Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR PENGOPERASIAN

STERILISASI DENGAN AUTOKLAF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


INSTITUT
KESEHATAN MITRA
BUNDA
Ditetapkan:
Ketua Institut Kesehatan Mitra Bunda
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
04 Januari 2021

dr. Mawardi Badar, MM


TUJUAN Untuk sterilisasi alat pada percobaan mikrobiologi
A. Persiapan muatan.
1. Barang yang akan disterilkan harus dilindungi terhadap
kontaminasi partikel atau debu selama sterilisasi dan
terhadap mikroba setelah sterilisasi.
2. Muatan harus dipersiapkan sedemikian rupa agar tersedia
ruang yang memadai anhtara barang-barang, sehingga
udara dan kondensat dapat dibuang secara efektif
PROSEDUR 3. Bila barang ditempatkan dalam kotak logam atau baki
logam maka permukaan datar dari kotak atau baki tidak
boleh bersentuhan satu sama lain, dan tidak juga dengan
permukaan dalam dari rongga strerilisasi.
4. Bila barang dibungkus, bahan pembungkus harus tembus
uap dan udara. bahan pembungkus yang cocok digunakan
antara lain adalah kertas perkamen, kain sintetis atau kain
kasa. Pembungkus yang tidak cocok antara lain adalah
bahan yang dapat melepas serat seperti kasa kapas, muslin
atau kertas. Dapat juga digunakan foil logam dengan
syarat pembungkusan harus longgar agar dapat
membiarkan pengaliran udara dan penetrasi uap air
kedalam bungkusan

B. Penghilangan udara
1. Autoklaf harus diperiksa setiap hari terhada kebocoran
dengan cara sebagi berikut:
 Rongga udara dievakuasi sampai tekanan 50 mmHg
atau lebih rendah, katup vakum ditutup dan pompa
dihentikan
 Setelah satu menit manometer dibaca dan waktu dicatat.
setelah 10 menit dibaca kembali. selisih pembacaan
pertama dan kedua tidak lebih dari 20 mm Hg
2. Pada barang-barang berpori harus dilakukan siklus
berpulsa (lihat butir3.1). Jumlah pulsa hendaknya
ditetapkan bagi setiap muatan yang dibakukan.
3. Terhadap muatan tak berpori juga dilakukan siklus
berpulsa meskipun penghilangan udara tidak sulit. Siklus
berpulsa tidak direkomendasikan untuk rakitan filter
membran dan cairan yang dapat mendidih.
4. Setelah penghilangan udara ber akhir, pengujian

Institut Kesehatan Mitra Bunda | Standar Operasional Prosedur


kebocoran rongga steril harus dilakukan, dan hanya
setelah itu autoklaf dapat digunakan untuk muatan berpori

C. Pemanasan udara
1. Setelah udara dihilangkan, uap air dialirkan kedalam
rongga sterilisasi hingga mencapai tekanan yang
dinginkan, pada titik ini waktu tunggu mulai dihitung.
Seluruh muatan harus mencapai suhu sterilisasi yang
ditetapkan.
2. Waktu tunggu harus ditentukan untuk setiap jenis
muatan. Dianjurkan agar mensterilkan muatan yang telah
distandarisasi dan mengikuti waktu tunggu secara
seragam dalam pelaksanaan rutin.

D. Waktu sterilisasi
1. Waktu sterilisasi dihitung setelah waktu tunggu berakhir
2. Waktu sterilisasi minimum adalah:
 30 menit untuk suhu 115°-116°
 20 menit untuk suhu 121°-123°
 10 menit untuk suhu 126°-129°

E. Pendinginan muatan
1. Untuk muatan berisi cairan, setelah waktu sterilisasi
berakhir, tekanan uap dalam rongga sterilisasi dan jaket
ditrunkan atau dibiarkan turun perlahan-lahan sampai
tekanan atmosfir dicapai. Setelah itu udara steril
dialihkan kedalam rongga sterilisasi hingga suhu ruangan
cukup rendah untuk ditangani secara aman.
2. Air pendingin oleh disirkulasikan melalui jaket untuk
mempercepat pendinginan, tetapi hal ini dilakukan hanya
bila tekanan dalam ruangan telah mencapai tekanan
atmosfir.
3. Untuk muatan selain cairan, setelah waktu sterilisasi
berakhir, barang-barang dikeringkan dengan jalan
menurunan tekanan uap dala ronga sterilisasi secara
cepat hingga mencapai tekanan atmosfir, dengan cara
menghilangkan vakum dirongga sterilisasi sambil
mengalirkan udara steril. Bila perlu, panas dapat
diberikan dalam jaket ruangan.
4. Apabila muatan telah kering, kondisi vakum dan atau
pemanasan dengan jaket (bila digunakan) dihentikan dan
udara steril disirkulasikan kedalam rongga sterilisasi
hingga suhu muatan turun, agar dapat ditangani secara
aman

F. Mengeluarkan muatan
Barang yang telah disterilkan untuk penggunaan proses
aseptis dikeluarkan dalam ruang steril.

Institut Kesehatan Mitra Bunda | Standar Operasional Prosedur

Anda mungkin juga menyukai