0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
41 tayangan27 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai metode sterilisasi untuk membunuh mikroorganisme, termasuk sterilisasi secara mekanik, fisik melalui pemanasan, uap air, dan sinar UV, serta sterilisasi kimiawi menggunakan alkohol. Metode sterilisasi bergantung pada jenis bahan yang akan disterilkan.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Kel 5-Metode Sterilisasi-Teknologi Formulasi sediaan
Dokumen tersebut membahas berbagai metode sterilisasi untuk membunuh mikroorganisme, termasuk sterilisasi secara mekanik, fisik melalui pemanasan, uap air, dan sinar UV, serta sterilisasi kimiawi menggunakan alkohol. Metode sterilisasi bergantung pada jenis bahan yang akan disterilkan.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode sterilisasi untuk membunuh mikroorganisme, termasuk sterilisasi secara mekanik, fisik melalui pemanasan, uap air, dan sinar UV, serta sterilisasi kimiawi menggunakan alkohol. Metode sterilisasi bergantung pada jenis bahan yang akan disterilkan.
DIBUAT OLEH : SARALINA SIHOTANG (190205039) SANTY BR.SIMAMORA(190205038) SAMUEL APRIZAL SIANIPAR(190205037) SYAHRANI (190205043) STEPHANY KARTINI PANJAITAN (190205042) SITI FATIMAH (190205041) PENGERTIAN STERILISASI
Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan
tiap benda atau substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas (kalor), gas-gas seperti formaldehide, etilenoksida atau betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia; oleh sinar lembayung ultra atau sinar gamma. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi . TUJUAN DAN EFEKTIFITAS METODE STERILISASI
Hadioetomo (1990) menyatakan bahwa proses sterilisasi lain
juga dilakukan pada suhu kamar ialah penyaringan. Dengan cara ini larutan atau suspensi dibebaskan dari semua organismehidup dengan cara melakukannya lewat saringan dengan ukuran pori yang sedemikian kecilnya (0,45 atau 0,22um) sehingga bakteri dan sel-sel yang lebih besar tertahan diatasnya sedangkan filtratnya ditampung di dalam wadah yang steril. Beberapa contoh bahan yang biasa disterilkan dengan cara ini adalah serum, larutan bikarbonat, enzim, toksin bakteri, medium sintetik tertentu dan antibiotik. Efektivitas setiap metode sterilisasi juga bergantung pada empat faktor lain sebagai berikut : Jenis mikroorganisme yang ada. Sebagai mikroorganisme sangat sulit dibunuh. Sebagian lain dapat mudah dibunuh. Jumlah mikroorganisme yang ada. Lebih mudah membunuh satu organisme dari pada banyak. Jumlah dan jenis bakteri organik yang melindungi mikroorganisme tersebut. Jumlah cetakan dua celah pada peralatan sebagai tempat menempel mikroorganisme. Mikroorganisme berkumpul di dalam dan dilindungi oleh goresan, retakan dan celah, seperti jepitan yang bergerigi tajam dan curam jaringan. Akhirnya pada pembersihan yang teliti, untuk membuang sisa bahan organik tidak akan menjamin tercapainya sterilisasi, walaupun sterilisai diperpanjang (Tietjen dan Debora, 2004). Macam-Macam Sterilisasi A. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik. B. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran. Pemanasan a. Pemijaran (dengan api langsung) membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll. Alat yang digunakan untuk sterilisasi dengan api yaitu: 1. Bunsen burner, loop incinerator dan pembakar spirtus Bunsen hurner dan pembakar spirtus digunakan untuk sterilisasi alat inokulasi dengan pembakaran seperti sterilisasi inokulum atau spreader. Tersedia juga alat loop incinerator / electrie buonsen burner / electrie incinerator untuk membakar inokulum. Pembakar spirtus dapat menciptakan sirkulasi udara dari bawah ke atas melewati api, kadang-kadang hal ini dianggap mampu menciptakan lingkungan yang aseptis di sekitar pembakar spirtus, tetapi jika memang kontaminasi besar dan banyak gangguan aliran udara maka hal ini juga tidak sepenuhnya benar. 2. Gas Torch Gas Torch atau pembakar api portabel berbahan bakar gas sangat berguna saat dilakukan pengambikan sampel di luar laboratorium. Fungsinya adalah untuk mensterilisasi sample point yang dapat berupa kran, pipa atau yang laimnya sebelum pengambilan sampel dilakukan. b. Panas Kering Beberapa bahan yang tidak dapat disterilkan dengan uap, paling baik disterilkan dengan panas kering.Misalnya petrolatum jelly, minyak mineral, lilin, wax, serbuk talk.Karena panas kering kurang efisien dibanding panas lembab, pemaparan lama dan temperatur tinggidibutuhkan. Alat yang digunakan pada umumnya adalah oven. Beberapa waktu dan suhu yang umum digunakanpada oven : 170°C (340 F) sampai 1 jam 160°C (320 F) sampai 2 jam 50°C (300 F) sampai 2,5 jam 140°C (285 F) sampai 3 jam Alat yang digunakan untuk sterilisasi dengan panas kering yaitu: 1. Oven Oven adalah suatu wadah yang mampu menjaga suhu pada 160- 170°C. Umumnya alat yang disterilisasi dengan oven adalah alat gelas seperti cawan atau pipet ukur dan bukan untuk alat plastik atau karet. Sterilisasi dapat dilakukan pada suhu 1700C selama 1 jam. Oven dan inkubator memiliki perbedaan mendasar yaitu oven dilengkapi dengan lubang pengeluaran udara dan umumnya tidak memiliki tutup kaca. Oleh karena itu penggunaan oven sebagai inkubakor (walaupun oven menurunkan suhu yang diinginkan) akan menurunkan kehilangan udara pada media. 2. Oven microwave Oven microwave adalah alat yang mampu memanaskan dengan gelombang mikro pada tekanan atmosfer. Penggunaan alat ini selain untuk sterilisasi peralatan gelas dupat juga untuk memanaskan bahan cair atau mencairkan agar. Distribusi gelombang mikro harus homogen untuk mencegah adanya arca overheating. Pemanasan dengan waktu lebih lama dengan pengaturan power rating yang rendah atau alat yang dilengkapi pemutar otomatis c. Uap air panas konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi. Alat yang digunakan untuk sterilisasi dengan panas kering yaitu: 1. Steamers dan Boiling Water Bath Steamers dan Boiling Water Baths adalah semua alat yang terdiri dari suatu wadah untuk menampung air yang memiliki clemen pemanas dan bertutup (closefitting lid). Uap udara yang dihasilkan alat ini berada pada tekanan atmosfer. Waterbath mendidih mampu memanaskan udara sampai atau menghambat mendekati titik didih dengan atau tanpa menghasilkan uap air. Penggunaan umum alat ini adalah untuk mencairkan media agar atau membuat media tidak tahan panas dan tekanan. Hal yang perlu dipastikan saat pengoperasiannya adalah penjagaan batas udara minimal sesuai manual schingga menutupi elemen pemanas (ISO7128 2007:16). d. Uap air panas bertekanan Sterilisasi uap menggunakan uap air dalam tekanan sebagai pensterilnya.Ini merupakanmetode sterilisasi yang biasa digunakan dalam industri farmasi, karena dapat diprediksi danmenghasilkan efek dekstruksi bakteri, dan parameter- parameter sterilisasi seperti waktu dansuhu dapat dengan mudah dikontrol dan monitoring dilakukan sekali dalam satu siklus yangdivalidasi.Metode inisangat efektif untuk sterilisasi karena menyediakan suhu jauh di atas titik didih, proses cepat, daya tembus kuat dan kelembaban sangat tinggi sehinggamempermudah koagulasi protein sel-sel mikroba yang menyebabkan sel hancur. Alat yang digunakan untuk sterilisasi dengan panas kering yaitu: 1. Autoklaf (Autoclave) Autoklaf menggunakan uap air murni (lebih ringan dan lebih panas dari udara) untuk memastikan udara yang terdapat dalam wadah harus dikeluarkan. Cara menggunakan Autoklaf: a. Isi air dalam autoklaf kurang lebih 2 cm di bawah keranjang atau 3-5 liter air. b. b. Pastikan alat yang akan disterilkan dapat terkena uap dalam autoklaf. c. c. Tutup rapat autoklaf dan atur waktunya, sekitar 20 menit dan tekanan I atm. d. d. Pastikan tabung knalpot terbuka sedangkan tabung drainnya tertutup. e. e. Setelah uapnya keluar atau terdengar bunyi mendesis, segera tutup tabung knalpotnya. f. f. Saat alarm berbunyi yang menandakan bahwa sterilisasi telah selesai, jangan langsung membuka tutup autoklaf, tetapi tunggu hingga jarum tekanan menunjukkan angka 0. Penyinaran dengan UV Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV.
C. Sterilisasi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa
desinfektan antara lain alkohol Sterilisasi dengan panas adalah unit operasi dimana bahan dipanaskan dengan suhu yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama untuk merusak mikrobia dan aktivitas enzim. Sebagai hasilnya, bahan yang disterilkan akan memiliki daya simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruang. Cara sterilisasi yang dapat dilakukan untuk mendapatkan produk steril, yaitu: 1. Terminal Sterilization (Sterilisasi Akhir) Metode sterilisasi akhir menurut PDA Technical Monograph 2005 dibagi menjadi dua, yaitu: Overkill Method adalah metode sterilisasi menggunakan pemanasan dengan uap panas pada suhu 121oC selama 15 menit yang mampu memberikan minimal reduksi setingkat log 12 dari mikroorganismemikroorganisme yang memiliki nilai D minimal 1 menit. Kita bisa menggunakan metode overkill untuk bahan yang tahan panas seperti zat anorganik. Bioburden Sterilization adalah metode sterilisasi yang memerlukan mentoring ketat dan terkontrol terhadap beban mikroba sekecil mungkin di beberapa lokasi jalur produksi sebelum menjalani proses sterilisasi lanjutan dengan tingkat sterilisasi yang dipersyaratkan SAL 106 . Kita menggunakan metode umumnya untuk bahan yang dapat mengalami degradasi kandungan bila dipanaskan terlalu tinggiseperti zat organik. Misalnya, larutan karbohidrat (dektrosa) bila dipanaskan dengan temperatur tinggi dapat mengakibatkan senyawa Hidri Methyl Fulfural (HMF) yang merupakan seuatu senyawa hepatotoksik yang tidak di inginkan. 2. Aseptic Processing Aseptic Processing adalah metode pembuatan produk steril menggunakan saringan dengan filter khusus untuk bahan obat steril atau bahan baku steril yang diformulasikan dan diisikan kedalam kontainer steril dalam lingkungan terkontrol. Suplai udara, material, peralatan dan petugas telah terkontrol sedemikian rupa senhingga kontaminasi mikroba tetap berada pada level yang dapat diterima (acceptable) dalam clean zone (Lucas, 2006). Sterilisasi Benda-Benda yang Tidak Tahan Suhu Tinggi Pasteurisasi tidak membuat steril, tetapi hanya membunuh mikroba tertentu saja. Pasteurisasi dilakukan terhadap air susu juga pada pembuatan anggur. Suhu yang diberikan bergantung pada mikroba yang akan dibunuhnya. Dengan pasteurisasi kita membuat steril suatu benda secara fraksi (sebagian-sebagian).Cara ini dilakukan untuk membuat steril bendabenda yang tidak tahan suhu lebih dari 100 derajat C. Tyndalisasi dipakai untuk mensterilkan bahan/alat yang tidak tahan suhu tinggi.Bahan atau alat tersebut dipanaskan pada suhu 100 derajat celcius selama 30 menit.Hal ini diulang selama 3 hari berturut-turut.Sementara tidak dipanaskan disimpan dalam suhu kamar. Jenis Peralatan Kesehatan Yang Dapat Disterilkan 1. Peralatan keschatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan lain-lain. 2. Peralatan keschatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia dan lain-lain. 3. Peralatan kesehatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa penduga lambung, drain dan tain-lain. 4. Peralatan keschatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum,dan kanuke trachea. 5. Peralatan kesehatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbekken), baskom dan lain-lain. 6. Peralatan kesehatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring dan lain-lain. 7. Peralatan kesehatan yang terbuat dari plastik, misalnya slang infus dan lain-lain. 8. Peralatan keschatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, dock operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain. Kelebihan Sterilisasi Pembekuan Suhu rendah dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme dengan cara menginaktifkan enzim-enzim yang berperan dalam proses metabolism microbe tersebut.Sterilisasi bahan makanan dengan cara menyimpan dalam suhu beku,sehingga dapat bertahan lebih lama. Kekurangan Sterilisasi Pembekuan Proses pembekuan dapat menimbulkan partikel- partikel es di dalam sel mikroorganisme, sehingga dinding sel mikroba menjadi rusak.Proses pembekuan tidak efektif untuk membasmi spora. Kelebihan Sterilisasi dengan pengeringan (desikasi) Sterilisasi dengan cara pengeringan akan dapat menghentikan/mengurangi aktivitas metabolic dan kemudian diikuti kematian microbe. Menghilangkan air dari sel mikroorganisme. Kekurangan Sterilisasi dengan pengeringan (desikasi)
Jenis mikroorganisme mempengaruhi lamanya
mikroba dapat bertahan hidup setelah pengeringan • Kelebihan Sterilisasi dengan radiasi Dapat mengurangi populasi microbe di kamar bedah rumah sakit,ruang aseptis pengisian obat-obatan di industri farmasi • Kekurangan Sterilisasi dengan radiasi Dapat bersifat letal terhadap mikroorganisme Daya penetrasi rendah (jika menggunakan radiasi sinar ultra ungu) Kelebihan Produk Sterilisasi • Dapat dicegah terjadinya penyimpanan citarasa yang disebabkan ialah panas dan interaksi dengan wadah • Mutu produk konstan • Warna produk dapat dipertahankan • Kerusakan vitamin dapat dicegah • Dapat dipergunakan berbagai jenis wadah seperti karton,kaleng atau plastic yang tidak tahan panas. • Ukuran wadah yang digunakan bervariasi • Dapat mengurangi populasi mikroba di kamar bedah rumah sakit, ruang aseptic • Makanan dapat lebih tahan lama saat sterilisasi dengan pembekuan. Kekurangan Produk Sterilisasi • Banyak bahan yang tidak tahan panas • Sterilisasi dengan gas etilen oksida atau bahan kimia lain dapat menimbulkan residu yang membahayakan kesehatan. • Pada sterilisasi dengan minyak panas, setelah sterilisasi peralatan harus dibilas untuk menghilangkan lemak dan minyak yang menempel sehingga waktunya lebih lama • Zat-zat yang terkandung pada medium dapat terurai pada sterilisasi dengan panas basah. KESIMPULAN • Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda • Sterilisasi bertujuan agar alat atau bahan dalam keadaan steril sehingga tidak ada kontaminasi • Agar efektif sterilisasi butuh waktu, kontak, suhu dengan sterilisasi uap, bertekanan tinggi. • Sterilisasi terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu mekanik, fisik, dan kimiawI • Adapula sterilisasi pada benda yang tidak tahan terhadap suhu tinggi dengan cara pasteurisasi dan tyndalisasi • Kelebihan dan kekurangan berbeda tergantung jenis sterilisasinya