Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
EVOLUSI
yang dibina oleh Ibu Siti Imroatul Maslikah, S.Si., M.Si dan
Bagus Priambodo, S.Si., M.Si., M.Sc.

Oleh :
Kelompok 3
Devi Ayu Mandasari (160342606249)
Lutfita Fitriana (160342606284)
Miftakhul Rahmadani A (160342606253)
Offering GHI-L

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Evolusi merupakan teori yang menerangkan proses perubahan yang terjadi
pada mahluk hidup. Teori evolusi biologi merupakan sebuah teori yang
berupaya untuk menyelidiki penyebab dan proses terbentuknya keragaman
spesies yang ada saat ini ( Widodo, dkk 2003). Teori evolusi menjadi sebuah
teori yang tenar ketika dipopulerkan oleh seorang ilmuan Inggris Chalres
Darwin (1809-1882). Teori evolusi Darwin dihasilkan darisebuah ekspedisi
yang Darwin lakukan pada saat pelayaran menjelajahidaratan maupun lautan
Amerika Selatan. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Darwin,
namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zama aristoteles.
Namun Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang
telah banyak bukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Teori evolusi Darwin
merupakan penyempurna dari teori evolusi sebelum-sebelumnya. Teori evolusi
sudah jauh hari muncul zaman yunani kuno. Pertama kali teori tersebut
dipopulerkan oleh Thales (600 SM), yang menyatakan air adalah induk asal
usul serta sumber adanya sesuatu. Anaximander (611–547 SM0, menyatakan
makhluk hidup berasal dari lumpur yang dipanasi oleh sinar matahari.
Aristoteles (384–322 SM), menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari
benda mati (Abiogenesis), Heraklitus, menyatakan bahwa segala sesuatu
dirubah menjadi bentuk baru.
Semakin berkembangnya zaman, teori evolusi semakin berkembang pula,
seperti halnaya teori evolusi darwin yang menjadi teori evolusi sintesis
modern. Didalam gagasan teori evolusinya yang Darwin jelaskan dalam
bukunya The On the Origin of Species terdapat dua pokok gagasan yang
Darwin jelaskan dalam bukunya tersebut (Luthfi dan Khusnuryani, 2005).
Pertama adalah spesies-spesies yang ada sekarang ini merupakan keturunan
dari spesies moyangnya. Diedisi pertama bukunya, Darwin tidak menggunakan
kata evolusi. Darwin menyebutnya modifikasi keturunan (descent with
modifcation). Gagasan utama yang kedua adalah seleksi alam sebagai
mekanisme modifikasi keturunan (Luthfi dan Khusnuryani, 2005).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana prinsip teori evolusi pre Darwin ?
1.2.2 Bagaimana prinsip teori evolusi Darwin ?
1.2.3 Bagaimana prinsip teori evolusi post Darwin ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui prinsip teori evolusi pada saat pre Darwin.
1.3.2 Untuk mengetahui prinsip teori evolusi pada Darwin.
1.3.3 Untuk mengetahui prinsip teori evolusi pada saat post Darwin.
BAB II
BAHASAN

Selama perjalanan teori evolusi, sejak pertama kali digagas sampai sekarang,
telah mengalami tahapan-tahapan penting. Pada hakekatnya apa yang telah
digagas dan dikembangkan oleh para pakar evolusi itu selalu menampilkan
pemikiran yang bersifat : Sebagai upaya untuk menjelaskan fakta-fakta dan
memadukannya dengan konsep esensial dalam teori evolusi, sehingga teori
evolusi terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu demikian juga
dengan konsep-konsepnya.
 Teori evolusi tidak bertentangan dengan agama manapun di dunia
 Teori evolusi modern dapat menjelaskan proses-proses yang terjadi/
mungkin terjadi pada masa lampau, meskipun sebagian masih bersifat
hipotetik, namun selalu didasarkan pada fakta (fenomena) dan asumsi-
asumsi yang kuat.
Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun
sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Darwin
adalah ilmuwan pertama peletak dasar-dasar ilmiah teori evolusi, karena telah
banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini. Konsep
utama teori Darwin mengenai evolusi adalah tentang seleksi alam yang dianggap
oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa
evolusi. Tahap perkembangan teori Evolusi dibedakan menjadi tiga besar :
1. Masa Pra-Darwin,
2. Masa Darwin, dan
3. Masa Pasca-Darwin
2.1 Teori Pre Darwin
2.2 Teori Darwin
Selama 20 tahun Darwin telah mengumpulkan fakta yang menunjukkan bahwa
evolusi organik terjadi di lingkungan makhluk hidup dan atas dasar fakta tersebut.
Darwin merumuskan wawasannya tentang seleksi alam. Seleksi alam sebagai
suatu peristiwa yang menjelaskan bagaimana terjadinya evolusi organic
(mekanisme evolusi).
Pada seluruh wawasan Darwin tertuang secara utuh dalam karya tulisnya :
“One the Orign of Species by Means of Natural Selection, or the preservation
of Favoured races”. Dikemukakan bahwa evolusi organic terjadi karena
peristiwa seleksi alam. Dalam dunia kehidupan berlakulah Hukum rimba atau
Seleksi alam : Siapa yang kuat dialah yang menang atau dalam istilah ilmiah
dikenal dengan ungkapan “survival of the fittest”. Menurut teori ini, di alam
terdapat makhluk hidup yang beranekaragam baik tumbuhan maupun hewan.
Keanekaragaman tersebut meliputi struktur, tingkah laku maupun aktifitas,
keanekaragaman itu terlihat mulai tingkatan filum, kelas, spesies dan bahkan
antar individu satu induk.
Masa Seleksi Alam (Darwin, Wallace)
Organisme di bumi yang beraneka ragam itu merupakan hasil dari seleksi
alam. Kondisi alam yang selalu berubah (dinamik), baik yang berupa faktor
nirhayat (abiotik) maupun hayat (biotik), adalah sebagai penyeleksi. Individu
yang mampu menyesuaikan diri (karena kuat, tahan penyakit, dsb) terhadap
perubahan alam akan dapat bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu
akan terseleksi (tereliminasi, mati). Struktur dan fungsi tubuh makhluk yang
telah lolos dari seleksi merupakan sifat yang akan diwariskan kepada generasi
penerusnya.
 Charles Robert Darwin
Darwin mempelajari variasi yang terdapat pada berbagai burung jenis
merpati yang dipelihara (domestikasi) oleh para penggemar burung di
Inggris. Darwin menemukan berbagai variasi, seperti : merpati gundul,
merpati jambul, merpati pos, merpati ekor merak, pouter, dsb.
- Waktu itu Darwin menganggap bahwa variasi itu adalah spesies (ini
tidak betul setelah ditemukan definisi spesies). Semua variasi itu
dinyatakan sebagai peristiwa spesiasi (pembentukan spesies baru) yang
berasal dari moyang merpati, yaitu merpati liar (rock pigeon) yang masih
banyak hidup di Inggris.
- Melakukan observasi tentang asal-usul burung di kepulauan Galapagos.
Sasaran pengamatannya adalah burung finch (emprit branjangan). Darwin
menemukan fakta bahwa berbagai spesies finch, berdasarkan pada tempat
hidup (habitat khusus) dan jenis makanannya, terdapat variasi pada
struktur paruh mereka.
Gambar 2.3 Tiga belas jenis burung Finch yang ditemukan di kepulauan
Galapagos, meskipun mirip tetapi merupakan spesies yang berbeda (Strickberger,
2000).
Darwin Memfokuskan Pada Adaptasi
Segera setelah kembali dari penjelajahannya (tahun 1836), Darwin
mulai mengevaluasi kembali semua yang teramati selama pelayarannya. Ia
mulai memahami adanya keterkaitan antara munculnya spesies baru
dengan proses adaptasi lingkungan. Menurutnya, spesies baru muncul dari
bentuk nenek moyangnya melalui akumulasi adaptasi yang terjadi secara
bertahap terhadap lingkungan hidup yang berbeda.
Sebagai contoh, jika suatu sawar geografis (seperti selat yang
memisahkan pulau-pulau di lautan) mengisolasi dua populasi suatu spesies
tunggal, kedua populasi tersebut semakin lama semakin berbeda dalam
penampakan, karena masing-masing populasi akan menyesuaikan dirinya
dengan keadaan lingkungan lokalnya. Hipotesis asal mula spesies ini
memperkirakan bahwa selama beberapa generasi, dua populasi akan
menjadi cukup berbeda, sehingga bisa dipisahkan menjadi dua spesies
yang berbeda.
Akhirnya, dari kajian yang dilakukan selama bertahun-tahun setelah
pelayaran Darwin, para ahli biologi menyimpulkan bahwa faktor itulah
yang terjadi pada burung finch di kepulauan Galapagos. Satu di antara
banyak perbedaan pada burung finch itu adalah paruhnya, yang telah
diadaptasikan dengan makanan khas yang tersedia pada pulau-pulau
tempat mereka tinggal.

Gambar 2.3.1 Burung Finch asli kepulauan Galapagos. Kepulauan


Galapagos mempunyai total 13 spesies burung Finch yang hubungan
kekerabatannya sangat dekat, beberapa hanya ditemukan pada sebuah pulau.
Perbedaan yang paling menyolok di antara spesies-spesies ini adalah pada
paruhnya, yang diadaptasikan. untuk jenis makanan tertentu (a) burung Finch
darat besar (Geospiza magnirostris) memiliki paruh besar yang diadaptasikan
untuk memecah biji-bijian (b). burung Finch pohon yang berukuran kecil
(Camarhynchus parvulus) menggunakan paruhnya untuk memakan serangga (c).
burung Finch pelatuk (Camarhynchus pallidus) menggunakan duri kaktus atau
ranting kecil sebagai alat untuk mendeteksi rayap dan serangga pelubang kayu
lainnya (Cambell, 2003).
 Melihat adanya keanekaragaman makhluk hidup, tetapi tidak tahu kenapa
hal itu bisa terjadi.
Konsep Darwin tentang spesiasi ini ditulisnya sebagai buku yang
berjudul : The Origin of Species by Means Natural Selection and
Preservation of The Fits in Struggle for Life, pada tahun 1844.
o Menurut Darwin evolusi terjadi karena adanya seleksi alam (faktor alam
yg mampu menyeleksi makhluk hidup. Adaptasi merupakan penyebab
terjadinya seleksi alam (mekanisme seleksi alam). Ia juga mengoreksi
pendapat Lamarck tentang jerapah. Jerapah yang berleher panjang
berasal dari yang berleher panjang pula, sedangkan yang berleher pendek
musnah.
Faktor yang menyebabkan evolusi (mekanisme evolusi adalah seleksi
alam).
o Dari teori yang ada, Darwin menyusun bukti-bukti dan mengemukakan
suatu teori untuk menjelaskan bagaimana evolusi tersebut berlangsung.
Ia menjelaskan data, yang dikatakannya sebagai bukti, sebagai berikut :
1. Kecepatan reproduksi semua spesies (jenis) melebihi kecepatan
penambahan persediaan makanan.
2. Semua organisme menunjukkan variasi, tidak ada dua individu
dalam satu jenis yg persis sama.
3. Semakin banyak individu memiliki peluang untuk hidup, tetapi
karena keterbatasan makanan, tiap individu harus berjuang
mempertahankan hidup, yang didukung oleh : ukuran tubuh,
kekuatan, kemampuan lari, atau ciri apapun untuk bertahan yang
menyebabkan individu punya kelebihan tehradap yang lain.
4. Ciri yang mendukung kemampuan bertahan hidup akan diwariskan
kepada generasi berikutnya.
5. Sepanjang masa geologik, variasi-variasi yang mampu bertahan
akan menghasilkan perbedaan yang kian nyata, dan terbentuklah
jenis baru.
Selanjutnya Darwin menyatakan inti (konsep pokok) teori evolusi dapat
dibagi menjadi beberapa pokok berikut ini :
1. Variasi pada tumbuhan dan hewan merupakan suatu variasi
karateristik yang muncul dalam penampakan fenotip organisasi
tersebut.
2. Rasio pertambahan terjadi secara geometrik, yaitu jumlah setiap
spesies relatif tetap. Hal ini terjadi karena banyak individu yang
tersingkir oleh predator, perubahan iklim dan proses persaingan.
3. Struggle for existance (usaha yang keras untuk bertahan )
merupakan suatu usaha individu organisme untuk bertahan hidup.
Individu dengan variasi yang tidak sesuai untuk kondisi-kondisi
yang umum di alam, akan tersingkir. Adapun individu-individu
dengan variasi yang menguntungkan dapat melanjutkan
kehidupannya dan memperbanyak diri dengan berproduksi.
4. The survival of fittest, ketahanan didapat dari organisme yang
memiliki kualitas paling sesuai dengan lingkungan. Individu-
individu yang dapat hidup akan mewariskan variasi-variasi tersebut
kepada generasi berikutnya.
Seiring dengan berkembangnya pengetahuan biologi pada abad ke-
18, pemikiran evolusi Darwin mulai menelusuri kembali pemikiran
beberapa filsuf seperti Pierre Maupertuis (1745) dan Erasmus
Darwin (1796). Pemikiran biologiawan Jean-Baptiste Lamarck
tentang transmutasi spesies juga memiliki pengaruh yang kuat. Charles
Darwin merumuskan pemikiran seleksi alamnya pada tahun 1838 dan
masih mengembangkan teorinya pada tahun 1858 ketika Alfred Russel
Wallace mengirimkannya teori yang mirip, melalui suratnya "Surat dari
Ternate". Keduanya diajukan ke Linnean Society of London sebagai dua
karya yang terpisah. Pada akhir tahun 1859, publikasi Darwin, On the
Origin of Species, menjelaskan seleksi alam secara detail dan
memberikan bukti yang mendorong penerimaan luas evolusi dalam
komunitas ilmiah.
 Sir Alfred Russel Wallace
Dari hasil perjalanannya ke Malaysia, Borneo, Sulawesi dan Maluku,
dia melihat perbedaan fauna di Indonesia bagian Barat dan Timur, yang
dibatasi dengan garis imajiner membentang dari utara laut antara pulau
Kalimantan dengan pulau Sulawesi, membentang ke selatan membelah
selat Lombok. Laut yang disebut sebagai pembatas ini merupakan laut
yang dalam. Fauna Kalimantan dan Bali ke barat bersubtipe Malesia yang
merupakan tipe flora Asia, sedangkan fauna Sulawesi dan Lombok ke
timur bersubtipe Australasia, mirip fauna Australia.
Ia juga menyatakan persetujuannya pada konsep Survival of the fittest
(siapa yang kuat dia yang menang) seperti yang dikemukakan oleh
Darwin.
Beberapa Catatan Tentang Seleksi Alam adalah sebagai berikut.
1. Pentingnya populasi dalam evolusi. Populasi adalah sekumpulan
kelompok individu yang saling kawin dan termasuk ke dalam suatu spesies
tertentu serta berbagi tempat di daerah geografi yang sama. Suatu populasi
adalah satuan terkecil yang dapat berkembang. Seleksi alam melibatkan
interaksi antara individu dalam lingkungannya, seleksi alam bekerja pada
populasi, bukan pada individu. Evolusi dapat diukur hanya dengan melihat
perubahan dalam pembagian relatif variasi dalam satu populasi selama
beberapa generasi.
2. Seleksi alam akan memperbesar atau memperkecil variasi yang dapat
diwariskan. Seperti kita lihat, suatu organisme bisa dimodifikasi melalui
hal-hal yang dialaminya sendiri selama masa hidupnya, dan ciri yang
didapatkan seperti itu bahkan mungkin lebih mengadaptasikan organisme
tersebut dengan lingkungannya, tetapi tidak ada bukti bahwa ciri-ciri atau
sifat-sifat yang didapat selama hidup itu dapat diwariskan. Kita harus
membedakan antara adaptasi yang didapat oleh organisme melalui
tindakannya sendiri, dengan adaptasi yang diwariskan dan berkembang
dalam suatu populasi selama beberapa generasi sebagai akibat dari seleksi
alam.
3. Ciri khas seleksi alam tergantung pada situasi ; faktor lingkungan berbeda
dari suatu tempat ke tempat lain dan dari suatu masa ke masa lain. Suatu
adaptasi dalam suatu situasi mungkin tidak berguna atau bahkan
merugikan pada keadaan lain yang berbeda, beberapa contoh akan
memperkuat kualitas seleksi alam yang tergantung pada situasi.
2.3 Teori Post DarwinDarwin, C. (1959). The Origin of Species by Means of
Natural Selection. London: John Murray.
Daftar Pustaka
Darwin, C. (1959). The Origin of Species by Means of Natural Selection. London:
John Murray.
Campbell, N.A., Jane B.R., Lawrence G.M. 2003. Biologi. Edisi Kelima, Jakarta:
Luthfi, M. J. dan A. Khusnuryani. 2005. “Agama dan Evolusi: Konflik
atau Kompromi” dalam jurnal Kaunia Vol. 1 No. 1 2005. Campbell,
N.10-7 K A., Jane B.R., Lawrence G.M. 2003. Biologi. Edisi Kelima,
Jakarta: Erlangga.
Widodo, Lestari, U., Amin, M. 2003. Evolusi. FMIPA UM.

Anda mungkin juga menyukai