Anda di halaman 1dari 18

A.

Pendahuluan
Pengertian Evolusi
Evolusi adalah perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung
secara berlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama.
Ada dua macam evolusi, yaitu evolusi progressif dan evolusi regressif. Evolusi
progressif merupakan proses evolusi yang menuju kemungkinan dapat bertahan
hidup sehingga menghasilkan spesies baru. Evolusi regressif merupakan evolusi
menuju kemungkinan mengalami kepunahan.
B. Teori Evolusi
a. Pendapat para tokoh tentang teori evolusi

1.Teori evolusi Anaximander (500 SM0. Anaximander juga merupakan


seorang filosof yang berasal dari Yunani. Ia berpendapat bahwa manusia
berawal dari makhluk akuatik mirip ikan dan mengalami proses evolusi.

2. Teori evolusi Empedoclas (495-435 SM). Empedoclas adalah seorang


filosof Yunani. Ia mengemukakan teori bahwa kehidupan berasal dari lumpur
hitam yang mendapat sinar dari matahari dan berubah menjadi makhluk hidup.

3.Teori evolusi Erasmus Darwin (1731-1802). Erasmus Darwin adalah kakek


dari Charles Robert Darwin, seorang tokoh evolusi berkebangsaan Inggris.
Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena bagian fungsional terhadap
stimulasi adalah diwariskan.

4. George Cuvier (1769-1832)


Menyatakan bahwa pada setiap masa di ciptakan makhluk hidup berbeda.
b. Beberapa tokoh pencetus teori evolusi adalah :

TEORI DARWIN DAN LAMARCK


Charles Darwin dianggap sebagai pencetus teori evolusi sekalipun telah
banyak ahli sebelum Darwin yang mengemukakan gagasannya mengenai
evolusi, antara lain Anaximander, Empeclodes, Erasmus Darwin, Count de
Buffon, dan Lamarck. Hal itu disebabkan karena dalam mengemukakan
pendapatnya Darwin menyertakan bukti dan alasan yang dapat diterima di dunia
ilmiah.
TEORI EVOLUSI MENURUT JEAN BAPTISTE DE LAMARCK

Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup


dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan
hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering digunakan,
maka bagian tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai untuk
digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang tidak
pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan menghilang (rudimenter).
Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai dengan
lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan.
Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda
dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan.
Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke
generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk
hidup yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck
tersebut dikenal dengan ‘use and disuse’.
Pendapat Lamarck mengenai panjang leher jerapah

Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya


nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah
bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh
makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering
mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik,
makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher
panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah
sekarang berleher panjang.
TEORI EVOLUSI MENURUT CHARLES DARWIN

Charles Darwin adalah seorang naturalis


berkebangsaan Inggris. Ia menyatakan bahwa evolusi berlangsung karena
adanya proses seleksi alam (natural selection). Yang dimaksud seleksi alam
adalah: proses pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap variasi makhluk
hidup di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang memiliki variasi sesuai dengan
lingkungan yang bisa bertahan hidup, sedang yang tidak sesuai akan punah.
Organisme yang bisa hidup inilah yang selanjutnya akan mewariskan sifat-sifat
yang sesuai dengan lingkungan pada generasi berikutnya.
Pendapat Darwin mengenai penjang leher jerapah
Sebagai pembanding dengan teori Lamarck, panjang leher jerapah dapat
dijelaskan dengan teori Darwin sebagai berikut. Nenek moyang jerapah punya
variasi panjang leher, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang.
Karena terjadi bencana kekeringan, lingkunganpun berubah dan, berlangsunglah
proses seleksi alam. Jerapah berleher pendek tidak dapat mencari makan dengan
menjangkau daun-daun di pohon sehingga tidak bisa bertahan hidup. Sebaliknya
jerapah berleher panjang tetap dapat memperoleh makanan dari daun-daun di
pohon sehingga dapat bertahan hidup. Karena mampu bertahan hidup maka
jerapah tersebut mampu berbiak dan mewariskan sifat adaptif yaitu leher
panjang pada generasi berikut. Itulah sebabnya semua jerapah sekarang berleher
panjang.
Teori yang di kemukakan Darwin sangat dipengaruhi oleh hal-hal berikut:

1. Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos (Galapagos = kura-kura raksasa).


Di tempat ini Darwin menemukan berbagai macam bentuk paruh burung
Finch. Terjadinya keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan jenis
makanannya.
2. Pendapat Charles Lyell dalam bukunya “Principles of Geology“ yang
menyatakan bahwa batuan, pulau, dan benua selalu mengalami
perubahan. Menurut Darwin peristiwa ini kemungkinan dapat
mempengaruhi makhluk hidup.
3. Pendapat Thomas Robert Malthus dalam bukunya “An Essay on the
Principle of Population” yang menyatakan adanya kecenderungan
kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi
pangan. Hal ini menurut Darwin menimbulkan terjadinya suatu
persaingan untuk kelangsungan hidup.

Berdasarkan tiga hal tersebut akhirnya Darwin menulis bukunya “On the
Origin of Species by Means of Natural Selection” yang berisi dua hal pokok:

 spesies yang ada sekarang ini berasal dari spesies yang hidup di masa
lampau, dan
 evolusi terjadi melalui proses seleksi alam
CONTOH-CONTOH KONSEP YANG MENDUKUNG TEORI DARWIN
1. Percobaan August Weismann

Untuk membuktikan apakah lingkungan


menyebabkan perubahan sifat yang menurun (teori Lamarck) Weismann
melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus, lalu mereka dikawinkan.
Ternyata anak tikus yang lahir tetap berekor panjang. Lalu anak tikus tersebut
dipotong lagi ekornya dan dikawinkan lagi, ternyata keturunan selanjutnya tetap
berekor panjang. Langkah itu dilakukan sampai dengan 21 generasi dan
keturunan yang lahir ternyata tetap berekor panjang.
Dari apa yang dilakukan, Weismann mengambil kesimpulan bahwa perubahan
sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada
keturunannya. Evolusi adalah proses yang menyangkut seleksi alam terhadap
faktor genetika. Individu yang memiliki variasi genetik yang sesuai dengan
lingkungan yang akan lestari dan memiliki kesempatan mewariskan gen yang
adaptif pada generasi berikut.
2. Kupu-kupu Biston betularia

Ada 2 jenis Biston betularia: bersayap terang dan bersayap gelap


Perhatikan perubahan lingkungan yang terjadi. Gambar kiri sebelum
Revolusi industri, kupu bersayap gelap lebih gampang terlihat. Gambar
kanan setelah Revolusi Industri, kupu bersayap terang yang lebih
gampang terlihat. Ini mempengaruhi pergeseran peluang predasi.
Sekitar tahun 1850 yaitu masa sebelum berkembangnya revolusi industri di
Inggris, kupu Biston berwarna cerah lebih banyak daripada yang berwarna
gelap. Tetapi setelah berlangsungnya revolusi industri, ternyata kupu yang
berwarna gelap lebih banyak daripada yang berwarna cerah. Hal ini
dimungkinkan karena sebelum revolusi industri pohon di habitatnya masih
bersih, sehingga kupu berwarna cerah lebih adaptif, akibatnya sulit untuk dilihat
predator. Ketika berlangsung revolusi industri dan sesudahnya, pohon dan daun
habitat kupu tersebut tertutup oleh jelaga. Ini berakibat kupu berwarna gelap
lebih adaptif sehingga sulit dilihat predator.
3. Seleksi alam berdasarkan resistensi

Evolusi dan adaptasi tidak selamanya membutuhkan waktu yang relatif lama.
Bakteri yang resisten terhadap penicillin misalnya, dapat terbentuk dengan
cepat. Kejadiannya juga diterangkan berdasar konsep seleksi alam. Dimana
dalam suatu koloni bakteri, hanya sedikit bakteri yang bertahan hidup ketika
penicillin diberikan. Namun beberapa lama kemudian koloni bakteri yang
resisten terhadap penicillin menjadi banyak. Pada peristiwa ini penicillin hanya
merupakan faktor pengarah terhadap perkembangan populasi bakteri yang
resisten terhadap antibiotik.
BUKTI TENTANG ADANYA EVOLUSI

Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai


proses historis dan cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis
evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap sebagaimana yang
telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang
tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada dan
merupakan suatu kenyataan yang telah terjadi. Berikut ini merupakan bukti-
bukti evolusi yang ada.
1. Adanya variasi antar individu dalam satu keturunan
Di dunia ini tidak pernah dijumpai dua individu yang identik sama, bahkan anak
kembar sekalipun pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula individu yang
termasuk dalam satu spesies. Misalnya perbedaan warna, ukuran, berat,
kebiasaan, dan lain-lain. Jadi antar individu dalam satu spesies pun terdapat
variasi. Variasi adalah segala macam perbedaan yang terdapat antar individu
dalam satu spesies. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor seperti
suhu, tanah, makanan, dan habitat.

Perhatikan bahwa dalam satu keturunan pun akan selalu memunculkan


variasi. Ini disebabkan karena pada perkawinan selalu terjadi rekombinasi
gen.
Seleksi yang dilakukan bertahun-tahun terhadap suatu spesies akan
menyebabkan munculnya spesies baru yang berbeda dengan moyangnya. Oleh
karena itu adanya variasi merupakan bahan dasar terjadinya evolusi yang
menuju ke arah terbentuknya spesies baru.
2. Pengaruh penyebaran geografis
Makhluk hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat
setelah mengalami penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah.
Perubahan itu terjadi karena di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus
beradaptasi demi kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang
dilakukan akan menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat bila
dibandingkan dengan makhluk hidup semula. Dua tempat yang dipisahkan oleh
pegunungan yang tinggi atau samudera yang luas mempunyai flora dan fauna
yang berbeda sama sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua tempat
itu antara lain disebabkan adanya isolasi geografis.

Perkembangan variasi paruh burung Finch. Terjadi karena terseleksi


secara alami oleh jenis makanan yang berbeda.
Contohnya adalah mengenai bentuk paruh burung Finch yang ditemukan
Darwin di kepulauan Galapagos. Dari pengamatannya tampak burung-burung
Finch tersebut memiliki bentuk paruh dan ukuran yang berbeda, dan
menunjukkan mempunyai hubungan dengan burung Finch yang ada di Amerika
Selatan. Mungkin karena sesuatu hal burung itu bermigrasi ke Galapagos.
Mereka menemukan lingkungan yang baru yang berbeda dengan lingkungan
hidup moyangnya. Burung itu kemudian berkembangbiak dan keturunannya
yang mempunyai sifat sesuai dengan lingkungan akan bertahan hidup, sedang
yang tidak akan mati. Karena lingkungan yang berbeda, burung-burung itu
menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang ada di Galapagos. Akhirnya
terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda dalam bentuk dan ukuran
paruhnya.
3. Ditemukannya fosil di berbagai lapisan batuan bumi
Fosil adalah sisa tumbuhan atau hewan yang telah membatu atau jejak-jejak
yang tercetak pada batuan. Darwin menyatakan bahwa fosil yang ditemukan
pada lapisan batuan muda berbeda dengan fosil yang terdapat pada lapisan
batuan yang lebih tua, dan menunjukkan suatu bentuk perkembangan.

Bagan yang menunjukkan perkembangan evolusi kuda


Dari sekian banyak fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan dapat
digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi adalah fosil kuda yang ditemukan
oleh Marsh dan Osborn. Dari studi yang dilakukan dapat dicatat beberapa
perubahan dari nenek moyang kuda (Eohippus) yang hidup 58 juta tahun yang
lalu menuju ke bentuk kuda modern sekarang (Equus), yaitu:

 tubuh bertambah besar, dari sebesar kucing hingga sebesar kuda sekarang
 leher makin panjang, kepala makin besar, jarak antara ujung mulut hingga
bagian mata menjadi makin jauh
 perubahan dari geraham depan dan belakang dari bentuk yang sesuai
untuk makan daun menjadi bentuk yang sesuai untuk makan rumput
 bertambah panjangnya anggota tubuh hingga dapat dipakai untuk berlari
cepat, tetapi bersamaan dengan itu kemampuan rotasi tubuh menurun.
 adanya reduksi jari kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang
selanjutnya memanjang, kemudian disokong teracak.

Untuk menetapkan umur fosil dapat dilakukan dengan dua cara : secara
langsung dan tak langsung. Secara langsung dengan menetapkan umur batuan
tempat fosil ditemukan. Cara yang ini kurang valid. Secara tak langsung
dengan carbon dating menggunakan isotop C14. Cara yang kedua ini lebih
valid.

4. Adanya homologi organ pada berbagai jenis makhluk hidup


Organ-organ berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama dan
kemudian berubah struktur sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang
homolog. Homologi organ menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang
bersangkutan. Makin banyak organ yang homolog kemungkinan
kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek moyangnya mungkin sama.
Homologi organ: perhatikan bahwa anggota gerak pada makhluk di atas
memiliki bentuk berbeda, tetapi pada dasarnya memiliki bagian yang
sama. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan fungsi.
Contohnya: tangan manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan
sirip depan paus yang digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang
berguna untuk terbang homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna
untuk berjalan.
Lawan dari homolog adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari
berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk
asalnya. Bisa juga diartikan organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup
yang fungsinya sama tetapi bentuk asalnya berbeda.
5. Studi perbandingan embriologi
Perkembangan embrio berbagai spesies yang termasuk kelas vertebrata
menunjukkan adanya persamaan pada fase tertentu yakni pada fase morulla,
blastula, dan gastrula/awal embrio. Hal ini menunjukkan adanya hubungan
kekerabatan di antara hewan-hewan sesama vertebrata, yang mungkin pula
mereka memiliki satu nenek moyang.

Perbandingan perkembangan embrio pada ikan, ayam, babi, dan manusia.


Mirip
Ernst Haeckel menyatakan dalam hukum Rekapitulasi
yang dikemukakannya bahwa ontogeni suatu organisme merupakan rekapitulasi
(ulangan singkat) dari filogeni. Ontogeni adalah sejarah perkembangan individu
mulai zigot sampai dewasa. Filogeni adalah sejarah perkembangan makhluk
hidup dari bentuk sederhana sampai dengan bentuk yang paling sempurna
(evolusi).
6. Studi perbandingan biokimia
Bila membandingkan makhluk hidup pada tingkat biokimia, ternyata hasilnya
mendukung teori evolusi. Sebagai contoh, Hb manusia lebih mirip dengan
simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah. Tingkat
kemiripan ini menunjukkan manusia lebih dekat kekerabatannya dengan
simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah.
7. Alat tubuh yang tersisa ( Organ vestigial )
Pada berbagai makhluk hidup jenis hewan termasuk manusia ditemukan sisa
berbagai alat tubuh. Alat ini pada hakikatnya sudah tidak berguna lagi, namun
masih djumpai dalam tubuh. Para ahli evolusi kemudian menyimpulkan bahwa
adanya alat- alat tubuh yang tersisa merupakan petunjuk adanya evolusi.
Contoh organ vestigial :
a. Usus buntu
b. Membran niktitans
Membran ini dimiliki oleh beberapa hewan yang hidup didarat termasuk manusia
padahal fungsinya melindungi mata dari gesekan air pada hewan yang hidup di air
misalnya ikan

c. Tulang ekor
Manusia memiliki tulang ekor padahal manusia tidak memliki ekor

8. Domestikasi
Domestikasi atau budidaya atau pemindahan hewan liar ke sebuah
habitat yang ditentukan manusia bisa mengubah hewan tersebut dari
hewan liar menjadi hewan budidaya
MEKANISME EVOLUSI
Hukum Evolusi tidak terjadi pada individu tetapi dalam populasi. Suatu
populasi adalah kelompok kawin silang individu dari satu spesies di wilayah
geografis tertentu. Suatu populasi berkembang karena populasi berisi kumpulan
gen yang disebut lukang gen. Karena perubahan yang terjadi pada lukang gen,
populasi menjadi berkembang.
1. MUTASI
Mutasi, adalah kekuatan pendorong evolusi, perubahan acak pada lukang gen
suatu populasi. Mutasi adalah perubahan sifat DNA dalam satu atau lebih
kromosom. Mutasi menimbulkan alel baru, sehingga mereka adalah sumber
variasi dalam suatu populasi.

Mutasi bisa membahayakan, tetapi mereka juga dapat bermanfaat. Sebagai


contoh, mutasi dapat mengizinkan organisme dalam suatu populasi untuk
menghasilkan enzim yang akan memungkinkan mereka untuk menggunakan
bahan-bahan makanan tertentu. Seiring waktu, jenis individu bertahan hidup,
sedangkan yang tidak memiliki mutasi binasa. Oleh karena itu, seleksi alam
cenderung untuk menghapus individu yang kurang cocok, yang memungkinkan
individu yang lebih cocok untuk bertahan hidup dan membentuk populasi
individu cocok.
2. ALIRAN GEN
Mekanisme lain evolusi mungkin terjadi selama migrasi individu dari satu
kelompok ke kelompok lain. Ketika orang yang bermigrasi kawin silang dengan
penduduk baru, mereka berkontribusi gen mereka ke lukang gen dari penduduk
setempat. Ini menetapkan aliran gen dalam populasi. Aliran gen terjadi,
misalnya, ketika angin membawa benih jauh melampaui batas-batas populasi
tanaman induk. Sebagai contoh lain, hewan mungkin didorong berangkat dari
kawanannya. Hal ini memaksa mereka untuk bermigrasi ke populasi baru,
sehingga membawa gen baru ke lukang gen. Aliran gen cenderung
meningkatkan kesamaan antara sisa populasi dari spesies yang sama karena
membuat lukang gen lebih mirip satu sama lain.

3. PERGESERAN GENETIK
Mekanisme lain untuk evolusi adalah penyimpangan genetik. Pergeseran
genetik terjadi ketika sekelompok kecil individu meninggalkan populasi dan
menetapkan di wilayah geografis terisolasi yang baru. Sebagai contoh, ketika
populasi kecil ikan ditempatkan di sebuah danau, populasi ikan akan
berkembang menjadi salah satu yang berbeda dari aslinya. Kesesuaian suatu
populasi tidak dianggap dalam pergeseran genetik, atau apakah pergeseran
genetik terjadi dalam populasi yang sangat besar.

4. SELEKSI ALAM
Jelas, pengaruh yang paling penting pada evolusi adalah seleksi alam, yang
terjadi ketika organisme tunduk pada lingkungannya. Seleksi Alam dan
berkontribusi pada gen mereka untuk anak-anak mereka, menghasilkan populasi
yang lebih dapat beradaptasi terhadap lingkungan. Gen-gen individu yang
kurang cocok pada akhirnya hilang. Kekuatan selektif yang penting dalam
seleksi alam adalah lingkungan.
Kebugaran lingkungan dapat dinyatakan dalam beberapa cara. Sebagai contoh,
mungkin melibatkan kemampuan individu untuk menghindari predator,
mungkin menyiratkan lebih tahan terhadap penyakit, hal itu dapat meningkatkan
kemampuan untuk memperoleh makanan, atau mungkin berarti ketahanan
terhadap kekeringan. Kebugaran juga dapat diukur sebagai kemampuan
reproduksi ditingkatkan, seperti dalam kemampuan untuk menarik pasangan.
Individu yang beradaptasi baik menghasilkan relatif lebih keturunan dan
mewariskan gen mereka lebih efisien daripada individu yang kurang baik
beradaptasi.

5. PERKEMBANGAN SPESIES
Sebuah spesies adalah sekelompok individu yang berbagi sejumlah fitur dan
mampu kawin silang dengan satu sama lain. (Ketika individu dari satu spesies
kawin dengan individu dari spesies yang berbeda, keturunan apapun biasanya
steril.) Spesies juga didefinisikan sebagai populasi yang anggotanya berbagi
lukang gen umum.
Evolusi spesies adalah spesiasi, yang dapat terjadi ketika populasi terisolasi oleh
hambatan geografis, seperti yang terjadi di isolasi Australia, Selandia Baru, dan
Kepulauan Galapagos. Berbagai bentuk kehidupan ditemukan di Australia tetapi
tempat lain adalah hasil karakteristik spesiasi oleh hambatan geografis.
Spesiasi juga dapat terjadi ketika hambatan reproduksi berkembang. Misalnya,
ketika anggota populasi mengembangkan hambatan anatomis yang membuat
kawin dengan anggota lain dari populasi sulit, spesies baru dapat berkembang.
Waktu aktivitas generatif adalah contoh lain dari penghalang reproduksi.
Perbedaan spasial, seperti satu spesies menghuni puncak pohon sementara
spesies lain terjadi di permukaan tanah, adalah alasan lain mengapa spesies
berkembang.
6. HARDY WEINBERG
Pada tahun 1908, seorang ahli matematika Inggris bernama Godfrey Harold
Hardy dan seorang dokter Jerman bernama Wilhwlm Weinberg secara terpisah
berhasil menemukan suatu simpulan yang sama, yaitu perubahan secara evolusi
hanya terjadi apabila ada sesuatu yang mengganggu keseimbangan genetik.
Untuk selanjutnya, hal tersebut dirumuskan dalam Hukum Hardy Weinberg
yang menyatakan bahwa dalam kondisi tertentu yang stabil, frekuensi gen (alel)
dan genotipe selalu tetap atau konstan dari generasi ke generasi.
Yang dimaksud dengan “kondisi tertentu” agar keseimbangan genetik selau
terjaga adalah
 Populasi harus cukup besar sehingga tidak memberikan peluang bagi
perubahan frekuensi gen
 Perkawinan antara genotipe yang satu dan genotipe yang lain terjadi
secara acak
 Tidak terjadi mutasi
 Tidak terjadi seleksi
 Tidak terjadi migrasi
Namun pada kenyataannya , kondisi seperti diatas jarang dijumpai. Kondisi
tersebut hannya dapat dijumpai dalam suatu populasi yang ideal (secara teori).
Hukum Hardy Weinberg digunakan untuk menghitung frekuensi alel dan
genotipe dalam suatu populasi.
Sebagai contoh, jika dalam suatu populasi manusia terdapat sebuah gen dengan
dua buah alel, yaitu alel A (dominan) yang menyebabkan pigmentasi pada kulit
dan alel a (resesif) yang menyebabkan albino. dalam populasi tersebut ada tiga
kemungkinanan genotipe, yaitu AA (homozigot dominan), Aa (heterozigot),
dan aa (homozigot resesif).
Jika populasi tersebut telah berbaur cukup lama, tidak terjadi migrasi secara
besar besaran, tidak terjadi mutasi (baik pada gen A maupun gen a), frekuensi
gen gen tersebut akan selalu tetap dari generasi ke generasi. Kondisi yang
demikian itu telah terjadi perimbangan alel atau disebut panmiksis,dalam
kondisi demikian, presentase masing masing alel akan tetap dan jumlah totalnya
akan selalu 100%.
Menghitung frekuensi alel menggunakan Hukum Hardy-Weiberg
Frekuensi satu alel dinyatakan p dan frekuensi alel lainnya q,
sehingga p + q = 1.
1 artinya 100 % atau utuh
Jika p mewakili ale A dan q mewakili alel maka kombinasi peluang bagi
bertemunya alel tersebut adalah:
Tabel 1. Kombinasi Peluang bagi Bertemunya Alel A dan a
A a
A AA Aa
a Aa aa

Sehingga frekuensi gen (genotip) adalah (p + q)2 = p2 + 2pq + q2 = 1


Jadi p2 mewakili AA, 2pq mewakili Aa dan q2 mewakili aa
Contoh Soal :
Dalam suatu populasi manusia berjumlah 10.000 orang diketahui ada 1 orang
yang albino aa
Ditanyakan berapa jumlah orang yang normal homozigot ( AA ) dan normal
heterozigot ( Aa )?
Maka jawabannya adalah
Kita lihat yang diketahui adalah yang albino aa ada 1 dari 10.000
Jadi aa dalam persamaan = q2 = 1/10.000

Maka q = ꝩ1/10.000
q = ꝩ0,0001
q= 0,01
Jika q = 0,01 maka berapa p?
p+q +=1
Jadi p = 1- q
p = 1-0,01
P = 0,99
Jika p dan q sudah diketahui maka kita bisa tahu berapa p2 dan berapa
2pq
Artinya kita bisa tahu berapa jumlah orang dengan genotif AA dan Aa
AA = p2 = ( 0,99 )2 = 0,9801 atau 98,01 % atau 98,01 % x 10.000 = 9.801 orang
Aa = 2pq = (2x0,99x0,01)=0,0198 atau 1,98 % atau 1,98 % x 10.000 = 198
orang.

Sekian pembahasan evolusi dari ibu mudah-mudahan faham, jika tidak faham
silakan bertanya, selamat belajar, tetap semangat dan tetap jaga
kesehatan..Wassalamualaikum..☻

Anda mungkin juga menyukai