Anda di halaman 1dari 30

.

FITRIA NURUL CAHjANI RAJAB / 1814041007


NURUL ALIFA MUH ASRI / 1814040014
NURUL USWAH / 1714042005
SELVI/1814041031
DANIA PURNAMA/2224190099
Difusi dan osmosis

Plasmosis dan
krenasi

Golongan darah

Uji makanan

22 Kerja enzim
Laboratorium

ATURAN
KESELAMATAN
PAKAIAN BACA TERLEBIH DAHULU
Boca instruksi terlebih dahulu
SELAMAT BEREKSPERIMEN! don siopkon bahan yong
diperlukan sebelum memulai
kegiatan.

IKUTI INSTRUKSI MONITOR


lkuti instruksi verbal dan tertulis dengan Pontau semua eksperimen secara langsung
hati-hati. jika tidak yakin akan suatu dan jongon ditinggalkon tanpa pengawoson.
bagian kegiatan, tanyakan pada gurumu
sebelum mengombil tindakan.

JANGAN MAKAN ATAU MINUM BERHATI-HATILAH


Kelompok
Tangani bahan kimia, barang pecah
4 Fitrio Nurul Cahjoni Rojob / 181404
beloh, don peralatan dengan hati-hoti.
1007 Nurul Alifo Muh Asri / 18140400
14 Nurul Uswah / 17 14042005
SeIvi/181404 1031
Danio Purnomo/2224190099

LAB KIMIA RAPIKAN


jangan menghirup atau mencicipi Buat area kerjomu tetap rapi dan
bahan kimio otou zot apo pun. teratur setiap saat. Simpan tas,
dompet, don buku di area yong
sesuai dan jago agar lorong tetap
bersih.

PERALATAN KESELAMATAN
Ketohui di mana letak peralatan BERTANGGUNG JAWAB
keselamatan don ketahui opo yong Gunakon lab dengan bijak.
harus dilakukan jika terjadi insiden. Hanya lakukan eksperimen
Segero loporkan tumpohan atau yang diotorisasi di bawah
kecelakaan kepada guru. pengowosan guru.
Praktikum ke-1

Melalui kegiatan praktikum difusi dan osmosi,


peserta didik diharapkan dapat mengetahui proses
terjadinya difusi suatu zat dan proses terjadinya
osmosis.
DIFUSI DAN OSMOSIS

A. Judul: Difusi dan Osmosis

B. KD:
3.2 Menganalisis berbagai bioproses dalam sel yang meliputi mekanisme
transpor membran, reproduksi, dan sistesis protein.

4.2 Membuat model tentang bioproses yang terjadi dalam sel berdasarkan
studi literature dan percobaan.

C. Tujuan Pembelajaran yang Terkait

Melalui kegiatan praktikum difusi dan osmosi, peserta didik diharapkan


dapat mengetahui proses terjadinya difusi suatu zat dan proses terjadinya osmosis.

D. Tujuan Praktikum

- Mengetahui proses terjadinya difusi suatu zat


- Mengetahui proses terjadinya osmosis

E. Dasar Teori

Difusi merupakan pergerakan zat terlarut yang terjadi secara spontan


(tanpa menggunakan energi) yang menuruni gradiennya dari daerah
berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrsai rendah. Peristiwa difusi sangat
penting bagi tumbuhan untuk keseimbangan hidup. Karbondioksida yang
diperlukan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis diambil dari udara melalui
proses difusi. Selain itu, pengambilan air dan garam mineral oleh tumbuhan
dari dalam tanah juga melalui proses difusi.
Difusi terjadi akibat adanya gradient konsentrasi. Konsentrasi adalah
jumlah zat per satuan volume yang dapat berubah secara bertahap dari satu
volume ruang ke volume ruang lain. Difusi merupakan penyebaran partikel
berupa air, molekul zat terlarut, gas atau ion-ion dari potensial kimia yang
tinggi menuju potensial kimia yang rendah. Difusi dapat terjadi karena adanya
gerakan molekul

1
dan potensial kimia yang berbeda. Difusi dipengaruhi oleh suhu, konsentrasi zat,
tekanan, kecepatan gerak kinetik, partikel adsorptif dan permeabilitas membran.
Osmosis merupakan difusi air melalui membran yang selektif permeabel.
Sehingga dapat dikatakan bahwa proses osmosis merupakan peristiwa difusi
melalui membrane semi permeabel atau selektif permeabel dari suatu daerah
yang memiliki potensial kimia tinggi ke daerah yang memiliki potensial kimia
rendah. Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air yang merupakan
suatu konsep mendasar dalam fisiologi tumbuhan. Potensial kimia air
menggambarkan kemampuan air dalam melakukan proses difusi. Potensial
kimia zat terlarut sebanding dengan potensial kimia pelarutnya. Sehingga, zat
terlarut berdifusi dari daerah yang memiliki gradient konsentrasi tinggi ke
gradient yang konsentrasinya rendah. Peristiwa difusi terjadi pada semua jenis
zat dalam bentuk gas, ion, dan air. Salah satu contoh peristiwa difusi adalah
masuknya air dari dalam tanah ke jaringan akar. Air yang masuk ke dalam akar
selanjutntya akan mengisi ruang-ruang antar sel setelah air mampu menembus
dinding dan membran sel. Air yang bergerak menembus membran sel inilah
yang disebut osmosis. Sehingga dapat dikatakan bahwa, osmosis adalah
peristiwa difusi air melalui membran semi permeable.

F. Alat dan bahan

1. Alat
a. Difusi
 Gelas beaker 500 ml (3 buah)
 Stopwach (1 buah)
 Termometer (3 buah)

b. Osmosis
 Timbangan (analitik) (1 unit)
 Mistar (1 buah)
 Gelas ukur 200 ml (1 buah)
 Cetter (2 buah)
 Gelas plastik (3 buah)
 Batang pengaduk (1 buah)

2
 Alat tulis

2. Bahan

a. Difusi
 Teh secukupnya
 Air panas (40°C) secukupnya
 Air dingin (15°C) secukupnya
 Air suhu normal (25°C) secukupnya
 Label nama (3 buah)
b. Osmosis
 Aquades secukupnya
 Gula pasir (30 gram)
 Tissue secukupnya
 Kentang (Solanum tuberosum) (3 buah)

G. Langkah Kerja

1. Difusi
a) Beri label pada masing-masing gelas
 Untuk gelas yang berisi air hangat dengan suhu 400C diberi dengan
label A
 Untuk gelas yang berisi air dengan suhu normal 250C diberi dengan
label B
 Untuk gelas yang berisi air dingin dengan suhu 150C diberi dengan
label C
b) Isi beker dengan ukuran 500 ml dengan air hangat untuk gelas A dan air
dingin untuk gelas B dan air suhu normal untuk gelas C. Masing-
masing dengan volume yang sama (misalnya 400 ml).
c) Amati proses yang terjadi dan ukur waktu yang diperlukan teh untuk
tercampur sampai merata.

3
d) Catatat hasil pemgamatan dan masukkan kedalam tabel hasil
pengamatan.
2. Osmosis
a) Siapkan 3 buah gelas yang sudah diberi label A, B dan C
b) Buatlah larutan gula 10% = 10 gram gula pasir + 100 ml air, masukkan
kedalam gelas yang sudah diberikan label B
c) Buatlah larutan gula 20% = 20 gram gula pasir + 100 ml air, ,
masukkan kedalam gelas yang sudah diberikan label C
d) Masukkan air aquades 100 ml kedalam gelas yang sudah diberi label A
e) Potong-potong kentang yang sudah dikupas, bentuk persegi panjang
sebanyak 3 buah dengan ukuran, berat dan bentuk yang sama.
f) Masukkan masing-masing kentang kedalam gelas. Diamkan selama 30
menit
g) Setelah 30 menit, angkatlah kentang tersebut satu persatu, lalu dilap
pakai tissue (jangan terlalu kering) dan timbang kembali. Catatlah hasil
pengamatan kalian dalam bentuk tabel pengamatan.

Tabel Pengamatan
Tabel 1.1 hasil pengamatan difusi
Objek yang diamati Waktu difusi Keterangan

Tabel 1.2 hasil pangamatan osmosis


Berat Air 100 ml Larutan sukrosa Larutan sukrosa
Kentang 0,16 m 0,26 m

4
Praktikum ke-2

A.Tujuan kegiatan
1. Memahami fungsi membrane sel.
2. Mendeksripsikan komponen kimiawi sel.

Nucleus

Mitochondrion

Endoplostic
Reticulum

Smooth Endoplastic
Reticulum

Lysosome

Rough
Endoplostic
Reticulum

Cell Membrane
PLASMOLISIS DAN KRENASI

A. Judul : Plasmolisis dan Krenasi


B. KD :
3.2. Menganalisis berbagai proses pada sel yang meliputi: mekanisme transpor
pada membran, difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, dan eksositosis,
reproduksi, dan sintesis protein sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem
hidup.

4.2 Membuat model proses dengan menggunakan berbagai macam media


melalui analisis hasil studi literatur, pengamatan mikroskopis, percobaan,
dan simulasi tentang bioproses yang berlangsung di dalam sel.

C. Tujuan pembelajaran yg terkait


1. Menjelaskan mekanisme transport pasif dan transport aktif
2. Menunjukan adanya gejala plasmolysis dan krenasi
3. Mendefinisikan pengertian plasmolysis dan krenasi
4. Membedakan tahapan-tahapan pada proses reproduksi sel
5. Menyusun percobaan difusi, osmosis, plasmolisis, krenasi
6. Menyusun laporan hasil percobaan sesuai sistematika yang benar
D. Tujuan kegiatan
1. Memahami fungsi membrane sel.
2. Mendeksripsikan komponen kimiawi sel.
E. Alat dan bahan
Kegiatan Plasmolisis
1. Alat
a. Mikroskop
b. Kaca preparat
c. Kaca penutup
d. Cawan petri
e. Silet
f. Pipet tetes
2. Bahan
a. Larutan sukrosa ( 0,16 M ; 0,22 M ; 0,24 M dan 0,26 M)
b. Larutan NaCl 10ml

6
c. Daun Rhoediscolor
d. Air
Kegiatan Krenasi

1. Alat:
a. Mikroskop cahaya
b. Objek glass
c. Deg glass
d. Tissue
e. Pipet tetes
f. Gelas piala
g. Blood lanset.
2. Bahan:
a. Eritrosit
b. Aquadest
c. NaCl 0.3 M
d. NaCl 0.5 M
e. NaCl fisiologis 0,9 %
f. Alcohol 70%
g. Kapas.
F. Prosedur kerja
1. Kegiatan Plasmolisis
a. Merendam sayatan epidermis permukaan bawah daun Rhoe discolor
dengan larutan sukrosa ( 0,16 M dan 0,26 M ) selama 20menit

b. Menyiapkan 2 cawan petri yang berisi larutan sukrosa 0,16 M dan 0,26
M
c. Membuat beberapa sayatan epidermis permukaan bawah daun Rhoe
discolor
d. Meletakkan masing-masing sayatan di atas kaca preparat kemudian
menetesi dengan larutan sukrosa masing-masing 0,16 M dan 0,26 M.
e. Membiarkan selama 20 menit, setelah itu masing-masing kaca preparat
di tutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop
f. Menghitung sel yang terplasmolisis dan sel yang tidak terplasmolisis

7
pada ke 2 variasi larutan sukrosa

g. Menetesi sayatan epidermis permukaan bawah daun Rhoe discolor


dengan larutan sukrosa ( 0,22 M ; 0,24 M ; 0,26 M ) dan larutan
NaCl 10
h. Menyiapkan 4 sayatan epidermis permukaan bawah daun Rhoe
discolor

i. Meletakkan masing-masing sayatan di atas kaca preparat dan


menetesinya dengan air, kemudian menutupnya dengan kaca penutup.
j. Mengamati masing-masing objek di bawah mikroskop.
k. Menetesi masing-masing objek dengan larutan sukrosa ( 0,22 M ; 0,24
M ; 0,26 M ) dan larutan NaCl 10 ml.
l. Mengamati proses terjadinya plasmolisis pada masing-masing objek
dalam kurun waktu tertentu.
2. Kegiatan Krenasi
a. Lakukan pengambilan darah menggunakan blood lanset dan diberikan
anti koagulan agar tidak menggumpal.
b. Setelah itu darah diteteskan pada 3 obyek glass.
c. Ketiga objek glass tersebut diberikan perlakuan yang berbeda-beda.
d. Objek gelas A diberi perlakuan dengan ditetesi aquade, objek B
ditetesi larutan NaCI 0,3 M dan objek gelas C ditetesi NaCI 1,5 M
e. Kemudian amati masing-masing perlakuan di bawah mikroskop pada
waktu ke 1 menit, 5 menit dan 10 menit.
f. Setelah itu pada kaca objekterakhir ditetesi NaCI fisiologis 0,9%
g. Hasil pengamatan kemudian difoto.

G. Tabel pengamatan
1. Tabel Pengamatan Plasmolisis
Gambar
Konsentrasi Keterangan
Sesudah
Sebelum

8
2. Tabel Pengamatan Krenasi

Gambar Larutan Keterangan

H. Analisis pembahasan
I. Kesimpulan

9
Praktikum

Tujuan Pembelajaran yang Terkait


1. Menjelaskan prinsip pewarisan
sifat golongan darah system AB0
2. Mengidentifikasi sifat golongan
darah system AB0
UJI GOLONGAN DARAH

A. Judul

Uji Golongan Darah

B. Kompetensi Dasar

3.7 Menganalisis Pola-pola hereditas pada manusia

4.7 Menyajikan data hasil stdi kasus tentang pola-pola hereditas pada manusia
dalam berbagai aspek kehidupan

C. Tujuan Pembelajaran yang Terkait

1. Menjelaskan prinsip pewarisan sifat golongan darah system ABO

2. Mengidentifikasi sifat golongan darah system ABO

D. Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui cara menentukan golongan darah manusia

E. Landasan Teori
Genetika populasi adalah salah satu cabang ilmu genetika yang
mempelajari variasi genetik dalam suatu populasi. Cabang ilmu genetika ini
banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang, khususnya kesehatan, pemuliaan,
dan konservasi. Genetika populasi mengenali arti penting dari sifat kuantitatif,
karena cara menentukan penyebaran alel tersebut dilakukan secara matematis.
Salah satu saja frekuensi dari suatu gen diketahui dapat digunakan untuk
memprediksi frekuensi gen yang lain. Hal tersebut dapat diaplikasikan dalam
mendiagnosa penyakit genetik (Khoiriyah, 2014)

Bila dalam satu lokus terdapat lebih dari satu pasang alel n=maka disebut alel
ganda, misalnya warna bulu pada kelinci dan golongan darah sistem A B O pada
manusia, meskipun demikian pada individu diplooid, yaitu individu yang tiap
kromosomnya terdiri atas sepasang kromosom homolog, betapa pun banyaknya
alel yang ada pada suatu lokus, yang muncul hanyalah sepasang (dua buah).
Katakalan pada lokus X terdapat, X1,X2,X3,X4,X5. Maka genotipe individu
diploid yang mungkin akan muncul antara lain X1,X1,X2,X1,X3,X2,X2 dan
seterusnya. Secara

11
sistematika hubungan antara banyaknya anggota alel ganda dan banyaknya
macam genotipe individu diploid. Biasanya kita beranggapan bahwa suatu lokus
di kromosom itu hanya ditempati oleh sebuah gen tunggal saja. Tetapi kenyataan
menunjukkan bahwa sebuah lokus dari kromosom dapat ditempati oleh suatu seri
dari alel. Alel –alel demikian itu dinamakan alel ganda. Peristiwa bahwa beberapa
alel terdapat pada sebuah lokus di kromosom disebut multiple allelomorfi (Hartati
dan Ferry, 2017).

Penentuan golongan darah dan tes tentang kecocokannya dilakukan


sebelum pemberian transfusi untuk meyakini keamanannya. Dipandang dari donor
darah: Golongan darah AB dapat memberi darah pada AB, golongan darah A
dapat memberi pada A dan AB, golongan darah B pun demikian boleh untuk B
maupun AB, dan golongan darah O adalah donor umum untuk semua golongan.
Dipandang dari resipien: Golongan darah AB adalah resepien umum, golongan A
dapat menerima dari golongan darah A dan O, golongan darah B dapat menerima
golongan darah B dan O, dan golongan darah O dari golongan darah sesamanya
yaitu O. Sebaiknya transfusi darah dilakukan dengan golongan darah sejenis dan
hanya dalam keadaan terpaksa dapat diberikan darah dari donor universal
(Yavorska dan Stephen, 2017)

F. Alat dan Bahan

a. Alat

1. Blood lancet
2. Kaca preparat

b. Bahan

1. Anti serum A dan anti serum B


2. Darah
3. Kapas
4. Alcohol 70%

G. Langkah Kerja

1. Bersihkan ujung jari dengan menggunakan alcohol 70% dan kapas


2. Tusuk ujung jari dengan blood lancet hingga darah keluar

12
3. Letakkan darah dari ujung jari pada kaca preparat, tiap jenis darah diberi dua
tetes pada dua bagian kaca preparat
4. Teteskan anti serum A dan B pada masing-masing tetesan darah
5. Amati perubahan yang terjadi

H. Hasil Pengamatan

Setelah ditetesi
No. Nama Probandus Serum A Serum B Keterangan

I. Analisis Data
Berikanlah analisis dari data tersebut beserta pembahasannya

13
Melalui kegiatan pral‹tikum uji zat makanan peserta '
icli diharapkan clapat mengetahui #anclungan zat
pacla makanan sacara tepat ban membuat laporan
Basil praktil‹um clengan benar.
UJI ZAT MAKANAN

A. Judul:
Uji Zat Makanan

B. Kompetensi Dasar

3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada


system pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi, bioproses dan
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada system pencernaan manusia
4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam
berbagai jenis bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan energy setiap
individu serta teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan

C. Tujuan Pembelajaran Yang Terkait


Melalui kegiatan praktikum uji zat makanan peserta didik diharapkan
dapat mengetahui kandungan zat pada makanan sacara tepat dan membuat
laporan hasil praktikum dengan benar.
D. Tujuan Praktikum
Mengetahui kandungan zat Amilum, Glukosa, Protein, Lemak pada
berbagai bahan makanan.
E. Dasar Teori
Makanan yang dimasukkan kedalam tubuh sebaiknya makanan yang
baik dan menyehatkan. Ada tiga fungsi pokok makanan bagi tubuh, yaitu
sebagai sumber energi, sebagai bahan penyusun komponen-komponen
tubuh, dan sebagai pelindung tubuh terhadap lingkungan. Suatu bahan
makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan
makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang
banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan
tertentu.
Makanan dikatakan bergizi jika mengandung zat-zat makanan/nutrisi
yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang cukup. Setidaknya ada
enam

15
macam zat makanan yang diperlukan oleh tubuh, yaitu karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, dan air. Karbohidrat, lemak, protein dan vitamin
merupakan senyawa organik karena semua mengandung elemen karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Adapun mineral dan air merupakan
senyawa anorganik. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi
suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan
dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang
kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan yaitu protein,
karbohidrat dan lemak. Protein merupakan polimer yang tersusun atas
monomer yang berupa asam amino. Ada 20 jenis asam amino penyusun
protein tubuh manusia yang dapat dikelompokkan menjadi asam amino
esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial merupakan
asam amino yang tidak dapat dibuat di dalam tubuh manusia. Adapun asam
amino nonesensial merupakan asam amino yang dapat dibuat di dalam
tubuh manusia sehingga kebutuhan asam amino ini tidak harus didatangkan
dari luar tubuh dalam bentuk makanan. Protein memiliki fungsi yang
sangat penting bagi pertumbuhan karena protein merupakan zat pembangun
sel-sel tubuh. Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan,
yaitu protein hewani berasal dari hewan, dan protein nabati berasal dari
tumbuhan. Protein hewani merupakan protein sempurna karena
mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari
daging, ikan, susu, dan telur. Protein nabati merupakan protein tidak
sempurna karena kandungan asam amino esensialnya kurang lengkap,
jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari kacang-
kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat diperoleh dari padi- padian,
kacang-kacangan, dan sayuran. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat
atau disimpan sebagai cadangan tubuh, jadi harus dikonsumsi secara
teratur.
Karbohidrat merupakan suatu senyawa kimia dengan rumus dasar
(CH2O)n. Molekul karbohidrat ada yang berukuran kecil dan ada pula yang
berukuran sangat besar. Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi
dalam dua golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat sederhana merupakan karbohidrat yang banyak mengandung

16
gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula
alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan
karbohidrat yang banyak mengandung serat karbohidrat kompleks terdiri
atas polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang
diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin
mobil menggunakan bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga
berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh,
berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk
struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

Lemak merupakan suatu senyawa organik yang tidak dapat larut di


dalam air. Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak
merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada
berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari hewan
dan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan
menjadi tiga golongan yaitu :

1. Trigliserida (lemak sederhana) : atau triasilgliserol merupakan senyawa


lemak yang paling sederhana.
2. Fosfolipid : adalah lipid atau lemak yang mengandung fosfat;
3. Lipoprotein : merupakan gabungan antara lemak dan protein;
4. Steroid : juga merupakan salah satu bentuk lipid, Namun, yang paling
dikenal adalah kolesterol, yang dapat menyebabkan penyumbatan
pembuluh darah sehingga mengakibatkan aterosklerosis.
Lemak dapat dibedakan menjadi :
1. Lemak jenuh
2. Lemak tak jenuh
Beberapa fungsi lemak bagi tubuh, antara lain :
a. Sebagai cadangan energi
b. Lapisan lemak pada kulit melindungi tubuh dari hawa dingin
c. Sebagai komponen penyusun membran sel dan membran organel sel

17
d. Melindungi organ-organ vital, misalnya jantung dan ginjal
e. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
Berdasarkan sumbernya, lemak dapat dibedakan menjadi 2 :
1. Lemak Nabati
2. Lemak Hewani

F. Alat dan Bahan


 Alat
a) Tabung reaksi 16 buah
b) Rak tabung reaksi 1 buah
c) Gelas kimia 6 buah
d) Penjepit tabung reaksi 1 buah
e) Spatula 1 buah
f) Pispet tetes 4 buah
g) Pembakar spiritus 1 buah
h) Kaki tiga 1 buah
 Bahan
a) Larutan iodin atau lugol secukupnya
b) Larutan biuret secukupnya
c) Larutan benedict secukupnya
d) Etanol pekat secukupnya
e) Tepung kanji secukupnya
f) Telur mentah 1 biji
g) Minyak goreng secukupnya
h) Gula secukupnya

G. Langkah Kerja
a. Siapkan alat dan bahan eksperimen yang akan diuji.
b. Beri tanda masing-masing tabung reaksi dengan nama A, B, C, D
c. Masukkan ½ sendok teh tepung kanji pada tabung reaksi A, lalu tambahkan
sedikit air. Aduk menggunakan spatula agar tepung larut

18
d. Pecahkan telur, kemudian ambil 1 sendok teh putih telur dan masukkan ke
dalam tabung reaksi C.
e. Masukkan 1 sendok minyak goring ke dalam tabung reaksi D.
f. Buatlah empat pengulangan untuk sampel yang sama (sehingga masing-masing
ada 4 buah
tabung rekasi yang berisi sampel tepung kanji, gula, putih telur dan minyak).
g. Letakkan keempat tabung reaksi tersebut pad arak tabung reaksi.

 Uji Amilum
a) Masukkan beberapa tetes larutan iodin menggunakan pipet tetes ke dalam
tabung reaksi A, B, C dan D.
b) Amatilah perubahan warna yang terjadi
c) Jika warna sampel berubah menjadi biru kehitaman maka menunjukkan bahwa
bahan sampel mengandung amilum
 Uji Glukosa
a) Tuangkan air secukupnya ke dalam gelas kimia, lalu didihkan pada kaki tiga
dengan pembakaran spiritus.
b) Teteskan 10-15 tetes larutan benedict (Fehling A + Fehling B) menggunakan
pipet tetes ke dalam tabung reaksi B.
c) Panaskan tabung reaksi selama 5 menit pada kaki tiga dengan pembakaran
spiritus.
d) Setelah 5 menit, keluarkan tabung reaksi menggunakan penjepit kayu dan
letakkan pada rak tabung reaksi. Dinginkan sejenak.
e) Amatilah perubahan yang terjadi. Jika larutan berubah menjadi warna merah
bata atau terbentuk endapan berwarna merah bata maka menandakan
kandungan glukosa pada sampel bahan.
f) Lakukanlah uji tersebut pada tabung reaksi yang berisi endapan lainnya.
Amatilah dan catat perubahan yang terjadi.

 Uji Protein
a) Masukkan beberapa tetes larutan Biuret ke dalam tabung reaksi A, B, C dan D.
b) Amatilah perubahan warna yang terjadi

19
c) Perubahan warna larutn menjadi ungu menunjukkan bahwa sampel bahan
mengandung protein.

 Uji Lemak
a) Tambahkan beberapa tetes etanol pekat ke dalam tabung reaksi A,B, C dan D,
lalu kocok tabung reaksi.
b) Tambahkan 1 ml air ke dalam tabung reaksi, lalu kocok lagi
c) Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, maka makanan yang diuji
mengandung lemak

H. Tabel Pengamatan

NO. BAHAN Perubahan Warna Setelah Di Tetesi


MAKANAN Benedict Lugol/iodida Bioret Kertas
buram
1.
2.
3.
4.
5.
6.

I. Analisis Data
Berikan Kesimpulan dan analisis data yang sudah kalian dapat!

20
Praktikum ke-5

Me n entu kan fungsi kerja


enzim katalase pads orgsn
hati, jantung ayam,dan
lobak dalam berbagai
kondisi asam, bas a, pan as,
d ingin
LEMBARAN KERJA PESERTA DIDIK
PRAKTIKUM ENZIM KATALASE

A. Judul: Praktikum Enzim Katalase


B. Kompetensi Dasar :
3.2 Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk
hidup.
4.2. Menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja enzim,
fotosintesis dan respirasi anaerob.

C. Tujuan:
Menentukan fungsi kerja enzim katalase pads orgsn hati, jantung ayam,dan lobak
dalam berbagai kondisi asam, basa, panas, dingin

D. Teori Dasar

Di dalm sel selalu berlangsung reaksi-reaksi kimia yang memerlukan


suatu enzim sebagai katalisator.Enzim dibangun oleh senyawa semacam
protein yang bekerja secara khas dengan suhu dan pH tertentu.
Enzim katalase adalam salah satu enzim yang menguraikan hydrogen
peroksida (H2O2) yang berasal dari hasil sampingan metabolism sel. Hidrogen
peroksida bersifat racun dan banyak dihasilkan dalam sel aktif di dalam tubuh.

E. Alat dan Bahan

1. Alat : tabung reaksi, lumpang porselin, dan alu, kain kasa, termometer,
bunsen, penjepit, tabung reaksi, pipet tetes, penggaris, kertas timah, kaki
tiga, gelas kimia, pinset, tisu, corong gelas, panci, stoples, centong kompor,
dan tampah.
2. Bahan : nasi, enzim ptialin (dalam kelenjar ludah), hati dan jantung ayam
yang segar, lobak, alkohol 70%, iodium/lugol, air, H2O, air suling, larutan
HCL, dan larutan NaOH

F. Cara Kerja

22
- Jantung/hati ayam, dan lobak dilumatkan dengan menggunakan
lumpang/mortar dengan ditetesi air suling. Saring dengan menggunakan
kertas saring dalam corong kaca.
- Bagi masing-masing perlakuan dengan 5 perlakuan sehingga kita punya
5 tabung perlakuan
- Perlakuan untuk masing-masing hati/jantung ayam/lobak
1. Tabung 1 : ekstraks + H2O2 (standar) 1 ml
2. Tabung 2 : ekstraks + HCL + H2O2 5 tetes HCL
3. Tabung 3 : ekstraks + NaOH + H2O2 5 tetes
NaOH
4. Tabung 4 : ekstraks dipanaskan hingga 50oC + H2O2
5. Tabung 5 : ekstraks didinginkan selama 10 menit + H2O2
-. Setiap perlakuan diuji dengan lidi menyala dan catat perubahannya
(nyala/mati)

G. Tabel Pengamatan

Gelembung Nyala api


No Perlakuan Ekstraks Ekstraks Ekstraks Ekstraks Ekstraks Ekstraks
hati jantung lobak hati jantung lobak
1. Tabung 1 :
ekstraks + H2O2
(standar) 1 ml
2. Tabung 2 :
ekstraks + HCL +
H2O2 5 tetes HCL
3. Tabung 3 :
ekstraks + NaOH +
H2O2 5 tetes NaOH
4. Tabung 4 :

23
ekstraks dipanaskan
hingga 50oC +
H2O2
5. Tabung 5 :
ekstraks
didinginkan selama
10 menit + H2O2

*) Bubuhkan tanda
- tidak ada *** banyak
* sedikit **** banyak sekali
** sedang

H. Pertanyaan

1, Mengapa organ yang digunakan dalam percobaan ini harus dilumatkan


2. Bagaimana hubungan hasil data pada suasana asam dan basa dalam
percobaan ini dengan keadaan organisme dalam kehidupan yang
sesungguhnya.
3. Apakah suhu dapat mempengaruhi kerja enzim katalase
4. Organel apa dalam sel yang dapat ,menghasilkan enzim katalase
5. Apakah enzim katalase hanya terdapat pada sel hewan ? Mengapa?
Jelaskan pengamatan melalui percobaan anda !
6. Mengapa bara api pada lidi menyala dalam percobaan ini! Darimana
zat tersebut dihasilkan zat
7. Mengapa dalam sel organisme terdapat H2O2 dan bagaimana dampak
zat tersebutterhadap altivitas sel!
8. Jelaskan fungsi enzim katalase dan tuliskan ceritanya!

24
25

Anda mungkin juga menyukai