Anda di halaman 1dari 6

ACARA II

Sterilisasi Alat

Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan cara sterilisasi dengan autoklaf
dan oven.

Tinjauan Pustaka
Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis mikroorganisme hidup, dalam hal ini
adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang terdapat
dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasibiocidal agent atau proses fisik
dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Sterilisasi di
desain untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Target suatu metode
inaktivasi tergantung dari metode dan tipe mikroorganisme yaitu tergantung dari asam
nukleat, protein, atau membran mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi di
sebut steriliant. (pratiwi, 2006)
Dekontaminasi adalah proses menghilangkan atau membunuh mikroorganisme
sehingga objek aman untuk ditangani, tujuannya untuk melindungi praktikan yang
melakukan percobaan menggunakan bakteri atau semacamnya. Tiga metode umum
dalam proses dekontaminasi yaitu sterilisasi, desinfeksi dan sanitasi. Sterilisasi yaitu
proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk
kehidupan. Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara
mekanik, fisik dan kimiawi. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu
saringan yang berpori sangat kecil (0,22 mikron atau 0,45 mikrob) sehingga mikroba
tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka
panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik. Sterilisasi secara fisik dilakukan dengan
cara pemanasan atau penyinaran. Pemanasan dapat dilakukan dengan cara pemijaran,
pemanasan kering, menggunakan uap air panas, dan menggunakan uap air panas
bertekanan (Agalloco, 2008).
Metode sterilisasi secara fisik dapat dipakai bila selama sterilisasi dengan bahan
kimiatidak akan berubah akibat suhu yang tinggi atau tekanan yang tinggi.
Cara kerja daripanas tersebut, bahwa panas membunuh mikroba karena
mendenaturasi protein, terutamaenzim dan membran sel. Panas kering
membunuh bakteri karena oksidasi komponen-komponen sel. Daya bunuh
panas kering tidak sebaik panas basah. Hal ini dibuktikan dengan memasukkan
biakan mikroba dalam air mendidih akan cepat mematikan daripadadipanasi secara
kering (Waluyo, 2005).

Materi dan Metode


Materi
Alat yang di gunakan dalam praktikum ini adalah autoklaf, oven.
Bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah bahan bahan yang di
sterilkan antara lain erlenmeyer, tabung reaksi, pipet, cawan petri, kapas, alumunium
foil, dan kertas payung.

Metode
Sterilisasi dengan autoklaf
Autoklaf di isi dengan air sampai dekat angsang. Bahan bahan yang di sterilkan
dimasukkan. Media yang di sterilkan dalam erlenmeyer atau tabung reaksi harus di
tutup rapat dengan kapas dan alumunium foil atau kertas payung. Di tutup autoklaf dan
di kencangkan ulir penutup nya. Dibuka kran pengeluaran uap air kemudian di setel
waktu yang di inginkan untuk sterilisasi (15 menit). Ditekan tombol untuk menghidupkan
jika uap air sudah mulai keluar , di tutup kran pengeluaran uap air. Di setel waktu yang
di inginkan untuk sterilisasi ( 15 menit). Kemudian diTekan tombol untuk menghidupkan
kemudian jika uap air sudah mulai keluar , di tutuplah kran pengeluaran uap air.
Tekanan uap dalam autoklaf akan naik sampai dua atm dan suhu nya akan mencapai
121o C. Jika waktu sterilisasi sudah di capai, tekanan dalam autoklaf akan turun
perlahan dan di tunggu sampai tekanan menunjukkan angka nol atau di tunggu sampai
agak dingin. Kemudian dibuka autoklaf dengan hati-hati dan di keluarkan bahan yang
telah di sterilkan. Disimpan dan dipisahkan tempat nya dengan bahan-bahan yang
belum di sterilkan.

Sterilisasi dengan oven


Alat-alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi, pipet,
cawan petri sebelum di pakai perlu di sterilkan dengan oven. Ditutuplah erat-erat
erlenmeyer dan tabung reaksi dengan kapas. Pipet dikelompokkan menurut volumenya
dan dimasukkan dalam wadah yang tersedia atau di bungkus dengan kertas payung
atau alumunium foil. Dilakukan hal serupa untuk cawan petri. Kemudian di masukkan ke
dalam oven, di tutup oven dengan baik. Diatur tombol pengatur waktu dan suhu sesuai
dengan tujuan sterilisasi (170-180o C) selama 2 jam. Setelah sterilisasi di tunggu sampai
suhu dalam oven mendekati suhu ruang, kemudian dibukalah oven dengan hati-hati.
Kemuian dikeluarkan alat-alat yang sudah steril dan pisahkan tempatnya dengan alat-
alat lain yang belum steril.

Hasil dan pembahasan


Faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses sterilisasi antara lain ialah
kekentalan larutan, ukuran wadah yang dipakai, volume cairan dan kepadatan muatan.
Umumnya bahan yang memakan tempat dan mendekati kedap air memrlukan
pemanasan yang lebih lama. Botol atau labu misalnya tidak boleh diisi lebih dari dua
pertiganya. Lebih baik mensterilkan dalam unit paling kecil, umpamanya mensterilkan
lima labu yang masing-masing berisi 1 liter medium lebih baik dari pada mensterilkan
satu labu yang berisi 5 liter medium. Disamping itu, volume yang lebih kecil memerlukan
waktu sterilisasi yang lebih pendek. Jadi, lamanya siklus sterilisasi harus disesuaikan
dengan ukuran dan jumlah wadah.
Tujuan dari sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat dari kontaminasi mikroba.
Pada percobaan ini alat yang digunakan untuk mensterilkan alat yaitu oven dan
autoklaf, oven merupakan alat sterilisasi dengan cara fisik yaitu panas kering.
Oven (Hot Air Sterilizer), digunakan untuk mensterilisasi alat yang terbuat dari
kaca dan kertas yang tahan terhadap suhu tinggi. Oven terbuat dari kotak logam, udara
yang didalamnya mandapat udara yang panas melalui panas daya listrik. Sebelum
dimasukkan alat-alat seperti erlenmeyer, cawan petri, labu ukur, batang pengaduk, pipet
tetes, gelas ukur, tabung reaksi atau- alat yang terbuat dari kaca dibungkus dengan
kertas terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya keretakan dan kontaminasi pada saat
alat dikeluarkan dari dalam oven. Alat-alat yang akan disterilisasi dicuci dan
dikeringkan, alat yang mempunyai mulut ditutup dengan kapas seperti labu ukur pipet
tetes, tabung reaksi, Erlenmeyer, gelas ukur, cawan petri dan labu ukur setelah ditutup
dengan kapas, dibungkus lagi dengan kertas sedangkan untuk batang pengaduk
dibungkus seperti biasa. Tujuan dari pembungkusan yaitu agar alat-alat tidak
terkontaminasi dengan bakteri luar dan alat tidak pecah karena pada umumnya alat
terbuat dari kaca. Alat-alat yang sudah dibungkus dimasukkan kedalam oven dengan
temperature 170-180 oC selama 1-2 jam. Setelah pemanasan selesai oven dimatikan
sampai mencapai suhu kamar. Hal ini bertujuan untuk menghindari keretakan alat atau
masuknya udara yang mengandung partikel debu. Setelah dilakukan sterilisasi alat siap
digunakan untuk melakukan percobaan. Suhu yang digunakan 170 oC-180 oC Karena
panas kering kurang efektif untuk membunuh mikroba dibandingkan dengan uap air
panas maka metode ini memerlukan temperature yang lebih tinggi dan waktu yang lebih
panjang.
Alat lain yang digunakan dalam sterilisasi adalah autoclave yang berfungsi untuk
sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Autoclave digunakan untuk mensterilisasi alat-
alat gelas, kayu, plastic, larutan dan medium yang tidak tahan terhadap suhu tinggi.
Autoclave juga dapat digunakan untk melisiskan mikroba. Adapun bagian-bagian dari
autoclave adalah panic luar, panic dalam untuk meletakkan alat dan saluran uap,
bagian penutup terdiri dari penunjuk tekanan dan saluran uap, terdapat katup dan
pengunci. Untuk mematikan spora diperlukan panas basah selama 15 menit pada suhu
121oC.
Ketika ingin menggunakan autoclave, harus diisi dengan air sampai batas rang
atau dasar yang berlubang-lubang tempat meletakkan alat. Alat-alat yang ingin
disterilkan harus terlebih dahulu dibungkus dengan alumunium foil dan bagian mulutnya
ditutup dengan kapas. Hal ini dilakukn untuk menghindari terbentuknya uap air didinding
dan didalam alat-alat yang dipanaskan. Alat-alat yang ingin dipanaskan kemudian
dimasukkan kedalam autoclave, selanjutnya tutup dipasang hingga pas. Kran pengatur
tempat keluar air dibiarkan terbuka sampai uap air saja dan semu udara terdesak keluar
dengan demikian didalam bejana hanya terdapat tekann uap air saja. Besarnya tekanan
yang digunakan tergantung pada jenis bahan atau alat yang disterilisasi.
Berdasarkan literatur suhu yang digunakan pada oven pada saat sterilisasi
sesuai dengan literatur yang menyatakan “ Pemanasan kering sering dilakukan dalam
sterilisasi alat-alat gelas di laboratorium, dimana menggunakan oven dengan suhu 160-
180oC selama 1,5-2 jam dengan sistem udara statis (lim, 1998). Suhu yang digunakan
pada autoklaf 121oC hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan “Pemanasan
basah adalah sterilisasi panas yang digunakan bersama-sama dengan uap air.
Pemanasan basah biasanya dilakukan didalam autoklaf atau aterilisator uap yang
mudah diangkat dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121oC
selama 15 menit (Hadioetomo, 1992).

Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
sterilisasi adalah proses atau kerja untuk membebaskan suatu bahan seperti medium
pertumbuhan mikroba atau peralatan laboratorium dari semua bentuk kehidupan.
Macam – macam metode sterilisasi diantaranya sterilisasi secara fisik, kimia dan
mekanik.

Daftar Pustaka
Hadioetomo,R.S. 1993. Mikrobiologi dasar dalam praktek. Gramedia, Jakarta
James Agalloco, 2008, Validation of Pharmaceutical Processes (electronic version), USA :
Informa Healthcare Inc.
Lay, B. W. dan Hastowo. 1992.Mikrobiologi. Rajawali Press Jakarta
Lim, D. 1998. Microbiology 2nd Edition. McGraw Hill : United States of America
Pratiwi, S. T. 2008.Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Erlangga
Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum. UMM Press: Malang
http://rgmaisyah.wordpress.com/ metode-sterilisasi/, Diakses 12 mei 2012, Pukul 19.00

Anda mungkin juga menyukai