KELAS 5C
NIM: 2224190099
1. Tarsius supriatnai
Dua jenis tarsius baru ditemukan di Sulawesi, salah satunya adalah tarsius Jatna yang ditemukan
di Bumbulan, Gorontalo. Nama ilmiah dari hewan ini, Tarsius supriatnai, diambil dari nama guru
besar FMIPA Universitas Indonesia yang juga peneliti yang mengabdikan dirinya untuk
pengamatan primata di Indonesia, Profesor Dr. Jatna Supriatna.
2. Hyloscirtus princecharlesi
Spesies ini dinamai untuk Yang Mulia Charles, Pangeran Wales, karena kontribusinya
terhadap konservasi ekosistem tropis. Dia telah bekerja untuk meningkatkan kesadaran
tentang deforestasi, perubahan iklim, dan kepunahan amfibi hutan hujan, menggunakan
katak sebagai simbol perjuangannya (Coloma et al. 2012).
4. Lycodon sidiki
Dari riset yang dilakukan pada 2013 hingga 2016, peneliti LIPI yang berkolaborasi dengan
Universitas Brawijaya dan University of Texas at Arlington berhasil menemukan ular jenis baru.
Ular ini memiliki ciri-ciri berwarna hitam dan dihiasi lingkaran berwarna putih seperti cincin.
Dalam jurnal Zootaxa edisi Juni 2017, ular yang ditemukan di Aceh Tengah ini diberi nama
Lycodon sidiki. Nama sidiki diambil dari nama Irvan Sidiki, seorang peneliti reptil senior di LIPI
dan Museum Zoologi Bogor.
5. Anophthalmus hitleri
Kumbang kecil, coklat, tanpa mata, Anophthalmus hitleri, ditemukan pada tahun 1933 oleh
Oscar Scheibel, seorang entomologis amatir Jerman dan penggemar setia Hitler, dan hanya
ditemukan di sekitar 15 gua di Slovenia tengah. Awalnya dijauhi oleh ahli entomologi karena tidak
memiliki minat ilmiah tertentu, museum ini telah dikesampingkan oleh museum yang waspada
untuk memamerkan apa pun yang memiliki hubungan dekat dengan Nazi Jerman. Namun
sekarang, "kumbang Hitler" sangat dicari oleh ekstremis sayap kanan sehingga para ilmuwan
khawatir itu bisa hilang sama sekali.
6. Myzomela irianawidodoae
Jurnal ilmiah Treubia pada Desember 2017 mempublikasikan penemuan jenis burung baru dari
Kepulauan Rote di Nusa Tenggara Timur. Burung berwarna merah dan hitam ini diberi nama
Myzomela irianawidodoae. Nama belakangnya diambil dari nama belakang ibu negara Iriana
Widodo. Izin menggunakan nama ibu negara diberikan berdasarkan Surat Nomor B
1199/M.Sesneg/D-2/HL.01.00/12/2017 tertanggal 17 Desember 2017.
7. Cnemaspis purnamai
Pada 30 November 2017, jurnal Zootaxa mempublikasikan penemuan dari peneliti LIPI, Awal
Riyanto, Amir Hamidy, Irvan Sidik, dan Dany Gunalen. Penemuan tersebut adalah seekor cicak
jenis baru yang kemudian diberi nama Cnemaspis purnamai. Kata purnamai diambil dari nama
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang merupakan mantan gubernur DKI Jakarta. Menurut
Amir, nama tersebut diberikan karena cicak ini ditemukan di Belitung, tempat kelahiran Ahok.
Amir juga menegaskan, kalau pemberian nama ini tidak ada hubungannya dengan politik,
melainkan hanya karena Ahok dan keluarganya merupakan orang-orang yang dihormati di
Belitung.
8. Avahi cleesei
Pada tahun 2005, para ilmuwan menamai spesies lemur wol setelah aktor komik Inggris
untuk mengakui karyanya dalam konservasi lemur. Cleese mempromosikan lemur dalam
film Fierce Creatures dan dokumenter Operation Lemur dengan John Cleese.
9. Scaptia beyonceae
Spesies lalat kuda yang sebelumnya tidak disebutkan namanya dengan ujung
belakang emas yang glamor diberi nama Beyonce karena itu adalah "diva lalat sepanjang
masa," kata para peneliti. Bryan Lessard, seorang peneliti dari Organisasi Riset Ilmiah dan
Industri Persemakmuran Australia, bertanggung jawab untuk secara resmi
mendeskripsikan lalat tersebut dan menamakannya Scaptia (Plinthina) beyonceae, menurut
Koleksi Serangga Nasional Australia.
Sumber:
Coloma L. A., Carvajal-Endara, S., Dueñas J. F., Paredes-Recalde, A., Morales-Mite, M., Almeida-
Reinoso D., Tapia E. E., Hutter, C. R., Toral, E., and Guayasamin, J. M. (2012). ''Molecular
phylogenetics of stream treefrogs of the Hyloscirtus larinopygion group (Anura: Hylidae), and
description of two new species from Ecuador.'' Zootaxa, 3364, 1-78.
5 Hewan yang Diberi Nama Seperti Tokoh dari Indonesia | Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(lipi.go.id)
2. Klasifikasi Obligat
Bunglon Surai
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Suaria
Famili : agamidae
Genus : Bronchocela
Klasifikasi tambahan:
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Bilateria
Infrakingdom : Deuterostomia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Infraphylum : Gnathostomata
Superclass : Tetrapoda
Class : Reptilia
Subclass : Tetrapoda
Infraclass : Lepidosauromorpha
Order : Squamata
Suborder : Iguania
Family : Agamidae
Subfamily : Agamidae
Genus : Bronchocela
Sumber: