PENGANTAR TOKSIKOLOGI
GUNAWAN FIRMANSYAH, M. Farm
POKOK BAHASAN
Efek toksik umumnya (namun tidak selalu) meningkat dengan kenaikan dosis.
Pernyataan yang terakhir menjadi dasar prinsip dalam toksikologi hubungan
dosis dan respons.
SEJARAH TOKSIKOLOGI
Ramazzini (1633–1714) Bernardino Ramazzini dikenal sebagai tokoh toksikologi
di tempat kerja (occupational toxicology). Ramazzini mempelajari dan
mengembangkan bidang toksikologi di tempat kerja. Beliau mengemukakan
adanya bahaya di bidang pertambangan, kimia dan farmasi. Oleh karena itu,
Ramazzini dikenal dunia sebagai Bapak Toksikologi Industri.
SEJARAH TOKSIKOLOGI
Orfila (1787–1853) Seorang toksikolog abad ke-19 bernama Mattieu Joseph
Bonaventura Orfila dikenal sebagai tokoh Pendiri Toksikologi Modern. Ilmu
toksikologi pada awalnya merupakan dasar dari ilmu kedokteran terapi dan
eksperimen. Orfila dikenal sebagai tokoh Toksikologi Modern karena jasa-jasanya
mengembangkan ilmu toksikologi sesuai dengan kemajuan zaman dan teknologi
pada masanya. Orfila menulis sesuatu yang penting mengenai “hubungan
sistematika suatu informasi kimia dan biologi tentang racun”.
MANFAAT
Dengan mempelajari aksi berbahaya suatu zat kimia atas sistem biologis maka
diharapkan dapat berguna untuk mendiagnosa, menyembuhkan, mengurangi
keberbahayaan dengan cara mengobati, menanggulangi dan mencegah
menjalarnya intensitas efek berbahaya zat kimia tersebut pada pasien atau
korban keracunan.
ARTI PENTING TOKSIKOLOGI
a) Dapat mengevaluasi keberbahayaan zat kimia, sehingga dapat ditentukan
batas keamanannya.
Bahan kimia beracun atau biasa dikenal dengan sebutan toksik merupakan bahan
kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau
menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat
pernafasan atau kontak lewat kulit.
Istilah TOKSIKOLOGI awalnya berasal dari bahasa latin yaitu “toxon” yang
artinya racun, sedangkan ilmu pengetahuan dikenal dengan kata “logos”.
Toksikologi juga didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari efek-efek merugikan
dari suatu zat.
TOKSIKOLOGI
Toksikologi sebagai ilmu tentang RACUN
Pada bidang ini, keracunan bisa terjadi karena efek samping obat atau berbagai
gejala buruk yang muncul akibat adanya kandungan formalin dalam produk mie
instan dan lain sebagainya, dimana pemajanan obat atau makanan tadi memang
sengaja dilakukan untuk tujuan penyembuhan penyakit dan sebagai bahan
makanan.
TOKSIKOLOGI FORENSIK
Toksikologi forensik merupakan cabang toksikologi yang mengkaji aspek medis
dan aspek hukum atas pengaruh berbahaya zat kimia pada manusia.
Pada bidang kajian ini, masuknya senyawa kimia bisa terjadi karena kesengajaan
untuk tujuan pembunuhan atau secara tidak sengaja akibat kelalaian manusia.
Akan tetapi, yang jelas peristiwa keracunan yang terjadi menimbukan suatu
masalah, dimana masalah tersebut harus diselesaikan secara hukum di pengadilan.
TOKSIKOLOGI INDUSTRI
Toksikologi industri merupakan salah satu cabang ilmu toksikologi yang
mempelajari toksikan di tempat kerja serta efeknya pada pekerja yang terpajan
toksikan di tempat kerja. Secara terminologis, toksikologi industri berarti ilmu
tentang toksikan yang dipakai, diolah, diproses, dan dihasilkan dalam industri.
Cabang ilmu dari toksikologi yang diterapkan di industri.
Toksikologi industri bermanfaat untuk beberapa hal, seperti :
• Perlindungan konsumen.
• Kelestarian lingkungan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, lingkup kajian toksikologi mencakup :
Mengidentifikasi sistem atau organ target atau kritis yang dipengaruhi bahan
kimia.
Toksikologi dalam perkembangannya berperan penting dalam menunjang
berbagai subdisiplin ilmu lainnya. Pada awalnya dunia toksikologi berkembang
seiring dengan perkembangan ilmu farmakologi. Kini, toksikologi dapat berdiri
sendiri sebagai suatu disiplin ilmu. Kedua disiplin ilmu tersebut sebenarnya
memiliki kemiripan baik metode maupun tujuan keilmuan, antara lain mempelajari
mekanisme perubahan suatu bahan kimia dalam sistem biologi.
PERISTILAHAN DALAM BIDANG TOKSIKOLOGI
Dalam lingkup toksikologi sering digunakan beberapa istilah yang mirip yaitu :
racun, toksin, toksikan, dosis, xenobiotika yang memiliki arti yang mirip tetapi
berbeda. Berikut beberapa definisi yang perlu dipahami.
RACUN
Menurut Taylor, “Racun adalah setiap bahan atau zat yang dalam jumlah tertentu
bila masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi kimiawi yang akan
menyebabkan penyakit dan kematian”.
Menurut Dorland Dictionary: Racun adalah setiap zat yang bila dalam jumlah
sedikit ditelan atau dihirup atau diserap atau dioleskan atau disuntikkan ke dalam
tubuh atau dihasilkan dalam tubuh, memiliki aksi kimiawi dan menyebabkan
kerusakan pada struktur atau gangguan fungsi yang menimbulkan gejala, penyakit
atau kematian.
TOKSIN
Racun (poison) adalah zat yang memiliki efek berbahaya pada organisme hidup.
Sedangkan toksin adalah racun yang diproduksi oleh organisme hidup.
“Bisa”(venom) adalah racun yang disuntikkan dari organisme hidup ke makhluk
lain. “Bisa” (venom) adalah toksin dan toksin adalah racun, tidak semua racun
adalah toksin, tidak semua toksin adalah venom.
TOKSIKAN
Toksikan, yaitu segala jenis bahan yang dapat memberikan efek yang
berlawanan (merugikan). Zat toksik dapat berada dalam bentuk fisik (seperti
radiasi), kimiawi (seperti sianida) ataupun biologis (bisa ular).
DOSIS
Dosis, yaitu unit yang menyatakan pajanan terhadap bahan kimia, fisik atau
biologis yang sampai ke organ sasaran. Dosis diekspresikan sebagai unit berat atau
volume per unit luas permukaan tubuh. Misalnya mg/kgBB, ml/kgBB.
XENOBIOTIKA
Xenobiotika, yaitu istilah umum yang digunakan untuk menyatakan zat asing
yang masuk ke dalam tubuh. Xenobiotika dapat memberikan berbagai keuntungan,
seperti obat-obatan) atau dapat bersifat racun (seperti timbal).
Toksisitas (toxicity) yaitu kapasitas intrinsik dari suatu toksikan yang dapat
menimbulkan efek bagi organisme.
Bahaya (hazards) yaitu potensi terealisasinya toksisitas suatu agen pada situasi
tertentu.
Safety yaitu kemungkinan tidak terealisasinya suatu bahaya (kebalikan dari risiko).
KLASIFIKASI BAHAN TOKSIK
1) Berdasarkan sumbernya, bahan toksik dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Toksin tanaman
- Toksin hewan
- Toksin lingkungan (air, tanah, udara)
2) Berdasarkan senyawanya:
- Logam berat
- Senyawa organik
- Racun gas
3) Berdasarkan penggunaannya:
- Obat-obatan
- Pestisida
- Pelarut organik
- Logam berat
Sifat toksik dari suatu senyawa ditentukan oleh: dosis, konsentrasi racun di
reseptor “tempat kerja”, sifat zat tersebut, kondisi bioorganisme atau sistem
bioorganisme, paparan terhadap organisme dan bentuk efek yang ditimbulkan.
Sehingga apabila menggunakan istilah toksik atau toksisitas, maka perlu untuk
mengidentifikasi mekanisme biologi di mana efek berbahaya itu timbul. Sedangkan
toksisitas merupakan sifat relatif dari suatu zat kimia, dalam kemampuannya
menimbulkan efek berbahaya atau penyimpangan mekanisme biologi pada suatu
organisme.
S1 FARMASI
Thank You