Anda di halaman 1dari 2

Pemikir teori evolusi

Ada banyak tokoh lainnya yang ikut menyumbangkan pemikiran tentang teori evolusi. Tokoh tersebut,
antara lain Wallace, Lamarck, dan Weismann. Teori evolusi Darwin yang disampaikan bersama dengan
pemikiran Alfred R. Wallace di Linnean Society of London pada tanggal 1 Juli 1858.

Pemikiran yang disampaikan Wallace sependapat dengan pemikiran yang disampaikan oleh Darwin.
Sejak saat itu, teori evolusi Darwin telah memperoleh dukungan dari berbagai ilmuwan di dunia.
Semenjak dicetuskannya gagasan tentang teori evolusi, ada berbagai pendapat yang berbeda-beda,
khususnya tentang sebab dan proses terjadinya evolusi.

Charles Darwin menyatakan bahwa evolusi terjadi melalui proses seleksi alam. Makhluk hidup yang
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dapat bertahan hidup. Sedangkan, makhluk hidup
yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tidak akan bertahan hidup atau mati.

Di sisi lain, Lamarck menyatakan bahwa mekanisme evolusi terjadi melalui penggunaan organ tubuh
sebagai akibat dari kondisi lingkungan. Organ-organ yang terus digunakan akan berkembang, sedangkan,
organ yang tidak digunakan akan tereduksi. Contoh perbedaan dari teori Lamarck dengan Darwin
ditunjukkan dengan leher jerapah.

Di mana dalam teori Lamarck ini, jerapah pada mulanya memiliki leher pendek dan tidak dapat
menjangkau makanannya. Letak daun yang semakin tinggi dan leher jerapah yang terus dijulurkan, maka
menyebabkan leher jerapah menjadi semakin panjang. Pada akhirnya, terbentuklah jerapah yang
memiliki leher panjang.

Sedangkan, dalam teori Darwin, jerapah pada mulanya ada yang berleher pendek dan ada pula yang
memiliki leher panjang. Mereka bersaing untuk memperoleh makanan. Proses seleksi alam
menyebabkan jerapah yang memiliki leher pendek mati karena tidak dapat menjangkau makanan. Pada
akhirnya, hanya jerapah yang memiliki leher panjang saja yang dapat bertahan terhadap persaingan.

Kemudian, teori Lamarck ini ditentang oleh Weismann dengan cara melakukan percobaan pada tikus
jantan. Weismann melakukan percobaan dengan memotong ekor pada tikus jantan dan betina
kemudian mengawinkannya.

Namun, anak yang dihasilkan oleh tikus tersebut, tetap saja tikus yang berekor panjang meskipun sudah
mencapai 21 generasi. Ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada individu sebagai akibat dari
faktor luar yang tidak diwariskan pada keturunannya.

Teori yang dihasilkan oleh Weismann menjelaskan lebih lanjut tentang teori Darwin. Weismann
menyampaikan pendapat bahwa perubahan yang terjadi pada sel tubuh sebagai akibat dari lingkungan
tidak dapat diwariskan.

Evolusi baru terjadi apabila berhubungan dengan pewarisan gen melalui sel kelamin. Darwin
menyarakan bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam. Sedangkan, Weismann menyimpulkan bahwa
evolusi merupakan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.

Proses Seleksi Alam

Charles Darwin mengemukakan bahwa proses seleksi alam merupakan agen utama terjadinya suatu
evolusi. Seleksi alam merupakan suatu seleksi yang terjadi pada makhluk hidup yang hidupnya di alam.
Makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dapat hidup terus dan
berkembangbiak. Sedangkan, makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
akan musnah dan dapat hilang di makan waktu. Contoh peristiwa seleksi alam pada ngengat Biston
betularia di Inggris.

Ngengat Bisgton betularia dibagi menjadi dua jenis, yaitu memiliki sayap yang terang cerah dengan yang
memiliki sayap gelap. Pada mulanya lingkungan Inggris yang bersih, sangat baik sebagai tempat adaptasi
ngengat yang memiliki sayap cerah.

Namun, adanya limbah industri di Inggris yang semakin banyak dan mengotori pepohonan di Inggris,
sehingga pohon menjadi gelap menyebabkan ngengat berwarna gelap. Ngengat ini beradaptasi dengan
lingkungan yang ada disekitarnya. Akibatnya, hasil perkembangan ngengat yang memiliki sayap gelap
menjadi meningkat tajam dan ngengat yang memiliki sayap cerah menjadi berkurang drastis.

Lebih lanjut, di dalam suatu populasi ada variasi genotif dan fenotif. Kedua variasi ini, baik genotif dan
fenotif ini sebagai awal mula terjadinya proses evolusi melalui seleksi alam. Ada tiga jenis seleksi alam
yaitu seleksi terarah, seleksi pemantap, dan seleksi pemecah belah atau seleksi pemutus.

Seleksi terarah merupakan suatu perubahan lingkungan dengan beradaptasi ke arah lingkungan yang
baru. Seleksi pemantap atau stabilisasi merupakan seleksi yang terjadi pada varian-varian tertentu dari
satu populasi yang dapat menghasilkan populasi adaptif dan kemudian menyisihkan varian-varian
tertentu dari satu populasi yang tidak adaptif.

Seleksi pemecah belah atau disruptif terjadi jika kondisi lingkungan yang berbeda sehingga
menyebabkan satu populasi terbagi menjadi dua sub populasi. Seleksi pemecah belah ini dapat memicu
terbentuknya variasi yang sangat berbeda dari suatu spesies, sehingga dapat mendorong terbentuknya
suatu spesies yang baru atau spesiasi.

Demikian penjelasan tentang teori evolusi Darwin dan perbedaannya dengan teori yang disampaikan
oleh Lamarck dan Weismann. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat belajar.

Referensi:

Yusa dan Maniam, Manickam Bala Subra. 2015. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Biologi untuk Kelas
XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung.
Grafindo.

Anda mungkin juga menyukai