESPIRASI

A. Tujuan
1. Membuktikan bahwa organisme hidup membutuhkan oksigen untuk
repirasinya.
2. Membandingkan kebutuhan oksigen menurut ukuran berat tubuhnya.
B. Dasar Teori
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat membedakan bau, yang mana bau
busuk seperti bau sampah dan mana bau yang sedap seperti bau ayam goreng. Hal
demikian dapat terjadi karena ke-Maha Besaran Allah yang menciptakan tubuh kita
dengan begitu kompleks, sangat-sangat sempurna. Dimana satu organ
berhubungan dengan organ-organ yang lain dan akhirnya akan membentuk sebuah
sistem. Dalam tubuh kita terdapat suatu kumpulan organ-organ. Salah satu organ
tersebut ialah hidung. Hidung merupakan alat indra yang bertugas untuk
membantu tubuh dalam pernafasan dan juga berfungsi sebagai alat indra
penciuman.
Hidung dapat mencium berbagai bau karena di dalam rongga hidung terdapat
serabut saraf pembau yang terdiri dari jutaan sel-sel pembau. Setiap sel-sel pembau
tersebut mempunyai rambut-rambut di ujungnya serta diliputi oleh selaput lender
yang berfungsi untuk melembabkan rongga hidung. Saat kita bernapas, yaitu
menhirup udara dari luar, molekul-molekul bau yang melayang di udara akan ikut
masuk ke dalam rongga hidung dan bertemu dengan sel-sel pembau. Sel-sel
pembau tersebut akan terangsang dan merubah rangsangan tersebut menjadi
sinyal yang kemudian mengirimkannya ke otak melalui saraf pembau. Dengan
demikian kita dapat mencium berbagai macam bau dari udara luar. Aktivitas ini
biasa kita sebut dengan bernapas.
Dalam sistem pernafasan, dikenal juga istilah respirasi. Respirasi ini berbeda
dengan bernapas. Organ utama dalam respirasi adalah paru-paru. Respirasi adalah
proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik di dalam sel guna memperoleh
energi. Respirasi bertujuan menghasilkan energi. Energi hasil respirasi tersebut
sangat diperlukan untuk aktivitas hidup seperti mengatur suhu tubuh, pergerakan,
pertumbuhan, dan reproduksi (Prakorso, 2017). Jadi kegiatan bernapas dengan
respirasi saling berhubungan karena pada proses pernapasan dimasukkan oksigen
dan oksigen tersebut digunakan untuk respirasi guna menghasilkan energi.
Selain manusia, hewan dan tumbuhan pun melakukan respirasi untuk
memperoleh energy dalam kehidupannya. Namun, karena keanekaragaman
makhluk hidup baik dari jenis atau spesiesnya menyebabkan adanya perbedaan
26 | Praktikum Biologi Sekolah
sistem respirasinya baik dalam hal kuantitas maupun kualitas. Kebutuhan oksigen
sapi tentu berbeda dengan kebutuhan oksigen kecoa. Hal ini dikarenakan adanya
fakto-faktor internal maupun eksternal yang mmpengaruhinya. Seperti berat
badan, volume paru-paru, dan lain sebgainya. Oleh karena itu, berdasarkan hal
tersebut diadakan praktikum yang berjudul “Respirasi” untuk menyelidiki
kuantitas pernapasan yang dialami oleh makhluk hidup yang berbeda ukuran atau
berat tubuhnya.

C. Alat dan Bahan


Alat :
1. Neraca Analitik (1 buah)
2. Stopwatch (1 buah)
3. Pipet Tetes (1 buah)
4. Respirometer (1 buah)
5. Pinset (1 buah)
Bahan :

1. Jangkrik (1 buah)
2. Belalang (1 buah)
3. Kecoa (1 buah)
4. Kristal NaOH (secukupnya)
5. Vaselin (secukupnya)
6. Eosin (secukupnya)
7. Kapas (secukupnya)

D. Prosedur Kerja
1. Menimbang berat masing-masing serangga.
2. Membungkus kristal NaOH dengan kapas.
3. Memasukkan kapas ke dalam tabung respirometer.
4. Memasukkan seekor kecoa ke dalam respirometer.
5. Menutup tabung respirometer.
6. Memberi vaselin pada sambungan agar udara tidak masuk dan keluar.
7. Menetesi eosin pada ujung pipa respirometer dengan menggunkan pipet tetes
secukupnya.
8. Mengukur pergerekan eosin dengan menggunakan stopwatch secara berkala (3
menit, 6 menit, 9 menit, 12 menit, 15 menit)
9. Lakukan percobaan yang sama (langkah 1 sampai dengan 6) menggunakan
serangga dengan ukuran yang berbeda.
10. Mencatat perubahan jarak eosin.
27 | Praktikum Biologi Sekolah
Catatan : Praktikum respirasi efektif jika dilakukan 2-3 orang/ kelompok. Waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan praktikum respirasi ini adalah 30
menit.

E. Hasil Pengamatan

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Perubahan Jarak Eosin


Jenis Kedudukam Eosin pada Udara
Serangg Berat Menit ke- pernafasan Rata-
No
a (g) 15 menit rata
3 6 9 12 15
(ml)

1.

2.

3.

PERTANYAAN :
1. Apakah tujuan digunakannya Kristal NaOH dan eosin pada percobaan diatas ?
……………………………………………………………………...…………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

28 | Praktikum Biologi Sekolah


2. Apakah yang menyebabkan terjadinya pergerakan eosin pada percobaan diatas ?
……………………………………………………………………...…………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
3. Mengapa sambungan pipa berskala pada respirometer diolesi vaselin ?
…………….....................................................................................................................................................
…………..........................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
4. Faktor-faktor apasaja yang mempengaruhi laju respirasi pada serangga ?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
5. Buatlah grafik perbandingan laju respirasi serangga yang kalian amati !
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………...............................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................

29 | Praktikum Biologi Sekolah


30 | Praktikum Biologi Sekolah
UNIT 7
UJI URINE

A. Tujuan : Untuk mengetahui beberapa sifat urine dan melakukan uji atas beberapa
kemungkinan adanya abnormalitas didalam urine.
B. Dasar Teori
Urine adalah salah satu hasil ekskresi dari organ ginjal. Ginjal berperan dalam
proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu
penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.
1 Penyaringan (filtrasi), proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan
darah yang terjadi dikapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori
(podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus
mempermudah proses penyaringan.
2 Penyerapan kembali (reabsorbsi), bahan-bahan yang masih diperlukan didalam
urin primer akan diserap kembali ditubulus kontortus proksimal, sedangkan
ditubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.
3 Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi
ditubulus kontortus distal.

C. Alat dan Bahan


Alat :
1. Tabung reaksi (2 buah)
2. Rak tabung reaksi (1 buah)
3. Pipet tetes (2 buah)
4. Bunsen (1 buah)

Bahan :
1. Urine (4 ml)
2. Benedict (3 tetes)

D. Prosedur Kerja
Kegiatan 1 ( Uji Amonia )
1. Masukkan urin sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
2. Mengamati warna
3. Lalu dipanaskan diatas bunsen
4. Catat perubahan warnanya

Kegiatan 2 ( Uji Glukosa )

31 | Praktikum Biologi Sekolah


1. Masukkan urin sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi
2. Menambahkan 3 tetes benedict
3. Lalu dipanaskan diatas bunsen
4. Catat perubahan warnanya
Catatan : Praktikum uji urin maksimal dilakukan oleh 5 orang/kelompok. Waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan praktikum ini sekitar 2x45 menit.

E. Hasil Pengamatan

Perubahan warna
NO. Cairan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
1 Urine

2 Urine +
Benedict

PERTANYAAN :
1. Buatlah kesimpulan data berdasarkan hasil percobaan di atas !
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………..

2. Bandingkan perubahan warna yang terjadi sebelum dipanaskan dan sesudah


dipanaskan. Jelaskan mengapa demikian!
………………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………….…………………………………………………………
……………………………….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………….…………………………
……………………………………………………………….………………………………………………………
………………………………….……………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………………………………………….
3. Tuliskan macam-macam variabel yang ditemukan pada percobaan di atas !
………………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………….…………………………………………………………
32 | Praktikum Biologi Sekolah
……………………………….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………….…………………………
…………………………………………………………….…………………………………………………………

UNIT 8
FOTOSINTESIS

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah cahaya pada daun tidak berfotosintesis.
2. Untuk mengetahui hubungan intesitas cahaya dengan laju reaksi.
B. Dasar Teori
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang
berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik
H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu
pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.
Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar
penyusun kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut
kloroplas (Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas
adalah organel khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan
mengandung klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh
bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan
buah memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum
aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam websetnya
menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-
rata sekitar satu setengah juta per milimeter persegi.
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi
gelap.Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam
kloroplas menyerap energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi
kimia yang disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap
merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan terlibat dalam serangkaian
rantai reaksi yang disebut transpot elektron.

33 | Praktikum Biologi Sekolah


C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Gelas beaker250ml (1 buah)
2. Pipet tetes (1 buah)
3. Pembakar spiritus (1 buah)
4. Bunsen dan kaki tiga (1 buah)
5. Korek api (1 buah)
6. Penjepit tabung (1 buah)
7. Stopwatch (1 buah)
Bahan :
1. Daun singkong (1 helai)
2. Air (secukupnya)
3. Tanaman Hydrilla sp. (secukupnya)
4. Lugol (3 tetes)
5. Aquades (3 tetes)
6. Aluminium foil (secukupnya)

D. Prosedur Kerja
Uji Sachs
1. Menutup sebagian helaian daun dengan kertas timah pada malam atau saat
subuh, menjepitnya dengan klip hingga rapat.
2. Memetik daun setelah daun terkena cahaya 2-3 jam.
3. Membuka kertas penutup dan memasukkan dalam lipatan kertas saring.
4. Mememarkan daun dalam kertas saring tersebut dengan mortar penggerus
hingga memar merata, dan hancuran daun melekat pada kertas saring.
5. Membuka lipatan kertas saring dan menggunting pada bagian lipatannya.
6. Memasukkan kertas saring dalam beker gelas berisi pemutih, membiarkan
klorofil melarut dan memisahkan hancuran daun dari kertas saring.
7. Mengangkat kertas saring, meniriskan sebentar, menempatkan ke cawan Petri,
lalu menetesinya dengan lugol.
8. Mengamati perubahan warna yang ditunjukkan.

Uji Ingenhousz

34 | Praktikum Biologi Sekolah


1. Merakit alat seperti pada gambar (2 rakitan alat).
2. Menempatkan satu rakit di tempat kena cahaya langsung dan rakitan lainnya di
dalam ruang yang tidak ada cahaya.
3. Membiarkan selama 20 menit. Kemudian mengamati ada tidaknya gelembung di
dalam tabung reaksi tersebut. Membandingkan jumlah gelembung pada
kedua rakitan tersebut.

Catatan : Praktikum akan efektif jika dibagi 4 orang dalam 1 kelompok, waktu yang
dilakukan untuk pengamatan kurang lebih 1 jam.

E. Hasil pengamatan
(Uji Sachs)

No. Hasil Uji lugol Keterangan


Gejala pada bagian daun Gejala pada bagian
yang ditutup daun yang tidak
ditutup
1.

35 | Praktikum Biologi Sekolah


(Uji Ingenhousz)
No. Produksi Gelembung Oleh Tanaman Keterangan
Terkena sinar Tidak terkena sinar
langsung langsung
1.

2.

3.

4.

PERTANYAAN :
1. Buatlah kesimpulan data berdasarkan hasil percobaan di atas !
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………..

2. Sebutkan 2 manfaat dari proses fotosintesis !


……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
………..…………………………………………………………………………………………………………………………
36 | Praktikum Biologi Sekolah
3. Bandingkan Produksi Gelembung Oleh Tanaman yang Terkena sinar langsung
dengan Tidak terkena sinar langsung!
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….………
……………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Bandingkan hasil uji lugol gejala pada bagian daun yang ditutup dengan gejala pada
bagian daun yang tidak ditutup !
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
UNIT 9
FAKTOR LUAR TERHADAP PERTUMBUHAN

A. Tujuan : Mengetahui faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.


B. Dasar Teori
Proses pertumbuhan dan perkembangan ditentukan oleh faktor internal (Gen
dan hormon) dan faktor eksternal (makanan, air, suhu, kelebaban, oksigen, cahaya).
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan
biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna
yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan akan
berbunga dan menghasilkan biji (Rukmana, 2009).
Pengaruh intensitas cahaya terhadap proses fisiologi akan terlihat pada
keadaan morfologi tanaman. Intensitas cahaya tinggi menyebabkan sel-sel daun
lebih kecil, tilakoid mengumpul, dan klorofil lebih sedikit, sehingga ukuran daun

37 | Praktikum Biologi Sekolah


lebih kecil dan tebal. Selain itu jumlah daun lebih banyak dengan stomata lebih kecil
ukurannya dan tekstur daun lebih keras. Menurut Leopold & Kridemann,
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Curcuma zedoaria L.) dipengaruhi oleh
dua faktor, yakni faktor dalam dan luar tanaman. Faktor dalam sering digambarkan
sebagai kemampuan genetis yang dimiliki oleh suatu tanaman. Faktor luar adalah
faktor yang berasal dari luar tanaman, seperti faktor lingkungan. (Bagus, dkk. 2014).
Air merupakan yang penting dan sangat berperan dalam kehidupan
dipermukaan bumi. Secara fisiologi air sangat menentukan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, dan secara ekologi air menentukan penyebaran tanaman.
Status air tanaman adalah karakteristik fisiologi yang perlu diketahui untuk
menjelaskan hubungan air dengan tanaman. Status air tanaman umumnya
dinyatakan sebagai potensi air, dalam satuan tekanan misalnya Bar, kPa, dan MPa.
Disamping itu kadar air suatu jaringan juga dapat digunakan untuk menyatakan
suatu air tanaman, misalnya kadar air relatif, kadar air bebas dsb. Komponen-
komponen penyusun potensial air total adalah:
Jw = Jm + Js + Jg + Jp
Masing-masing menyatakan bagian yang ditimbulkan matrik, larutan garam
atau tekanan osmotik, gravitasi dan tekanan turgor. Pada sel yang mengalami turgor
penuh, air sel yang keluar pada tekanan potensial tertentu merupakan bagian kadar
air saat turgor. Air yang keluar mengakibatkan volume sel berkurang sehingga
ekspansi dinding sel juga tiba-tiba menurun secara linear terhadap perubahan
volume sel sehingga mencapai titik turgor nol (Murdiyarso dkk., 2009).Upaya untuk
meningkatkan produksi tanaman sudah banyak dilakukan, seperti pemupukan dan
aplikasi zat pengatur tumbuh. Pemberian bahan organik yang mudah
didekomposisikan misalnya pupuk kandang dapat membantu memperbaiki struktur
tanah

C. Alat dan Bahan


Alat :
1. Gelas plastik (8 buah)
2. Penggaris (1 buah)
Bahan :
1. Tanah (1 kg)
2. Biji kacang hijau (32 biji)
3. Air (25 ml/hari)

D. Prosedur Kerja

38 | Praktikum Biologi Sekolah


1. Siapkan 8 buah gelas air mineral bekas sebagai tempat untuk menanam biji
kacang hijau.
2. Masukkan tanah terlebih dahulu ke dalam masing-masing gelas sebagai media
tanamnya.
3. Masukkan masing-masing 5 biji kacang hijau ke setiap gelas yang tersedia.
4. Beri label pada masing-masing gelas tersebut dengan label "Gelap" dan "Terang".
5. Letakkan gelas yang sudah diisi dengan kacan hijau tersebut pada lingkungan
yang berbeda, yaitu gelas dengan label "Terang" ditempatkan pada tempat yang
terkena sinar matahari penuh, sedangkan gelas dengan label "Gelap"
ditempatkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari.
6. Ukur beberapa variabel yang ingin diketahui masing-masing tanaman saat tubuh
tanaman tersebut mulai tumbuh di atas permukaan tanah.
7. Pengukuran beberapa variable pertumbuhan tanaman dilakukan selama 7 hari
masa tanah.

Catatan :
a. Untuk melakukan 1 Pengamatan faktor luar terhadap pertumbuhan
dibutuhkaan 4 siswa, Setiap siswa mengamati kecambah kacang hijau yang
ditempat terang dan tempat gelap dengan saatu variabel. Untuk variabel yang
lainnya dialkukan oleh ketiga temannya.
b. Waktu yg diperlukan untuk pengamatn faktor luar terhadap pertumbuhan
yaitu 7 hari

E. Hasil Pengamatan

Pengamatan kacang hijau


Variabel Jumlah hari
Tempat terang Tempat gelap
1
Jumlah Daun
2
39 | Praktikum Biologi Sekolah
3
4
5
6
1
2
3
Tinggi Batang
4
5
6
1
2
3
Warna Daun
4
5
6
1
2
3
Warna Batang
4
5
6

PERTANYAAN :
1. Buatlah kesimpulan data berdasarkan hasil percobaan di atas !
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………….

2. Bandingkan tanaman kacang hijau ditemapat terang dan tempata terang


terhadap jumlah daun, tinggi batang, warna daun, dan warna batang. Jelaskan
mengapa demikian!
………………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………….…………………………………………………………
……………………………….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………….…………………………

40 | Praktikum Biologi Sekolah


……………………………………………………………….………………………………………………………
………………………………….……………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………………….………………………
3. Tuliskan macam-macam variabel yang ditemukan pada percobaan di atas !
………………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………….…………………………………………………………
……………………………….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………….…………………………
……………………………………………………………….……………………………………………………….

41 | Praktikum Biologi Sekolah


UNIT 10
PENGAMATAN MITOSIS PADA AKAR BAWANG

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara membuat preparat pembelahan sel pada tanaman
bawang merah
2. Untuk mengetahui mitosis pada akar bawang
B. Dasar Teori
Mitosis adalah pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan
somatik, dimana terdapat beberapa tahap di dalamnya yaitu, profase, metafase,
anafase, dan telofase. Sedangkan pembelahan meiosis adalah pembelahan yang
terjadi pada sel kelamin atau gonad yang mengalami pengurangan jumlah
kromosom pada sel anakan, sehingga sel anakan hanya akan memperoleh separuh
dari sel induk. Analisis kromosom baik mitosis maupun meiosis merupakan langkah
awal yang dapat dilaksanakan untuk mempelajari kromosom.
Teori sel menyatakan bahwa setiap sel penyusun makhluk hidup berasal dari sel
sebelumnya. Proses terjadinya sel baru dari sel induknya disebut dengan
pembelahan sel yang berdasarkan beberapa perbedaan pokoknya dikelompokkan
menjadi mitosis dan meiosis. Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi
pada sel-sel somatis (sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua
sel anak dengan komponen yang sama dan identik dengan komponen induknya.
Pada saat sel aktif membelah, kromosom akan relative mudah diamati dengan hanya
memperlakukan sel-sel tersebut dengan metode fiksasi dan pewarnaan yang
sederhana (Andre, 2008).
Bawang merah merupakan tanaman semusim berbentuk rumput yang tumbuh
tegak dengan tinggi dapat mencapai 15-50 cm dan membentuk rumpun. Akarnya
berbentuk akar serabut yang tidak panjang. Karena sifat perakaran inilah, bawang
merah tidak tahan kering. Bentuk daun bawang merah bulat kecil dan memanjang
seperti pipa, tetapi ada juga yang membentuk setengah lingkaran pada penampang
melintang daun. Bagian ujung daun meruncing, sedang bagian bawahnya melebar
dan membengkak.Daun berwarna hijau. Kelopak daun bawang merah sebelah luar
selalu melingkar menutup kelopak daun bagian dalam. Apabila bagian ini dipotong
melintang akan terlihat lapisan-lapisan berbentuk cincin. Pembengkakan kelopak
daun pada bagian dasar lama kelamaan akan terlihat mengembung dan membentuk
umbi yang merupakan umbi lapis. Bagian ini berisica dangan makanan untuk
persediaan makanan bagi tunas yang akan menjadi tanaman baru.
42 | Praktikum Biologi Sekolah
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Mikroskop (1 buah)
2. Botol vial (3 buah)
3. Penutup plastik (3 buah)
4. Kaca objek & kaca penutup (1 buah)
5. Cawan petri (1 buah)
6. Pipet tetes (1 buah)
7. Water bath (1 buah)
8. Silet (1 buah)
9. Tusuk gigi & Korek api (1 buah)

Bahan :
1. HCL 4% (1-2 ml)
2. Bawang merah (1 buah)
3. Asam asetat (Secukupnya)

D. Prosedur Kerja
Adapun beberapa langkah awal yang dapat dilakukan yaitu,
1. Penanaman bawang
1. Pilihlah bawang merah yang baik dan tidak berjamur kemudian bersihkan sisa
sisa akar dengan cara mencabut dan mencuil sisa sisa akar
2. Bawang merah tersebut kemudian ditusuk bagian atasnya kemudian
dimasukkan kedalam wadah, dan bagian bawah akar terkena air
3. Simpanlah ditempat yang teduh dan ganti air rendaman setiap harinya
2. Fiksasi Bawang
1. Akar bawang yang telah tumbuh dikeringkan dan dipotong sepanjang 0,5 cm
dari ujung akar
2. Masukkan akar di botol vial berisi larutan farmer, botol vial ditutup dan
disimpan dalam kulkas
3. Potong akar daam botol dicuci dengan air sebanyak 7 kali
4. Mengisi 1-2 ml larutan HCl 4% pada setiap botol dan disimpan pada suhu
ruangan selama 3 menit
5. Menginkubasi botol berisi akar bawang pada suhu 60 derajat selama5 menit
6. Meneteskan satu tetes air ke atas kaca objek dan diletakkan satu akar bawang
diatasnya dengan menggunakanpinset
7. Melakukan teknik squash

43 | Praktikum Biologi Sekolah


8.Akar dalam tabung dicuci dengan air keran sebanyak 8x kemudian akar
dikeluarkan dalam tabung
9. Ditambahkan sakitar satu ml larutan metilen blue kedalam masing masing
botol vial dan tabung disimpan pada suhu ruagan 2-3 menit
Catatan :
Dalam proses pengamatan mitosis pada akar bawang harus dilakukan secara
hati-hati, dan bawang merah yang dipilih yaitu dalam keadaan tidak berjamur
agar pertumbuhannya dapat tumbuh dengan baik. Praktikum ini dapat dilakukan
oleh 5 orang siswa dalam satu kelompok, dengan alokasi waktu 2 x 45 menit untuk
pengamatan mitosis dan pengamatan di luar jam pembelajaran.

E. Hasil Pengamatan

No Gambar Tahapan Keterangan

44 | Praktikum Biologi Sekolah


3

PERTANYAAN :
1. Mengapa terjadi proses mitosis?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Mengapa ujung akar bawang digunakan untuk mempelajari mitosis?


--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Apa yang membedakan antara pembelahan mitosis pada sel tumbuhan dan sel
hewan?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

45 | Praktikum Biologi Sekolah


--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Bagian manakah pada tumbuhan akan banyak sel yang akan melakukan proses
mitosis?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------
5. Jelaskan apa yang terjadi pada tahapan mitosis!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
UNIT 11
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses pembuatan tape
2. Untuk mengetahui uji orgenoleptik pada tape yang telah dibuat
B. Dasar Teori
Bioteknologi adalah terapan Biologi yang melibatkan disiplin ilmu Mikrobiologi,
Biokimia, Genetika dan Biologi Molekuler. Bioteknologi adalah teknologi yang
memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan
jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bioteknologi
dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan memanfaatkan
kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya. Penerapan bioteknologi pada
umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan perubahan atau transformasi
kmia yang diinginkan. Contoh bioteknologi konvensional dalam bidang pangan
adalah pembuatan tape.

46 | Praktikum Biologi Sekolah


Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia. Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan
oleh jamur Saccharomyces cerevicae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam
mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alkohol dan karbondioksida.
Ragi tape atau yang sering disebut sebagai “ragi” adalah stater untuk membuat tape.
Di dalam ragi ini terdapat mikroorganisme yang dapat mengubah karbohidrat
(pati) menjadi gula sederhana (glukosa) yang selanjutnya diubah lagi menjadi
alkohol (Masdarini, 2016).

C. Alat dan Bahan


Alat :
1. Dandang (1 buah)
2. Toples (2 buah)
3. Talang (1 buah)
4. Baskom (1 Buah)
5. Pisau (1 buah)
6. Botol Semprot (1 Buah)
7. Gunting
8. Solasi Bening

Bahan :
1. Ubi Jalar Kuning/Ungu (200 gram)
2. Ragi Tape (Saccharomyces cerevicae) (Secukupnya)
3. Alkohol (Secukupnya)
4. Daun Pisang (Secukupnya)
5. Air (Secukupnya)
D. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Cuci Ubi Jalar dengan bersih
3. Masukkan Ubi jalar kedalam dandang, kemudian dikukus selama kurang lebih 15
menit (jangan sampai ubi terlalu lunak)
4. Masukkan ubi yang telah dikukus kedalam talang untuk di dinginkan
5. Kupas kulit ubi jalar
6. Potong-potong ubi jalar dengan ukuran kecil, masukkan kedalam toples I
7. Taburkan ragi yang sudah duhaluskan kedalam toples I yang berisi potongan ubi
jalar, campurkan secara merata.
8. Masukkan ubi jalar yang telah dicampur ragi kedalam toples II yang didalamnya
telah disemprot dengan alkohol dan sudah terdapat potongan daun pisang yang
ditata dalam toples (tambahkan gula jika perlu rasa manis yang lebih).
47 | Praktikum Biologi Sekolah
9. Tutup toples II dengan rapat agar udara dari luar tidak masuk kedalam toples
lalu diamkan selama 3-4 hari.
Catatan :
Dalam proses peragian harus hati-hati, karena apabila tersentuh oleh tangan
atau peralatan yang kotor akan menyebabkan tape menjadi rusak atau tidak
jadi karena kontaminasi.

E. Hasil Pengamatan
Gambar Pengamatan
Sebelum Fermentasi Setelah Fermentasi

Uji Organoleptik dan Skor


Rasa Warna Tekstur Aroma Kandungan Air

PERTANYAAN :
1. Mengapa dalam pembuatan tape perlu dilakukan penyemprotan alkohol pada
alat-alat yang digunakan ?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------

48 | Praktikum Biologi Sekolah


2. Bandingkan rasa, aroma dan tekstur dari tape yang biasa anda konsumsi (tape
singkong) dengan tape ubi jalar yang dibuat !
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Mengapa tanpa dilakukan penambahan gula, tape yang dibuat akan terasa
manis?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Catatan: Praktikum ini dapat dilakukan oleh 5 orang siswa dalam satu kelompok,
dengan alokasi waktu 2 x 45 menit untuk beberapa prosedur pembuatan tape
yang dilakukan disekolah (jam pelajaran) dan di luar jam pembelajaran.

49 | Praktikum Biologi Sekolah

Anda mungkin juga menyukai