MIKROBIOLOGI
Penanggung Jawab:
ACARA 2
Kelompok 1
Penanggung Jawab :
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
2
digunakan pada proses elektrolisis. Keuntungan yang didapatkan dari
penggunaan metode ini yakni, waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi
relative lebih cepat, daya listrik yang digunakan sedikit, rangkaian alat
yang digunakan sederhana, reaktoreletrolisis dapat dibuat sesuai dengan
kebutuhan, serta dapat digunakan kembali. Keuntungan lain dari metode
elektrosterilisasi yaitu desinfeksi dapat digantikan dengan klorinasi yang
dihasilkan dari gas klorin yang berbahaya (Okochi, 1997).
Studi lain yang diambil oleh penulis adalah karya dari Alqum dan
Nono Tarsono dengan judul “Pemanfaatan Autoclave Model 1925x
Sebagai Alat Suling dengan Model Kondensor Graham dan Kondensor
Allihn untuk Mendukung Praktikum Mahasiswadi Laboratorium Produksi
Tanaman II Politeknik Negeri Lampung” yang menjelaskan tentang
autoclave model 1925x yang digunakan untuk mesterilisasi suatu benda
menggunakan tekanan uap bersuhu 250℉ dan bertekanan 17 psi setara
dengan 121℃, 15 lbs selama kurang lebih 15 menit.
Peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui mengetahui
kemampuan autoclave model 1925x selain alat sterilisasi dapat
dioptimalisasi fungsinya sebagai alat suling minyak atsiri, untuk
mengetahui rendemen minyak atsiri yang dihasilkan autoclave model
1925x.
3
III. METODE
- Autoclave listrik
- Autoclave kompor
B. Prosedur Kerja
4
Kabel disambungkan ke stop kontak
Diisikan air sampai tanda batas besi yang ada pada tabung besar
5
Dimasukkan kembali tabung kecil serta peralatan yang akan
disterilisasi
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
7
Gambar Cara Kerja
1. Autoclave listrik - isi autoklaf dengan air tepat pada batas yang
ditentukan
8
- nyalakan autoklaf, diatur timer dengan
waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C
B. Pembahasan
1. Autoclave listrik
Autoklaf pertama kali ditemukan pada tahun 1879 oleh
Charles Chamberland. Autoklaf berasal dari bahasa Yunani yang
artinya adalah auto berarti diri dan clavis yang berarti kunci. Meski
demikian, autoklaf kini merujuk pada alat sterilisasi. Khususnya
dalam dunia medis, maupun teknik lainnya. Di dalam dunia medis
sendiri seiring berjalannya waktu kini muncul autoklaf listrik.
Autoklaf listrik memiliki berbagai keunggulan bila
dibandingkan dengan autoklaf konvensional. Khususnya dari
sumber energi panas yang digunakan. Autoklaf konvensional
masih menggunakan api atau kompor sebagai tenaga penghasil
panas. Sementara untuk autoklaf listrik sumbernya berasal dari
aliran listrik.
9
2. Autoclave kompor
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam
alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi, menggunakan
uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya
1,5 – 2 atm dengan suhu 121°C dan lama sterilisasi yang dilakukan
biasanya 15-20 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak
dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan
meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang
akan membunuh microorganisme. Autoklaf terutama ditujukan
untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi
oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan
antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada
kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri
tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100°C, yang
merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu
121°C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana
sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik
pada suhu 65°C.
Autoclave kompor merupakan autoklaf konvensional yang
menggunakan api dari kompor sebagai tenaga penghasil panasnya.
Cara Pemakaian :
- Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air
dalam autoklaf, jika air dari batas yang ditentukan, maka
dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil
destilasi/steril untuk menghindari terbentuknya kerak dan
karat.
- Masukkan alat dan bahan.
- Tutup dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar
tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf dan nyalakan.
10
- Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi
seluruh bagian autoklaf, klep pengaman ditutup
(dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan
waktu 15-20 menit dimulai sejak tekanan mencapai 1,5-2
atm dan nyalakan timer.
- Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan
turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan
(jarum pada preisure gauge/penunjuk tekanan menunjuk ke
angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan
keluarkan isinya dengan hati-hati.
11
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
https://alatlaboratorium105.blogspot.com/2017/06/alat-sterilisasi-
laboratorium-yang-umum.html diakses 10 November 2021
Djayasinga, R., Fitriany, K. 2020. Penambahan Sistem Aliran Listrik Paralel Pada
Metoda Elektrosterilisasi Untuk Meningkatkan Hasil Sterilisasi Media
Perbenihan Kuman. Jurnal Analis Kesehatan.
http://www.ejurnal.poltekkes-
tjk.ac.id/index.php/JANALISKES/article/view/2463
https://nurhabibah01.blogspot.com/2014/02/v-
behaviorurldefaultvmlo.html diakses 10 November 2021
(0n-line), https://www.fulkihasya.com/blog/cara-sterilisasi-menggunakan-
autoclave diakses 10 November 2021
13
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.
14
LAMPIRAN
2. Autoclave kompor
15
JOB DESCRIPTION
16
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
ACARA 2
Kelompok 2
Penanggung Jawab :
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
2
III. METODE PRAKTIKUM
A. Alat
- Autoclave listrik
- Autoclave kompor
B. Prosedur
1. Autoclave listrik
Alat dan bahan yang akan disterilisasi ditutup kertas dan plastik lalu
dimasukkan ke dalam kotak.
.
3
2. Autoclave kompor
Alat dan bahan yang akan disterilisasi ditutup kertas dan plastik lalu
dimasukkan ke dalam autoclave.
.
4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Alat sterilisasi yang umum digunakan adalah oven untuk sterilisasi kering
dan autoclave untuk sterilisasi dengan uap bertekanan. Autoclave adalah alat untuk
mensterilkan alat dan bahan praktikum mikrobiologi menggunakan uap air panas
bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 1,5 atm-2 atm dengan suhu
121°C dan lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15-20 menit. Terdapat 2 jenis
autoclave, yaitu autoclave listrik dan autoclave kompor. Autoclave listrik dapat
berjalan secara otomatis, sementara autoclave kompor dioperasikan secara manual.
5
Gambar Cara Kerja
1. Autoclave listrik - Sambungkan autoclave ke sumber
listrik
- Isi air menggunakan air aquades hingga
besi terendam
- Alat yang akan disterilisasi dibungkus
plastik lalu masukkan ke dalam box
autoclave
- Kunci autoclave dan rapatkan katup
- Nyalakan autoclave dan proses
sterilisasi akan berjalan secara otomatis
2. Autoclave kompor - Isi air hingga batas garis pada autoclave
- Masukkan alat yang akan disterilisasi
- Tutup autoclave dan kencangkan baut
pengaman
- Nyalakan kompor dan tunggu air
mendidih hingga uapnya memenuhi
bagian autoclave
- Ketika sudah mencapai zona hijau,
rapatkan katup dan nyalakan timer
selama 15 menit
- Jika tekanan mencapai zona merah,
buka katup hingga kembali ke zona
hijau
- Setelah timer selesai, buka katup dan
tunggu tekanan turun lalu buka baut
pengaman
- Keluarkan alat yang telah steril dengan
hati-hati
6
B. Pembahasan
1. Autoclave listrik
Autoclave listrik merupakan alat sterilisasi dengan pemanas
menggunakan tenaga listrik atau sumber arus listrik. Umumnya autoclave ini
sudah dilengkapi dengan timer dan juga sensor temperatur (thermostat).
Keunggulan autoclave ini adalah dapat berjalan tanpa perlu pemantauan secara
intensif. Hal ini karena pada autoclave sudah terdapat timer yang bisa diatur
sesuai dengan keinginan. Selain itu sensor panas juga sangat membantu dalam
pengaturan suhu sterilisasi secara otoamtis. Pada autoclave listrik, air yang
digunakan untuk sterilisasi harus menggunakan air aquades.
2. Autoclave kompor
Pada autoclave kompor panas dihasilkan dari api menggunakan
kompor. Suhu (temperatur) dan tekanan pada saat sterilisasi dapat disesuaikan
dengan mengatur volume atau besarnya api dari kompor dan dengan mengatur
katup autoclave. Pada autoclave kompor, suhu dan tekanan harus diatur secara
manual sehingga ketika proses sterilisasi memerlukan pemantauan secara
7
intensif. Ketika penunjuk tekanan mencapai zona merah, maka katup autoclave
harus dibuka dan dibiarkan hingga turun ke zona hijau kembali. Air yang
digunakan pada sterilisasi menggunakan autoclave kompor dapat menggunakan
air biasa atau air keran.
8
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran untuk praktikum sterilisasi dan kondisi aseptis akan lebih baik apabila
metode dan alat yang digunakan lebih beragam. Pada praktikum, hanya digunakan
mesin autoclave untuk melakukan sterilisasi. Sementara masih terdapat banyak cara
lain yang dapat dilakukan. Oleh karena itu, masih dapat dilakukan uji sterilisasi
menggunakan cara lainnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Adji, D., & Larashanty, H. 2007. Perbandingan efektivitas sterilisasi alkohol 70%,
inframerah, otoklaf dan ozon terhadap pertumbuhan bakteri bacillus
subtilis. Jurnal Sain Veteriner, 25(1).
Istini, I. 2020. Pemanfaatan Plastik Polipropilen Standing Pouch sebagai Salah Satu
Kemasan Sterilisasi Peralatan Laboratorium. Indonesian Journal of
Laboratory, 2(3), 6.
Titis, N., Anwar, A., & Pramesti, P. 2017. Laporan Praktikum Mikrobiologi
Sterilisasi dan Media Pembenihan.
10
LAMPIRAN
No Keterangan Gambar
1. Autoclave listrik
2. Autoclave kompor
11
JOB DESCRIPTION
12
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
ACARA 2
Kelompok 3
Penanggung Jawab :
A. Latar Belakang
B. Tujuan
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang
digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121 0C (250 0F).
Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15
Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit
untuk 121 0C. (Marino and Benjamin, 1986)
3
III. METODE
A. Alat
B. Prosedur
Buka tutup autoclave , isi dengan aquades hingga besi yang ada di
dalemnya terendam.
Diangkat alat dengan kurentang dan buang air dalam sterilisator, serta
bersihkan alat
4
2. Sterilisasi dengan autoclave kompor
5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Alat sterilisasi yang umum digunakan adalah autoclave listrik dan autoclave kompor.
6
- Isi autoclav dengan air hingga mencapai garis
batas.
- Masukkan panci ke dalam autoclave.
- Masukkan alat/bahan yang akan disterilisasi,
alat dan bahan yang digunakan harus sudah
tertutup rapat menggunakan kertas dan plastik,
apabila alat tersebut ada lubangnya maka
lubangnya harus ditutup menggunakan kapas.
- Tutup autoclave, lalu tutup katup pengatur
uap agar uap dapat terkumpul di dalam
autoclave.
- Tunggu hingga jarum pada pengukur suhu
mencapai pada garis hijau.
- Jika sudah sampai pada garis hijau, hitung
timer hingga 15 menit.
- Lalu katup dibuka dan tunggu hingga jarum
pada pengukur suhu menunjukkan angka 0.
- Buka dan ambil alat/bahan yg sudah
disterilkan.
B. Pembahasan
1. Autoclave listrik
7
pekerjaan persiapan media akan sia-sia dan kemungkinan dapat menyebabkan
kerusakan total pada autoklaf. (Pratomo,2017)
2. Autoclave kompor
8
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebaiknya ketika melakukan sterilisasi alat dan media pada autoklaf,
hendaknya selalu menjaga kebersihan baik sebelum maupun sesudah
menggunakan autoklaf. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya masuknya
mikroorganisme kedalam media. Dengan demikian membuat peralatan menjadi
gagal dalam proses sterilisasi (alat tidak steril)
9
DAFTAR PUSTAKA
Marino, FJ and F Benjamin. 1986. Industrial sterilization. In: Kenneth E. Avis, Leon
Lachman, and Herbert A (editors). Pharmaceutical Dossage Form: Parenteral
Medications. Vol 2. Marcel Dekker Inc. New York. p. 2-4
Nurminah, M. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas serta
Pengaruhnya terhadap Bahan yang Dikemas, Fakultas Pertanian, Jurusan
Teknologi Pangan, Universitas Sumatera Utara.
Tri Hardono dan Kuat Supriyadi. 2020. Modifikasi Autoclave Berbasis Atmega328
(Suhu). Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, Vol 01 No. 2.
10
LAMPIRAN
11
JOB DESCRIPTION
12
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
ACARA II
STERILISASI DAN KONDISI ASEPTIS
Kelompok 4
Penanggung Jawab:
A. Latar Belakang
1
B. TUJUAN
Tujuan dari praktikum acara ini yaitu untuk mengetahui proses sterilisasi dan
metodenya serta kondisi aseptik.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
3
melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah
mikroba). (Suriawira, 2005)
d. Sterilisasi dengan panas lembab biasanya dilakukan dalam suatu bejana logam
yang disebut autoklaf. Sterilisasi ini dilakukan dengan uap air jenuh bertekanan 15
lb/in2 (15 Psi/ Pound square inch) selama +15 menit pada suhu 121°C. Suhu
tersebut merupakan suhu sterilisasi terbaik untuk bahan-bahan yang akan
disimpan dalam waktu yang cukup lama. Hubungan antara tekanan dan suhu
tersebut hanya berlaku bagi tempat-tempat pada permukaan laut. Untuk tempat-
tempat diatas permukaan laut diperlukan tekanan yang lebih tinggi untuk
mencapai suhu yang sama.
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan
bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu
121 0C (250 0F). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15
pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan
biasanya 15 menit untuk 121 0C. (Marino and Benjamin, 1986)
Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan
mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf. Setelah
semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara ditutup sehingga
tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang
sesuai,maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur.
Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun
perlahan hingga mencapai 0 Psi. Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan
mencapai 0 Psi. (Marino and Benjamin, 1986; Lukas, 2006)
4
III. METODE
A. Alat
- Autoclave listrik
- Autoclave kompor
B. Prosedur Kerja
5
Alat dan bahan yang telah steril dikeluarkan dan disimpan ditempat yang
aman
Dinyalakan kompor dan tunggu hingga air mendidih sekitar 15-20 menit,
dimulai sejak tekanan mencapai 1,5-2 atm
Dibuka katup autoclave ketika suhu sudah berada di angka 0 dan bagian
klop pengaman dapat dibuka
Dikeluarkan alat yang telah disterilkan dan disimpan pada tempat yang
aman.
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Aseptis atau kondisi aseptis adalah suatu keadaan bebas dari kontaminasi
mikroorganisme. Dalam aseptis permukaan benda, lingkungan atau produk dijaga
agar bebas dari kontaminasi. Bakteri, virus dan jamur mikroorganisme dijaga agar
tidak dapat hidup atau berkembang biak. Proses aseptis tidak membuat kondisi
steril, hanya saja menjaga peralatan/ruangan tetap dalam kondisi steril.
Alat sterilisasi yang umum digunakan ialah dilakukan dengan cara fisik,
kimia, dan mekanik. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan cara
pemanasan dan radiasi. Sterilisasi kimia dilakukan dengan menggunakan bahan
kimia yang dapat membunuh mikroba seperti alkohol, klorin, iodium, hidrogen
peroksida, dan detergent. Sterilisasi secara mekanik dapat dilakukan dengan
penyaringan (filtrisasi). Sterilisasi pemanasan terdapat dua jenis yaitu pemanasan
kering dan pemanasan basah. Pemanasan dapat dilakukan dengan cara pemijaran
langsung, perebusan, sterilisasi kering (oven), sterilisasi dengan uap panas
bertekanan (autoclave). Sedangkan sterilisasi dengan radiasi dilakukan
menggunakan sinar UV.
7
- Atur waktu dan suhu yang diinginkan
- Hidupkan autoclave dengan menaikan
saklar yang terdapat pada panel
kontrol
- Terdapat dua lampu indikator yang
menyala yaitu power dan heating.
Saat pemanasan berlangsung, timer
belum akan memulai menghitung
- Setelah proses pemanasan mencapai
suhu yang diinginkan, indikator
heating akan mati, dan indikator
sterilisasi akan menyala. Timer nyala
sesuai yang telah ditentukan
- Proses sterilisasi selesai ditandai
dengan bunyi alarm dan timer
menunjuk angka 0
- Matikan autoclave, lepaskan kabel
power dan buka katup pelepas
tekanan untuk menurunkan tekanan
hingga 0
- Setelah tekanan turun dan suhu
normal, buka tutup autoclave dan
keluarkan dari dalam autoclave
8
2. Autoclave Kompor - Cek volume air dalam autoclave
- Memasukan air/aquades sampai batas
garis
- Masukan drum sterilisasi kedalam
wadah.
- Masukan benda yang akan disterilkan
pada pelat di drum sterilisasi
- Tutup autoclave dan kencangkan
katup dan wadah tertutup dengan
kunci pas.
- Setting waktu dan suhu pada
autoclave. Batas suhu sterilisasi ada
pada zona yang berwarna hijau. Timer
dimulai
- Ketika batas suhu sudah berada di
zona merah, katup dibuka agar turun
ke zona hijau. Kompor menyala
sampai 15 menit.
- Setelah proses sterilisasi berakhir dan
suhu menjadi dingin, alat steril
ditempatkan di laminer.
B. Pembahasan
1. Autoclave listrik
9
ini berjalan dengan baik, maka autoklaf bisa kita tinggalkan untuk melakukan
pekerjaan yang lainnya. Kelemahannya apabila salah satu pengatur tidak
bekerja, maka pekerjaan persiapan media akan sia-sia dan kemungkinan
mengakibatkan kerusakan total pada autoklaf. (Gilang, 2003)
2. Autoclave kompor
Autoklaf merupakan alat yang digunakan dalam sterilisasi
menggunakan uap dalam tekanan. Dalam autoklaf uap berada dalam keadaan
jenuh, dan peningkatan tekanan mengakibatkan suhu yang tercapai menjadi
lebih tinggi. Sterilisasi cara ini menggunakan suhu 121 0C selama 15-20 menit
dengan tekanan 1 atm. Tekanan yang lebih besar akan dibutuhkan pada
tempat-tempat yang lebih tinggi dari permukaan laut. Udara yang berada
dalam autoklaf harus dikeluarkan semuanya untuk memperoleh suhu yang
diinginkan (1210C).
Alat dan bahan yang disterilkan dengan cara ini akan dilewati oleh uap
panas selama proses sterilisasi berlangsung. Sehingga bahan-bahan yang
disterilkan dengan cara ini harus yang bersifat permeabel terhadap uap panas
dan tidak rusak pada suhu 110-1210C. Panas lembab sangat efektif untuk
mensterilkan bahan dan alat meskipun pada suhu yang tidak terlalu tinggi,
karena ketika uap air berkondensasi pada bahan dan alat yang disterilkan,
dilepaskan panas sebanyak 686 kalori per gram uap air pada suhu 121 0C.
Sterilisasi cara ini efektif untuk semua mikroorganisme, baik vegetatif mapun
spora.
10
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13
14
JOB DESCRIPTION
15
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
ACARA 2
STERILISASI DAN KONDISI ASEPTIS
Kelompok 5
Penanggung Jawab:
Anggita Fahrani Putri A1F020041
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Autoclave
Autoclave adalah suatu bejana yang dapat ditutup, yang diisi dengan uap
panas dengan tekanan tinggi. Suhu didalamnya dapat mencapai 115°C hingga
125°C dan tekanan uapnya mencapai 2-4 atm. Alat tersebut merupakan ruang uap
berdinding rangkap yang diisi dengan uap jenuh bebas udara dan dipertahankan
pada suhu serta tekanan yang ditentukan selama periode waktu yang dikehendaki.
Waktu yang diperlukan untuk sterilisasi tergantung pada sifat bahan yang
disterilkan, tipe wadah dan volume bahan. Kondisi yang baik digunakan untuk
sterilisasi adalah pada 15 Psi dan temperatur 121°C selama 15 menit. Agar
penggunaan autoclave efektif, uap air harus dapat menembus setiap alat yang
disterilkan. oleh karena itu, autoclave tidak boleh terlalu penuh, agar uap air benar-
benar menembus semua area. (Adji, Dhirgo dkk, 2007)
2
panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga tercapai tekanan
normal. (Anggari, Catur Putri, 2008)
3
III. METODE
A. Alat
B. Prosedur
1. Autoclave listrik
4
Setelah kabel disambungkan, tombol power pada autoclave
dinyalakan dan tunggu 15-20 menit pada suhu 121°C dihitung sejak
tekanan mencapai 1,5-2 atm dan autoclave berhenti bekerja
Air disisihkan hingga tanda batas besi yang terdapat pada tabung
besar
5
Kompor dinyalakan dan tunggu hingga air mendidih dengan
perkiraan waktu 15-20 menit dihitung sejak dicapainya tekanan 1,5-
2 atm
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
7
berbunyi, maka tunggu tekanan
dalam kompartemen turun
hingga sama dengan tekanan
udara di lingkungan (jarum pada
pressure gauge menunjuk ke
angka nol). Kemudian klep-klep
pengaman dibuka dan keluarkan
isi autoclave dengan hati-hati
2. Autoclave kompor a. Mengisi panci luar dengan air
(akan lebih baik dengan aquades
untuk menghindarkan
pengendapan Ca yang biasa
terdapat pada air ledeng)
sebanyak 1L untuk autoclave
kecil dan 1,5L untuk autoclave
besar.
b. Media yang akan disterilkan
dimasukkan ke dalam panel dan
atur posisi panci dengan
memperhatikan alur tempat
saluran uap pada tutup panci lalu
kunci tutup dengan membiarkan
katup pengeluaran uap dalam
keadaan terbuka.
c. Nyalakan kompor.
d. Hingga air mendidih dan
menghasilkan uap air yang
mulai keluar dari katup
pengluaran uap. Biarkan uap
keluar selama 5 menit
(minimum) untuk mengeluarkan
udara yang terperangkap dalam
autoclave, lalu tutup katup
pengeluaran uap.
e. Amati kenaikan temperature dan
tekanan.
f. Setelah tekanan mencapai 1,5-2
atm, jaga keadaan tekanan
dengan mengatur besar kecilnya
api kompor secara manual.
g. Matikan kompor setelah waktu
sterilisasi tercapai.
h. Uap dikeluarkan sedikit-sedikit
dengan mengatur katup
pengeluaran uap.
i. Buka kunci dan keluarkan panci
8
yang berisi media setelah
tekanan turun sampai 0.
B. Pembahasan
1. Autoclave listrik
2. Autoclave kompor
Autoclave sederhana yang menggunakan sumber uap dari pemanasan air yang
ditambahkan ke dalam autoclave dengan memanfaatkan panas (api) dari kompor.
Pada autoclave kompor, tekanan dan temperatur diatur dengan jumlah panas dari
api. Dengan begitu, autoclave kompor memiliki kelemahan yaitu diperlukan
penjagaan dan pengaturan panas secara manual selama proses sterilisasi dilakukan.
Tetapi autoclave ini juga memiliki keuntungan, diantaranya yaitu bentuknya yang
sederhana, harga yang relatif lebih murah dibandingkan autoclave yang
menggunakan listrik dan juga autoclave jenis ini tidak tergantung dengan aliran
listrik serta lebih cepat dibandingkan dengan autoclave listrik yang seukuran dan
setara.
9
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
Keterangan Gambar
Autoclave listrik
Autoclave kompor
12
JOB DESCRIPTION
13
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
ACARA 2
STERILISASI DAN KONDISI ASEPTIS
KELOMPOK 6
Penanggung Jawab:
Raka Tegas Lingga Adi Putra A1F020023
A. Latar Belakang
Sterilisasi dapat didefinisikan sebagai proses yang secara efektif membunuh atau
menghilangkan mikroorganisme yang dapat berpindah (seperti jamur, bakteri, virus)
dari permukaan peralatan. Mikroorganisme dapat dikendalikan yaitu dihambat atau
dimatikan dengan menggunakan berbagai proses. Metode sterilisasi dapat dibagi
menjadi dua kelompok umum yaitu fisik dan kimia meskipun sterilisasi dapat dicapai
dengan bahan kimia tertentu, umumnya metode fisik lebih handal. Salah satu metode
paling efektif untuk mematikan mikroorganisme menggunakan suhu tinggi. Salah
satu alat sterilisator yang menggunakan metode panas uap bertekanan adalah
autoclave. Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam peralatan dan
perlengkapan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas pada
umumnya 15 Psi dan dengan suhu 121℃. Lama sterilisasi yang dilakukan selama 15
menit.
Pada penelitian kali ini, akan dilakukan sebuah percobaan proses sterilisasi
menggunakan dua jenis autoclave, yaitu autoclave listrik dan autoclave kompor.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur masing-
masing autoclave dalam sterilisasi, apa perbedaannya, dan bagaimana indicator
keberhasilan dari proses sterilisasi yang telah dilakukan.
B. Tujuan
A. Sterilisasi
B. Autoclave
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan
yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
Autoklaf digunakan untuk mensterilkan alat/media dengan uap panas dan tekanan
tertentu yang dapat membunuh mikroorganisme. Beberapa media atau bahan yang
tidak disterilkan dengan autoklaf adalah bahan tidak tahan panas seperti serum,
vitamin, antibiotik, dan enzim, pelarut organik, seperti fenol, buffer dengan
kandungan detergen, seperti SDS. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi
atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121°C (250°F). Jadi tekanan yang bekerja ke
seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi² (15 Psi = 15 pounds per square
inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121° C.
C. Mikroba
III. METODE
A. Alat Dan Bahan
- Autoclave listrik
- Autoclave kompor
b. Bahan yang digunakan:
- Air aquades
- Plastik/kertas pembungkus
B. Prosedur kerja
Dinyalakan tombol power, tunggu 15-20 menit dimulai sejak tekanan mencapai 1,5-2
atm dan autoclave berhenti bekerja
Alat dan bahan yang telah steril dikeluarkan dan simpan di tempan yang aman
Diisikan air sampai tanda batas besi yang ada di tabung besar
Dimasukkan kembali tabung kecil serta alat dan bahan yang akan disterilisasi
Penutup atas autoclave ditutup, dipastikan klop-klop pengaman dikunci sejajar dan katu
uap ditutup juga
Dinyalakan kompor dan ditunggu sampai air mendidih, waktunya sekitar 15-20 menit
dimulai sejak tekanan mencapai 1,5-2 atm
Dibuka katup autoclave ketika jarum suhu diangka 0 dan bagian klop-klop pengaman
dibuka juga
Alat dan bahan yang telah steril dikeluarkan dan simpan di tempan yang aman
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
1. Autoclave Listrik
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan
yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
Autoklaf digunakan untuk mensterilkan alat/media dengan uap panas dan tekanan
tertentu yang dapat membunuh mikroorganisme. Beberapa media atau bahan yang
tidak disterilkan dengan autoklaf adalah bahan tidak tahan panas seperti serum,
vitamin, antibiotik, dan enzim, pelarut organik, seperti fenol, buffer dengan
kandungan detergen, seperti SDS. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi
atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121°C (250°F).
Autoklaf listrik adalah salah satu jenis autoklaf yang banyak digunakan
untuk sterilisasi alat-alat laboratorium. Autoklaf jenis ini telah dibuat sedemikian
rupa karena diperlukan efisiensi kerja yang dilakukan pada saat proses sterilisasi.
Penggunaan autoklaf listrik sendiri dirasa lebih praktis, alasannya karena tidak
diperlukan perhatian yang lebih untuk mengamati dan memprediksi tingkat suhu dan
tekanan di dalam autoklaf ketika proses sterilisasi. Seorang peneliti hanya perlu
mengatur suhu dan tekanan sekali sebelum memasukkan alat dan bahan yang akan di
sterilisasi. Suhu dan tekanan yang telah dimasukkan di awal sterilisasi, akan stabil
dan konstan hingga waktu yang diinginkan.
➢ Timer
Fungsi: untuk mengatur waktu yang diinginkan selama proses sterilisasi.
➢ Katup Uap
Fungsi: mengeluarkan uap air saat proses sterilisasi berlangsung.
➢ Pengukur tekanan.
Fungsi: untuk menunjukkan tekanan yang ada didalam autoklaf pada saat
proses sterilisasi.
➢ Tombol on/off
Fungsi: untuk menghidupkan dan mematikan autoklaf.
➢ Termometer
Fungsi: untuk menunjukkan suhu yang ada di dalam autoklaf.
➢ Sumber panas
Fungsi: membantu proses perubahan energy listrik menjadi energy panas.
➢ Skrup pengaman
Fungsi: menjaga tekanan uap dan suhu didalam autoklaf selama proses
sterilisasi.
➢ Daya angsa
Fungsi: menunjukkan batas bagi penambahan air aquades yang diperlukan
untuk sterilisasi.
➢ Vacum
Fungsi: menghisap udara dan uap dari ruang sterilisasi.
2. Autoclave Kompor
Autoclave kompor adalah salah satu jenis autoclave yang umum digunakan
untuk proses sterilisasi alat dan bahan praktikum mikrobiologi di laboratorium.
Adapun prinsip kerja yang digunakan alat ini sama dengan jenis autoklaf listrik, yaitu
mengubah energi listrik menjadi energy panas. Energi panas disalurkan ke air, air
menjadi mendidih dan menghasilkan uap air, uap air berkumpul dan meningkatkan
tekanan. Udara terdorong keluar dan suhu terus meningkat dan dikontrol sesuai
kebutuhan. Panas dari uap air yang mendidih dan tekanan tinggi akan dikontrol pada
rentan waktu tertentu sehingga bisa membunuh mikroba pada suhu 100 hingga
134°C. Adapun bagian-bagian dari autoklaf kompor antara lain seperti, skrup
pengaman, ambang batas air aquades, katup udara, thermometer, pengukur tekanan
dan besi pembuka.
Perbedaan nyata yang dapat diketahui dari autoklaf listrik dan autoklaf
kompor antara lain seperti:
➢ Penggunaan alat dan mesin yang digunakan untuk menaikan suhu dan tekanan
didalam autoklaf.
Pada autoklaf kompor, kompor adalah alat yang berperan menaikkan suhu dan
tekanan selama proses sterilisasi. Sedangkan pada autoklaf listrik, telah diset
sedemikian rupa pada autoklaf dimana fungsinya hampir sama dengan oven,
terdapat mesin didalam autoklaf yang melakukan tugas untuk menaikkan suhu
dan tekanan pada autoklaf.
➢ Perbedaan cara penanganan sterilisasi.
Pada autoklaf listrik, tingkat suhu dan tekanan yang telah diatur sebelum
memasukkan alat dan bahan yang telah dibungkus untuk disterilisasi, akan
relative stabil hingga waktu yang telah ditentukan. Seorang peneliti hanya
perlu menunggu hingga proses sterilisasi selesai. Sedangkan pada autoklaf
kompor diperlukan perhatian lebih ketika proses sterilisasi berlangsung,
perubahan suhu dan tekanan dapat terjadi dengan cepat dan berulang kali,
sehingga seorang peneliti harus memastikan suhu dan tekanan tetap stabil
dengan membuka tutup katup udara pada autoklaf agar didapatkan hasil yang
diinginkan.
Indikator keberhasilan pada proses sterilisasi pada autoklaf kompor sama dengan
autoklaf listrik. Alat dan bahan yang selesai di sterilisasi akan panas ketika dipegang
dan timbul uap air pada bungkus kemasan. Hal ini menandakan bahwa suhu dan
tekanan yang telah diberikan sudah berhasil membunuh mikroba.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil dan pembahasan diatas, yaitu
antara lain seperti perbedaan antara autoklaf listrik dan autoklaf kompor (pada
autoklaf kompor tidak terdapat tombol on/off dan timer, proses sterilisasi autoklaf
listrik yang lebih praktis dibandingkan dengan autoklaf kompor karena tidak
diperlukan perhatian lebih untuk mengatur suhu dan tekanan pada saat proses
sterilisasi). Indikator keberhasilan sterilisasi adalah terciptanya kondisi yang steril,
yaitu kondisi yang bebas dari mikroba. Dengan penggunaan autoklaf yang baik dan
benar sesuai prosedur kerja yang telah dijelaskan diatas maka akan didapatkan hasil
yang diinginkan.
B. Saran
Istini. 2020. Pemanfaatan Plastik Polipropilen Standing Pouch Sebagai Salah Satu
Kemasan Sterilisasi Peralatan Laboratorium. Hal. 41-43. Dalam: Indonesian
Journal Of Laboratory Vol. 2. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Hardono, Tri dan Supriyadi, Kuat. 2020. Modifikasi Autoclave Berbasis Atmega328.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.
Cristin, Dina. 2013. Pengaruh Suhu Dan Lama Sterilisasi Metode Panas Basah Dan
Panas Kering Terhadap Viskositas Dan Daya Sebar Basis Gel Alginat. Skripsi.
Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Boleng, D. T. 2015. Bakteriologi. Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah
Malang. Malang.
LAMPIRAN
Gambar 3. Gelas beker sebagai alat yang akan digunakan untuk disterilisasi
Gambar 4. Autoclave kompor
JOB DESCRIPTION
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
ACARA 2
Kelompok 7
Penanggung Jawab :
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Mengetahui proses sterilisasi dan metodenya serta kondisi aseptis
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
2
III. METODE
A. Alat
• Autoclave listrik
• Autoclave kompor
B. Prosedur kerja
1. Autoclave listrik
3
2. Autoclave kompor
Diisikan air sampai dengan batas yang sesuai yang ada di autoclave
4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Kondisi aseptis merupakan kondisi dimana bebas dari mikroorganisme,
yang dilakukan dengan segala upaya untuk mencegah terjadi kontaminasi pada
alat, kemasan, maupun bahan pangan yang akan di uji.
5
- Matikan ketika timer sudah
berbunyi, dan tunggu tekanan di
dalam turun hingga sama dengan suhu
ruangan. Kemudian klep pengaman
dibuka agar sisa uap air keluar.
Kemudian sekrup dibuka dengan
bersebrangan, lalu buka dari belakang,
dan keluarkan alatnya
6
B. Pembahasan
7
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat yang biasa digunakan dalam proses sterilisasi adalah autoclave listrik
maupun autoclave kompor yang mengandalkan tekanan uap yang dihasilkan.
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Persada Mandiri, Andaru. 2020. Pengertian, Fungsi, Prinsip Kerja, dan Cara
Menggunakan Autoclave. Bogor.
9
LAMPIRAN
10
JOB DESCRIPTION
11
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
ACARA 2
Kelompok 8
Penanggung Jawab :
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
2
III. METODE PRAKTIKUM
A. Alat
- Autoclave listrik
- Autoclave kompor
B. Prosedur Kerja
3
Dinyalakan tombol power, tunggu 15-20 menit dimulai sejak
tekanan mencapai 1,5-2 atm dan autoclave berhenti bekerja
4
2. Sterilisasi dengan autoclave kompor
Diisikan air sampai tanda batas besi yang ada di tabung besar
5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
6
khusus. Dapat langsung dimasukan diatas plat
besi atau dimasukkan ke kotak aluminium
baru dimasukkan ke dalam autoclave.
- Lalu, tutup pintu autoclave dan snop uap
dengan rapat agar tidak bocor dan masukkan
kabel ke stopkontak
7
B. Pembahasan
a. Autoclave listrik
b. Autoclave kompor
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan
yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan
(Marino dan Benjamin,1986). Sumber pemanasannya berasal dari api kompor.
Autoclave jenis ini dinilai lebih sederhana dan temperaturenya diukur dari besar
api yang digunakan. Semakin besar api maka semakin tinggi suhunya. Selain itu,
harganya lebih terjangkau dan tidak bergantung pada aliran listrik. Akan tetapi
autoclave jenis ini membutuhkan pemantauan dan perlakuan secara manual pada
saat sterilisasi berlangsung. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan suhu
dan tekanan supaya tidak melebihi batas yang ditentukan. Pada autoclave kompor
diperlukan beberapa proses validasi yang dapat menjamin kelayakan autoclave
tersebut. Salah satunya dengan pengujian menggunakan indikator biologi.
Pengujian lain bisa dilakukan dengan menggunakan indikator kimia ataupun
indikator fisika (Irby, 1994).
8
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
1. Autoclave listrik
2. Autoclave kompor
11
JOB DESCRIPTION
12
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
ACARA 2
Kelompok 9
Penanggung Jawab :
A. Latar Belakang
Secara umum sterilisasi dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu secara
mekanik, fisik, dan secara kimia. Sterilisasi mekanik dapat dilakukan dengan
penyaringan menggunakan microfillter. Sterilisasi fisik terbagi menjadi dua cara,
yaitu penyinaran dan pemanasan. Kemudian, untuk sterilisasi kimia dilakukan
dengan menggunakan bahan kimia yang dapat membunuh mikroba seperti
disinfektan, alkohol, klorin, iodium, hidrogen peroksida, dan detergent. Autoclave
merupakan salah satu alat dalam teknik sterilisasi dengan cara pemanasan. Alat ini
berfungsi untuk mensterilkan suatu benda menggunakan uap bersuhu dan
bertekanan tinggi agar endospora pada mikroorganisme dapat terbunuh.
B. Tujuan
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
Steril artinya kondisi yang terbebas dari mikroba yang tidak diharapkan
baik yang mengganggu dan merusak media atau mengganggu kehidupan dan
proses yang sedang dikerjakan (Istini, 2020). Sterilisasi dapat didefinisikan
sebagai proses yang secara efektif membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme yang dapat berpindah, seperti jamur, bakteri, dan virus yang
terdapat terdapat dalam suatu benda (alat ataupun bahan). Sterilisasi harus dapat
membunuh mikroorganisme yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Hardono,
2020). Tujuan sterilisasi dalam mikrobiologi adalah mematikan, menghambat
pertumbuhan, dan menyingkirkan semua mikroorganisme yang ada pada alat dan
bahan yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan guna menciptakan suasana
aseptis (Murtius, 2018). Aspetis atau kondisi aseptis adalah suatu keadaan bebas
dari mikroorganisme. Teknik aseptis merupakan suatu sistem cara bekerja atau
praktik yang menjaga sterilitas ketika menangani pengkulturan mikroorganisme
untuk mencegah kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan
(Amilia, Mardya, dan Any, 2012).
2
bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15
pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk
121oC. Pada suhu 121℃ endosopra pada sel mikroorganisme dapat terbunuh
dalam waktu 4 sampai 5 menit (Rizal dkk., 2016).
3
III. METODE
A. Alat
- Autoclave listrik
- Autoclave kompor
B. Prosedur
4
Ketika sterilisasi berhenti, dibuka katup pengatur uapnya.
5
Ditunggu hingga jarum pengukur suhu berada pada angka 0.
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
7
- Masukkan aquades ke dalam autoclave
listrik hingga merendam besi yang berada
di dalam autoclave.
- Masukkan alat atau media yang akan
disterilisasi ke dalam box setelah itu
masukkan box kedalam autoclave atau
dengan cara menaruh langsung alat atau
media pada pembatas di dalam autoclave.
- Tutup autoclave dan kunci dengan rapat.
Setelah itu, tutup katup pengatur uap
supaya tidak ada uap yang keluar.
- Sambungkan kabel autoclave ke dalam
stop kontak.
- Tekan tombol start dan autoclave listrik
akan bekerja secara otomatis dengan suhu
121oC, sehingga tidak perlu menghitung
waktu sterilisasi. Setelah, sterilisasi selesai
autoclave akan berhenti (mati) dengan
sendirinya.
- Buka katup pengatur uap dan tunggu
hingga uap panas dalam autoclave keluar.
- Buka tutup autoclave dan simpan peralatan
yang sudah disterilkan pada tempat yang
aman.
8
2. Autoclave kompor - Buka autoclave dan keluarkan panci yang
ada di dalamnya.
- Masukkan air kedalam autoclave hingga
tanda batas (boleh menggunakan air
keran).
- Masukkan kembali panci ke dalam
autoclave.
- Masukkan alat dan bahan yang akan
disterilisasi. Namun, sebelumnya alat-alat
yang memiliki lubang harus ditutup
menggunakan kapas atau dibungkus
menggunakan plastik, selain itu untuk alat
yang berukuran kecil dibungkus
menggunakan kertas setelah itu dibungkus
kembali menggunakan plastik.
- Tutup autoclave dengan rapat. Kamudian,
tutup katup mengatur uap supaya uapnya
memenuhi seluruh bagian autoclave.
Untuk mengencangkan menutupnya harus
dalam posisi berhadapan. Kamudian,
nyalakan kompor.
- Tunggu hingga jarum yang menunjukkan
suhu mencapai zona hijau.
- Ketika jarum sudah mencapai zona hijau,
tunggu selama 15 menit.
- Setelah itu, matikan kompor dan katup
dibuka kemudian tunggu hingga jarum
pengukur suhu menunjukkan angka 0.
- Buka autoclave untuk mengambil alat dan
bahan yang sudah steril untuk kemudian
disimpan pada laminar.
9
B. Pembahasan
1. Autoclave listrik
Autoclave listrik merupakan alat sterilisasi yang bertipe lebih canggih dari
autoclave kompor karena menggunakan sumber energi dari listrik. Autoclave jenis
ini dilengkapi dengan timer dan thermostat. Apabila pengatur otomatis ini dapat
berjalan dengan baik, maka autoclave dapat dijalankan tanpa harus menghitung
waktu sterilisasi, sehingga peneliti dapat mengerjakan pekerjaan lainnya. Namun,
kelemahan dari autoclave jenis ini adalah apabila salah satu pengatur tidak bekerja,
maka pekerjaan persiapan media menjadi sia-sia dan kemungkinan menyebabkan
kerusakkan total pada autoclave.
2. Autoclave kompor
10
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran pada praktikum acara dua adalah pada saat melakukan sterilisasi alat
atau media menggunakan autoclave harus lebih memperhatikan kebersihan
sebelum maupun sesudah menggunakan alat autoclave. Hal ini untuk menghindari
masuknya mikroorganisme kedalam media dan menyebabkan peralatan menjadi
tidak steril, sehingga dapat menjadi sumber kontaminasi pada media atau
peralatan lain. Oleh karena itu, memperhatikan kebersihan pada saat penelitian
sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kontaminasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Istini. 2020. Pemanfaatan Plastik Polipropilen Standing Pouch Sebagai Salah Satu.
Indonesian Journal of Laboratory, 2(3): 41-46.
Rizal, M. S., Sumaryati, E., & Suprihana, S. 2016. Pengaruh Waktu dan Suhu
Sterilisasi terhadap Susu Sapi Rasa Coklat. Agrika, 10(1).
12
LAMPIRAN
13
JOB DESCRIPTION
14
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
ACARA 2
Kelompok 10
Penanggung Jawab :
A. Latar belakang
1
dengan kondisi aseptis dan sterilisasi serta menambah pengetahuan dan
keterampilan teknik aseptis dan cara sterilisasi dalam mikrobiologi.
B. Tujuan
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Teknik aseptis atau steril adalah suatu sistem cara bekerja (praktek) yang
menjaga sterilitas ketika menangani pengkulturan Mikroorganisme untuk
mencegah kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan. Dasar
digunakannya teknik aseptik adalah adanya banyak partikel debu yang
mengandung mikroorganisme (bakteri atau spora) yang mungkin dapat masuk ke
dalam cawan, mulut erlenmeyer, atau mengendap di area kerja. (Hafsan, 2014)
B. Definisi sterilisasi
C. Metode sterilisasi
3
Sterilisasi secara fisik dilakukan dengan menggunakan pemanasan atau
penyinaran. Metode pemanasan masih bisa kita bagi lagi menjadi dua jenis yaitu
panas kering dan panas basah. Metode sterilisasi secara fisik banyak digunakan di
berbagai bidang seperti kesehatan untuk sterilisasi alat kesehatan di rumah sakit &
klink, laboratorium, industri dan juga pertanian. (Nur, 2018)
Sterilisasi secara kimia yaitu memaparkan alat atau bahan yang
mengandung mikroorganisme terhadap suatu senyawa kimia sehingga dengan
suatu reaksi tertentu dapat membunuh atau menghentikan pertumbuhan
mikroorganisme tersebut tanpa merusak bahan atau alat yang disterilisasi.
(Hafsan, 2014)
Metode sterilisasi secara mekanik yaitu dilakukan dengan filtrasi atau
penyaringan. Alat yang digunakan dalam penyaringan ini yaitu sebuah filter
berpori yang sangat kecil (0,22 mikron hingga 0,45 mikron). (Nur, 2018)
4
III. METODE PRAKTIKUM
a. Alat
- Autoclave listrik
- Autoclave kompor
B. Prosedur kerja
5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
6
- Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka
tunggu tekanan turun hingga sama dengan
tekanan udara di lingkungan (jarum pada
preisure gauge/penunjuk tekanan menunjuk
ke angka nol). Kemudian klep-klep
pengaman dibuka dan keluarkan isinya
dengan hati-hati.
B. Pembahasan
Autoklaf adalah suatu bejana yang dapat ditutup, yang diisi dengan uap
panas dengan tekanan tinggi. Suhu didalamnya dapat mencapai 115 °C hingga
125 °C dan tekanan uapnya mencapai 2 - 4 atm. Alat tersebut merupakan ruang
uap berdinding rangkap yang diisi dengan uap jenuh bebas udara dan
dipertahankan pada suhu serta tekanan yang ditentukan selama periode waktu
yang dikehendaki. Waktu yang diperlukan untuk sterilisasi tergantung pada sifat
bahan yang disterilkan, tipe wadah dan volume bahan. Kondisi yang baik
7
digunakan untuk sterilisasi adalah pada 15 Psi dan temperatur 121 °C selama 15
menit. Agar penggunaan autoklaf efektif, uap air harus dapat menembus setiap
alat yang disterilkan. oleh karena itu, autoklaf tidak boleh terlalu penuh, agar uap
air benar-benar menembus semua area. (Dhirgo Adji, Zuliyanti, Henry
Larashanty, 2007)
1. Autoclave listrik
Autoklaf yang menggunakan sumber pemanasan listrik alatnya lebih
bagus. Alat Autoklafnya dilengkapi dengan timer dan thermostat. Bila
pengatur otomatis ini berjalan dengan baik, maka autoklaf bisa kita tinggalkan
untuk melakukan pekerjaan yang lainnya. Kelemahannya apabila salah satu
pengatur tidak bekerja, maka pekerjaan persiapan media akan sia-sia dan
kemungkinan mengakibatkan kerusakan total pada autoklaf. (Gilang, 2003)
2. Autoclave kompor
Autoklaf kompor adalah jenis autoclave sederhana yang menggunakan
sumber uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke dalam autoklaf.
Pemanasan air dapat menggunakan kompor atau api bunsen. Autoklaf
sederhana ini, tekanan dan temperatur diatur dengan jumlah panas dari api.
Kelemahan autoklaf ini adalah perlunya penjagaan dan pengaturan panas
secara manual selama proses sterilisasi dilakukan. Tetapi autoklaf ini juga
memiliki keuntungan, bentuknya sederhana, harga relatif lebih murah
dibandingkan autoklaf yang menggunakan listrik dan tidak tergantung dengan
aliran listrik serta lebih cepat dibandingkan dengan autoklaf listrik yang
seukuran dan setara.
8
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
11
12
JOB DESCRIPTION
13