Oleh:
XII IPA 1 (DUA BELAS IPA SATU)
ANGKATAN 18
BIOLOGI
SMA Negeri 4 BERAU
2024/2025
1. Evolusi Burung Merpati
Akhmad Suryadi
2. Evolusi Serigala
Evolusi serigala berlaku sepanjang skala masa geologi sekurang-kurangnya 300 ribu
tahun. Serigala kelabu Canis lupus ialah spesies yang sangat mudah menyesuaikan
diri dan dapat hadir dalam pelbagai persekitaran serta tersebar secara meluas
merentasi Holartik. Kajian-kajian bagi serigala kelabu moden telah mengenal pasti
sebilangan subpopulasi berbeza yang tinggal dekat dengan satu sama lain. Ubahan
pada sebilangan subpopulasi ini berkait rapat dengan perbezaan pada habitat –
kerpasan, suhu, tumbuh-tumbuhan, dan pengkhususan mangsa – yang
mempengaruhi keplastikan tengkorak-gigi.
An Najmatus Syakib
4. Evolusi Burung Elang
Evolusi burung elang adalah proses bertahap di mana spesies-spesies nenek moyang
burung elang telah mengalami perubahan genetik dari generasi ke generasi. Evolusi
ini terjadi melalui seleksi alam, di mana individu dengan sifat-sifat yang memberikan
keuntungan dalam bertahan hidup dan berkembang biak memiliki peluang lebih
besar untuk mewariskan keturunannya.
Pada umumnya, evolusi burung elang mencakup pengembangan sayap yang kuat
dan tajam, paruh yang tajam untuk menangkap dan mengonsumsi mangsa, serta
penglihatan yang sangat baik untuk mendeteksi mangsa dari jarak jauh. Faktor-
faktor ini telah membantu burung elang dalam beradaptasi dengan lingkungan dan
strategi berburunya.
Perubahan genetik ini terjadi dalam rentang waktu yang sangat panjang, dan evolusi
burung elang merupakan hasil dari tekanan seleksi alam yang berlangsung selama
jutaan tahun.
Nenek moyang paus saat ini diyakini sebagai Pakicetus. Itu adalah hewan berkaki
empat berukuran panjang 1 hingga 2 meter. Kerangka yang ditemukan di Pakistan
menunjukkan bahwa hewan itu memiliki pergelangan kaki yang khas dan tengkorak
cetacea yang khas pula. Selama ribuan tahun, tulang panggul paus terlepas dari
tulang belakangnya agar mereka bisa berenang dengan lebih efisien. Penemuan fosil-
fosil tentang paus masih terus dilakukan untuk mengonfirmasi bagaimana transisi
mereka dari hewan berkaki empat menjadi mamalia raksasa di muka bumi.
Haura Nurhaliza
20. Evolusi Kambing
Evolusi kambing adalah proses munculnya kambing domestik melalui evolusi melalui
seleksi alam . Kambing liar — mamalia berukuran sedang yang ditemukan di
lingkungan yang sangat keras, khususnya hutan dan pegunungan, di Timur Tengah
dan Asia Tengah — adalah salah satu spesies pertama yang didomestikasioleh
manusia modern , dengan tanggal domestikasi umumnya diperkirakan terjadi pada
8.000 SM. .Kambing adalah bagian dari keluarga Bovidae , kelompok luas dan padat
penduduknya yang mencakup berbagai hewan ruminansia seperti bison , sapi , dan
domba . Semua hewan bovid memiliki banyak ciri yang sama, seperti kuku dan pola
makan herbivora dan semua jantan, serta banyak betina, memiliki tanduk. Bovid
mulai menyimpang dari rusa dan jerapah pada zaman Miosen awal .Subfamili
Caprinae , yang mencakup kambing, ibex , dan domba, dianggap telah menyimpang
dari Bovidae lainnya pada awal Miosenakhir, dengan kelompok tersebut mencapai
keanekaragaman terbesarnya pada zaman es.
Indri Hidayat
21. Evolusi Walrus
Nenek moyang Walrus dulunya lahir dan berkembang di pantai Jepang.
Dari hasil studi terbaru, dijelaskan pula bahwa walrus zaman dulu tak
memiliki gading seperti yang dimiliki walrus modern saat ini. Alih-alih
gading, walrus purba yang diduga berukuran sepanjang tiga meter itu
memiliki gigi taring dengan panjang sekitar 86,3 mm. Dengan bentuknya
yang demikian, walrus purba lebih terlihat seperti singa laut modern
daripada walrus.
ISHAQ
22. Evolusi Timun
Before After
Mentimun, Cucumis sativus L. merupakan tanaman sayuran yang sangat
digemari seluruh dunia. Di antara 66 spesies dalam genus Cucumis , mentimun
adalah satu-satunya yang memiliki 2n= 2x= 14 kromosom. Sisanya, termasuk
spesies saudaranya, C. hystrix yang mempunyai 2n = 2x = 24 kromosom atau
kelipatan 12 kromosom. Mentimun berevolusi dari nenek moyangnya yang
punah 2n = 24 melalui reduksi kromosom disploid, yang melibatkan banyak
peristiwa penataan ulang kromosom (inversi, fusi, dan translokasi) dengan
pengecualian mentimun Kromosom 7, yang sebagian besar tetap utuh selama
keseluruhan evolusi Cucumis . Ada empat varietas botani yang kompatibel
silang di C. sativus , termasuk mentimun liar ( C.s.var. hardwickii ), mentimun
Xishuangbanna semi-liar ( C.s.var. xishuangbannesis ), mentimun Sikkim ( Cs .
var.sikkimensis ), dan mentimun yang dibudidayakan ( Cs.var.sativus ).
Mentimun liar merupakan nenek moyang dari ketimun yang dibudidayakan,
namun dibedakan dari tiga taksa lainnya dalam jumlah dan distribusi
heterokromatin, serta beberapa inversi besar. Kulit buah mentimun dulunya
sangat tajam. Buahnya juga penuh dengan biji. Selain itu, dulu mentimun
merupakan makanan yang sangat beracun.
Jumatiah
23. Evolusi Manusia
Nasywa Sasi Kirana
24. Evolusi Tapir
Berdasarkan Catatan fosil, ordo Perssodactyla muncul sejak 56.000.000 tahun
yang lalu di masa paleosen, merupakan evolusi dari Radinskya yupingae,
Tapiriidae & Rhinoceritidae dan Amerika di mada Eosen hingga Oligosen &
didomestikasi oleh peradaban manusia pada 10.000 tahun yang lalu. Pertama
kali dideskripsikan secara ilmiah oleh Richard Owen, ahli biologi Inggris pada
tahun 1848.
Nurul Musykirah
26. Evolusi Gajah
Gajah adalah bagian dari garis keturunan mamalia purba. Nenek
moyang mereka yang kecil dan semi-akuatik mengembangkan
anggota tubuh kelima yang efektif dan melahirkan beberapa hewan
darat terbesar sepanjang masa. Hewan-hewan yang ditampilkan di
sini bukan untuk diukur dan tidak mewakili garis keturunan langsung,
melainkan model yang masuk akal tentang bagaimana transisi
menakjubkan ini terjadi.
Rini Apriliana
30. Evolusi Mitokondria dan Kloroplast
Sendika Seru Lebang
31. Evolusi Cumi-cumi
Cumi cumi pada saat ini bertubuh licin. namun siapa sangka bahwa dahulu
mereka memiliki cangkang. cumi cumi mulai kehilangan cangkang mereka
selama periode waktu yang disebut Revolusi Laut Mesozoikum. Dalam
periode itu, reptil dan dan ikan predator mulai muncul di lautan. Makhluk
lain yang lebih lemah terancam. Mereka yang punya cangkang sangat keras
dan mampu menghindar dari mangsalah yang selamat. "Selama revolusi
justru nenek moyang sejumlah cumi-cumi dan gurita banyak yang mati,"
kata Jakob Vinther, peneliti lain yang terlibat. "Sekitar 160 juta-100 juta
kemudian mereka digantikan dengan bentuk gurita dan cumi yang licin
seperti saat ini," tambahnya. Cangkang pada cumi dan gurita ternyata
malah melemahkan. Cangkang dalam membuat kedua jenis itu sulit untuk
bergerak. Kehilangan cangkang, keduanya menjadi lebih gesit dalam
menangkap mangsa serta menghindari predator. Cumi bergerak dengan
mengompresi tubuh mereka dan meluncur di air seperti cerobong.
Vivi Angreni