BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya bukanlah makhluk yang sangat luar biasa, karena kita juga
berasal dari sumber evolusi yang sama sebagaimana halnya spesies lainnya. Seleksi alam gen
yang telah memberikan kita (manusia) tubuh dan otak. Namun demikian, otak yang diberikan
oleh seleksi alam kepada kita adalah otak dengan ukuran yang luar biasa besarnya, sedemikian
besarnya sehingga otak dapat melakukan sesuatu yang luar biasa.
Dengan menggunakan bahasa dan budaya, manusia telah membentuk masyarakat dimana
terjadi evolusi seperti yang dikatakan oleh teri Darwin.
Kita hidup dalam lingkungan yang sangat terpelihara, sebagian besar di atur oleh
teknologi,sebagian besar terpisah dari lingkungan dimana gen kita pada mulanya diseleksi secara
alamiah. Dengan demikian apa yang berbeda mengenai kita adalah bahwa tidak mungkin melihat
lagi untuk melihat manusia dengan cara yang sama seperti melihat lebah liar atau kianguru.
Kenapa demikian? Apa yang dilakukan oleh kanguru yang meningkatkan kelangsungan hidup
gennya?. Dengan demikian, evolusi merupakan prinsip yang paling berpengaruh dalam biologi.
Oleh karena itu, mmenjadi untaian tema yang di bahas dalam makalah ini.
Pada kesempatan ini, makalah yang kami susun ini adalah tentang materi evolusi. Yang
pada dasarnya, di terapkan oleh Darwin yang menyajikan kasus-kasus yang meyakinkan tentang
evolusi tersebut dan menghubungkan apa yang sebelumnya dilihat sebagai suatu kumpulan fakta
membingunkan dan tidak saling berkaitan menjadi suatu pandangan kohesif mengenai
kehidupan.
Walaupun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan namun diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai pembelajaran tentang materi tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Konteks historis untuk teori evolusi
2. Revolusi Darwinian
3. Bukti-bukti evolusi
4. Evolusi populasi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep teori Darwin
2. Memberikan wawasan mengenai konsep teori evolusi
3. Untuk mengetahui bagaimana asal mulanya suatu kehidupan, spesies, dan tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN TEORI
A. KONTEKS HISTORIS UNTUK TEORI EVOLUSI
Evolusi mengacu pada proses yang telah mengubah bentuk kehidupan di atas Bumi sejak
bentuknya yang paling awal sampai membentuk keaneka ragaman yang sangat luas seperti apa
yang dapat kita temukan saat ini. Darwin mengetengahkan berbagai topik yang populer dalam
biologi misalnya besarnya keaneka ragaman dalam organisme, asal usul organisme dan
kekerabatan, kemiripan dan perbedaannya, penyebaran geografisnya, dan adaptasi dengan
lingkungan sekitarnya.
B. REVOLUSI DARWINIAN
1. Sejarah Darwin
Charles Darwin (1809-1882) lahir di Shrewsbury di Ingris bagian
barat. Bahkan sebagai seorang anak kecil, ia sudah memiliki
minat yang sangat besar pada alam. Ketika ia tidak sedang
membaca buku mengenai alam, ia akan memancing, berburu, dan
mengumpulkan serangga. Ayah Darwin, seorang dokter yang
sangat terhormat dan terkenal, melihat bahwa tidak ada masa
depan bagi ahli ilmu alam, maka ayahnya menyekolahkan
Charles ke University of Endinburgh untuk belajar kedokteran.
Berumur 16 tahun pada masa itu, Charles merasa bahwa sekolah kedokteran sangat
membosankan dan memuakkan. Meskipun ia berhasil mendapatkan nilaidan angka yang baik, ia
meninggalkan sekolahnya tanpa gelar dan kemudian mendaftarkan dirinya di Christ College di
Cambridge University, dengan harapan menjadi seorang imam. Pada masa itu di Britsnia Raya,
sebagian besar ahli ilmu alam dan sains lainnya masuk dalam kelompok imam. Darwin menjadi
murid dari pastur John Henslow, professor botani di Crambidge University. Segera setelah
Darwin menerima gelar BA pada tahun 1831, professor Henslow merekomendasikan lulusan
muda tersebut ke kapten Robert Fitz Roy, yang sedang mempersiapkan kapal
survey Beagle untuk suatu pelayaran mengelilingi dunia.
C. BUKTI-BUKTI EVOLUSI
Beberapa orang menolak Darwinisme dan menganggapnya sebagai hanya sebuah teori.
Taktik untuk menghilangkan pandangan evolusi mengenai kehidupan ini memiliki dua
kekurangan yaitu; pertama, taktik tersebut gagal untuk memisahkan dua tuntutan Darwin, bahwa
spesies modern berkembang dari bentuk nenek moyangnya, dan bahwa seleksi alam adalah
mekanisme utama untuk evolusi ini. Kesimpulan bahwa kehidupan telah berkembang didasarkan
pada bukti-bukti sejarah.
Teori adalah unpaya kita untuk menjelaskan fakta-fakta dan memadukannya dengan
konsep yang mencakup semuanya. Teori ilmiah mengalami evaluasi dan pembaharuan secara
terus menerus. Sesungguhnya, para saintis akan membuang konsep evolusi seandainya fakatanya
tidak konsisten dengan pengamatan dilapangan. Namun demikian, seiring dengan
berkembangnya biologi, pnemuan-penemuan baru; termasuk penyingkapan rahsia biologi
molekuler kian akan mensahkan dan menguatkan pandangan Darwinian mengenai kehidupan.
1. Biogeografi
Penyebara geografis spesies (biogeografi) merupakan hal yang pertama kali memberi ide
akan adanya evolusi kepada Darwin. Pulau-pulau memiliki banyak spesies tumbuhan dan hewan
yang bersifat indigenous(asli, tidak ditemukan d tempat lain). Namun sangat erat erat hubungan
kekerabatannya dengan spesies di daratan utama terdekat di pulau-pulau sekitarnya. Beberapa
pertanyaan muncul. Kenapa dua pulau dengan lingkungan yang sangat mirip di tempat yang
berbeda di Bumi ini dihuni bukan oleh spesies yang memiliki hubungan kekerabatan yang sangat
erat, tetapi oleh spesies secara taksonomi terkait dengan tumbuhan dan hewan pada dareatan
yang terdekat, dimana liungkungan seringkali sangat berebeda.
Meskipun pola geografi seperti itu tidak sesuai jika seseorang membayangkan bahwa
spesies di tempatkan satu persatu dalam lingkungan ynag sesuai, namun pola tersebut masuk akal
dalam konteks sejarah evolusi. Dalam pandangan evolusi, kita menemukan spesies modern
dimana mereka berada karena mereka berkembang dari nenek moyang yang menempati daerah
itu. Sudut pandang evolusi biografi meramalkan bahwa armadillo (mamalia berkulit keras yang
hanya hidup di Amerika) modern adalah turunan yang termodifikasi dari spesies yang terlebih
dahulu menempati benua tersebut, dan bukti fosil menguatkan bahwa nenek moyang sepeti itu
memang benar pernah ada
2. Catatan fosil
Pergantian (suksesi) bentuk fosil sesuai dengan apa yang diketahui dari jenis bukti lain
mengenai cabang utama keturunan dalam pohon kehidupan. Sebagai contoh, bukti-bukti dari
bidang biokimia, biologi molekuler, dan biologi sel menempatkan prokariota sebagai nenek
moyang semua kehidupan dan memperkirakan bahwa bakteri mendahului semua kehidupan
eukariota dalam catatan fosil. Contoh lain adalah penampakan kronologis dari kelas-kelas hewan
vertebrata yang berbeda-deda dalam catatan fosil. Fosil ikan adalah yang paling tua dari semua
vertebrata lain, kemudian disusul oleh amfibia, di ikuti oleh reptilian, kemudian mamalia dan
burung. Urutan ini sesuai dengan sejarah keturunan vertebrata sebagaimana diungkapkan oleh
banyak jenis bukti yang lain. Sebaliknya, ide bahwa semua spesies diciptakan satu demi satu
pada waktu yang hamper samamempertkirakan bahwa semua kelas vertebrata akan muncul
pertama kali pada catatan fosil pada bebatuan dalam umur yang sama, yang ternyata berlawanan
dengan apa yang sesungguhnya di amati oleh para ahli paleontology.
Pandangan Darwinian mwngwnai kehidupan juga memperkirakan bahwa transisi
evolusioner harus meninggalkan tanda-tanda dalam catatan fosil. Para ahli paleontology telah
menemukan banyak bentuk transisi yang menghubungkan fosil yang lebih dengan spesies
modern. Sebagai contoh fosil peralihan menghubungkan masa lalu dengan masa sekarang yaitu
seekeor ikan paus yang berkembang dari nenek moyang yang hidup di darat, suatu transisi
evolusioner yang mninggalkan banyak tanda, termasuk bukti-bukti fosil. Para ahli paleontology
yang melakukan penggalian di Negara mesir dan Pakistan berhasil mengidentifikasi paus yang
sudah punah yang memiliki tungkai belakang. Pada bebarapa tahun ini,
Para peneliti telah menemukan paus yang telah menjadi fosil yang menghubungkan
mamalia air dengan leluhurnya yang hidup di daratan yang di tunjukkan pada tulang kaki
basilosaurus yang sudah menjadi fosil, salah satu dari paus kuna itu. Paus tersebut sudah menjadi
hewan air yang tidak lagi menggunakan kakinya untuk menyokong badannya dan untuk berjalan.
Tulang kaki paus fosil yang lebih tua yang bernama ambulocetus lebih kuat dan kokoh.
Ambulocetus mungkin merupakan hewan amfibia yang hidup di darat dan di air. (perhatikan
gambar)
3. Anatomi perbandingan
Pewarisan dengan modifikasi sangat jelas terlihat pada kemiripan anatomi pada spesies
yang di kelompokkan ke dalam kategori taksonomi yang sama. Sebagai contoh, banyak elemen
kerangka yang sama menyusun tungkai depan manusia, kucing, paus, kelelawar dan semua
mamalia lain, meskipun tungkai tersebut memiliki fungsi yang sangat berbeda. (lihat
gambar). Tentunya, cara terbik untuk membangun infrastruktur sayap kelelawar bukan
merupakan cara terbaik untuk membangun sirip paus. Perbedaan anatomi seperti itu tidak masuk
akal jika struktur tersebut secara unik direkayasa dan tidak saling berhubungan. Suatu penjelasan
yang lebih mungkin adalah bahwa kemiripan dasar tungkai depan ini adalah akibat dari di
turunkannya senua mamalia dari satu nenek moyang yang sama. Tungkai depan, sayap, sirip, dan
lengan dari mamalia yang berbeda adalah variasi dari pokok struktur dasar yang sama. Akibat
fungsi yang berbeda pada setap spesies, maka struktur dasarnya dimodifikasi.
Kemiripan dalam ciri khusus yang dihasilkan dari nenek moyang yang sama
disebut homologi. Dan tanda-tanda anatomis evolusi seperti itu disebut struktur
homolog. Anatomi perbandingan konsisten dengan semua bukti-bukti lain dalam memberikan
bukti bahwa evolusi adalah suatu proses pemodelan ulang dimana struktur nenek moyang yang
berfungsi dalam suatu kapasitas di modifikasi ketika mereka mengemban fungsi baru.
4. Embriologi perbandingan
Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat akan mengalami tahapan
yang sama dalam perkembangan embrionya. Semua embrio vertebrata akan mangalami suatu
tahapan dimana mereka memiliki kantung insang pada bagian samping tenggorokannya. Pada
tahapan perkembangan ini, persamaan pada ikan, katak, ular, burung, manusia, dan semua
vertebrata lain jauh lebih terlihat dari pada perbedaannya. Sementara perkembangan itu
berlangsung, berbagai vertebrata menjadi semakin bervariasi, dan akhirnya akan memiliki ciri
khas pada kelasnya. Pada ikan, misalnya kantung insang berkembang menjadi insang; pada
vertebrata darat, struktur embrio tersebut akan dimodifikasi untuk fungsi-fungsi lain, seperti
saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan tenggorokan pada manusia.
Embriologi perbandingan seringkali membentuk homologi pada beberapa struktur,
seperti kantong insang, yang menjadi sedemikian berubah pada perkembangan selanjutnya
sehingga asal mulanya yang sama tidak lagi terlihat dengan jelas saat membandingkan bentuknya
yang telah berkembang secara lengkap. Dilihat dari prinsip Darwinian mengenai pewarisan yang
di modifikasi, banyak ahli embriologi pada akhir abad ke-19 mengemukakan pandangan yang
ekstrim yaitu ontogeny memberikan ikhtisar filogeni. Pendapat ini menganggap bahwa
perkembangan organisme individu (antogeni) merupakan pengulangan sejarah evolusioner
spesies (filogenni). Teori rekapitulasi ini adalah suatu pernyataan yang berlebihan. Meskipun
semua vertebrata memiliki banyak ciri perkembangan embrio yang sama, tidak benar bahwa
mamalia pertama-tama mengalami tahapan perkembangan ikan, kemudia tahapan amfibia, dan
seterusnya. Ontogeny dapat memberikan petunjuk untuk filogeni tetapi penting untuk di ingat
bahwa semua tahapan perkembangan bisa berubah sepanjang rentetan proses evolusi yang
panjang.
D. EVOLUSI POPULASI
Salah satu hambatan dalam memahami evolusi adalah adanya miskonsepsi umum bahwa
tiap organisme berevolusi, dalam pengertian Darwinian, selama masa hidup organisme tersebut.
Ternyata, seleksi alam memang bekerja pada tingkat individu. Sifat-sifat organisme
mempengaruhipeluang organisme itu untuk bertahan hidup dan keberhasilan reproduksinya.
Akan tetapi, dampak evolusioner seleksi alam ini hanya tampak dalam melacak bagaimana suatu
populasi organisme berubah seiring dengan berjalannya waktu.
1. Genetika populasi
Sebagian besar ahli biologi mengatakan bahwa spesies merupakan hasil evolusi, tetapi
Darwin saat itu tidak begitu berhasil mendapatkan pengakuan atas ide bahwa seleksi alam adalah
mekanisme evolusi. Seleksi alam memerlukan proses penurunan sifat yang tidak dapat dijelaskan
oleh Darwin. Teorinya didasarkan pada apa yang dilihat seperti paradox pewarisan; yang sama
menurunkan yang sama. Tetapi persis demikian. Yang kurang dari penjelasan Darwin adalah
suatu pemahaman pewarisan yang dapat menjelaskan bagaimana variasi acak muncul dalam
suatu populasi, namun tetap bertanggung jawab atas pewarisan populasi ini secara tepat dari
induk kepada keturunannya. Meskipun Gregor dan Charles Darwin hidup pada masa yang sama,
penemuan mendel tidak di hargai saat itu, dan ternyata yang dapat melihat dan menyadari saat itu
bahwa Mendel telah menjelaskan prinsip dasar pewarisan yang sudah pasti saat itu dapat
menyelesaikan paradox Darwin dan memberikan kredibilitas terhadap konsep seleksi alam.
b. Struktur genetik suatu populasi ditentukan olehh frekuensi alel dan genotipenya.
Suatu populasi adalah suatu kelompok individu terlokalisir yang digolongkan sebagai
spesies yang sama. Sampai saat ini, kita akan mendefinisikan spesies sebagai suatu kelompok
populasi yang tiap individunya mempunyai potensi untuk saling mengawini dan menghasilkan
keturunan yang subur di alam bebas. Masing-masing spesies memilikisuatu wilayah geografis
tempat individu tersebar secara tidak merata, tetapi pada umumnya terpusat pada beberapa
populasi terlokalisir. Suatu populasi mungkin terisolasi dari populasi lain yang berspesies sama
dan jarang sekali dapat mempertukarkan materi genetiknya.
Isolasi seperti itu sangat umum ditemukan pada populasi yang dibatasi oleh pulau-pulau
yang saling berjauhan, danau-danau yang tidak saling berhubungan, atau daerah pegunungan
yang dipisahkan oleh dataran rendah. Namun demikian, populasi tidak selalu terisolasi, juga
tidak harus memiliki perbatasan yang jelas. Satu pusat populasi bisa aja berbaur dengan populasi
lain dalam suatu wilayah pertemuan dimana anggota spesies itu ditemukan dalam jumlah sedikit.
Meskipun populasi ini terisolir, individu-individu masih lebih terpusat pada bagian-bagian
tengah populasinya sehingga lebih mungkin untuk kawin dengan anggota populasi yang sama
dibandingkan dengan anggota poulasi lain. Dengan demikian, individu yang berada dekat dengan
pusat populasinya.
Sebaran populasi: populasi adalah kumpulan individu terlokalisir yang tergolong ke
dalam spesies yang sama. Pada gambar di terseebut. Dua populasi pada pohon cemara Douglas di pisahkan oleh sebuah dasar sungai,
dimana pohon cemara tidak umum ditemukan. Kedua populasi itu tidaklah terisolasi secara total; penyerbuka silang terjadi ketika
angina meniupkan serbuk sari antar populasi itu. Namkun demikian, pohon-pohon itu lebih mungkin untuk mengadakan
penyerbukan antar anggota populasi uang sama di bandingkan dengan pohon pada sisi sungai yang berbeda.
P = 1 q = 1 0,01 = 0,09
Frekuensi pembawa sifat, orang heterozigot yang tidak memiliki PKU namun dapat menurunkan
alel PKU keturunannya sebanyak
Dengan demikian, sekitar 2% dari populasi Amerika Serikat membawa alel PKU.
2. Penyebab mikroevolusi
Mikroevolusi merupakan perubahan dari generasi ke generasi dalam alel atau frekuensi
genotipe suatu populasi. Jika teorema Hardy-Winberg menjelaskan suatu kumpulan gen dalam
suatu kesetimbangan yaitu suatu populasi yang tidak berevolusi. Konsep Hardy-Weinberg
menjelaskan apa yang akan diharapkan jika suatu populasi tidak berevolusi. Nilai kesetimbangan
untuk frekuensi alel dan genotype yang dihitung dari persamaan Hardy-Weinberg memberikan
dasar untuk melacak struktur genetic suatu populasi selama beberapa generasi. Jika frekuensi alel
atau genotype menyimpang dari nilai yang diharapkan dari kesetimbangan Hardy-Weinberg,
maka populasi dikatakan sedang berevolusi; definisi mengenai evolusi pada tingkat populasi
adalah evolusi adalah suatu perubahan dari generasi ke generasi dalam frekuensi alel atau
genotype populasi, dan suatu perubahan dalam struktur genetic populasi. Karena perubahan
dalam suatu kumpulan gen seperti itu adalah evolusi dalam skala kecil, maka keadaan ini secara
lebih spesifik di sebut sebagai mikroevolusi.
Mikroevolusi tetap berlangsung sekalipun frekuensi alel berunah hanya untuk sebuah
lokus genetic tunggal. Jika melacak frekuensi alel dan genotope dalam suatu populasi selama
bebrapa generasi yang beruntun, bebertapa lokus bisa berada dalam kesetimbangan sementara
frekuensi alel pada lokus yang lain sedang berubah.
Ukuran populasi yang besar. Dalam populasi yang kecil, hanyutan genetic, yang merupakan
fluktuasi acak dalam kumpulan gen, dapat mengubah frekuensi alel
Terisolasi dari populasi lain. Aliran gen, pemindahan gen antar populasi akibat pepindahan
individu atau gamet, dapat mengubah kumpulan gen.
Tidak ada mutasi netto. Dengan cara mengubah satu alel menjadi alel yang lain, mutasi akan
mengubah kumpulan gen.
Perkawinan acak. Jika individu memiliki pasangan kawinnya yang memiliki sifat tertentu yang
dapat diwariskan, maka percampuran acak gamet yang diperlukan untuk kesetimbangan Hardy-
Weinberg tidak akan terjadi.
Tidak ada seleksi alam. Kelangsungan hidup dan keberhasilan reproduksi yang berbeda
mengubah suatu kumpulan gen dengan cara menguntungkan penyebaran beberapa alel yang lain.
Kelima syarat yang diperlukan kesetimbangan Hardy-Weinberg memberikan suatu
kerangka kerja untuk pemahaman proses yang menyebabkan mikroevolusi. Terdapat lima agen
potensial mikroevolusi yaitu: hanyutan genetic, aliran gen, mutasi, perkawinan tidak acak, dan
seleksi alam. Masing-masing agen potensial tersebut berasal salah satu dari kelima syarat yang
diperlukan untuk kesetimbangan Hardy-Weinberg. Diantara semua penyebab mikroevolusi,
hanya seleksi alamlah yang umumnya mengadaptasikan suatu populasi ke lingkungannya. Agen
mikroevolusi lain kadang-kadang disebut sebagi nonDarwinian karena sifatnya yang umumnya
tidak adaptif.
Hanyutan genetic
Jika suatu generasi baru memperoleh alelnya secara acak, maka semakin besar jumlah
sampel, dan semakin baik kumpulan gen generasi sebelumnya akan terwakili. Jika populasi suatu
organsime berukuran kecil, maka kumpulan gennya yang ada saat ini mungkin tidak terwakili
secara tepat pada generasi berikutnya karena kesalahan dalam pengambilan sampel. Secara ideal,
suatu populasi harus tak terhingga besarnya supaya dapat mengesampingkan hanyutan genetik
sepenuhnya sebagai suatu gen evolusi. Meskipun hal itu tidak mungkin, banyak populasi
berukuran begitu besar sehingga pergeseran genetik bisa diabaikan. Namun demikian, beberapa
populasi berukuran cukup kecil sehingga memungkinkan hanyutan genetik yang bermakna. Dua
situasi yang dapat mengakibatkan terjadinya pergeseran genetik adalah leher botol populasi dan
pembentukan koloni baru oleh sejumlah kecil individu.
Efek leher botol (penyempitan). Bencana seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran,
yang membunuh korban yang tidak pandang bulu dapat mengurangi ukuran suatu populasi
secara drastis. Hasilnya adalah bahwa susunan genetik populasi keclil yang selamat dari bencana
itu tidak mungkin lagi berupa perwakilan susunan populasi semula; suatu situasi yang dikenal
dengan efek leher botol. Hanyutan genetik dapat terus mempengaruhi populasi selama beberapa
generasi, sampai populasi itu suatu saat cukup besar sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan
pengambilan sampel menjadi tidak bermakna lagi. Efek leher botol dan hanyutan genetik yang
diakibatkannya, umumnya mengurangi keseluruhan keanekaragaman genetik dalam suatu
populasi karena alel untuk setidaknya beberapa lokus kemungkinan besar hilang dari kumpulan
gen.
Efek pendiri. Hanyutan genetik juga dapat menjadi kapan saja pada beberapa individu
yang menempati pulau, danau, atau beberapa habitat baru yang terisolisir. Semakin kecil ukuran
sampel, maka semakin kecil kemungkinan susunan genetik.
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : EVOLUSI
Penyusun : Kelompok 9
1. Hendra Pradinata
2. Erna Wati
3. Septa Adung
4. Nelyana Saputri
Kelompok : kelompok 9
Makalah ini telah disetujui dan dibaca.
Mengetahui :
Pengampu penulis
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kami (penulis) sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan walaupun masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi penulisan maupun
dari segi materi.
Ilmu biologi merupakan ilmu yang mempelajri tentang asal usul kehidupan dan semua
makhluk hidup, yang di mulai dari unit yang paling terkecil yaitu sel sampai yang terbesar
yaitu biosfer. Pada kesempatan ini, materi dalam makalah yang kami buat adalah konsep
mengenai asal usul kehidupan hingga menjadi seperti sekarang ini atau yang sering kita dengar
adalah evolusi. Yang pada dasarnya dimulai oleh pencentus pertamanya adalah Charles Darwin.
Untuk lebih lanjutnya, dapat dilihat ke bagian isi dari makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun supaya
makalah ini bisa bermanfaat bagi mereka yang memerlukan.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga selesai. Semoga Tuhan senang tiasa meridhoi
kita semua. Amin.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................... 1
C. TUJUAN................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN TEORI...................................................................................... 3
A. KONTEKS HISITORIS UNTUK TEORI EVOLUSI.......................................... 3
B. REVOLUSI DARWINIAN................................................................................... 7
C. BUKTI-BUKTI EVOLUSI.................................................................................... 12
D. EVOLUSI POPULASI.......................................................................................... 17
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 24
A. KESIMPULAN...................................................................................................... 24
B. SARAN................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penulisan makalah ini, kami dapat menyimpulkan tentang asal mula kehidupan
yang di centuskan pertama kalinya oleh Charles Darwin yang menganggap bahwa manusia lahir
dari nenek moyang yang bermula dari satu spesies kemudian terjadi perubahan dalam
waktu sangat lama yaitu ikan, kemudian naik ke darat menjadi reptil dan seterusnya hingga
menjadi manusia yang sempurna. Tapi ilmuan setelah Chrales Darwin menganggap
bahwa klaim ini di anggap salah dan Darwin juga tak bisa berkata apa-apa ketika ditanya awal
munculnya sebuah spesies.
Tapi, sesuatu tidak akan bisa bahkan mustahil muncul dengan sendirinya atau muncul
secara kebetulan. Semua itu pasti ada yang menciptakan dari ketiadaan, dialah Allah SWT yang
menciptkan langit dan bumi serta isinya yang didesain secara lengkap dan sempurna.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik secara penulisan
maupun secara materi. Oleh karena itu, kamio sangat mebgharapkan kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun agar makalah ini bisa berguna bagi mereka yang memerlukan
dan untuk masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Browne, J. Charles Darwin Voyaging. Princeton, NJ: Princeton University Press, 1995. Suatu biografi
yang lengkap dan menarik.
Darwin, C. On the Origin of Species by Means of natural Selection, atau the preservasion of vafored
races in the struggle for life. Ne york: new American Liblary, 1963. Suatu cetakan modern buku
bersejarah yang telah merevolusikan biologi.
Futuyma, D.J. evolutionary Biologi, 3rd ed.surderland, MA: sinauer Associates, 1998. Suatu buku teks
kelas atas yang bersifat mendikte.
Williams, N. streercar Carries Evolution Modelers Around Roadbloks, Science, 1996. Penerapan teori
bermain dalam model evolusi.
Gibbons, A. The Mistery Of Humanitys Missing Mutasions. Science. 1995. Bukti Terjadinya Efek
Leher Botol Dalam Sejarah Kita.
Weiner, J. Evolution Made Visible. Science. 1995. Pengamatan Evolusi Yang Sedang Berlangsung.