BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendahuluan
Sejak dahulu kala manusia selalu mempertanyakan asal-usul kehidupan dan dirinya.
Jawaban sementara atas pertanyaan tersebut ada tiga altenatif, yaitu penciptaan,
transformasi, atau evolusi biologi.
Definisi evolusi biologi bermacam-macam tergantung dari aspek biologi yang dikaji.
Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi
pada makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup
secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang lama dan diturunkan, sehingga lama
kelamaan dapat terbentuk species baru: evolusi adalah perubahan frekuensi gen
pada populasi dari masa ke masa; dan evolusi adalah perubahan karakter adaptif
pada populasi dari masa ke masa. Evolusi telah mempersatukan semua cabang ilmu
biologi.
Idea tentang terjadinya evolusi biologis sudah lama menjadi pemikiran manusia.
Namun, di antara berbagai teori evolusi yang pernah diusulkan, nampaknya teori
evolusi oleh Darwin yang paling dapat teori . Darwin (1858) mengajukan 2 teori
pokok yaitu spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup
sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi alam. Perkembangan tentang teori
evolusi sangat menarik untuk diikuti. Darwin berpendapat bahwa berdasarkan pola
evolusi bersifat gradual, berdasarkan arah adaptasinya bersifat divergen dan
berdasarkan hasilnya sendiri selalu dimulai terbentuknya varian baru.
Dalam perkembangannya teori evolusi Darwin mendapat tantangan (terutama dari
golongan agama, dan yang menganut paham teori penciptaan Universal Creation),
dukungan dan pengkayaan-pengkayaan. Jadi, teori sendiri juga berevolusi sehingga
teori evolusi biologis yang sekarang kita kenal dengan label Neo Darwinian dan
Modern Sintesis, bukanlah murni seperti yang diusulkan oleh Darwin. Berbagai
istilah di bawah ini merupakan hasil pengkayaan yang mencerminkan pergulatan
pemikiran dan argumentasi ilmiah seputar teori evolusi: berdasarkan kecepatan
evolusi (evolusi quasi dan evolusi quantum); berdasarkan polanya (evolusi gradual,
evolusi punctual, dan evolusi saltasi) dan berdasarkan skala produknya (evolusi
makro dan evolusi mikro).
Topic yang akan dibahas dibawah ini meliputi perkembagan teori evolusi Darwin dan
implikasi dari teori evolusi biologi Darwin terhadap cara pandang kita tentang
keberadaan makhluk dan alam semesta.
B.
Rumusan Masalah
2.
Revolusi Darwinian
3.
Bukti-bukti evolusi
4.
C.
Tujuan
1.
2.
3.
BAB II
PEMBAHASAN TEORI
B.
REVOLUSI DARWINIAN
1.
Sejarah Darwin
b.
dua spesies yang berbeda. Dari kajian-kajian yang dilakukan bretahun-tahun setelah
pelayaran Darwin, para ahli biologi telah menyimpulkan bahwa inilah yang terjadi
pada burung fich di Galapagos itu. Satu diantara banyak perbedaan pada
burung finh itu adalah paruhnya, yang telah dia daptasikan dengan makanan khas
yang tersedia pada pulau tempat mereka tinggal. Darwin mengantisipasi bahwa
menjelaskan bagaimana adaptasi seperti itu mucul, penting bagi pemahaman
evolusi.
Pada awal tahun 1844-an Darwin telah mengetahui bagian-bagian penting
dari teorinya mengenai seleksi alam sebagai mekanisme evolusi. Akan tetapi, ia
masiuh belum mempublikasikan pemikirannya itu. Kesehatannya pada waktu itu
dalam keadaan buruk, dan ia jarang sekali meninggalkan rumah. Namun demikian,
ia tidak teisoslasi dari komunitas ilmiah. Terkenal sebagai seseorangnaturalis karena
surat dan specimen yang dikirimnya ke Britania Raya selama pelayaran
kapal beagle, Darwin sering sekali mengadakan korespondensi dan mendapat
kunjungan dari Lyell Henslow, dan para sains lainnya.
2.
a.
yang hidup pada zaman dahulu kala. Ketika turunan organisme itu terpencar ke
berbagai habitat yang berbeda selama jutaan tahun, organisme itu akan
mengakumulasi modifikasi atau adaptasi, yang beraneka ragam, yang membuat
mereka menjadi cocok dengan suatu cara hidup tertentu.
Dalam pandangan Darwinian, sejarah kehidupan diibaratkan sebagai sebuah
pohon dengan banyak sekali cabang yang memunculkan cabang-cabang yang lebih
kecil lagi dari batang yang sama, terus sampai ke ujung ranting yang paling muda,
suatu symbol keanekaragaman organisme hidup, pada setiap titik percabangan
pohon evolusi itu terdapat nenek moyang dimiliki bersama oleh semua garis cabang
evolusi dari titik percabangan tersebut. Spesies yang erat sekali hubungannya,
seperti singa dan harimau, memiliki banyak sifat dan ciri yang sama karena garis
turunan nenek moyangnya sama sampai kecabang terkecil pada pohon kehidupan
itu. Banyak cabang evolusi bahkan cabang utama sekalipun merupakan ujung buntu
sekitar 99% dari semua spesies yang pernah hidup di bumi ini sudah punah.
Bagi Darwin, hirarki alamiah dari skema Linneaus mereflesikan geneologi
bercabang dari pohon kehidupan dengan organisme pada level taksonomik yang
berbeda dihubungkan melalui turunan dari nenek moyang yang sama. Jika kita bisa
mengakui bahwa singa dan harimau lebih erat hubungan kekerabatannya di
bandingkan antara singa dan kuda, maka kita telah mengakui bahwa evolusi telah
meninggalkan dalam bentuk derajat kekerabatan yang berbeda diantar spesies
modern. Karena taksonomi adalah penemuan manusia dengan sendirinya. Akan
tetapi, bersama dengan banyak bukti lain, implikasi taksonomi pada evolusi tidak
mungkin keliru. Analisis genetik, misalnya membeberkan bahwa spesies yang
seperti singa dan harimau, meskipun sangat erat hubungankekeluargaannya atas
dasar ciri anatominya dan kriteria lain, memang merupakan kerabat dekat dengan
latar belakang hereditas yang sangat mirip.
b.
Semua spesies memiliki potensi fertilitas yang sedemikian besar sehingga jumlah
populasinya akan meningkat secara eksponensial jika semua individu yang
dilahirkan berhasil berproduksi dengan baik.
Populasi cenderung menjadi stabil dalam jumlah kecuali ada fluktusi musiman.
Individu-individu dalam suatu populasi sangat jauh berbeda dalam hal ciri-ciri
khasnya; tidak akan ada dua individu yang persis sama
Produksi individu yang lebih banyak dibandingkan dengan yang dapat didukung oleh
lingkungan akan mengakibatkan adanya persaingan untuk mempertahankan
keberadaan individu di dalam populasi itu, sehingga hanya sebagian keturunan yang
dapat bertahan hidup pada setiap generasi.
Kelangsungan hidup dalam perjuangan untuk mempertahankan hidup tidak terjadi
secara acak, tetapi bergantung sebagian pada susunan sifat terwarisi dari individu
yang bertahan hidup. Individu yang mawarisi sifat-sifat baik yng membuat individuindividu
tersebut
cocok
dengan
lingkungannya,
besar
kemungkinan
akan
c.
perubahan dalam pembagian relative variasi dalam suatu populasi selama beberapa
generasi.
Hal pokok lainnya mengenai seleksi alam adalah bahwa seleksi alam hanya
akan memperbesar atau memperkecil variasi yang dapat di wariskan. Seperti yang
telah kita lihat bahwa suatu organisme bisa di modifikasi melalui hal-hal yang
dialaminya sendiri selama masa hidupnya, dan ciri yang didapatkan seperti itu
bahkan mungkin lebih mengadaptasikan organisme tersebut dengan lingkungannya,
tetapi tidak ada bukti bahwa ciri-ciri atau sifat-sifat yang didapat selama maa hidup
itu dapat diwariskan. Kita harus membedakan antara adaptasi yang didapatkan oleh
organisme melalui tindakannya sendiri, dan adaptasi yang diwariskan yang
berkembang dalam suatu populasi selama beberap generasi sebagai akibat dari
seleksi alam.
Juga harus ditekankan bahwa ciri khas seleksi alam tergantung pada situasi:
factor lingkungan berbeda dari satu tempat ketempat lain dari dari suatu masa ke
masa yang lain.suatu adaptasi dalam suatu situasi mungkin tidak berguna atau
bahkan merugikan pada keadaan lain yang berbeda.
C.
BUKTI-BUKTI EVOLUSI
Beberapa orang menolak Darwinisme dan menganggapnya sebagai hanya
sebuah teori. Taktik untuk menghilangkan pandangan evolusi mengenai kehidupan
ini memiliki dua kekurangan yaitu; pertama, taktik tersebut gagal untuk memisahkan
dua tuntutan Darwin, bahwa spesies modern berkembang dari bentuk nenek
moyangnya, dan bahwa seleksi alam adalah mekanisme utama untuk evolusi ini.
Kesimpulan bahwa kehidupan telah berkembang didasarkan pada bukti-bukti
sejarah.
Teori adalah unpaya kita untuk menjelaskan fakta-fakta dan memadukannya
dengan konsep yang mencakup semuanya. Teori ilmiah mengalami evaluasi dan
pembaharuan secara terus menerus. Sesungguhnya, para saintis akan membuang
konsep evolusi seandainya fakatanya tidak konsisten dengan pengamatan
dilapangan. Namun demikian, seiring dengan berkembangnya biologi, pnemuan-
1.
Biogeografi
Penyebara geografis spesies (biogeografi) merupakan hal yang pertama kali
memberi ide akan adanya evolusi kepada Darwin. Pulau-pulau memiliki banyak
spesies tumbuhan dan hewan yang bersifat indigenous (asli, tidak ditemukan d
tempat lain). Namun sangat erat erat hubungan kekerabatannya dengan spesies di
daratan utama terdekat di pulau-pulau sekitarnya. Beberapa pertanyaan muncul.
Kenapa dua pulau dengan lingkungan yang sangat mirip di tempat yang berbeda di
Bumi ini dihuni bukan oleh spesies yang memiliki hubungan kekerabatan yang
sangat erat, tetapi oleh spesies secara taksonomi terkait dengan tumbuhan dan
hewan pada dareatan yang terdekat, dimana liungkungan seringkali sangat
berebeda.
Meskipun
pola
geografi
seperti
itu
tidak
sesuai
jika
seseorang
Catatan fosil
Pergantian (suksesi) bentuk fosil sesuai dengan apa yang diketahui dari jenis
bukti lain mengenai cabang utama keturunan dalam pohon kehidupan. Sebagai
contoh, bukti-bukti dari bidang biokimia, biologi molekuler, dan biologi sel
menempatkan
prokariota
sebagai
nenek
moyang
semua
kehidupan
dan
dari semua vertebrata lain, kemudian disusul oleh amfibia, di ikuti oleh reptilian,
kemudian mamalia dan burung. Urutan ini sesuai dengan sejarah keturunan
vertebrata sebagaimana diungkapkan oleh banyak jenis bukti yang lain. Sebaliknya,
ide bahwa semua spesies diciptakan satu demi satu pada waktu yang hamper
samamempertkirakan bahwa semua kelas vertebrata akan muncul pertama kali
pada catatan fosil pada bebatuan dalam umur yang sama, yang ternyata berlawanan
dengan apa yang sesungguhnya di amati oleh para ahli paleontology.
Pandangan Darwinian mwngwnai kehidupan juga memperkirakan bahwa
transisi evolusioner harus meninggalkan tanda-tanda dalam catatan fosil. Para ahli
paleontology telah menemukan banyak bentuk transisi yang menghubungkan fosil
yang lebih dengan spesies modern. Sebagai contoh fosil peralihan menghubungkan
masa lalu dengan masa sekarang yaitu seekeor ikan paus yang berkembang dari
nenek moyang yang hidup di darat, suatu transisi evolusioner yang mninggalkan
banyak tanda, termasuk bukti-bukti fosil. Para ahli paleontology yang melakukan
penggalian di Negara mesir dan Pakistan berhasil mengidentifikasi paus yang sudah
punah yang memiliki tungkai belakang. Pada bebarapa tahun ini,
Para peneliti telah menemukan paus yang telah menjadi fosil yang
menghubungkan mamalia air dengan leluhurnya yang hidup di daratan yang di
tunjukkan pada tulang kaki basilosaurus yang sudah menjadi fosil, salah satu dari
paus kuna itu. Paus tersebut sudah menjadi hewan air yang tidak lagi menggunakan
kakinya untuk menyokong badannya dan untuk berjalan. Tulang kaki paus fosil yang
lebih tua yang bernama ambulocetus lebih kuat dan kokoh.
Ambulocetus mungkin merupakan hewan amfibia yang hidup
di darat dan di air. (perhatikan gambar)
3.
Anatomi perbandingan
Pewarisan dengan modifikasi sangat jelas terlihat pada kemiripan anatomi
pada spesies yang di kelompokkan ke dalam kategori taksonomi yang sama.
Sebagai contoh, banyak elemen kerangka yang sama menyusun tungkai depan
manusia, kucing, paus, kelelawar dan semua mamalia lain, meskipun tungkai
tersebut memiliki fungsi yang sangat berbeda. (lihat gambar). Tentunya, cara terbik
untuk membangun infrastruktur sayap kelelawar bukan merupakan cara terbaik
untuk membangun sirip paus. Perbedaan anatomi seperti itu tidak masuk akal jika
struktur tersebut secara unik direkayasa dan tidak saling berhubungan. Suatu
penjelasan yang lebih mungkin adalah bahwa kemiripan dasar tungkai depan ini
adalah akibat dari di turunkannya senua mamalia dari satu nenek moyang yang
sama. Tungkai depan, sayap, sirip, dan lengan dari mamalia yang berbeda adalah
variasi dari pokok struktur dasar yang sama. Akibat fungsi yang berbeda pada setap
spesies, maka struktur dasarnya dimodifikasi.
Kemiripan dalam ciri khusus yang dihasilkan dari nenek moyang yang sama
disebut homologi. Dan tanda-tanda anatomis evolusi seperti itu disebut struktur
homolog. Anatomi perbandingan konsisten dengan semua bukti-bukti lain dalam
memberikan bukti bahwa evolusi adalah suatu proses pemodelan ulang dimana
struktur nenek moyang yang berfungsi dalam suatu kapasitas di modifikasi ketika
mereka mengemban fungsi baru.
Struktur
homolog:
tanda-tanda
arsitektur
seperti
yang
kita
leluhur
yang
sama
dimodifikasi
menjadi beberapa struktur untuk mengemban berbag I jenis fungsi yang berbeda.
Beberapa struktur homolog yang paling menarik adalah organ vestigial (organ
sisa yang tidak berguna lagi) yaitu struktur dengan arti penting yang kecil, jika ada,
bagi organisme tersebut, organ vestigial merupakan sisa-sisa historis dari struktur
yang memiliki fungsi penting pada leluhurnya.
4.
Embriologi perbandingan
Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat akan mengalami
tahapan yang sama dalam perkembangan embrionya. Semua embrio vertebrata
akan mangalami suatu tahapan dimana mereka memiliki kantung insang pada
bagian samping tenggorokannya. Pada tahapan perkembangan ini, persamaan pada
ikan, katak, ular, burung, manusia, dan semua vertebrata lain jauh lebih terlihat dari
pada
perbedaannya.
Sementara
perkembangan
itu
berlangsung,
berbagai
vertebrata menjadi semakin bervariasi, dan akhirnya akan memiliki ciri khas pada
kelasnya. Pada ikan, misalnya kantung insang berkembang menjadi insang; pada
vertebrata darat, struktur embrio tersebut akan dimodifikasi untuk fungsi-fungsi lain,
seperti
saluran
eustachius
yang
menghubungkan
telinga
tengah
dengan
tahapan
perkembangan
ikan,
kemudia
tahapan
amfibia,
dan
seterusnya. Ontogeny dapat memberikan petunjuk untuk filogeni tetapi penting untuk
di ingat bahwa semua tahapan perkembangan bisa berubah sepanjang rentetan
proses evolusi yang panjang.
Tanda-tanda
evolusi
dari
embriologi
5.
Biologi molekuler
Hubungan evolusi diantara spesies di cerminkan dalam DNA dan proteinnya,
dalam gen dan produk gennya. Jika dua spesies memiliki pustaka gen dan protein
dengan urutan monomer yang sangat bersesuaian, urutan itu pasti disalin dari nenek
moyang yang sama. Jika dua pragraf yang panjang adalah sama meskipun ada
penggantian satu huruf dibeberapa tempa, tentunya kita akan mengatakan bahwa
paragraph itu berasal dari satu sumber yang sama.
Biologi molekuler mendukung pemikiran Darwin yang paling berani, bahwa
semua bentuk kehidupan saling berhubungan sampai tingkat tertentu melalui
cabang-cabang keturunan dari organisme yang paling awal. Bahkan organisme yang
secara taksonomi berbeda jauh seperti manusia dan bakteri, memiliki bebrapa
protein yang sama, misalnya sitokrom suatu protein yang terlibat dalam respirasi
seluler pada semua spesies aerob. Mutasi telah menggantikan asam amino di
beberapa tempat pada protein tersebut selama perjalanan panjang evolusi, tetapi
molekul sitokrom pada semua spesies sangat mirip dalam struktur dan fungsi.
Suatu kode genetik yang sama merupakan bukti yang tak terbantahkan
mengenai fakta bahwa semua kehidupan saling berhubungan. Dengan demikian,
bahsa kode genetik telah diturunkan melalui semua cabang pohon kehidupan sejak
permulaan munculnya kode genetik tersebut pada bentuk kehidupan yang lebih
awal. Dengan demikian, biologi molekuler telah menambahkan babak terbaru pada
bukti-bukti bahwa evolusi adalah dasar kesatuan dan keanekaragaman kehidupan.
Namun banyak pihak terutama dari kalangan gereja yang tetap menolak teori
evolusi ini.
Charles Darwin menyimpulkan, berbagai keragama yang ia amati di alam,
sebetulnya memiliki nenek moyang yang sama. Ketika ia mempublikasikan
bukunya The Origin of Species By Means Natural Selection atau terjemahan
bebasnya, asal usul spesies-berdasarkan seleksi alam pada tahun 1859,
dunia ilmu pengetahuan serta gereja geger. Ketika itu, dengan berani Darwin
menyampaikan kesimpulan yang dinilai hanya spekulasi. Gereja yang
menganut faham penciptaan sempurna, langsung mengecam teori evolusi tsb.
Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, terbukti teori evolusi
yang diperkenalkan Darwin hampir semuanya benar secara ilmiah. Ilmu
genetika modern juga menegaskan kembali teori Darwin itu.
Karena itulah peneliti terkemuka di dunia dan penemu struktur DNA, James
Watson memberikan penilaian dan bobot tinggi dalam ilmu biologi terutama
evolusi terhadap Darwin : Bagi saya, Charles Darwin merupakan tokoh yang
paling penting.
James Watson adalah ilmuwan paling terkemuka abad ini dalam teknik
rekayasa genetika. Bersama rekannya Francis Crick pada tahun 1953 yang
lalu, keduanya mempublikasikan penemuannya yakni struktur DNA yang terdiri
dari spiral ganda. Dalam DNA itu, Watson dan Crick menemukan pola
susunan unsur kimia, yang merupakan kode pemrograman genetik semua
makhluk hidup. Kode DNA tersusun dari empat macam nukleotida, yakni
Adenin, Thymin, Cyanin dan. Guanin, yang disebut huruf penyusun kode
genetika. Polymer inilah yang menentukan pembentukan DNA dan sekaligus
juga evolusi makhluk hidup. Watson dan Crick menerima anugerah Nobel
untuk kedokteran bagi temuannya ini pada tahun 1962.
Selain Darwin, pada saat yang hampir bersamaan Gregor Mendel, seorang
pendeta dari Austria juga melakukan penelitian sifat herediter pada tanaman,
dengan melakukan persilangan beberapa jenis tanaman kacang. Ia
mengirimkan satu eksemplar hasil penelitian persilangannya kepada Darwin.
Akan tetapi pakar sejarah ilmu pengetahuan Ernst Peter Fischer menceritakan
nasib laporan itu : Hukum genetika, belum dikenal oleh Darwin. Memang
diketahui, bahwa Darwin menerima satu eksemplar laporannya, tapi juga
diketahui ia tidak sempat membukanya. Artinya, ia tidak kenal hukum
herediter, dan tentu saja tidak dapat membuat gambaran mengenai
mekanisme genetika.
Hasil penelitian sifat herediter Mendel dan penemuan struktur DNA oleh
Watson dan Crick membuat para ahli evolusi biologi dapat memecahkan
rahasia evolusi sejenis burung gelatik yang diamati Darwin di pulau
Galapagos. Dari struktur DNA para peneliti bukan hanya dapat mengikuti
mekanisme evolusi, melainkan juga mengetahui bagaimana organisme
berubah tampilannya. Dewasa ini diketahui, teori mutasi gen sebagai pemicu
evolusi ternyata tidak tepat. Sebab gen makhluk hidup memiliki kemampuan
yang jauh lebih hebat dari yang dibayangkan. Untuk melakukan perubahan,
gen ibaratnya dengan cerdik mengaktifkan saklar yang mematikan atau
menghidupkan protein tertentu dalam sel.
Dengan pengetahuan terbaru dalam ilmu rekayasa genetika, yakni
menghidupkan atau mematikan fungsi protein atau asam amino tertentu untuk
memicu evolusi, teori Darwin mengenai evolusi yang berjalan lambat puluhan
ribu atau jutaan tahun juga dipatahkan. Sekarang semakin sering diamati
evolusi secara real time. Dapat dituntaskannya proyek genome manusia, yang
menunjukan bahwa manusia hanya memiliki 21.000 gen, nyaris sama dengan
gen tikus menunjukan, bahwa sebetulnya tidak ada apa yang disebut gen
manusia. Organisme dapat diibaratkan seperti sebuah buku. Untuk
menciptakan buku baru tidak perlu diciptakan tulisan baru, cukup menukar dan
mengubah kalimatnya, jadilah buku baru.
perubahan. Jika saya tahu bahwa gen manusia memiliki sifat tertentu, hal ini
tidak berarti saya bisa mengubahnya atau saya dapat menciptakan manusia
yang direkayasa secara genetika. Sebuah organisme adalah rancang bangun
yang amat rumit. Praktis tidak ada kemungkinan, secara terarah melakukan
mutasi tanpa menimbulkan dampak sampingan.
Tapi sejumlah ilmuwan pakar rekayasa genetika telah melangkah cukup jauh.
Periset genetika Ian Wilmut dari Inggris misalnya, pada tahun 1996 berhasil
melakukan kloning domba Dolly. Atau pakar biokimia Craig Venter dari AS
yang memimpin perusahaan Celera Genomic, melakukan proyek pemetaan
genom manusia dengan biaya sendiri. Wawasannya menyangkut evolusi juga
sering terdengar seperti amat gegabah. Venter sesumbar : Mungkin
kedengarannya seperti fiksi ilmiah. Tapi disain dan spesifikasi seleksi genetika
akan menggantikan teori evolusi Darwin.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil penulisan makalah ini, kami dapat menyimpulkan tentang asal mula
kehidupan yang di centuskan pertama kalinya oleh Charles Darwin yang
menganggap bahwa manusia lahir dari nenek moyang yang bermula dari satu
spesies kemudian terjadi perubahan dalam waktu sangat lama yaitu ikan, kemudian
naik ke darat menjadi reptil dan seterusnya hingga menjadi manusia yang
sempurna. Tapi ilmuan setelah Chrales Darwin menganggap bahwa klaim ini di
anggap salah dan Darwin juga tak bisa berkata apa-apa ketika ditanya awal
munculnya sebuah spesies.
Tapi, sesuatu tidak akan bisa bahkan mustahil muncul dengan sendirinya
atau muncul secara kebetulan. Semua itu pasti ada yang menciptakan dari
ketiadaan, dialah Allah SWT yang menciptkan langit dan bumi serta isinya yang
didesain secara lengkap dan sempurna.
B.
Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
secara penulisan maupun secara materi. Oleh karena itu, kamio sangat
mebgharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun agar
makalah ini bisa berguna bagi mereka yang memerlukan dan untuk masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dw.de/teori-evolusi-darwin-dan-biologi-modern/a-4027489-0