Anda di halaman 1dari 3

Biologi teori evolusi

1. Pengertian
— evolusi adalah perubahan perlahan lahan dalam waktu yang sangat lama (bisa ribuan
hingga jutaan tahun
— berdasarkan objek yg mengalaminya dibagi mjd dua, yaitu:
a. Evolusi kosmik, yaitu perubahan yg terjadi pada lingkungan yg tidak hidup. Contohnya
bentuk dan keadaan daerah seratus tahun yg lalu berbeda dengan yg sekarang.
b. Evolusi organik, yaitu perubahan yg terjadi pada mahluk hidup dari generasi ke generasi
selanjutnya. Cnth: ular yg dulu diyakini berkaki, tapi sekarang tidak.
evolusi pada mahluk hidup inilah yg disebut dgn evolusi biologi, dibedakan mjd 2
yaitu:
1) mikroevolusi, yaitu perubahan secara perlahan-lahan dan bertahap pada
tingkat gen dari generasi ke generasi berikutnya yang dapat menimbulkan
perubahan genotipe organisme dalam suatu populasi
2) makroevolusi, yaitu perubahan secara perlahan-lahan dan bertahap yang
menyebabkan terbentuknya suatu kelompok baru dalam taksonomi, spt species
baru, genus baru, dll.

2. Teori evolusi
— Teori Aristoteles
 Aristoteles berpendapat bahwa organisme menempati posisi yang bertingkat atau
memiliki hierarki, mulai dari yang paling rendah dan sederhana, hingga yang paling
tinggi dan kompleks.
 Selain itu, ia juga berpendapat bahwa organisme itu tetap/kekal, dan tidak ada
perubahan spesies.
 Tapi sekarang, melalui metode ilmiah, kita tau bahwa hal tersebut sangat keliru.
Ternyata berbagai spesies yang sangat beragam di bumi ini tidak muncul dengan
begitu saja, dan melalui proses perjalanan evolusi yang sangat panjang.

— Teori Carolus Linnaeus


 Carolus Linnaeus disebut sebagai bapak klasifikasi karena telah menciptakan Systema
Natura dan Binomial Nomenclature yaitu tiap organisme dikategorikan ke dalam
tingkatan khusus yang disebut takson.
 Jadi, klasifikasi makhluk hidup menurutnya dilihat dari kemiripan yang dimiliki
makhluk hidup, misalnya kemiripan pada kucing dengan singa, ayam dengan bebek,
atau burung dara dengan burung merpati.
— Teori Lamarck
 Menurut Lamarck jerapah dulunya berleher pendek tetapi karena ia ingin menggapai
dedaunan yang ada di pucuk pohon, lama-lama lehernya pun menjadi panjang. Nah,
gagasan ini disebut sebagai use and disuse yang berarti bagian tubuh yang sering
digunakan akan berkembang sedangkan yang tidak digunakan akan tereduksi.
 Selain itu, gagasan yang kedua yaitu inheritance of acquired characteristic yang
berarti modifikasi pada suatu tubuh individu dapat diwariskan ke keturunannya.
— Teori Weisman
 Weismann ingin melakukan sebuah eksperimen terhadap 68 tikus. Tikus-tikus
tersebut pun dipotong ekornya dan dikawinkan satu sama lain. Alih-alih menjadi
pendek, ekor anak-anak tikus tersebut masih panjang.
 Weismann pun mengulangi eksperimen tersebut hingga ke generasi kelima, namun
hasilnya tetap sama. Padahal, teori Lamarck mengatakan bahwa modifikasi suatu
individu dapat diwariskan ke keturunannya.
 Namun, dengan adanya hasil eksperimen Weismann ini berhasil membantah teori
Lamarck. Dengan demikian, Weismann menyimpulkan bahwa informasi hanya
diwariskan melalui sel gamet (sperma/ovum), bukan oleh sel somatik.

— Teori Darwin
 Selama lima tahun Charles Darwin melakukan ekspedisi dari Inggris hingga ke
Amerika Selatan. Di sepanjang perjalanannya, ia melakukan observasi terhadap
distribusi organisme dan beberapa kali menemukan spesies kutilang yang serupa
tetapi tidak identik.

 Misalnya saja spesies yang memakan biji besar cenderung memiliki paruh yang besar
sedangkan spesies pemakan serangga memiliki paruh yang tipis dan tajam.
 Darwin pun menyampaikan gagasannya mengenai evolusi makhluk hidup yang terjadi
melewati proses seleksi alam di mana individu yang sesuai akan dapat bertahan
sedangkan yang tidak kuat akan mati.
 Banyak orang yang berasumsi bahwa Darwin berargumen kalau manusia berasal dari
kera. Padahal, itu keliru.
 Pasalnya, kera tidak bisa berevolusi karena yang berevolusi itu hanya spesies
sedangkan kera bukan nama spesies.
3. Perbandingan antara Teori Evolusi Darwin dengan Lamarck
a) Lamarck menjelaskan tentang evolusi jerapah. Ia berpendapat bahwa nenek moyang
jerapah adalah jerapah yang berleher pendek pemakan daun-daunan di pohon, bukan
pemakan rumput. Untuk mencapai daun-daun yang tinggi, jerapah berleher pendek
harus meregangkan dan memanjangkan lehernya sehingga lehernya semakin panjang.
Sifat leher panjang diwariskan pada keturunannya dan proses ini terus berlanjut
hingga sekarang sehingga semua jerapah yang hidup pada saat ini berleher panjang.
b) Sementara itu, Darwin berpendapat lain, yaitu evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Darwin berpendapat bahwa nenek moyang jerapah adalah jerapah berleher panjang
dan jerapah berleher pendek. Pada saat daun-daun masih tersedia di pohon yang
rendah dan tinggi, baik jerapah berleher pendek maupun jerapah berleher panjang,
bisa hidup. Namun, semakin lama daun-daun yang terletak di pohon yang rendah
semakin berkurang dan habis sehingga jerapah berleher pendek tidak dapat
memperoleh makanannya. Jerapah berleher pendek akhirnya mati dan mengalami
kepunahan. Sementara itu, jerapah berleher panjang tetap mendapatkan makanannya
dan mampu hidup terus bahkan berkembang biak hingga sekarang. Jadi, jerapah
berleher panjang bersifat lebih adaptif daripada jerapah yang berleher pendek.

c) Pendapat Lamarck dan Darwin mempunyai kesamaan, yaitu evolusi terjadi karena
adanya perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan yang menyebabkan evolusi
jerapah adalah perubahan jumlah makanan berupa daun-daun yang terletak di pohon
yang rendah semakin berkurang dan habis.

Anda mungkin juga menyukai