Anda di halaman 1dari 20

BAB 8

EVOLUSI

PETA KONSEP

SALWA AULIA (22)


XII MIPA 3
BAB 8
EVOLUSI

PETA KONSEP

SALWA RAHMAWATI FAUZIAH (23)


XII MIPA 3
BAB 8
EVOLUSI

PETA KONSEP

FEBI APRIANI (10)


XII MIPA 3
I. PENGERTIAN EVOLUSI
Evolusi adalah perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama,
yaitu ratusan, ribuan, hingga jutaan tahun.
Berdasarkan objek yang mengalaminya , evolusi dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu:
 Evolusi Kosmik (Evolusi Universe)
Merupakan perubahan yang terjadi pada lingkungan yang tidak hidup
(abiotic). Contoh, bentuk dan keadaan suatu daerah beberapa ratus
atau ribu tahun yang lalu yang diyakini telah banyak mengalami
perubahan jika dibandingkan dengan keadaan sekarang
 Evolusi Organik (Evolusi makhluk hidup)
Merupakan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dari generasi
ke generasi selanjutnya. Contoh, perubahan yang terjadi pada ular
yang dahulu diyakini berkaki, tetapi saat ini tidak memiliki kaki. Namun,
saat ini ular piton masih memiliki struktur berupa benjolan kuku.
Evolusi inilah yang disebut dengan evolusi biologi. Evolusi biologi
merupakan ilmu yang mempelajari sejarah asal mula makhluk hidup
dibumi dan ada keterkaitan secara genetic anatara jenis makhluk hidup
yang satu dengan yang lainnya.
Evolusi biologi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
 Mikroevolusi
Perubahan secara perlahan-lahan dan bertahap pada tingkat gen dari
generasi ke generasi berikutnya yang dapat menimbulkan perubahan
fenotipe organisme dalam suatu populasi.
 Makroevolusi (evolusi transpesifik)
Adalah perubahan secara perlahan-lahan dan bertahap yang
menyebabkan terbentuknya suatu kelompok baru dalam taksonomi,
misalnya spesies baru, genus baru, family baru, ordo baru, kelas baru,
divisi atau filum baru, bakhan kingdom baru.
Berdasarkan akibat yang ditimbulkan, evolusi dapat dibedakan menjadi 2:
 Evolusi Progresif
Evolusi yang mengarah pada kemungkinan terbentuknya suaru spesies
baru yang dapat bertahan hidup dan berkelanjutan. Contohnya, evolusi
manusia. Manusia yang hidup sekarang ini diduga berasal dari manusia
sebelumnya yang memiliki fenotipe yang jauh berbeda atau dapat
dikatakan berbeda spesies.

 Evolusi Regresif
Evolusi yang mengarah pada kemungkinan terbentuknya spesies baru
yang tidak dapat bertahan hidup dan akhirnya menuju kepunahan.
Contohnya, evolusi dinosaurus.

Berdasarkan jumlah spesies yang berevolusi dan dihasilkan, evolusi


dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
 Evolusi divergensi merupakan evolusi yang diawali dari suatu spesies
kemudian menghasilkan banyak spesies baru kemudian menghasilkan
banyak spesies baru, contohnya evolusi burung finch di kepulauan
Galapagos.
 Evolusi Konvergensi merupakan evolusi yang diawali dari beberapa
macam spesies kemudian mengalami penyusutan jumlah macam
spesies, contohnya evolusi reptile.
II. TEORI EVOLUSI
Pada mulanya, evolusi merupakan dugaan atau hipotesis dari sebagian kecil
orang. Namun, kemudian banyak ahli yang tertantang untuk membahas dan
membuktikannya. Sejak ditemukan fosil bermacam-macam makhluk hidup
yang kemudian dianggap sebagai bukti evolusi, hipotesis tentang evolusi
tersebut berkembang menjadi teori-teori evolusi. Banyak ahli, terutama ahli
biologi, yang memberikan penjelasan dan mengembangkan pemikiran
tentang evolusi pada masa sebelum teori evolusi Darwin maupun sesudahnya.
Hingga saat ini, masalah evolusi masih merupakan misteri yang akan terus
diungkap, dikaji, dan dibuktikan sebenarnya.
A. Perkembangan Pemikiran Evolusi Sebelum Teori Darwin
1. Plato (428-348 sebelum masehi), mengembangkan pencipta yang
menciptakan dunia dari kehancuran, kemudian menciptakan para
dewa yang akan membuat manusia dengan jenis kelamin laki-laki.
Wanita dan hewan muncul dari reinkarnasi jiwa laki-laki.
2. Aristoteles (384-322 sebelum masehi), adalah murid plato yang
menggolongkan semua organisme didalam suatu skala alam, dari yang
sederhana hingga yang kompleks. Organisme yang telah ada dianggap
tidak sempurna dan bergerak kearah keadaan yang lebih baik.
3. Copernicus dan Galileo (tahun 1543), menunjukan secara meyakinkan
bahwa matahari merupakan pusat dari rotasi planet-planet, bukan
bulan. Dunia organik dan dunia fisik dapat diatur dengan hokum-
hukum alami.
4. Erasmus Darwin (1731-1802), menyatakan bahwa kehidupan dibumi
memiliki asal usul yang sama dan respons fungsional diwariskan
kepada keturunannya.
5. Baron George Cuvier (1797-1875), adalah penelitian fosil yang
menyatakan bahwa kepunahan spesies akan digantikan oleh spesies
yang baru. Suksesi (perubahan) fauna dari zaman ke zaman disebabkan
oleh serangkaian bencana yang disusul dengan penciptaan spesies.
B. Perjalanan Darwin dalam Penemuan Teori Evolusi
Carlos Robert Darwin dilahirkan pada tahun 1809. Darwin diangkat sebagai
naturalis dikapal HMS Beagle yang akan berlayar selama 5 tahun
mengelilingi dunia untuk membuat peta navigasi bagi Angkatan laut
inggris. Kapal Beagle meninggalkan Plymouth pada tahun 1831 dan
berlayar disepanjang pantai amerika selatan kearah utara. Darwin
mempelajari hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, dan bentuk geologi
daerah pantai maupun daerah pedalaman.
Kapal beagle kemudian singgah dikepulauan Galapagos yang merupakan
kepulauan gunung berapi (vulkanik) yang berada sekitar 900km kea rah
barat dari amerika selatan penyebaran geografis spesies dikepulauan
Galapagos membingungkan Darwin karena kebanyakan spesies hewan
dikepulauan ini tidak ditemukan ditempat lainnya, walaupun terdapat ciri-
ciri pada

Spesies hewan di daratan amerika selatan. Darwin menduga bahwa hewan


dan tumbuhan di kepulauan Galapagos berasal dari amerika selatan,
kemudian mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan kondisi
lingkungan yang berbeda dan berkembangbiak, misalnya burung finch
( empriy) dan iguana laut.
Di kepulauan Galapagos Darwin berhasil mengumpulkan 14 spesies
burung finch. Burung-burung tersebut aga mirip dengan burung yang ada
di amerika selatan, tetapi merupakan spesies yang berbeda dan memiliki
perbedaan pada bentuk paruhnya sesuai jenis makanan nya, antara lain
sebagai berikut:
 Geospiza Magnirostris adalah spesies finich yang hidup di tanah
yang mempunyai paruh yang besar untuk memecahkan.
 Camarbynbus Parvulus adalah spesies finich pemakan serangga di
pohon.
 Camarbyncbus Pallidus adalah spesies finich pemakai alat yang
menggunakan duri kaktus atau ranting kecil untuk menggorek rayap
atau serangga di dalam kayu.
Menurut Darwin,burung burung finch yang ditemukan di kepulauan
Galapagos sebenarnya berasal dari Amerika Selatan.Namun,karena suatu
hal (misalnya perubahan iklim),burung burung tersebut beremigrasi
menuju kepulauan Galapagos. Di Galapagos, bururng burung finch
tersebut tersebar ke daerah daerah yang berbeda kondisi lingkungannya.
Daerah yang satu terpisah (terisolasi) dengan daerah lainnya atau terjadi
isolasi geogeafi.
Persebaran burung finc dari Amerika Selatan ke kepulauan Galapagos
tersebut merupakan contoh peristiwa radiasi adaptif. Radiasi Adaptif
adalah peristiwa menyebarnya organisme dari suatu daerah ke daerah
lainnya karena mampu beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan keadaan
lingkungan daerah yang baru.
C. Teori Evolusi Darwin, Adaptasi Dan Seleksi Alam
Pada tahun 1836, Darwin kembali ke inggris,menyusun catatan
pengamatannya,serta mencari penjelasan yang masuk akal mengenai
keanekaragaman organisme dan penyebarannya. Darwin mempelajari
buku buku ilmu pengetahuan,antara lain sebagai berikut:
1. An Essay on the Principle of Population oleh Thomas Robert Malthus
(ahli ekonomi dan kependudukan) menyatakan bahwa kenaikan jumlah
penuduk jauh lebih tinggi daripada kenaikan jumlah makanan yang
dibutuhkan. Peristiwa ini disebut seleksi alam. Seluruh organisme di
bumi ini terkena seleksi alam.
2. Principles of Geologi oleh Charles Lyell (ahli geologi) menyatakan
bahwa batuan bumi,pilau pulau,dan benua selalu mengalami
perubahan.Disetiap lapisan batuan,ditemukan sisa makhluk hidup yang
berbeda.
Teori evolusi Darwin tertuang dalam bukunya yang berjudul On The
Origin Of Species by Means Of Natural Selection yang menyatakan
bahwa asal mula spesies yang terjadi melalui seleksi alam.buku
tersebut diterbitkan pada tahun 1859. Buku Darwin tersebut berisi dua
teori utama sebagai berikut:
1. Spesies spesies yang hidup sekarang ini berasal dari speies spesies
yang hidup pada masa lalu.
2. Evolusi terjadi karena seleksi alam atau seleksi alam merupakan
penyebab evolusi adaptif.

Fakta fakta yang mendukung pemikiran Darwin sebagai berikut:


1. Adanya variasi dalam satu spesies ,bahkan pada kenyataan tidak
ada dua individu yang benar benar sama (identik) meskipun satu
spesies.
2. Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena memiliki
kemampuan untuk berkembang biak.
3. Untuk berkembang biak,diperlukan ruang dan makanan yang
cukup.
4. Pada kenyataannya,ada factor pembatas yang mencegah populasi
untuk bertambah terus.

Darwin mengemukakan teori evolusinya tentang seleksi alam yang


mencakup tiga hal penting, yaitu sebagai berikut:

1. Seleksi alam terjadi karena adanya perbedaan keberhasilan pada


reproduksi orgnanisme.
2. Seleksi akan terjadi melalui suatu interaksi antara lingkungan
dengan variasi yang dimiliki oleh organisme yang menyusun suatu
populasi.
3. Produk seleksi alam merupakan adaptasi organisme suatu populasi
terhadap lingkungannya.

III. PERBANDINGAN TEORI-TEORI EVOLUSI


A. Perbandingan Teori Lamarck dengan Teori Darwin
Jean Baptiste Lamarck (1744-1824) berpendapat bahwa evolusi terjadi
karena makhluk jidup beradaptasi dengan lingkungan. Inti dari isi bukunya
yang berjudul “Philosophie Zoologiqve” sebagai berikut:
1. Alam sekitar atau linhgkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atai
sifat-sifat yang diwariskan.
2. Prinsip use and disuse (digunakan dan tidak digunakan) menyatakan
bahwa organ atau bagian tubuh yang digunakan untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya akan berkembang dengan baik sehingga
akan menjadi lebih kuat dan besar. Sementara bagia tubuh yang tidak
digunakan akan mengalami kemunduran sehingga menyusut menjadi
lebih kecil.
3. Ciri-ciri atau sifat-sifat yang didapat terbentuk oleh lingkungannya
selama hidupnya akan diwariskan kepada keturunannya.
Lamarck, menjelaskan tentang evolusi jerapah. Ia berpendapat bahwa
nenek moyang jerapah adalah jerpah yang berleher pendek pemakan
daun-daunan dipohon, bukan pemalan rumput.

Semua leher pendek, sering dijulurkan, leher memanjang. Darwin, yaitu


evolusi terjadi melalui seleksi alam.

Ada yang berleher panjang dan pendek, jerapah berleher pendek mati,
sedangkan yang berleher Panjang hidup.

Pendapat Lemarck dan Darwin mempunyai kesamaan, yaitu evolusi terjadi


karena adanya perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan yang
menyebabkan evolusi jerapah adalah perubahan jumlah makanan berupa
dau-daun yang terletak dipohon yang rendah semakin berkurang dan
habis.

B. Perbandingan Teori Weismann dengan Teori Darwin


August Weismann berpendapat bahwa sifat leher jerapah dikendalikan
oleh gen. Sifat leher Panjang dikendalikan oleh gen dominan, dan
mempunyai genotipe dominan homozigot atau heterozigot. Sedangkan
berleher pendek dikendalikan oleh gen resesif, dan bersifat homozigot
resesif, yang bergenotipe homozigot resesif tersebut tidak mampu
beradaptasi dengan lingkungan hingga akhirnya mengalami kepunahan.
Weismann menyatakan bahwa evolusi menyangkut pewarisan gen-gen
melalui sel-sel kelamin atau evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam
terhadap factor-faktor genetic.
Darwin menyatakan bahwa evolusi terjadi karena seleksi alam atau seleksi
alam merupakan penyebab evolusi adaptasi.
Jadi teori evolusi oleh August Weismann justru memperjelas dan
memperkuat teori Darwin.

C. Perbandingan Teori Lamarck dengan Teori Weismann


Lamarck berpendapat bahwa perubahan sifat dan fungsi organ tubuh
sebagai akibat adaptasi dengan lingkungannya akan diwariskan kepada
keturunannya.
Weismann berpendapat bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh
dari lingkungan tidak diwariskan.
IV. FENOMENA BERKAITAN DENGAN TEORI EVOLUSI
A. Pengaruh Liungkungan Terhadap Gen

Kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan adalah sifat tubuh (misalnya
warna lemak) tidak dipengaruhi oleh lingkungan (misalnya warna makanan),
tetapi dikendalikan oleh gen dan gen tidak dipengaruhi oleh lingkung13an.
B. Adaptasi dan Seleksi Alam
Adaptasi adalah kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Contoh adapatasi dan seleksi, anatara lain perubahan
jumlah populasi pada ngengat Butn Betulasia di inggris.
Sebelum revolusi industry,lingkungan, pohon, dan bunga-bunga berwarna
cerah. Ngengat berwarna cerah lebih adaptif dengan lingkungannya
sehingga tidak terlihat oleh predator atau mangsanya. Oleh karena itu,
ngengat berwarna cerah (tetap hidup, berkembang bisk, dan jumlahnya
semakin banyak). Sedangkan yang berwarna gelap (semakin kurang atau
seleksi alam). Mudah terlihat oleh predator.
Sesudah revolusi industry, lingkungan pohon dan bunga-bungaan tertuutp
oleh jelaga sehingga berwarna gelap (hitam). Ngengat warna gelap tidak
mudah dilihat oleh predator sehingga tetap hidup, berkembangbiak,
jumlah bertambah. Sebaliknya ngengat warna cerah mudah terlihat oleh
mangsanya sehingga semakin lama jumlahnya semakin berkurang atau
terkena seleksi alam.
C. Seleksi Alam Berdasarkan Reseistensi
Daya resistensi adalah daya tahan tubuh suatu organisme terhadap
pengaruh zat-zat tertentu.
Seleksi alam berdasarkan resistensi, contohnya perbedaan perubahan
jumlah koloni bakteri yang resisten dengan bakteri yang tidak resisten.
D. Seleksi Buatan
Pada kenyataannya manusia selalu melakukan selsi terhadap hewan atau
tumbuh-tumbuhan yang akan dipelihara. Hal ini menyebabkan hewan atau
tumbuhan yang bersifat kurang unggul jumlahnya semakin berkurang,
bahkan akan mengalami kepunahan. Seleksi buatan yang dilakukan oleh
manusia dapat mempercepat proses evolusi.

V. PETUNJUK ADANYA EVOLUSI


A. Fosil
Fosil (latin), fossilis = (menggali) adalah sisa-sisa organisme masalalu yang
mengalami mineralisasi didalam bantuan. Paleontology adalah ilmu yang
mempelajari fosil.
Jarang sekali fosil ditemukan dalam keadaan utuh. Hal ini disebabkan
adanya factor factor alam yang berpengaruh terhadap proses
pembentukan fosil tersebut;
 Factor lingkungan, pH, suhu, kadar garam dan angina
 Organisme pengurai (misalnya bakteri dan jamur)
 Hewan predator dan pemakan bangkai
 Bencana alam dan terjadinya lipatan batuan bumi
 Struktur tubuh organisme yang tidak mungkin terjadinya proses
pembentukan fosil, misalnya daun fosil biasanya ditemukan dalam
bentuk cetakan.
Jika suatu organisme mati ditempat yang tidak memungkinkan terjadinya
pembusukan, seluruh tubuhnya dapat terawetkan sebagai fosil.
Contohnya organisme yang terjerat pada tetesan-tetesan resin dari pohon.
Resin tersebut mengeras, berwarna kekuningan, dan mengubur hewan
tersebut. Fosil terlengkap yang pernah ditemukan adalah fosil kuda, mulai
dari fosil Hyracothetium (Eohippus) yang berumur 60 juta tahun yang lalu
hingga fosil Equus yang berumur 2 juta tahun yang lalu. Fosil kuda yang
menunjukan adanya perubahan-perubahan sebagai berikut :
 Tubuh betambah besar dari sebesar kucing hingga seperti kuda saat ini
 Jarak antara umur dengan mata semakin jauh
 Leher semakin Panjang
 Perubahan bentuk geraham dari pemakan daun-daunan menjadi
pemakan rumput
 Anggota tubuh (kaki) semakin Panjang, sehingga memiliki kemampuan
lari yang semakin cepat
 Reduksi jumlah kaki, semula berjumlah lima jari menjadi satu jari.
B. Perbandingan Anatomi
Anggota tubuh organisme dengan struktur dasar yang sama, tetapi
fungsinya bisa sama maupun berbeda disebut homologi. Contoh homologi,
yaitu anggota depan buaya, kadal, kelelawar, burung, paus, kuda, dan
manusia.
Kebalikan dari homologi adalah analogi. Analogi adalah anggota tubuh
organisme yang berfungsi sama, tetapi strukturnya berbeda. Contoh
analogi adalah sayap kupu-kupu, sayap burung, sayap capung dan
kelelawar.
Hubungan homologi dan analogi dengan evolusi adalah sebagai berikut.
 Adanya homologi menunjukan perkembangan makhluk hidup dari asal
yang sama, kemudian menghasilkan spesies yang memiliki organ tubuh
dengan fungsi yang berbeda-beda, homologi , merupakan bukti
terjadinya evolusi difergerensi.
 Analogi menunjukan perkembangan makhluk hidup dari asal mula yang
berbeda-beda, tetapi karena hidup dalam lingkungan yang sama maka
memiliki organ tertentu dengan fungsi yang sama. Analogi merupakan
bukti terjadinya evolusi konvergensi.

C. Perbandingan Embriologi
perbandingan perkembangan embrio sebagai macam makhluk hidup
ternyata juga menunjukan adanya persamaan. Perkembangan makhluk
hidup mulai dari zigot hingga dewasa disebut ontogeny.
D. Perbandingan Fisiologi
Ditemukan adanya kesamaan pada beberapa jenis organisme yang
berbeda, contohnya paus dengan burung merupakan hewan yang berbeda
yang berbeda, baik bentuk maupun habitatnya, tetapi kedua memiliki
kesamaan cara bernafas dengan menggunakan paru-paru. Kemiripan-
kemiripan yang ada memperkuat dugaan adanya kekerabatan diantara
makhluk hidup.
E. Perbandungan biokimia
Tubuh beberapa makhluk hidup menujukan adanya kesamaan. Contohnya
adalah kandungan zat kimia alkaloid pada tumbuhan, kandungan ion
dalam darah kandunga protein, dan reaksi antigen dengan anti bodinya
pada hewan. Organisme yang menunjukan adanya kesamaan tersebut,
memiliki hubungan kekerabatan yang dekat.
F. Organ tubuh yang tersisa
Organ tubuh yang tersisa pada manusia, antara lain sebagai berikut
 Apendiks (umbal cacing) hingga saat ini diketahui fungsinya sehingga
jika dibuang (dioperasi) tidak berpengaruh pada system pencernaan
makanan
 Gigi taring yang tajam tidak terlalu difungsikan karena perkembangan
teknologi dan budaya sehingga makanan lebih mudah untuk dicerna
 Glandula mammae (kelenjar susu) pada laki-laki, tulang ekor, otot
gerak pada telinga, dan selaput pada sudut mata sebelah dalam.
G. Peristiwa domestikasi
Usaha manusia untuk mengubah atau menjadikan hewan dan tumbuhan
liar menjadi hewan dan tumbuhan budidaya. Pengubahan ini meliputi
habitat, jenis makanan, atau perilakunya. Pada umumnya usaha
domestikasi disertai dengan seleksi dan perkawinan silang, sehingga
memungkinkan terbentuknya spesies baru. Dengan kata lain, domestikasi
akan mempercepat terjadinya evolusi.

VI. MEKANISME EVOLUSI


A. Mutasi Gen
Mutase gen dapat berskibat menguntungkan atau merugikan bagi
kelestarian satu spesies. Sementara itu, mutase dikatakan merugikan
apabila menghasilkan alel yang berhasil letal (mematikan) atau spesies
yang tidak adaktif dan memiliki kemampuan hidup yang rendah
Angka laju mutase adalah angka yang menunjukan jumlah gen yang
bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh individu dalam suatu
spesies. Berdasarkan penelitian, angka laju mutase rata-rata berkisar
1:100, artinya dalam 100 gamet yang dihasilkan oleh individu terdapat
satu gen yang bermutasi.
Meskipun angka laju mutase sangat kecil, tetapi dapat memengaruhi
mekanisme terjadinya evolusi, karena hal-hal berrikut
 Terdapat ribuan gen dalam setiap gamet yang dihasilkan
 Setiap individu menghasilkan ribuan hingga jutaan gamet dalam satu
generasi
 Jumlah indivudu setiap generasi sangat banyak secara alamiah, angka
laju mutasi yang menguntungkan lebih kecil dari pada yang merugikan,
rata-rata 1:1000, artinya setiap seribu mutase yang terjadi terdapat
satu mutase yang menguntungkan.
B. Hukum Hardy-Weinberg
Gen ini bersifat stabil sehingga frekuensinya dalam suatu populasi dari
generasi ke generasi akan cenderung tetap. Akibatnya, frekuensi genitipe
dalam suatu populasi juga cenderung tetap.
Pada tahun 1908, Godfrey Harold Hardy ( ahli matematika di inggris) dan
Wilhelm Weinberg ( dokter dari jerman ) mengemukakan prinsif
kesetimbangan yang di kenal dengan hukum Hardy-Weinberg.
Frekuensi alel dan frekuensi genotype dalam suatu populasi dari generasi
ke generasi berikutnya akan selalu tetap (konstan) pada kondisi tertentu,
sebagai berikut;
 Populasinya besar tidak terbatas, artinya jumlah anggota populasi
banyak
 Populasi tertutup, tidak terjadi imigrasi maupun emigrasi
 Tidak terjadi mutase. Mutase di perbolehkan jika lagu mutase maju dan
mundur setara, dengan kata lain A bermutasi menjadi a dalam
frekuensi yang sama dengan mutase a menjadi A
 Tidak terjadi seleksi
 Perkawinan antarindividu terjadi secara acak
 Meiosis dalam gametogenesis normal
 Setiap individu (AA,Aa,aa) dalam populasi mempunyai kemampuan
hidup (viabilitas) dan kemampuan bereproduksi (fertililtas) yang sama.
Frekuensi alel adalah perbandingan antara jumlah suatu alel dengan
alel lainnya dalam suatu populasi. frekuensi genotype adalah
perbandingan jumlah suatu genotype lainnya dalam suatu populasi.
Populasi adalah sekelompok individu dalam suatu lingkungan hidup
yang berasal dari spesies yang sama. Spesies adalah suatu kelompok
populasi yang tiap individunya mempunyai potensi untuk saling
mengawini dan menghasilkan keturunan yang fertile (subur)
C. Perubahan kesetimbangan frekuensi alel dan genotype dalam populasi
perubahan frekuensi alel atau genotype dari generasi ke generasi dalam
suatu populasi disebut mikroevolusi.
1. Hanyutan Genetik (Genetik Drift)
Genetik Drift merupakan perubahan dalam kumpulan gen dari suatu
populasi kecil akibat kejadian acak. Kejadian acak bisa berupa bencana
alam seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran, yang dapat
membunuh seluruh anggota populasi dan mengurangi ukuran suatu
populasi secara drastic.
Secara kebetulan, alel-alel tertentu akan berjumlah lebih banyak,
sebagian alel akan berjumlah dikit, dan beberapa alel kemungkinan
akan hilang sama sekali. Kondisi seperti itu dikenal dengan efek leher
botol (bottleneck effect).
Contoh genetic drift adalah flukstasi frekuensi alel bunga warna merah
(AA dan Aa) dan warna putih (aa) yang terjadi selama beberapa
generasi pada suatu populasi bunga liar. Namun karena suatu hal,
ternyata hanya sebagian kecil bunga berwarna putih yang dapat
bertahan hidup dan menghasilkan keturunan sehingga pada generasi
berikutnya variasi genetic sudah menurun dan cenderung stabil pada
alel bunga berwarna merah.

2. Aliran Gen (gene flow)


Gene flow adalah pertukaran genetic akibat migrasi individu yang
subur atau perpidahan gamet antar populasi. Contohnya pada suatu
Populasi bunga liar yang semuanya berbunga warna putih (aa)
3. Mutase
Mutase yang diturunkan dalam gamet dapat segera mengubah
genopool dengan cara menggantikan satu alel dengan alel lainnya.
genepool adalah kumpulan gen dalam suatu populasi pada suatu
waktu tertentu. Contohnya dalam suatu populasi bunga liar putih (aa)
mengalami mutase sehingga menghasilkan gamet yang mengandung
alel A (warna merah).
4. Perkawinan Yang Tidak Acak
Perkawinan antar pasangan yang masih dekat hubungan
kekerabatannya (inbreeding) lebih sering terjadi sehingga bisa
dikatakan bahwa telah terjadi perkawinan yang acak. Pada tumbuhan
bahkan sering terjadi pertilisasi sendiri (selfing) yang cenderung akan
meningkatnkan frekuensi genotype yang homozigot.
Perkawinan tidak acak lainnya adalah perkawinan berdasarkan pilihan
(assort ative mating). Perkawinan tersebut terjadi ketika individu
memilih pasangan yang memliki fenotipe tertentu yang sama dengan
dirinya. Contohnya kodok (bufo-bufo) lebih sering kawin dengan kodok
yang memiliki ukuran tubuh yang sama.
5. Seleksi Alam
Seleksi alam menyangkut keberhasilan yang berbeda dalam
reproduksinya. Contohnya dalam suatu populasi, bunga, liar berwarna
merah (AA dan Aa) dapat menghasilkan keturunan lebih banyak
dibandingkan bunga liar berwarna putih (aa).
D. Terbentuknya Spesies Baru (spesies)
Terbentuknya spesies baru dalam suatu populasi diawali dengan adanya
perubahan factor dalam (interinsik) berkaitan dengan gen, perubahan
factor interinsik dari generasi ke generasi dapat engakibatkan terjadinya
perubahan bentuk, kebiasaan dan sifat suatu jenis yang berbeda dari
aslinya sehingga akan memunculkan jenis baru. Sementara itu factor luar
(ekstrinsik) berkaitan dengan keadaan lingkungan.
Ditempat yang baru organisme yang terpisah akan mengalami perubahan
alat, cara, dan waktu bereproduksi. Jika suatu saat hasil keturunan
indivud-individu yang telah lama terpisah tersebut disatukan kembali,
tidak akan dapat bereproduksi seperti semula (terjadi isolasi reproduksi).
Factor yang memisahkan suatu populasi disebut sawar atau baries
(penghalang). Sawar dapat berupa keadaan geografi, c/jurang, lautan yang
luas, gurun, dan gunung yang tinggi. Individu-individu satu spesies yang
terpisah disebut alopatrik (alios = lain, patris = tanah air). Individu-individu
yang telah terpisah dalam waktu lama dan sudah mengalami perubahan
jika suatu saat berada kembali dalam satu lingkungan disebut simpatrik
(sym = Bersama-sama). Individu-individu tersebut sudah berbeda spesies,
disebut spesies simpatrik. Penyeban terjadinya isolasi reproduksi, antara
lain sebagai berikut ;
a. Isolasi ekogeografi terjadi pada dua spesies simpatrik yang tidak dapat
melakukan perkawinan karna sudah lama berada pada lingkungan yang
berbeda dan masing-nmasing hanya dapat berkembang biak
dilingkungan sendirinya. Contohnya; tanaman plantanus occidentalis
yang hidup diwilayah sebelah timur Indonesia dengan plantanus
orintaslis yang hidup diwilayah sebelah barat Indonesia.
b. Isolasi habitat terjadi pada dua spesies simpatrik yang memiliki habitat
yang berbeda. Contohnya katak bufo woodhousei ysng hidup dihabitat
air tenang dengan katak bufo americsnud yang hidup dihabitat
kubangan air hujan,
c. Isolasi musim (temperal) terjadi pada dua spesies simpatrik yang tidak
dapat melakuka perkawinan karena mempunyai musim kawin yang
berbeda. Contohnya pinvs radiata yang berbunga padabulan februari
dengan pinvs muricate yang berbunga pada bulan April.
d. Isolasi preilaku terjadi pada dua spesies simpatrik yang ridak dapat
melakukan perkawinan karena mempunyai perbedaan tingkah laku
saat akan melakukan perkawinan. Perilaku ini dapat ditunjukan berupa
suara, peubahan warna kulit, atau Gerakan khusus. Contohnya pada
beberapa jenis hewan, jika yang khas yang hanya dimengerti oeh
seringga betina dalam populasi yang sama.
e. Isolasi mekanik terjadi pada dua spesies simpatik yang tidak dapat
melakukan perkawinan karena bentuk dan ukuran alat kelaminnya
tidak seusai atau tidak cocok, contohnya bunga salvia apiana dengan
salvia melifera. Lebah yang membawa serbuk sari bunga salvia apiana
tidak dapat masuk untuk menyerbuki putik bunga. Contoh lain anjing
jantan ra pudel yang bertubuh kecil dan berkaki pendek tidak dapat
mengawini anjing betina ras chow-chow yang besar.

Anda mungkin juga menyukai