Plasmosis dan
krenasi
Golongan darah
Uji makanan
22 Kerja enzim
Laboratorium
ATURAN
KESELAMATAN
PAKAIAN BACA TERLEBIH DAHULU
Boca instruksi terlebih dahulu
SELAMAT BEREKSPERIMEN! don siopkon bahan yong
diperlukan sebelum memulai
kegiatan.
PERALATAN KESELAMATAN
Ketohui di mana letak peralatan BERTANGGUNG JAWAB
keselamatan don ketahui opo yong Gunakon lab dengan bijak.
harus dilakukan jika terjadi insiden. Hanya lakukan eksperimen
Segero loporkan tumpohan atau yang diotorisasi di bawah
kecelakaan kepada guru. pengowosan guru.
Praktikum ke-1
B. KD:
3.2 Menganalisis berbagai bioproses dalam sel yang meliputi mekanisme
transpor membran, reproduksi, dan sistesis protein.
4.2 Membuat model tentang bioproses yang terjadi dalam sel berdasarkan
studi literature dan percobaan.
D. Tujuan Praktikum
E. Dasar Teori
1
dan potensial kimia yang berbeda. Difusi dipengaruhi oleh suhu, konsentrasi zat,
tekanan, kecepatan gerak kinetik, partikel adsorptif dan permeabilitas membran.
Osmosis merupakan difusi air melalui membran yang selektif permeabel.
Sehingga dapat dikatakan bahwa proses osmosis merupakan peristiwa difusi
melalui membrane semi permeabel atau selektif permeabel dari suatu daerah
yang memiliki potensial kimia tinggi ke daerah yang memiliki potensial kimia
rendah. Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air yang merupakan
suatu konsep mendasar dalam fisiologi tumbuhan. Potensial kimia air
menggambarkan kemampuan air dalam melakukan proses difusi. Potensial
kimia zat terlarut sebanding dengan potensial kimia pelarutnya. Sehingga, zat
terlarut berdifusi dari daerah yang memiliki gradient konsentrasi tinggi ke
gradient yang konsentrasinya rendah. Peristiwa difusi terjadi pada semua jenis
zat dalam bentuk gas, ion, dan air. Salah satu contoh peristiwa difusi adalah
masuknya air dari dalam tanah ke jaringan akar. Air yang masuk ke dalam akar
selanjutntya akan mengisi ruang-ruang antar sel setelah air mampu menembus
dinding dan membran sel. Air yang bergerak menembus membran sel inilah
yang disebut osmosis. Sehingga dapat dikatakan bahwa, osmosis adalah
peristiwa difusi air melalui membran semi permeable.
1. Alat
a. Difusi
Gelas beaker 500 ml (3 buah)
Stopwach (1 buah)
Termometer (3 buah)
b. Osmosis
Timbangan (analitik) (1 unit)
Mistar (1 buah)
Gelas ukur 200 ml (1 buah)
Cetter (2 buah)
Gelas plastik (3 buah)
Batang pengaduk (1 buah)
2
Alat tulis
2. Bahan
a. Difusi
Teh secukupnya
Air panas (40°C) secukupnya
Air dingin (15°C) secukupnya
Air suhu normal (25°C) secukupnya
Label nama (3 buah)
b. Osmosis
Aquades secukupnya
Gula pasir (30 gram)
Tissue secukupnya
Kentang (Solanum tuberosum) (3 buah)
G. Langkah Kerja
1. Difusi
a) Beri label pada masing-masing gelas
Untuk gelas yang berisi air hangat dengan suhu 400C diberi dengan
label A
Untuk gelas yang berisi air dengan suhu normal 250C diberi dengan
label B
Untuk gelas yang berisi air dingin dengan suhu 150C diberi dengan
label C
b) Isi beker dengan ukuran 500 ml dengan air hangat untuk gelas A dan air
dingin untuk gelas B dan air suhu normal untuk gelas C. Masing-
masing dengan volume yang sama (misalnya 400 ml).
c) Amati proses yang terjadi dan ukur waktu yang diperlukan teh untuk
tercampur sampai merata.
3
d) Catatat hasil pemgamatan dan masukkan kedalam tabel hasil
pengamatan.
2. Osmosis
a) Siapkan 3 buah gelas yang sudah diberi label A, B dan C
b) Buatlah larutan gula 10% = 10 gram gula pasir + 100 ml air, masukkan
kedalam gelas yang sudah diberikan label B
c) Buatlah larutan gula 20% = 20 gram gula pasir + 100 ml air, ,
masukkan kedalam gelas yang sudah diberikan label C
d) Masukkan air aquades 100 ml kedalam gelas yang sudah diberi label A
e) Potong-potong kentang yang sudah dikupas, bentuk persegi panjang
sebanyak 3 buah dengan ukuran, berat dan bentuk yang sama.
f) Masukkan masing-masing kentang kedalam gelas. Diamkan selama 30
menit
g) Setelah 30 menit, angkatlah kentang tersebut satu persatu, lalu dilap
pakai tissue (jangan terlalu kering) dan timbang kembali. Catatlah hasil
pengamatan kalian dalam bentuk tabel pengamatan.
Tabel Pengamatan
Tabel 1.1 hasil pengamatan difusi
Objek yang diamati Waktu difusi Keterangan
4
Praktikum ke-2
A.Tujuan kegiatan
1. Memahami fungsi membrane sel.
2. Mendeksripsikan komponen kimiawi sel.
Nucleus
Mitochondrion
Endoplostic
Reticulum
Smooth Endoplastic
Reticulum
Lysosome
Rough
Endoplostic
Reticulum
Cell Membrane
PLASMOLISIS DAN KRENASI
6
c. Daun Rhoediscolor
d. Air
Kegiatan Krenasi
1. Alat:
a. Mikroskop cahaya
b. Objek glass
c. Deg glass
d. Tissue
e. Pipet tetes
f. Gelas piala
g. Blood lanset.
2. Bahan:
a. Eritrosit
b. Aquadest
c. NaCl 0.3 M
d. NaCl 0.5 M
e. NaCl fisiologis 0,9 %
f. Alcohol 70%
g. Kapas.
F. Prosedur kerja
1. Kegiatan Plasmolisis
a. Merendam sayatan epidermis permukaan bawah daun Rhoe discolor
dengan larutan sukrosa ( 0,16 M dan 0,26 M ) selama 20menit
b. Menyiapkan 2 cawan petri yang berisi larutan sukrosa 0,16 M dan 0,26
M
c. Membuat beberapa sayatan epidermis permukaan bawah daun Rhoe
discolor
d. Meletakkan masing-masing sayatan di atas kaca preparat kemudian
menetesi dengan larutan sukrosa masing-masing 0,16 M dan 0,26 M.
e. Membiarkan selama 20 menit, setelah itu masing-masing kaca preparat
di tutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop
f. Menghitung sel yang terplasmolisis dan sel yang tidak terplasmolisis
7
pada ke 2 variasi larutan sukrosa
G. Tabel pengamatan
1. Tabel Pengamatan Plasmolisis
Gambar
Konsentrasi Keterangan
Sesudah
Sebelum
8
2. Tabel Pengamatan Krenasi
H. Analisis pembahasan
I. Kesimpulan
9
Praktikum
A. Judul
B. Kompetensi Dasar
4.7 Menyajikan data hasil stdi kasus tentang pola-pola hereditas pada manusia
dalam berbagai aspek kehidupan
D. Tujuan Praktikum
E. Landasan Teori
Genetika populasi adalah salah satu cabang ilmu genetika yang
mempelajari variasi genetik dalam suatu populasi. Cabang ilmu genetika ini
banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang, khususnya kesehatan, pemuliaan,
dan konservasi. Genetika populasi mengenali arti penting dari sifat kuantitatif,
karena cara menentukan penyebaran alel tersebut dilakukan secara matematis.
Salah satu saja frekuensi dari suatu gen diketahui dapat digunakan untuk
memprediksi frekuensi gen yang lain. Hal tersebut dapat diaplikasikan dalam
mendiagnosa penyakit genetik (Khoiriyah, 2014)
Bila dalam satu lokus terdapat lebih dari satu pasang alel n=maka disebut alel
ganda, misalnya warna bulu pada kelinci dan golongan darah sistem A B O pada
manusia, meskipun demikian pada individu diplooid, yaitu individu yang tiap
kromosomnya terdiri atas sepasang kromosom homolog, betapa pun banyaknya
alel yang ada pada suatu lokus, yang muncul hanyalah sepasang (dua buah).
Katakalan pada lokus X terdapat, X1,X2,X3,X4,X5. Maka genotipe individu
diploid yang mungkin akan muncul antara lain X1,X1,X2,X1,X3,X2,X2 dan
seterusnya. Secara
11
sistematika hubungan antara banyaknya anggota alel ganda dan banyaknya
macam genotipe individu diploid. Biasanya kita beranggapan bahwa suatu lokus
di kromosom itu hanya ditempati oleh sebuah gen tunggal saja. Tetapi kenyataan
menunjukkan bahwa sebuah lokus dari kromosom dapat ditempati oleh suatu seri
dari alel. Alel –alel demikian itu dinamakan alel ganda. Peristiwa bahwa beberapa
alel terdapat pada sebuah lokus di kromosom disebut multiple allelomorfi (Hartati
dan Ferry, 2017).
a. Alat
1. Blood lancet
2. Kaca preparat
b. Bahan
G. Langkah Kerja
12
3. Letakkan darah dari ujung jari pada kaca preparat, tiap jenis darah diberi dua
tetes pada dua bagian kaca preparat
4. Teteskan anti serum A dan B pada masing-masing tetesan darah
5. Amati perubahan yang terjadi
H. Hasil Pengamatan
Setelah ditetesi
No. Nama Probandus Serum A Serum B Keterangan
I. Analisis Data
Berikanlah analisis dari data tersebut beserta pembahasannya
13
Melalui kegiatan pral‹tikum uji zat makanan peserta '
icli diharapkan clapat mengetahui #anclungan zat
pacla makanan sacara tepat ban membuat laporan
Basil praktil‹um clengan benar.
UJI ZAT MAKANAN
A. Judul:
Uji Zat Makanan
B. Kompetensi Dasar
15
macam zat makanan yang diperlukan oleh tubuh, yaitu karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, dan air. Karbohidrat, lemak, protein dan vitamin
merupakan senyawa organik karena semua mengandung elemen karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Adapun mineral dan air merupakan
senyawa anorganik. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi
suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan
dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang
kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan yaitu protein,
karbohidrat dan lemak. Protein merupakan polimer yang tersusun atas
monomer yang berupa asam amino. Ada 20 jenis asam amino penyusun
protein tubuh manusia yang dapat dikelompokkan menjadi asam amino
esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial merupakan
asam amino yang tidak dapat dibuat di dalam tubuh manusia. Adapun asam
amino nonesensial merupakan asam amino yang dapat dibuat di dalam
tubuh manusia sehingga kebutuhan asam amino ini tidak harus didatangkan
dari luar tubuh dalam bentuk makanan. Protein memiliki fungsi yang
sangat penting bagi pertumbuhan karena protein merupakan zat pembangun
sel-sel tubuh. Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan,
yaitu protein hewani berasal dari hewan, dan protein nabati berasal dari
tumbuhan. Protein hewani merupakan protein sempurna karena
mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari
daging, ikan, susu, dan telur. Protein nabati merupakan protein tidak
sempurna karena kandungan asam amino esensialnya kurang lengkap,
jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari kacang-
kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat diperoleh dari padi- padian,
kacang-kacangan, dan sayuran. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat
atau disimpan sebagai cadangan tubuh, jadi harus dikonsumsi secara
teratur.
Karbohidrat merupakan suatu senyawa kimia dengan rumus dasar
(CH2O)n. Molekul karbohidrat ada yang berukuran kecil dan ada pula yang
berukuran sangat besar. Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi
dalam dua golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat sederhana merupakan karbohidrat yang banyak mengandung
16
gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula
alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan
karbohidrat yang banyak mengandung serat karbohidrat kompleks terdiri
atas polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang
diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin
mobil menggunakan bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga
berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh,
berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk
struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
17
d. Melindungi organ-organ vital, misalnya jantung dan ginjal
e. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
Berdasarkan sumbernya, lemak dapat dibedakan menjadi 2 :
1. Lemak Nabati
2. Lemak Hewani
G. Langkah Kerja
a. Siapkan alat dan bahan eksperimen yang akan diuji.
b. Beri tanda masing-masing tabung reaksi dengan nama A, B, C, D
c. Masukkan ½ sendok teh tepung kanji pada tabung reaksi A, lalu tambahkan
sedikit air. Aduk menggunakan spatula agar tepung larut
18
d. Pecahkan telur, kemudian ambil 1 sendok teh putih telur dan masukkan ke
dalam tabung reaksi C.
e. Masukkan 1 sendok minyak goring ke dalam tabung reaksi D.
f. Buatlah empat pengulangan untuk sampel yang sama (sehingga masing-masing
ada 4 buah
tabung rekasi yang berisi sampel tepung kanji, gula, putih telur dan minyak).
g. Letakkan keempat tabung reaksi tersebut pad arak tabung reaksi.
Uji Amilum
a) Masukkan beberapa tetes larutan iodin menggunakan pipet tetes ke dalam
tabung reaksi A, B, C dan D.
b) Amatilah perubahan warna yang terjadi
c) Jika warna sampel berubah menjadi biru kehitaman maka menunjukkan bahwa
bahan sampel mengandung amilum
Uji Glukosa
a) Tuangkan air secukupnya ke dalam gelas kimia, lalu didihkan pada kaki tiga
dengan pembakaran spiritus.
b) Teteskan 10-15 tetes larutan benedict (Fehling A + Fehling B) menggunakan
pipet tetes ke dalam tabung reaksi B.
c) Panaskan tabung reaksi selama 5 menit pada kaki tiga dengan pembakaran
spiritus.
d) Setelah 5 menit, keluarkan tabung reaksi menggunakan penjepit kayu dan
letakkan pada rak tabung reaksi. Dinginkan sejenak.
e) Amatilah perubahan yang terjadi. Jika larutan berubah menjadi warna merah
bata atau terbentuk endapan berwarna merah bata maka menandakan
kandungan glukosa pada sampel bahan.
f) Lakukanlah uji tersebut pada tabung reaksi yang berisi endapan lainnya.
Amatilah dan catat perubahan yang terjadi.
Uji Protein
a) Masukkan beberapa tetes larutan Biuret ke dalam tabung reaksi A, B, C dan D.
b) Amatilah perubahan warna yang terjadi
19
c) Perubahan warna larutn menjadi ungu menunjukkan bahwa sampel bahan
mengandung protein.
Uji Lemak
a) Tambahkan beberapa tetes etanol pekat ke dalam tabung reaksi A,B, C dan D,
lalu kocok tabung reaksi.
b) Tambahkan 1 ml air ke dalam tabung reaksi, lalu kocok lagi
c) Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, maka makanan yang diuji
mengandung lemak
H. Tabel Pengamatan
I. Analisis Data
Berikan Kesimpulan dan analisis data yang sudah kalian dapat!
20
Praktikum ke-5
C. Tujuan:
Menentukan fungsi kerja enzim katalase pads orgsn hati, jantung ayam,dan lobak
dalam berbagai kondisi asam, basa, panas, dingin
D. Teori Dasar
1. Alat : tabung reaksi, lumpang porselin, dan alu, kain kasa, termometer,
bunsen, penjepit, tabung reaksi, pipet tetes, penggaris, kertas timah, kaki
tiga, gelas kimia, pinset, tisu, corong gelas, panci, stoples, centong kompor,
dan tampah.
2. Bahan : nasi, enzim ptialin (dalam kelenjar ludah), hati dan jantung ayam
yang segar, lobak, alkohol 70%, iodium/lugol, air, H2O, air suling, larutan
HCL, dan larutan NaOH
F. Cara Kerja
22
- Jantung/hati ayam, dan lobak dilumatkan dengan menggunakan
lumpang/mortar dengan ditetesi air suling. Saring dengan menggunakan
kertas saring dalam corong kaca.
- Bagi masing-masing perlakuan dengan 5 perlakuan sehingga kita punya
5 tabung perlakuan
- Perlakuan untuk masing-masing hati/jantung ayam/lobak
1. Tabung 1 : ekstraks + H2O2 (standar) 1 ml
2. Tabung 2 : ekstraks + HCL + H2O2 5 tetes HCL
3. Tabung 3 : ekstraks + NaOH + H2O2 5 tetes
NaOH
4. Tabung 4 : ekstraks dipanaskan hingga 50oC + H2O2
5. Tabung 5 : ekstraks didinginkan selama 10 menit + H2O2
-. Setiap perlakuan diuji dengan lidi menyala dan catat perubahannya
(nyala/mati)
G. Tabel Pengamatan
23
ekstraks dipanaskan
hingga 50oC +
H2O2
5. Tabung 5 :
ekstraks
didinginkan selama
10 menit + H2O2
*) Bubuhkan tanda
- tidak ada *** banyak
* sedikit **** banyak sekali
** sedang
H. Pertanyaan
24
25