MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Bahasa Indonesia
yang dibina oleh Dr. Sony Sukmawan, S.pd.,M.Pd
Oleh :
175120600111024
Ilma Zahrotun Naili
175120600111025
Reforizqi Mochamad Bagastama
175120600111026
Kathleen Naomi Yohana
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat dan
rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika dan Estetika
Berbahasa dalam Forum Ilmiah”. Tak lupa juga kami sampaikan terima kasih
kepada Bapak Dr. Sony Sukmawan, S.pd.,M.Pd selaku Dosen mata kuliah bahasa
Indonesia yang telah membimbing kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi siapapun yang membacanya,
utamanya untuk orang-orang yang akan mengikuti atau berdiskusi dalam forum
ilmiah agar dapat memahami bagaimana etika dalam forum ilmiah tanpa melupakan
unsur estetika yang ada.
Kami juga menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya
kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah kami
selanjutnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1
http://dewabaguskrisna.blogspot.co.id/2012/10/etika-dan-estetika-dalam-forum-
ilmiah_12.html
2.2 PENGERTIAN ESTETIKA
Kata estetika berasal dari bahasa latin, yaitu “aestheticus” yang berarti
merasa. Maka, estetika merupakan susunan dari pola-pola yang ada sehingga
membentuk suatu keindahan. Secara tidak langsung, estetika menyangkut perasaan
emosional seseorang, terutama perasaan yang berhubungan dengan keindahan.
Nilai keindahan yang dimaksudkan tidak hanya dalam bentuk yang dapat dilihat
saja, tetapi bisa juga menyangkut keindahan dari isi atau makna yang terkandung.
Selain itu, terdapat juga beberapa pandangan dari para ahli tentang definisi dari
estetika, antara lain:
1. Luis O. Kattoff:
Sebuah cabang filsafat yang membicarakan definisi, susunan dan
peranan keindahan, khususnya di dalam bidang kesenian.
2. William Halverson
Cabang filsafat yang berkaitan dengan sifat dari nilai-nilai non-moral
khususnya keindahan dan nilai-nilai yang berkaitan dengan seni.
Istilah estetika sebagai ”ilmu tentang seni dan keindahan” pertama kali
dikemukakan oleh seorang filusuf yang berasal dari Jerman, yaitu Alexander
Gottlieb Baumgarten (1714-1762). Keindahan dapat dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu :
1. Keindahan dalam arti yang luas, meliputi keindahan alam, keindahan seni,
keindahan moral, keindahan intelektual dan keindahan mutlak (absolut).
2. Keindahan dalam arti estetis murni, menyangkut pengalaman esetetis
seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dilakukannya.
3. Keindahan dalam arti terbatas hanya menyangkut benda-benda yang
dinikmati oleh penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. (The
Linag Gie, 1996:17-18).
a. Seminar
pertemuan untuk membahas suatu masalah yang dilakukan secara ilmiah.
Pada seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan
makalah atau kertas kerja yang sebelumnya telah di persiapkan.Dalam seminar
biasanya pembahasan berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang sudah
di siapkan dan disusun sebelumnya oleh para pembicara, dan tema pembahasan
harus sesuai dengan permintaan panitia penyelanggara. Inti dari pembahasan
yang telah di tentukan sebelumnya akan dibahas oleh pembicara seminar secara
teoritis dan jika masalah yang dibahas terlalu luas, maka biasanya akan dibagi
menjadi beberapa sub pokok pembahasan.
b. Diskusi Panel
Diskusi Panel merupakan suatu diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin,
sejumlah peserta, dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat
duduk diatur sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti jalannya
diskusi dengan seksama. Setelah berlangsung tanya jawab antara pemimpin dan
peserta, peserta dan pendengar, pemimpin merangkum hasil tanya-jawab atau
pembicaraan, kemudian mengajak pendengar ikut mendiskusikan masalah
tersebut sekitar separuh dari waktu yang tersedia.
c. Simposium
Pertemuan ilmiah untuk mengetengahkan atau membandingkan berbagai
pendapat atau sikap mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah
panitia. Uraian pendapat dalam simposium ini diajukan lewat kertas kerja
yang dinamakan prasaran.
d. Konferensi
Pertemuan yang diselenggaraka oleh organisasi atau badan resmi untuk
membahas suatu masalah
e. Lokakarya (Academic Workshop)
Suatu diskusi dalam bentuk kecil. Memiliki tujuan memecahkan masalah
dengan solusi.
f. Whole Group
Perkumpulan sekelompok orang untuk melakukan pemecahan masalah
dalam jumlah besar. Ada beberapa macam Whole Group antara lain,
rapat,sidang pleno,paripurna, dsb)
g. Informal Debate
Debat yang bersifat informal dengan cara membagi menjadi 2 kelompok,
terdapat pihak pro dan kontra terhadap permasalahan yang akan di
perdebatkan.
h. Muktamar
Pertemuan para ahli ulama atau pejabat setempat dalam menyelesaikan masalah.
i. Diskusi Kelompok
Suatu forum kecil yang biasanya dilakukan oleh siswa maupun mahasiswa
untuk berdiskusi menyelesaikan tugas atau masalah.
2
Sukmawan, Sony.2017.Bahasa Indonesia Sang Saka Budaya.hlm 29
3
Ibid.
mengikuti forum. Ketidak tulusan ini juga berlaku bagi penyaji yang tidak
menyimak pertanyaan peserta, lantas meminta peserta menyampaikan
pertanyaan ulang.
d. Peran yang tidak kalah penting yang terakhir adalah teknisi. Walaupun
teknisi terkadang dipandang sebelah mata, namun pada kenyataannya
teknisi memiliki peran yang sangat penting. Teknisi dibutuhkan untuk
mengontrol dan menyelamatkan jalannya forum dari sisi teknologi. Oleh
karena itu, orang yang menjadi teknisi tidak boleh sembarang orang, mereka
harus benar-benar memiliki keahlian dan profesional dalam menjalankan
tugasnya.
4
Sukmawan, Sony.2017.Bahasa Indonesia Sang Saka Budaya.hlm 35
5
Ibid.
Estetika berbahasa dapat diwujudkan melalui penggunaan bahasa yang
tidak mainstream tetapi tetap mempertahankan kaidah-kaidah yang berlaku dalam
bahasa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 RINGKASAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA